PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT NAILI DBS
NOMOR :014a/Per/Dir/RS-NDBS/VII/2020
TENTANG
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
BAB I
DEFINISI
Identifikasi pasien merupakan cara yang dapat dipercaya untuk mengidentifikasi pasien
sebagai individu yang dimaksud untuk memastikan ketepatan pasien yang akan menerima
layanan atau tindakan dan untuk menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan oleh
pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan dan pengobatan di Rumah Sakit.
Proses identifikasi yang digunakan di rumah sakit mengharuskan terdapat paling sedikit 2
(dua) dari 4 (empat) bentuk identifikasi, yaitu nama pasien, tanggal lahir, Nomor Rekam Medik,
Nomor Induk Kependudukan atau bentuk lainnya (misalnya, barcode/QR code). Sedangkan
nomor kamar pasien tidak dapat digunakan untuk identifikasi pasien. Dua (2) bentuk identifikasi
ini digunakan disemua area layanan rumah sakit seperti rawat jalan, rawat inap, unit darurat,
kamar operasi, unit layanan diagnostik, dan lainnya.
Identifikasi bisa dilakukan dengan dua (2) cara yaitu identifikasi verbal dan identifikasi
visual. Identifikasi Verbal yaitu identifikasi dengan cara menanyakan nama pasien dan tanggal
lahir dan dicocokkan dengan data rekam medis pasien, sedangkan identifikadi visual adalah
identifikasi pasien dengan melihat gelang identitas dan mencocokkan dengan rekam medis
pasien. Gelang identitas adalah gelang yang dipasangkan oleh perawat pada pergelangan tangan
pasien rawat inap disesuaikan dengan warna gelang, warna merah muda untuk wanita dan biru
untuk laki-laki.
Dua (2) bentuk identifikasi harus juga dilakukan dalam setiap keadaan terkait intervensi
kepada pasien, misalnya identifikasi pasien dilakukan sebelum memberikan radioterapi,
menerima cairan intravena, hemodialisis, pengambilan darah atau pengambilan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis, kateterisasi jantung, prosedur radiologi diagnostik, dan identifikasi
terhadap pasien koma.
Kesalahan identifikasi pasien dapat terjadi disemua aspek diagnosis dan tindakan.
Keadaan yang dapat membuat identifikasi tidak benar adalah jika pasien dalam keadaan terbius,
mengalami disorientasi, tidak sepenuhnya sadar, dalam keadaan koma, saat pasien berpindah
1
tempat tidur, berpindah kamar tidur, berpindah lokasi di dalam lingkungan rumah sakit, terjadi
disfungsi sensoris, lupa identitas diri, atau mengalami situasi lainnya.
Dengan melaksanakan identifikasi yang benar disetiap tindakan, mutu Rumah Sakit akan
terjamin dan tercapainya patien safety.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
I. Ruang Lingkup
Panduan ini diterapkan kepada semua pasien yang mendapatkan pelayanan di rumah
sakit dan identifikasi ini digunakan disemua area layanan rumah sakit seperti rawat jalan, rawat
inap, unit darurat, kamar operasi, unit layanan diagnostik, dan lainnya. Dua (2) bentuk
identifikasi harus dilakukan dalam setiap keadaan terkait intervensi kepada pasien. Misalnya
identifikasi pasien dilakukan sebelum memberikan obat, darah, produk darah, pemberian diet,
radioterapi, menerima cairan intravena, hemodialisis, pengambilan darah atau pengambilan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, kateterisasi jantung, prosedur radiologi diagnostik, dan
identifikasi terhadap pasien koma.
Idenifikasi pasien ditempel pada semua berkas rekam medis, pada label obat, resep obat,
makanan, spesimen, permintaan dan hasil labor/radiologi menggunakan minimal 2 (dua)
identitas.
II. Ketentuan staf dan unit pelayanan yang melakukan panduan identifikasi :
1. Panduan ketepatan identifikasi pasien ini diterapkan kepada semua pasien yang akan
akan menerima layanan atau tindakan dan untuk menyelaraskan layanan atau
tindakan yang dibutuhkan oleh pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan
dan pengobatan.
2. Pelaksana panduan ini adalah :
a. Tenaga kesehatan ( tenaga medis, tenaga perawat, tenaga kefarmasian, tenaga
kebidanan, fisioterapis, nutsionis, tenaga kesehatan lingkungan, Rekam Medis ).
b. Staf pendukung/penunjang yang bekerja di rumah sakit.
3. Instalasi yang terlibat adalah :
a. Instalasi Rawat Jalan
b. Unit Kamar Operasi
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi Intensive Care Unit
e. Unit Laboratorium
f. Unit Radiologi
g. Unit Gizi
3
h. Instalasi Rawat Inap terdiri dari :
1. Ruang Perawatan VIP
2. Ruang Perawatan Kelas I
3. Ruang Perawatan Kelas II
4. Ruang Perawatan Kelas III
5. Ruang Perinatologi dan NICU
6. Ruang Isolasi
f. Instalasi Penunjang kesehatan lainya
4
BAB III
TATALAKSANA
7
3. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang pengenal. Gelang
identitas harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani pasien secara
personal sebelum pasien menjalani prosedur
9
c. Bila pasien sudah dalam keadaan terbius/tidak sadar identifikasi dilakukan dengan
verifikasi double check oleh dua orang petugas sebelum memberikan obat atau tindakan
medis lainya dengan mencocokkan nama dan tanggal lahir pada gelang identitas pasien
dengan identitas pada rekam medis pasien
11
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Gelang identitas pasien warna merah muda untuk wanita dan warna biru untuk laki-laki
2. Sticker warna merah untuk alergi, sticker ungu untuk do not resuscitation, sticker kuning untuk
resiko jatuh
3. Label etiket obat di farmasi
4. Formulir pemantauan pemberian transfusi
5. Formulir observasi identifikasi pasien
Ditetapkan di :Padang
Pada Tanggal : 01 Juli 2020
DIREKTUR RUMAH SAKITNAILI DBS
12
13