Anda di halaman 1dari 13

Lampiran

Surat Keputusan Direktur


RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
BAB I DEFINISI.............................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..............................................................................................................2
BAB III TATA LAKSANA................................................................................................................3
BAB IV DOKUMENTASI..............................................................................................................10

i
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
Pengertian identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala
keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan
menyamakan keterangan tersebut dengan individu seseorang.
Gelang identifikasi pasien adalah suatu alat berupa gelang identifikasi yang
dipasangkan kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai identitas pasien
selama dirawat di Rumah Sakit.

B. TUJUAN
1. Memastikan ketepatan pasien yang akan menerima layanan atau tindakan
2. Menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan pasien.

1
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini diterapkan kepada semua unit rawat jalan, rawat inap, IGD, kamar operasi,
unit layanan diagnostik (laboratorium dan radiologi). Pelaksana panduan ini adalah semua
tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya); staf di
ruang rawat, staf administrasi, dan staf pendukung yang bekerja di rumah sakit.
A. PRINSIP
1. Semua pasien rawat jalan, rawat inap, IGD, kamar operasi, unit layanan diagnostik
(laboratorium dan radiologi) wajib dilakukan identifikasi sebelum melakukan
pemeriksaan dan prosedur tindakan medis.
2. Setiap pasien rawat inap di wajibkan untuk mengenakan gelang identifikasi pasien
selama masa perawatan di rumah sakit.

B. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB


1. Seluruh Staf Rumah Sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien.
b. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika melakukan pemeriksaan dan
prosedur tindakan medis kepada pasien seperti: pengambilan darah, pemberian
obat, transfusi darah, pemeriksaan radiologi, tindakan bedah, dan lain lain.
c. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien; termasuk hilangnya gelang pasien.
2. SDM yang bertugas (Perawat penanggung Jawab Pasien)
a. Bertanggung jawab memakaikan gelang identifikasi pasien dan memastikan
kebenaran data yang tercatat di gelang pengenal.
b. Memastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan
data, gelang identifikasi harus diganti, dan bebas coretan.
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi pasien dan
menerapkannya.
b. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya
suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insidens tersebut.
4. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh
kepala instalasi.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.

2
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

BAB III
TATA LAKSANA

Proses identifikasi yang digunakan rumah sakit harus paling sedikit 2 (dua) dari 4
(empat) bentuk indentifikasi, yaitu nama pasien sesuai KTP-el, tanggal lahir, nomor rekam
medik, nomor induk kependudukan atau bentuk lainnya (misalnya, barcode/QR code).
Nomor kamar pasien tidak dapat digunakan untuk identifikasi pasien. Dua (2) bentuk
identifikasi ini digunakan di semua area layanan rumah sakit seperti di rawat jalan, rawat
inap, unit gawat darurat, kamar operasi, unit layanan diagnostic, dll.
Dua (2) bentuk identifikasi harus dilakukan dalam setiap keadaan terkait intervensi
kepada pasien, seperti:
a. Sebelum dilakukan tindakan, prosedur diagnostik dan terapeutik
b. Sebelum pemberian obat, darah, produk darah, pengambilan spesimen dan pemberian
diet
c. Sebelum radioterapi, menerima cairan intravena, hemodialisis, pengambilan darah atau
pengambilan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, prosedur radiologi diagnostik dan
pasien Pakaikan gelang identifikasi di pergelangan tangan pasien yang dominan, jelaskan
dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien.
- Pada pasien dengan fistula arterio-vena (pasien hemodialysis), gelang identifikasi
tidak boleh dipasang di sisi lengan yang terdapat fistula.
- Jika tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki.
Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang identifikasi
dapat dipakaikan di baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus dicatat di
rekam medis pasien.
- Gelang pengenal dan Stiker alergi hanya boleh dilepas pada saat pasien keluar /
pulang dari rumah sakit. Gelang resiko jatuh hanya boleh dilepas apabila pasien
sudah tidak beresiko jatuh.
- Gelang pengenal pasien sesuai jenis kelamin Gelang Pink (perempuan), Gelang Biru
(laki-laki) sebaiknya mencakup 4 detail wajib yang dapat mengidentifikasi pasien,
yaitu:
1) Nama Pasien dengan minimal 2 suku kata atau sesuai E-KTP
2) Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)
3) Nomor rekam medis pasien
4) nomor induk kependudukan atau bentuk lainnya (misalnya, barcode/QR code)
- Gelang identifikasi alergi sebaiknya mencakup 5 detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien, yaitu :
1) Nama pasien
2) Tanggal Lahir

3
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

3) Nomor rekam medis pasien


4) nomor induk kependudukan atau bentuk lainnya (misalnya, barcode/QR code)
5) Jenis alergi
- Gelang identifikasi risiko jatuh sebaiknya mencakup 5 detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien, yaitu :
1) Nama pasien
2) Tanggal Lahir
3) Nomor rekam medis pasien
4) nomor induk kependudukan atau bentuk lainnya (misalnya, barcode/QR code)
5) Tingkat risiko jatuh
– Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam medis.
– Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identifikasi. Ganti gelang
identifikasi jika terdapat kesalahan penulisan data.
– Jika gelang identifikasi terlepas, segera berikan gelang identifikasi yang baru.
– Gelang identifikasi harus di pakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah
sakit.
– Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.
– Periksa ulang 4 detail data di gelang identifikasi sebelum dipakaikan ke pasien.
– Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya:
“Siapa nama Anda? “ (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti “ Apakah
nama Anda Ibu Susi? “).
– Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak
sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga /
pengantarnya. Jika mungkin, gelang pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk
identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan tanggal lahir
pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang tertulis di gelang
pengenalnya.
– Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur meanggunakan minimal
1 gelang identifikasi.
– Pengecekan gelang identifikasi dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
– Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan
pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik.
– Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identifikasi.

1. Tindakan / Prosedur yang membutuhkan identifikasi


a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien :
1) Pemberian obat-obatan
2) Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI, dan sebagainya)
3) Intervensi pembedahan dan prosedur invansif lainya

4
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

4) Transfusi darah
5) Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin, dan sebagainya)
6) Tranfer pasien
7) Konfirmasi kematian
b. Para staf RS. Harapan Mulia harus mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan
benar dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
membandingkannya dengan yang tercantum di rekam medis dan gelang
pengenal. Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan
meminta pasien dan meminta pasien untuk mengkonfirmasi dengan jawaban
ya / tidak.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang
pengenal. Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang
bertugas menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu
prosedur.

2. Tatalaksana identifikasi pasien pada pemberian obat-obatan


a. Perawat harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum
melakukan prosedur, dengan cara :
1) Menerima pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya.
2) Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam medis.
Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur / berikan obat.
3) Jika terdapat >2 pasien diruang rawat inap dengan nama yang sama,
periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
pemberian obat dilakukan.

3. Tatalaksana identifikasi pasien yang menjalani pemeriksaan radiologi


a. Petugas radiologi harus memastikan identifikasi pasien dengan benar sebelum
melakukan prosedur, dengan cara :
1) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
2) Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam medis.
Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur.
3) Jika terdapat > 2 pasien di departemen radiologi dengan nama yang
sama, periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasikan lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pajanan radiasi ( exposure ) dilakukan.

4. Tatalaksana Identifikasi pasien yang menjalani tindakan operasi


a. Petugas dikamar operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien.

5
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

b. Jika diperlukan untuk melepas gelang identifikasi selama dilakukan operasi,


tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk bertanggung jawab
melepas dan memasangkan kembali gelang identifikasi pasien.
c. Gelang identifikasi yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis
pasien.
5. Tatalaksana identifikasi pasien yang akan dilakukan pengambilan dan pemberian
darah (Transfusi Darah).
a. Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan, dan penyerahan
komponen darah (Transfusi) merupakan tanggung jawab petugas yang
mengambil darah.
b. Dua orang staf RS yang kompeten harus memastikan kebenaran : data
demografi pada kantong darah, jenis darah, golongan darah pada pasien dan
yang tertera pada kantong darah, waktu kadaluarsanya, dan identitas pasien
pada gelang pengenal.
c. Staf RS harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya.
d. Jika staf RS tidak yakin / ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan lakukan
transfuse darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar.

6. Tatalaksana identifikasi pada bayi baru lahir atau neonatus


a. Gunakan gelang pengenal di ekstremitas yang berbeda
b. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data di gelang pengenal
berisikan jenis kelamin bayi, nama ibu, tanggal dan jam lahir bayi, nomor
rekam medis bayi.
c. Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang penenal berisi data ibu dapat
dilepas dan diganti dengan gelang pengenal yang berisikan data bayi dan No
RM
d. Gunakan gelang pengenal Berwarna merah muda (Pink) untuk bayi
perempuan dan biru untuk bayi laki-laki.
e. Pada kondisi dimana jenis kelamin bayi sulit ditentukan, gunakan gelang
pengenal berwarna putih.
f. Untuk beyi kembar ditambahkan dengan nama (By. Ny….I), (By.Ny….II) dan
seterusnya.

7. Tatalaksana identifikasi pasien rawat jalan


a. Tidak perlu menggunakan gelang pengenal
b. Sebelum melakukan prosedur/terapi, tenaga medis/perawat harus
menanyakan identitas pasien berupa nama dan tanggal lahir. Data ini harus
dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam medis.

6
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

c. Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/puskesmas/layanan kesehatan


lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama legkap,
tanggal lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedur / terapi tidak dapat
dilaksanakan.
d. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi
data dengan menanyakan keluarga / pengantar pasien.

8. Tatalaksana identifikasi nama pasien yang sama di ruangan rawat inap


a. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada
perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga.
b. Berika label / penanda berupa ‘pasien dengan nama yang sama di lembar
pencatatan, lembar obat-obatan, dan lembar tindakan.
c. Kartu bertanda ‘pasien dengan nama yang sama ‘harus dipasang di papan
nama pasien agar petugas dapat memverifikasi identitas pasien.

9. Tatalaksana identifikasi pasien yang identifikasinya tidak diketahui


a. Pasien akan dilabel menurut prosedur RS.Harapan Mulia sampai pasien dapat
diidentifikasidengan benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa : Tn X /
Ny X, Pria / Wanita tidak dikenal.
Anak I,II,III dan seterusnya.
b. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal baru dengan
identitas yang benar.

10. Tatalaksana identifikasi pasien dengan gangguan jiwa


a. Kapanpun dimungkinkan, pasien gangguan jiwa harus menggunakan gelang
pengenal.
b. Akan tetapi terdapat hal-hal seperti kondisi pasien atau penanganan pasien
yang menyebabkan sulitnya mendapatkan identitas pasien dengan benar
sehingga perlu dipertimbangkan untk menggunakan metode identifiaksi
lainnya.
c. Pada kondisi dimana petugas tidak yakin / tidak pasti dengan identitas pasien
(misalnya saat pemberian obat), petugas dapat menanyakan nama dan
tanggal lahir pasien (Jika memungkinkan) dan dapat di cek ulang pada rekam
medis.
11. Tatalaksana identifikasi pasien yang meninggal
a. Pasien yang meninggal di ruang rawat RS. Harapan Mulia harus dilakukan
konfirmasi terhadap identitasnya dengan gelang pengenal dan rekam medis
(sebagai bagian dari proses verifikasi kematian).
b. Jika pasien yang meninggal tidak diketahui identitasnya, kartu identitas
jenazah diikat di jari kaki pasien.

7
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

c. Semua pasien yang telah meninggal harus diberi identifikasi


d. Satu salinan surat kematian harus ditempelkan di kain kafan. Jika pasien
menggunakan kantong jenazah, salinan kedua harus ditempelkan di kantong
jenazah (body bag), salinan ketiga disimpan di rekam medis pasien.
12. Pasien yang tidak mungkin dipasang gelang identitas atau tidak kooperatif.
Identitas pada pasien yang tidak mungkin atau tidak kooperatif untuk dipasang
gelang identitas (contohnya pada pasien yang tidak memiliki extremitas, pasien
dengan luka bakar, atau pasien dengan gangguan psikiatri yang tidak kooperatif)
dilakukan dengan menggunakan mencocokan foto pasien yang dicantumkan di
rekam medis. Gelang identitas dapat dipasangkan pada tali, kemudian dikalungkan
dileher pasien atau ditempel pada tubuh pasien
13. Identifikasi pasien pada keadaan bencana / wabah
Pada keadaan bencana / wabah setiap pasien yang datang ke IGD dipasangkan
gelang identitas menurut jenis kelamin, kemudian diberikan keterangan
sementara nomor urut berdasarkan kedatangan yaitu : 1,2,3,4 ….dan seterusnya.
Dengan tetap melakukan triase di IGD. Setelah pasien telah melakukan
pendaftaran / didaftarkan, maka pelabelan berdasarkan nomor urut diganti
dengan label nama (nama, tamggal lahir, no RM)

MACAM – MACAM GELANG IDENTIFIKASI


Gelang identifikasi pasien yang tersedia di RS. Harapan Mulia adalah sebagai berikut :
a. Gelang berwana merah muda / pink untuk pasien berjenis kelamin perempuan.
b. Gelang berwarna biru untuk pasien berjenis kelamin laki-laki.
c. Gelang berwana merah untuk pasien dengan alergi tertentu.
Catatan : Semua pasien harus ditanyakan apakah mereka memiliki alergi tertentu.
Semua jenis alergi harus dicatat pada rekam medis pasien.
d. Gelang warna kuning untuk pasien dengan risiko jatuh.
Catatan : Semua pasien harus dikaji apakah mereka berisko jatuh dan dicatat pada
rekam medisnya.
e. Gelang warna ungu untuk pasien do not resusitasi ( DNR )

MELEPAS GELANG IDENTIFIKASI


1. Gelang pengenal (Gelang pink/ gelang biru), hanya dilepas pada saat pasien
pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Gelang untuk alergi (Gelang merah), hanya dilepas pada saat pasien pulang atau
keluar dari rumah sakit.
3. Gelang untuk risiko jatuh (Gelang kuning), hanya dilepas saat pasien sudah tidak
beriso untuk jatuh.

8
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

4. Yang bertugas melepas gelang identifikasi adalah perawat yang bertanggung


jawab terhadap pasien selama masa perawatan di rumah sakit (PPJP).
5. Gelang identifikasi dilepas saat selesai masa perawatan pasien.
6. Gelang identifikasi yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-
potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah.
7. Terdapat kondisi-konsidi yang memerlukan pelepasan gelang identifikasi
sementara (saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan
gelang identifikasi mengggangu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai
dilakukan, gelang identifikasi dipasang kembali.

9
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

BAB IV
DOKUMENTASI

PELAPORAN INSIDEN / KEJADIAN KESALAHAN IDENTIFIKASI PASIEN


1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus
segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat / departemen tersebut,
kemudian melengkapi laporan insidens.
2. Petugas harus berdiskusi dengan Kepala Instalasi atau Manajer mengenai pemilihan cara
terbaik dan siapa yang memberitahukan kepada pasien / keluarga mengenai kesalahan
yang terjadi akibat kesalahan identifikasi.
3. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah :
a. Kesalahan penulisan alamat di rekam medis.
b. Kesalahan informasi / data di gelang pengenal
Tidak adanya gelang pengenal di pasien.
c. Misidentifikasi data / pencatatan di rekam medis.
d. Misidentifikasi pemeriksaan radiologi (Rontgen)
e. Misidentifikasi laporan investigasi.
f. Misidentifikasi perjanjian (Appointment).
g. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit.
h. Salah memberikan obat ke pasien.
i. Pasien menjalani prosedur yang salah.
j. Salah pelabelan identifikasi pada sample darah.
k. Kesalahan juga termasuk insiden yng terjadi akibat adanya misid entifikasi, dengan
atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insidens yang hamper terjadi di mana
misidentifikasi terditeksi sebelum dilakukan suatu prosedur.
4. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah :
a. Kesalahan pada administrasi / tata usaha.
1) Salah memberi label.
2) Kesalahan mengisi formulir.
3) Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis.
4) Penulisan alamat yang salah.
5) Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca.
b. Kegagalan verifikasi
1) Tidak adekuatnya / tidak adanya protocol verifikasi
2) Tidak mematuhi protocol verifikasi
c. Kesulitan komunikasi
Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau
keterbatasan bahasa.
Kegagalan untuk pembacaan kembali.

10
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

Kurangnya kultur / budaya organisasi.


5. Jika terjadi insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini :
Pastikan keamanan dan keselamatan pasien.
Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan.
Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di
tempat yang salah, para klinis harus memastikan bahwa langkah-langkah yang
penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang
tepat.

REVISI DAN AUDIT


1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun.
2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan audit medic dan panitia
keselamatan pasien serta akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah
implementasi kebijakan. Audit klinis ini meliputi :
a. Jumlah peresentase pasien yang menggunakan gelang pengenal
b. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di gelang pengenal
c. Alasan mengapa pasien tidak menggunakan gelang pengenal.
d. Efikasi cara identifikasi lainnya.
e. Insiden yang terjadi dan berhubungan dengan misidentifikasi.
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan
dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

Ditetapkan di : Bekasi
Tanggal : 01 Agustus 2022
Rumah Sakit Harapan Mulia

dr. Muji Hastuty TR, MARS


Direktur

11
Lampiran
Surat Keputusan Direktur
RS. Harapan Mulia
Nomor : 186/SK-DIR/YANMED/RSHM/VIII/2022
Tanggal : 01 Agustus 2022

Lampiran
Algoritma Identifikasi Pasien

12

Anda mungkin juga menyukai