Disusun Oleh :
Oditya Andalas Putra 210536615228
Risyad Bagas P. 210536615202
Suhiro Wongso Susilo 210536615214
B. DASAR TEORI
1. MQ7
MQ 7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk
mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri,
atau mobil. Fitur dari sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang
tinggi terhadap karbon monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini
menggunakan catu daya heater: 5V AC/DC dan menggunakan catu daya
rangkaian: 5VD C, jarak pengukuran: 20 - 2000 ppm untuk mengukur gas karbon
monoksida.
a) Spesifikasi MQ7
Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor MQ7 adalah mendeteksi keberadaan
gas-gas yang dianggap mewakilin asap kendaraan yang mengandung gas karbon
monksida. Sensor MQ7 mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap gas
karbon monoksida. Ketika sensor mendeteksi gas tersbut maka resistansi elektrik
sensor akan menurun. Didalam sensor memiliki suatu penyerap keramik yang
berfungsi untuk melindungi dari debu atau gas yang tidak diketaui. Heater pada
sensor ini berfungsi sebagai pemicu sensor untuk dapat mendeteksi target gas
yang diharapkan setelah diberikan tegangan 5 Volt.
Tegangan : 5V DC
Arus statis : < 2mA
Level output : 5v – 0V
Sudut sensor : < 15 derajat
Jarak yg bisa dideteksi : 2cm – 450cm (4.5m)
Tingkat keakuratan : up to 0.3cm (3mm)
awali dengan memberikan pulsa Low (0) ketika modul mulai dioperasikan,
kemudian berikan pulsa High (1) pada trigger selama 10 μs sehingga modul mulai
memancarkan 8 gelombang kotak dengan frekuensi 40 KHz, tunggu hingga
transisi naik terjadi pada output dan mulai perhitungan waktu hingga transisi turun
terjadi, setelah itu gunakan Persamaan 2.1 untuk mengukur jarak antara sensor
dengan objek. Timing diagram pengoperasian sensor ultrasonik HC-SR04
diperlihatkan pada Gambar berikut :
C. HASIL
1. Rangkaian arduino degan sensor MQ7 untuk pengukuran
25
20
Kepekatan
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jarak
4. Tabel dan grafik data pengukuran duration dan distance dengan sensor
ultrasonic sesuai jarak
distance
Jarak(cm) durasi (ms) (cm) error
1 177 3 2
2 190 3 1
3 241 4 1
4 272 4 0
5 316 5 0
6 369 6 0
7 428 7 0
8 502 8 0
9 558 9 0
10 644 10 0
20 1213 20 0
30 1767 30 0
40 2390 40 0
50 2950 50 0
60 3585 60 0
70 4172 70 0
80 4730 81 1
90 5310 89 -1
100 5885 102 2
150 8882 153 3
200 11801 201 1
250 14719 253 3
300 17575 298 -2
350 20606 346 -4
20000
Duration(ms)
15000
10000
5000
0
1 3 5 7 9 20 40 60 80 0 0 0
10 20 30
Jarak
Duration
Distance dalam pengukuran
400
350
300
250
Distance(cm)
200
150
100
50
0
1 3 5 7 9 20 40 60 80 0 0 0
10 20 30
Jarak(cm)
D. ANALISIS
1. MQ7
sensor mq7 bisa digunakan untuk mengukur seberapa banyak gas
disekitarnya khususnya yaitu gas Carbon Monoksida (CO). nantinya dalam
rangkaian ini, sensor akan sensitif dengan gas yang ada disekitarnya, lalu
memunculkan nilainya melalui alat bantu. Dalam pengukuran gas nya, kita harus
melihat bagaimana kondisi sensor jika tidak dikenakan gas apapun dan kondisi
sensor dikenakan gas. Hal yang terjadi jika sensor menerima gas adalah gas
dideteksi oleh sensor yang nantinya sensor akan mengirimkan tanda dan resistansi
elektrik sensor akan menurun. Didalam sensor memiliki suatu penyerap keramik
yang berfungsi untuk melindungi dari debu atau gas yang tidak diketahui. Sensor
MQ7 memiliki sensitivitas tinggi dan respon cepat terhadap gas karbon
monoksida dan keluaran dari sensor MQ7 berupa sinyal analog dan membutuhkan
tegangan DC sebesar 5Volt. Dalam percobaan ini sensor MQ7 di hubungkannya
pin VCC, Gnd dan A0 ke mikrokontroler Arduino, serta menggunakan korek api
sebagai sumber gas. Saat pengukuran juga diperlukan penggaris untuk mengukur
jarak sensor dengan korek api dengan mencari kepekatan dari gas monoksida
korek tersebut. Digunakan juga kertas untuk melindungi sumber gas dari korek
agar terdeteksi jelas oleh sensor. Dengan kertas ini sangat membantu dalam
pengukuran, karena sifat gas monoksida yang menguap ke atas, sehingga bila
pengukuran sudah samapi jarak 4cm maka kepekatan gas tidak terbaca oleh
sensor. Data yang dibaca pada Arduino merupakan PPM (Part Per Million) pada
gas monoksida sesuai rumus pada library MQ7 di Arduino.
Dalam pengukuran kepekatan netral tanpa diberi gas dari korek api
mendapat kepekatan 1,31, lalu dalam pengukuran 0cm antara sensor dan korek api
diberi gas selama 5 detik mendapatkan hasil kepekatan paling tinggi yaitu 27,48
dilihat dari table menduduki posisi yang tinggi. Lalu dalam pengukuran 1cm hasil
mulai menurun sampai 24,38. Pengukuran ini dilakukakn setiap 1cm, selanjutnya
saat pengukuran 2cm kepekatan gas juga menurun namun tidak separah saat 0-
1cm, penyebab penurunan sedikit mungkin dari faktor menunggu sensor sampai
ke angka netral. Saat pengukuran 3cm menghasilkan penurunan drastic selisih 3
dengan pengukuran jarak 2cm, yang mengakibatkan bentuk tabel menurun.
Pengukuran ini dilakukan sampai angka kepekatan menjadi netral, didapat sampai
jarak 22cm yang kepekatan yaitu terendah 1,36. Tabel bergerak turun saat jarak
yang diukur semakin jauh, diantara data jarak 21-22cm selisih kepekatannya
paling sedikit yaitu 0,17. faktor yang mempengaruhi selisih nya sedikit karena
sumber gas sudah jauh dari sensor dan gas menguap ke atas.
Dalam hasil percobaan juga terdapat threshold, yaitu nilai tengah, yang
menjadi acuan untuk memberikan keterangan bahwa apakah kadar gas tersebut di
dalam kadar yang aman atau tidak. Dengan mencari nilai kepekatan minimal dan
nilai yang diukur, lalu diketahui rumusnya yaitu:
nilai terukur +nilai minimum
Threshold =
2
Dalam grafik threshold juga bergerak turun sesuai dengan kepekatan
pengukurannya. Namun nilai maksimum threshold yaitu 14,395 dan threshold
tidak berbeda jauh saat pengukuran jarak 18-22cm. Pengukuran yang didapat
mendapat selisih kepekatan PPM yang tidak tentu setiap jaraknya karena
pengaruh AC ruangan, sumber gas CO yang tidak tentu dari banyak kelompok
yang menggunakan korek saat percobaan, dan ruangan tertutup.
2. HC-SR04
HC-SR04 atau sensor ultrasonik merupakan sensor yang menghasilkan
gelombangkan elektronik yang umumnya berfekruensi 40kHz, lalu ditembakan ke
suatu target atau halangan. Setelah gelombang menyentuh permukaan benda yang
digunakan saat percobaan, maka benda tersebut memantulkan kembali gelombang
tersebut untuk diterima oleh sensor. Sensor mengitung selisih waktu dari saat
dikeluarkan sampai menerima pantulan gelombang ultrasonik dari target, hal ini
bisa disebut duration atau masih nilai mentah. Dalam percobaan ini pin echo, trig,
VCC, Gnd sensor ultrasonik dihubungkan ke arduino untuk mencari distance(cm)
dan duration (ms) setiap jarak yang ditentukan dengan melihat serial monitor pada
Arduino IDE. Percobaan ini juga dibantu oleh penggaris agar dapat mengukur
sesuai jarak yang ditentukan antara jarak sensor dan target. Setiap satuan jarak
memiliki rumus yang berbeda-beda. Rumus yang dipakai untuk mencari
distance(cm) yaitu: s=t ×0,034 /2
Pada pengukuran pertama jarak 1cm mendapat duration 177ms, namun pada
distance di serial monitor terbaca 3cm, ini terjadi saat pengukuran 2 dan 3cm
semua mengalami keeroran distance tidak sesuai jarak yang ditentukan. Hal ini
terjadi karena sensor ultrasonik akan eror bila mengukur jarak 3cm kebawah,
setelah mengukur 3cm ke atas distance sesuai jarak pengukurannya. Sesuai
grafiknya, jika jarak semakin jauh duration juga bergerak naik.
Pada jarak 1-50cm
Untuk jarak dibawah 3cm memang terjadi keeroran, namun saat 3-50cm
angka distance tepat sesuai pengukuran jarak, sehingga grafik bergerak
naik.
Pada jarak 50-100cm
Untuk jarak 50-70cm ketepatan distance sesuai jarak yang dicoba, namun
pada jarak 80-100cm angka distance mulai berbeda dengan jarak yang
dicoba. Faktor angka distance mulai tidak sesuai karena permukaan benda
saat pengukuran tidak rata atau miring.
Pada jarak 100-350cm
Untuk jarak tersebut sensor mulai mengalami eror, saat jarak 350cm
sensor mulai memunculkan angka yang eror, sehingga jarang 350 ke atas
tidak bisa menangkap angka yang pasti.
Keeroran ditemukan dengan mencari selisih antara jarak pengukuran dengan
distance di serial monitor arduino IDE, angka eror paling tinggi 4cm pada jarak
350 cm. Dari ke eroran ini kita tahu bahwa sensor ultrasonik tidak sepenuhnya
presesi, karena gelombang ultrasonik bisa mengukur dengan akurasi 3mm. Dalam
pengukuran juga terdapat kendala seperti saat pengukuran menggunakan
penggaris 30cm, menurut saya sangat kesusahan bila mengukur benda 50cm ke
atas karena kita harus menghafal posisi awal penggaris diletakkan, sehingga hasil
yang didapat kurang presisi. Program yang digunakan pada arduino tidak
menggunakan fungsi float jadi tidak bisa membuktikan akurasi sensor ultrasonik
untuk melihat angka desimalnya.
E. KESIMPULAN
1. MQ7
Setelah percobaan sensor MQ7, kita tahu bahwa mengukur kosentrasi gas
karbon monoksida (CO) harus teliti dan sabar, karena menunggu sensor sampai
kepekatan netral setiap satu pengukuran. sensor MQ7 memiliki sensitivitas tinggi
dan respon cepat terhadap gas karbon monoksida dan keluaran dari sensor MQ7
berupa sinyal analog dan membutuhkan tegangan DC sebesar 5Volt. Dalam
percobaan ini setiap jarak yang di uji memiliki nilai kepekatan gas (PPM) yang
berbeda, bila semakin dekat maka nilai kepekatan gas akan semakin tinggi. Hasil
kepekatan dipengaruhi oleh cara kita saat mengukur, dan kondisi udara di sekitar.
Hasil yang didapat dari grafik kepekatan gas C0 yaitu bergerak turun, bila
semakin jauh dari sumber gas, ini membuktikan pengukuran sesuai kaidahnya. Di
percobaan ini juga mencari nilai threshold/ batas aman, yang digunakan sebagai
acuan kepekatan gas yang aman sesuai jarak tertentu. Jika kepekatan gas kurang
dari nilai threshold maka itu dalam kadar aman, namun sebaliknya jika kepekatan
gas melebihi dari nilai threshold maka itu dalam kadar tidak aman atau berbahaya.
2. HC-SR04
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sensor ultrasonik dipengaruhi
oleh jarak dan permukaan target yang dipantulkan, karena bila suatu target tidak
rata maka akan mempengaruhi pantulan gelombang. Pengukuran sensor ini sesuai
jarak yang ditugaskan, semakin jaraknya tinggi maka duration yang dihasilkan
juga tinggi, dari duration ini diolah dengan rumus untuk mencari distancenya.
Kami mengukur distance dari 3cm sampai 3,5 meter. Namun dalam pengukuran
juga ada letak erornya seperti jarak 1-3cm, hasil distance tidak sesuai jaraknya.
Kami mengukur tidak bisa lebih 3,5meter yang tidak sesuai spesifikasi sensor
yaitu sampai 4 meter, tidak kemampuan sensor ini kami belum tahu penyebabnya.
Keeroran pada sensor yaitu selisih antara jarak dan distance tidak terlalu tinggi,
namun keakurasian sensor adalah 3mm. Keeroran ini mungkin terjadi saat
pengukuran yang kurang teliti dan penempatan benda penghalang. Dari grafik
juga bergerak naik sesuai kaidahnya yaitu jika jaraknya semakin jauh maka
durationnya semakin tinggi, menurut kami sensor ini kurang mampu untuk
pengukuran real -time karena tingkat akurasi sensor akan menurun bila jarak
target semakin jauh.