Oleh
Kelompok 1
MUTHMAINNAH R011191002
DASNIATI R011191009
RIFKA ZULFIANI LATINAPA R011191011
IRMAWAN R011191017
NENY VERONIKA LEISUBUN R011191021
ISA RAMDAYANI R011191022
MARIA DIAN NURFITA R011191028
CITA SETYO DEWI R011191029
Memang sulit untuk tidak panik saat terjadi gempa, target utamanya adalah
dan mengatur masuknya pasien & pengunjung dari seluruh jalur evakuasi
Code Green di rumah sakit dimana Code Green yaitu tanda bila ada gempa
bumi.
2. Meminimalkan timbulnya korban jiwa dan akibat fatal dari gempa bumi.
gempa bumi.
menjadi 4 kelompok :
antara lain :
6) Segera mengumumkan ada code green di ruangan
penyelamatan
GREEN)
Bu Kardi : Dasniati
Ns Ina : Muthmainnah
Pagi hari ini di lantai 3 ruang VIP terdengar bunyi derit sudut bangunan (pintu/jendela)
dan lantai terasa bengerak Pak Kardi yang sedang di rawat di ruang VIP A terbagun
mendadak dan berusaha turun dari tempat tidur dan istrinya bu kardi berteriak panik
Mereka berdua berusaha keluar dari kamar tetapi pintu tiba-tiba susah dibuka..... mereka
berdua tertahan di ruangan tidak bisa keluar, perawat mendengar suara teriakan paanik
pasien dan keluarga dari kamar rawat, mencoba membuka pintu tetapi tidak bisa
Di Nurse station Perawat jaga Ns Ina terlihat bersembunyi di bawah meja sambil
memegang telephone tangannya bergetar lupa memencet tombol extension,
Ns Rifka yang berada disebelahnya berusaha tidak panik dan segera mengambil alih dan
Ns Rifka : “assalamualikum, saya Rifka perawat VIP yang sdang berjaga hari ini ...
melaporkan ada gempa dan kami memiliki pasien yang terjebak tidak bisa keluar “
Satpam 1 : : waalaikum salam , saya Isa security yang piket hari ini....baik bu akan
segera kami tindak lanjuti mohon ibu melaksanakan prosedur standard gempa yang ada
yaitu
6. Jika terdapat retakan pada dinding namun tidak sampai ke palang atas maka
7. Jika terdapat keretakan pada tiang maka semua penghubungi bangunan harus
dievakuasi.
dsb)
KODE HIJAU
Ns Ina segera bergerak mengatasi rasa takutnya, dengan memakai helm biru dan berlari
Selanjutnya dengan suara keras Ns Ina memberi intruksi kepada keluarga menjauh dari
pintu... dan bersembunyi di bawah meja dan melondungi kepala dengan tangan
Ns Ina : “bapak ibu mohon Jangan panik, usahakan merunduk, berlindung, dan
dinding, lemari, jendela, pintu dan sumber api/listrik dan menjauhi jendela kaca (yang
pecah dan berterbangan saat gempa) saat bangunan berguncang mohon tidak
Kembali terdengar bunyi berderak jendela dan pintu.... pintu sudah berhasil dibuka
tetapi Ns Ina dan Pak kardi serta istri masih terjebak tidak berani bergerak dari
Ns Ina : iya ibu sabar masih gempa kita tu ggu tim untuk membantu sebentar lagi
datang
Di tempat lain
Security 1 : “sassalamualiku, saya isa security yang piket pagi ini , apakah benar
Security 1 : lapor telah terjadi gempa “code green” di RS.... dan ada psien di lantai 3
sedang terjebak dan tidak bisa keluar karena masih berlanjut gempa
Neny : Baik segera evakuasi pasein dan lakukan prosedur standar berikut
1. Menerima laporan dan ditulis secara cepat pada buku laporan kejadian
pengunjung.
mengosongkan area titik kumpul (contoh memecah kaca jendela mobil untuk
gedung yang terkena gempa untuk membantu proses evkuasi dan menjaga keamanan
lokasi gempa dengan garis pembatas dari tali dan lokasi titik kumpul serta
mengamankan jalur evakuasi Selama proses evakuasi pos satpam tidak boleh kosong
Neny Segera menuju lokasi gedung yang terkena gempa dan langsung bertindak selaku
evakuasi. Mencoba menghubungi dokter K3 dan dokter yang saat ini berjaga
Neny : mohon segera ke lokasi titik kumpul karena terjadi gempa dan ada pasien dari
Evaluasi Dokter K3 / Dokter jaga segera bergerak ke titik evakuasi dengan uraian tugas
2. Segera tiba dilokasi membantu proses evakuasi dengan membawa gelang tanda
korban bencana
yang mengalami penurunan kondisi dan butuh tata laksana lanjutan IGD meliputi:
a. Jumlah dan kondisi korban
b. Penyebab
1. Koordinasi guna merawat pasien korban kebakaran/ gempa sesuai laporan Tim
evakuasi K3RS
2. Segera menghitung jumlah pasien yang dirawat sebelum dan setelah proses
3. Membagi pasien dari titik kumpul menuju ruang rawat sementara yang
terdekat dan memungkinkan serta IGD bagi pasien dengan penurunan kondisi
atau RS lain. Jika diluar jam kerja dapat dipikirkan menggunakan IRJA lantai
yang tidak terdampak serta IGD bagi pasien dengan penurunan kondisi.