(TNF 2178)
PRAKTIKUM MODUL EN-03
“RANGKAIAN DETEKTOR
SEDERHANA”
ASISTEN PENGAMPU: BACHTIAR MUHAMAD
ARIF (18/428969/TK/47471)
Run 25
Suhu(°C) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω)
-20 95692,96 97573,26 99569,14
0 32409,65 33218,91 33492,04
25 9982,44 10289,78 10239,19
85 1073,892 1118,882 1086,070
150 183,9844 193,3249 184,0038
Run 38
Suhu(°C) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω)
-20 97414,43 96825,23 91706,31
0 32986,19 32379,46 31589,72
25 10157,85 9836,38 9910,718
85 1092,319 1030,875 1104,000
150 187,0815 172,9987 194,4329
Rata-rata
Suhu(°C) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω)
-20 95834,600 97212,570 97545,185
0 32436,540 32737,735 32832,750
25 9983,691 10022,096 10048,220
85 1072,603 1065,988 1068,979
150 183,572 181,033 181,696
Standar Deviasi
Suhu(°C) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω)
-20 154,786 155,895 156,161
0 90,051 90,468 90,599
25 49,959 50,055 50,120
85 16,375 16,325 16,348
150 6,774 6,727 6,740
2) Simulasi 2
R1 = 1300 Ω
4. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yang pertama adalah memvariasikan nilai TR (tolerance on
R25-value) dan TB (Tolarance on B25/85-value) yang terdapat pada datasheet NTCLE203.
Dari simulasi pertama rangkaian dengan thermistor dengan toleransi tertentu memiliki
standar deviasi yang kecil, standar deviasi yang kecil ini menunjukan sebaran data yang
baik atau memusat sehingga pada praktikum kali ini yang memiliki nilai paling baik adalah
thermistor dengan TR 2 dan TB 0,5. Sebenarnya perbedaanya tidak terlalu signifikan,
sehingga ketiga variasi memiliki nilai dan perdebaran yang bagus, namun untuk secara
keseluruhan TR 2 dan TB 0,5 memiliki dominan nilai standar deviasi yang lebih kecil
idbandingkan yang lain.
𝑇2 𝑋𝑇1 𝑅1
𝐵𝑇1/2 = 𝑋 ln
𝑇2 − 𝑇1 𝑅2
Untuk menentukan nilai resistansi yang cocok pada temperature 85°C rumus yang
dapat praktikan gunakan yaitu rumus persamaan thermistor diatas.
Nilai B disini merupakan nilai konstanta material yang ditentukan oleh material
keramik dan menggambarkan gradien kurva resistif (R/T) pada rentang suhu tertentu
antara dua titik suhu. Pada kali ini nilai B yang praktikan gunakan 3500 lalu R1 1300 T1
sebesar 350,737K dan T2 358K lalu dilakukan perhitungan :
358𝑥350,737 1300
𝑥 ln = 3500
358 − 350,737 𝑥
𝑥 = 1061,74467 𝑜ℎ𝑚
Jika rangkaian resistor R1 ditukar maka yang terjadi grafiknya terbalik sehingga
lonjakannya ada di awal namun tidak berpengaruh terlalu signifikan pada nilai yang
muncul dikarenakan rangkaiannya dirangkai seri.
Contoh pengukuran temperature yang digunakan pada instalasi nuklir, yaitu RTD
(resistance temperature detector) RTD banyak digunakan di sector industri untuk
mengukur suhu proses, seperti dipabrik petrokimia, oil and gas, tekstil, bahkan di
fasilitas energy nuklir. RTD tersusun dari bahan logam murni homogen yang mempunyai
sifat stabil terhadap perubahan panas pada range tertentu, dan mampu menghasilkan
bacaan yang linear pada semua tingkatan suhu. Hanya material tertentu yang cocok
untuk digunakan sebagai bahan dasar RTD diantaranya adalah platinum, copper, atau
nickel, sifat daripada metal-metal ini diantaranya memiliki koofesien tahanan yang
tinggi, mempunyai karakteristik kenaikan suhu proporsional dengan kenaikan resistan,
serta punya kemampuan bereaksi terhadap panas dengan form yang sama secara
berulang-ulang.
5. Kesimpulan
Detektor merupakan sebuah alat untuk mendeteksi kejadian di alam dan dirubah
dengan sebuah sinyal. Pada praktikum kali ini yang digunakan adalah komponen berupa
termistor NTCLE101E3103, arus 1μA, komparator LT1015, resistor, sumber tegangan,
dan lainnya. Rangkaian yang digunakan dengan thermistor adalah rangkaian seri
sedangkan yang digunakan untuk komparator adalah rangkaian seri dengan thermistor lalu
parallel dengan komparator dan catu daya.
Pada bidang kenukliran hal yang sering terjadi adalah pengukuran suhu
dikarenakan suhu berdampak mutlak pada suatu reaktor namun banyak pengukuran lain
pada instalasi nuklir sendiri seperti pengukuran aliran air, pengukuran laju uap, dan lain
sebagainya. Contoh detector yang digunakan untuk pengukuran suhu adalah RTD.
6. Daftar Pustaka
[1] P. Sari and dkk, Pengaruh Suhu Pembakaran terhadap Karakteristik Listrik
Keramik Film Tebal Berbasis Fe2O3–MnO– ZnO untuk Termistor NTC, Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia, 2016.
[2] Anonymous, “Pengertian Dan Cara Kerja Thermistor”, Basic Mechanic Course, 26
Juli 2020, [Online]. Tersedia: basicmechaniccourse.com/2020/07/pengertian dan-
cara-kerja- thermistor.html [Diakses: 21 Maret 2021]
[3] P. E. Laboratory, Modul Praktikum Elektronika Analog : Komparator, Malang:
Universitas Negeri Malang, 2015.
[4] P. E. Laboratory, Modul Praktikum Elektronika Analog : Komparator, Malang:
Universitas Negeri Malang, 2015.
[5] P. E. Laboratory, Modul Praktikum Elektronika Analog : Komparator, Malang:
Universitas Negeri Malang, 2015.
[6] Tutorialspoint,” Thermistor”, Tutorialspoint, [Online]. Tersedia: https://www.tut
orialspoint.com/linear_integrated_circuits_applications/linear_integrated_circuits
_applications_differentiator_and_integrator.htm [Diakses: 21 Maret 2021]