OLEH
RUKIYA UMARELLA R011191106
Rahmania R011191111
Julhaidin R011191144
(Sehari sebelum simulasi dilakukan, kepala desa menginformasikan kepada warganya bahwa
akan ada penyuluhan dan simulasi gempa bumi yang akan di laksanakan pada hari rabu dan
tempatnya di balai desa)
Kepala desa : “Diumumkan kepada seluruh warga desa A, diharapkan besok menghadiri
penyuluhan dan simulasi gempa bumi, yang akan dilaksanakan di balai desa
pada pukul 09.00.”
Di balai desa
Kepala desa : “ Ayo bapak, ibu, dan adik-adik yang baru datang silahkan merapat ya.”
(warga desa yang baru datang langsung menempati tempat duduk yang telah disediakan. Dan
simulasi akan segera dimulai, acara dibuka oleh moderator)
Moderator : “ Baik kalau begitu, perkenalkan nama saya Nadia sri damayanti saya dari
puskesmas B. Hari ini saya yang akan memandu jalannya acara pada hari ini.
Apakah bapak dan ibu sekalian tahu hari ini kita mau ngapain?”
(Selanjutnya kepala desa A dan kepala BNPB memberikan sambutan kepada warga setempat)
Moderator : “Baik bapak ibu sekalian, kita memasuki acara inti ya. Selanjutnya materi yang
pertama adalah tentang apa yang perlu dipersiapkan sebelum terjadi gempa serta
tips mengatasi trauma yang di sebabkan oleh gempa dan akan disampaikan oleh
ibu Riska dan bu rukiya. kepada ibu dipersilahkan.”
(pemateri 1 memberikan penyuluhan tentang trauma yang disebabkan oleh gempa bumi)
Meski belum pernah mengalami gempa, namun perlu juga diketahui pengenalan
karakteristik bencana dan upaya mitigasinya.
a. Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan
gempa.
b. Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
c. Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
d. Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
e. Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di
daerah rawan gempa bumi.
f. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
g. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara
- cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
h. Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat
terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
i. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
j. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi
gempa bumi.
k. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman
kebakaran dan pertolongan pertama.
l. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
2. Strategi Saat Terjadi Gempa
a. Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus
mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah
meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak
memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan
kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
b. Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku,
jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang
terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan
pohon.
c. Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran
atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-
papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau
apapun yang anda bawa.
d. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk
dari petugas atau satpam.
e. Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda
merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua
tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan
interphone jika tersedia.
f. Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh
seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti
penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta
atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
g. Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan
susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan
dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka
keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
h. Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke
tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda
merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.
3. Strategi Mitigasi Dan Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi
a. Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah
rawan gempa.
b. Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
c. Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
d. Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
e. Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian
di daerah rawan gempa bumi.
f. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
g. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan
cara - cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
h. ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan
masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan
pertama.
i. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan
perlindungan masyarakat lainnya.
Pemateri 1, ibu rukiya : Peristiwa traumatik seperti bencana alam membuat para korban
rentan terkena Gangguan Stres setelah kejadian gempa bumi, 4 trik yang dapat
dilakukan untuk mengurangi trauma tersebut seperti :
1. Atur pernapasan
3. Latihan fisik
Kabar gembira bagi Anda yang kerap melakukan latihan fisik. Pasalnya,
ketika gempa, Anda harus mencari tempat yang aman untuk berlindung. Hal
ini membutuhkan latihan fisik yang baik, agar saat terjadi guncangan, Anda
tetap dapat menjaga keseimbangan tubuh. Sebaiknya, lakukan latihan ini
secara rutin.
4. Tidur nyenyak
Moderator : “ Baik, kalau sudah mengerti, nanti teman saya yang akan memperagakan salah
satu cara mengatasi trauma ya, Tolong diperhatikan ya bapak ibu sekalian”.
Peraga 1 : “ Nah sudah paham dan tahu kan apa yang sudah saya peragakan. Ayo coba ibu
maju ke depan dan coba peragakan seperti yang saya ajarkan tadi”.
(kemudian salah satu warga desa memperagakan cara mengatasi trauma, dilanjutkan bernyanyi
lagu siaga bencana untuk intermezzo menyelingi supaya warga tidak bosan)
Moderator : “Nah bapak ibu dan adik-adik sekalian tadi kan sudah diajari menyanyi siaga
bencana sekarang kita lanjut pada materi ke 2 yaitu tentang pertolongan pertama,
kepada ibu Misnah dan ibu rukiya dipersilahkan.”
warga : “ Siaaang.”
Pemateri 2 : “ Siang ini saya bu Misnah dan Bu rukiya ya yang akan memberikan materi
tentang pertolongan pertama.”
Pemateri 2 : Indonesia rentan mengalami bencana alam gempa bumi karena terletak di
pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia,
dan lempeng Pasifik. Hingga saat ini tak mudah mendeteksi tanda-tanda akan
terjadinya gempa. Untuk itu, bila sewaktu-waktu mengalami musibah gempa,
Bapak dan ibu sudah membekali diri dengan pengetahuan mengenai pertolongan
pertama saat mengalami gempa bumi. Nah, kali ini adalah informasi bagi buat
Bapak dan ibu mengenai langkah pertolongan pertama saat terjadi gempa bumi.
Apa saja yang dapat Bapak dan ibu lakukan?
1. Tetap tenang.
2. Kenali lokasimu.
Langkah pertama yang dilakukan saat gempa bergantung pada lokasi Bapak
dan ibu. Jika Bapak dan ibu berada di dalam ruangan, berlindunglah di bawah
meja atau lindungi kepala dengan bantal maupun papan agar tidak terkena benda
yang berjatuhan. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan atau perkantoran,
bergeraklah menuju jalur evakuasi dan titik kumpul saat terjadi bencana.
Jika Bapak dan ibu berada di luar rumah, merunduklah dan lindungi kepala
dengan penutup. Menjauhlah dari gedung atau tiang. Bapak dan ibu harus berjalan
menuju daerah terbuka. Bergerak dengan cara merangkak atau merunduk serta
lindungi kepala dan leher. Posisi tersebut akan mengurangi risiko terjatuh ataupun
terkena benda-benda yang membahayakan.
Bapak dan ibu harus menghindari jendela dan pintu yang terbuat dari
kaca. Gempa bumi bisa menyebabkan kaca-kaca pecah, dan berisiko terkena
pecahan kaca.
(pemateri 2 menyampaikan materi kepada warga desa. Setelah materi selesai, peraga 2
memperagakan pertolongan pertama pada bencana gempa)
Pemateri 2 : “Bapak ibu sekalian, ini materi dan simulasi yang kedua tentang pertolongan
pertama pada bencana gempa bumi sudah selesai. Nah saya ingin tahu apakah
bapak ibu sudah benar-benar memahami apa yang sudah di peragakan apa belum.
Coba salah satu maju ke depan yaa.”
(kemuduian beberapa warga maju ke depan dan memperagakan pertolongan pertama pada
bencana gempa bumi)
(Pemateri ke 3 memasuki ruangan dan menyapa warga desa yang ada disana)
Pemateri 3 : “Siang ini saya akan memberikan materi tentang Menurunkan resiko ancaman
kesejahteraan kerluarga, jadi nanti pemateri yang ke 3 akan memberikan
informasi mengenai tips dan cara menyimpan barang berharga bapak ibu.
Bagaimana Sudah siap semuanya?”
Pemateri 3 : Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita menjadi panik dan
tidak tahu apa yang harus dilakukan, yang terpikirkan adalah untuk segera lari
menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain seperti rumah dan harta benda tidak
akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada salahnya untuk
mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada didalam rumah. Hal ini
dimaksudkan apabila bencana sudah selesai, maka para korban bencana pun
masih harus tetap melanjutkan hidup dan dokumen tersebut dapat digunakan
untuk bekal melanjutkan hidup.
Moderator : “ Baik bapak ibu dan adik-adik sekalian materi sudah selesai. Sudah paham dan
mengerti belum dengan apa yang disampaikan tadi?”
Moderator : “ Kalau sudah mengerti . masih ingat tidak dengan lagu siaga gempa?”
Moderator : “ Sudah hebat semua ya bapak ibu. Selanjutnya apakah ada pertanyaan dari
bapak ibu dan adik-adik sekalian?”
(Setelah itu moderator memberikan evaluasi terhadap penyuluhan dan simulasi yang telah
dilakukan. Dan moderator menutup acara tersebut.)
Moderator : “Baik bapak ibu sekalian acara yang terakhir yaitu penutup. Diucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya atas kedatangan bapak ibu semuanya. Semoga
informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat dan dapat diterapkan oleh bapak
ibu sekalian.”
Moderator : “ Kalau begitu acara ini saya tutup dengan doa, berdoa dimulai. Berdoa selesai.
wassalamu’alaikum wr.wb.”
Saat bencana gempa bumi
Skenario
1 minggu kemudian setelah dilakukan berbagi macam pencegahan dan persiapan sebelum
bencana seperti gempa, di desa A terjadi gempa, berikut adalah suasana saat terjadinya gempa
yang terjadi di Rumah sakit desa A.
Di sebuah ruangan di Rumah Sakit di lantai 3, Tiba-tiba… terasa guncangan hebat…
membuat seluruh penghuni RS panik dan histeris sebelum akhirnya ditenangkan dan dituntun ke
tempan aman oleh petugas RS……
Perawat 1 : “perhatian semua pengunjung RS yang terhormat, PERINGATAN: ini gempa dan
bukan sedang simulasi. Harap tenang.. dan silahkan berjalan menyusuri pinggiran
tembok sebelah kiri menuju tangga darurat serta lindungi kepala anda dengan helm
pelindung yang telah di sediakan di pos penjagaan tiap lantai.. terima kasih.”
(para tenaga medis khususnya perawat membantu mengevakuasi para korban)
Situasi saat terjadi gempa di RS memang tidak terlalu parah dibandingkan dengan tempat
lain. Hal ini disebabkan sistem siaga bencana telah terkoordinasi dengan baik dan didukung
dengan akses penyelamatan yang mudah serta gedung yang tahan gempa. Maka dari itu,
walaupun dalam situasi gempa.. orang2 dengan tertib keluar menuju tempat yang aman….
Perawat 2 : “suster.. pasien di ruang ICU ruang aster 302 tidak mungkin sempat kita selamatkan.
(sambil membantu memindahkan pasien yang patah tulang ke kursi roda)”
Perawat 3: “ya sudah.. yang kira-kira bisa diselamatkan dan tidak menyita waktu. Lagi pula
pasien di ruang aster tersebut dalam keadaan tidak sadar dan banyak intervensi yang
dilakukan, akan memakan waktu banyak untuk mengevakuasinya (sambil menggiring
pasien yang masih mampu berdiri). Kita berdoa saja ..”
Perawat 2: “iya.. kita berdoa saja.. “
(Setelah 5 menit proses evakuasi, semua pengunjung dan pasien RS yang telah berhasil keluar
dikumpulkan di sebuah lapangan dengan tenda-tenda darurat sementara yang telah disiapkan
RS untuk diintervensi jika mengalami luka atau cidera, Gempa pun mereda… situasi dinyatakan
telah aman…. )
Semua orang di di desa A kebingungan dan tampak panik saat itu. Mereka berusaha
melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya. Teriakan anak dan para wanita terus terdengar
dimana-mana. Sementara itu, bantuan dari rumah sakit terdekat dan TNI sudah mulai
berdatangan....Keadaan di rumah sakit juga mulai sibuk dengan banyaknya korban yang terluka.
semua sibuk membantu korban dan mengevakuasi korban...
Penolong 1 : ”(menggusur korban yang tidak sadar ke tempat aman di sisi tenda, kemudian
berkata kepada rekannya penolong 2) “gawat! Apneu dan risiko fraktur cervical!
Tolong Bantu posisikan joutrass”
Penolong 2 : “baik, siap hitungan mundur .. 3..2..1.. ( penolong 1 melakukan RJP s.d. 3
siklus…)..”
(Setelah 1 menit dilakukan RJP…)
Penolong 2 : “berhasil! Korban bernapas!”
Penolong 1 : “bagus! Segera pasang collar neck!”
(Segera setelah pertolongan pertama pada kegawatdaruratan diberikan oleh tim medis..
para survivor (korban yang selamat) dilarikan ke RS.. )
Pasca gempa
Sirine ambulance terdengar riuh di RS kala itu….. setelah gempa mereda para polisi dan
tim SAR masih menyisir para korban yang masih tertimbun atau mungkin yang masih bisa
diselamatkan…. Ini sudah satu jam sejak gempa terjadi… para korban yang berhasil
diselamatkan dan telah dilakukan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPG) satu per satu
berdatangan ke RS. Jumlahnya semakin bertambah dengan berbagai keadaan yang cukup parah,
para tenaga medis mulai melakukan tugas pasca bencana.
Satgas 1 : Satgas 2 mohon dibantu untuk pelaporan kejadian bencana gempa ini melalui sms?
Satgas 2 : baik satgas 1 laksanakan!
(sambil mengetik sms)
Satgas 2 :
Tanggal : 30 agustus 2020
Jenis bencana : Gempa Bumi
Lokasi bencana : Desa A
Waktu kejadian : 09.00 WITA
Jumlah penduduk : 3.872 penduduk
Jumlah korban :
Meninggal : 459 org
Hilang : 525 org
Luka berat : 644 org
Luka ringan : 1032 org
Dirawat : a. RWP : 644
b.RWS : 1032
Pengungsi : 1212
Jumlah poskes : 35 buah
Begitulah sekilas gambaran tentang suasana pasca gempa…. Riuh ramai orang yang lalu
lalang dengan hysteria dan kesedihan yang mereka pikul masing-masing… seakan mengetuk
hati siapapun orang yang melihatnya….