Anda di halaman 1dari 30

CHARACTERISTIC OF CARGO – SHIP

OF CHEMICAL

2.1 BASIC PHYSICS


2.2 BASIC CHEMISTERY CHEMICAL ELEMENT AND
GROUP
2.3 PHISICAL PROPERTIES OF OIL, CHEMICAL AND
GASES CARRIED IN BULK
3. BAHAYA - BAHAYA PENCANGKUTAN GAS
CAIR

Bahaya - bahayanya adalah :


a. Kebakaran.
b.Bahaya akan kesehatan,
c. Reaktifitas.
d.Pengkaratan,
e.Sifat- sifat uap gas.
f. Efek dari seluruh rendah.
g.Tekanan.
3.1. BAHAYA AKAN KESEHATAN.
a) Keracunan.
b) Sesak Napas.
c) Mati Rasa.
d) Radang Dingin ( Lalu akibat udara yang sangat
dingin )

Bahaya akan kesehatan yang permanen dapat mengakibatkan


kerusakan jaringan, iritas dan atau gangguan daya pikir.
a) Keracunan diakibatkan kontrak jaringan,penghirupan dan
penyerapan. Uap NH3 adalah sangat membahayakan dan luka bakar
Sampai selaput lendir mengeluarkan air dan gas yang hebat,
menenggelamkan korban pada sekresinya sendiri; dalam kasus
keracunan yang lebih umum, luka bakar ringan dan bronchitislah
akibat, Perawatan adalah dengan membuang hasil sekresinya.
b) Sesak nafas disebabkan karena kekurangan oksigen, contohnya
dibawah
14% dalam campuran udara ; gejalanya adalah sakit kepala, pusing,
tidak mampu untuk konsentrasi, kenaikan dalam pernafasan,
jantung berdetak keras dan pasa akhirnya ketidak sadaran.
Kemungkinan dapat menyebabkan kelumpuhan, kerusakan otak atau
kematian.
c) Mati rasa disebabkan efek dari uap-uap tertentu, contohnya :
oksida
etena pada sistem syaraf, yang dapat menghilangkan kesadaran.
Benzena adalah satu-satunya yang diaggap berbahaya dalam
perjalanan panjang.
d) Radang dingin -mutan cairan dingin atau uapdengan suhu rendah,
ditambah
dengan pipa dan peralatan tanpa penyekat, dapat menyebabkan luka
akibat dingin atau radang dingin luka akibat dingin yang dapat
menjadikan kerusakan permanen pada jaringan atau organ-organ
seperti paru-paru.
PENCEGAHAN
 Untuk point a : Hindari hubungan dan pakailah pakaian
pelindung yang dianggap penting dan gunakan alat
bantu pernafasan. Semua peralatan pendektesi racun
gas sebaiknya digunakan dan dalam pemeliharaan yang
baik.
 Untuk b dan c : Alat pendeteksi uap dan oksigen
sebaiknya digunakan dan alat bantu pemafasan dipakai
sesuai kepentingan.
 Untuk point d : Pakailah pakaian pelindung untuk
penghindari kontak secara langsung. Pencegahan harus
dilakukan pada saat menangani baki penampung (drip
trays) yang berisi cairan ; baki-baki ini harus dijaga
jangan sampai kepenuhan. Untuk mencegah kontak
yang membahayakan, segeralah mandi dengan-air
hangat. Jangan mencoba untuk memanaskan terlalu
cepat, atau akan ada aliran darah yang berlebihan
menvababkan rasa sakit dan shock.
3.2 BAHAYA PADA LINGKUNGAN
(HAZARDS TO THE ENVIRMENT)

Peringkat propile menurut Gesamp telah dinyatakan


terlebih bi!a digunakan secara ekstensif dalam persiapan
label yang terdapat da!am Annex II (Peraturan untuk
mengendalikan volusi untuk substansi cair berbahaya dalam
kemasan) dari konfensi volusi laut 1978, Pengikut fropile
Gesamp telah mengkatagorikan beberapa ratus bahan
kimia dan untuk tiap bahan kimia empat aspek dari
kemampuan volusi telah diselidiki dan digunakan oleh IMO
LAMPIRAN2
POLLUTION PREVENTION-ANNEX II THE HAZARD EVALUATION PROCEDURE
ACTION TAKEN RATE
1. AQUATIC ORGANISMS DIRECTLY COLUM NA 4
IS THE SUBSTANCE OR YES ASSESS 2. PREDATORSE INCLUDING MAN 2
ITS DURATION AND 3. TRAINING OF FISH OR SHELL T
REACTION/DEGRADITIO POTENTIAL FISH FLESH
N PRODUCT (S) LIABLE EFFECTS ON 4. NO EVIDENCE
TO BE
BIOACCUMULATED ?
• HIGHLY TOXIC COLUMN NB 4
HOW GREAT IS THE ASSESS BASIC OF • MODERATELY TOXIC 3
RISK POSED TO LIVING ACUTE TOXICITY • SLIGHTLY TOXIC 2
AQUATIC ORGANISMS AS : • PRACTICAL NON TOXIC 1
BY A SINGLE LARGE OR • NON HAZARDOUS 0
REPEATED SMALL • SUBSTANCE LIKELY TO BLANKET
DISCHARGE ? THE SEA-BED

• HIGHLY TOXIC COLUMN NC 11


HOW GREAT A HAZARD 1). ASSESS ON • MODERATELY TOXIC 1
IS POSED TO HUMAN BASIS OF ACUTE • SLIGHTLY TOXIC 0
HEALTH ? ORAL TOXICITY • PRACTICAL NON TOXIC
AS • NON HAZARDOUS

• HAZARDOUS COLUMN ND
• SLIGHTLY HAZARDOUS
2). ASSESS ON • NON HAZARDOUS
BASIS OF DERMAL
AND INHALATION
TOXICITY AS POSIBILITY OR RISK FROM COLUMN N D &
CARCINOGENIC PROPERTIES OR E AND REMARKS
3). ASSESS EFFECTS ON EG. NERVOUS SYSTEM COLUMN
POTENTIAL FOR
SPECIFIC CHRONIC
WHAT IMPACT WOULD A HEALTH EFFECT • HIGHLY OBJECTIONABLE COLUMN NE XXX
SPILL HAVE ON • MODERATELY OBJECTIONABLE XX
RECREATONAL USE OF A ASSESS AS : • SLIGHTELY OBJECTIONABLE X
BEACH AMENTY • NO PROBLEMS 0
INTERESTS AND
AESTHETICS ?
PETUNJUK- PETUNJUK PENGKATAGORIAN BAHAN -
BAHAN CAIR YANG MERUSAK
 Katagori A : Bahan - bahan yang terbiokumulasi ( biocumulatid ) dan
dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia ; atau yang bersifat
sangat beracun bagi kehidupan diair ( yang dinyatakan dengan derajat
bahaya 4, ditetapkan dalam TLM kurang dari satu per sejuta bagian ). Dan
disamping itu bahan - bahan tertentu yang agak beracun bagi kehidupan
diair ( yang dinyatakan dengan derajat bahaya 3, ditetapkan oleh TLM
dengan 1 atau lebih, tetapi kurang dari 10 persen juta bagian bilamana
bobot khusus diberikan pada faktor-fakior tambahan pada sifat - sifat
bahaya atau kepada ciri - ciri khusus bahan.
 Katagori B : Bahan - bahan yang terbiokumulasi dengan penahanan
yang biasanya selama satu minggu atau kurang ; atau yang dapat menodai
bahan pangan laut ; atau yang agak beracun bagi kehidupan diair ( yang
dinyatakan dengan derajat bahaya 3, ditetapkan oleh TLM dengan I per
sejuta bagian dau lebih, tetapi kurang dari 10 persen juta bagian ) dan
samping itu bahan-bahan tertentu yang sedikit beracun terhadap
kehidupan air 1 yang dinyatakan dengan derajat bahaya 2, disebut oleh
TLM dengan 10 per sejuta bagian atau lebih, tetapi kurang dari 100 per
sejuta bagian bilamana bobot khusus diberikan pada faktor-faktor
tambahan pada sifat – sifat bahaya atau kepada ciri - ciri khusus bahan
 Katagori C : Bahan - bahan yang sedikit beracun terhadap
kehidupan dilaut (yang dinyatakan dengan derajat bahaya 2,
ditetapkan oleh TLM 10 atau lebih tetapi kurang dari 100 per
sejuta bagian), Dan disamping itu bahan - bahan tertentu yang
secara praktis tidak bersifat meracun terhadap kehidupan diair
( yang dinyatakan dengan derajat bahaya 1, ditetapkan oleh
TLM dengan 100 per sejuta bagian atau lebih, tetapi kurang
dari 1000 persejuta bagian ) bilamana bobot khusus diberikan
pada faktor-faktor tambahan pada sifat-sifat bahaya atau
kepada ciri-ciri khusus bahan.
 Katagori D ; Bahan - bahan yang secara praktis tidak bersifat
meracun terhadap kehidupan diair (yang dinyatakan dengan
derajat bahaya I, ditetapkan oleh TLM dengan 100 persejuta
bagian atau lebih tetapi kurang dari 1000 per sejuta bagian ) ;
atau mengakibatkan terjadinya endapan yang menutupi dasar
laut dengan keperluan oxigen biokimia yang tinggi (biochemical
oxigen demond - BOD ) ; atau sangat membahayakan kesehatan
manusia, dengan LD 50 yang kurang dari 5 mg/kg ; atau
mengakibatkan agak mengurangi kenyamanan karena sifatnya
tidak mudah berubah bau atau sifat beracun atau sifat - sifat
merangsang, dapat mengganggu penggunaan pantai-pantai ; atau
agak berbahaya bagi kesehatan manusia, dengan LD50, 5 mg/kg
atau lebih, tetapi kurang dari 50 mg /kg mengakibatkan agak
turunnya kenyamanan.
Rate
Of
Explosion Combustion
Reaction

Temperature

Proses pembakaran adalah suatu reaksi eksotermis, yakni


suatu reaksi yang mengeluarkan panas dimana diikuti kenaikan
energi dan bersamaan dengan itu pula terjadi penguraian
energinya.
Peledakan adalah sebagai proses pertambahan tekanan dan
temperatur yang amat cepat sebagai adanya reaksi
eksotermis atau sebagai pelepasan energi secara amat cepat
SIFAT DAN BAHAYA MUATAN KIMIA
1. POTENSI BAHAYA
a. Pembakaran / Peledakan

Kondisi terciptanya kebakaran atau ledakan


Kebakaran atau ledakan hanya dapat terjadi jika ketiga
situasi terjadi dibawah ini secara bersamaan :
a. Material yang mudah menyala
b. Sumber penyalaan
c. Kadar oksigen yang mendukung
Kemungkinan tejadinya sumber penyalaan itu disebabkan:
a. Merokok
b. Pekerjaan panas
c. Gesekan antara benda-benda metal
d. Pembakaran spontan
e. Listrik statis
Listrik Statis
Pada umumnya terjadinya listrik statis disebabkan :
a. Pelaksanaan penguapan
b. CO2
c. Lampu (penyalaan)
d. Cairan/uap yang mengalir melalui pipa

Sistim perlindungan dengan katoda


Sistim perlindungan dengan katoda dipasang pada
dermaga atau kapal karena adanya perbedaan potensi
listrik antara keduanya, yang mana dapat dikarenakan
aliran yang besar mengalir sepanjang loading arms,
dengan konsekuensi resiko dari loncatan bunga api bila
sambungannya patah.
- Daerah bisa terbakar
- Flash Point (FP) = Titik Nyala
- Auto Ignition Temperature (AIT) = suhu
penyalaan sendiri
- Water Solubility
- Cairan mudah menyala/terbakar
- Faktor-faktor yang menentukan tindakan
emergency
Auto Ignition Temperature (AIT) = suhu penyalaan sendiri
Suhu terendah dari suatu bahan yang akan menyala dengan sendirinya
tanpa bantuan nyala (bunga api) dari luar pada kondisi tertentu.
Water Solubility
Air sangat effektif digunakan sebagai media pemadam pada banyak
kasus kebakaran, karena sangat baik sebagai media pendingin. Air
dapat mendinginkan bahan yang mempunyai FP rendah di bawah
temperatur bisa terbakar.
Cairan mudah menyala/terbakar
Cairan mudah menyala adalah cairan yang mempunyai titik nyala 
37.80C. Cairan mudah terbakar adalah cairan yang titik nyalanya
37.80C atau lebih. Bensin/premium adalah cairan mudah menyala
sedang kerosine adalah cairan mudah terbakar

Flash Point (FP) = Titik Nyala


Titik nyala suatu bahan didefinisikan sebagai suhu terendah dari cairan yang
memberi cukup uap dalam bentuk campuran dengan udara yang mudah terbakar
kalau uap tersebut dipanaskan dan pada keadaan tertentu
TOLUENE TOL
Sinonim Umum Cairan encer Tidak berwarna Bau mencekik(gas lemas)
Toloul Tenggelam dan becampu dengan air, menghasilkan uap racun.
Methylbenzene
Methylbenzol
Hindari kontak dengan cairan dan uap, jauhkan orang-orang dari lokasi ini.
Isolasi dan lepaskan material yang terbongkar.
Panggil petugas kesehatan dan bagian penanggulangan pencemaran.
Tidak mudah menyala, menyebabkan nyala bila kontak dengan bahan-bahan pembakar.
Kebakaran Gas mudah menyala, dapat terbentuk bila kontak dengan metal. Mengeluarkan gas beracun bila dipanasi.
Kenakan pakaian pelindung kimia dan BA. Dinginkan wadah yang terbakar dengan air.

PANGGIL PETUGAS KESEHATAN


UAP
Akan membakar mata, hidung dan tenggorokan.
Jika terhirup menyebabkan kesulitan bernapas dan hilang kesadaran.
Bawa ke udara segar.
Jika pernapasan berhenti, berikan pernapasan buatan.
Jika pernapasan sulit, berikan oksigen.
Paparan CAIRAN
Akan membakar kulit dan mata.
Beracun jika tertelan. Perih dikulit dan dimata.
Lepaskan baju dan sepatu yang terkontaminasi. Bilas daerah yang terkena dengan efektif dan banyak air.
Jika kena mata, buka kelopak mata dan siram dengan banyak air.
Jika tertelan dan korban sadar, beri minuman atau susu dan rangsang korban untuk muntah.

Bahaya bagi makhluk hidup di air meskipun konsentrasi rendah. Kemunkinan bahaya jika masuk ke penampungan air
Polusi air minum. Panggil petugas kesehatan dan bagian penanggulangan pencemaran.
Panggil petugas PAM terdekat.

1. TANGGAPAN PEMBONGKARAN MUATAN 2. LABEL


(Lihat buku pegangan metode pegangan) 2.1. Kategori : Korosi dan oxidizer
Keluarkan peringatan beracun 2.2. Kelas : 3
Dilarang keras melintas daerah ini.
Beabaskan lokasi ini. Cerai beraikan dan bilas.
3. PETUNJUK KIMIA 4. KARAKTERISTIK YANG DAPAT DIAMATI
3.1. C.G Compability Class : Aromatic Hydrocarbon 4.1. Bentuk : Liquid
3.2. Formula : C6 H6 CH3 4.2. Warna : Tidak berwarna
4.3. Bau : Pedas dan harum hingga pedas
3.3. Petunjuk IMO / UN : 3.2 / 1294
3.4. DOT ID. No. : 1294
3.5. CAS Registry No. 108-88-3

5. BAHAYA – BAHAYA BAGI KESEHATAN


1. Perlengkapan pelindung diri : Topeng selang udara, kaca mata (face shield) : sarung tangan plastik.
2. Tanda-tanda terkena paparan : Uap mengiritasi maa dan saluran pernapasan atas : menyebabkan
pusing, sakit kepala, terbius dan gangguan pernapasan.
Cairan mengiritasi mata dan kulit kering. Jika masuk saluran pernapasanmenyebabkan batuk dan pembengkakan
paru-paru. Tertelan menyebabkan muntah-muntah, diare, pernapasan melemah.
1. Pengobatan terkena paparan :
Terhirup : Bawa korban ke udara segar, berikan oksigen, jika diperlukan panggil dokter.
Tertelan : Jangan paksakan untuk muntah, panggil dokter.
Mata : Siram dengan air paling kurang lima belas menit
Kulit : Lap bersih, cucui dengan sabun dan siram dengan air.
5.4. TLV : 100 ppm
5.5. Short Term Inhalation Limits : 600 ppm selama 30 menit
5.6. Keracunan karena tertelan : Grade 2
5.7. Keracunan lama : Merusak hati dan ginjal (tertelan)
5.8. Karateristik uap (gas) iritan : Iritan mata perih atau sistem pernapasan terganggu pada konsentrasi tinggi.
Efek ini sementara
5.9. Karakteristik cairan atau padat iritan : Bahaya ringan. Jika terkena pakaian, kulit perih dan kemerah-merahan.
5.10. Ambang bau : 0.17 ppm
5.11. IDLH Volume : 2.000 ppm
TOLUENE TOL

6. BAHAYA KEBAKARAN
6.1. Flash Point : 400F C.C ; 550F O.C
6.2. Flammable Limit in air : 1.27 % - 7 %
6.3. Media Pemadam :
6.4. Bahaya khusus dari produk yang terbakar : Tidak mudah menyala
6.5. Perilaku dalam kebakaran :
6.6. Temperatur penyalaan : 9970F
6.7. Bahaya electric : Calss 1 Group D
6.8. Burning rate : 5.7 mm / min
6.9. Aiabatic flame temperatur : Data tidak tersedia
7. REAKTIFITAS KIMIA
7.1. Bereaksi dengan air : Tidak ada reaksi
7.2. Bereaksi dengan material umum : Tidak ada reaksi
7.3. Stabilitas selama transportasi : Stabil
7.4. Media penetralisir untuk acids dan caustic : Tidak ada yang tepat
7.5. Polimerisasi : Tidak ada yang tepat
7.6. Zat penghambat polimerisasi : Tidak ada yang tepat
7.7. Molar ratio : Data tidak tersedia
8. PENCEMARAN AIR
8.1. Keracunan pada makhlu hidup diair : 1180 mg / I / 96 jam / sun fish / TL / air laut
8.2. Keracunan pada burung laut : Data tidak tersedia
8.3. Biological Oxygen Demend (BOD) : 0 %. 5 hari ; 38 %. 8 hari
8.4. Potensial konsentrasi rantai makanan : tidak ada

9. INFORMASI PENGAPALAN

9.1. Tingkat kebersihan :


9.2. Temperatur penyimpanan : Ambien
9.3. Inert atau asphere : Tidak diperlukan
9.4. Venting : Terbuka
10. KODE PENILAIAN BAHAYA ( Lihat buku pegangan penilaian bahaya ) A . T . U
11. KLASIFIKASI BAHAYA 12. PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES
11.1. Code of federal Reulations : Flammable Liquid 12.1. Physical State at and 1 atm : Liquid
11.2. NAS Hazard Rating for Bulk Water Transportation 12.2. Molecular weight : 92.14
Category Rating 12.3. Bolling Point at 1 atm : 31.10F=110.60C=383.80K
Fire ………………………………………………… 3 12.4. Freezing Point : -1390F=-95.00C=178.20K
Health 12.5. Critical Temperature : 05.40F=318.60C=519.80K
Vapor Irritant ……………………………………. 1 12.6. Critical Pressure : 596.1 psia=40.55 atm =
Liquid or Solid Irritant ………………………….. 1 4.108 Mn/m3

Persons …………………………………………. 2 12.7. Specific Grafity : 0.867 at 200C (liquid)


Water Pollution 12.8. Liquid Surface Tension : 29.0 dynes/cm=0.0290
Human Toxicity ………………………………… 1 N/m at 200C
Aquatic Toxicity ……………………………….. 3 12.9. Liquid Water Interfacial : 36.1 dynes/cm=0.0361
Aesthatic effect ……………………………….. 2 Tension N/m at 250C
Reactivity 12.10. Vapor (gas) Specific Grafity : Tidak ada yang tepat
Other Cemicals ………………………………… 1
Water …………………………………………… 0 12.11. Ratio of Specific : 1.089
Self Reaction ………………………………….. 0 Heats o Vapor (Gas)
11.3. NFPA Hazard Classification : 12.12. Latent Heat of : 155 Btu/lb=86.1 cal/g =
Category Classification Vaporation 36.1x106 J/kg
Health Hazard (Blue) …………………………… 2 12.13. Heat of Combustion : -17.430 btu/Lb=-9686
Flammability (Red) ……………………………… 3 cal/g = -405.5x105 J/kg
12.14. Heat of Decomposition : Tidak ada yang tepat
12.15. Heat of Sollution : Tidak ada yang tepat
12.16. Heat of Polymerization : Tidak ada yang tepat
Reactivity (Yellow) ……………………………... 0
12.17. Heat of Fusion : 17.17 cal/g
12.18. Limiting Value : Data tidak tersedia
SEKUENSI PAPARAN UAP SELAMA MEMUAT METHANOL
Selang
Frekuensi Konsentrasi Aktivitas
Waktu
1 28 21 Pengukuran muatan secepatnya
2 59 71 secara berkala.
3 33 850 Pengukuran berkala selesai
4 350 0.2 muat.
Pengukuran tangki terakhir
(saat topping off).
Diluar kegiatan loading.
PAPARAN UAP SELAMA PEKERJAAN TOPPING OFF
Selang Aktifita
Produk Pengukuran Konsentrasi
Waktu s
Toluene Open 199 35 50/150
n-Hexane Open 944 35 20/-
Ethanol Restr. 112 21 1000/-
Methanol Open 249 12 200/250
Gassoline Open 850 33 200/250
Benzene 16 47 5/-
Total 3000 300/350
Tabel 3
PAPARAN UAP SELAMA PEKERJAAN MASUK TANGKI
Produk Konsentrasi Selang Aktifitas
waktu
MIBK 111 21 50/75
(Methyl Isobutyl Ketone) 230 37 50/150
Toluene 21 26 -/50
Butanol 20 29 750/1500
Aceton 700 85 10/15
Ethylene Dichliride 138 7 10/15
Chloroform 32 40 2/-
Trichloroethylene 45 5 “C”
Xylenes 4 4 100/150
100/150

Tabel 4
SELANG WAKTU UNTUK GEJALA KEKURANGAN OKSIGEN
Volume O2 dalam presentasi

Gejala A B C

Mental bingung 10% 5% 0%


Kehilangan kekuatan 40 s 15% 12 s
phisik 60 s 25 s 20 s
Tidak sadar 100 s 45 s 35 s
Napas berhenti 500 s 300 s 250 s
Gambar 24 : Type kapal Chemical
CLASS Lloyds Register + 100 Al Chemical Tanker IMCO type II center tanks,
IMCO type III wing tanks, ICE class 3, LMC+UMS type A 1-6 center tanks, 5g.
1,86 (st.st) at 20°C, type B 1-6 wing tanks, s.g. 1,50 (cc.) at 60°C.
MAIN DIMENSIONS AND CHARACTERISTICS :
Length over all : 112,36 m Deadweight : 7350 tons
summer all told
Length between 6000 hp . 600
: 105,00 m Engine :
perpendiculars rpm
Breadth moulded : 17,00 m Service speed : 15,8 knots
Depth to main deck : 9,lOm GRT : 4399 tons
Draft, summer : 7,44 m NRT : 2494 tons
PERALATAN BONGKAR MUAT DAN PERLENGKAPAN KAPAL
TANGKI KIMIA
Sistim Pemipaan Muatan
Sistim pemipaan muatan harus didisain untuk memperkecil resiko
kontaminasi antar muatan dan mengurangi masalah pembersihan, tetapi
juga untuk memungkinkan pembongkaran muatan yang serempak dari
tangki-tangki kedarat.
Expansion saluran pipa diartikan dengan 2 cara :
1. Expansion loops. Disini, ukuran pipa vertikal atau horizontal dilingkari,
yang berguna sebagai persendian (engsel).
2. Bellows. Saluran pipa harus sesuai dengan ketentuan dan ditanam bila
digunakan. Pemasangan instalasi bellow perlu perhatian, penanganan dan
inspeksi yang teliti tidak asal percaya saja.
Semua kerangan muatan harus dapat dioperasikan dari dek.
1. Peraturan IMO mempersyaratkan sbb :
2. Satu kerangan untuk menutup dioperasikan secara manual pada setiap
pengisian dan pembongkaran pada tangki.
3. Jika pompa portable digunakan untuk membongkar muatan tangki,
kerangan penutup tidak diperlukan pada saluran pembongkaran (discharge
line).
4. Ada satu kerangan penutup pada setiap koneksi selang muatan.
5. Ada remote untuk menghentikan semua pompa muatan dan perlengkapan
lain yang sejenis.
Ventilasi tangki muatan
Peralatan inert gas
Inert gas dikapal digunakan untuk :
1. Melapis tangki muatan untuk mencegah masuknya
oksigen selama transportasi.
2. Pembersihan tangki-tangki muatan dari gas-gas
tertentu setelah selesai pembongkaran.
3. Inerting pada tangki muatan.
Perlu dipertimbangkan ketentuan-ketentuan khusus untuk
pengoperasian generator inert yang aman antara lain :
1. Memeriksa secara teratut apakah katup searah (non
return valve) dan water seal valve pada pengeluaran gas
keteangki muatan berfungsi dengan benar.
2. Memeriksa sistim pipa inert gas tidak sebagai sumber
kontaminasi penguapan antara muatyan yang berbeda.
3. Membersihkan udara (sirkulasi udara) dengan seksama
pada tangki-tangki muatan sebelum masuk tangki.
Ventilasi Ruang Pompa Muatan
Persyaratan dasar untuk ventilasi kamar pompa adalah :
1. Sistim ventilasi harus bisa dijalankan dari bagian luar kamar pompa.
2. Petunjuk peringatan harus diletakkan dipintu masuk yang menjelaskan
bahwa tidak satu orangpun diperbolehkan masuk sampai sistim ventilasi
berjalan selama 15 menit.
3. Banyaknya pergantian udara perjam harus paling sedikit:
a. 20 untuk tanker kimia Tipe 3 dan untuk tanker minyak.
b. 30 untuk tanker kimia tipe 1 & 2 atau
c. 45 untuk tanker pengangkut produk-produk tertentu, temasuk
produk-produk dibawah ini :
Trichioroethylene, Trichioroethane, Pentachioroethane
Benzene, Carbon Tettrachloride, Toluene Diisocyonate
Mono-nitro Benzene, 0-Nitrotoluene, P-N itrotoIuene, Oleum
Crotonaldehyde, 1-3 Dischloropropene, Epichlorohydrin, Formaldehyde
Choroprene, Benzyl Chloride, Aniline, Allyl Chloride, Allyl Alcohol
Acrylonitrile, Acetone Cynohydrin

Catatan : Banyaknya pergantian udara berdasar pada volume kotor kamar pompa
tersebut.
4. Harus dirancang untuk menyiapkan adanya pengisapan dan bilges
(uap besar). Emergency inlet (dengan pengabut) disiapkan 2 m di
atas platform bawah.
5. Bahan (material) yang digunakan adalah bahan yang tidak mudah
terbakar dan tidak mengeluarkan percikan bunga api.
6. Pemasangan kassa api (flame screen) atau arresters pada
ventilasi ducts.
7. Ventilasi keluar ada untuk discharge ke atas (upwards).
8. Bagi tanker-tanker dan jenis tanker pengangkut bahan kimia tipe
3, letak ventilasinya paling sedikit 3 m di atas deck dan paling
sedikit 3 m dan semua pintu-pintu (openings) akomodasi atau
pintu-pintu ruang kerja dan dan sumber-sumber nyala yang
mungkin timbul.
9. Bagi tanker-tanker pengangkut bahan kimia tipe 1 & 2 ltak
ventilasinya paling sedikt 10 m diatas deck, dan pintu-pintu
akomodasi, dan ruang kenja dan dan sumber-sumber nyala yang
mungkin timbul. Inlet ventilasi paling sedikit 4,5 m di atas deck.
PENJELASAN UMUM KECOCOKAN PRODUK DENGAN SELANG
MATERIAL SELANG KETAHANAN (BAIK) KURANG TAHAN
UNTUK PRODUK UNTUK PRODUK
Butyl rubber Acids, alkalies, steam, Hydrocarbons
Nitril rubber propylene oxide, phenol Acids berat
(Perbunan, Butprene, Acids ringan, alkalies Hydrocarbons
Hycar, Breon) ringan, hydrocarbon ringan, ringan
Chloroprene aromatics, alcohols Hydrocarbons
(Neoprene, Bayprene) Acids ringan, alkalies Hydrocarbons
Natual rubber ringan, alcohols, Acetic acids,
Chlorosulfon-etylene hidrocarbons beratsas ethylacetate,
rubber CSM (Hypalon) bunder oils etc. cyclohexanone,
Fluor rubber Acids ringan, Alkaline methyl ethyl ketone
Polypropylene ringan (MEK), acetone
Acids, alkalies (ketones pada
Hydrocarbons, acids, umumnya
alkalies aromatics, alcohols
Propylene oxide, aromatics,
phenol

Anda mungkin juga menyukai