Dok:
PROGRAM PROTEKSI DAN 445/284/2019
KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
RSUD Tgk.Chik Ditiro Sigli 08 Maret 2019
Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Sigli Revisi :
No. Telp : (0653) 21313, No. Fax (0653) 22282 II
Halaman 3 dari 25
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman 4 dari 25
BAB I
PENDAHULUAN
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan terencana
untuk melindungi pekerja anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Program ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah N0. 29 tahun 2008 tentang
Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan mempertimbangkan
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan
Sumber Radioaktif, Perka BEPETEN No. 8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam
penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, serta Perka BAPETEN
No. 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
1.2. Tujuan
Lingkup program proteksi ini mencakup seluruh pesawat sinar-X untuk tujuan
pemanfaatan radiologi diagnostic dan intervensional di RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli.
No. Dok:
PROGRAM PROTEKSI DAN 445/284/2019
KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
RSUD Tgk.Chik Ditiro Sigli 08 Maret 2019
Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Sigli Revisi :
No. Telp : (0653) 21313, No. Fax (0653) 22282 II
Halaman 5 dari 25
1.4. Definisi
a. Radiasi pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena
energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
b. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak
radiasi pengion yang biasa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk radiologi
diagnostic, baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar
daerah kerja.
c. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan fasilitias
ntuk keperluan diagnosis.
d. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan
tenaga nuklir dari BAPETEN.
e. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama Instansi dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
proteksi radiasi.
f. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilits radiasi pengion yang
diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
g. Radiografher adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan tugas,
wewenang, dan tanggung jawabsecara penuh untuk melakukan kegiatan radiologi
diagnostik.
h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
i. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kecelakaan
operasi, kerusakan atau kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang menimbulkan
akibat atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek proteksi atau
keselamatan radiasi.
j. Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika
medic klinik dasar.
No. Dok:
PROGRAM PROTEKSI DAN 445/284/2019
KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
RSUD Tgk.Chik Ditiro Sigli 08 Maret 2019
Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Sigli Revisi :
No. Telp : (0653) 21313, No. Fax (0653) 22282 II
Halaman 6 dari 25
BAB II
PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
Direktur
PPR
4. Radiograher
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar
ruang pesawat Sinar-X
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang
diterima pasien sesuai kebutuhan dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film
2.3. Pelatihan
Manajemen RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli mengalokasikan sumber daya manusia
memadai untuk menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan bagi pekerja
radiasi, manajemen berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang
proteksi dan keselamatan radiasi regular untuk PPR, dokter ahli radiologi dan radiographer
minimal 1 tahun sekali.
Manajemen RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli menetapkan dan menyediakan pekerja radiasi
sesuai dengan kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut bidang
pekerjaannya.
No. Dok:
PROGRAM PROTEKSI DAN 445/284/2019
KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
RSUD Tgk.Chik Ditiro Sigli 08 Maret 2019
Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Sigli Revisi :
No. Telp : (0653) 21313, No. Fax (0653) 22282 II
Halaman 11 dari 25
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN
PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
Pengukuran
Lokasi disekitar ruangan Tebal
Jenis Material + Pb paparan
radiologi Dinding
( µ Sv/Jam)
Kanan : Ruang operator 25 cm Beton + Batubata - 0.08
Kiri : Selasar luar 25 cm Beton + Batubata - 0.08
Atas : Loteng/ Atap Tripleks Abses - 0.08
Bawah : Ubin/Tanah Keramik - 0.08
Belakang : Selasar dalam 25 cm Beton + Batubata - 0.08
Depan : Selasar luar 25 cm Beton + Batubata - 0.09
Tanda Bahaya : √ Lampu tanda radiasi berfungsi baik
Pengukuran
Lokasi disekitar ruangan Tebal
Jenis Material + Pb paparan
radiologi Dinding
( µ Sv/Jam)
Kanan : Ruang CT Scan 25 cm Beton + Batubata 2 mm 0.08
Kiri : Ruang Operator 25 cm Beton + Batubata - 0.08
Atas : Loteng/ Atap Tripleks Abses - 0.08
Bawah : Ubin/Tanah Keramik - 0.08
Belakang : Selasar dalam 25 cm Beton + Batubata - 0.08
Depan : Selasar luar 25 cm Beton + Batubata - 0.09
Tanda Bahaya : √ Lampu tanda radiasi berfungsi baik
Pengukuran
Lokasi disekitar ruangan Tebal
Jenis Material + Pb paparan
radiologi Dinding
( µ Sv/Jam)
Kanan : Ruang II 25 cm Beton + Batubata 2 mm 0.04
Kiri : Taman 25 cm Beton + Batubata 2 mm 0.48
Atas : Loteng/ Atap Shunda Plafond - 0.08
Bawah : Ubin/Tanah Keramik - 0.08
Belakang : R Operator 25 cm Beton + Batubata 2 mm 0.43
Depan : Selasar luar 25 cm Beton + Batubata 2 mm 0.32
Tanda Bahaya : √ Lampu tanda radiasi berfungsi baik
Pengukuran
Lokasi disekitar ruangan Tebal
Jenis Material + Pb paparan
radiologi Dinding
( µ Sv/Jam)
Kanan : Ruang operator 12 cm Beton + Batubata 2 mm 0.173ss
Kiri : Selasar luar 12 cm Beton + Batubata 2 mm 0.129
Atas : Loteng/ Atap Tripleks Abses - 0.08
Bawah : Ubin/Tanah Keramik - 0.08
Belakang : Selasar dalam 12 cm Beton + Batubata 2 mm 0.115
Depan : Selasar luar 12 cm Beton + Batubata 2 mm 0.165
Tanda Bahaya : √ Lampu tanda radiasi berfungsi baik
3.2.2. Daerah Supervisi, di daerah ini RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli menetapkan daerah
supervise dengan mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi
individu lebih dari NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per sepuluh)
NBD pekerja radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli:
a. Menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang jelas
b. Memasang tanda titik akses masuk Daerah Supervisi
No. Dok:
PROGRAM PROTEKSI DAN 445/284/2019
KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
RSUD Tgk.Chik Ditiro Sigli 08 Maret 2019
Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Sigli Revisi :
No. Telp : (0653) 21313, No. Fax (0653) 22282 II
Halaman 18 dari 25
Untuk memantau dosis pekerja, manajemen RSUD Tgk. Chik Ditiro Siglimemastikan
bahwa seluruh pekerja radiasi menggunakan pemantau radiasi personil yaitu TLD dan Dosimeter
baca langsung. Manajemen RSUD Tgk. Chik Ditiro Siglisecara berkala mengirimkan pemantau
radiasi personil ke BPFK Medan dan mengirimkan hasil evaluasi dosis ke BAPETEN.Untuk
proteksi dan keselamatan radiasi personil, kami menyediakan dan mendokumentasikan prosedur
sebagai berikut :
Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping pasien. Pendamping pasien
diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan paparan radiasi yang diterimanya. Untuk
proteksi dan keselamatan radiasi pendamping pasien RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigl imenyediakan
prosedur sebagai berikut:
Di fasilitas radiologi RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli, potensi kecelakaan dapat disebabkan
oleh kesalahan prosedur pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari pesawat Sinar-X,
ataupun karena faktor manusia yang menyebabkan penerimaan dosis berlebih. Juga karena faktor
alam seperti gempa dan tsunami.
No. Dok:
PROGRAM PROTEKSI DAN 445/284/2019
KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
RSUD Tgk.Chik Ditiro Sigli 08 Maret 2019
Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Sigli Revisi :
No. Telp : (0653) 21313, No. Fax (0653) 22282 II
Halaman 23 dari 25
Jika terjadi darurat, manajemen RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli telah menetapkan prosedur
penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan mematikan panel kendali pesawat sinar-X,
mencabut sakelar, memutuskan arus listrik, mencatat detil posisi, arah berkas, dan kondisi
eksposi. Petugas akan memberi tahukepada Petugas Proteksi Radiasi (PPR). Rekaman kejadian
akan dibuat dalam bentuk laporan kejadian dan disampaikan ke BAPETEN. Rencana keadaan
darurat kami buat dalam:
BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN
Sesuai peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen RSUD Tgk. Chik Ditiro
Sigli menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis
pekerja radiasi dalam jangka waktu paling kurang 30 tahun terhitung sejak pekerja radiasi
berhenti dari pekerjaannya.
Hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi dan
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi
Tabel 11. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi
Uraian Rekaman Keterangan
Hasil pemantauan dosis radiasi yang
diterima Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi
Pekerja Radiasi
No. Dok:
PROGRAM PROTEKSI DAN 445/284/2019
KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
RSUD Tgk.Chik Ditiro Sigli 08 Maret 2019
Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Sigli Revisi :
No. Telp : (0653) 21313, No. Fax (0653) 22282 II
Halaman 25 dari 25
Profesi Waktu
Nama Pekerja Radiasi Pendidikan Pelatihan
Sebagai Pelaksanaaan
PPR Teuku Rizal Syahputra, AMR D-III ATRO PPR 11 November 2016
5.2.Keadaan Darurat
Kami bertanggung jawab dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan,
melaporkan terjadinya kecelakaan dan upaya penanggulangannya ke BAPETEN.
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam melalui
telepon, faksimili. Jika terjadi kedaruratan, laporan secara tertulis akan disampaikan lengkap
sesuai kronologi ke BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari setelah laporan awal.