Anda di halaman 1dari 25

Toksikologi

Belgia, Th 1930
Pada

bulan Desember terjadi kabut tebal bercampur asap di daerah industri Mouse Valley, Belgia. Kabut tsb mengandung bahan kimia seperti HC, CO, (NO)x, dan (SO)x dr cerobong asap pabrik di daerah itu

63 orang tewas

6000 orang menderita radang pernafasan, batuk-batuk dan sukar bernafas

Los Angeles, Th 1950

Minamata, Jepang Th 1950

Kasus Buyat Th 2004


Dilaporkan adanya kadar Hg & As di Teluk

Buyat, Minahasa Selatan dari pembuangan


limbah PT. NMR

TOKSIKOLOGI

KERACUNAN

ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk menetralkan.
5

Pengertian
Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun. Bahan toksik atau racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit, berbahaya bagi kesehatan atau jiwa manusia. Toksisitas atau derajat racun merupakan kemampuan suatu bahan toksik untuk menimbulkan kerusakan pada organisme hidup.

Racun Adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung ( inhalasi), suntikan dan absorbsi melalui kulit, atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relatif besar akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius satu atau lebih organ atau jaringan

Jenis zat yang berpotensi sebagai racun berasal dari :


1. 2. 3.

4. Jenis jenis toksikologi :

Rumah tangga : disinfektan, insektisida Pertanian : pestisida Medis : narkotika, obat keras dan obat lain Industri : logam berat, asam dan basa kuat Toksikologi : -T. Biomedis -T. Kerja -T. Lingkungan -Ekotoksikologi

Toksikologi Biomedis

Mempelajari efek-efek samping pada manusia sebagai akibat dari pemaparan obat, zat kimia dan fisika maupun memperlihatkan keamanan atau kerusakan yang berkaitan dengan penggunaan zat tersebut

Toksikologi Kerja
Mempelajari zat kimia dan fisika yang ditemukan di tempat kerja yang menimbulkan efek yang tidak diinginkan (misal. Guru kapur) Penekanan : Identifikasi zat yang bersangkutan Kondisi yang memungkinkan untuk penggunaan yang aman Mencegah absorbsi dlm jumlah yang membahayakan Konsentrasi aman ditentukan dgn batasan TLV (Threshold Limit Value) TLV-TWA : Time Weigth Average NAB waktu yang diperbolehkan 8 jam tidak menimbulkan efek apapun pada manusia TLV-STEL : Short Term Exposure Limit NAB yang diperbolehkan selama 15 menit tidak memberikan efek apapun pada manusia TLV-C : Ceiling NAB sekejap saja tidak boleh memberikan efek apapun pada manusia

Kategori NAB yang spesifik :

NAB rata-rata selama jam kerja atau TLVTWA (Threshold Limit Value Time Weighted Average) : kadar bahan kimia di udara tempat kerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yang hampir semua tenaga kerja dapat terpajan berulang kali sehari-hari dalam melakukan pekerjaan tanpa terganggu kesehatannya.

NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL (Threshold Limit Value Short Term Exposure Limit) atau PSD (Pemajanan Singkat yang Diperkenankan) : kadar bahan kimia yang diperkenankan untuk pemajanan tidak lebih dari 15 menit atau tidak lebih dari 4 kali pemajanan per hari. Interval antara dua periode pemajanan tidak boleh kurang dari 60 menit. NAB tertinggi atau TLV-C (threshold Limit Value Ceiling) : kadar tertinggi bahan kimia di udara tempat kerja yang tdk boleh dilewati selama melakukan pekerjaan.

Toksikologi Lingkungan

Ilmu yang mempelajari potensi dampak yang merusak dari zat kimia dan fisika yang terdapat sebagai polutan lingkungan bagi organisme Lingkungan :
Abiotik : Udara, tanah dan air Biotik : Tumbuhan, hewan

Polutan :
Zat yang ditemukan dalam lingkungan yang sekurang-kurangnya merupakan hasil aktivitas manusia dan mempunyai efek yang merusak bagi organisme hidup Polutan : Alamiah dan akibat aktivitas manusia

Ekotoksikologi
Ilmu yang mempelajari efek-efek toksik dari zat kimia dan fisika pada organisme hidup, khususnya pada populasi dan masyarakat dengan ekosistem tertentu, termasuk jalur transfer zat-zat tsb dan interaksinya dgn lingkungan 3 komponen yang berpengaruh : toksikan (polutan yg toksik), lingkungan dan organisme (komunitas, populasi dan ekosistem)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Toksisitas


Substansi Toksik Ruang lingkup ekpose Subyek Kondisi lingkungan

Ruang lingkup ekpose organisme


Dosis Konsentrasi Waktu Frekuensi Laju ekpose Tempat Route Subjek Organisme

Parameter Toksisitas
LD50, LC50, ED50 Morbiditas (Unhealthty)

Efek pd tanda vital (behavior, fisiologi) Impairment sistem imun (efek-efek biokimia)

Minimum Dosis (Latent period) Akut toksisitas Kronik toksisitas

Penilaian Toksisitas

LD50 (lethal dose 50) : menunjukkan dosis dalam miligram tiap kilogram berat badan yang mengakibatkan kematian setengah (50%) dari populasi binatang percobaan pada waktu tertentu. LC50 (lethal concentration 50) : menggambarkan jumlah konsentrasi suatu zat, dalam satuan miligram tiap meterkubiknya. Suatu zat beracun dengan LD50 lebih kecil menunjukkan zat tersebut relatif lebih beracun, demikian pula sebaliknya.

Dose Response Relationship


Merupakan salah satu kunci pada organisme (satuan biasanya per-unit body mass) Response: efek-efek yang terjadi pada organisme setelah terekpose oleh toksikan Perlu dispesifikasi misal : response mati, survive, bentuk perubahan (unhealthy), waktu ekpose serta kondisi lingkungan

3. Interaksi Bahan Kimia

Efek yang terjadi akibat interaksi antara zat kimia yang satu dengan zat kimia lain : a) efek aditif : pengaruh yang saling memperkuat akibat kombinasi dari dua zat kimia atau lebih. (camp. 2 zat yang menimbulkan efek penjumlahan) b) efek sinergi (supra-aditif) : suatu keadaan dimana pengaruh gabungan dari dua zat kimia jauh lebih besar dari jumlah masingmasing efek bahan kimia. (efeknya melebihi dari yang seharusnya/berlipat ganda)

c) Potensiasi, yaitu apabila suatu zat yang seharusnya tidak memiliki efek toksik akan tetapi bila zat ini ditambahkan pada zat kimia lain maka akan mengakibatkan zat kimia lain yang menjadi lebih toksik atau apabila sendiri tdk menimbulkan efek tetapi jika bercampur akan memberikan efek d) Efek antagonis (infra-aditif), yaitu apabila dua zat kimia yang diberikan bersamaan, maka zat kimia yang satu akan melawan zat kimia yang lain. (efek yang saling meniadakan)

Pemaparan
Jalur pemaparan :
Transdermal : jarang (5%) merkuri untuk pemutih wajah Oral : relatif jarang (5%) salah memasukan bhn kimia Inhalasi : paling banyak terjadi (90%) menghirup zat berbahaya

Lama pemaparan Akut : pemaparan tunggal atau berulang selama 12 hari rasa pusing, kejang Kronis : pemaparan berulang yg berlangsung dlm jangka lama orang dalam keadaan substandar/tdk sehat Jangka lama tingkat rendah : kontak dlm juml sangat kecil untuk jangka lama/tahunan kanker, paru-paru Delayed Toxicity (lambat) : efek toksik dari pemaparan akut yang baru dirasakan setelah interval waktu (HIV, Radioaktiv)

Pertimbangan Lingkungan
Degrabilitas : bila zat kimia mudah terdegradasi sehingga tdk menimbulkan toksik waktu paruh tinggi Mobilitas : zat kimia yang mempunyai mobilitas tinggi menyebabkan efek toksik yang tinggi juga Bioakumulasi : terkumpulnya zat sedikit demi sedikit biasanya zat yang mudah larut dalam lemak ditimbun dlm jaringan lemak, hati, ginjal, SSP, paru, tulang (misal Vit A) Biomagnefikasi : tingkatan konsentrasi dari makhluk hidup dari tingkatan rendah ke tingkt tinggi

Logam berat planktonikanmanusia (kons. Semakin membesar)

Istilah dan Definisi


Toksisitas : kemampuan suatu zat kimia/fisika untuk menyebabkan cedera pada organisme Bahaya (hazard) : kemungkinan bahwa cedera akan terjadi pada kondisi atau keadaan tertentu Resiko : kemungkinan frequensi efek kejadian yang tidak diinginkan yang muncul akibat pemaparan suatu zat Kimia kinetika

Toksikan dan protoksikan masuk ke dalam tubuh akan mengalami proses ADME Proses yg terpenting adalah metabolisme sebab :
Aksi toksisitas biasanya terjadi setelah interferensi dgn metabolisme Subst. toksik secara metabolisme akan dirubah (biotransformasi) menjadi metabolit yang kurang toksik dan lbh mudah diekskresi

Biotranformasi
Dimediasi oleh enzim. Tempat metabolisme bervariasi dpt terjadi di jaringan tubuh atau organ misal kulit, paru, GIT dan hati Adapula yang tdk dimediasi, umumnya akan mengalami proses hidrolisa dalam media atau proses redoks

Anda mungkin juga menyukai