Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

PENCEGAHAN,PENGANGGULANGAN
KEBAKARAN DAN ASAP

RUMAH SAKIT UMUM SHANTI GRAHA


TAHUN 2013
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah berhasil membuat
panduan pencegahan,penangulangan kebakaran dan asap di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu
Tabanan..

Panduan pencegahan,penangulangan kebakaran dan asap di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu
Tabanan akan digunakan sebagai landasan dalam penanggulangan bila terjadi kebakaran di area
Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Tabanan .

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam memberikan masukan dalam penyusunan panduan ini

Tabanan ,

Penyusun
PANDUAN
PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN
KEBAKARAN DAN ASAP

I. PENGERTIAN

Pencegahan kebakaran adalah Semua tindakan dan upaya yang dilakukan untuk menghindari
terjadinya kebakaran.

Penganggulangan kebakaran adalah Tindakan yang dilakukan apabila terjadi bencana kebakaran
dan cara melakukan evakuasi saat terjadi kebakaran.

APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) adalah Peralatan yang dapat dibawa dan dioperasikan
dengan tangan, berisi bahan pemadam bertekanan yang dapat disemprotkan dengan tujuan
memadamkan api skala kecil.

Hydrant adalah Sistem pemadam api yang terdiri dari katup dan saluran dimana air dialirkan
dari sumber utama yang biasanya digunakan untuk memadamkan api skala besar.

Alur komunikasi adalah tata cara pelaporan saat terjadi kebakaran.

Panduan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran adalah acuan yang digunakan untuk
melakukan pencegahan dan penganggulangan kebakaran.

II. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup panduan ini meliputi :
1. Pencegahan kebakaran
2. Cara memadamkan api
3. Alur komunikasi saat terjadi kebakaran
4. Perlindungan terhadap asap
5. Uraian tugas saat terjadi kebakaran
6. Cara melakukan evakuasi
7. Sistem rujukan pasien setelah proses evakuasi
8. Pemeliharaan APAR, Hydrant, detektor asap, detektor panas dan sprinkler

a. Pencegahan kebakaran
1. Konsepsi
 Perencanaan (Planning);
Membuat perencanaan dari awal suatu kegiatan, menyertakan fasilitas &
organisasi pemadam kebakaran termasuk peraturannya.
 Alat-alat proteksi kebakaran;
Menyediakan fasilitas pemadam kebakaran yang cukup / sesuai.
 Housekeeping yang baik;
Menyediakan tata ruang dan kebersihan ruang yang memadai sehingga tidak
menimbulkan bahaya kebakaran.
 Inspeksi;
Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan inspeksi oleh karyawan atau Leader,
dan menindak-lanjuti saran-saran.
 Latihan Pemadaman Kebakaran;
Memberi pengetahuan tentang pencegahan kebakaran kepada semua karyawan,
dan mengadakan latihan-latihan praktek pemadaman kebakaran termasuk fire
drill.
2. Pencegahan secara teknis
Mengusahakan agar ketiga unsur penyebab kebakaran tidak bertemu
Menyimpan bahan yang mudah terbakar jauh dari sumber panas dan selalu
dikontrol, atau sebaliknya menjauhkan sumber panas dari bahan yang bisa terbakar.
3. Melakukan regular preventive maintenance agar tidak ada kebocoran pada tangki
minyak, pipa gas dan tidak ada kelemahan pada sistim instalasi listrik.
4. Melakukan pengujian secara kritis dan sistimatis terhadap seluruh kegiatan di
rumah sakit untuk mengidentifikasi kelemahan sistim yang ada dan menentukan
langkah perbaikan sebelum terjadi kebakaran yang menimbulkan kerusakan dan
kerugian
5. Terjaminnya jalur komunikasi ke pemadam kebakaran, PLN

b. Tindakan untuk mencegah kebakaran


Pemeliharaan APAR ( Alat Pemadam Api Ringan ) dan Hydrant
Dilaksanakan setiap awal bulan
c. Penanggulangan Kebakaran
Bila terjadi kebakaran selalu ingat :
1. Kejadian kebakaran harus dilaporkan
2. Bila bangunan bertingkat, gunakan tangga dan jangan gunakan lift.
3. Biarkan lampu selalu menyala untuk penerangan.
4. Matikan alat-alat lain seperti : mesin anastesi, suction, alat-alat elektronik dll
5. Tetap tenang dan jangan panik.
6. Tempat yang rendah memiliki udara yang lebih bersih

Langkah – langkah yang harus dilakukan apabila melihat kebakaran


1. Setiap karyawan yang mengetahui adanya kebakaran, segera memanggil teman
terdekat. Dan jika memungkinkan segera memadamkan api dengan alat pemadam
yang sesuai yang diletakkan pada tempat terdekat.
2. Karyawan yang mendengar adanya kebakaran segera menuju ketempat kejadian
untuk meneliti kebenarannya. Apabila benar, segera melaporkan kode red (merah)
ke petugas lobby.
3. Matikan semua peralatan, kecuali lampu untuk penerangan dan peralatan medis yang
diperlukan
4. Bagian loby mengumumkan kode red melalui pengeras suara
5. Semua petugas yang piket helm merah mengambil APAR dan menuju ke tempat titik
api
6. Apabila kebakaran semakin membesar , komandan kebakaran memberitahu bagian
loby untuk mengumumkan persiapan evakuasi
7. Apabila api tidak bisa diatasi komandan kebakaran memberitahu ke bagian loby
untuk mengumumkan evakuasi menuju ke titik kumpul
8. Anggota yang piket helm warna biru di masing-masing ruangan segera memimpin
proses evakuasi melalui alur evakuasi menuju titik kumpul yang telah ditentukan
9. Anggota yang piket helm kuning di masing-masing ruangan segera memimpin
melakukan evakuasi alat-alat medis
10. Anggota yang piket helm putih di masing-masing ruangan segera memimpin
melakukan evakuasi surat-surat berharga
11. Staf yang tidak mendapatkan tugas mengikuti piket helm biru untuk evakuasi pasien
12. Setelah pengumuman evakuasi disampaikan, komandan kebakaran segera
menghubungi dinas pemadam kebakaran
13. Komandan kebakaran bertanggungjawab penuh dalam penanganan kebakaran sampai
penanggungjawab/ketua tim K3RS sampai di tempat kejadian
14. Lokasi tempat terjadinya kebakaran segera diamankan dan tidak diperbolehkan untuk
dimasuki
15. Setelah petugas pemadam kebakaran sampai, komandan kebakaran menjelaskan
situasi, lokasi kebakaran serta menunjukkan tempat penyimpanan APAR, hydrant
dan alur evakuasi

d. Alur Komunikasi

Orang yang melihat kebakaran

Petugas lobby
Teman terdekat

Kode red Komandan


kebakaran
Piket helm merah
Persiapan evakuasi
membawa APAR

Ke titik api
evakuasi

Panitia P3RS Piket helm biru


Pemadam
Piket helm kuning
kebakaran
DIREKTUR
Piket helm putih

e. Perlindungan terhadap asap


Penyediaan ventilasi udara yang baik di seluruh ruangan dengan pemasangan exhaust
fan. Pemeliharaan exhaust fan dilaksanakan sebulan sekali. Pemeliharaan meliputi
pembersihan dan perbaikan komponen yang rusak.
f. Uraian Tugas
1. Ketua K3RS
 Memimpin dan mengendalikan penanggulangan kebakaran
 Segera melaporkan kejadian kebakaran kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan
Kepolisian
2. Komandan kebakaran ( komandan regu petugas keamanan yang bertugas)
 Memerintahkan untuk mengaktifkan code red (tanda bahaya kebakaran)
 Memimpin dan mengendalikan penanggulangan kebakaran yang terjadi luar jam
kerja. Setelah penanggungjawab kebakaran dan ketua K3RS datang, tugas ini
diserahkan ke Ketua K3
 Segera melaporkan kejadian kebakaran tersebut kepada Dinas Pemadam
Kebakaran, Kepolisian .
 Memberitahukan kejadian kebakaran kepada unit kerja yang lain
3. Petugas instalasi Kerja di lokasi kebakaran ( Perawat, petugas administrasi dan
petugas lain)
 Melaporkan kejadian kebakaran kepada fire marshall
 Memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam yang tersedia
 Ikut melakukan sistem code red sesuai dengan tugas piketnya
 Mengevakuasi pasien, dokumen, peralatan rumah sakit serta barang milik pasien
 Melaksanakan kegiatan dan usaha dalam bidang tugasnya agar kebakaran tidak
meluas
4. Satpam
 Memadamkan api di lokasi kebakaran dengan mempergunakan alat pemadam api
yang ada
 Menyiapkan alat pemadam api dan membawanya ke lokasi kebakaran
 Melaksanakan kegiatan dan usaha agar kebakaran tidak meluas
 Melakukan pengawasan di lokasi kebakaran agar usaha pemadaman api berjalan
lancar
 Mencegah orang-orang tidak berkepentingan mendekati lokasi kebakaran
 Satu orang ditinggalkan di unit kerja/pos masing-masing untuk mengawasi
keamanan dan ketertiban di lingkungan unit kerja masing-masing
 Sisanya dikerahkan untuk membantu memadamkan api di lokasi kebakaran dan
mengamankan jalan untuk evakuasi
5. Petugas unit kerja di sekitar lokasi kebakaran ( Perawat, petugas administrasi dan
petugas lain)
 Mengevakuasikan pasien, dokumen dan peralatan rumah sakit yang dipandang
perlu
 Menyingkirkan barang-barang yang gampang terbakar
 Membantu mengatasi kebakaran

g. Cara menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran


 Menelepon Pemadam Kebakaran dengan menekan nomor ……….atau atau
 Pos Pemadam Kebakaran menerima telepon dari masyarakat dan meminta telepon
pelapor ditutup. Telepon tidak digunakan untuk sementara, sambil menunggu
petugas Pemadam Kebakaran menelepon kembali
 Pemadam menelepon ke nomor yang melapor untuk mencek kebenaran laporan
tersebut.
 Pelapor menerima telepon dari pemadam dan memberikan data-data yang benar.
 Apabila laopran benar, maka armada langsung berangkat.

h. Metode Evakuasi dan Pengamanan


1. Pasien
A. Pasien yang dapat berjalan dibimbing/dituntun keluar dari lokasi kebakaran
melalui pintu darurat menuju ke tempat penampungan ( titik kumpul evakuasi)
B. Pasien yang tidak dapat berjalan dievakuasi dengan :
 Dipapah
 Digendong
 Kursi roda
 Tempat tidur beroda
 Dibungkus dengan selimut/seprai kemudian ditarik
C. Pasien yang berada di ruangan gedung bertingkat dievakuasi dengan :
 Melalui tangga darurat
 Melalui jalan landai ( Ramp)
 Mempergunakan tali peluncur
 Melompat ke dalam jarring
D. Menyiapkan tempat penampungan dengan cara :
 Menggunakan tempat tidur yang kosong beserta kasur, bantal seprai, sarung
bantal yang tersedia/cadangan
 Peralatan tempat tidur pasien di lokasi kebakaran yang masih dapat
diselamatkan dikirim ke tempat penampungan
E. Bilamana berada dalam kabut asap atau di malam hari yang dapat berjalan dan
tamu saling berpegangan secara beruntun

2. Dokumen dan peralatan


A. Dokumen dan peralatan penting yang masih dapat diselamatkan dikumpulkan
dan diadakan pencatatan oleh petugas administrasi
B. Petugas administrasi membawa dokumen dan peralatan penting ke tempat
penampungan.

i. Sistem Rujukan Pasien


Setelah proses evakuasi dilakukan dan semua penghuni Rumah Sakit dalam kondisi
aman, maka dilakukan proses rujukan pasien ke Rumah Sakit lain guna mendapatkan
pengobatan lebih lanjut.
Yang bertugas untuk menghubungi Rumah sakit rujukan adalah Perawat supervisor yang
bertugas saat itu. Proses rujukan pasien lebih mengutamakan pasien dalam kondisi kritis
yang membutuhkan pengobatan segera.
j. Pemeliharaan APAR dan Hydrant
Pemeliharaan terhadap APAR, Hydrant dilakukan setiap bulan.
1. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
APAR yang digunakan di RSSG adalah jenis dry chemical powder( tepung kering).
Pemeliharaan meliputi :
 Pemeriksaan tekanan
Apabila tekanan kurang dilakukan pengisian.
 Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan cara membolak balik tabung
2. Hydrant
Pemeriksaan terhadap komponen :
 Slang gulung
a) Pemeliharaan
Untuk menghindarkan terjadinya kemacetan/pembelitan pada saat akan
dipergunakan, slang gulung dirapikan sesuai dengan penggantung atau
lilitan.
b) Perbaikan kecil
Bila pada saat pengetesan rutin ada kebocoran pada slang gulung, maka
diadakan penggantian
 Box/kotak hydrant
a) Pemeliharaan
Pelumasan dilakukan pada engsel pintu dengan bahan pelumas (oli/gemuk)
b) Perbaikan kecil
Untuk bagian-bagian yang cacat atau warna telah kusam dilakukan
pengecatan.
 Nozzle
a) Pemeliharaan
Dilakukan pembersihan kotoran-kotoran pada permukaan dan lubang nozzle
dengan kain lap bila perlu dengan bahan kimia
b) Perbaikan kecil
Dilakukan penggantian apabila terjadi kerusakan pada nozzle.

III. DOKUMENTASI
1. Pencatatan
Pencatatan hasil pemeliharaan APAR dan Hydrant dilaksanakan dengan mengisi
Lembaran Pemeliharaan APAR dan Hydrant
Pencatatan terhadap hasil pemeriksaan dan pemeliharaan exhaust fan
2. Pelaporan
Hasil pemeliharaan dilaporkan Penanggung Jawab Bagian Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran Tim K3RS kepada Ketua Tim K3RS
DAFTAR PUSTAKA

1. https://docs.google.com/file/d/.../edit?usp=sharing
2. https://www.facebook.com/.../penanggulangan...kebakaran
3. https://sbaskoro.wordpress.com/.../pencegahan-dan-penanggulangan kebakaran
4. www.slideshare.net/.../pencegahan-dan-penanggulang kebakaran
5. lansida.blogspot.com/.../penanganan-kebakaran-
6. www.museumnasional.or.id/.../penyuluhan dan pencegah bila terjadi kebakjaran

Anda mungkin juga menyukai