Anda di halaman 1dari 18

1

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM

HIDAYAH

RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH BOYOLALI


Kragilan- Mojosongo-Boyolali, Telp.(0276) 324614, Fax.
(0276)325220
2022
2

DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................. i

Surat Keputusan pemberlakuan Identifikasi pasien ........................... ii

BAB I. DEFINISI.................................................................................5

BAB II. RUANG LINGKUP............................................................... 7

BAB III. TATA LAKSANA................................................................ 8

BAB IV. DOKUMENTASI............................................................... 17


3

YAYASAN DUA SEPTEMBER BOYOLALI


RUMAH SAKIT UMUM

HIDAYAH
KRAGILAN-MOJOSONGO-BOYOLALI
Telp. (0276) 324614Fax (0276) 325220 Email : rshidayahhospital@gmail. com
https://www.rshidayahboyolali.commail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH BOYOLALI
Nomor : 041 /SK/DIR.RSHB/I/2021

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN


RSU HIDAYAH BOYOLALI

DIREKTUR RSU HIDAYAH BOYOLALI SETELAH:

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan


keselamatan pasien di rumah sakit.
b. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan, maka diperlukan
adanya buku Panduan Identifikasi pasien Rumah Sakit Umum
Hidayah Boyolali.
c. bahwa sesuai butir 1 dan 2 diatas perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur RSU Hidayah Boyolali.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
5. Keputusan Dirjend Bina Upaya Kesehatan No. HK.
02.04/1/2.790/2011 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
6. Surat Keputusan Ketua Yayasan Dua September Nomor :
03/SK/YDSB/I/2016 tentang Pengangkatan Direktur RS
Hidayah Boyolali.
4

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH
BOYOLALI TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
IDENTIFIKASI PASIEN RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH
BOYOLALI ;

KEDUA : Panduan Identifikasi Pasien Rumah Sakit Umum Hidayah


digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan Identifikasi Pasien
di Rumah Sakit Umum Hidayah Boyolali;
KETIGA : Keputusan ini berlaku 3 (tiga tahun) sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Boyolali
Pada Tanggal : 22 Januari 2021

Direktur,

dr. Ida Wulandari, MM


NIK. 013
5

BAB I
DEFINISI

Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah


sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi: assesmen
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
Enam sasaran keselamatan pasien salah satunya adalah ketepatan dalam
identifikasi pasien. Kesalahan karena keliru dalam mengidentifikasi pasien dapat
terjadi di semua aspek atau tahapan diagnosa dan pengobatan. Proses identifikasi
pasien dilakukan sejak pasien masukrumah sakit. Dan harus dilakukan secara
konsisten pada semua situasi dan kondisi.

Pengertian identifikasi adalah proses pengumpulan data dan


pencatatansegala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita
dapat menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut dengan individu
seseorang. Gelang identifikasi pasien adalah suatu alat berupa gelang identifikasi
yang dipasangkan kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai
identitas pasien selama di rawat di rumah sakit
1. Mendiskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan
dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian/kesalahan yang berhubungan dengan salah
identifikasi. Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur,
kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan
diagnostik.
3. Mengurangi kejadian cidera pada pasien
6

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Identifikasi Pasien :


1. Panduan ini diterapkan pada semua pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat Darurat
(IGD), Poliklinik dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur.
2. Pelaksanaan panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, apoteker, bidan
dan tenaga kesehatan lainnya), staf di ruang rawat, staf administratif dan staf pendukung
yang bekerja di rumah sakit.
7

BAB III
TATA LAKSANA

I. Prinsip Identifikasi
1. Semua pasien rawat inap, IGD, Poliklinik dan yang akan menjalani suatu
prosedur harus diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan
selama masa perawatannya.
2. Pasien rawat inap harus menggunakan gelang pengenal dengan minimal 2
data (nama pasien, tanggal lahir dan / no. rekam medis)
3. Tujuan utama tanda identifikasi ini adalah untuk mengidentifikasi
pemakainya.
4. Gelang Identifikasi ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien
ketika pemberian obat, darah, atau produk darah, melakukan tindakan
( misalnya memasang jalur intravena ), sebelum tindakan diagnostik apa pun
( misal pengambilan sample darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
laboratorium penunjang, pada saat penyajian makanan.

II. Kewajiban dan tanggung Jawab


1. Seluruh staf rumah sakit
a. Memahami dan menetapkan prosedur identifikasi pasien.
b. Memastikan identifikasi pasien dengan lengkap dan benar ketika
pemberian obat, darah, atau produk darah, pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau pemberian pengobatan dan
tindakan lain.
c. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien, termasuk hilangnya
gelang identifikasi.
2. SDM yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien)
a. Bertanggung jawab terpasangnya identifikasi pasien dan memastikan
kebenaran data tercatat di gelang identifikasi.
b. Memastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik. Jika terdapat
kesalahan data, gelang pengenal harus diganti dan bebas coretan.
8

c. Melaporkan kejadian salah identifikasi kepada Kepala Ruang atau Kabag


Keperawatan dan selanjutnya membuat laporan kepada PMKP.
3. Kepala Instalasi/Kepala Ruang
a. Memastikan seluruh staf di unit memahami prosedur identifikasi pasien
dan penerapkannya.
b. Menyelidikisemua insidens salah identifikasi pasien dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegahnya kembali insiden
tersebut.
c. Melakukantindakan investigasi terhadap suatu insiden yang berhubungan
dengan salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya suatu
tindakan untuk mencegah terjadinya kembali insiden tersebut.
4. Kabag Keperawatan
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan
baik oleh Kabag Keperawatan
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien unit
masing-masing.

II.Tata laksana Identifikasi


1) Tata Laksana Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien ( patient identification ) adalah prosedur pencatatan
identitas diri pasien yang masuk ke RS Hidayah Boyolali termasuk bayi
baru lahir, yang dapat dilakukan secara manual maupun elektronik.
Prosedur identifikasi pasien

a. Pasien mendaftar ke tempat pendaftaran.


b. Pencatatan identitas diri pasien dilakukan bagi semua pasien baru yang
masuk ke Rumah Sakit Umum Hidayah Boyolali.
c. Pencatatan identitas diri pasien dilakukan pada lembar pertama rawat
jalan/ one day care ( ringkasan riwayat klinik)dan bagi pasien rawat inap
dicatat dalam lembaran pertama rekam medis yang disebut ringkasan
masuk dan keluar.
d. Pencatatan identitas diri pasien harus sesuai dengan data identitas diri
yang sah , seperti : KTP, SIM, Paspor, dll
9

e. Nama pasien :nama lengkap ( nama, tanggal lahir, no. RM)


f. Nomor rekam medis pasien adalah nomor yang dberikan RS sebagai
identitas diri pasien ( berlaku satu nomor untuk satu pasien), Tidak
dibenarkan menggunakan nomor kamar pasien Umur pasien berupa
tanggal lahir ( tanggal, bulan, tahun)
g. Alamat pasien lengkap : jalan, no. Rumah, RT/ RW, kelurahan,
kecamatan, kota/ kab, No. Telepon
Petugas rekam medis/ perawat bagi pasien dewasa rawat inap/ruang
gawat darurat / one day care yang akan mendapatkan pengobatan/
tindakan medis agar membuat gelang nama yang mencatat identitas diri
pasien meliputi minimal : nama , tanggal lahir, nomor rekam medis.
Gelang nama tidak boleh dilepas selama menjalani rawat inap/ tindakan
medis dan akan dilepas saat pasien pulang dari rumah sakit.
h. Identifikasi bayi baru lahir adalah pencatatan identitas diri bayi dan
pemberian tanda berupa gelang nama pada tangan bayi yang memuat
nama ibu bayi, nomor rekam medis bayi/ tanggal lahir.
i. Untuk anak dibawah 17 tahun yang belum mempunyai Kartu Tanda
Penduduk harus menunjukkan identitas lain seperti akta kelahiran atau
Kartu Keluarga, tidak dibenarkan hanya verbal saja.
2) Tata laksana Gelang Identifikasi Pasien
a. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat,
darah, atau produk darah, pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis, atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.
b. Pakaikan gelang pengenal di pergelangan tangan kiri atau pengecualian
untuk pasien dengan kondisi tertentu maka bisa dipasang pada tangan
kanan atau bagian lain yang terlihat. Jika tidak dipakaikan di pergelangan
tangan, gelang pengenal dapat dipakaikan di baju pasien atau lingkungan
pasien yang jelas terlihat. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien.
Gelang identifikasi harus dipasang ulang jika baju pasien diganti dan
harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu. Jelaskan dan pastikan
gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien.
10

c. Pada kondisi tidak memakai baju, gelang identifikasi pasien harus


menempel pada badan pasien dengan menggunakan perekat
transparan/tembus pandang. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien.
d. Gelang pengenal dan stiker alergi hanya boleh dilepas saat pasien
keluar/pulang dari rumah sakit. Gelang risiko pasien jatuh hanya dilepas
apabila pasien sudah tidak berisiko jatuh.
e. Gelang pengenal pasien (merah muda untuk pasien perempuan / biru
muda untuk pasien laki-laki) sebaiknya mencakup 2 detail wajib yang
dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
1) Nama pasien :
2) Tanggal lahir/Nomor rekam medik pasien :
f. Stiker identifikasi Alergi menggunakan stiker warna merah dengan
ketentuan :
1) Bila hanya satu jenis obat allergi langsung di tulis nama obat yang
alergi pada gelang identitas
2) Bila jenis obat yang allergi banyak (lebih dari satu) maka ditulis pada
catatan rekam medik pasien
g. Stiker identifikasi Risiko Pasien Jatuh menggunakan stiker berwarna
kuning, dengan menuliskan tingkat risiko jatuh
h. Stiker identifIkasi pasien Don Not Resusitation (DNR) menggunakan
stiker berwarna Ungu. Stiker DNR adalah gelang yang dipasangkan
pada pasien yang menolak dilakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru.
Pernyataan di sampaikan secara sadar tanpa ada tekanan dari pihak
manapun oleh pasien atau keluarga pasien. Pemberian stiker ini
dilakukan setelah pasien dinyatakan dalam kondisi kritis atau terminal.
i. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang pengenal. Ganti
gelang pengenal jika terdapat kesalahan penulisan data.
j. Jika gelang identifikasi terlepas segera berikan gelang pengenal baru.
k. Gelang identifikasi harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di
rumah sakit.
l. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.
11

m. Periksa ulang 3 atau 4 detail data di gelang identifikasi sebelum


dipakaikan ke pasien.
n. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka,
misalnya: “Siapa nama Anda?” (jangan menggunakan pertanyaan
tertutup ), seperti “Apakah nama anda ibu Susi?”
o. Jika pasien tidak mampu memberitahu namanya (misal pasien tidak
sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas kepada
keluarga/pengantarnya. Jika mungkin, gelang pengenal jangan dijadikan
satu-satunya bentuk verifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi.
Tanya ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan
jawaban pasien dengan data yang yang tertulis di gelang pengenalnya.
p. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur
menggunakan minimal 1 gelang identifikasi. Pengecekan gelang
identifikasi dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
q. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar
dan pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik.
r. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas
pasien dan membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum
di gelang pengenal.
s. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang pengenal:
1). Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
a). Menolak penggunaan gelang identifikasi
b). Gelang identifikasi menyebabkan iritasi kulit
c). Gelang identifikasi terlalu besar
d). Pasien melepas gelang identifikasi
2). Pasien harus diinformasikan risiko yang dapat terjadi jika gelang
identifikasitidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam
medik.
3). Jika pasien menolak menggunakan gelang identifikasi, petugas harus
lebih waspada dan mencari jalan lain untuk mengidentifikasi pasien
dengan benar sebelum melakukan prosedur kepada pasien
12

1. Tindakan / prosedur yang membutuhkan identifikasi


a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien:
1) Pemberian obat-obatan.
2) Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgent, MRI, dll)
3) Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya.
4) Transfusi darah.
5) Pengambilan sample (misal darah, tinja, urin, dll)
6) Transfer pasien
7) Konfirmasi kematian.
b. Para staf Rumah Sakit Hidayah Boyolali harus mengkonfirmasi
identifikasi pasien dengan benar dengan menanyakan nama dan tanggal
lahir pasien, kemudian membandingkan dengan yang tercantum di rekam
medis dan gelang pengenal. Jangan menyebut nama, tanggal lahir, dan
alamat pasien dan meminta pasien untuk mengkonfirmasi dengan
jawaban ya/tidak.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang
pengenal. Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang
bertugas menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani
prosedur.

3. Tatalaksana Identifikasi Pasien Pada Pemberian Obat-Obatan


a. Perawat harus memastikan identifikasi pasien dengan benar sebelum
melakukan prosedur, dengan cara :
1). Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya
2). Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam
medis. Jika data yang diperolehsama, lakukan prosedur/berikan obat.
3). Jika terdapat ≥ 2 pasien di ruangan rawat inap dengan nama yang
sama, periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumah nya
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pemberian obat dilakukan.
c. Pemberian obat untuk pasien rawat jalan
13

Untuk pengambilan obat pada pasien rawat jalan, pasien diminta untuk
menyerahkan Kartu Berobat kepada petugas sebagai identitas pasien

4. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Menjalani Pemeriksaan Radiologi


a. Petugas Radiologi harus memastikan identitas pasien dengan benar
sebelum melakukan prosedur dengan cara:
1) Meminta pasien untuk menyebut nama lengkap
2) Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam
medis. Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur
3) Jika terdapat ≥ 2 pasien di departemen radiologi dengan nama yang
sama, periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pajanan radiasi (exposure) dilakukan.

5. Identifikasi pasien yang menjalani tindakan operasi:


a. Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien.
b. Jika diperlukan untuk melepas gelang identifikasi selama dilakukan
operasi, tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk
bertanggung jawab melepas dan memasang kembali gelang identifikasil
pasien.
c. Gelang pengenal yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis
pasien
6. Tata laksana Identifikasi pasien yang akan Dilakukan Pengambilan dan
Pemberian Darah (Tranfusi Darah)
a. Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan dan penyerahan
komponen darah (tranfusi) merupakan tanggungjawab petugas yang
mengambil darah.
b. Dua orang staf Rumah Sakit yang kompeten harus memastikan
kebenaran : data demografik pada kantong darah, jenis darah, golongan
darah pada pasien dan yang tertera pada kantong darah, waktu
kadaluarsanya, dan identitas pasien pada gelang pengenal.
14

c. Staf RS tidak yakin/ragu akan kebenaran identifikasi pasien, jangan


lakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identifikasi pasien
dengan benar.

7. Tatalaksana Identifikasi Pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus


a. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data digelang
pengenal sementara berisikan jenis kelamin bayi, nama ibu, tanggal
dan jam lahir bayi, bila bayi kembar diberi nomor romawi (misal bayi
I,IIdst)dan modus kelahiran.
b. Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang pengenal sementara dilepas
dan diganti dengan gelang pengenal yang berisikan data bayi lengkap
meliputi nama ibu, jenis kelamin bayi, tanggal dan jam lahir bayi, nomo
rekam medis, bila bayi kembar diberikan tambahan nomor romawi
sesui urutan lahir (misal bayi I,II dst).
c. Gunakan gelang pengenal berwarna merah muda (pink) untuk bayi
perempuan, dan biru untuk bayi laki-laki
d. Pada kondisi dimana jenis kelamin bayi sulit ditentukan, gunakan
gelang pengenal berwarna putih.
8. Tatalaksana Identifikasi Sementara
Identifikasi pasien tidak memiliki identitas adalah prosedur pencatatan
identitas diri pasien yang masuk ke RS Hidayah Boyolali termasuk bayi
baru lahir, yang dapat dilakukan secara manual maupun elektronik.
Identifikasi pasien khusus yang masuk ke RSU hidayah Boyolali yang
tidak memiliki identitas dan tidak dikenali siapapun.
Prosedur Identifikasi pasien tidak sadar dan atau tidak memiliki identitas:
a. Pendaftaran.
b. Pencatatan identitas diri pasien dilakukan bagi semua pasien baru yang
masuk ke Rumah Sakit Hidayah Boyolali.
c. Pencatatan identitas diri pasien dilakukan pada lembar pertama rawat
jalan/ one day care ( ringkasan riwayat klinik) dan bagi pasien rawat inap
dicatat dalam lembaran pertama rekam medis yang disebut ringkasan
masuk dan keluar.
15

d. Untuk pemberian nomer rekamedis, berikan nomer sesuai dengan


urutan pasien yang tidak teridentifikasi
e. Tuliskan nama berdsarkan tanda sesuai gender pasien berdasarkan
kromosom.

: Tn/Sdr/Bayi. Y : Ny/Nn/Bayi. X
f. Tuliskan tanggal, bulan, dan tahun saat pasien masuk Rumah Sakit,
sebagaai identifikasi penganti tanggal lahir.
g. Setalah terdata identifikasi sementara, tulis pada gelang identitas nama,
nomor rekamedis dan atau tanggal pasien masuk Rumah Sakit.
h. Gelang identitas sementara harus segera di ganti dengan gelang identitas
pasien umum (pink/biru) jika pasien sudah teridentifikasi jelas dan
gelang identitas di lepas setalah pasien sudah tidak rawat inap di RSU
Hidayah Boyolali.

9. Tata laksana Identifikasi Pasien Rawat Jalan


a. Tidak perlu menggunakan gelang pengenal
b. Sebelum melakukan suatu prosedur/terapi, tenaga medis/perawat harus
menanyakan identitas pasien, berupa nama. Data ini harus dikonfirmasi
dengan yang tercantum pada rekam medis.
c. Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/puskesmas/layanan
kesehatan lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama
lengkap, tanggal lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedur/terapi
tidak dapat dilaksanakan
d. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri,
verifikasi data dengan menanyakan keluarga/pengantar pasien.

10. Tatalaksana Identifikasi Nama Pasien yang Sama di Ruangan Rawat Inap
a. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan
kepada perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga
b. Berikan label/penanda berupa “pasien dengan nama yang sama” di
lembar pencatatan, lembar obat-obatan, lembar tindakan.
16

c. Kartu bertanda “pasien dengan nama yang sama” harus dipasang di


papan nama pasien agar petugas dapat memverifikasi identitas pasien.

11. Tatalaksana Identifikasi Pasien Dengan Gangguan Jiwa


a. Kapanpun dimungkinkan, pasien gangguan jiwa harus menggunakan
gelang pengenal
b. Akan tetapi terdapat hal-hal seperti kondisi pasien atau penanganan
pasien yang menyebabkan sulitnya mendapat identitas pasien dengan
benar sehingga perlu dipertimbangkan untuk menggunakan metode
identifikasi lainnya.
c. Identifikasi pasien dilakukan oleh petugas yang dapat diandalkan untuk
mengidentifikasi pasien dan lakukan pencatatan di rekam medis
d. Pada kondisi dimana petugas tidak yakin/tidak pasti dengan identitas
pasien (misalnya saat pemberian obat), petugas dapat menanyakan nama
dan tanggal lahir pasien (jika memungkinkan) dan dapat dicek ulang
pada rekam medis.
e. Jika terdapat ≥ 2 pasien dengan nama yang sama diruang rawat, berikan
tanda/label notifikasi pada rekam medis, papan nama pasien dan
dokumen lainnya.
12. Tata laksana Identifikasi Pasien yang Meninggal
a. Pasien yang meninggal di ruang rawat RSU Hidayah Boyolali harus
dilakukan konfirmasi terhadap identitas dengan gelang pengenal dan
rekam medis (sebagai bagian dari proses verifikasi kematian)
b. Gelang idntitas dilepas setelah ada serah terima antara petugas kamar
jenazah dengan keluarga
c. Dalam kondisi musibah masal proses identifikasi dengan menempel
label identitas pada kantong jenazah atau kain kafan
13. Pemberian diet pada pasien rawat inap
a. Bila tidak memerlukan terapi diet
1) Rekap pemesanan makan biasa pasien berdasarkan bon makan
yang dibuat oleh perawat berdasarkan status gizi dan kebutuhan
pasien.
17

2) Siapkan makan secara sentralisasi dan distribusikan kepasien sesuai


diet dan identitas pasien.
3) Berikan penyuluhan mengenai gizi seimbang secara umum.
b. Bila memerlukan terapi diet
1) Rekap pemesanan makan diet khusus pasien yang dibuat oleh
perawat berdasarkan status gizi dan kebutuhan pasien.
2) Siapkan makan diet khusus secara sentralsasi dan distribusikan ke
pasien sesuai diet.
3) Berikan asuhan gizi dan konseling selama di rawat ata rujukan
dokter atau atas kehendak pasien atau keluarga.
18

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi dalam pelaksanaan identifikasi pasien:


1. Rekam medis pasien
2. Laporan Insiden Keselamatan Pasien (bila terjadi kesalahan dalam proses
identifikasi pasien).
3. Laporan Bulanan hasil pelaksanaan hasil pelaksanaan identifikasi pasien
bekerjasama dengan Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Audit gelang identifikasi pasien
5. SPO Penulisan Identifikasi pasien rawat inap dan rawat jalan
6. SPO identifikasi pasien sebelum dilakukan suatu tindakan atau prosedur
7. SPO pemasangan gelang identifikasi
8. SPO pelepasan gelang identifikasi
9. SPO identifikasi pasien meninggal

Anda mungkin juga menyukai