PASIEN
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan : Seba
Pada tanggal : 11 Juli 2022
Plt. Direktur RSUD Sabu Raijua
i
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SABU
RAIJUA
NOMOR : 188.4.48/086/KEP/RSUD-SR/SKP/VII/2022
TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN
BAB I
DEFINISI
1.1 Pengertian
Identifikasi adalah pengumpulan dan pencatatan segala keterangan tentang bukti diri
seseorang sehingga bisa disamakan dengan orang tersebut yang dapat membedakan
dengan orang lain.
1.2 Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam
identifikasi pasien selama dirawat baik pasien rawat jalan maupun selama perawatan di
Rumah Sakit.
2. Mengurangi kejadian/kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan
ini dapat berupa salah pasien, salah prosedur, salah medikasi, salah transfusi, dan salah
pemeriksaan diagnostik.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, dan
pasien yang akan menjalani suatu prosedur/tindakan khusus. Pelaksana panduan ini adalah
pelaksana pelayanan (dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya) dan staf pendukung yang
bekerja di rumah sakit.
2.1 Prinsip
1. Semua pasien rawat inap, rawat jalan dan pasien gawat darurat yang akan menjalani
suatu prosedur / tindakan khusus harus diidentifikasi dengan benar saat pelayanan di
rumah sakit dan selama masa perawatannya.
2. Pasien rawat inap harus menggunakan gelang pengenal sebagai tanda pengenal dengan
detail wajib 3 data (nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis pasien).
3. Nomor kamar pasien atau lokasi tidak dapat digunakan untuk identifikasi.
4. Tujuan utama tanda pengenal ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya.
5. Tanda pengenal ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien sebelum
pemberian obat, pemberian produk darah, pemberian diet, pengambilan darah dan
spesimen lain, tindakan penunjang diagnostik atau tindakan lain.
2.2 Kewajiban Dan Tanggung Jawab
1. Seluruh Staf Rumah Sakit
a) Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien.
b) Memastikan identifikasi pasien yang benar sebelum pemberian obat, pemberian
produk darah, pemberian diet, pengambilan darah dan spesimen lain, tindakan
penunjang diagnostik atau tindakan lain.
c) Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien, termasuk hilangnya gelang pengenal
kepada perawat yang bertugas.
2. Perawat yang bertugas
a) Menginformasikan / memberi penjelasan kepada pasien dan atau keluarga pasien
tentang tujuan pemakaian gelang pengenal.
b) Bertanggung jawab memakaikan gelang pengenal pasien baik pada pasien rawat inap
dan pasien gawat darurat yang akan menjalani suatu prosedur tindakan.
c) Memastikan kebenaran data yang tercatat digelang pengenal.
d) Memastikan gelang pengenal terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data,
gelang pengenal harus diganti (gelang pasien bebas coretan).
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruang
a) Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi pasien dan
menerapkan sesuai dengan prosedur.
b) Memonitoring dan mengevaluasi semua insiden kesalahan identifikasi pasien
serta memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya
kembali insiden tersebut.
2
4. Kepala Tim Keselamatan Pasien
a) Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh
Kepala Instalasi.
b) Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.
3
BAB III
TATALAKSANA
Ya Tidak Ya Tidak
• Gelang pengenal pasien diperiksa, pasien diminta untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya
sebelum menjalani prosedur, seperti:
Pengambilan darah/sampel cairan tubuh lainnya
Transfusi darah
Pemberian obat-obatan
Prosedur Tindakan
Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, USG dan sebagainya)
5
bentuk identifikasi sebelum suatu intervensi, bila perlu pasangkan foto pasien pada
berkas rekam medis pasien.
7) Pengecekan gelang pengenal dilakukan tiap kali bergantian jaga shift perawat.
8) Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan
pastikan gelang pengenal pasien terpasang dengan baik. Unit yang menerima transfer
pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan membandingkan data yang di
peroleh dengan yang tercantum di gelang pengenal.
9) Gelang pengenal pasien hanya boleh di lepas saat pasien keluar / pulang dari Rumah
Sakit Umum Daerah Sabu Raijua.
Unit terkait untuk pelaksanaan identifikasi pasien rawat inap
1) Pelayanan Medis
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Rawat Inap
- Kamar Bersalin
- Instalasi Bedah Sentral
2) Pelayanan Penunjang Medis
- Instalasi Laboratorium
- Unit Radiologi
- Unit Rekam Medis
- Instalasi Gizi
- Instalasi Farmasi
6
8) Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis diberkas rekam
medis. Nama minimal ditulis dua suku kata.
9) Jangan pernah mencoret dan menulis ulang digelang pengenal. Ganti gelang pengenal
jika terdapat kesalahan pencetakan identitas pasien atau penulisan data.
10) Jika gelang pengenal terlepas, segera berikan gelang pengenal yang baru.
11) Gelang pengenal harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan dirumah sakit.
12) Jelaskan tujuan dari pemasangan gelang pengenal kepada pasien.
13) Periksa ulang 3 detail data di gelang pengenal sebelum dipakaikan ke pasien.
14) Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya :
“Sebut nama Anda?” (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti “Apakah nama
anda Ibu Susi?”).
15) Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak sadar,
bayi, afasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien dilakukan oleh
keluarga/pengantarnya. Jika mungkin, gelang pengenal jangan dijadikan satu-satunya
bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan tanggal
lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang tertulis / tercetak
di barcode yang tertera digelang pengenalnya.
16) Pengecekan gelang pengenal dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
17) Pemasangan gelang pengenal pada pasien yang ditransfer ke unit lain :
a) Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan
pastikan gelang pengenal terpasang dengan baik.
b) Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang pengenal.
Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang pengenal :
a) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti :
- Menolak penggunaan gelang pengenal
- Gelang pengenal menyebabkan iritasi kulit
- Gelang pengenal terlalu besar
- Pasien melepas gelang pengenal
b) Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang pengenal
tidak dipakai. Alasan pasien tidak mau menggunakan gelang harus dicatat pada
berkas rekam medis.
c) Jika pasien menolak menggunakan gelang pengenal, petugas harus lebih waspada
dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar sebelum
dilakukan prosedur kepada pasien. Contohnya melihat kembali berkas rekam medis
pasien atau menanyakan kembali identitas pada pasien.
3. 5 Gelang Identifikasi Pasien
Macam-macam Gelang Identifikasi
a. Kepada seluruh p asien gunakan gelang pengenal sesuai dengan jenis kelaminnya :
1) Biru : untuk pria
2) Merah muda : untuk wanita
b. Semua pasien harus ditanyakan mengenai alergi yang dimiliki. Jika pasien memiliki
alergi, diberikan stiker pengenal berwarna merah.
7
c. Riwayat alergi pasien harus dicatat di rekam medis.
d. Untuk pasien dengan risiko jatuh, diberikan stiker dengan warna kuning.
e. Untuk pasien yang tidak dilakukan resusitasi (do not rescucitate), diberikan stiker
berwarna ungu.
3.6 Tindakan / Prosedur Yang Membutuhkan Identifikasi Pasien Dengan Benar
a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien :
1) Pemberian obat-obatan
2) Prosedur Radiologi Diagnostik
3) Tindakan Medik
4) Transfusi darah
5) Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin, dan sebagainya)
6) Pemberian Diet
7) Konfirmasi kematian
b. Pelaksana pelayanan dan staf RS harus mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan benar
dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian membandingkannya
dengan yang tercantum di rekam medis pasien dan gelang pengenal. Jangan
menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan meminta pasien untuk
mengkonfirmasi dengan jawaban ya/tidak.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang pengenal.
Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani pasien
sebelum pasien menjalani suatu prosedur.
3.7 Identifikasi Pasien Yang Menjalani Prosedur Pemeriksaan Radiologi
Operator harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan prosedur,
dengan cara :
a. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
b. Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan data pada b e r k a s rekam
medis.
c. Jika data yang diperoleh sama, maka lakukan prosedur.
d. Jika terdapat ≥ 2 pasien di instalasi radiologi dengan nama yang sama, periksa ulang
identitas dengan melihat/mencocokkan nomor rekam medis/alamat rumahnya.
e. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum pajanan.
3. 8 Identifikasi Pasien Yang Menjalani Tindakan Operasi
a. Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi dan memastikan identitas pasien dengan
benar.
b. Jika diperlukan untuk melepas gelang pengenal selama dilakukan operasi, maka
tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk bertanggung jawab melepas dan
memasang kembali gelang pengenal pasien.
c. Gelang pengenal yang dilepas harus ditempelkan di depan berkas rekam medis pasien.
3. 9 Identifikasi Pada Pengambilan Dan Pemberian Produk / Komponen Darah
a. Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan, dan penyerahan komponen darah
(transfusi) merupakan tanggungjawab petugas yang mengambil darah.
b. Pemberi layanan yang berkompeten harus memastikan kebenaran data demografi pada
kantong darah, golongan darah, waktu kadaluasanya yang tertera pada kantong darah
8
serta kebenaran identitas pasien pada gelang pengenal pasien.
c. Pemberi layanan/staf rumah sakit harus meminta pasien untuk menyebutkan nama
lengkap dan tanggal lahirnya.
d. Jika p e m b e r i l a y a n a n / staf rumah sakit tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas
pasien, jangan lakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien
dengan benar.
3.10 Tatalaksana Identifikasi pada Bayi Baru Lahir/ Neonatus
a. Gunakan gelang pengenal di salah satu ekstremitas.
b. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data digelang pengenal
berisikan:
1) Nama ibu,
2) Tanggal lahir bayi,
3) Nomor rekam medis bayi
4) Cara kelahiran
c. Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang pengenal berisi data ibu dapat dilepas dan
diganti dengan gelang pengenal yang berisikan data bayi.
d. Penggunaan warna gelang :
1) Bayi laki-laki : Biru
2) Bayi perempuan : Merah Muda (pink)
Untuk pemberian nutrisi (PASI pada bayi) dilakukan pelabelan dengan menggunakan
3 identitas yang ditempel di Dos Susu, Botol Susu atau Dispo pasien
9
c. Data alergi harus terdokumentasi di berkas rekam medis pasien.
3.14 Tatalaksana Identifikasi Pasien dengan Resiko Jatuh
a. Pasien dengan resiko jatuh adalah pasien dengan agitasi, agresi, delirium yang
belum membaik, geriatric dan pasien lain dengan kebutuhan kekang.
b. Stiker pengenal pasien dengan resiko jatuh berwarna kuning ditempel digelang
tangan pasien. Pasien agitasi, agresi dan kebutuhan kekang yang beresiko
membahayakan dirinya dan merusak gelang yang dikenakan di pergelangan tangan
dapat dikenakan di pergelangan kaki, dan apabila pasien sudah membaik dan
tenang, gelang tidak perlu dipindahkan.
3.15 Tatalaksana Identifikasi Pasien dengan Nama yang Sama di Ruang Perawatan
Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada perawat
yang bertugas setiap kali pergantian jaga.
3.16 Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Identitasnya Tidak Diketahui
a. Pasien akan diberikan label menurut prosedur setempat sampai pasien dapat
diidentifikasi dengan benar.
Contoh pelabelan yang diberikan berupa : Pria: Tn. X , Wanita : Ny. Y dan ditambah
dengan nomor rekam medis.
b. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal baru dengan identitas
yang benar.
3.17 Tatalaksana Identifikasi Pasien Meninggal
a. Pasien yang meninggal di ruang perawatan rumah sakit harus dilakukan konfirmasi
terhadap identitasnya dengan berkas rekam medis. Hal ini dilakukan sebagai bagian
dari proses verifikasi kematian.
b. Pasien yang meninggal dibuatkan 2 surat kematian, yaitu 1 untuk keluarga pasien dan
1 untuk disimpan di berkas rekam medis.
3. 18 Melepas Gelang Pengenal
1. Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggungjawab
terhadap pasien selama masa perawatan di rumah sakit.
3. Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan.
4. Gelang pengenal yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-
potongan kecil sebelum dibuang ketempat sampah infeksius.
5. Untuk kondisi yang memerlukan pelepasan gelang pengenal sementara (saat masih
dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang pengenal mengganggu
suatu prosedur maka setelah prosedur selesai dilakukan, gelang pengenal harus
dipasang kembali.
3.19 Penolakan Penggunaan Gelang Pengenal Oleh Pasien
1. Petugas layanan menjelaskan tentang tujuan dan manfaat penggunaan gelang
pengenal pasien, serta risiko yang akan timbul jika tidak dipasang gelang pengenal.
2. Apabila pasien dan atau keluarga pasien tetap menolak penggunaan gelang
pengenal, maka harus ada bukti penolakan pemasangan gelang pasien yang
ditandatangani oleh pasien dan atau keluarga pasien
10
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan : Seba
Pada tanggal : 11 Juli 2022
Plt. Direktur RSUD Sabu Raijua
12