Anda di halaman 1dari 11

Lampiran Surat Keputusan Karumkital J.

Lilipory
Nomor : SK/SKP/3 /I/2019
Tanggal : Januari 2019
Tentang : PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN DI RUMKITAL J. LILIPORY SABANG

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN


RUMKITAL J. LILIPORY SABANG

A. Pengertian
Pengertian identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala
keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan
menyamakan keterangan tersebut dengan individu seseorang.
Gelang identifikasi pasien adalah suatu alat berupa gelang identifikasi yang dipasangkan
kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai identitas pasien selama dirawat
di Rumah Sakit.

B. Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam
identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian/ kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi.
Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi,
kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik.
3. Mengurangi kejadian cidera pada pasien.

C. Ruang Lingkup
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap dan pasien yang akan
menjalani suatu prosedur.
2. Pelaksana panduan ini adalah semua tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi,
bidan, dan tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf administratif, dan staf
pendukung yang bekerja di rumah sakit.

D. Prinsip
1. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani suatu prosedur, harus
diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa perawatannya.
2. Kapanpun dimungkinkan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang identifikasi
dengan minimal 2 data (nama pasien, tanggal lahir/ umur).
3. Tujuan utama tanda identifikasi ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya.
4. Gelang Identifikasi ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika
pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.

E. Kewajiban dan Tanggung Jawab


1. Seluruh staf Rumah Sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien
b. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat, darah, atau
produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan

1
klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.
c. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien; termasuk hilangnya gelang
pengenal.
2. SDM yang bertugas (Petugas Tempat Pendaftaran Pasien/ Perawat
Penanggung Jawab Pasien)
a. Bertanggung jawab memakaikan gelang identifikasi pasien dan memastikan
kebenaran data yang tercatat di gelang pengenal.
b. Memastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan
data, gelang identifikasi harus diganti, dan bebas coretan.
3. Kepala Unit / Kepala Ruang
a. Memastikan seluruh staf di Unit/ Ruang memahami prosedur identifikasi pasien
dan menerapkannya.
b. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insidens
tersebut.
4. Pengawas Keperawatan
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh
Kepala Unit/ Ruang.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.

F. Tatalaksana Identifikasi
1. Tatalaksana Gelang Identifikasi Pasien
a. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, darah,
atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.
b. Pakaikan gelang identifikasi di pergelangan tangan pasien yang dominan, jelaskan
dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien.
c. Pada pasien dengan fistula arterio-vena (pasien hemodialisis), gelang identifikasi
tidak boleh dipasang di sisi lengan yang terdapat fistula.
d. Jika tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki.
Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang identifikasi
dapat dipakaikan di baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus dicatat di
rekam medis pasien. Gelang identifikasi harus dipasang ulang jika baju pasien
diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu.
e. Pada kondisi tidak memungkinkan untuk dipasang gelang identitas, maka
identifikasi menggunakan name take untuk dilampirkan ke dalam berkas rekam
medis. Pada saat identifikasi, cocokkan foto pasien yang ada di berkas dengan
pasien.
f. Gelang pengenal dan gelang alergi hanya boleh dilepas saat pasien keluar/ pulang
dari rumah sakit. Gelang risiko jatuh hanya boleh dilepas apabila pasien sudah
tidak berisiko jatuh.
g. Gelang pengenal pasien (Gelang Pink/ Gelang Biru) sebaiknya mencakup minimal
3 detail wajib yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
i. Nama pasien
ii. Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)/ umur

2
Bila pasien / keluarga pasien tidak dapat menyebutkan tanggal lahir maka
pasien dianggap lahir tanggal 1 Januari dan tahun sesuai dengan umur yang
disebutkan
iii. Nomor rekam medis pasien
h. Gelang penanda risiko alergi berwarna merah sebaiknya mencakup jenis alergi
obat yang diderita pasien.
i. Gelang penanda risiko jatuh berwarna kuning dipasang untuk semua pasien anak-
anak dan pasien dewasa yang beresiko sedang dan tinggi.
j. Gelang penanda risiko Do Not Resuscitate (DNR) berwarna ungu dipasang untuk
pasien yang dalam keadaan kritis/ dalam tahap terminal, bilamana nanti saat
jantungnya berhenti berdetak atau berhenti bernapas, tidak ada prosedur medis
untuk mengembalikan bernapas atau berfungsi kembali jantung.
k. Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam
medis.
l. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identifikasi. Ganti gelang
identifikasi jika terdapat kesalahan penulisan data.
m. Jika gelang identifikasi terlepas, segera berikan gelang identifikasi yang baru.
n. Gelang Identifikasi harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah
sakit.
o. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.
p. Periksa ulang detail data di gelang identifikasi sebelum dipakaikan ke pasien.
q. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya:
‘Siapa nama Anda?’ (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti ‘Apakah
nama anda Ibu Susi?’)
r. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak
sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien secara visual
dengan mencocokkan gelang pasien. Untuk pasien / keluarga pasien tidak dapat
menyebutkan tanggal lahir dengan benar, verifikasi menggunakan nama dan
nomor rekam medis, sesuaikan nomor rekam medis di berkas dan di gelang
sebelum tindakan.
s. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur menggunakan
minimal 1 gelang identifikasi.
t. Pengecekan gelang identifikasi dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
u. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan
pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik.
v. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identifikasi.
w. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang identifikasi:
1) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
i. Menolak penggunaan gelang identifikasi
ii. Gelang identifikasi menyebabkan iritasi kulit
iii. Gelang identifikasi terlalu besar
iv. Pasien melepas gelang identifikasi
2) Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang identifikasi
tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis.
3) Jika pasien menolak menggunakan gelang identifikasi, petugas harus lebih
3
waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar
sebelum dilakukan prosedur kepada pasien.
2. Tindakan/ prosedur yang membutuhkan identifikasi
a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien:
i. Pemberian obat-obatan
ii. Prosedur pemeriksaan radiologi (Rontgen, MRI dan sebagainya)
iii. Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
iv. Transfusi darah
v. Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin, dan sebagainya)
vi. Transfer pasien
b. Para staf Rumkital J. Lilipory Sabang harus mengkonfirmasi identifikasi pasien
dengan benar dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
membandingkannya dengan yang tercantum di rekam medis dan gelang pengenal.
Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan meminta pasien
untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya / tidak.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang pengenal.
Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani
pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.
3. Tatalaksana Identifikasi Pasien pada Pemberian Obat-obatan
a. Perawat harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan
prosedur, dengan cara:
1) Pertemuan pertama seorang petugas dengan pasien:
a) Secara verbal: Tanyakan nama dan tanggal lahir pasien
b) Secara visual: Lihat ke gelang pasien untuk mencocokkan data pasien.
Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke gelang pasien,
dua identitas dari tiga identitas.
2) Jika terdapat ≥ 2 pasien di ruangan rawat inap dangan nama yang sama,
periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
pemberian obat dilakukan.
4. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Menjalani Pemeriksaan Radiologi
a. Petugas Radiologi harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum
melakukan prosedur, dengan cara:
1) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
2) Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam medis, untuk
pasien rawat jalan, cukup cocokkan dengan data yang ada di form pengantar.
Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur.
3) Jika terdapat ≥ 2 pasien di unit radiologi dangan nama yang sama, periksa ulang
identitas dengan melihat alamat rumahnya.
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
pajanan radiasi (exposure) dilakukan.
5. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Menjalani Tindakan Operasi
a. Petugas di Unit Kamar Bedah harus mengkonfirmasi identitas pasien.

4
b. Jika diperlukan untuk melepas gelang identifikasi selama dilakukan pembedahan,
tugaskanlah seorang perawat di kamar tindakan untuk bertanggung jawab melepas
dan memasang kembali gelang identifikasi pasien.
c. Gelang identifikasi yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis pasien

6. Tatalaksana Pasien Yang Akan Dilakukan Pengembalian dan Pemberian Darah


(Transfusi Darah)
a. Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan, dan penyerahan komponen
darah (transfusi) merupakan tanggung jawab petugas yang mengambil darah.
b. Verifikasi oleh 2 (dua) orang petugas, menggunakan check list pemberian transfusi
darah.
c. Sebelum memulai transfusi darah atau produk darah :
1) Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan :
a) Instruksi Dokter di Rekam Medik
b) Form Permintaan Transfusi Darah
c) Lembar Pengambilan Darah
2) Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan Identitas pasien
d. Jika memungkinkan, petugas RS harus meminta pasien untuk menyebutkan nama
lengkap dan tanggal lahirnya.
e. Dokumentasikan tanggal dan jam transfusi darah akan diberikan.
f. Jika petugas RS tidak yakin/ ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan lakukan
transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar.
7. Tatalaksana Identifikasi pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus
a. Gunakan gelang identifikasi di pergelangan kaki kanan, jika tidak memungkinkan
pasang di pergelangan kaki kiri.
b. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data di gelang pengenal
berisikan nama ibu, tanggal lahir bayi, dan nomor rekam medis bayi.
c. Gunakan gelang pengenal berwarna merah muda (pink) untuk bayi perempuan dan
biru untuk bayi laki-laki.
8. Tatalaksana Identifikasi Pasien Rawat Jalan
a. Tidak perlu menggunakan gelang pengenal
b. Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga medis/ perawat harus
menanyakan identitas pasien berupa nama dan tanggal lahir. Data ini harus
dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam medis.
c. Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/ puskesmas/ layanan kesehatan
lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama lengkap, tanggal
lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedur / terapi tidak dapat dilaksanakan.
d. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi data
dengan menanyakan keluarga/ pengantar pasien.
9. Tatalaksana Identifikasi Nama Pasien Yang Sama di Ruangan Rawat Inap
a. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada
perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga.
b. Berikan label/ penanda berupa ‘pasien dengan nama yang sama’ di lembar
pencatatan, lembar obat-obatan, dan lembar tindakan.
c. Kartu bertanda ‘pasien dengan nama yang sama’ harus dipasang di papan nama
5
pasien agar petugas dapat memverifikasi identitas pasien.
10. Tatalaksana Identifikasi Pasien Yang Identitasnya Tidak Diketahui
a. Pasien akan dilabel menurut prosedur Rumkital J. Lilipory Sabang sampai pasien
dapat diidentifikasi dengan benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa: Mr. X/
Mrs. X, Pria/Wanita Tidak Dikenal.
b. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal baru dengan
identitas yang benar.
11. Tatalaksana Identifikasi Pasien Dengan Gangguan Jiwa
a. Kapanpun dimungkinkan, pasien gangguan jiwa harus menggunakan gelang
pengenal.
b. Akan tetapi terdapat hal-hal seperti kondisi pasien atau penanganan pasien yang
menyebabkan sulitnya mendapat identitas pasien dengan benar sehingga perlu
dipertimbangkan untuk menggunakan metode identifikasi lainnya seperti pasien
difoto saat pendaftaran.
c. Identifikasi pasien dilakukan oleh petugas dengan mencocokkan foto yang ada
dalam rekam medis untuk mengidentifikasi pasien, dan lakukan pencatatan di rekam
medis.
d. Jika terdapat ≥ 2 pasien dengan nama yang sama di ruang rawat, berikan tanda /
label notifikasi pada rekam medis, papan nama pasien, dan dokumen lainnya
12. Tatalaksana Identifikasi Pasien Yang Meninggal
a. Pasien yang meninggal di ruang rawat Rumkital J. Lilipory Sabang harus dilakukan
konfirmasi terhadap identitasnya dengan gelang pengenal dan rekam medis
(sebagai bagian dari proses verifikasi kematian).
b. Membuat Surat Keterangan Meninggal Dunia dengan identitas sesuai dengan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) ataupun kartu pengenal resmi lainnya, Satu salinan surat
kematian diserahkan kepada keluarga. Salinan kedua disimpan di rekam medis
pasien.

G. Macam – Macam Gelang Identifikasi


Gelang identifikasi pasien yang tersedia di Rumkital J. Lilipory Sabang adalah
sebagai berikut :
1. Gelang berwarna merah muda/ pink untuk pasien berjenis kelamin perempuan.
2. Gelang berwarna biru untuk pasien berjenis kelamin laki-laki.
3. Gelang berwarna merah untuk pasien dengan alergi tertentu.
(Catatan : Semua pasien harus ditanyakan apakah mereka memiliki alergi tertentu.
Semua jenis alergi harus dicatat pada rekam medis pasien.)
4. Gelang berwarna kuning untuk pasien dengan risiko jatuh.
(Catatan : Semua pasien harus dikaji apakah mereka berisiko jatuh dan dicatat pada
rekam medisnya.)
5. Gelang berwarna ungu untuk pasien Do Not Resuscitate (DNR)

H. Melepas Gelang Identifikasi


1. Gelang identifikasi (Gelang Pink/ Gelang Biru), hanya dilepas saat pasien pulang atau
keluar dari rumah sakit.
2. Gelang untuk alergi (Gelang Merah), hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar
6
dari rumah sakit.
3. Gelang untuk risiko jatuh (Gelang Kuning), hanya dilepas saat pasien sudah tidak
berisiko untuk jatuh dan saat pasien pulang.
4. Gelang untuk pasien DNR (Gelang Ungu), hanya dilepas saat keluarga pasien
membatalkan persetujuan untuk DNR.
5. Yang bertugas melepas gelang identifikasi adalah perawat yang bertanggung jawab
terhadap pasien selama masa perawatan di rumah sakit.
6. Gelang identifikasi dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini
meliputi: pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan mengenai
rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga.
7. Gelang identifikasi yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-
potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah infeksius.
8. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identifikasi sementara
(saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang identifikasi
mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang
identifikasi dipasang kembali.

I. Pelaporan Insiden/ Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien


1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus
segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat tersebut, kemudian
melengkapi laporan insiden.
2. Petugas harus berdiskusi dengan Kepala Unit mengenai pemilihan cara terbaik dan
siapa yang memberitahukan kepada pasien / keluarga mengenai kesalahan
identifikasi yang terjadi.
3. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a. Kesalahan penulisan alamat di rekam medis
b. Kesalahan informasi / data di gelang pengenal
c. Tidak adanya gelang pengenal di pasien
d. Mis-identifikasi data / pencatatan di rekam medis
e. Mis-identifikasi pemeriksaan radiologi (rontgen)
f. Mis-identifikasi laporan investigasi
g. Mis-identifikasi perjanjian (appointment)
h. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit
i. Salah memberikan obat ke pasien
j. Pasien menjalani prosedur yang salah
k. Salah pelabelan identitas pada sampel darah
4. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya misidentifikasi, dengan
atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insiden yang hampir terjadi di mana
misidentifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur.
5. Beberapa penyebab umum terjadinya mis-identifikasi adalah:
a. Kesalahan pada administrasi / tata usaha
i. Salah memberikan label
ii. Kesalahan mengisi formulir
iii. Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis
iv. Penulisan alamat yang salah
v. Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca
7
b. Kegagalan verifikasi
i. Tidak adekuatnya / tidak adanya protokol verifikasi
ii. Tidak mematuhi protokol verifikasi
c. Kesulitan komunikasi
i. Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau keterbatasan
bahasa
ii. Kegagalan untuk pembacaan kembali
iii. Kurangnya kultur / budaya organisasi
6. Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini:
a. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
b. Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
c. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di
tempat yang salah, para klinisi harus memastikan bahwa langkah-langkah yang
penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang
tepat.

J. Revisi dan Audit


1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun
2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan audit medik dan panitia keselamatan
pasien serta akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan.
Audit klinis ini meliputi:
a. Jumlah persentase pasien yang menggunakan gelang pengenal
b. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di gelang pengenal
c. Alasan mengapa pasien tidak menggunakan gelang pengenal
d. Efikasi cara identifikasi lainnya
e. Insiden yang terjadi dan berhubungan dengan misidentifikasi
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan dipantau
dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

8
Algoritma Identifikasi Pasien

Pasien masuk rumah


sakit

Melalui UGD

Apakah terdapat rekam


medis sebelumnya?

Ya Tidak

• Identitas pasien diperiksa dari • Lengkapi identitas


rekam medis. pasien
• Buatlah gelang identifikasi • Gelang pengenal
berisi nama depan dan tengah, dibuat dan
tanggal lahir, nomor rekam diperiksa ulang
medis pada pasien
• Bila pasien Alergi, buatlah
gelang risiko alergi berisi nama
obat yang menyebabkan alergi
• Bila pasien berisiko jatuh,
buatlah gelang risiko jatuh
• Bila pasien DNR, buatlah
gelang DNR
• Data di gelang identifikasi
diperiksa ulang pada pasien

Gelang pengenal dipakaikan ke pergelangan tangan


pasien yang berlawanan dengan pemasangan infus

Gelang pengenal pasien diperiksa, pasien diminta untuk menyebutkan nama lengkap
dan tanggal lahirnya sebelum menjalani prosedur, seperti:
Pengambilan darah/ sampel cairan tubuh lainnya
Transfusi darah
Pemberian obat-obatan
Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
Transfer pasien
Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, CT Scan, dan sebagainya)

• Gelang identifikasi harus


diperiksa setiap pergantian jaga
oleh perawat berikutnya untuk
memastikan gelang terpasang • Lepas gelang identifikasi saat pasien
dengan baik dan terbaca. pulang / keluar dari rumah sakit
• Ganti gelang identifikasi jika • Lepas gelang risiko jatuh bila pasien
terdapat kesalahan data. sudah tidak berisiko untuk jatuh
• Jangan mencoret atau menimpa
tulisan sebelumnya dengan data
baru
9
Audit Gelang Pengenal Pada Pasien Rawat Inap

Tanggal: Ruang rawat:


Pilihan
Pertanyaan Jawaban 1 2 3 4 5
Apakah pasien menggunakan gelang
identifikasi? Ya / Tidak
Warna gelang pengenal Biru Ya / Tidak
Merah muda Ya / Tidak
Lainnya Sebutkan
Warna gelang alergi Merah Ya/ Tidak
Warna gelang risiko jatuh Kuning Ya/ Tidak
Apakah gelang pengenal ini benar? Ya / Tidak
Posisi gelang pengenal
Pergelangan
tangan Ya / Tidak
Lainnya Sebutkan
Kesesuaian gelang Baik Ya / Tidak
pengenal
Cukup Ya / Tidak
Buruk Ya / Tidak
Tulisan berwarna hitam Ya / Tidak
Dapat dibaca Ya / Tidak
Nama depan Ya / Tidak
Nama akhir Ya / Tidak
Tanggal lahir Ya / Tidak
Nomor rekam medis Ya / Tidak
Jenis Alergi Ya / Tidak
Tingkat Risiko Jatuh Ya / Tidak

Informasi tambahan pada gelang


pengenal yang tidak perlu Sebutkan

Ditetapkan di Sabang
Pada tanggal Januari 2019
Karumkital J. Lilipory Sabang,

dr. Al Afif Lubis


Mayor Laut (K) Nrp 16741/P
10
DAFTAR PUSTAKA

Departement of Health, Government of Western Australia. (2010). Western Australian


patient identification policy.
World Health Organization Collaborating Centre for Patient Safety Solutions. (2007).
Patient identification. Dalam: Patient Safety Solutions. Volume 1. Solution 2.
-------. (2009). Critical Management Solutions. Patient identification Policy.
http//www.kraskerhc.com. Diperoleh 25 Februari 2012.
Mid Western Regional Hospital. Mid Western Regional Orthopaedic Hospital, Mid
Western Regional Maternity Hospital. (2010). Patient identification policy and
procedure.
Tameside Hospital NHS Foundation Trust. (2010). Patient identification policy.
Royal United Hospital Bath. (2010). Policy for the positive identification of patients.
-------. (2009). Primary Care Provision. Patient identification policy. http//
www.bolton.nhs.uk. Diperoleh 25 Februari 2012.
Bath and North Somerset. (2009). Patient identification policy and procedure.
California Association for Medical Laboratory Technology Distance Learning Program.
(2010). Patient identification.
Royal Free Hampstead NHS Trust. (2008). Patient identification policy.

11

Anda mungkin juga menyukai