Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN EVAKUASI DARI BENCANA

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKA TENGAH

BAB I DEFINISI

1. Bencana adalah Suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang terjadi

secara mendadak/tidak terencana atau secara perlahan tetapi berlanjut,

yang menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau

kerusakan ekosistem, sehingga diperlukan tindakan darurat dan luar biasa

untuk menolong dan menyelamatkan korban yaitu manusia beserta

lingkungannya (SK Menkes RI No. 979/Menkes/SK/IX/2001)

2. Keadaan Darurat (emergency) adalah keadaan yang merupakan hasil dari

beberapa kejadian yang tidak diperkirakan sebelumnya dan memerlukan

penanganan segera.

3. Penaggulangan bencana atau disaster management sebagai serangkaian

upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko

timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat,

rehabilitasi, dan rekonstruksi (UU No. 24/2007).

4. Evakuasi adalah Pengungsian atau pemindahan penduduk dari daerah-

daerah yang berbahaya, misalnya bahaya perang, bahaya banjir,

meletusnya gunung api, ke daerah yang aman (Kamus Besar Bahasa

Indonesia).
5. Pengamanan Kebakaran : Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.

6. Pencegahan kebakaran : Upaya yang dilakukan dalam rangka mencegah

terjadinya kebakaran.

7. Penanggulangan kebakaran : Upaya yang dilakukan dalam rangka

memadamkan kebakaran.

BAB II RUANG LINGKUP

Panduan evakuasi bencana meliputi:

1. Evakuasi bencana kebakaran;

2. Evakuasi bencana gempa;

3. Evakuasi bencana ancaman bom;

4. Evakuasi bencana banjir.

BAB III TATA LAKSANA

1. PRINSIP EVAKUASI UNTUK PETUGAS

 Tetap Tenang

 Berjalan cepat tetapi jangan lari

 Jangan membawa barang yang lebih besar dari tas kantor/ tas tangan

 Jangan kembali ke ruangan kerja untuk mengambil barang berharga

yang tertinggal

 Jangan kembali masuk gedung sampai ada pemberitahuan lebih lanjut

dari Koordinator lapangan

 Ikuti instruksi Petugas Evakuasi


 Petugas Membantu tindakan perawatan medis menggunakan troley

emergency berdasarkan arahan dari coordinator lapangan

 Dokter/ perawat yang bertugas tidak diperbolehkan menuju titik

berkumpul evakuasi sebelum berkoordinasi dengan koordinator

lapangan

2. PRINSIP EVAKUASI PADA LANTAI YG TERBAKAR

 Berhenti melakukan kegiatan dan persiapkan dokumen pasien

 Proaktif menghubungi koordinator lapangan untuk berpartisipasi dalam

situasi darurat.

3. PRINSIP EVAKUASI PADA SAAT TERJADI GEMPA

 Jika merasakan adanya gempa segera menghentikan aktivitas

 Segera menuju ke tempat yang aman sementara sesuai dengan peta

aman

 Jika ada perintah evakuasi, segera evakuasi pasien dengan mengikuti

prinsip evakuasi pasien pasca gempa serta memperhatikan kondisi

medis pasien.

 Dokter / Paramedis juga mengawasi petugas evakuasi lainnya

agar tidak memperburuk kondisi pasien dalam proses evakuasi

4. EVAKUASI DARURAT ANCAMAN BOM


 Bila mendengar informasi adanya paket bom atau ancaman bom,

tetap tenang

 Jika ada perintah evakuasi, segera evakuasi sesuai arahan dari Regu

Pengamanan/ Koordinator Keamanan

5. EVAKUASI DARURAT BANJIR

 Bila melihat adanya banjir khususnya di lantai dasar, segera

selamatkan barang-barang yang menjadi tanggung jawabnya

 Evakuasi menuju ke tempat yang aman dari ketinggian air banjir

6. INSTRUKSI KERJA SAAT MENGHADAPI KEBAKARAN (KHUSUSNYA

DIRUANGAN YG TIDAK ADA SPRINKLE ATAU TIDAK ADA ALARM

KEBAKARAN TIDAK BERFUNGSI)

 Bila melihat api kecil:

 Ambil APAR

 Padamkan api dengan APAR

 Pastikan api telah padam dan tutup pintu kamar agar asap tidak keluar

ruangan

 Jika tidak ada APAR gunakan cara pemadaman api menggunakan cara

konvensional, memakai karung, selimut, korden kain yang dibasahi

 Jika api padam, laporkan keposko, jika api tidak padam ikuti instruksi

kerja api besar


 Bila melihat api besar:

 Bila tidak alarm, laporkan ke Koordinator lapangan atau telepon

kenomor telepon darurat

 Lakukan evakuasi pasien di sekitar area terbakar dan ikuti instruksi kerja

evakuasi

 Matikan semua peralatan yang menggunakan tenaga listrik dan cabut

semua steker dari stop kontaknya

 Jika melihat api dekat dengan pipa aliran oksigen segera laporkan ke

Koordinator lapangan

 Bila api membesar dan asap berada dilangit-langit area selasar, segera

laporkan coordinator lapangan

 Bila asap menyebar di atas lantai terbakar, segera laporkan ke

koordinator lapangan atau menelpon ke dinas pemadam kebakaran

7. RESPON TERHADAP ALARM KEBAKARAN/TANDA KEBAKARAN

Bila alarm/tanda kebakaran berbunyi:

 Hentikan kegiatan sementara ambil menunggu instruksi lebih lanjut

 Bila ada instruksi evakuasi ikut iinstruksi kerja evakuasi

8. EVAKUASI SAAT TERJADI GEMPA

 Jika merasakan adanya gempa segera menghentikan aktivitas

 Segera menuju ketempat yang aman sementara sesuai dengan peta

aman
 Jika ada perintah evakuasi , segara evakuasi pasien dengan mengikuti

prinsip evakuasi pasien pasca gempa serta memperhatikan kondisi

medis pasien.

 Dokter/Paramedis juga mengawasi petugas evakuasi lainnya agar tidak

memperburuk kondisi pasien dalam proses evakuasi

9. INSTRUKSI KERJA BILA TERJADI GEMPA SAAT DIDALAM

BANGUNAN

 Jika merasakan gempa, semua pegawai, kelurga pasien dan tamu

segera menuju ketempat aman sesuai dengan peta aman pada tiap

lantai, bagi pasien yang berada ditempat tidur tetap berada di tempat

tidur masing-masing.

 Tunggu sampai guncangan berhenti.

 Bila gempa bumi mengakibatkan terjadinya kebakaran, ikuti instruksi

kerja kebakaran.

 Bila evakuasi diinstruksikan oleh Koordinator Keadaan Darurat &

tetaplah tenang dan ikuti instruksi kerja evakuasi.

 Jika bangunan mengalami keruntuhan segera keluar dan jika terjebak

reruntuhan segera minta pertolongan

10. INSTRUKSI KERJA BILA TERJADI GEMPA SAAT DILUAR T\

RUANGAN

 Jika merasakan adanya gempa segera mencari tempat yang aman dari
reruntuhan sampai goncangan berhenti

 Jika berada didalam mobil segera keluar dari mobil dan mencari tempat

yang aman dari reruntuhan sampai goncangan berhenti

 Jika sedang mengendarai mobil di area parkir RSSA segera hentikan

mobil. Segera keluar dari mobil dan mencari tempat yang aman dari

reruntuhan sampai goncangan berhenti

11. INSTRUKSI KERJA JIKA ADA ANCAMAN BOM

 Bila mendengar informasi adanya paket bom atau ancaman bom,

tetap tenang

 Jika ada perintah evakuasi, segera evakuasi sesuai arahan dari

Regu Pengamanan/ Koordinator Keamanan

12. INSTRUKSI KERJA SAAT MENEMUKAN BENDA MENCURIGAKAN/

BOM

 Bila melihat paket atau bungkus antak bertuan dan dicurigai

sebagai suatu bahan peledak di area

 Segera lapor kePetugas Keamanan

 Jangan disentuh

 Laporkan keposko

 Jika bom meledak dan mengakibatkan kebakaran, ikuti instruksi

kerja kebakaran
13. INSTRUKSI KERJA SAAT MENERIMA TELEPON ANCAMAN BOM

 Bertanya kepada penelepon informasi sebanyak mungkin

 Segera lapor ke Petugas Keamanan

 Laporkan Keposko, Koordinasikan Koordinator Keamanan Korporat

, Telepon & dan konsultasi dengan Kepolisian

 Jika bom meledak dan mengakibatkan kebakaran ikut iinstruksi

kerja kebakaran

14. INSTRUKSI KERJA SAAT TEJADI BANJIR

Jika air mulaimeninggi :

 Segera bawa dokumen menuju ketempat yang aman

 Matikan aliran listrik pada lantai dasar

 Bila air menggenangi tabung oksigen, laporkan keKoordinator

Lapangan

Bila evakuasi diinstruksikan oleh Koordinator dan ikuti instruksi

kerja evakuasi

15. PROSEDUR PENGGUNAAN APAR

Prosedur penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) : PASS

• Pin ditarik

• Arahkan Noozle

• Satukan handle picu sedikit sampai gas CO2/powder keluar

• Sapukan nozel ketitikapi dan tekan handle picu


Jarak APAR dengantitikapi: 2 meter

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Hal –hal yang perlu


kode simbol Panggilan darurat
di waspadai

Kebakaran R 1078, 1063

Henti Jantung Y 2012

Pada Dewasa E

L
L

Henti Jantung O 2032

Pada Anak R

Penculikan P 1078

Bayi / Anak I

Orang Yang B 1078

Membahayakan L

Orang Yang W 1078

Membahayakan H

DenganSenjata I
T

AncamanBom G 1078

Bencana Di Dalam G 1078

RumahSakit R

Bencana Di Luar P 1078, 1171

RumahSakit U

Tumpahan Bahan C 1063, 1104

Berbahaya K

T
BAB IV DOKUMENTASI

1. Dokumentasi pelaksanaan evakuasi bencana di RSUD Bangka

Tengah dibuat secara tertulis dengan membuat Berita Acara Evakuasi

pelaksanaan evakuasi bencana untuk disampaikan kepada Direktur

RSUD Bangka Tengah sebagai laporan.

2. Laporan tertulis berupa Berita Acara Evakuasi bencana dibuat paling

lama satu minggu pasca bencana.

Ditetapkan di Koba
Pada tanggal 2017
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BANGKA TENGAH,

dr. Hj. DEDE LINA LINDAYANTI, MKM


PEMBINA/IV a
NIP. 197105272005012008

Anda mungkin juga menyukai