Anda di halaman 1dari 43

PELATIHAN KESELAMATAN RADIASI PENGION BAGI

CALON PETUGAS PROTEKSI RADIASI INDUSTRI TK.1


DAN MEDIK TK.1

KEAMANAN SUMBER
RADIOAKTIF

DIREKTORAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI


DEPUTI SUMBER DAYA MANUSIA IPTEK
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
2023
DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN .............................................................................. 1


BAB II : KATEGORI DAN TINGKAT KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF ........... 3
A. Kategori Sumber Radioaktif ................................................................. 4
B. Tingkat Keamanan Sumber Radioaktif ................................................ 5
C. Rangkuman ......................................................................................... 8
D. Soal Latihan ........................................................................................ 9
BAB III: PERSYARATAN IZIN DAN PERSYARATAN PERSETUJUAN .............. 11
A. Persyaratan Izin .................................................................................. 11
B. Persyaratan Persetujuan dalam Ekspor dan Impor Sumber Radioaktif . 11
C. Rangkuman ........................................................................................ 13
D. Soal Latihan ....................................................................................... 13
BAB IV: UPAYA KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF ................................... 15
A. Upaya Keamanan Sumber Radioaktif untuk kegiatan ekspor, impor,
penggunaan, produksi radioisotop, dan pengelolaan limbah radioaktif 15
1. Fungsi Pencegahan ................................................................................... 15
2. Fungsi Deteksi............................................................................................ 20
3. Fungsi Penundaan ..................................................................................... 21

4. Fungsi Respon ............................................................................................ 23


B. Upaya Keamanan Sumber Radioaktif untuk Kegiatan Pengangkutan
Sumber Radioaktif............................................................................. 24
1. Fungsi Pencegahan .................................................................................... 25
2. Fungsi Deteksi ............................................................................................ 26
3. Fungsi Penundaan ...................................................................................... 27
4. Fungsi Respon ............................................................................................. 27
C. Rangkuman ....................................................................................... 28
D. Soal Latihan ...................................................................................... 30

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 |i


BAB V: PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF ............................... 34
A. Sistematika Program Keamanan Sumber Radioaktif ........................... 34
B. Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Sumber Radioaktif ...... 35
C. Rekaman dan Laporan ....................................................................... 36
D. Rangkuman ....................................................................................... 38
E. Soal Latihan....................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 40

ii | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


BAB I PENDAHULUAN

Penyalahgunaan dan lepasnya kendali terhadap zat radioaktif dapat memberikan


dampak yang signifikan terhadap keselamatan pekerja, masyarakat, dan
lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus memperhatikan aspek
keselamatan dan keamanan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 33 Tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan Sumber Radioaktif dan Peraturan
Kepala (Perka) BAPETEN No.6 Tahun 2015 tentang Keamanan Sumber Radioaktif
sebagai peraturan pelaksana dari PP No. 33 Tahun 2007 menggantikan Perka
BAPETEN No. 7 Tahun 2007.

Pada modul ini dibahas tentang Kategori dan Tingkat Keamanan Sumber
Radioaktif, Persyaratan Izin dan Persyaratan Persetujuan, Upaya Keamanan
Sumber Radioaktif, dan program Keamanan Sumber Radioaktif

Setelah mempelajari materi ini peserta memiliki kompetensi untuk menjelaskan


keamanan sumber radioaktif sesuai peraturan yang berlaku, dengan indikator
keberhasilan:
1. menguraikan aspek legal dan teknis pengamanan sumber radioaktif;
2. menguraikan kategorisasi sumber radioaktif dan tingkat keamanan sumber
radioaktif;
3. menyebutkan persyaratan persetujuan keamanan sumber radioaktif dalam
kegiatan ekspor dan impor;
4. menguraikan konsep pencegahan, deteksi, penundaan, dan
penanggulangan ancaman keamanan;
5. menguraikan tanggung jawab petugas keamanan sumber radioaktif.

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 |1


Halaman ini sengaja dikosongkan

2| Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


BAB II KATEGORI DAN TINGKAT KEAMANAN SUMBER
RADIOAKTIF

Lepasnya kendali dan penyalahgunaan terhadap zat radioaktif dapat memberikan


dampak signifikan pada pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup. Lepas kendali
sumber teleterapi di Brazil menimbulkan kecelakaan yang mengakibatkan korban
jiwa, cedera, dan kontaminasi area yang fatal, dan membutuhkan biaya yang besar
untuk pemulihannya. Zat radioaktif dapat disalahgunakan untuk bom kotor (dirty
bomb) yang dapat memberikan paparan radiasi eksterna dan interna. Sistem
kategori zat radioaktif diperlukan untuk menunjukkan potensi bahaya zat
radioaktif.

Dalam Perarutan Kepala BAPETEN No. 6 Tahun 2015 tentang Keamanan Sumber
Radioaktif, yang dimaksud dengan sumber radioaktif adalah zat radioaktif
berbentuk padat yang terbungkus secara permanen dalam kapsul yang terikat
kuat. Pembatasan tersebut berdasarkan pada statistik ancaman zat radioaktif
terhadap penyalahgunaan dan lepas kendali. Keamanan terhadap sumber
radioaktif diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Keamanan sumber radioaktif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah


akses tidak sah, perusakan, kehilangan, pencurian, dan/atau pemindahan tidak
sah sumber radioaktif.

Ketentuan dalam Perka tersebut berlaku untuk kegiatan:


1. ekspor
2. impor
3. penggunaan, meliputi:
a. iradiator
b. radioterapi
c. radiografi industri
d. gauging industri dengan zat radioaktif tinggi
e. well logging
f. fotofluorografi

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 |3


4. produksi radioisotope
5. pengelolaan limbah radioaktif
6. pengangkutan sumber radioaktif

A. Kategori Sumber Radioaktif

Kategorisasi Sumber Radioaktif didasarkan pada potensi Sumber Radioaktif yang


dapat menimbulkan efek Radiasi yang segera dapat terjadi setelah ambang dosis
terlampaui (efek deterministik). Perbandingan terhadap nilai bahaya (Dangerous
value) 'D' memberikan rasio aktivitas A/D yang menunjukkan potensi bahayanya,
semakin besar semakin berbahaya. Sistem kategorisasi menetapkan lima kategori
sumber radioaktif. Sumber dengan kategori 1 mempunyai potensi bahaya radiasi
paling besar, sedangkan sumber dengan kategori 5 mempunyai potensi bahaya
radiasi paling rendah. Kategori sumber radioaktif berdasarkan jenis pemanfaatan
dan rasio A/D dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.

Pemanfaatan yang melibatkan kumpulan sumber radioaktif dalam penyimpanan


tunggal atau lokasi penggunaan sumber radioaktif sangat berdekatan, seperti
dalam fasilitas penyimpanan, proses manufaktur, atau kendaraan pengangkutan,
sumber dianggap satu dan dengan aktivitas sebesar aktivitas total. Kategorisasi
dilakukan dengan menghitung rasio A/D dari penjumlahan aktivitas semua
radionuklida dibagi dengan nilai D yang sesuai seperti terlihat pada persamaan
berikut:

Kumpulan

Keterangan :

Ai,n : aktivitas tiap sumber radioaktif i dari jumlah sumber radioaktif


(radionuklida) n
D : aktivitas spesifik suatu radionuklida (TBq) yang dapat menyebabkan efek
deterministik yang fatal untuk skenario konservatif
Nilai D 137Cs: 0,1 192Ir : 0,08 241Am : 0,06 60Co : 0,03

4| Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


B. Tingkat Keamanan Sumber Radioaktif

Tingkat keamanan adalah sistem yang dibutuhkan untuk memberikan keamanan


secara memadai terhadap potensi ancaman dalam suatu kegiatan pemanfaatan
sumber radioaktif.

Berdasarkan Perka BAPETEN No. 6 Tahun 2015, tingkat keamanan dibedakan


berdasarkan jenis kegiatannya:
- kegiatan ekspor, impor, penggunaan, produksi radioisotop dan pengelolaan
limbah radioaktif
- kegiatan pengangkutan sumber radioaktif

Tingkat keamanan untuk kegiatan ekspor, impor, penggunaan, produksi


radioisotop dan pengelolaan limbah radioaktif dikelompokkan ke dalam:
1. Tingkat keamanan A
2. Tingkat keamanan B
3. Tingkat keamanan C

Sedangkan tingkat keamanan untuk kegiatan Pengangkutan Sumber Radioaktif


dikelompokkan ke dalam:
1. Tingkat keamanan dasar
2. Tingkat keamanan lanjutan
3. Tingkat keamanan lanjutan diperketat

Hubungan antara kegiatan, kategori Sumber Radioaktif, dan tingkat Keamanan


Sumber Radioaktif ditunjukkan pada tabel 2.1 dan 2.2.

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 |5


Tabel.2.1 Kategori Tingkat Keamanan Sumber Radioaktif pada Kegiatan
Ekspor, Impor, Penggunaan, Produksi Radioisotop dan Pengelolaan
Limbah Radioaktif
Kategori
Tingkat
Sumber A/D Kegiatan
Keamanan
Radioaktif
1 A/D ≥1000 Tingkat 1. Ekspor dan Impor
Keamanan A b. Sumber iradiator
c. Sumber teleterapi
2. Penggunaan
a. Iradiator
b. teleterapi
3. Produksi radioisotop
4. Pengelolaan limbah radioaktif

2 1000>A/D≥10 Tingkat 1. Ekspor dan Impor


Keamanan B a. Sumber radiografi industri
b. Sumber brakhiterapi
2. Penggunaan
a. radiografi industri
b. brakhiterapi
3. Penyimpanan sumber*
a. well logging
b. gauging aktivitas tinggi
(minimum 10 sumber)
3 10>A/D≥1 Tingkat Penggunaan sumber:
Keamanan C a. gauging industri aktivitas tinggi
(137Cs, 60Co, 241AmBe aktivitas: 0,4
MBq – 40 GBq)
b. well logging
c. fotofluorografi
4 1>A/D≥0,01 Cukup Penggunaan sumber:
memenuhi gauging industri aktivitas rendah
persyaratan (147Pm, 204Tl, 85Kr, 90Sr, 241Am, 55Fe,
keselamatan 109Cd, 63Ni

sumber aktivitas: 0,4 MBq– 40 GBq)


radioaktif
5 0,01 > A/D Cukup Penggunaan sumber untuk:
memenuhi a. pendidikan, penelitian,
persyaratan pengembangan
keselamatan b. check-sources
sumber c. kalibrasi
radioaktif d. standarisasi

6| Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


*Penyimpanan sumber merupakan bagian dari kegiatan penggunaan well logging
dan gauging industri dengan aktivitas tinggi

Tabel. 2.2. Kategori dan Tingkat Keamanan Sumber Radioaktif pada Kegiatan
Pengangkutan Sumber Radioaktif

Kategori A/D Tingkat Kegiatan Pengangkutan Sumber


Sumber Keamanan Radioaktif
Radioaktif
1 A/D ≥1000 Tingkat a. sumber iradiator
Keamanan b. sumber teleterapi
lanjutan
diperketat
2 1000>A/D≥10 Tingkat a. sumber radiografi industri
Keamanan b. sumber brakhiterapi
lanjutan
3 10>A/D≥1 Tingkat a. sumber gauging industri
Keamanan aktivitas tinggi
dasar (137Cs, 60Co, 241AmBe aktivitas:
0,4 MBq – 40 GBq)
b. sumber well logging
c. sumber fotofluorografi
4 1>A/D≥0,01 Cukup Sumber gauging industri aktivitas
memenuhi rendah
persyaratan (147Pm, 204Tl, 85Kr, 90Sr, 241Am,
keselamatan 55Fe, 109Cd, 63Ni

sumber aktivitas: 0,4 MBq– 40 GBq)


radioaktif
5 0,01 > A/D Cukup sumber untuk:
memenuhi a. pendidikan, penelitian,
persyaratan pengembangan
keselamatan b. check-sources
sumber c. kalibrasi
radioaktif d. standarisasi

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 |7


C. Rangkuman

1. Keamanan sumber radioaktif diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 33


Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan Sumber Radioaktif,
yang penerapannya dijelaskan secara rinci dalam Peraturan Kepala (Perka)
Bapeten No. 6 Tahun 2015 tentang Keamanan Sumber Radioaktif

2. Keamanan sumber radioaktif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah


akses tidak sah, perusakan, kehilangan,pencurian, dan/atau pemindahan tidak
sah sumber radioaktif. Sumber radioaktif adalah zat radioaktif berbentuk
padat yang terbungkus secara permanen dalam kapsul yang terikat kuat.

3. Kategorisasi sumber radioaktif didasarkan pada potensi Sumber Radioaktif


yang dapat menimbulkan efek Radiasi yang segera dapat terjadi setelah
ambang dosis terlampaui (efek deterministik), mengacu pada nilai A/D dan
pemanfaatannya. Sumber radioaktif dikelompokkan ke dalam kategori 1,
dengan potensi bahaya paling besar, sampai kategori 5

4. Tingkat keamanan untuk kegiatan ekspor, impor, penggunaan, produksi


radioisotop dan pengelolaan limbah radioaktif dikelompokkan ke dalam:
a. Tingkat keamanan A
b. Tingkat keamanan B
c. Tingkat keamanan C

5. Tingkat keamanan untuk kegiatan Pengangkutan Sumber Radioaktif


dikelompokkan ke dalam:
a. Tingkat keamanan dasar
b. Tingkat keamanan lanjutan
c. Tingkat keamanan lanjutan diperketat

8| Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


D. Soal Latihan

1. Keamanan Sumber Radioaktif berdasarkan peraturan perundangan


mempunyai pengertian .....
A. Tindakan untuk mengurangi atau menghindari terjadinya paparan
kronik dan paparan darurat
B. Tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota
masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi
C. Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang
merusak akibat paparan radiasi
D. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah akses tidak sah atau
perusakan, dari kehilangan, pencurian dan/atau pemindahan tidak
sah sumber radioaktif

2. Peraturan Kepala BAPETEN yang mengatur tentang keamanan sumber


radioaktif adalah ….
A. Perka BAPETEN No 1 Tahun 2010
B. Perka BAPETEN No 6 Tahun 2009
C. Perka BAPETEN No 6 Tahun 2015
D. Perka BAPETEN No 4 Tahun 2013

3. Berikut ini pengelompokan tingkat keamanan untuk kegiatan


Pengangkutan Sumber Radioaktif, kecuali …..
A. Tingkat keamanan dasar
B. Tingkat keamanan B
C. Tingkat keamanan lanjutan
D. Tingkat keamanan lanjutan diperketat

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 |9


4. Pernyataan yang benar untuk Kategori dan Tingkat Keamanan Sumber
Radioaktif dalam kegiatan penggunaan adalah …..
A. Sumber radioaktif berpotensi ekstrim berbahaya masuk kategori 5
B. Sumber radioaktif berpotensi ekstrim berbahaya masuk kelompok
keamanan C
C. Sumber radioaktif kategori 3 masuk kelompok keamanan C
D. Jawaban A, B dan C benar

5. Kategori dan Tingkat Keamanan Sumber Radioaktif untuk kegiatan


penggunaan Sumber gauging industri aktivitas tinggi adalah …..
A. Kategori 3 dan Tingkat Keamanan C
B. Kategori 2 dan Tingkat Keamanan B
C. Kategori 1 dan Tingkat Keamanan A
D. Kategori 4 dan Tingkat Keamanan cukup memenuhi persyaratan
keselamatan sumber radioaktif

10 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


BAB III PERSYARATAN IZIN DAN PERSYARATAN
PERSETUJUAN

Peraturan Kepala Bapeten No.6 Tahun 2015 mengatur tentang persyaratan izin
penggunaan, produksi radioisotop, pengelolaan limbah radioaktif, dan persyaratan
persetujuan untuk kegiatan ekspor dan impor.

A. Persyaratan Izin

Setiap orang atau badan yang melaksanakan pemanfaatan sumber radioaktif,


termasuk impor dan ekspor sumber radioaktif kategori 1 sampai dengan kategori 5
wajib memiliki izin pemanfaatan tenaga nuklir dari BAPETEN dengan memenuhi
persyaratan:

1. persyaratan keselamatan radiasi


2. persyaratan keamanan sumber radioaktif :
a. dokumen Keamanan Sumber Radioaktif
i. bukti kelulusan pelatihan Petugas Keamanan Sumber Radioaktif
(PKSR)
ii. program Keamanan Sumber Radioaktif
iii. laporan verifikasi Keamanan Sumber Radioaktif
b. upaya Keamanan Sumber Radioaktif

B. Persyaratan Persetujuan dalam Ekspor dan Impor Sumber


Radioaktif

Persyaratan persetujuan ekspor dan impor diberlakukan untuk kategori 1 dan


kategori 2. Persetujuan ekspor dari Kepala BAPETEN paling lambat 7 hari sebelum
pengiriman. Untuk mendapatkan persetujuan ekspor tersebut, dokumen yang
diperlukan meliputi:

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 11


a. pemberitahuan tertulis (notifikasi) kepada instansi yang berwenang di
negara pengimpor paling lambat 7 hari sebelum pengiriman yang berisi
informasi mengenai:

i. tanggal ekspor
ii. moda angkutan
iii. penerima
iv. nama dan aktivitas sumber radioaktif
v. tingkat aktivitas total
vi. jumlah dan nomor seri sumber radioaktif

b. bukti otorisasi dari instansi yang berwenang di negara pengimpor.

Dalam pelaksanaan ekspor kategori 1, eksportir harus menyampaikan persetujuan


tertulis yang diperoleh importir negara pengimpor dari instansi yang berwenang di
negara pengimpor.

Untuk memperoleh persetujuan impor Sumber Radioaktif kategori 1 dan kategori 2


dari Kepala BAPETEN, dokumen yang diperlukan:

a. Bukti otorisasi dari instansi yang berwenang di negara pengekspor


b. Bukti bahwa pihak pengguna sebagai penerima Sumber radioaktif telah
mendapat izin pemanfaatan tenaga nuklir dari Kepala BAPETEN
sebelum melaksanakan impor.

Dalam pelaksanaan impor sumber radioaktif kategori 1, importir harus


menyampaikan persetujuan tertulis yang diperoleh eksportir negara pengekspor
dari instansi yang berwenang di negara pengekspor.

12 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


C. Rangkuman

1. Persyaratan keamanan dalam memperoleh izin pemanfaatan tenaga nuklir


dari BAPETEN meliputi dokumen Keamanan Sumber Radioaktif dan upaya
Keamanan Sumber Radioaktif. Dokumen meliputi bukti kelulusan pelatihan
PKSR, program Keamanan Sumber Radioaktif dan laporan verifikasi
Keamanan Sumber Radioaktif.

2. Persyaratan persetujuan ekspor dan impor diberlakukan untuk kategori 1


dan kategori 2.

D. Soal Latihan
1. Salah satu persyaratan persetujuan untuk ekspor dan impor sumber
radioaktif adalah pemberitahuan tertulis yang antara lain berisi informasi
mengenai hal di bawah ini, KECUALI:
A. moda angkutan
B. nama dan aktivitas sumber radioaktif
C. jumlah dan nomor seri sumber radioaktif
D. bukti otorisasi

2. Berikut ini adalah dokumen dalam persyaratan keamanan memperoleh izin


pemanfaatan tenaga nuklir dari BAPETEN, kecuali ....
A. Bukti kelulusan pelatihan PKSR
B. Program Keamanan Sumber Radioaktif
C. Bukti otorisasi
D. Laporan Verifikasi Keamanan Sumber Radioaktif

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 13


Halaman ini sengaja dikosongkan

14 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


BAB IV UPAYA KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

Upaya Keamanan Sumber Radioaktif meliputi fungsi:


- pencegahan,
- deteksi,
- penundaan, dan
- respon.

Bentuk upaya keamanan dibedakan untuk kegiatan:


- Ekspor, impor, penggunaan, produksi radioisotop, dan pengelolaan
limbah radioaktif
- Pengangkutan sumber radioaktif.

A. Upaya Keamanan Sumber Radioaktif untuk kegiatan


ekspor, impor, penggunaan, produksi radioisotop, dan
pengelolaan limbah radioaktif
A. Fungsi Pencegahan

Upaya Keamanan Sumber Radioaktif untuk memenuhi fungsi


pencegahan meliputi organisasi, pelatihan, pemeriksaan latar
belakang, sistem keamanan informasi, dan kendali akses.

a. Organisasi Keamanan Sumber Radioaktif


Organisasi Keamanan Sumber Radioaktif minimal terdiri dari
i. Pemegang Izin
ii. Petugas Keamanan Sumber Radioaktif (PKSR)
PKSR dapat dirangkap oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
atau Kepala satuan pengamanan fasilitas.
Organisasi Keamanan Sumber Radioaktif disesuaikan dengan:
- tingkat Keamanan Sumber Radioaktif;

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 15


- jumlah Sumber Radioaktif;
- potensi ancaman terhadap Sumber Radioaktif.
Organisasi dapat diintegrasikan dengan organisasi keamanan fasilitas.
Pemegang Izin mempunyai tugas dan tanggung jawab:
i. menyusun, mengembangkan, memutakhirkan dan
melaksanakan program Keamanan Sumber Radioaktif;
ii. menyusun, mengembangkan dan memutakhirkan laporan
verifikasi Keamanan Sumber Radioaktif;
iii. mengembangkan budaya keamanan, yang meliputi:
- komitmen terhadap unjuk kerja yang mempertimbangkan
aspek keamanan pada semua tingkat dalam manajemen;
- penerapan budaya keamanan dalam struktur organisasi
mampu laksana;
- pengalokasian sumber daya keuangan, peralatan, fasilitas dan
personil yang mencukupi untuk menerapkan keamanan; dan
- kemampuan mengkomunikasikan program Keamanan
Sumber Radioaktif secara konsisten dan menyeluruh dalam
organisasi.
iv. menjamin peralatan Keamanan Sumber Radioaktif berfungsi
dengan baik;
v. menjamin dan memastikan ketersediaan personil, prosedur, dan
peralatan Keamanan Sumber Radioaktif;
vi. menyediakan pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif untuk
personil yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan sumber
radioaktif.

PKSR mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:


i. memberikan saran kepada Pemegang Izin berkaitan dengan
upaya Keamanan Sumber Radioaktif;

16 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


ii. membantu Pemegang Izin mengembangkan program Keamanan
Sumber Radioaktif dan laporan verifikasi Keamanan Sumber
Radioaktif;
iii. membantu Pemegang Izin untuk memastikan terpenuhinya
persyaratan Keamanan Sumber Radioaktif meningkatkan
keamanan di fasilitas dan Sumber Radioaktif jika terjadi
peningkatan ancaman terhadap keamanan;
iv. memberikan pelatihan atau memberikan petunjuk dan informasi
tentang Keamanan Sumber Radioaktif di internal fasilitas kepada
personil lain dan orang lain yang memiliki akses terhadap Sumber
Radioaktif, dengan difasilitasi oleh Pemegang Izin;
v. melaksanakan Inventarisasi Sumber Radioaktif secara berkala;
dan
vi. melaporkan kepada Pemegang Izin setiap:
- terjadi kerusakan fasilitas atau peralatan keamanan untuk
diperbaiki atau diganti;
- peristiwa yang terkait dengan potensi gangguan atau
ancaman terhadap keamanan, dan keadaan darurat
Keamanan Sumber Radioaktif.
PKSR harus memiliki bukti kelulusan pelatihan PKSR, sehingga calon
PKSR harus mengikuti pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif dan lulus
ujian pelatihan tersebut. Pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif
diselenggarakan oleh lembaga pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif.
Ujian pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif diselenggarakan oleh
BAPETEN.

b. Pelatihan
Pelatihan untuk personil yang terlibat dalam pemanfaatan sumber
radioaktif diselenggarakan oleh Pemegang Izin. Materi pelatihan
meliputi:

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 17


i. pengenalan budaya Keamanan Sumber Radioaktif;
ii. tugas setiap personil dalam Keamanan Sumber Radioaktif ;
iii. fungsi dan pengoperasian peralatan Keamanan Sumber
Radioaktif;
iv. penanggulangan keadaan darurat Keamanan Sumber
Radioaktif.

c. Pemeriksaan Latar Belakang

Pemeriksaan latar belakang dilakukan untuk menilai kejujuran


personil dan menetapkan kewenangan memasuki fasilitas
penggunaan dan penyimpanan sumber radioaktif, atau mengakses ke
sumber radioaktif pada saat pengangkutan. Pemeriksaan dilakukan
terhadap orang yang memiliki akses ke fasilitas sumber radioaktif,
meliputi:
i. petugas kebersihan
ii. petugas keamanan fasilitas
iii. pengemudi
iv. petugas pemuatan dan pembongkaran Sumber Radioaktif
v. pengunjung
Pemeriksaan latar belakang dilakukan dalam bentuk pemeriksaan
dokumen dan wawancara. Pemeriksaan dokumen meliputi:
i. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
ii. kartu keluarga
iii. akta kelahiran atau sejenisnya
iv. surat keterangan catatan kepolisian
v. surat keterangan dari tempat bekerja terdahulu, jika
sebelumnya pernah bekerja.
Sedangkan materi wawancara meliputi:
i. pengalaman kerja
ii. kondisi keuangan
iii. latar belakang dan kondisi keluarga.

18 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


Pemeriksaan latar belakang dilakukan secara berkala, minimal 1 kali
dalam 1 tahun, dan sewaktu-waktu. Pemeriksaan latar belakang
secara sewaktu-waktu dilakukan jika:
i. ada indikasi ancaman internal atau eksternal terhadap
Keamanan Sumber Radioaktif
ii. terjadi gangguan Keamanan Sumber Radioaktif.

d. Sistem Keamanan Informasi


Sistem keamanan informasi diterapkan untuk memastikan:
- pengendalian:
o informasi mengenai lokasi Sumber Radioaktif
o program Keamanan Sumber Radioaktif
o laporan verifikasi Keamanan Sumber Radioaktif
- informasi rahasia yang diterima dari Pemegang Izin tidak
diserahkan kepada pihak lain tanpa persetujuan dari pihak
pertama.
Sistem keamanan informasi ditetapkan berdasarkan:
- aktivitas dan jumlah Sumber Radioaktif
- potensi ancaman terhadap Sumber Radioaktif.

e. Kendali Akses
Kendali akses sesuai dengan tingkat keamanan ditunjukkan pada
tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 4.1. Kendali akses sesuai dengan tingkat keamanan


Cara kendali akses Tingkat Keamanan
A B C
prosedur pemberian izin masuk √ √ √
pemberian tanda pengenal √ √ √
pembuatan rekaman masuk dan keluar √ √ √

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 19


Cara kendali akses Tingkat Keamanan
A B C
fasilitas
pembuatan rekaman pengambilan dan √ √ √
pengembalian Sumber Radioaktif dari
tempat penyimpanan
prosedur pengawalan terhadap orang √ √
yang memiliki akses ke Sumber
Radioaktif

Contoh penerapan kendali akses dalam upaya pencegahan dapat dilihat pada
Gambar 1.

Gambar 1. Kendali akses dengan menggunakan tanda pengenal, pin dan sidik jari

3. Fungsi Deteksi

Upaya Keamanan Sumber Radioaktif yang memenuhi fungsi deteksi


meliputi:
a. peralatan deteksi
b. pemantauan secara terus menerus oleh petugas keamanan fasilitas.

Peralatan deteksi yang dipersyaratkan sesuai tingkat keamanan


ditunjukkan pada tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2. Peralatan deteksi sesuai tingkat keamanan


Peralatan Keamanan Kelompok Keamanan
A B C
Closed Circuit Television (CCTV) √ √
Detektor gerak √

20 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


Peralatan Keamanan Kelompok Keamanan
A B C
Sensor inframerah √
HT √ √
Telepon √ √ √
Alarm dan sirene √ √ √
Balance Magnet ic Switch √

Keterangan:
Alarm, sirene dan CCTV untuk kegiatan radiografi industri dipasang di
fasilitas penyimpanan

Jumlah peralatan deteksi disesuaikan dengan fasilitas, jumlah PKSR, dan


satuan pengamanan fasilitas.
Gambar 2 menunjukkan beberapa contoh peralatan deteksi yang
digunakan untuk keamanan

Gambar 2. Contoh peralatan deteksi: CCTV, sensor gerak (passive IR) dan BMS

4. Fungsi Penundaan

Upaya Keamanan Sumber Radioaktif yang memenuhi fungsi penundaan


meliputi fasilitas Sumber Radioaktif, kendali kunci, peralatan
penundaan.
a. Fasilitas Sumber Radioaktif, dapat berupa:
- fasilitas tetap
- fasilitas penyimpanan
Fasilitas sumber radioaktif memenuhi ketentuan:
- menggunakan material yang kuat dan tidak mudah dirusak

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 21


- didesain tanpa jendela.
Fasilitas penyimpanan yang berada ditempat terbuka, selain
memenuhi persyaratan tersebut, juga harus dilengkapi pagar.

b. Kendali Kunci, ditunjukkan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3. Kendali kunci sesuai tingkat keamanan


Tingkat
Cara kendali kunci Keamanan
A B C
membuat dan memelihara rekaman penggunaan, √ √ √
penyimpanan, dan pemeriksaan kunci, berisi:
- nama personil
- tanggal pelaksanaan
- waktu pelaksanaan
- tanda tangan
memeriksa keberadaan kunci secara berkala, untuk √ √ √
menghindari usaha penggandaan
menetapkan 2 personil untuk menyimpan dan √
menggunakan masing-masing 1 kunci manual yang
berbeda dan digunakan secara bersamaan saat
membuka dan menutup fasilitas
mengubah kombinasi PIN atau sandi kunci √
elektronik secara berkala atau jika terdapat personil
yang kewenangannya dihentikan untuk mengakses
fasilitas

c. Peralatan Penundaan
Persyaratan peralatan penundaan sesuai tingkat keamanan
ditunjukkan pada tabel 4.4. sebagai berikut.

22 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


Tabel 4.4. Peralatan penundaan sesuai tingkat keamanan
Peralatan Tingkat Keamanan
A B C
Kunci 1 buah
elektronik
Kunci manual 2 buah 1 buah 1 buah
pada pintu pada pintu gerbang
fasilitas tetap menuju atau pintu masuk
atau Fasilitas Tetap, dan
penyimpanan fasilitas penyimpanan

5. Fungsi Respon

Upaya Keamanan Sumber Radioaktif yang memenuhi fungsi respon


meliputi peralatan yang memenuhi fungsi respon dan penanggulangan
keadaan darurat Keamanan Sumber Radioaktif.
a. Peralatan yang memenuhi fungsi respon
Peralatan yang memenuhi fungsi respon sesuai dengan tingkat
keamanan ditunjukkan pada tabel 4.5. sebagai berikut.

Tabel 4.5. Peralatan respon sesuai tingkat keamanan


Peralatan respon Tingkat Keamanan
A B C
handy talky (HT) √ √
telepon terpasang tetap dan telepon √ √ √

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 23


selular
senter bertegangan paling rendah 6 volt √ √ √
Jumlah peralatan yang disesuaikan dengan jumlah PKSR dan satuan
pengamanan fasilitas.

Penanggulangan keadaan darurat keamanan sumber radioaktif harus


dilakukan sesuai dengan prosedur yang merupakan bagian dari Program
Keamanan Sumber Radioaktif.

B. Upaya Keamanan Sumber Radioaktif untuk Kegiatan


Pengangkutan Sumber Radioaktif

Upaya keamanan Sumber Radioaktif untuk kegiatan Pengangkutan Sumber


Radioaktif dimuat dalam rencana keamanan untuk kegiatan Pengangkutan
Sumber Radioaktif. Rencana keamanan untuk kegiatan Pengangkutan
Sumber Radioaktif meliputi:
1. deskripsi Sumber Radioaktif, tipe bungkusan, dan moda Pengangkutan
Sumber Radioaktif
2. deskripsi personil pengangkut
3. penetapan tanggung jawab tiap personil
4. daftar peralatan Keamanan Sumber Radioaktif dan peralatan
komunikasi;
5. deskripsi rute Pengangkutan Sumber Radioaktif
6. pelatihan personil;
7. prosedur transit, penyimpanan sementara, perpindahtanganan dan
pembongkaran
8. prosedur pelaporan dalam kondisi rutin dan kondisi darurat
9. Inventarisasi dan rekaman hasil Inventarisasi Sumber radioaktif yang
diangkut
10. prosedur rencana penanggulangan keadaan darurat keamanan untuk
kegiatan Pengangkutan Sumber Radioaktif.

24 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


Upaya keamanan sumber radioaktif dalam pengangkutan harus dapat
memenuhi fungsi keamanan sumber radioaktif yang meliputi:

1. Fungsi Pencegahan

Upaya keamanan yang memenuhi fungsi pencegahan sesuai dengan


tingkat keamanan ditunjukkan pada tabel 4.6. sebagai berikut.

Tabel 4.6. Upaya keamanan fungsi pencegahan dalam pengangkutan


Tingkat Keamanan
Upaya keamanan fungsi pencegahan
dasar lanjutan Lanjutan
dalam Pengangkutan
diperketat
pemberitahuan pendahuluan kepada √ √ √
penerima
pemberitahuan pendahuluan kepada √ √
Kepala BAPETEN
pengidentifikasian personil √ √ √
pengangkut
pemilihan moda Pengangkutan √ √ √
Sumber Radioaktif
penentuan rute Pengangkutan √ √
Sumber Radioaktif
penentuan tempat pemberhentian √ √ √
dan transit

Pemberitahuan pendahuluan meliuti:


- rencana pengiriman
- moda Pengangkutan Sumber Radioaktif
- perkiraan waktu kedatangan.

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 25


Penentuan rute Pengangkutan Sumber Radioaktif oleh pengirim meliputi:
- rute utama
- rute alternatif.

Penentuan rute Pengangkutan Sumber Radioaktif direncanakan untuk


menghindari daerah rawan bencana alam, rawan kerusuhan, rawan
ancaman, pencurian, dan sabotase.

Penentuan tempat pemberhentian dan transit mempertimbangkan


kondisi keamanan lokasi dan kemudahan pengawasan. Selama di tempat
pemberhentian dan transit, Sumber Radioaktif harus berada di dalam
kendaraan yang terkunci dan diawasi secara terus menerus oleh PKSR.

2. Fungsi Deteksi

Upaya keamanan yang memenuhi fungsi deteksi sesuai tingkat


keamanan ditunjukkan pada tabel 4.7. sebagai berikut.

Tabel 4.7. Upaya keamanan fungsi deteksi dalam pengangkutan


Tingkat Keamanan
Upaya keamanan fungsi
dasar lanjutan Lanjutan
deteksi dalam Pengangkutan
diperketat
pemeriksaan kendaraan √ √ √
angkut
penggunaan sistem √ √
komunikasi pengamanan
penggunaan peralatan √ √
pelacak (tracking system)

26 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


3. Fungsi Penundaan

Upaya keamanan yang memenuhi fungsi penundaan sesuai tingkat


keamanan ditunjukkan pada tabel 4.8. sebagai berikut.
Tabel 4.8. Upaya keamanan fungsi penundaan dalam pengangkutan
Upaya keamanan fungsi Tingkat Keamanan
penundaan dalam dasar lanjutan Lanjutan
Pengangkutan diperketat
penggunaan kunci dan segel √ √ √
pelaksanaan √ √
perpindahtanganan

Gambar 3. Menunjukkan beberapa contoh segel dengan tingkat keamanan


yang berbeda

Gambar 3. Contoh beberapa jenis segel untuk tingkat keamanan yang berbeda

4. Fungsi Respon

Upaya keamanan yang memenuhi fungsi respon sesuai tingkat keamanan


ditunjukkan pada tabel 4.9. sebagai berikut.

Tabel 4.9. Upaya keamanan fungsi respon dalam pengangkutan

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 27


Tingkat Keamanan
Upaya keamanan fungsi respon dalam
dasar lanjutan Lanjutan
Pengangkutan
diperketat
penanggulangan keadaan darurat √ √ √
keamanan dalam Pengangkutan
Sumber Radioaktif
pelaporan dalam kondisi rutin maupun √ √ √
kondisi darurat

penetapan PKSR √ √

koordinasi dengan Kepolisian √


Republik Indonesia

C. Rangkuman
1. Upaya Keamanan Sumber Radioaktif untuk kegiatan ekspor,
impor, penggunaan sumber radioaktif, produksi radioisotop, dan
pengelolaan limbah radioaktif meliputi fungsi:
a. Pencegahan, dengan:
1) organisasi,
2) pelatihan,
3) pemeriksaan latar belakang,
4) sistem keamanan informasi,
5) kendali akses

28 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


b. Deteksi, dengan:
1) peralatan deteksi
2) pemantauan secara terus menerus oleh petugas
keamanan fasilitas.
3) Penundaan, dengan:
- fasilitas Sumber Radioaktif
- kendali kunci
- peralatan penundaan: kunci elektronik dan kunci
manual
c. Respon, dengan:
- peralatan yang memenuhi fungsi respon
- penanggulangan keadaan darurat Keamanan Sumber
Radioaktif
2. Upaya keamanan Sumber Radioaktif untuk kegiatan
Pengangkutan Sumber Radioaktif, meliputi fungsi:
a. Pencegahan, dengan:
- pemberitahuan pendahuluan kepada penerima
- pemberitahuan pendahuluan kepada Kepala BAPETEN
- pengidentifikasian personil pengangkut
- pemilihan moda Pengangkutan Sumber Radioaktif
- penentuan rute Pengangkutan Sumber Radioaktif
- penentuan tempat pemberhentian dan transit
b. Deteksi, dengan:
- pemeriksaan kendaraan angkut
- penggunaan sistem komunikasi pengamanan
- penggunaan peralatan pelacak (tracking system)
c. Penundaan, dengan:
- penggunaan kunci dan segel
- pelaksanaan perpindahtanganan
d. Respon, dengan:

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 29


- penanggulangan keadaan darurat keamanan dalam
Pengangkutan Sumber Radioaktif
- pelaporan dalam kondisi rutin maupun kondisi darurat
- penetapan PKSR
- koordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia
Upaya keamanan sumber radioaktif dimuat dalam rencana keamanan
untuk kegiatan Pengangkutan Sumber Radioaktif

D. Soal Latihan
1. Salah satu persyaratan persetujuan untuk ekspor dan impor sumber
radioaktif adalah pemberitahuan tertulis yang antara lain berisi
informasi mengenai hal di bawah ini, KECUALI:
A. moda angkutan
B. nama dan aktivitas sumber radioaktif
C. jumlah dan nomor seri sumber radioaktif
D. bukti otorisasi

2. Upaya Keamanan Sumber Radioaktif menurut Perka BAPETEN No. 6


tahun 2015 harus meliputi fungsi sebagai berikut:
A. Pencegahan, deteksi, penundaan, respon dan verifikasi
keamanan
B. Pencegahan, deteksi, verifikasi keamanan dan pelaporan
C. Pencegahan, deteksi, respon dan pelaporan
D. Pencegahan, deteksi, penundaan, dan respon

3. Berikut ini merupakan upaya keamanan sumber radioaktif untuk


memenuhi fungsi pencegahan, kecuali....
A. Organisasi keamanan sumber radioaktif
B. Pelatihan
C. Pemeriksaan latar belakang

30 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


D. Memenuhi persyaratan fasilitas penyimpanan

4. Berikut ini peralatan deteksi yang dipersyaratkan untuk tingkat


keamanan C adalah...
A. CCTV, HT, Telepon
B. Detektor gerak, alarm dan sirine
C. Telepon, alarm dan sirine
D. Sensor inframerah, telepon, dan BMS
5. Upaya keamanan sumber radiaoktif yang memenuhi fungsi penundaan
tentang ketentuan fasilitas sumber radioaktif yaitu
A. Menggunakan material yang kuat, tidak mudah dirusak, serta desain
tanpa jendela
B. Menggunakan material yang kuat, tidak mudah dirusak, serta desain
dengan jendela
C. Menggunakan material yang mudah dirusak dengan desain tanpa
jendela
D. Tidak ada desain khusus

6. Peralatan yang memenuhi fungsi respon untuk tingkat keamanan C adalah


A. Handy talky, telepon terpasang tetap dan telepon seluler
B. Handy talky, telepon selular, dan senter bertegangan paling rendah 6
volt
C. Telepon terpasang tetap, telepon seluler, dan senter bertegangan
paling rendah 6 volt
D. Handy talky dan senter bertegangan paling rendah 6 volt
7. Berikut ini adalah upaya keamanan sumber radioaktif dalam
pengangkutan untuk memenuhi fungsi pencegahan, adalah dengan....
A. Pemeriksaan kendaraan angkut
B. Pemilihan moda Pengangkutan Sumber Radioaktif
C. Penggunaan kunci dan segel

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 31


D. Penetapan Petugas Keamanan Sumber Radioaktif
8. Berikut ini adalah upaya keamanan sumber radioaktif dalam
pengangkutan untuk memenuhi fungsi deteksi, adalah dengan....
A. Pelaksanaan perpindahtanganan
B. Penanggulangan keadaan darurat keamanan dalam Pengangkutan
Sumber Radioaktif
C. Pemeriksaan kendaraan angkut
D. Penentuan tempat pemberhentian dan transit
9. Berikut ini adalah upaya keamanan sumber radioaktif dalam
pengangkutan untuk memenuhi fungsi penundaan, adalah dengan....
A. Penggunaan kunci dan segel
B. Penggunaan peralatan pelacak
C. Membuat rencana pengiriman
D. Pelaporan dalam kondisi rutin maupun kondisi darurat

10. Berikut ini adalah upaya keamanan sumber radioaktif dalam


pengangkutan untuk memenuhi fungsi respon, adalah dengan....
A. Pengidentifikasian personil pengangkut
B. Pemeriksaan kendaraan angkut
C. Penggunaan kunci dan segel
D. Pelaporan dalam kondisi rutin maupun kondisi darurat

32 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 33
BAB V PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

Program keamanan sumber radioaktif disusun untuk menunjukkan tanggung


jawab Pemegang izin dalam keamanan sumber radioaktif, yang menjadi
panduan pelaksanaan upaya kemanan sumber radioaktif baik dalam
penggunaan, penyimpanan, maupun pengangkutan. Program keamanan
sumber radioaktif merupakan dokumen yang sistematis dan dinamis, perlu
dievaluasi secara berkala dan dimutakhirkan sesuai dengan kebutuhan
peningkatan kemanan.

A. Sistematika Program Keamanan Sumber Radioaktif


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
BAB II DESKRIPSI SUMBER RADIOAKTIF, FASILITAS, PERALATAN
DAN LINGKUNGAN SEKITARNYA
1.1. Deskripsi Sumber Radioaktif
1.2. Desain dan Denah Fasilitas
1.3. Data Peralatan Keamanan Sumber Radioaktif
1.4. Deskripsi Lingkungan Sekitar
BAB III ORGANISASI KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
3.1. Struktur Organisasi
3.2. Tanggung Jawab Pemegang Izin
3.3. Tanggung Jawab Petugas Keamanan Sumber
Radioaktif
BAB IV PROSEDUR OPERASIONAL KEAMANAN SUMBER
RADIOAKTIF DALAM PENGGUNAAN, EKSPOR, IMPOR DAN
PENGANGKUTAN SUMBER RADIOAKTIF
4.1. Prosedur Penggunaan
4.2. Prosedur Ekspor (untuk eksportir)

34 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


4.3. Prosedur Impor (untuk importir)
4.4. Rencana Keamanan untuk Kegiatan Pengangkutan
Sumber Radioaktif (jika ada kegiatan Pengangkutan
Sumber Radioaktif)
BAB V PELATIHAN
BAB VI INVENTARISASI DAN REKAMAN HASIL INVENTARISASI
BAB VII PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT KEAMANAN
SUMBER RADIOAKTIF
BAB VIII PELAPORAN

B. Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Sumber


Radioaktif

Kondisi yang termasuk dalam keadaan darurat Keamanan Sumber


Radioaktif meliputi:
- akses tidak sah terhadap Sumber Radioaktif
- perusakan fasilitas
- kehilangan Sumber Radioaktif
- pencurian atau Sabotase terhadap Sumber Radioakti
- pemindahan tidak sah Sumber Radioaktif
- peningkatan ancaman yang mempunyai dampak signifikan
terhadap Keamanan Sumber Radioaktif atau fasilitas
- kecelakaan Pengangkutan Sumber Radioaktif.

Terkait dengan upaya untuk mengurangi potensi peningkatan ancaman


yang mempunyai dampak signifikan terhadap Keamanan Sumber
Radioaktif atau fasilitas perlu dilakukan:
- menempatkan Sumber Radioaktif di dalam kontainer dan
disimpan di fasilitas penyimpanan jika Sumber Radioaktif tidak
dioperasikan

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 35


- meningkatkan pemantauan fasilitas oleh Petugas Keamanan
Sumber Radioaktif
- meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan pihak
kepolisian terdekat.

Penanggulangan keadaan darurat keamanan sumber radioaktif harus


dilakukan sesuai dengan prosedur. Prosedur tersebut paling kurang meliputi:
i. identifikasi kejadian
ii. penetapan tanggung jawab tiap personil
iii. perkiraan dampak keadaan darurat
iv. penetapan tindakan penanggulangan keadaan darurat
v. pemilihan peralatan untuk melaksanakan prosedur keadaan
darurat
vi. penetapan mekanisme komunikasi antar personil dan kepolisian
vii. pelatihan penanggulangan keadaan darurat
viii. perekaman

C. Rekaman dan Laporan


1. Rekaman
Rekaman merupakan bukti pelaksanaan kegiatan, sehingga rekaman
dibuat, dipelihara, dan diperbarui. Rekaman dan laporan yang
disampaikan meliputi:
a. Pelaksanaan Program Keamanan Sumber Radioaktif
 Rekaman dan laporan pelaksanaan kegiatan
 Rekaman dan laporan Pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif
secara internal dan eksternal yang telah dilakukan.
b. Pelaksanaan Verifikasi Keamanan Sumber Radioaktif
 Hasil penilaian tingkat ancaman yang ada di dalam dan di
sekitar fasilitas
 Hasil penilaian unjuk kerja organisasi, prosedur, dan peralatan
Keamanan Sumber Radioaktif.

36 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


c. Keadaan Darurat Keamanan Sumber Radioaktif
Rekaman dan laporan terkait keadaan darurat keamanan sumber
radioaktif harus sesuai dengan jenis keadaan darurat keamanan
sumber radioaktif yang terjadi.

2. Laporan
Laporan pelaksanan program dan verifikasi keamanan sumber
radioaktif disampaikan ke BAPETEN minimal 1 kali dalam 1 tahun.
Sedangkan laporan keadaan darurat keamanan sumber radioaktif
disampaikan secara lisan dan tertulis.
a. lisan
Laporan keadaan darurat keamanan sumber radioaktif secara
lisan disampaikan kepada Kepala BAPETEN secara langsung atau
melalui telepon paling lambat 1 jam terhitung sejak kejadian.
b. tertulis
Laporan keadaan darurat keamanan sumber radioaktif secara
tertulis disampaikan oleh Pemegang Izin kepada Kepala
BAPETEN paling lambat 3 hari terhitung sejak terjadinya keadaan
darurat, meliputi:
 penyebab situasi darurat;
 kronologi;
 dampak yang ditimbulkan.
Pemegang izin juga harus menyampaikan laporan tertulis hasil
identifikasi dan penanggulangan keadaan darurat keamanan sumber
radioaktif kepada Kepala BAPETEN paling lambat 30 hari terhitung
sejak tanggal kejadian. Laporan ini meliputi:
 pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat keamanan sumber
radioaktif, meliputi personil dan peralatan;
 tindakan yang dilakukan untuk mengamankan sumber radioaktif;
 dampak yang ditimbulkan.

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 37


Dalam keadaan darurat atau peristiwa yang menimbulkan akibat yang
signifikan terhadap keamanan sumber radioaktif pada kegiatan
pengangkutan sumber radioaktif, pengirim harus menyampaikan
laporan kepada Kepala BAPETEN dan Kepolisian terdekat secepat
mungkin.

D. Rangkuman
1. Program Keamanan Sumber Radioaktif terdiri dari 8 bab, berisi:
- pendahuluan
- deskripsi Sumber Radioaktif, desain dan denah fasilitas, data
peralatan Keamanan Sumber Radioaktif, dan lingkungan
sekitarnya
- organisasi Keamanan Sumber Radioaktif
- prosedur operasional Keamanan Sumber Radioaktif
- pelatihan
- Inventarisasi dan rekaman hasil Inventarisasi
- prosedur penanggulangan keadaan darurat Keamanan Sumber
Radioaktif
- pelaporan.

2. Rekaman dan laporan yang disampaikan meliputi:


a. Pelaksanaan Program Keamanan Sumber Radioaktif
b. Pelaksanaan Verifikasi Keamanan Sumber Radioaktif
c. Keadaan Darurat Keamanan Sumber Radioaktif
Laporan pelaksanan program dan verifikasi keamanan sumber
radioaktif disampaikan ke BAPETEN minimal 1 kali dalam 1 tahun.
Laporan keadaan darurat keamanan sumber radioaktif disampaikan
secara lisan (paling lambat 1 jam), dan tertulis berupa:
a. laporan tertulis keadaan darurat paling lambat 3 hari

38 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023


b. laporan tertulis hasil identifikasi dan penanggulangan keadaan
darurat keamanan sumber radioaktif paling lambat 30 hari

E. Soal Latihan

1. Salah satu unsur dalam Organisasi Keamanan Sumber Radioaktif


adalah Petugas Keamanan Sumber Radioaktif (PKSR). PKSR
tersebut harus ditunjuk dan ditetapkan oleh
A. BAPETEN; dapat berasal dari PPR atau kepala SATPAM
fasilitas; dan lulus pelatihan KSR
B. Pemegang Izin; dapat berasal dari PPR atau kepala
SATPAM fasilitas; dan lulus pelatihan KSR
C. Pemegang Izin; dapat berasal dari PPR atau kepala
SATPAM fasilitas
D. BAPETEN; dapat berasal dari PPR atau kepala SATPAM
fasilitas
2. Laporan pelaksanaan program dan verifikasi keamanan sumber
radioaktif disampaikan ke BAPETEN minimal
A. 1 kali dalam 1 tahun
B. 2 kali dalam 1 tahun
C. 3 kali dalam 1 tahun
D. 4 kali dalam 1 tahun

Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023 | 39


DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 tentang Keselamatan Radiasi


Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif

2. Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 6 Tahun 2015 tentang Keamanan


Sumber Radioaktif

3. IAEA, Nuclear Security Series No 5, Identification of Radioactives Sorces


and Devices, IAEA ,Vienna, 2007

4. IAEA,TECDOC-1344, Categorization of radioactive sources, Vienna,


Austria, 2003

5. IAEA, Safety Guide No RS-G-1.9, Categorization of radioactive sources,


Vienna, Austria, 2005

6. IAEA, Code of Conduct on the Safety and Security of Radioactive Source,


Vienna, Austria, 2004

7. IAEA, Nuclear Security Series No 11, Implementeing Guide : Security of


Radioactives Source, Vienna, Austria, 2009

40 | Keamanan Sumber Radioaktif, DPK – BRIN, 2023

Anda mungkin juga menyukai