Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

MATA KULIAH KEPERAWATAN BENCANA

Oleh

Kelompok 1

MUTHMAINNAH R011191002
DASNIATI R011191009
RIFKA ZULFIANI LATINAPA R011191011
IRMAWAN R011191017
NENY VERONIKA LEISUBUN R011191021
ISA RAMDAYANI R011191022
MARIA DIAN NURFITA R011191028
CITA SETYO DEWI R011191029

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
1. Latar Belakang

Memang sulit untuk tidak panik saat terjadi gempa, target utamanya adalah

keluarkan pasien sebanyak mungkin dari gedung. Pada meeting point,

seharusnya sudah ada staf RS yang telah mengamankan lokasi pengungsian

dan mengatur masuknya pasien & pengunjung dari seluruh jalur evakuasi

sehingga disini kami (kelompok) mencoba menganisa situasi dengan simulasi

Code Green di rumah sakit dimana Code Green yaitu tanda bila ada gempa

bumi.

2. Tujuan Code green

1. Untuk memberikan pelaksanaan operasional tindakan-tindakan yang harus

diambil jika adanya gempa bumi.

2. Meminimalkan timbulnya korban jiwa dan akibat fatal dari gempa bumi.

3. Prosedur Code Green

1) Tindakan bila ada gempa bumi

2) Segera melaporkan kejadian gempa bumi ke Securitry, mencatat lokasi

gempa bumi.

3) Security mengumumkan “Code Green, Code Green, Code Green”

4) Setiap Ketua Komite K3RS/Koordinator jaga membagi tugas masing-masing

menjadi 4 kelompok :

a. Kelompok Topi Merah bertugas memadamkan api

b. Kelompok Topi Putih bertugas mengamankan dokumen

c. Kelompok Topi Biru bertugas melakukan evakuasi pasien

d. Kelompok Topi Kuning bertugas mengamankan alat medis

5) Petugas Security setelah menerima laporan harus segera membagi tugas

antara lain :
6) Segera mengumumkan ada code green di ruangan

7) Segera mendatangi lokasi kejadian sekaligus mengkoordinasikan tindakan

penyelamatan

8) Segera melaporkan kepada pejabat struktural RS

9) Tindakan penyelamatan segera dilakukan oleh semua petugas yang sedang

bertugas saat kejadian, baik penyelamatan terhadap manusia (pasien,

karyawan RS, pengunjung RS) maupun penyelamatan terhadap sarana dan

prasarana RS yang dikoordinasi dan dipimpin oleh satpam

10)Koordinasi dan pelaporan kepada Instansi Vertical (Direktur) dan Instansi

sektoral terkait (Pemadam Kebakaran) segera dilakukan untuk kerja sama

dalam penanggulangan gempa bumi RS


DAFTAR NAMA PEMERAN DALAM SIMULASI GEMPA DI RUMAH SAKIT (CODE

GREEN)

Pak Kardi : Irmawan

Bu Kardi : Dasniati

Ns Rifka : Rifka Zulfiani Latinappa

Ns Ina : Muthmainnah

Security 1 : Isa Ramdayani

Neny/ ketua K3/ koordinator/Pengamat : Neny Veronika L

Dokter jaga : Cita setyo Dewi

Narator : Maria Dian N

PROSEDUR PENANGANAN GEMPA BUMI

(CODE GREEN/KODE HIJAU)

Pagi hari ini di lantai 3 ruang VIP terdengar bunyi derit sudut bangunan (pintu/jendela)

dan lantai terasa bengerak Pak Kardi yang sedang di rawat di ruang VIP A terbagun

mendadak dan berusaha turun dari tempat tidur dan istrinya bu kardi berteriak panik

Pak Kardi : “buk..... gempa buk....!!!!” berusaha turun dari bed

Bu Kardi : “ Iya Pak e, ayo pak...... “ suara terdengar panik

Mereka berdua berusaha keluar dari kamar tetapi pintu tiba-tiba susah dibuka..... mereka

berdua tertahan di ruangan tidak bisa keluar, perawat mendengar suara teriakan paanik

pasien dan keluarga dari kamar rawat, mencoba membuka pintu tetapi tidak bisa

sehingga mereka kembali ke nurse station

Di Nurse station Perawat jaga Ns Ina terlihat bersembunyi di bawah meja sambil
memegang telephone tangannya bergetar lupa memencet tombol extension,

Ns Ina : Kak..... to..long .. telp security

Ns Rifka yang berada disebelahnya berusaha tidak panik dan segera mengambil alih dan

memencet nomer extenxion darurat

Ns Rifka : “assalamualikum, saya Rifka perawat VIP yang sdang berjaga hari ini ...

melaporkan ada gempa dan kami memiliki pasien yang terjebak tidak bisa keluar “

Satpam 1 : : waalaikum salam , saya Isa security yang piket hari ini....baik bu akan

segera kami tindak lanjuti mohon ibu melaksanakan prosedur standard gempa yang ada

yaitu

1. Segera pastikan adanya guncangan gempa dengan bertanya pada orang

disekitarnya dan memperhatikan gerakan benda-benda di sekitarnya.

2. matikan seluruh alat listrik

3. Menyelamatkan pasien dan keluarga penunggu pasioen dengan melindungi diri

dibawah lindungan benda keras

4. Mengecek kondisi gedung secara cepat. Ketentuan sederhana yang dapat

dijadikan patokan antara lain :

5. Jika tidak terjadi keretakan/kerusakan pada struktur bangunan, maka penghuni

bangunan tidak perlu dievakuasi

6. Jika terdapat retakan pada dinding namun tidak sampai ke palang atas maka

penghuni bangunan tidak perlu dievakuasi.

7. Jika terdapat keretakan pada tiang maka semua penghubungi bangunan harus

dievakuasi.

8. Segera mempersiapkan proses evakuasi pasien berupa

9. Menghitung jumlah pasien

10. Membagi pasien menurut katagori ketergantungan kepada petugas (contoh :


pasien yang bisa jalan sendiri, pasien yang bisa ditolong dengan satu petugas,

dsb)

11. Melaporkan kepada Satpam tentang adanya gempa dengan menyebutkan

KODE HIJAU

“ bagaimana bu apakah sudah mengerti”

Ns Rifka : Baik bu saya mengerti.................

Security 1 : “kami akan segera terjunkan tim untuk evakuasi”

Ns Rifka : Baik Bu kami tunggu

Security 1 : Terima Kasih

Ns Ina segera bergerak mengatasi rasa takutnya, dengan memakai helm biru dan berlari

ke kamar Pak kardi (gempa telah usai)

Selanjutnya dengan suara keras Ns Ina memberi intruksi kepada keluarga menjauh dari

pintu... dan bersembunyi di bawah meja dan melondungi kepala dengan tangan

Ns Ina : “bapak ibu mohon Jangan panik, usahakan merunduk, berlindung, dan

mengamankan kepala............... Kami sedang memanggil bantuan mohon menjauh dari

dinding, lemari, jendela, pintu dan sumber api/listrik dan menjauhi jendela kaca (yang

pecah dan berterbangan saat gempa) saat bangunan berguncang mohon tidak

bergerak................., sebab bisa tertimpa reruntuhan/terkena lemparan benda”

Kembali terdengar bunyi berderak jendela dan pintu.... pintu sudah berhasil dibuka

tetapi Ns Ina dan Pak kardi serta istri masih terjebak tidak berani bergerak dari

kamar rawat.... lantai masih bergoyang

Bu Kardi : suster gimana ini?

Ns Ina : iya ibu sabar masih gempa kita tu ggu tim untuk membantu sebentar lagi

datang
Di tempat lain

Security 1 : “sassalamualiku, saya isa security yang piket pagi ini , apakah benar

saya biscara dengan Ibu Neni Ketua Komite K3RS”

Neny : iya benar,

Security 1 : lapor telah terjadi gempa “code green” di RS.... dan ada psien di lantai 3

sedang terjebak dan tidak bisa keluar karena masih berlanjut gempa

Neny : Baik segera evakuasi pasein dan lakukan prosedur standar berikut

1. Menerima laporan dan ditulis secara cepat pada buku laporan kejadian

2. Melaporkan kepada IPS tentang adanya gempa sekaligus membantu para

petugas IPS melakukan pengecekan kondisi gedung-gedung.

3. Menyebutkan perintah kepada anggota Satpam pada pos-pos untuk

mengecek kondisi bangunan bersama petugas IPS dan segera melaporkan

kondisi masing gedung kepada pos induk melalui radio komunikasi.

4. Minta tim kesehatan segera bersiap di titik kumpul

5. Segera menutup gerbang masuk dan membuka gerbang keluar bagi

pengunjung.

6. kosongkan area titik kumpul. Lakukan tindakan yang dipelrukan untuk

mengosongkan area titik kumpul (contoh memecah kaca jendela mobil untuk

memindahkan mobil yang berada di area titik kumpul)

7. Memasukkan mobil pemadam, polisi dan ambulans RS lain (baik yang

mengantar pasien baru maupun membantu evakuasi).

Apakah sudah mengerti?”

Security 1 : baik dimengerti”


Neny : segera laksanakan

Security : siap laksanakan

Security 1 mengintruksikan kepada security 2 (Helm Merah) segera menuju lokasi

gedung yang terkena gempa untuk membantu proses evkuasi dan menjaga keamanan

lokasi gempa dengan garis pembatas dari tali dan lokasi titik kumpul serta

mengamankan jalur evakuasi Selama proses evakuasi pos satpam tidak boleh kosong

Neny Segera menuju lokasi gedung yang terkena gempa dan langsung bertindak selaku

pimpinan penanggulangan gempa di rumah sakit sementara dalam memimpin proses

evakuasi. Mencoba menghubungi dokter K3 dan dokter yang saat ini berjaga

Neny : “assalamualaikum... saya Neny Ketua TIM K3 RS”

Dokter Cita : waalikum salam.. iya bu...

Neny : mohon segera ke lokasi titik kumpul karena terjadi gempa dan ada pasien dari

lantai 3 terjebak... segera bergerak ke titik kumpul untuk bantuan kesehatan

Dokter Cita : Siap kami bergerak bersama Tim kesehatan

Neny : Terima kasih

Evaluasi Dokter K3 / Dokter jaga segera bergerak ke titik evakuasi dengan uraian tugas

1. Sebagai tenaga medis dibawah komando pengawas:

2. Segera tiba dilokasi membantu proses evakuasi dengan membawa gelang tanda

korban bencana

3. Melaporkan kondisi terakhir pasien setelah tiba di titik kumpul kepada

pengamat yang meliputi kebutuhan tenaga peralatan serta ruangan.

4. Koordinasi dengan petugas IGD Bedah/Non Bedah guna mengevakuasi pasien

yang mengalami penurunan kondisi dan butuh tata laksana lanjutan IGD meliputi:
a. Jumlah dan kondisi korban

b. Penyebab

c. Kebutuhan tenaga, peralatan, ruangan, dan sebagainya

5. Mencatat semua tujuan evakuasi pasien-pasien korban gempa dalam RS dan

mendapat tanda tangan petugas penerima.

Evaluasi Bantuan Bencana Code Green (Pengamat/Koordinator K3RS)

1. Koordinasi guna merawat pasien korban kebakaran/ gempa sesuai laporan Tim

evakuasi K3RS

2. Segera menghitung jumlah pasien yang dirawat sebelum dan setelah proses

evakuasi ke titik kumpul.

3. Membagi pasien dari titik kumpul menuju ruang rawat sementara yang

terdekat dan memungkinkan serta IGD bagi pasien dengan penurunan kondisi

atau RS lain. Jika diluar jam kerja dapat dipikirkan menggunakan IRJA lantai

dasar guna tempat rawat sementara.

4. Petugas jaga terdekat yang bangsal tidak terdampak melaporkan

kemungkinan-kemungkinan tempat rawat sementara dari masing-masing bangsal

pada pengamat dan segera membantu proses evakuasi menuju bangsal-bangsal

yang tidak terdampak serta IGD bagi pasien dengan penurunan kondisi.

Anda mungkin juga menyukai