TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat RahmatNya Panduan Ketepatan Identifikasi Pasien ini telah selesai disusun
sebagai acuan persiapan akreditasi rumah sakit versi SNARS
2
DAFTAR ISI
BAB IV DOKUMENTASI
3
BAB I
DEFENISI
1. Identifikasi
Identifikasi pasien adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan di rumah
sakit untuk menetapkan dan memastikan identitas pasien secara benar,
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada
pasien, antara satu pasien dengan pasien yang lainnya.
Identifikasi dengan menggunakan minimal 2 identitas yaitu nama lengkap
sesuai EKTP/ KTP, tanggal lahir ,dan tidak boleh menggunakan nomor
kamar atau lokasi pasien .
2. Gelang Identitas
Gelang identitas adalah gelang yang terbuat dari bahan plastik yang tidak
menimbulkan alergi / iritasi dimana pada sisi luarnya di beri stiker atau
label yang berisi data identitas pasien. Gelang identitas dipasangkan pada
tangan yang lebih dominan atau kaki pasien.
Gelang identitas yaitu :
a. Gelang Biru untuk laki-laki.
b. Gelang merah jambu (pink) untuk wanita.
3. Gelang Risiko
Gelang risiko adalah gelang penanda yang diberikan pada pasien yang
berisiko alergi, jatuh, tidak bersedia diresusitasi dan keterbatasan gerak.
Gelang Resiko terdiri dariwarna :
a. Merah : risiko alergi
b. Kuning : risiko jatuh
4. Kalung Identitas
Kalung identitas adalah kalung yang terbuat dari bahan yang tidak
menimbulkan alergi atau iritasi pada pasien. Pada kalung di beri stiker atau
label yang berisi data identitas pasien sama seperti pada gelang identitas.
Kalung identitas dipasangkan pada pasien yang kondisi tubuhnya tidak
dapat dipakaikan gelang identitas (seperti pada pasien luka bakar atau
pasien yang tidak memiliki ekstremitas).
4
5. Tindakan Invasif
Tindakan Invasif adalah suatu tindakan medis dengan cara memasukkan
alat / benda asing kedalam tubuh yang dapat mempengaruhi keutuhan
jaringan tubuh pasien.Untuk pasien Rawat Jalan yang melakukan tindakan
invasive (menyuntik), pasien radiologi tetap menggunakan gelang Identitas.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan identifikasi pasien ini merupakan acuan bagi tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan di bagian atau unit berikut ini :
6
BAB III
TATA LAKSANA
Identifikasi menggunakan gelang identitas pada pasien rawat inap, rawat jalan yang
dilakukan tindakan invasif, dan pasien di IGD dengan tindakan invasif. Identifikasi
terdiri dari dua dari tiga identitas: nama pasien (e-KTP), nomor rekam medik dan
tanggal lahir. Identifikasi pasien dilakukan secara verbal dan visual.
Penulisan identitas pasien pada barcode identitas harus jelas dan bisa terbaca.
1. Identifikasi pasien
Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien:
a. Sebelum pemberian obat.
b. Sebelum pemberian cairan obat intravena.
c. Sebelum pemberian transfusi darah / produk darah.
d. Sebelum pengambilan darah dan specimen lain.
e. Sebelum memberikan pengobatan.
f. Sebelum tindakan/prosedur invasif
g. Sebelum pemberian diet.
a. Gelang risiko :
1) Merah : risiko alergi
2) Kuning : risiko jatuh
3) Putih : keterbatasan gerak ekstermitas
4) Ungu : untuk pasien Do Not Resusitation (DNR)
3. Barcode Identitas
a. Barcode identitas dicetak dengan komputer / mesin bercode sesuai dengan
data identitas yang sudah di input dalam data base pasien, mencakup :
1) Nama lengkap pasien sesuai dengan nama yang tertera pada KTP.
2) Tanggal lahir pasien (tanggal /bulan/ tahun).
3) Nomor rekam medis pasien
7
b. Untuk bayi baru lahir langsung untuk mendapatkan barcode dan identitas
mencakup data :
1) Nama lengkap ibu, ditambahkan tulisan By pada bagian di depannya.
2) Tanggal lahir bayi.
3) Nomor rekammedis bayi.
c. Bayi yang lahir kembar, barcode identitas memuat :
Jika kembar ditambahkan G1,G2 sesuai urutan kelahiran contoh : Bayi Dewi
G1, Bayi G2 di gelang identitas.
d. Pasien yang identitasnya tidak diketahui seperti pasien yang datang tanpa
keluarga tidak memiliki identitas dan tidak dikenal, seperti pasien terlantar
(gelandangan), atau kecelakaan, maka penulisan data yang ada pada barcode
identitas mencakup :
i. Nomor rekam medis
ii. Nama pasien masuk dari IGD di beri kode nama Mr X1 untuk pasien laki-
laki dan Mrs Y1 untuk pasien perempuan.
8
3) Meminta pasien menyebutkan nama pasien dan tanggal lahir dengan
kalimat aktif : “Tolong Bapak / Ibu sebutkan nama dan tanggal lahir
sambil dicocokkan dengan yang ada pada gelang identitas”.
4) Pada kondisi khusus dimana pasien tidak dapat berkomunikasi
dikarenakan : tidak sadar, dalam keadaan kritis, terpasangnya
ventilator dan dalam keadaan gawat darurat, cara identifikasi
dilakukan dengan cara mencocokkan identitas yang ada pada rekam
medis pasien dengan identitas yang tertera pada gelang identitas.
e. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan
kepada perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga. Berikan penanda
“HATI-HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA”berupa pasien dengan nama
yang sama di lembar pencatatan, lembar obat-obatan dan lembar
tindakan .
f. Bila pasien pindah ruangan, lakukan identifikasi sebelum pasien
dipindahkan oleh perawat / bidan yang menerima pasien dengan cara
menanyakan ulang identitas pasien dan membandingkan data yang
diperoleh dengan yang tercantum di gelang identitas.
g. Identifikasi jenazah dilakukan dengan cara mencocokkan gelang identitas
dengan surat kematian.
10
c. Jika pasien menolak untuk di pasang gelang risiko dengan alasan tertentu,
maka alasan tersebut di catat pada rekam medis.
d. Langkah- langkah pemasangan gelang risiko :
1) Melakukan pengkajian awal terhadap pasien untuk melihat apakah
ada potensi / risiko jatuh, memiliki riwayat alergi, keterbatasan gerak,
dan pasien kritis yang tidak bersedia/ tidak dilakukan RJP.
2) Bila hasil kajian awal atau selama perawatan ada risiko maka dipasang
gelangrisiko :
- Gelang warna kuninguntuk pasien dengan risiko jatuh.
- Gelang warnamerahuntuk pasien alergi atau dengan risiko alergi.
- Gelang warna putih untuk pasien keterbatasan gerak.
- Gelang warnaungu untuk pasien yang tidak dilakukan resusitasi
(Do Not Resusitation/ DNR).
e. Gelang risiko yang sudah dipasang harus dipakai terus oleh semua pasien
selama masa perawatan di rumah sakit.
Jika Gelang risiko terlepas karena rusak atau harus dilepas karena
indikasi medis, misalnya harus melakukan pemindahan lokasi infus atau
perlu dilakukan tindakan tertentu maka harus di ganti dengan yang baru
dan segera dipasangkan kembali.
f. Bila ada pasien yang tidak menggunakan gelang risiko karena berbagai hal
seperti : menolak penggunaan gelang risiko, gelang risiko menyebabkan
iritasi kulit, gelang terlalu besar/ kecil, pasien melepaskan gelang risiko,
maka pasien harus diberi edukasi dan informasi tentang risiko yang dapat
terjadi jika gelang identitas tidak di pakai dan bila pasien tetap menolak
maka hal tersebut harus di catat pada CPPT di rekam medis dan
ditandatangani oleh pasien/ keluarga.
7. Pelaksanaan identifikasi pasien
a. Sebelum pemberian obat.
b. Sebelum pemberikan transfusi darah / produk darah
c. Sebelum pengambilan darah dan specimen lain.
d. Sebelum memberikan pengobatan
e. Sebelum tindakan /prosedur invasif.
11
a. Identifikasi Pasien Saat Pemberian Obat
1) Identifikasi pasien dalam memberikan obat merupakan tanggung jawab
perawat.
2) Perawat yang harus memastikan (6) enam benar dalam pemberian obat
( benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu, benar pasien, dan
benar dokumentasi).
3) Sebelum memberikan obat perawat wajib melakukan identifikasi dengan
cara meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya kemudian membandingkan jawaban pasien dengan data yanng
tertulis di gelang identitas.
4) Jika terdapat 2 pasien dengan nama yang sama, periksa ulang identitas
dengan melihat identitas lainnya seperti nomor rekam medis.
5) Jika perawat tidak yakin /ragu akan kebenaran identitas pasien, tunda
pemberian obat sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar.
12
ii. Perawat mencocokkan dengan nama dan tanggal lahir pasien
pada berkas rekam medis pasien.
c. Identifikasi Pasien Saat Pengambilan Sampel (Darah, Urin, Tinja dan lain-
lain)
1) Yang bertanggung jawab melakukan identifikasi saat pengambilan sampel
adalah Perawat dan Analis.
2) Waktu melakukan identifikasi adalah sesaat akan melakukan
pengambilan sampel.
3) Melakukan identifikasi pasien dengan cara meminta kepada pasien untuk
menyebutkan nama dan tanggal lahirnya kemudian membandingkan
jawaban pasien dengan data yang tertulis di gelang identitas. Jika
terdapat 2 pasien dengan nama yang sama, periksa ulang identitas pasien
dengan melihat berkas rekam medis pasien.
4) Memberi penjelasan kepada pasien tentang tujuan, proses dan risiko
pengambilan sampel
5) Pemasangan stiker label identitas pasien pada tabung pemeriksaa
spesimen segera setelah pengambilan spesimen dan dilakukan di hadapan
pasien.
6) Tidak diperkenankan memasang stiker label identitas pasien sebelum
spesimen dimasukkan ke dalam tabung pemeriksaan spesimen.
7) Jangan memberi label pada beberapa pasien dalam waktu yang
bersamaan.
13
periksa ulang identitas dengan melihat tanggal lahir dan nomor
rekam medis pasien.
2) Memberi penjelasan tentang tujuan, proses dan risiko tindakan invasif
yang akan dilakukan oleh DPJP.
3) Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum dilakukan tindakan / prosedur invasif.
14
8. Identifikasi Pasien Khusus
a. Identifikasi Bayi Baru Lahir atau Neonatus
1) Yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi pada BBL
adalah : Dokter, Bidan dan perawat yang membantu melakukan
persalinan / operasi SC.
2) Waktu melakukan identifikasi dimulai saat bayi dikeluarkan dari rahim
ibu
3) Langkah- langkah yang dilakukan adalah :
a) Melakukan pemeriksaan kondisi BBL oleh Dokter, Bidan dan perawat
untuk melihat apakah ada kelainan kongenital pada bayi.
b) Menunjukkan bayi pada ibunya dan membantu kontak pertama ibu
dan bayi dengan meletakkan bayi pada tubuh ibunya.
4) Melakukan identifikasi BBL dengan cara mencatat nama untuk sementara
yaitu Bayi Ny…. sesuai nama ibu, jenis kelamin, berat badan, tanggal dan
jam lahir yang dilakukan dihadapan ibu bayi dan keluarganya.
5) Bila BBL sudah memiliki nomor rekam medis maka identitas pada gelang
identitas di ganti sesuai dengan identitas bayi yang baru.
6) Bila melakukan tindakan pada BBL, identifikasi dilakukan kepada ibu
bayi .
7) Bila ibu atau keluarga bayi tidak ada, maka identifikasi dilakukan dengan
cara mencocokkan data gelang identitas dengan identitas yang ada pada
rekam medis.
8) Jika bayi disesuaikan oleh ibunya maka harus dicocokkan .
9. Identifikasi Jenazah
a. Di Instalasi Pemulasaran jenazah, identitas jenazah dengan mencatat
identitas jenazah kembali yaitu nama, tanggal lahir, dan nomor rekam medis
sesuai dengan gelang identitas jenazah pada buku registrasi Instalasi
Pemulasaran jenazah.
b. Jenazah dari luar rumah sakit
15
c. Identifikasi jenazah dari luar rumah sakit yang tidak jelas identitasnya
dilakukan pencatatan nomor dari penyidik oleh petugas bagian jenazah.
Registrasi dan pembuatan rekam medis dilakukan oleh Instalasi
Pemulasaran jenazah.
16
7) Potongan Gelang identitas dangelang risiko dibuang ke bak sampah
medis.
17
BAB IV
DOKUMENTASI
18
1. Gambar gelang identitas
19
3. Gambar Risiko Jatuh
20
LAMPIRAN I
Lembar Kamus Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien.
A. KAMUS INDIKATOR
JUDUL INDIKATOR Pemasangan gelang identitas pasien di rumah sakit
22
LAMPIRAN II
FORMAT PENCATATAN
JUDUL INDIKATOR : Kepatuhan Identifikasi Pasien dengan Gelang Identitas Pasien di Rumah Sakit.
BULAN :
RUANGAN :
WAKTU PENGAMATAN: GELANG IDENTITAS WARNA GELANG YANG KETERANGAN
1. Pada saat pemberian obat. PASIEN TERPASANG DAN DIPAKAI SESUAI
2. Pada saat pemberian darah/ produk DAPAT TERBACA 2 DENGAN WARNA DAN
NO TGL NAMA PASIEN YANG NO. MR
darah. IDENTITAS DENGAN KONDISI PASIEN
DILAKUKAN
3. Pada saat sebelum pengambilan TEPAT DAN BENAR
IDENTIFIKASI
darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis.
4. Pada saat pemberian pengobatan. YA TIDAK YA TIDAK
5. Pada saat sebelum tindakan/Prosedur
invasive.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
23
VALIDASI :
24
25