Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 1 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN
Setiap kegiatan di RS. Rafflesia Bengkulu pelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi
dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan nama instansi. Oleh karena itu
Nama instansi wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan suatu program proteksi dan
keselamatan radiasi untuk memastikan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan
hidup dari bahaya radiasi.
Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat untuk memenuhi persyaratan
keselamatan radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi diterapkan dalam setiap kegiatan di
fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi ini kami
perbaharui dan disesuaikan dengan tujuan pemanfaatan sumber radiasi pengion dan peraturan yang
berlaku di Negara Indonesia. Nama instansi bertanggungjawab dan mengutamakan keselamatan
keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup di atas segalanya.
Dengan ini saya selaku pemegang izin, yang bertanda tangan di bawah ini atas nama RS.
Rafflesia Bengkulu mempunyai komitmen di dalam menjalankan program proteksi dan keselamatan
radiasi.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan terencana untuk
melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Program ini
dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang Perizinan
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan mempertimbangkan Peraturan
Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber
Radioaktif, Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan
pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013
tentang Proteksi dan keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan bahwa keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat dan lingkungan
hidup RS. Rafflesia Bengkulu berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi pengion direncanakan
dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh BAPETEN dan menjamin paparan
radiasi ditekan serendah-rendahnya. Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan masyarakat tidak
boleh melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh BAPETEN.
1.2. Tujuan
Lingkup program proteksi ini mencakup seluruh pesawat sinar-X untuk tujuan pemanfaatan radiologi
diagnostik dan intervensional di RS. Rafflesia Bengkulu.
1.4. Definisi
a. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena
energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
b. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak
radiasi pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk radiologi
diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar daerah
kerja.
PROGRAM PROTEKSI No. Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 6 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
c. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Fasilitas untuk
keperluan diagnosis.
d. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan tenaga
nuklir dari BAPETEN.
e. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi
radiasi.
f. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion yang
diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
g. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan tugas,
wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan radiologi diagnostik.
h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
i. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan operasi,
kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang menimbulkan akibat atau
potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek proteksi atau keselamatan radiasi.
j. Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika
medik klinik dasar.
BAB II
Pada saat program proteksi ini dibuat, personil yang bekerja di Fasilitas radiologi diagnostik dan
intervensional RS. Rafflesia Bengkulu adalah sebagai berikut:
PROGRAM PROTEKSI No. Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 8 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
4. Radiografer
7. Nama :
Pendidikan terakhir :
Nomor STR :
Masa berlaku :
8. Nama :
Pendidikan terakhir :
Nomor STR :
Masa berlaku :
1
PROGRAM PROTEKSI No. Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 10 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
g. Memelihara rekaman;
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan darurat;
j. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi
menimbulkan Kecelakaan Radiasi; dan
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi,
dan verifikasi keselamatan.
4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang
pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima
pasien sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
II.3. Pelatihan
Manajemen RS. Rafflesia Bengkulu mengalokasikan sumber daya manusia yang memadai untuk
menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan bagi pekerja radiasi. Manajemen
berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang proteksi dan keselamatan
radiasi secara reguler untuk PPR, Dokter ahli radiologi/dokter yang berkompeten dan radiografer
minimal 4 (empat) tahun sekali.3
Manajemen RS. Rafflesia Bengkulu menetapkan dan menyediakan pekerja radiasi sesuai dengan
kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut bidang pekerjaannya.
BAB III
Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RS. Rafflesia Bengkulu, dengan spesifikasi
pembagian ruang sebagai berikut sesuai lampiran:
3
PROGRAM PROTEKSI No. Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 12 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
4
Data ruang radiologi harus disesuaikan dengan penempatan letak pesawat sinar-X.
PROGRAM PROTEKSI No. Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 13 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
Bawah : TANAH - - - -
Pembagian daerah kerja pada RS. Rafflesia Bengkulu terbagi atas Daerah Pengendalian dan/atau
Daerah Supervisi. Manajemen RS. Rafflesia Bengkulu berupaya melindungi masyarakat dengan
mencegah akses masyarakat ke Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian
dilakukan dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah terlihat, dan
mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian. Ruang radiologi juga dilengkapi dengan
lampu tanda radiasi di luar pintu masuk yang menyala saat ruang radiologi digunakan. Manajemen
RS. Rafflesia Bengkulu memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.
III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama instansi melakukan tindakan proteksi
dan keselamatan radiasi dengan:
a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda fisik yang
jelas atau tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses dan lokasi
lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas Proteksi
Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.
Daerah Pengendalian dalam instansi kami adalah ruang radiologi yang terdapat
pemanfaatan pesawat sinar-X di dalamnya, yaitu ruang radiologi 1 dan ruang radiologi 2.
III.3.1. Daerah Supervisi, di daerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi dengan
mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari NBD
anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per sepuluh) NBD pekerja radiasi dan bebas
kontaminasi, selain itu Nama instansi:
a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang jelas; dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi. √
Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, Nama instansi menyediakan
perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa perlengkapan ini berfungsi
baik dan digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini RS. Rafflesia Bengkulu memiliki perlengkapan
proteksi sebagai berikut:
PROGRAM PROTEKSI No. Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 15 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
NamaPeralatan Jumlah
TLD/ 4 buah
Apron 2 buah
Tabir radiasi mobile Ukuran:
Sarung tangan6 1 (satu) pasang
Dosimeter saku -
Pelindung tiroid -
Pelindung gonad/ovarium7 -
KacamataPb 1 (satu) pasang
BAB IV
Manajemen RS. Rafflesia Bengkulu menetapkan prosedur pengoperasian setiap pesawat sinar-X
dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat digunakan oleh petugas yang kompeten.
Prosedur kami buat dengan jelas dan mudah dipahami oleh petugas. Prosedur pengoperasian pesawat
meliputi cara menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan pesawat. Berikut adalah prosedur
pengoperasian pesawat sinar-X yang ada di fasilitas RS. Rafflesia Bengkulu:
7
PROGRAM PROTEKSI No. Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 16 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
Untuk memantau dosis pekerja, manajemen RS. Rafflesia Bengkulu memastikan bahwa
seluruh pekerja radiasi menggunakan pemantau radiasi personil (TLD, film badge dan/atau dosimeter
baca langsung). Manajemen RS. Rafflesia Bengkulu secara berkala mengirimkan pemantau radiasi
personil ke Instansi Pembaca Dosis dan mengirimkan hasil evaluasi dosis ke BAPETEN.
Untuk proteksi dan keselamatan radiasi personil, kami menyediakan dan mendokumentasikan
prosedur sebagai berikut8:
Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima pekerja minimal, kami menyediakan
desain radiologi diagnostik dan intervensional yang memenuhi standar sesuai peraturan BAPETEN,
prosedur pengoperasian, dan peralatan proteksi. Pada saat pengoperasian pesawat fluoroskopi dan
intervensional, kami mensyaratkan pekerja untuk mengenakan apron, sarung tangan, dan dosimeter
perorangan baca langsung yang terkalibrasi untuk digunakan. Nilai dosis dari dosimeter perorangan
baca langsung dicatat dalam log book dosis pekerja setiap kali selesai bekerja dengan pesawat ini.9
Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007 tentang
Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum bekerja, selama bekerja paling
sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan hubungan kerja.
9
PROGRAM PROTEKSI No. Dok :568/RAD/RSRB/II/2018
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal :07/Februari/2019
RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU
Revisi : 1
Jl. Mahoni Nomor 10 Kota Bengkulu
Telp : (0736) 21710, Fax (0736) 21954, Halaman 18 dari 20
Email : rs_rafflesiabkl@yahoo.co.id
Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping pasien. Pendamping pasien
diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan paparan radiasi yang diterimanya. Untuk
proteksi dan keselamatan radiasi pendamping pasien, RS. Rafflesia Bengkulu menyediakan
prosedur sebagai berikut:
Di fasilitas radiologi RS. Rafflesia Bengkulu, potensi kecelakaan dapat disebabkan oleh kesalahan
prosedur pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari pesawat sinar-X, ataupun karena faktor
manusia yang menyebabkan penerimaan dosis berlebih.
Jika terjadi keadaan darurat, manajemen RS. Rafflesia Bengkulu telah menetapkan prosedur
penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan mematikan panel kendali pesawat, mencabut sakelar,
memutuskan aliran listrik, mencatat detil posisi, arah berkas, dan kondisi eksposi. Petugas akan
memberitahu kepada PPR. Rekaman kejadian akan dibuat dalam bentuk laporan kejadian dan
disampaikan ke BAPETEN. Rencana keadaan darurat kami buat dalam:
BAB V
Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen RS. Rafflesia Bengkulu
menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi
dalam jangka waktu:
Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.
Hasil pemantauan tingkat radiasi Dibawah Nilai Ambang Batas (aman) Data Terlampir
dan/atau kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas Dilingkungan Radiasi Nol (aman)
lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima Dosis Radiasi Diterima Pekerja Radiasi Jauh Lebih
Pekerja Radiasi Kecil Nilai Ambang Batas
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Semua PekerjaRadiasi Sehat dan Hasil
Radiasi Pemeriksaannya Terlampir
Data tabung sinar-X lama Tanggal penggantian Data tabung sinar-X baru
Nomor izin: Nomor izin:
Pelatihan Rencana
Latar Belakang
Profesi Sebagai Nama Pekerja Radiasi yang pernah atau Waktu
Pendidikan
diikuti pelaksanaan
PPR H. A. Rain D3 (APRO) Pernah -
Dokter radiologi/ Dr. Raden Yagi Ananta, Spesialis
Dokter kompeten Sp. Rad Radiologi - -
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam melalui telepon,
faksimili, atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan, laporan secara tertulis akan disampaikan
lengkap sesuai kronologi ke BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari setelah laporan awal.