Anda di halaman 1dari 2

Skenario Code Red

Pada pagi hari, Kamis 22 September 2022 terjadi kebakaran pada alat rongent di
Instalasi Radiologi. Seorang karyawan RS melihat kejadian tersebut saat hendak
melakukan tugasnya. Api sudah membakar alat tersebut dan asap hampir
memenuhi ruangan namun belum merambat ke alat lain.(MAYAS)
Karyawan yang melihat kejadian tersebut langsung memberitahukan kepada staff
yang lain untuk bersiaga karena adanya kebakaran, masing-masing petugas dari tim
code red langsung mengambil helm dan menjalankanperannya sesuai tugasnya
masing-masing.
Untuk Helm Merah, setelah mengambil helm lalu langsung menyalakan alarm dan
mengambil APAR serta mengeceknya terlebih dahulu, sebelum menggunakan
APAR, APAR harus dipastikan dalam kondisi terisi, tekanan cukup dan belum
kadaluwarsa, setelah itu langsung menuju sumber api dan memadamkan api.
(WISNU)
Selanjutnya untuk Helm Putih menelepon kode darurat 1150 kepada security selaku
Tim Lapangan dengan memberitahu “lapor code red-code red di ruangan radiologi”
kemudian helm putih segera mengambil helm lalu mengamankan dokumen
penting. (DIDIN)
Securty mengumumkan di pusat informasi untuk memberitahu seluruh staff,
pasien dan pengunjung dan lapor kepada direktur (NIKEN)
Direktur selaku Komandan RS mengaktifkan siaga 1 dan memerintahkan security
mengamankan ruangan kebakaran serta memastikan ruangan lain tetap kondusif
dan aman (DIREKTUR)

Helm Kuning mengambil helm lalu mengajak pegawai lainnya


untuk membantu evakuasi pasien dan pengunjung menjauh dari sumber kebakaran
(IMAM DAN ARIO)

Helm biru mengambil helm kemudian mengajak pegawai lain


untuk mengamankan aset prioritas dan evakuasi menjauh dari sumber
kebakaran. (AI IDAH)
Securty datang untuk membantu melakukan pengamanan dan memastikan
situasi sudah terkendali (api sudah padam) atau belum. (RANO)
Api tidak kunjung padam, sehingga situasi tidak terkendali security
melaporkan kepada direktur bahwa situasi tempat kebakaran api tidak bisa padam
Lalu Direktur mengaktifkan siaga 2, dengan koordinasi dengan komandan
bencana untuk mengaktifkan tim penanggulangan bencana (PAK H.AGUS)
Tim bencana diaktivasi oleh Direktur selaku Komandan Rumah Sakit, dan
Komandan Bencana menggerakkan tim bencana untuk segera melakukan tugasnya
masing-masing.
IPRS selaku bagian dari sie logistik memutuskan hubungan listrik di lokasi
kebakaran, membantu evakuasi peralatan serta mengaktifkan hydrant bersama
tim hydrant. (LAILA)
Tim Lapangan memimpin evakuasi ke titik kumpul yang berada di area parkir
manajemen di halaman depan RS. (PAK IWAN)
Humas menghubungi kantor damkar untuk meminta bantuan dan menghubungi
kepolisian untuk selanjutnya dilakukan investigasi.(NOVI)
Di titik kumpul Komandan Rumah Sakit menunggu laporan dari Komandan Bencana.
Komandan bencana melaporkan kepada Komandan RS informasi sebagai berikut:
Jumlah orang yang dievakuasi, dengan rincian menyebutkan jumlah staff,
pengunjung dan pasien. Khusus untuk pasien yang dievakuasi disebebutkan nama,
tanggal lahir dan No. RM.( PAK H AGUS)
selanjutnya dilakukan pengawasan terhadap pasien yang dievakuasi di titik kumpul
oleh sie operasional pelayanan medis (Tim Medis). (dr Renny dkk)
Setelah api berhasil dipadamkan, tim lapagan melaporkan kepada Komandan
bencana yang selanjutnya diteruskan kepada Komandan RS. (PAK H AGUS)
komandan RS memerintahkan untuk melakukan evakuasi pasien kembali ke dalam
RS menuju ruangan yang aman.
setelah dipastikan semuanya sudah kembali normal, Komandan RS melakukan
deaktivasi Tim Bencana.

Anda mungkin juga menyukai