Anda di halaman 1dari 25

No.

Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 1 dari 25

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal


Disiapkan
Petugas Proteksi
oleh Yusran Hamid, AMR, SKM 03-04-2016
Radiasi (PPR)

Kompol dr. Yusuf


Diperiksa Kepala Instalasi
Kidingngallo, Sp. Rad, M. 04-04-2016
oleh Radiologi
Kes

Kepala Rumah
Disahkan Kombes Pol Dr. Budi
Sakit 05-04-2016
oleh Heryadi, MM
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 2 dari 25

Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Setiap kegiatan di RS Bhayangkara Makassar pelaksanaan proteksi dan keselamatan


radiasi dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan Nama instansi.
Oleh karena itu Nama instansi wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan suatu program
proteksi dan keselamatan radiasi untuk memastikan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat,
dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.

Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat untuk memenuhi


persyaratan keselamatan radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi diterapkan
dalam setiap kegiatan di fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi. Program Proteksi
Dan Keselamatan Radiasi ini kami perbaharui dan disesuaikan dengan tujuan pemanfaatan
sumber radiasi pengion dan peraturan yang berlaku di Negara Indonesia. Nama instansi
bertanggungjawab dan mengutamakan keselamatan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat,
dan lingkungan hidup di atas segalanya.

Dengan ini saya selaku pemegang izin, yang bertanda tangan di bawah ini atas nama
RS Bhayangkara Makassar mempunyai komitmen di dalam menjalankan program proteksi
dan keselamatan radiasi.

Kepala Rumah Sakit


RS Bhayangkara Makassar

Dr. BUDI HERIYADI, MM


KOMBES POL NRP. 65120808
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 3 dari 25

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................................... Hal 1


Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi ..................................... Hal 2
Daftar Isi ........................................................................................................................ Hal 3
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. Hal 5
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. Hal 5
1.2. Tujuan ............................................................................................................... Hal 5
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................................. Hal 5
1.4. Definisi ............................................................................................................. Hal 6
BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 7
II.1. Struktur Organisasi (jika penyelenggara dalam bentuk organisasi) ................ Hal 7
II.2. Tanggung Jawab ............................................................................................... Hal 9

II.3. Pelatihan ............................................................................................................ Hal 11

BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN PERALATAN Hal 12


PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI ...............................
III.1. Deskripsi Fasilitas ............................................................................................. Hal 12
III.2. Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang ........................................ Hal 15
III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja .................................................................. Hal 15
III.4. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi ......................................................... Hal 16
BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 17
IV.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal .............................. Hal 17
IV.1.1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X ........................................................... Hal 17
IV.1.2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil ............................... Hal 18
IV.1.3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien .................................. Hal 19
IV.1.4. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien ............. Hal 20
IV.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat ..................................................... Hal 20
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN Hal 22
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 4 dari 25

V.1. Keadaan Operasi Normal ................................................................................ Hal 22


V.2. Keadaan Darurat .............................................................................................. Hal 22
KESIMPULAN ............................................................................................................. Hal 24
DAFTAR ACUAN ....................................................................................................... Hal 25
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 5 dari 25

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan terencana
untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Program ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang
Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan
mempertimbangkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi
Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang
Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan keselamatan
Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat dan lingkungan
hidup, RS Bhayangkara Makassar Berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi pengion
direncanakan, dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPETEN
dan menjamin paparan radiasi ditekan serenda-rendahnya. Penerimaan dosisi radiasi terhadap
pekerja dan masyarakat tidak boleh melebihi nilai batas dosis (NBD) yang ditetapkan oleh
BAPETEN.

1.2. Tujuan

Tujuan pembuatan dokumen ini adalah:


a. Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X, peralatan penunjang, dan
perlengkapan proteksi;
b. Memastikan bahwa proteksi dan keselamatan radiasi di fasilitas terpenuhi dan dapat
direview atau dikaji ulang sesuai dengan pemanfaatannya; dan
c. Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik dan intervensional dapat memenuhi
prinsip-prinsip keselamatan radiasi.

1.3. Ruang lingkup

Lingkup program proteksi ini mencakup seluruh pesawat sinar-X untuk tujuan pemanfaatan
radiologi diagnostik dan intervensional di RS Bhayangkara Makassar.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 6 dari 25

1.4. Definisi

a. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang


karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
b. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir
dampak radiasi pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk
radiologi diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar daerah kerja.
c. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Fasilitas
untuk keperluan diagnosis.
d. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan
tenaga nuklir dari BAPETEN.
e. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
proteksi radiasi.
f. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion yang
diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
g. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan
tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan
radiologi diagnostik.
h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
i. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan
operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang
menimbulkan akibat atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek
proteksi atau keselamatan radiasi.
j. Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang
fisika medik klinik dasar.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 7 dari 25

BAB II
PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

II.1. Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi di RS


Bhayangkara Makassar

Rumah Sakit Bhayangkara


Makassar

PPR

Kepala Rumah Sakit


RS Bhayangkara Makassar

Kepala Instalasi radiologi

Tenaga ahli dan/atau Dokter spesialis


Radiografer Fisikawan Medis radiologi / dokter yang
berkompeten
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 8 dari 25

Pada saat program proteksi ini dibuat, personil yang bekerja di Fasilitas radiologi diagnostik
dan intervensional RS Bhayangkara Makassar adalah sebagai berikut:

Tabel.1 Data personil pada struktur organisasi.

1. Nama pemegang izin : Dr. Budi Heryadi, Mm


No. KTP : 7371100612650008
Masa berlaku : 06 Desember 2018

2. Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten


Nama : KOMPOL dr. Yusuf kidingngallo, Sp. Rad,
M. Kes
Pendidikan terakhir : Spesialis Radiologi/S2
Nomor SIP :
Masa berlaku :
Status : Dokter Spesialis Radiologi

3. Petugas Proteksi Radiasi


Nama : Yusran Hamid
Pendidikan terakhir : Sarjana
Nomor SIB : 06734.224.00.050713
Masa berlaku : 04 Juli 2017

4. Radiografer
Nama : Sri Amalia Gani
Pendidikan terakhir : Sarjana
Nomor STR :
Masa berlaku :
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 9 dari 25

II.2. Tanggung jawab

1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan
keselamatan radiasi.
b. Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi sehingga
informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat mudah dimengerti dan
dipahami.
c. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang pekerjaannya
d. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang bekerja
dalam Penggunaan pesawat sinar-X;
e. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara reguler;
f. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap tahun;
g. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi pengion;
h. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
i. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proteksi dan
keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
j. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau TLD
badge setiap bulan;
k. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan
radiasi; dan
l. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat sinar-X
yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.

2. Dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten


a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien;
b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensional
dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya;
c. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra
radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat panduan
paparan medik;
d. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan fisikawan medis
dan/atau radiografer;
e. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis; dan
f. Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan pemeriksaan
kesehatan pekerja radiasi.

3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)


a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan radiasi;
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi;
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan
memantau pemakaiannya;
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 10 dari 25

d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat di


mana pesawat sinar-X digunakan;
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi;
f. Berpartisipasi dalam mendesain Fasilitas Radiologi;
g. Memelihara rekaman;
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan darurat;
j. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi
menimbulkan Kecelakaan Radiasi; dan
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan
radiasi, dan verifikasi keselamatan.

4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang
pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang
diterima pasien sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.

5. Fisikawan medis
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber daya
manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radiasi;
b. Menyelenggarakan uji kesesuaian pesawat sinar-X apabila fasilitas tersebut memiliki
peralatan yang memadai;
c. Melakukan perhitungan dosis terutama untuk menentukan dosis janin pada wanita
hamil;
d. Merencanakan, melaksanakan, dan supervisi prosedur jaminan mutu apabila
dimungkinkan;
e. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi;
f. Berpartisipasi pada penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan Proteksi Radiasi;
dan
g. Bersama Dokter Spesialis Radiologi dan Radiografer, memastikan kriteria
penerimaan mutu hasil pencitraan dan justifikasi dosis yang diterima oleh pasien.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 11 dari 25

II.3. Pelatihan

Manajemen RS Bhayangkara Makassar mengalokasikan sumber daya manusia yang


memadai untuk menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan bagi
pekerja radiasi. Manajemen berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan
dalam bidang proteksi dan keselamatan radiasi secara reguler untuk PPR, Dokter ahli
radiologi/dokter yang berkompeten dan radiografer minimal 4 (empat) tahun sekali.

Manajemen RS Bhayangkara Makassar menetapkan dan menyediakan pekerja radiasi


sesuai dengan kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut bidang
pekerjaannya.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 12 dari 25

BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN PENUNJANG,
DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI

III.1. Deskripsi Fasilitas dan deskripsi pesawat sinar-X.

Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RS Bhayangkara Makassa, dengan

spesifikasi pembagian ruang sebagai berikut:


No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 13 dari 25
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 14 dari 25

Spesifikasi Ruangan radiologi


Tabel 3. Data Ruang Radiologi dan Pesawat Sinar-X.
Data ruang radiologi I Keterangan
Nama ruangan : Radiologi 1
Ukuran ruang : 6,0 x 3,6 x 2,72 m
Nomor izin pemanfaatan : 2511-38
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : DR-GEM
Tipe/model pesawat sinar-X : GXR-C32
No. Seri pesawat sinar-X : DXH120040
Tahun pembuatan : 2010
Tahun pemasangan : 2011
Data tabung
Merk tabung : Toshiba
Tipe tabung : E7239
No. Seri tabung : 2A0835
Beda tegangan maksimum kV) : 125
Arus (mA) maksimum : 400
Arus waktu (mAs) maksimum : 10

Pengukuran
Tebal
Lokasi disekitar ruang radiologi Jenis material + Pb paparan
dinding
(mR/jam)
Triplex + 2
Kanan : Poli Gigi 15 cm 2 mmpb 0
mmpb
Triplex + 2
Kiri : Ruang Prosesing Film 15 cm 2 mmpb 0
mmpb
Atas : Atap
Bawah : Lantai
Bata Plesteran
Belakang : Parkiran 28 cm 2 mmpb 0
+ 2 mmpb
Bata Plesteran
Depan : Karidor 28 cm 2 mmbp 0
+ 2 mmpb
Tanda bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 15 dari 25

Pesawat sinar-X dengan penetapan penghentian:

Tabel 4. Data pesawat sinar-X yang tidak lagi digunakan.


Data pesawat sinar-X
Nomor izin pemanfaatan Kondisi
009739.1.204.00000.080710 Rusak Berat dan
Disimpan
000756.1.204.00000.120411 Rusak Berat dan
Disimpan

III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja.

Pembagian daerah kerja pada RS Bhayangkara Makassar terbagi atas Daerah


Pengendalian dan/atau Daerah Supervisi. Manajemen RS Bhayangkara Makassar berupaya
melindungi masyarakat dengan mencegah akses masyarakat ke Daerah Pengendalian.
Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian dilakukan dengan cara menempelkan tanda
peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke
Daerah Pengendalian. Ruang radiologi juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar
pintu masuk yang menyala saat ruang radiologi digunakan. Manajemen RS Bhayangkara
Makassar memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.

III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama instansi melakukan tindakan
proteksi dan keselamatan radiasi dengan:

a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda


fisik yang jelas atau tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses dan
lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas
Proteksi Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.

Daerah Pengendalian dalam instansi kami adalah ruang radiologi yang terdapat
pemanfaatan pesawat sinar-X di dalamnya, yaitu ruang radiologi 1 dan ruang radiologi 2

III.3.1. Daerah Supervisi, di daerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi dengan
mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari
NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per sepuluh) NBD pekerja
radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu Nama instansi:
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 16 dari 25

a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang
jelas; dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.

III.4. Deskripsi Perlengkapan proteksi Radiasi

Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, Nama instansi
menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa
perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini RS
Bhayangkara Makassar memiliki perlengkapan proteksi sebagai berikut:

Tabel 6. Alat perlengkapan proteksi radiasi

Nama Peralatan Jumlah


TLD/film badge 4
Apron 5
Tabir radiasi mobile 1 Ukuran:2 x 1, 5 m
Sarung tangan
Dosimeter saku
Pelindung tiroid
Pelindung gonad/ovarium
Kacamata Pb
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 17 dari 25

BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

IV.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi normal

IV.1.1.Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X

Manajemen RS Bhayangkara Makassar menetapkan prosedur pengoperasian setiap


pesawat sinar-X dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat digunakan oleh petugas
yang kompeten. Prosedur kami buat dengan jelas dan mudah dipahami oleh petugas. Prosedur
pengoperasian pesawat meliputi cara menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan
pesawat. Berikut adalah prosedur pengoperasian pesawat sinar-X yang ada di fasilitas RS
Bhayangkara Makassar:

No. Judul prosedur pengoperasian pesawat sinar-X Nomor dokumen


1 Prosedur Menyalakan Pesawat Sinar x
2 Pelaksanaan Penyinaran
3 Mematikan Pesawat
4 Kondisi Darurat
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 18 dari 25

Tabel 7. Tabel Eksposi.

Pemeriksaan Proyeksi Tegangan (kV) Arus (mA) Waktu (s) mAs


Thorax AP/PA/Lateral 56 125 80 100
BNO Supine 55 200 125 25
Lumbosakral AP/Lateral 56 200 125 25
Thorakal AP/Lateral 60 200 125 25
Manus AP / Lateral 45 80 40 32
Antebrachi AP / Lateral 45 80 40 32
Cubiti AP / Lateral 45 80 40 32
Humerus AP / Lateral 45 80 40 32
Pedis AP / Lateral 45 80 40 32
Ankle AP / Lateral 45 80 40 32
Cruris AP / Lateral 50 80 40 32
Genue AP / Lateral 55 80 40 32
Femur AP / Lateral 55 200 125 25
Pelvis AP 55 200 125 25
Cranium AP / Lateral 55 200 160 32
Organ lain ........

IV.1.1. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil.

Untuk memantau dosis pekerja, manajemen RS Bhayangkara Makassarmemastikan


bahwa seluruh pekerja radiasi menggunakan pemantau radiasi personil (TLD, film badge
dan/atau dosimeter baca langsung). Manajemen RS Bhayangkara Makassar secara berkala
mengirimkan pemantau radiasi personil ke Instansi Pembaca Dosis dan mengirimkan hasil
evaluasi dosis ke BAPETEN.
Untuk proteksi dan keselamatan radiasi personil, kami menyediakan dan mendokumentasikan
prosedur sebagai berikut:

No. Judul prosedur proteksi radiasi untuk personil Nomor dokumen


1 Prosedur proteksi radiasi untuk personil
2 Penggunaan TLD dan penyimpanan dokumen
paparan radiasi

Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima pekerja minimal, kami
menyediakan desain radiologi diagnostik dan intervensional yang memenuhi standar sesuai
peraturan BAPETEN, prosedur pengoperasian, dan peralatan proteksi. Pada saat
pengoperasian pesawat intervensional, kami mensyaratkan pekerja untuk mengenakan apron,
dan dosimeter perorangan baca langsung yang terkalibrasi untuk digunakan. Nilai dosis dari
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 19 dari 25

dosimeter perorangan baca langsung dicatat dalam log book dosis pekerja setiap kali selesai
bekerja dengan pesawat ini.

Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami
menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum bekerja,
selama bekerja paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan
hubungan kerja.

IV.1.2. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien

Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami memastikan bahwa


paparan medik pasien serendah mungkin namun dapat menghasilkan citra radiografi yang
layak terbaca untuk keperluan diagnosa. Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien
dilakukan dengan cara:
a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai dengan keahliannya;
b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah dipahami;
c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa;
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi;
e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan segera memperbaiki jika hasil uji
tidak andal ataupun andal dengan perbaikan.

Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan tidak
digunakan untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat mobile, keselamatan
pasien atau masyarakat di sekitarnya menjadi concern manajemen RS Bhayangkara
Makassar, oleh karenanya pengoperasian pesawat mobile harus disertai dengan perisai
radiasi mobile untuk melindungi pasien lain dan masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien tersebut
maka menerapkan kaidah sebagai berikut:
1. Apron
Pasien wajib diberikan apron bertujuan untuk menutupi organ disekitar objek yang
dirontgen, hal ini bertujuan untuk menminimalisasi radiasi hambur di sekitar
objek yang di X-Ray.
2. Focus Film Distance (FFD)
Pengaturan FFD yang tepat dengan objek yang diperiksa akan meminimalisasi
paparan dosis radiasi yang diterima oleh pasien. Untuk membuat thorax FFD yang
digunakan 150 cm. Untuk membuat foto extremitas FFD yang digunakan 90 cm.
3. Luas lapangan Kolimator
Pekerja radiasi harus mengatur luas lapangan penyinaran/luas kolimator
seminimamal muingkin dan seukuran dengan objek yang akan diperiksa, hal ini
bertujuan untuk menimalisasi dosis paparan radiasi hambur yang diterima pasien.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 20 dari 25

Semakin kecil luas lapangan penyinaran maka semakin kecil radiasi hambur yang
dihasilkan dan detile gambar semakin bagus.
4. Sertifikasi kelayakan alat
Sertifikasi kelayakan alat yang diberikan oleh BPFK terhadap alat X-Ray
merupakan suatu bukti jaminan mutu bahwa pesawat tersebut layak dan aman
untuk dipergunakan.

Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pasien, manajemen RS Bhayangkara


Makassar menyediakan prosedur sebagai berikut:

No. Judul prosedur proteksi radiasi pasien Nomor dokumen


1 Prosedur Proteksi Radiasi Pasien
2 Penggunaan Alat Proteksi Radiasi

IV.1.3. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien

Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping pasien. Pendamping


pasien diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan paparan radiasi yang
diterimanya. Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pendamping pasien, RS Bhayangkara
Makassar menyediakan prosedur sebagai berikut:

Judul prosedur proteksi radiasi untuk


No. Nomor dokumen
pendamping pasien
1 Prosedur Proteksi Radiasi Untuk Pendamping
Pasien.

IV.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

Di fasilitas radiologi RS Bhayangkara Makassar, potensi kecelakaan dapat


disebabkan oleh kesalahan prosedur pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari
pesawat sinar-X, ataupun karena faktor manusia yang menyebabkan penerimaan dosis
berlebih.
Jika terjadi keadaan darurat, manajemen RS Bhayangkara Makassar telah
menetapkan prosedur penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan mematikan panel
kendali pesawat, mencabut sakelar, memutuskan aliran listrik, mencatat detil posisi, arah
berkas, dan kondisi eksposi. Petugas akan memberitahu kepada PPR. Rekaman kejadian akan
dibuat dalam bentuk laporan kejadian dan disampaikan ke BAPETEN. Rencana keadaan
darurat kami buat dalam:
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 21 dari 25

No. Judul prosedur penanggulangan keadaan darurat Nomor dokumen


1 Prosedur penanggulangan keadaaan darurat
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 22 dari 25

BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN

V.1. Keadaan Operasi Normal

Manajemen RS Bhayangkara Makassar mengendalikan dan mencantumkan


rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman
lengkap, mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan digunakan.

Rekaman terkait program proteksi yang kami pelihara, antara lain:


a. data inventarisasi pesawat sinar-X;
b. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan;
c. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan lingkungan;
d. sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X;
e. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung;
f. hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi;
g. penggantian komponen pesawat sinar-X;
h. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi; dan
i. hasil pemantauan kesehatan pesonil.

Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen RS Bhayangkara
Makassar menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan
dosis pekerja radiasi dalam jangka waktu:

Paling kurang 5 (lima) tahun untuk; dan


a. hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja;
b. hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas;
Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari
pekerjaannya;
hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi.

Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.
Uraian rekaman Keterangan
Hasil pemantauan dosis yang diterima
NORMAL
Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja
NORMAL
Radiasi
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 23 dari 25

Tabel 9. Rekaman penggantian tabung pesawat Sinar-X.


Data tabung sinar-X lama Tanggal penggantian Data tabung sinar-X baru
Nomor izin: Nomor izin:
-
-

Tabel 10. Rekaman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi personil.


Nama Rencana atau
Latar belakang Pelatihan yang
Profesi sebagai pekerja Waktu
pendidikan pernah diikuti
radiasi pelaksanaan
PPR Yusran Sarjana PPR 2017
Hamid
Dokter ahli dr. Yusuf Spesialis
radiologi/ Kidingngall Radiologi
dokter kompeten o, Sp. Rad.
M. Kes
Radiografer Sri Amalia D3 Radiologi
Gani
Fisikawan medik

V.2. Keadaaan Darurat

Kami bertanggung jawab dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan,


melaporkan terjadinya kecelakaan dan upaya penanggulangannya ke BAPETEN.
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam melalui
telepon, faksimili, atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan, laporan secara tertulis akan
disampaikan lengkap sesuai kronologi ke BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari setelah
laporan awal.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 24 dari 25

KESIMPULAN

1. Prinsip dasar dalam bekerja dengan pemanfaatan radiasi medis adalah As Low
Reasonably Achievable (ALARA), yakni bahwa suatu nilai Paparan Dosis
Radiasi yang diterima dalam pemanfaatan tenaga Nuklir adalah harus sekecil
mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Ruang lingkup pelayanan Radiologi RS Bhayangkara Makassar meliputi
Konvensional Radiologi, Intervensianal Radiologi dan USG.
3. Berdasarkan Struktur Organisasi, maka dapat dikelompokkan secara garis besar
terdiri dari : Pengusaha/Penanggung Jawab Rumah Sakit, Petugas Proteksi
Radiasi (PPR) dan Pekerja Radiasi, yang mana setiap Profesi / posisi tersebut
memiliki uraian tugas dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan Pedoman
Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
4. Pelatihan training ataupun seminar yang bersifat penyegaran diikuti secara berkala
oleh Pekerja Radiasi di depertemen Radiologi, hal ini bertujuan memberikan
Proteksi dan Keselamatan Radiasi yang Optimal bagi pelayanan Radiologi.
5. Perlengkapan Fasilitas Peralatan Radiasi Antara lain: Apron dan TLD.
6. Prosedur proteksi dan keselamatan radiasi:
a. Persiapan Radiografer sebelum melakukan pemeriksaan dengan Sinar-X
b. Prosedur Bekerja di Ruangan ICU dengan Pesawat Mobile X-Ray
c. Prosedur Pemakaian Apron
d. Prosedur Kalibrasi
e. Pendeteksian/Pencegahan Radiasi
f. Penanggulangan kebocoran Sinar-X
7. Laporan kedaruratan, yang dimaksud dengan keadaan darurat adalah suatu
kejadian luar biasa yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada dan cenderung
menimbulkan kecelakaan kerja maupun pelayanan, yang efeknya dapat
mengakibatkan kerugian Kesehatan dan Psikis bagi Petugas dan Pasien. oleh
karena itu Unit Radiologi telah membuat Prosedur Keadaan Darurat.
No. Dok :
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI Tanggal :
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Revisi :
RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Mappaoudang no. 63 Makassar Halaman 25 dari 25

DAFTAR ACUAN

Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan
Keamanan Sumber Radioaktif.
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 tantang Perizinan Pemanfaatan Sumber
Radiasi Pengion Dan Bahan Nuklir.
Perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011 Tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan
Peswat Sinar-X Radiologi Diagnostik Dan Interventional.
Perka BAPETEN No. 9 Tahun 2011 tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik dan Interventional.
Perka BAPETEN no. 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam
Pemanfaatan Tenaga Nuklir

Anda mungkin juga menyukai