Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO KODE MERAH

Selasa, 13 September 2022

. Keluarga pasien Ruang Teratai (Nifas) Lantai II mencharge power bank


. Sekitar 1,5 jam kemudian teriadi ledakan di Ruang Teratai (Nifas) Lantai II
. Power bank yang charger ternyata meledak dan menimbulkan konsleting pada
instalasi listrik di Ruang Teratai tersebut dan instalasi terbakar
. Api sempat menyambar gordin penyekat ruangan Rawat Inap dan membakar sprai
dan kasur pasien
. Keluarga pasien berusaha menyelamatkan pasien dengan mendorong bed pasien
menlauh dari sumber api sambil berteriak minta tolong dan berterian terjadi
kebakaran
. Bidan iaga merespon aktivasi kode merah dengan memencet tombol aktivasi kode
merah
. Bidan jaga yang lain menelpon 101 untuk menginformasikan teriadinya insiden
kode merah
. Setelah informasi terladinya insiden kode merah diterima oleh petugas informasi
(no 101) Petugas CS di ruang nifas mematikan aliran lisrik
. Sambil menunggu datangnya Tim Pemukul Api lnti dan Tim Kode Merah Primer
dari semua gugus, bidan jaga CS dan rnungkin keluarga pasien yang tidak
berdampak / menjadi korban melakukan pemadaman awal dan melakukan
evakuasi korban dokumen dan alat medis dengan dipimpin oleh Ka Unit / Ka. Shift
. Setelah Tim Pemukul Api Inti dating langsung melakukan pemadaman fbila api
masih kecil dan memungkinkan untuk dipadamkan dengan APAR, bila api sudah
terlalu besar dan tidak mungkin dipadamkan dengan APAR, langsung
' memerintahkan menghubungi DAMKAR dengan menghubungi 0271 593 113J
. Setelah Tim Kode Merah Primer A s/d E dating langsung melaksanakan
. Tugas sesuai tugas masing-masing dengan dipimpin oleh Ketua Tim Kode Merah

[Pemukul Api IntiJ


. Tim Pemukul Api Inti dan Primer melaksanakan pemadaman sampai api betul-
betul padam.
. Tim (eamanan dan Komunikasi bertugas mengamankan TKP dan mengamankan
alat dan barang yang dievakuasi di tempat titik kumpul.
. Tim evakuasi dan medis melakukan evakuasi terkhusus korban manusia
diutamakan baru evakuasi alat-alat dan dokumen.
. Korban berupa orang dievakuasi ke titik kumpul [bagi yang tidak membutuhkan
bantuan medis)
. Korban berupa manusia yang membutuhkan pertolongan medis di bawa ke Ruang
IGD .
. Alat-alat medis dan dokumen di evakuasi di sekiur titik kumpul dan diamankan
oleh Tim Komunikasi dan Keamanan
. Setelah api benar-benar sudah padam. ketua Tim Kode Merah perintahkan salah
satu Tim Pemukul Api Inti untuk tetap Stand by di TKP dan ditemani 2 orang Tim
Kom.rnikasi dan Keamanan
. Ketua Kode Merah memerintahkan kepada Pemukul APi Inri dan Petugas
Keamanan yang stand by di TKP untuk sekali lagi menyisir TKP.
. Ketua Kode Merah meminta laporan terakhir dari Tim Pemukul Api Inti dan
Keamanan yang stand by di TKP situasi dan kondisi terakhir.
. Setelah laporan dari Pemukul Api Inti menyatakan aman, Pemukul Api Inti
diperintahkan menuiu ke titik kumpul untuk dilakukan De Brifing.
. Tim Komunikasi dan Keamanan [2 orangJ tetap stand by di TKP
. Dilakukan Debrifing
r Pencabutan situasi Kode Merah
. Laporan Ketua Kode Merah kepada Direktur / Manager
. Selesai

Anda mungkin juga menyukai