IDENTIFIKASI PASIEN
PUSKESMAS SAMBIT
2022
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesalahan identifikasi pasien dapat terjadi di semua aspek diagnosis dan
tindakan. Keadaan yang dapat membuat identifikasi tidak benar adalah jika
pasien dalam keadaan terbius, mengalami disorientasi, tidak sepenuhnya sadar,
dalam keadaan koma, saat psien berpindah tempat tidur, berpindah kamar tidur,
berpindah lokasi di dalam lingkungan Puskesmas, terjadi disfungsi sensoris, lupa
identitas diri atau mengalami situasi lainnya.
Panduan ini mengemukakan salah satu sasaran Keselamatan Pasien, sebagai
syarat untuk diterapkan di semua Puskesmas yang sedang diakreditasi oleh
Komisi Akreditasi Puskesmas. Penyusunan sasaran ini mengacu kepada Nine Life-
Saving Patient Safety
Solutions dari WHO Patient Safety (2007) yang juga digunakan oleh Komite
Keselamatan
Pasien Puskesmas (KKPRS PERSI), dan dari Joint Commission International (JCI).
Maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik
dalam keselamatan pasien. Sasaran ini menyoroti bagian-bagian yang bermasalah
dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari consensus
para ahli atas permasalahan ini. Diakui bahwa desain sistem yang baik secara
intrinsic adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan
bermutu tinggi, sedapat mungkin sasaran secara umum, difokuskan pada solusi-
solusi sistem yang menyeluruh.
2. Tujuan
Tujuan identifikasi pasien antara lain :
a. Untuk memastikan ketepatan pasien yang akan menerima layanan atau
tindakan,
3
b. Untuk menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan pasien
c. Untuk mengidentifikasi dengan benar pasien sebelum dilakukan prosedur
pelayanan atau pengobatan untuk mencegah terjadinya salah pasien, salah
obat, salah tindakan
d. Untuk menjamin keselamatan pasien.
3. Definisi
Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk
membedakan pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau
mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien.
1. Panduan ini diterapkan kepada pasien rawat jalan, pasien rawat inap, pasien
rawat darurat dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur.
2. Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat,
farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf
administratif, dan staf pendukung yang bekerja di Puskesmas
4
5
BAB III TATA LAKSANA
6
e. Identifikasi pasien dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu secara
verbal
(menanyakan nama lengkap pasien dan tanggal lahir) dan visual
(melihat gelang identitas pasien). Identifikasi saat kontak
pertama kali dengan pasien menggunakan identifikasi secara
verbal dan visual, sedangkan untuk identifikasi selanjutnya
dilakukan secara visual.
f. Petugas pendaftaran menanyakan nama lengkap pasien, tanggal
lahir dan atau nomor rekam medis saat pasien mendaftar dan
mencocokkan dengan identitas diri pasien yang berupa
KTP/SIM/Paspor/kartu pendaftaran Puskesmas/kartu identitas
yang lain
g. Identifikasi pasien rawat jalan, IGD dan layanan penunjang
dilakukan dengan cara memanggil nama lengkap pasien
kemudian petugas memastikan pasien yang dipanggil adalah
benar dengan cara menanyakan nama lengkap pasien, tanggal
lahir dan atau nomor rekam medis kepada pasien.
h. Identifikasi pasien rawat inap, pasien hemodialisis rawat jalan,
pasien kemoterapi rawat jalan, pasien endoskopi rawat jalan,
pasien One Day Care, pasien IGD dalam keadaan tidak
sadar/koma dan pasien Death Of Arrival (DOA) di IGD,
menggunakan gelang yang ditempel stiker label berisi nama
lengkap pasien, tanggal lahir dan nomor rekam medis.
i. Identifikasi pasien dilakukan pada saat :
1) Pemberian obat,
2) Pemberian nutrisi pada diet khusus,
3) Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan klinis,
4) Tindakan, prosedur diagnostik dan terapeutik, 5) Pemberian
tranfusi darah dan produk darah.
7
c. Pemasangan gelang identitas pasien dilakukan pada pergelangan
tangan kanan pasien, bila tidak memungkinkan pada
pergelangan tangan kiri pasien, dan bila tidak memungkinkan
pada pergelangan kaki kanan pasien, bila tidak memungkinkan
juga gelang identitas dipasang pada pergelangan kaki kiri pasien.
d. Pemasangan gelang identitas disertai penjelasan tentang tujuan
dan fungsi pemasangan gelang.
e. Gelang identitas tidak boleh dilepas dan dirusak selama dirawat,
bila gelang rusak atau stiker label tidak terbaca, pasien harus
segera melapor kepada perawat/petugas agar segera diganti. Bila
gelang identitas pasien rusak, stiker label tidak terbaca/luntur,
perawat/petugas harus mengganti dengan stiker yang baru.
f. Semua pasien yang dinyatakan keluar dari Puskesmas dan siap
pulang gelang identitas harus dilepas dengan cara
mengguntingnya, pada pasien yang dirujuk ke Puskesmas lain,
gelang identitas dilepas oleh perawat yang mengirim pasien,
pelepasan gelang identitas dilakukan setelah pasien diserah
terimakan kepada pihak Puskesmas yang dituju.
g. Gelang identitas pasien mencakup 3 detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien, yaitu:
1) Nama Lengkap Pasien sesuai kartu identitas pasien/KTP
2) Tanggal Lahir
3) Nomor Rekam Medis
h. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.
i. Warna gelang identitas pasien, yaitu:
1) Biru untuk pasien laki-laki
2) Merah muda untuk pasien perempuan
j. Pada pasien tertentu ditambahkan tanda risiko berupa snap
yang ditempelkan pada gelang identitas :
1) Tanda risiko warna merah bertuliskan ALLERGY untuk
pasien yang mempunyai riwayat alergi atau mengalami alergi
2) Tanda risiko warna kuning bertuliskan FALL RISK, untuk
pasien yang berisiko jatuh
3) Tanda risiko warna ungu bertuliskan DNR untuk pasien Do
Not Resuscitate.
8
dikenal identifikasinya dan pada pasien alergi bahan gelang
identitas pasien.
b. Identifikasi dilakukan dengan pengambilan foto yang ditempel di
sampul rekam medis bagian dalam disertai stiker label dibawah
foto.
c. Petugas yang mengambil foto wajah pasien adalah petugas
rekam medis.
Y1 Tn (01 -01-
Y2 Tn (01-01-2019)
2019) 601158
601160
9
visual yaitu dengan melihat nama lengkap, tanggal lahir dan
atau nomor rekam medis pada gelang identitas pasien dan
mencocokkannya dengan berkas rekam medis.
10
c. Perawat/petugas segera mendaftarkan bayi baru lahir ke TPPRI
untuk mendapatkan nomor rekam medis bayi dan stiker label
identitas pasien yang bertuliskan nama lengkap ibu bayi, tanggal
lahir bayi dan nomor rekam medis bayi, kemudian perawat
mengganti label identitas sementara pada gelang identitas bayi
baru lahir dengan stiker label identitas dari TPPRI.
Rosita Dewi By Ny
601150
01-01-2019
Y1 (30/01/2019), By Ny Y1 (30/01/2019), By Ny
1 2
601154
601153
01-02-2019
01-02-2019
Y2 (30/01/2019), By Ny Y2 (30/01/2019), By Ny
1 1
601155 601156
01-02-2019
01-02-2019
11
f. Bayi yang memerlukan perawatan sedangkan ibu bayi tidak
dirawat di Puskesmas, untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan maka pada ibu bayi dipasang tanda pengenal warna
bening/transparan pada pergelangan tangan ibu yang ditempel
stiker label berisi identitas bayi dengan menuliskan nama
lengkap bayi atau nama lengkap ibu bayi (bagi bayi yang belum
mempunyai nama), tanggal lahir bayi dan nomor rekam medis
bayi.
BAB IV DOKUMENTASI
12
BAB V PENUTUP
13
14