Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO TRIASE BENCANA

Disusun oleh

Rebekha Noveria 18.11.124

SKENARIO

Sebagai negara yang berada di zona Ring of Fire, Indonesia rentan terhadap
bencana, baik itu gempa bumi, gunung meletus, banjir dan bencana alam lainnya.
Tentu saja kewaspadaan akan bencana menjadi salah satu kunci mitigasi bencana.
Hari ini kami akan melakukan simulasi penanggulangan bencana alam, dimana
dalam skenario itu di kabanjahe dilanda gempa bumi berkekuatan 5,7 SR.

Pada hari Rabu 10 Agustus 2019, jam 10.00 WIB, terjadi bencana gempa bumi di
wilayah kabanjahe, informasi dari pemerintah desa setempat. RSU Efarina segera menyiapkan
Tim untuk terjun ke daerah bencana.

Kepala RSU Efarina : “ PENGUMUMAN. Telah terjadi bencana gempa bumi berkekuatan 5,7

SR di kabanjahe. Terdapat satu desa yang terkena dampak paling parah yaitu di Desa kabanjahe.
Segera kirim tim penolong ke lokasi bencana. Dibutuhkan tim Triage, Tim Medis, dan Tim
Evakuator. Saya sendiri akan menjadi ketua tim penolong. Terimakasih.”

Para penolong menyiapkan alat-alat untuk pertolongan korban. RSUD Banyumanik


megirimkan 4 orang triage, 2 orang medis, 2 orang evakuator. Setelah itu, berangkatlah tim
penolong ke lokasi kejadian.

(Tibalah mereka di lokasi bencana. Terdengar suara tangisan dan rintihan korban.
Korban mulai berjatuhan, banyak dari mereka yang mengalami cedera ringan hingga
parah. Mahasiswa yang selamat tak hentinya berteriak histeris meminta
pertolongan. Ketua tim Penolong segera menghampiri salah satu korban yang selamat. Ia
adalah pak Marsum sebagai direktur Poltekkes Semarang.)

Kepala RSU Efarina : “ Selamat Sore Pak. Saya Bapak K sebagai ketua tim penolong. Apakah
bapak tau kronologis kejadian gempa bumi yang terjadi?”

Pak Herman : “ Gempa bumi membawa korban mahasiswa dan masyarakat di sekitar

kampus. Ada beberapa mahasiswa yang terluka, tertimpa langit-langit yang jatuh,
hingga terinjak oleh mahasiswa yang lain. Dosen yang ada di kelas tak sempat
menyelamatkan diri dan berada diantara reruntuhan kelas.”

Kepala RSU Efarina : “ Baik Pak Terimakasih”

(Tim Penolong melakukan briefing sebelum penanganan korban)

Kepala RSU Efarina : “ Siap Grak, Istirahat ditempat Grak. Assalamualaikum Wr. Wb.”

Tim Penolong : “ Waalaikumsalam Wr.Wb.”

Kepala RSU Efarina: “Kita disini sebagai tim penolong untuk menyelamatkan korban
bencana gempa bumi. Jadi kita sebagai tenaga medis harus siap siaga untuk
menyelamatkan korban-korban yang terkena bencana sesuai dengan triage masing-
masing.”

Tim Penolong : “Waalaikumsalam”

Kepala RSU Efarina: “ Setelah ini kalian bisa mulai bertugas sesuai dengan jobdisk
masing-masing. Tanpa penghormatan, bubar, Jalan !”

(Masing-masing tim mulai berusaha menyelamatkan korban. Dimulai dari tim Triage,
Tim Medis, dan Tim Evakuator)
Tim Triage

Tim Medis 1 :”Tes Tes. Saya Gina, perwakilan Tim Medis. Kepada korban bencana
gempa bumi di kampus Poltekkes Semarang yang mendengar suara saya dan
mampu berjalan, silahkan menuju ke sumber suara. Tempatnya ada di posko
kesehatan di tengah lapangan utama. Terimakasih.“

(kemudian datanglah seorang korban dengan luka goresan di pelipis kepalanya, dan
berjalan dengan dengan sempoyongan)

Korban 1 : “ Pak, Pak, tolong saya pak.”

timMedis 2 : (Menghampiri korban dan memapahnya ke posko)

Tim Medis 1 : baik pak. Silahkan duduk , saya akan berikan obat untuk bapak.”

Triage Merah

(Perawat menghampiri koban yang tertimpa reruntuhan atap)

Perawat 1 : “Ada korban. (Mengecek respon, Airway, dan nadi). Nadi lemah, pasien
koma, siaga merah”

Korban 2 : (tidak merespon)

(perawat memberikan pita merah)

Triage Hitam

(Perawat menghampiri korban yang tertimbun tanah setengah badannya)


Perawat 2 : “ Ada Korban Korban !” (Mengecek respon dengan memanggil dan
menepuk). Mbak Mbak. Cek Nadi tidak ada. Napas tidak terasa. (mengecek pupil).
Pasien Plus. Pita Hitam.”

Korban 3 : tidak ada respon

(Perawat memasang pita hitam)

Triage Kuning

(Perawat menghampiri korban yang tergeletak di sebelah gedung.)

Perawat 3 : “ disini ada korban. (Cek kesadaran). Buk buk (pasien membuka mata).
Pasien apatis. Pasang tanda kuning.

(Perawat Memasang pita kuning)

Triage Hijau

(perawat menghampiri korban yang minta tolong di sebelah reruntuhan)

Korban 5 : “Tolong tolong. Aduuhhhhhh hiiii”

Perawat 4 : “Iya Buk, apa yang ibu rasakan?”

Korban 5 :“ tolong mba, kaki saya sakit. Tadi tertimpa reruntuhan dinding sewaktu
gempa.”

Perawat 4 :“ Baik Buk. Saya pasang pita hijau, nanti akan diberi pertolongan oleh tim
medis yaa.”

Tim Evakuator
Tim medis datang memberikan pertolongan pertama pada korban. Tim evakuator
datang membantu evakuasi.

Tim medis 1 : “Pita merah. (mengecek kesadaram) buk buk. Permisi buk saya akan
menangani ” (memberikan pertolongan pertama). Napas dan nadi sudah muncul.

Evakuator 1 : “ Pita merah segera evakuasi”

Evakuator 2 : (membantu mengevakuasi)

Tim Medis 2 : “ Pita kuning. Permisi buk. Saya naruto dari tim medis akan
membantu mengobati ibuk.(memberikan pertolongan pertama). Tim evakuasi,
tolong bantu.”

Evakuator 2 : “ evakuattor, Siap”

Evakuator 1 : (membantu mengevakuasi)

Tim medis 1 : “ Pita Hijau. Permisi bu. Saya yuyun dari tim medis. Apa yang ibu
rasakan?”

Korban 5 : “ Kaki saya sakit bu.”

Tim medis 1 : “ baik bu, saya bantu ya. Setelah ini kami bawa ke posko kesehatan
agar lebih dalam penanganannya ya bu. Tim evakuasi, tong bantu”

Evakuator 1 : “siap”

Evakuator 2 : (Membantu mengevakuasi)

Evakuator 2 : “Pita hitam. Bantu evakuasi”

Evakuator 1 : (membantu evakuasi)


Akhirnya korban mendapat penaganan sesuai dengan pita triase masing-masing.

Selesai... ;)

Anda mungkin juga menyukai