Anda di halaman 1dari 21

` PROGRAM PROTEKSI

DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI


DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL

RSUD KRIOPANTING

2022

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRIOPANTING


2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Disiapkan
oleh Winarno Suseno, S.Tr PPR

Diperiksa
dr. Eva, Sp. Rad Ka.Instalasi
oleh

Disahkan dr. Helen Sukendy Direktur


oleh
Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Setiap kegiatan di RSUD KRIOPANTING, pelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi dalam
pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan oleh unit radiologi RSUD KRIOPANTING. Oleh
wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan suatu
karena itu unit radiologi RSUD KRIOPANTING
program proteksi dan keselamatan radiasi untuk memastikan keselamatan pasien, pekerja,
masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi, yang berdasarkan Undang – Undang
Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran ( Lembaran Negara republik Indonesia Tahun
1997 Nomor 23 ) ; Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan
Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan mempertimbangkan Peraturan Pemerintah
No.33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif,
Perka BAPETEN No 4 tahun 2020 jo Perka BAPETEN No.8 tahun 2011 tentang Keselamatan
Radiasi pada penggunaan Pesawat sinar –X dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional,
Perka BAPETEN No.6 tahun 2010 tentang pemantauan kesehatan bagi pekerja radiasi, Perka
BAPETEN No 2 tahun 2022 jo Perka BAPETEN No 2 tahun 2018 jo Perka BAPETEN No.9
tahun 2011 tentang uji kesesuaian pesawat Sinar – X Radiologi Diagnostik dan Intervensional
Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat untuk memenuhi persyaratan
keselamatan Radiasi. Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi diterapkan dalam setiap kegiatan di fasilitas sesuai
dengan prinsip proteksi radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi ini kami perbaharui dan disesuaikan
dengan tujuan pemanfaatan sumber radiasi pengion dan peraturan yang berlaku di Negara Indonesia. Unit radiologi
RSUD KRIOPANTING bertanggung jawab dan mengutamakan keselamatan keselamatan pasien,pekerja,
masyarakat dan lingkungan hidup diatas segalanya.
Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini atas nama RSUD KRIOPANTING
Mempunyai komitmen di dalam menjalankan program proteksi dan keselamatan Radiasi.

DIREKTUR,

dr. Helen Sukendy


NIP 19810520 200804 2 001
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................................... Hal 2


Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi ……..................................... Hal 3
Daftar Isi ........................................................................................................................ Hal 4
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. Hal 6
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. Hal 6
1.2. Tujuan ............................................................................................................... Hal 6
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................................. Hal 6
1.4. Definisi ............................................................................................................. Hal 7
BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 8
II.1. Struktur Organisasi (jika penyelenggara dalam bentuk organisasi) ................ Hal 8
II.2. Tanggung Jawab ............................................................................................... Hal 9

II.3. Pelatihan ............................................................................................................ Hal 11

BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN PERALATAN Hal 12


PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI ...............................
III.1. Deskripsi Fasilitas ............................................................................................. Hal 12
III.2. Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang ........................................ Hal 14
III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja .................................................................. Hal 15
III.4. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi ......................................................... Hal 16
BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 17
IV.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal .............................. Hal 17
IV.1.1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X ........................................................... Hal 17
IV.1.2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil ............................... Hal 18
IV.1.3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien .................................. Hal 19
IV.1.4. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien ............. Hal 19
IV.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat ..................................................... Hal 20
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN Hal 21
V.1. Keadaan Operasi Normal ................................................................................ Hal 21
V.2. Keadaan Darurat .............................................................................................. Hal 22
LAIN-LAIN .................................................................................................................. Hal 22
KESIMPULAN ............................................................................................................. Hal 23
DAFTAR ACUAN ....................................................................................................... Hal 24
LAMPIRAN .................................................................................................................. Hal
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan


terencana untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari
bahaya radiasi. Program ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No 29
tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatn Sumber Radiasi pengion dan Bahan Nuklir,
dengan mempertimbangkan Peraturan Pemerintah No 33 tahun 2007 tentang Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Radiasi dalam Penggunaan pesawat Sinar-X Radiologi
Diagnostik dan Intervensional, Perka BAPETEN No 4 tahun 2020 jo Perka BAPETEN
No.8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi pada penggunaan Pesawat sinar –X dalam
Radiologi Diagnostik dan Intervensional serta Perka BAPETEN No 4 tahun 2013 tentang
Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfatan Tenaga Nuklir.

Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan


hidup, RSUD KRIOPANTING berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatn radiasi pengion
direncanakan, dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPETEN
dan menjamin paparan radiasi ditekan serendah-rendahnya. Penerimaan dosis radiasi
terhadap pekerja dan masyarakat tidak boleh melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang
ditetapkan oleh BAPETEN

1.2. Tujuan

Tujuan pembuatan dokumen ini adalah:

o Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X, peralatan penunjang, dan


perlengkapan proteksi;
o Memastikan bahwa proteksi dan keselamatan radiasi di fasilitas terpenuhi dan dapat
direview atau dikaji ulang sesuai dengan pemanfaatannya; dan
o Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik dan intervensional dapat memenuhi
prinsip-prinsip keselamatan radiasi.

1.3. Ruang lingkup

Lingkup program proteksi inimencakup seluruh pesawat sinar-X untuk tujuan


pemanfaatan radiologi diagnostik dan intervensional di RSUD KRIOPANTING

1.4. Definisi
a. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetikdan partikel bermuatan yang
karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
b. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir
dampak radiasi pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk
radiologi diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar daerah kerja.
c. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Fasilitas
untuk keperluan diagnosis.
d. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan
tenaga nuklir dari BAPETEN.
e. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
proteksi radiasi.
f. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion yang
diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
g. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan
tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan
radiologi diagnostik.
h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
i. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan
operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang menimbulkan
akibat atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek proteksi atau
keselamatan radiasi.
j. Fisikawan medis adalahtenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang
fisika medik klinik dasar.
BAB II
PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

II.1. Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi di


“RSUD KRIOPANTING”

Direktur
RSUD KRIOPANTING

Ka. Fasilitas Radiologi

PPR

Pekerja Radiasi

II.2. Tugas dan Tanggung jawab

1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan
keselamatan radiasi;
b. Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi sehingga
informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat mudah dimengerti
dan dipahami
c. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang
pekerjaannya
d. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang bekerja
dalam Penggunaan pesawat sinar-X;
e. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara reguler;
f. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap tahun;
g. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi pengion;
h. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi
dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
i. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proteksi
dan keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
j. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan TLD badge setiap
bulan;
k. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan
radiasi; dan
l. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat
sinar-X yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.

2. Dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten


a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien;
b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensionaldengan
mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya;
c. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra
radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat panduan
paparan medik;
d. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan fisikawan
medis dan/atau radiografer;
e. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis; dan Menyediakan
kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan pemeriksaan kesehatan
pekerja radiasi.

3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)


a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan radiasi;
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi;
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan
memantau pemakaiannya;
d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat di
mana pesawat sinar-X digunakan;
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi;
f. Berpartisipasi dalam mendesain Fasilitas Radiologi;
g. Memelihara rekaman;
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan
darurat;
j. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi yang
berpotensi menimbulkan Kecelakaan Radiasi; dan
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan.

4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar
ruang pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang
diterima pasien sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
II.3. Personil yang bekerja di Fasilitas atau Instalasi termasuk program pendidikan dan
pelatihan mengenai Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi

II. 3.1 Personil yang bekerja di fasilitas radiologi diagnostik “RSUD KRIOPANTING”

Tabel.1 Data personil pada struktur organisasi.

1. Nama pemegang izin : dr. Helen Sukendy


No. KTP : 1903054705820002
Masa berlaku : Seumur Hidup

2. Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten


Nama : dr. Eva Permatasari, Sp. Rad
Pendidikan terakhir : Spesialis Radiologi
Nomor SIP :
Masa berlaku :
Status : Pekerja radiasi*

3. Petugas Proteksi Radiasi


Nama : Winarno Suseno, S.Tr
Pendidikan terakhir : D IV Teknik Radiologi
Nomor SIB : 050740.224.02.130320
Masa berlaku : 24 Juni 2024

4. Radiografer
Nama : Juliandi Franata, AM.Rad
Pendidikan terakhir : D III Teknik Radiodiagnostik
Nomor SIP :
Masa berlaku :

5 Radiografer
Nama : Rezky Wahyuni, AM.Rad
Pendidikan terakhir : D III Teknik Radiodiagnostik
Nomor SIP :
Masa berlaku :

6 Radiografer
Nama :
Pendidikan terakhir : D III Teknik Radiodiagnosti
Nomor SIP :
Masa berlaku :

6 Radiografer
Nama :
Pendidikan terakhir : D III Teknik Radiodiagnostik
Nomor SIP :
Masa berlaku :
II.3.2. Pendidikan dan Pelatihan mengenai Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Manajemen “RSUD KRIOPANTING” mengalokasikan sumber daya manusia


yang memadai untuk menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan
bagi pekerja radiasi. Manajemen berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi
pelatihan dalam bidang proteksi dan keselamatan radiasi secara reguler untuk PPR,
Dokter ahli radiologi/dokter yang berkompeten dan radiografer minimal 4 (empat) tahun
sekali.

Manajemen “RSUD KRIOPANTING” menetapkan dan menyediakan pekerja


radiasi sesuai dengan kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut
bidang pekerjaannya.

Rekaman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi personil.

Latar Rencana atau


Nama pekerja Pelatihan yang
Profesi sebagai belakang Waktu
radiasi pernah diikuti
pendidikan pelaksanaan
PPR Winarno D IV - Penyegaran 4 Tahun sekali
Suseno, Teknik PPR ( 11 -13 Maret
S.Tr.RAd Radiologi 2020)
- Proteksi 12 November
Radiasi 2022

Dokter ahli dr. Eva S2 - Sosialisasi 12 November


radiologi/ Permatasari , Sp. Spesialis Proteksi Radiasi 2022
dokter kompeten Rad Radiologi
Radiografer Rezky Wahyuni, D III - Sosialisasi 12 November
AM.Rad ATRO Proteksi Radiasi 2022

Juliandi Franata, D III - Sosialisasi 12 November


AM. Rad ATRO Proteksi Radiasi 2022

II.2. Program Jaminan mutu proteksi dan keselamatan radiasi


Pemegang izin dalam menerapkan proteksi dan keselamatan radiasi di instalasi “RSUD
KRIOPANTING” melakukan kaji ulang dan audit pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi secara berkala yaitu setiap tahun sekali
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN
PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI

III.1. DeskripsiFasilitasdan deskripsi pesawat sinar-X.

Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung “RSUD KRIOPANTING”, dengan
spesifikasi pembagian ruang sebagai berikut1:

Gambar 1. Denah ruang radiologi RSUD KRIOPANTING

Tabel 2. Data Ruang Radiologi dan Pesawat Sinar-X.


1
Data ruang radiologi Keterangan
Nama ruangan : Ruang X Ray
Ukuran ruang : 5,6 m x 4,1 m x 3,0 m
Nomor izin pemanfaatan :
Data Pesawat
Merk Pesawat sinar-X : Siemens
Tipe/model pesawat sinar-X : Polymobil Plus
No. Seri pesawat sinar-X : 55229
Tahun pembuatan : 2022
Tahun pemasangan : 2022
Data tabung
Merk tabung : Siemens
Tipe tabung : 10187820
No. Seri tabung : 24091
Beda tegangan maksimum kV) : 125 kV
Arus (mA) maksimum : 300 mA
Arus waktu (mAs) maksimum : 250 mAs

Pengukuran
Tebal
Lokasi disekitar ruang radiologi Jenis material + Pb paparan
dinding
(mR/jam)
Kanan : Selasar 15 cm Tembok 2 mm 0,14
Kiri : Selasar 15 cm Tembok 2 mm 0,05
Atas : Atap Plafon 2 mm
Bawah : Tanah/Lantai Keramik 2 mm
Belakang : Farmasi 15 cm Tembok 2 mm 0,49
Depan : Operator 15 cm Tembok 2 mm 0,13
Tanda bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi vTanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelasterbaca

Pesawat sinar-X dengan penetapan penghentian:

Tabel 4. Data pesawat sinar-X yang tidak lagi digunakan.


Data pesawat sinar-X
Nomor izin pemanfaatan Kondisi

III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja.


Pembagian daerah kerja pada “RSUD KRIOPANTING” terbagi atas Daerah
Pengendalian dan/atau Daerah Supervisi. Manajemen “RSUD KRIOPANTING” berupaya
melindungi masyarakat dengan mencegah akses masyarakat ke Daerah Pengendalian.
Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian dilakukan dengan cara menempelkan tanda
peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke
Daerah Pengendalian. Ruang radiologi juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar
pintu masuk yang menyala saat ruang radiologi digunakan. Manajemen “RSUD
KRIOPANTING”memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.
III.3.1. Daerah Pengendalian
Didaerah pengendalian ini Nama instansi melakukan tindakan proteksi dan keselamatan
radiasi dengan:

a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda fisik
yang jelas yaitu gedung instalasi radiologi dibatasi dengan tembok setebal 30 cm dan
diluar gedung dipastikan aman dari paparan radiasi serta adanya tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses dan
lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;a da tulisan “AWAS
BAHAYA RADIASI dan WANITA HAMIL ATAU DIDUGA HAMIL HARAP
LAPOR PETUGAS RADIOLOGI” serta logo awas ada radiasi
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
 Ada tulisan “hanya untuk Pekerja Radiasi atau Dilarang masuk bagi yang tidak
berkepentingan” ; dan
 pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas
Proteksi Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.

Daerah Pengendalian dalam instansi kami adalah ruang radiologi yang terdapat
pemanfaatan pesawat sinar-X di dalamnya, yaitu Ruang X Ray 1

III.3.1. Daerah Supervisi, didaerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi dengan
mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari
NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tigapersepuluh) NBD pekerja radiasi
dan bebas kontaminasi, selain itu RSUD KRIOPANTING :
a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang jelas;
dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.

III.4. Deskripsi Perlengkapan proteksi Radiasi

Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, Nama instansi
menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa
perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini “RSUD
KRIOPANTING” memiliki perlengkapan proteksi sebagai berikut:

Tabel 5. Alat perlengkapan proteksi radiasi


Nama Peralatan Jumlah
TLD/film badge buah
Apron buah
Tabir radiasi mobile Ukuran: 2,7 x 2 meter
2
Sarung tangan pasang
Dosimeter saku -
Pelindung tiroid buah
Pelindung gonad/ovarium3 buah
Kacamata Pb -

BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
2
3
IV.1. Penetapan Pembatas Dosis
Untuk menjamin keselamatan radiasi dalam penggunaan radiasi pengion maka
perlu menetapkan Nilai Pembatas Dosis (Dose Constraint) yang berlaku di “RSUD
KRIOPANTING”. Manajemen (Pemegang izin) “RSUD KRIOPANTING”
menetapkan Nilai Pembatas Dosis (Dose Constraint) yang berlaku bagi pekerja radiasi
adalah 10 mSv/tahun dan untuk masyarakat umum adalah 0,3 mSV/tahun. Nilai Pembatas
Dosis (Dose Constraint) ini masih dibawah nilai NBD yang ditetapkan oleh BAPETEN

IV.2 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi normal

IV.2.1 Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X

Manajemen “RSUD KRIOPANTING”menetapkan prosedur pengoperasian setiap


pesawat sinar-X dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat digunakan oleh petugas
yang kompeten. Prosedur kami buat dengan jelas dan mudah dipahami oleh petugas. Prosedur
pengoperasian pesawat meliputi cara menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan pesawat.
Berikut adalah prosedur pengoperasian pesawat sinar-X yang ada di fasilitas “RSUD
KRIOPANTING”:

No. Judul prosedur pengoperasian pesawat sinar-X Nomor dokumen


1 Pengoperasian Pesawat Mobile Sinar X Merk
Siemens

1. PROTAP PENGOPERASIAN PESAWAT X RAY MERK SIEMENS

1. Persiapan Sebelum Penyinaran


1. Siapkan peralatan penyinaran, proteksi radiasi dan perlengkapan lain yang
diperlukan.
2. Kenakan film TLD dan dosimeter saku
3. Hubungkan steker panel control ke stop kontak PLN pada dinding dan tekan tombol
power padaposisi ON. Indikator pada panel control akan menyala dan set ip akan
berjalan otomatis.
4. Nyalakan lampu tanda bahaya yang berada di atas pintu ruang penyinaran.
5. Hanya radiographer yang bertugas yang diizinkan mengerjakan pemasangan dan
pengoperasian pesawat sinar X.

2. Pelaksanaan Penyinaran
Atur parameter eksposi dengan mengatur tegangan tabung (kV) dan perkalian arus dan
waktu ekposi (mAs) pada panel control dengan mengacu pada table eksposi sesuai
manual dari masing-masing alat.
Atur medan radiasi sesuai dengan objek yang akan disinari dengan mengatur jarak dan
kolimator.
Tekan tombol exposure untuk membangkitkan sinar X. Indikator pada panel control akan
menyala dan buzzer akan berbunyi ketika sinar X selesai.
Selama pelaksanaan penyinaran dilarang ada orang berada di dalam ruang penyinaran.

3. Setelah Selesai Penyinaran


Matikan power suplai dengan menekan tombol power pada posisi OFF.
Rapikan kembali peralatan penyinaran, proteksi radiasi dan perlengkapan lain yang
kondisi semula.

Tabel Eksposi Pesawat Sinar—X


Merk : Siemens
Type : Polymobil Plus

Tabel 6. Contoh Tabel Eksposi Pesawat X Ray

Pemeriksaan Proyeksi Tegangan (kV) Arus (mA) Waktu (s) mAs


Thorax AP/PA/Lateral 70 3.2
BNO Supine 85 5.0
Lumbosakral AP/Lateral 78 6.3
Thorakal AP/Lateral 78 6.3
Manus AP / Lateral 55 1.2
Antebrachi AP / Lateral 55 2.8
Cubiti AP / Lateral 55 2.8
Humerus AP / Lateral 55 1.0
Pedis AP / Lateral 55 2.5
Ankle AP / Lateral 55 4.0
Cruris AP / Lateral 55 8.0
Genue AP / Lateral 55 8.0
Femur AP / Lateral 66 6.3
Pelvis AP 70 20
Cranium AP / Lateral 78 8.0
Organ lain ........

IV.2.2 Pembatasan akses pada daerah kerja


Pembatasan akses ke daerah pengendalian
Personil yang mempunyai akses ke daerah pengendalian:
1. Pekerja radiasi yang berwenang.
2. Pekerja non-radiasi masuk sesuai dengan prosedur tertulis sehingga
a. Untuk pekerja yang berusia 18 atau lebih, jumlah dosis tahunan harus di bawah nilai
dosis pekerja radiasi (dosis efektif sebesar 0,40 mSv).
b. Untuk pekerja lain jumlah dosisnya tidak melebihi nilai batas dosis tahunan yang
relevan (dosis efektif bagi anggota masyarakat sebesar 0,3 mSv).
3. Pekerja luar (dikategorikan pekerja radiasi), rumah sakit telah memastikan bahwa:
a. Pekerja mendapatkan penilaian dosis secara resmi.
b. Tersedia dan terlatih dalam menggunakan peralatan pelindung diri yang diperlukan.
c. Pekerja telah menerima pelatihan khusus yang diperlukan.
d. Pekerja telah tersertifikasi sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
IV.2.3.Pemantauan Paparan Radiasi dan/kontaminasi radioaktif di daerah kerja

IV.2.3.1 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil.

Untuk memantau dosis pekerja,manajemen “RSUD KRIOPANTING”memastikan


bahwa seluruh pekerja radiasi menggunakan pemantau radiasi personil (TLD, film badge
dan/atau dosimeter baca langsung). Manajemen “RSUD KRIOPANTING”secara berkala
mengirimkan pemantau radiasi personil ke Instansi Pembaca Dosis dan mengirimkan hasil
evaluasi dosis ke BAPETEN.
Untuk proteksi dan keselamatan radiasi personil, kami menyediakan dan mendokumentasikan
prosedur sebagai berikut:

No. Judul prosedur proteksi radiasi untuk personil Nomor dokumen


1 Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi untuk
Personil

Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima pekerja minimal, kami
menyediakan desain radiologi diagnostik dan intervensional yang memenuhi standar sesuai
peraturan BAPETEN, prosedur pengoperasian, dan peralatan proteksi. Pada saat pengoperasian
pesawat fluoroskopi dan intervensional, kami mensyaratkan pekerja untuk mengenakan apron,
sarung tangan, dan dosimeter perorangan baca langsung yang terkalibrasi untuk digunakan. Nilai
dosis dari dosimeter perorangan baca langsung dicatat dalam log book dosis pekerja setiap kali
selesai bekerja dengan pesawat ini.4
Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami
menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum bekerja,
selama bekerja paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahundan pada saat memutuskan hubungan
kerja.

IV. 2.3.2 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien

Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami memastikan bahwa paparan


medik pasien serendah mungkin namun dapat menghasilkan citra radiografi yang layak terbaca
untuk keperluan diagnosa. Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan dengan cara:
a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai dengan keahliannya;
b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah dipahami;
c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa;
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi;
e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan segera memperbaiki jika hasil uji
tidak andal ataupun andal dengan perbaikan.

Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan tidak
digunakan untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat mobile, keselamatan pasien
4
atau masyarakat di sekitarnya menjadi concernmanajemen “RSUD KRIOPANTING”,oleh
karenanya pengoperasian pesawat mobile harus disertai dengan perisai radiasi mobile untuk
melindungi pasien lain dan masyarakat.5

Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pasien, manajemen “RSUD


KRIOPANTING”menyediakan prosedur sebagai berikut:6

No. Judul prosedur proteksi radiasi pasien Nomor dokumen


1 Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi untuk
Pasien

IV.2.3.3 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien

Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping pasien. Pendamping pasien
diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan paparan radiasi yang diterimanya. Untuk
proteksi dan keselamatan radiasi pendamping pasien, “RSUD KRIOPANTING”menyediakan
prosedur sebagai berikut:7

Judul prosedur proteksi radiasi untuk


No. Nomor dokumen
pendamping pasien
1 Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi untuk
Pendamping Pasien

IV.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

Di fasilitas radiologi “RSUD KRIOPANTING” potensi kecelakaan dapat disebabkan


oleh kesalahan prosedur pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari pesawat sinar-X,
ataupun karena faktor manusia yang menyebabkan penerimaan dosis berlebih.
Jika terjadi keadaan darurat, manajemen “RSUD KRIOPANTING” telahmenetapkan
prosedur penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan mematikan panel kendali pesawat,
mencabut sakelar, memutuskan aliran listrik, mencatat detil posisi, arah berkas, dan kondisi
eksposi. Petugas akan memberitahu kepada PPR. Rekaman kejadian akan dibuat dalam bentuk
laporan kejadian dan disampaikan ke BAPETEN. Rencana keadaan darurat kami buat dalam:
Pemegang izin bertanggungjawab dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya
kecelakaan, melaporkan terjadinya kecelakaan dan upaya penanggulangannya ke BAPETEN.
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam melalui
telepon, faksimili, atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan, laporan secara tertulis akan
disampaikan lengkap sesuai kronologi ke BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari setelah laporan
awal.
Pelaporan Kedaruratan
Tel : (021) 6385 6518 (pada hari dan jam kerja);
HP : 08118573836, 0815 8054 081 (24 jam/7 hari);

5
6
7
Fax : (021) 630 2187;

No. Judul prosedur penanggulangan keadaan darurat Nomor dokumen


1 Pengoperasian Pesawat Sinar-X Dalam Keadaan
Darurat
2 Prosedur Intervensi Dalam Keadaan Darurat

BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN
Manajemen “RSUD KRIOPANTING”mengendalikan dan mencantumkan rekaman
terkait program proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman lengkap, mudah
dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan digunakan.

Rekaman terkait program proteksi yang kami pelihara, antara lain:


a. data inventarisasi pesawat sinar-X;
b. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan;
c. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan lingkungan;
d. sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X;
e. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung;
f. hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi;
g. penggantian komponen pesawat sinar-X;
h. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi; dan
i. hasil pemantauan kesehatan pesonil.

Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN N0 4 tahun 2020 tentang Keselamatan Radiasi


pada penggunaan Pesawat sinar –X dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional,
pasal 26 yaitu Proteksi radiasi terhadap paparan kerja jo Perka BAPETEN No. 4 Tahun 2013
Pasal 53 tentang Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir,
Manajemen “RSUD KRIOPANTING”menyimpan dan memelihara hasil pemantauan
kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi dalam jangka waktu:
Paling kurang 5 (lima) tahun untuk; dan
 hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja;
 hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas;
Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari pekerjaannya;
 hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
 hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi.

Tabel 7. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.
Uraian rekaman Keterangan
Hasil pemantauan tingkat radiasi Dibawah NBD
dan/atau kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas Dibawah NBD
lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima Dibawah NBD
Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Sehat
Radiasi

Tabel11. Rekaman penggantian tabung pesawat Sinar-X.


Data tabung sinar-X lama Tanggal penggantian Data tabung sinar-X baru
Nomor izin: Nomor izin:

Anda mungkin juga menyukai