Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ridho-
Nya penyusunan ―Modul Pelajaran tentan Resiko Bahaya Senjata Nubika untuk Peserta
Diklat Sukarelawan Tenaga Medis Kemhan RI‖ dapat terwujud.
Penyusunan Modul Modul Pelajaran tentan Resiko Bahaya Senjata Nubika untuk
Peserta Diklat Sukarelawan Tenaga Medis Kemhan RI ini juga dimaksudkan sebagai
sosialisasi dan asistensi Nubika Zeni AD di bidang kewaspadaan ancaman dan
perlindungan diri dari bahaya Nubika Penganggulangan Ancaman dan Bahaya Nubika
dan diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan peningkatan kemampuan Tenaga
Medis dan interoperabilitasnya dengan Personel Nubika Zeni AD untuk kerjasama
penanganan bahaya Nubika di lapangan.
Kasubditbinnubika Ditziad
Cap/Ttd
Wadi Prihana
Kolonel Czi NRP 32467
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................ 2
-000-
3
BAB-I
PENDAHULUAN
1. Umum.
3. Refferensi.
a. Bujuknis tentang Nubika.
b. Bujuklap dalam menghadapi bahaya Nubika No : 42 – 01 – 02.
4. Pengertian-Pengertian.
4
b. Nubika Sebagai Bahan. Merupakan segala bahan Nuklir, Biologi dan
Kimia yang berbahaya dan beracun bagi makhluk hidup.
c. Nubika Sebagai Personel. Merupakan Personel yang memiliki
pengetahuan dan kemampuan teknis dalam perlindungan dan penanganan bahaya
Nubika.
d. Nubika Sebagai Satuan. Merupakan Satuan yang memiliki tugas dan
kemampuan dalam penanggulangan ancaman dan bahaya Nubika.
e. Nubika Sebagai Kegiatan. Merupakan segala upaya dan kegiatan yang
dimaksudkan untuk perlindungan dan penanganan bahaya Nubika.
f. Nubika sebagai Kejadian. Kejadian Yang Melibatkan Bahan Beraspek
Nubika, seperti: kecelakaan, bencana alam, aksi sabotase/terorisme, serangan
senjata nubika oleh negara lain.
-000-
5
BAB-II
GAMBARAN UMUM BAHAYA NUBIKA
5. Umum. Dalam Bab ini diuraikan tentang Bentuk Umum Bahaya Nubika dan
Perkembangan Ancaman Senjata Nubika.
6
2) mikrobiologi patogenitas tinggi (bakteri, virus, jamur) dan
hewan/serangga yang membawa mikrobiologi patogenitas tinggi atau Toxin
mematikan/menginkapasitansi secara cepat dalam; atau
3) yang mengandung bahan kimia sangat beracun yang dapat
mengakibatkan kematian/luka/inkapasitansi secara cepat.
7
D - Serangan Senjata Nuklir dan -Serangan Senjata Biologi - Serangan Senjata Kimia
I Senjata Radioaktif Musuh. Musuh Musuh
S - Serangan Senjata Nuklir -Serangan Senjata Biologi - Serangan Senjata Kimia
Improvisasi Impro-visasi. Improvisasi
E
- Serangan/sabotase pada -Serangan/sabotase pada - Serangan / sabotase pada
N fasilitas penghasil/pengguna/ fasilitas fasilitas penghasil / pengguna /
G penyimpan dan pembawa penghasil/pengguna/penyimpan penyimpan dan pembawa
A bahan Nuklir/radioaktif, senjata dan pembawa Agensia bahan Kimia Industri beracun /
J Nuklir danlimbah Nuklir/ Biologi/senjata Biologi dan Senjata Nuklir / Agensia
A radioaktif limbah Biologi Berbahaya. Senajata Kimia / dan Limbah
- Serangan dengan RDD/RED -Percobaan senjata Biologi di Kimia Beracun.
- Percobaan senjata Nuklir di permukaan bumi dan di - Percobaan senjata Kimia di
permukaan bumi dan di angkasa. permukaan bumi dan di
angkasa. angkasa.
8
Melawan Suku Indian di Kawasan Amerika Utara, Tentara Inggris Memberikan
Selimut yg tlh Terkontamiasi Virus Cacar kepada Penduduk Lokal Indian.
Penggunaan Senjata Nubika terus berlanjut seperti pada Penggunaan Senjata
Nuklir di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Perang Iran-Irak ditahun
1980an. Aksi Kriminalisme dan Terorisme dengan menggunakan senjata Nubika
dari tahun ke tahun semakin meningkat baik dari segi jumlah aksi maupun
intensitasnya. Seperti Penggunaan Racun Ricin pada pembunuhan Markov tahun
1978, Penggunaan gas Sarin di Subway Toko tahun 1995, Serangan Amplop
Anthrax di AS pada tahun 2001, Penggunaan Racun Saraf VX di Bandara Kuala
Lumpur pada tahun 2017 dan Penggunaan Racun Saraf Novichok di Inggris pada
tahun 2018.
9
7) Pandemi global penyakit menular jenis New Emerging Disease dan
Reemerging Disease, seperti: pandemi SARS, Flu Burung, MERS, Ebola,
Covd-19.
8) Bencana alam gempa, tsunami, dan letusan gunung berapi yang dapat
memicu terjadinya Bencana Gagal Teknologi beraspek Nubika (NATECH),
seperti: kebocoran Reaktor Nuklir PLTN di Fukhusima-Jepang.
9) Kecelakaan fasilitas Nubika karena faktor kelalaian yang berpotensi
menimbulkan kontaminasi lintas wilayah bahkan lintas Negara, seperti:
kecelakaan Reaktor Nuklir Penelitian di Chernobyl dan kebocoran gas Methyl
Isocyanate di Pabrik Pestisida di Bhopal-India.
10) Peningkatan pemilikan dan penggunaan bahan dan teknologi Nubika
bersifat Dual Uses (berfungsi ganda - maksud damai atau perang) yang
tersebar secara luas pada setiap tingkatan dan wilayah.
11) Disparitas nyata di bidang kemampuan perlindungan dan tanggap
darurat bahaya Nubika antar kawasan maupun antar negara dalam satu
kawasan dalam rangka kewaspadaan dan kesiapsiagaan negara di dunia
mengahadapi pandemi atau kontaminasi Nubika bersifat global.
-000-
10
BAB III
BAHAYA SENJATA NUKLIR
9. Pendahuluan. Dalam Bab ini disampaikan bahaya dari senjata nuklir dan
Senjata Radiasi Nuklir/Pencemaran Bahan Radioaktif.
11
3) Sifat Ledakan Nuklir:
a) Membentuk seperti awan cendawan pada saat ledakan;
b) Menimbulkan gelombang ledakan (Blast Wave) yang sangat besar
sehingga melontarkan/menghancurkan benda disekitar titik ledak sesuai
kekuatan senjata Nuklir;
c) Menimbulkan kilat, radiasi cahaya dan radiasi termis/panas yang
sangat tinggi yang mengakibatkan kebutaan pada manusia. dan
kebakaran hebat;
d) Menimbulkan radiasi/radioaktif (sinar Alpha, sinar Beta, sinar
Gamma) yang bersifat segera dan mengakibatkan teradiasinya tubuh
manusia, hewan dan tumbuhan; dan
e) Menimbulkan gelombang getaran elektromagnetik Nuklir (Nuclear
Electromagnetic Pulse/ NEMP) yang merusak peralatan elektronik dan
listrik.
d. Dampak ledakan senjata nuklir. Bila suatu senjata nuklir diledakan maka
untuk jarak tertentu dari titik ledakan senjata nuklir akan terlihat tingkat
kerusakan tiap benda/medan. Sebagai contoh senjata Nuklir dengan kekutan
ledak setara dengan 20 KT, maka :
1) Di pusat ledakan; terdapat kawah besar, tingkat radiasi sangat tinggi,
seluruh benda hancur luluh;
12
2) Jarak sampai 10 Km dari pusat ledakan: kondisi bangunan, medan
tingkat keutuhannya hanya 0,5 %; dan
3) Jarak 500 Km dari pusat ledakan: gedung-gedung retak, kendaraan
rusak, manusia luka parah, patah tulang dan terdapat kebakaran.
11. Senjata Radiasi Nuklir. Sistem Senjata yang memanfaatkan bahan radioaktif
yang menghasilkan pancaran sinar Alpha, Beta atau Gamma guna menimbulkan radiasi
ionisasi.
a. Jenis/Tipe Senjata Radiasi Nuklir. Terdapat dua jenis yaitu: Dirty Bomb
(Radiological Dispersal Devices/RDD) dan RED (Radiation Emitting Devices).
1) Dirty Bomb (Radiological Dispersal Devices/RDD). Dengan
memanfaatkan bahan peledak ditambah isian bahan radioaktif (cairan,
padatan/debu radioaktif) untuk melukai/mengkontaminasi bagian luar dan
dalam tubuh serta menimbulkan sebaran kontaminasi radiasi nuklir secara
luas sesuai kekuatan bom; dan
13
2) RED (Radiation Emitting Devices). Dengan memanfaatkan bahan
radioaktif untuk meradiasi tubuh korban (menimbulkan sakit/kematian akibat
terpapar radiasi nuklir) dan lingkungan di sekitarnya.
1) Bahaya Radiasi Nuklir Tidak mudah dikenali dan gejala hanya nampak
dalam keadaan ekstrim. Dalam kebanyakan kasus, tidak terdapat gejala.
2) Terdapat peningkatan jumlah orang sakit atau hampir mati (keadaan
yang sangat ekstrim).
3) Korban mungkin tidak berada di sekitar tempat insiden, hanya
terkontaminasi.
4) Ditemukan benda dengan lambang Trifoil di sekitar lokasi kejadian.
14
f) Plutonium 238;
g) Polonium 210;
h) Radium 226; dan
i) Strontium 90.
1) Hanya tingkat paparan radiasi yang sangat tinggi dalam waktu singkat
akan menghasilkan efek pada tubuh korban dalam waktu singkat.
15
(4) Rambut Rontok; dan
(5) Kulit kehitaman seperti luka bakar/akibat panas tinggi.
-000-
16
LAMPIRAN – A
LAJU DOSIS Gray per Dosis Energi per 1 rd h-1 = 10-2 Gy h-1
ENERGI Jam satuan Waktu
(Gy h-1)
LAJU DOSIS Sievert per Dosis Energi per 1 rem h-1 = 10 Sv h-1
EQUIVALENT Jam Satuan Waktu
(Sv h-1)
Lamanya waktu sinar/cahaya terang yang timbul akibat suatu ledakan senjata
nuklir umumnya bergantung dari kuat ledakan senjata nuklir.
1 1
10 2,2
100 4,6
1000 10
17
3. Gambaran Penurunan Radiasi Nuklir (Nilai Perkiraan).
Air 1,0 23 cm 3 cm
Baja 7,8 2 – 3 cm 5 – 12 cm d
1/2
Kerusakan yang ditimbulkan akibat radiasi akut kepada seseorang hanya baru dapat
terlihat setelah orang tersebut terkespos dosis radiasi yang amat tinggi.
18
5. Luka Bakar Akibat Radiasi Panas.
9
%
9% 9%
-000-
19
BAB IV
BAHAYA BIOLOGI
20
16. Agensia Senjata Biologi. Agensia Biologi yang lazim digunakan sebagai
isian munisi senjata biologi adalah mikrobiologi patogen dan toxin. Digolongkan
menjadi Mikrobiologi jenis Bakteri, Virus, dan Ricketsia, dan Toxin.
d. Jenis Toxin:
1) CI. Botulinum: Botulism Toxin;
2) Ricin : Ricin Toxin ; dan
3) Staphyl: SEB-Intoxication, dll.
21
17. Penggolongan Karakteristik Mikrobiologi Patogen Yang Berpotensi
digunakan Sebagai Senjata Biologi.
a. Kategori A.
b. Kategori B.
22
c. Kategori C.
b. Berukuran Mikro. Distribusi bakteri atau toksin dalam jumlah kecil saja
di dalam aliran udara yang tepat dapat mengakibatkan terkontaminasinya suatu
daerah yang luas; bahkan berkilo-kilometer dari titik penyebarannya.
23
d. Produksi relatif Murah. Senjata Biologi relatif mudah diproduksi dan
berbiaya rendah.
-000-
24
BAB V
BAHAYA SENJATA KIMIA
21. Pendahuluan. Dalam bab ini disampaikan tentang Bahan Kimia yang lazim
digunakan sebagai isian munisi senjata kimia dan bahan kimia industri beracun yang
merupakan sumber bahaya kimia serta metode/cara penebarannya. Disamping itu
disampaikan juga tentang Bahan kimia lain yang dapat digunakan sebagai tujuan
pengendalian huru hara.
25
24. Penggolongan Agensia Kimia.
25. Jenis Racun Perang Kimia. Racun Perang kimia merupakan Bahan kimia
sangat beracun yang pemanfaatannya bertujuan untuk membunuh secara cepat atau
melukai. Secara umum digolongkan menjadi : Jenis Racun Saraf dan Racun Lepuh.
a. Racun Saraf.
1) Jenis Racun Saraf. Terdiri dari :
a) Tabun ( GA );
b) Sarin ( GB );
c) Soman ( CG );
d) Racun V ( VX );
e) Racun VE;
f) Racun Armein; dan
g) Racun Novichok
26
(4) mengeluarkan keringat yang sangat banyak;
(5) keram perut dan terkencing-kencing dengan sendirinya;
(6) gerakan tidak terkendali (kejang-kejang); dan
(7) kematian.
b. Racun Lepuh.
26. Bahan Kimia Industri Beracun. Merupakan bahan kimia beracun yang
bersifat dual uses (penggunaan ganda), yaitu: bahan kimia beracun yang digunakan
untuk maksud kesejahteraan manuisa, namun dapat digunakan untuk membunuh.
Secara umum digolongkan menjadi: Racun Darah dan Racun Cekik.
a. Racun Darah.
1) Jenis Racun Darah. Terdiri dari:
a) Hydrogen Cyanide ( AC );
b) Cyanogen Cloride ( CX ); dan
c) Arsine ( SA ).
2) Sifat dan Gejala.
28
a) Sifat Racun Darah. Masuk kedalam tubuh terutama melalui
pernafasan dan pencernaan untuk menyerang butiran sel darah merah
guna mencegah peredaran oksigen keseluruh jaringan tubuh. (Bersifat
Membunuh).
b) Gejala Yang Terlihat pada Tubuh (Hitungan Menit s.d. Jam):
(1) Kekurangan oksigen yang mengakibatkan sakit kepala,
pusing dan sebagainya;
(2) Sesak napas; dan
(3) Pingsan yang berakhir dengan kematian.
b. Racun Cekik.
1) Jenis Racun Cekik. Terdiri dari:
a) Racun Fosgene ( CG );
b) Racun Defosgene ( DP);
c) Racun Chlorine ( CE ); dan
d) Racun Chloro Picrin ( PK ).
2) Sifat dan Gejala.
a) Sifat Racun Cekik: Mengiritasi atau membakar batang Bronce,
terutama pada saluran pernapasan dengan menimbulkan luka yang
meluas sampai ke bagian dalam paru-paru (Bersifat Membunuh).
b) Gejala Yang Terlihat pada Tubuh (Hitungan Menit s.d. Jam) :
(1) personel seolah-olah terasa tercekik akibat kekurangan
oksigen;
(2) perasaan sulit bernapas dengan muka pucat dan kepala
pusing;
(3) bagian mata yang terkena mengalami iritasi sampai dengan
kebutaan; dan
(4) dapat mengakibatkan kematian.
27. Bahan Kimia Menginkapasitansi. Bahan kimia yang tidak bersifat racun
namun dapat menimbulkan inkapasitansi pada korban. Digolongkan menjadi Racun
PHH dan Racun Psycokimia.
a. Racun PHH.
1) Jenis. Seperti Gas air mata, semprotan merica.
2) Sifat dan Gejala.
a) Sifat Racun PHH. Mengiritasi mata dan kulit sehingga keluar air
mata atau mengganggu pernafasan yang berlangsung sementara.
(Bersifat Menginkapasitansi).
b) Gejala Yang Terlihat pada Tubuh (Hitungan Menit s.d. Jam):
(1) Kepedihan pada mata;
(2) Kulit memerah dan perih;
29
(3) Batuk-batuk; dan
(4) Kalau terhisap akan mengeluarkan lendir banyak.
b. Racun Psycokimia.
1) Jenis Racun Psycokimia. Seperti CNS, CN.
2) Sifat dan Gejala.
a) Sifat Racun Psycokimia. Mengakibatkan kerusakan pada sistim
syaraf pusat baik secara sementara atau permanen. (Bersifat
Mengingkapasitansi).
b) Gejala Yang Terlihat pada Tubuh (Hitungan Menit s.d. Jam):
(1) Sukar konsentrasi dan memutuskan;
(2) Kehilangan daya ingat secara tiba-tiba.
(3) Kegiatan tubuh bergerak secara berlebihan dengan
sendirinya.
(4) Penglihatan melemah, tak mampu bicara, lumpuh, tuli dan
buta.
28. Metode Penebaran Racun Senjata Kimia. Sistem senjata kimia umumnya
dibagi dua yaitu munisi isian bahan kimia dan sistem/rangkaian penghantar/penebar
bahan kimia untuk mengkontaminasi manusia, hewan dan tumbuhan secara meluas.
Metode penebaran Racun Kimia digolongkan menjadi:
-000-
30
BAB VI
ALAT PERLINDUNGAN NUBIKA PERORANGAN
30. Prinsip Proteksi Nubika. Setiap orang yang melakukan kegiatan di daerah
yang diduga atau terkontaminasi Nubika harus dibekali alat perlengkapan perlindungan
kimia perorangan, terdiri dari: Perlindungan pernafasan (SCBA, Filter Udara),
Perlindungan Kulit Kepala dan Wajah (Masker), Perlindungan Tubuh dan Kepala.
Gambar 14. Alat Perlindungan Wajah dan Kulit Kepala dari Bahaya Nubika
31
Gambar 15. Alat Perlindungan Pernafasan dari Bahaya Nubika
32
b. Kemampuan Alat Perlindungan Nubika Perorangan. Alat
Perlindungan Nubika perorangan awalnya disiapkan untuk menghadapi bahaya
kimia. Bila dikenakan tepat waktu, perlengkapan perlindungan kimia perorangan
tidak saja melindungi dari semua bentuk gas dan cairan agensia kimia akan tetapi
juga agensia biologi serta menjauhkan kulit tubuh dari kontak langsung dengan
partikel radioaktif. Akan tetapi perlengkapan perlindungan Kimia tidak
memberikan perlindungan dari bahaya radiasi sinar Gamma yang berasal dari
partikel-partikel radioaktif. Perlindungan total dari bahaya sinar gamma
menggunakan prinsip jarak, waktu dan tameng pelindung (timbal atau tembok
tebal).
33
e) digunakan di dalam lingkungan yang terdapat bahan berbahaya
yang dapat menimbulkan resiko penyerapan dermis.
34
Gambar 18. Perlengkapan Proteksi Kimia Perorangan Level-B
35
4) Proteksi Kimia Level-D. Dengan karakteristik:
b. MOPP Militer.
36
Gambar 21 Perlengkapan MOPP Militer
37
c. Perkiraan Lama Waktu Normal untuk Melakukan Kegiatan di bawah
Kondisi Mengenakan Perlengkapan Pelindung Nubika Perorangan
Secara Lengkap.
160
140
120
100 0-20 oC
min
80 21-25 oC
60 26-30 oC
40 31-35 oC
20
0
Light, Mod., perm Heavy, Light, Mod, Heavy,
perm perm imper imper imper
-000-
38
BAB VII
PENUTUP
31. Ringkasan.
e. Bahaya Biologi tidak mudah dikenali karena gejala awalnya mirip dengan
penyakit lain. Pada umumnya dan Rumah sakit atau Klinik kesehatan sebagai
deteksi awal adanya kehadiran bahaya biologi di lapangan.
g. Bahaya kimia berasal dari bahan kimia yang bersifat membunuh, melukai
atau menginkapasitansi.
l. Seluruh alat perlindungan diri yang ada saat ini umumnya tidak dapat
menahan paparan radiasi sinar Gamma.
39
40