Anda di halaman 1dari 5

PT ARTHA PERSADA No Dokumen : SOP/SMK3.

PT- APS/01
SEJAHTERA
Tanggal Terbit
:
No./Tanggal
SOP PENANGANAN KEADAAN Revisi
:
DARURAT

1. TUJUAN:
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada seluruh karyawan, tamu, staf, dan
seluruh orang yang berada di lingkungan kerja PT. Artha Persada Sejahtera dalam
mempersiapkan, mencegah dan mengevaluasi keadaan darurat sehingga menjamin
teridentifikasinya seluruh potensi-potensi keadaan darurat dapat dikendalikan.

2. RUANG LINGKUP:
Dokumen ini mencakup kegiatan yang perlu dilakukan saat terjadi keadaan darurat di
lingkungan kerja PT. Artha Persada Sejahtera

3. ISTILAH & DEFINISI:


3.1. APAR atau alat pemadam api ringan (fire extinguisher) adalah alat yang dipakai untuk
memadamkan api/kebakaran pada tahap dini untuk mencegah kebakaran berskala besar.
3.2. Assembly Point (tempat berkumpul) adalah tempat evakuasi sementara untuk tiap
kejadian kebakaran, gempa bumi, tumpahan bahan kimia, bencana alam, huru hara, dan
lain-lain.
3.3. Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat
sehingga menyebabkan kerugian yang meluas kepada kehidupan masyarakat dari segi
materi, ekonomi, atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat
tersebut untuk mengatasinya dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri.
3.4. Emergency Exit adalah pintu keluar darurat yang dapat diakses apabila terjadi keadaan
darurat.
3.5. Emergency Route atau Jalur Evakuasi darurat adalah rute darurat yang digunakan
apabila terjadi keadaan darurat.
3.6. Gempa bumi adalah suatu guncangan yang cepat di bumi disebabkan oleh patahan atau
pergeseran lempengan tanah di bawah permukaan bumi.
3.7. Keadaan Darurat (Emergency), diartikan sebagai keadaan dimana terjadi kebakaran,
ledakan peralatan, bencana alam (letusan gunung berapi, gempa bumi), tumpahan
bahan kimia B3 dan Non B3, bocoran gas beracun, blow out serta bahaya-bahaya lain
yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan atau korban manusia.
3.8. Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung cepat dari suatu
bahan yang disertai dengan timbulnya nyala api atau penyalaan.
3.9. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja
termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja.
3.10. Tanda Peringatan adanya keadaan bahaya adalah adanya bunyi alarm panjang
sebanyak satu kali. Bila keadaan telah aman akan diumumkan kembali dengan alarm
pendek sebanyak tiga kali.

4. REFERENSI / RUJUKAN
4.1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
4.2. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
4.3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/1999 tentang Unit Penanggulangan
PT ARTHA PERSADA No Dokumen : SOP/SMK3.PT- APS/01
SEJAHTERA
Tanggal Terbit
:
No./Tanggal
SOP PENANGANAN KEADAAN Revisi
:
DARURAT

Kebakaran.

5. PROSEDUR
5.1. Pada Saat Terjadi Kecelakaan Kerja
a. Korban yang sakit ataupun penolong dapat menghubungi satpam atau langsung
menghubungi Nakodah, dan Rumah Sakit terdekat.
b. Satpam atau Nakodah akan menghubungi petugas medis di darat, lalu petugas medis
akan membawa pasien ke RS untuk penanganan lebih lanjut.
c. Satpam menghubungi Tim K3 dari Karyawan yang bersangkutan dan meminta
pihak Tim K3 untuk datang ke RS.
d. Apabila pihak Tim K3 dari pasien sudah datang, Satpam dapat meneruskan
tanggung jawab kepada pihak Tim K3 atau pihak lain yang berkepentingan.
5.2. Pada Saat Terjadi Kebakaran
a. Berteriaklah bila ada kebakaran.
b. Beritahu segara kepada Satpam atau pegawai serta orang lain yang ditemui.
c. Padamkan api bila sudah merasa yakin dan sudah terlatih, bila ragu-ragu lebih
baik mengurungkan niat.
d. Raihlah APAR terdekat untuk memadamkan api, jika sudah merasa yakin dan
sudah terlatih.
e. Apabila api belum berhasil dipadamkan, segeralah keluar menuju
emergency exit terdekat.
f. Tetap tenang dan bawalah barang bawaan berharga anda seperlunya saja.
g. Jangan membawa barang bawaan yang terlalu besar.
h. Jangan menaruh barang di jalur evakuasi dan perhatikan saat anda berlari keluar
(potensi bahaya terjatuh dan bertabrakan).
i. Bila berada di lantai 2 keatas, serta dalam keadaan darurat, jangan melompat
sampai regu pemadam datang/evakuasi.
j. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat dengan
ambil napas pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak untuk menghindari
asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang-orang di belakang
Anda.
k. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah napas Anda dan cepat
menuju pintu darurat kebakaran.
l. Segera ikuti jalur evakuasi darurat menuju assembly point yang terdekat dengan
Anda.
m. Hubungi pemadam kebakaran terdekat sesegera mungkin jika api tidak dapat
dipadamkan.
5.3. Prosedur Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
a. Ambil APAR pada tempatnya
b. Berdirikan alat pemadam api ringan miring ke depan
c. Tarik tuas dan pin pengunci
d. Angkat tegak lurus
e. Tes dengan menyemprotkan ke udara
f. Arahkan ke api
g. Tekan tombol penyemprot
h. Semprotkan dari sisi ke sisi
5.4. Prosedur Pada Saat Terjadi Gempa Bumi
a. Bila anda dalam gedung segera berlari dengan hati-hati keluar gedung menuju
tempat terbuka.
b. Hindari berlindung dekat pohon, tiang listrik atau papan reklame yang berpotensi
roboh.
c. Bila kesulitan keluar gedung segera berlindung di tempat yang aman, misalnya
berlindunglah di bawah kolong meja untuk sementara waktu.
d. Menjauhlah dari kaca atau barang yang menempel di dinding (seperti jam atau
papan tulis) untuk menghindari barang-barang tersebut melukai anda.
e. Bila berada di lantai 2 keatas, turun dengan tangga secara perlahan dan jangan
panik.
f. Laporkan keadaan anda kepada Satuan Pengamanan setelah gempa terjadi.
g. Hubungi ambulance d i d a r a t bila ada karyawan yang memerlukan pertolongan
medis lebih lanjut.
5.5. Prosedur Evakuasi
a. Apabila anda mendengar alarm berbunyi satu kali panjang, hentikanlah pekerjaan
yang sedang dilakukan.
No
PT ARTHA PERSADA Dokume : SOP/SMK3.PT- APS/01
SEJAHTERA n
Tanggal
:
Terbit
No./Tangg
SOP PENANGANAN KEADAAN al Revisi
:
DARURAT
b. Bawalah barang berharga atau dokumen penting dan barang lain seperlunya. Jangan
membawa barang yang berukuran besar dan menyulitkan dalam evakuasi.
c. Tetap tenang, berjalanlah biasa dengan cepat dan keluarlah menuju emergency exit
terdekat. Ikutilah jalur evakuasi darurat menuju assembly point. Jangan panik dan jangan
berlari.
d. Pada saat evakuasi, beritahukan kondisi yang diketahui pada orang lain yang ditemui.
e. Setelah sampai di assembly point terdekat, personil Satpam akan mencatat nama korban
yang terluka.
f. Apabila ada korban yang terluka, maka prosedur selanjutnya akan mengacu pada prosedur
pada saat terjadi kecelakaan kerja.
g. Setelah kondisi aman maka akan dinyalakan alarm pendek sebanyak 3 kali, semua orang
akan diminta berjalan tertib menuju tempat masing-masing yang telah aman.
h. Personil Satpam bertanggung jawab terhadap ketertiban dan keamanan pada saat evakuasi
selesai sampai seluruh karyawan menuju tempat masing-masing.
5.6. Prosedur Personil Satpam Pada Saat Evakuasi
a. Lakukan langkah pengamanan selama proses evakuasi atau pemadaman kebakaran
dengan cara:
 Mengatur lingkungan sekitar lokasi untuk memberikan ruang yang cukup untuk
menangani keadaan darurat, baik kecelakaan kerja, kebakaran ataupun gempa, dan
lain-lain.
 Mengamankan seluruh karyawan
b. Mengamankan daerah gawat darurat tersebut dari kemungkinan tindakan kejahatan
misalnya mencuri barang-barang yang sedang diselamatkan.
c. Menangkap pelaku tindak kejahatan selama proses evakuasi dan
membawanya ke pos komando satpam.
d. Tetap menjaga agar tidak terjadi kondisi panik selama proses evakuasi.

6. PIHAK TERKAIT
6.1. Satpam
6.2. Rumah Sakit (RS)

7. Tim K3 KEGIATAN TERKAIT


7.1. Pelatihan penggunaan APAR bagi Satpam dan Karyawan dan TIM K3.
7.2. Uji coba tanggap darurat (safety drill) dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali.
PT ARTHA PERSADA No Dokumen : SOP/SMK3.PT- APS/01
SEJAHTERA
Tanggal Terbit
:
No./Tanggal
SOP PENANGANAN KEADAAN Revisi
:
DARURAT

8. MEKANISME/ALUR PROSES

Prosedur Evakuasi
Satuan Pengamanan
Korban atau Penolong TIM K3 Keterangan

Apabila anda mendengar alarm berbunyi satu kali panjang, hentikanlah pekerjaan yang sedang dilakukan
Alarm Berbunyi
Bawalah barang berharga atau dokumen penting dan barang lain seperlunya. Jangan membawa barang yang berukuran besar dan meny
Tetap tenang, berjalanlah biasa dengan cepat dan keluarlah menuju emergency exit terdekat. Ikutilah emergency route menuju asse
Pada saat evakuasi, beritahukan kondisi yang diketahui pada orang lain yang ditemui.
1 Setelah sampai di assembly point terdekat, petugas akan mencatat nama korban yang terluka.
Apabila ada korban yang terluka, maka prosedur selanjutnya akan mengacu pada prosedur pada saat terjadi kecelakaan kerja.
Setelah kondisi aman maka akan dinyalakan alarm pendek sebanyak 3 kali, semua orang akan diminta berjalan tertib menuju tempat ma
Petugas satpam bertanggung jawab terhadap ketertiban dan keamanan pada saat evakuasi selesai sampai seluruh masyarakat menuju t
2

4 5

Ada yang terluka?

Tid
6

ak
7 8

Selesai

Anda mungkin juga menyukai