Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK( TAK ) STIMULASI PERSEPSI PADA KLIEN


DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi yang bertujuan mengubah perilaku klien
dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah aktifitas membantu anggotanya untuk


mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang adaptif.

B. Topik
Pengalihan perhatian klien Waham
Sesi 1 : Pengenalan orang
Sesi 2 :Pengenalan tempat
Sesi 3 :Pengenalan waktu
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok,
berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang diberikan
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
b. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain

1. Kriteria
- Klien dengan gangguan jiwa waham
- Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang.
- Klien dapat di ajak kerjasama (cooperative)
2. Proses Seleksi
- Berdasarkan observasi klien sehari- hari
- Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai perilaku klien
sehari- hari
- Hasil diskusi kelompok
- Berdasarkan asuhan keperawatan

1
- Adanya kesepakatan dengan klien
D. Masalah Keperawatan
Gangguan proses piker : Waham
E. Pengorganisasian TAK
1. Waktu
a. Hari/ tanggal : Senin, 26 Maret 2018
b. Jam : 08.00 WIB
c. Tempat : Laboratorium
2. Tim Terapis
a. Leader
Tugas Leader:
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Memimpin jalannya terapi kelompok.
3. Memimpin diskusi.
4. Kontrak waktu
5. Menyimpulkan hasil kegiatan
6. Menutup acara
b. Co Leader
Tugas Co Leader
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas.
c. fasilitator
Tugas fasilitator
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2. Memotivasi anggota dalm ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3. Mengatur posisi kelompok dalm lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6. Bertanggung jawab terhadap program antisispasi masalah.
d. observer
Tugas observer
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
2
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Anggota
Tugas Anggota
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Nama klien yang ikut :
1. Anita
2. Fita Ainur Rofiqoh
3. Kadek Desi Susanti
4. Nita Devi Erviani
5. Ryan Yahya
6. Yulia Patma Desita
4. Metode dan media
a. Metode
1. Diskusi
2. Permainan
b. Alat :
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.

c. Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

CO LEADER LEADER

PASIEN PASIEN

FASILITATOR OBSERVER
3
Sesi 1
Gangguan proses piker : pengenalan orang
Pembagian Tugas
1. Leader : Anita
2. Co Leader : Fita Ainur Rofiqoh
3. Observer : Yulia Patma Desita
4. Fasilitator : Nita Devi Erviani
5. Nama klien yang ikut : 1. Kadek Desi Susanti
2. Ryan Yahya
B. Tujuan :
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
4
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain
C. Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama secara melingkar
2. Tempat nyaman dan tenang.
D. Alat :
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
E. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Permainan
F. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan waham curiga
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.

c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu megenal orang
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
b) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,
dan asal.

5
c) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama
yang dibagikan. d) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri
secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan:
nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
d) Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Tape recorder akan dinyalakan, saat musik
terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan,
klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap;nama
panggilan,asal,dan hobi dari klien yang lain (minimal nama panggilan).
e) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti klien yang
sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,asal, dan
hobi klien yang lain.
f) Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
g) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien
bertepuk tangan
4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama
panggilannya
5. Kontrak yang akan datang.
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mengenal tempat
2. Menyepakati waktu dan tempat.
G. Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahapkerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk
TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalahdapat
menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Formulir evaluasisebagai
berikut :
Nama Peserta TAK
Aspek yang Dinilai
1 Menyebutkan
Nama klien

2 Menyebutkan nama panggilan

6
klien lain
3 Menyebutkan asal klien lain

4 Menyebutkan hobi klien lain

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki oleh klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klienContoh: klien mngikuti TAK orientasi realitas orang. Klien
mampu menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi klien lain di sebelahnya.
Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.

Sesi 2
Gangguan proses piker: pengenalan tempat
Pembagian Tugas
1. Leader : Nita Devi Erviani
2. Co Leader : Kadek Desi Susanti
3. Observer : Fita Ainur Rofiqoh
4. Fasilitator : Yulia Patma Desita
5. Nama klien yang ikut : 1. Anita
2. Ryan Yahya
B. Tujuan
Klien mampu mengenal nama rumah sakit.

7
2) Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
3) Klien mampu mengenal kamar tidur.
4) Klien mampu mengenal tempat tidur.
5) Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan
WC.
C.Setting
1. Terapis danklien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruang nyaman dan tenang.
D. Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
E. Metode
1. Diskusi
2. Orientasi lapangan
F.Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK Orientasi Realitas
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan .
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama ).
b. Evaluasi/validasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
b. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa di lihat
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
8
1. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, klien diberi
kesempatan menjawab.Beri pujian pada klien yang mampu menjawab
dengantepat.
2. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut,sedangkan
bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searahjarum jam. Pada
saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenisakan diminta
menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat kliendirawat.
3. Terapis menyalakan tape recorder , menghentikan lagu,dan meminta klien
yangmemegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah
sakit.Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
4. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
5. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi
ruanganyang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang
TAK,danruangan lainnya.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat
c. Kontrak yang akan dating.
1. Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
2. Menyepakati waktu dan tempat
G.Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Tak
Orientasi Realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat
dirumah sakit. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Mengenal tempat di rumah sakit
N Nama Klien
Aspek yang dinilai
o
1 Menyebutkan nama
rumah sakit

9
2 Menyebutkan nama
ruangan
3 Menyebutkan letak
kantor perawat
4 Menyebutkan letak
kamarmandi dan WC
5 Menyebutkan letak
kamar tidur

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif diri sendiri. Beri tanda cek jika klien mampu dan tanda
silang jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2, ruangan dan letak kamar
tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.

Sesi 3
Pengenalan waktu
Pembagian Tugas
1. Leader : Fita Ainur Rofiqoh
2. Co Leader : Anita
3. Observer : Ryan Yahya
4. Fasilitator : Yulia Patma Desita
5. Nama klien yang ikut : 1. Kadek Desi Susanti
2. Nita Devi Erviani
B. Tujuan :
1) Klien dapat mengenal waktu dan tempat

10
2) Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
3) Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4) Klien dapat mengenal tahun dengan tepa

C. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama secara melingkar
2. Tempat nyaman dan tenang.
D. Alat
1) Kalender
2) Jam dinding
3) Tape recorder
4) Kaset lagu dangdut
5) Bola tenis

E. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Permainan
F.Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realitas.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapiutik.
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Klien dan terapis pakai papan nama.

b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah
dipelajari
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan TAK
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada kien yang meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis.
b. Lama kegiatan30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

11
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.
b) Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola tenis
diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang
memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis
c) Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola
tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti, klien yang
memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan,
tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua klien
mendapat giliran.
d) Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat
4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian kepada kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien memberi tnda/mengganti kalender setiap hari
c. Kontrak yang akan dating
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang,
2. Menyepakati waktu dan tempat untuk TAK

G.Evaluasi dan dokumentasi


a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari,
tanggal, bulan, dan tahun. Formulir evaluasi sebagai berikut :
Kemampuan mengenal waktu
Nama Peserta TAK
No Aspek yang Dinilai

12
1 Menyebutkan jam

2 Menyebutkan hari

3 Menyebutkan tanggal

4 Menyebutkan bulan

5 Menyebutkan tahun

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
b.Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 3, TAK orientasi realitas waktu.
Klien mampu menyebutkan tanggal dan hari, tetapi yang lain belum mampu. Orientasikan klien
dengan tempat-tempat di ruangan.

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti.Jakarta: Erlangga.

Atkinson (1999).Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Kartono, K. (1981). Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

13
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth Edition.Washington, DC,
Amerika Psychiatric Association, 1994.

14

Anda mungkin juga menyukai