Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 1 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
LEMBAR PENGESAHAN
09 Juli 2018
Disiapkan
PPR
oleh
Kusuma Wijayanti
09 Juli 2018
PPR
Diperiksa
Kusuma Wijayanti
oleh
09 Juli 2018
Disahkan
Dr. Hj. Romlah Direktur
oleh
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 2 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
Setiap kegiatan di RS. FIKRI MEDIKApelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi dalam
pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan Nama instansi. Oleh karena itu Nama
instansi wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan suatu program proteksi dan keselamatan
radiasi untuk memastikan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya
radiasi.
Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat untuk memenuhi persyaratan
keselamatan radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi diterapkan dalam setiap kegiatan di
fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi ini kami
perbaharui dan disesuaikan dengan tujuan pemanfaatan sumber radiasi pengion dan peraturan yang
berlaku di Negara Indonesia. Nama instansi bertanggungjawab dan mengutamakan keselamatan
keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup di atas segalanya.
Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini atas nama RS. FIKRI MEDIKAmempunyai
komitmen di dalam menjalankan program proteksi dan keselamatan radiasi.
Hormat Kami,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan terencana untuk melindungi
pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Program ini dibuat sesuai
dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber
Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan mempertimbangkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun
2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Perka BAPETEN No.
8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik
dan Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan keselamatan Radiasi
dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup,
RS. FIKRI MEDIKAberprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi pengion direncanakan, dan
dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPETEN dan menjamin paparan radiasi
ditekan serendah-rendahnya. Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan masyarakat tidak boleh
melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh BAPETEN.
1.2. Tujuan
1.3.1 Pendahuluan
Program Proteksi dan Keselamatan ini mengatur tentang keselamatan radiasi terhadap
pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup dalam pemanfaatan pembangkit radiasi
pengion untuk keperluan medik di lingkungan RS. FIKRI MEDIKA
1.3.3. Deskripsi Fasilitas, Pesawat Sinar-X dan Peralatan Penunjang dan Perlengkapan Proteksi
Radiasi
Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang dan perlengkapan Proteksi radiasi
berisi tentang deskripsi sinar-X yang di gunakan, spesifikasi pesawat, dan peralatan
penunjang dan perlengkapan radiasi seperti adanya alat survey meter dan film badge
datau tld badge yang harus di pakai setiap pekerja radiasi untuk mengontrol radiasi yang
digunakan
Perlengkapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi harus sesuai standar, baik jumlah
dan jenisnya serta memiliki kinerja yang optimal yang dinyatakan oleh instansi
berwenang melalui pemeriksaan oloeh tenaga ahli dan instansi yang berwenang.
Kegiatan pemeriksaan meliputi :
1.4. Definisi
a. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi
yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
b. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak radiasi
pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk radiologi diagnostik, baik
terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar daerah kerja.
c. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Fasilitas untuk
keperluan diagnosis.
d. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan tenaga
nuklir dari BAPETEN.
e. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi dan oleh BAPETEN
dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi radiasi.
f. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion yang diperkirakan
menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
g. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan tugas,
wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan radiologi diagnostik.
h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
i. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan operasi,
kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang menimbulkan akibat atau
potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek proteksi atau keselamatan radiasi.
j. Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika
medik klinik dasar.
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 8 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
BAB II
PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
II.1. Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi di RS. FIKRI
MEDIKA
PT. KARYA MANDIRI MEDIKA UTAMA
Direktur
DR.HJ.ROMLAH
Pada saat program proteksi ini dibuat, personil yang bekerja di Fasilitas radiologi diagnostik dan RS.
FIKRI MEDIKAadalah sebagai berikut:
4. Radiografer
Nama : DIDI WINARKO
Pendidikan terakhir : D.3 ATRO
Nama : SUHANDA
Pendidikan terakhir : D.3 ATRO
Nama : FAUNA DWI TIONO
Pendidikan terakhir : D.3 ATRO
Nama : DEWI MUNAWAROH
Pendidikan terakhir : D.3 ATRO
Nama : RKI FADILAH
Pendidikan terakhir : D.3 ATRO
Nama : RARA ANGGRAINI
Pendidikan terakhir : D.3 ATRO
1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan keselamatan radiasi;
Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi sehingga informasi
mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat mudah dimengerti dan dipahami;.
b. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang pekerjaannya;.
c. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang bekerja dalam
Penggunaan pesawat sinar-X;
d. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara reguler;
e. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap tahun;
f. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi pengion;
g. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
h. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proteksi dan
keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
i. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau TLD badge
setiap bulan;
j. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi; dan
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 10 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
k. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat sinar-X yang
digunakan dalam kondisi layak beroperasi.
4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang pesawat
sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima pasien
sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
5. Fisikawan medis
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber daya manusia,
peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radiasi;
b. Menyelenggarakan uji kesesuaian pesawat sinar-X apabila fasilitas tersebut memiliki peralatan
yang memadai;
c. Melakukan perhitungan dosis terutama untuk menentukan dosis janin pada wanita hamil;
d. Merencanakan, melaksanakan, dan supervisi prosedur jaminan mutu apabila dimungkinkan;
e. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi;
f. Berpartisipasi pada penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan Proteksi Radiasi; dan
g. Bersama Dokter Spesialis Radiologi dan Radiografer, memastikan kriteria penerimaan mutu
hasil pencitraan dan justifikasi dosis yang diterima oleh pasien.
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 11 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
II.3. Pelatihan
Manajemen RS. FIKRI MEDIKAmengalokasikan sumber daya manusia yang memadai untuk
menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan bagi pekerja radiasi. Manajemen
berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang proteksi dan keselamatan
radiasi secara reguler untuk PPR, Dokter ahli radiologi/dokter yang berkompeten dan radiografer
minimal 4 (empat) tahun sekali.
Manajemen RS. FIKRI MEDIKAmenetapkan dan menyediakan pekerja radiasi sesuai dengan
kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut bidang pekerjaannya.
Setiap pekerja radiasi khusunya PPR harus memiliki ijasah minimal D3 Eksakta (APRO,
ATRO) peraturan ini sudah di atur dalam Perka 15/2008
KUSUMA WIJAYANTI Lulusan dari . : D3. ATRO
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN
PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RS. FIKRI MEDIKAdengan spesifikasi
pembagian ruang sebagai berikut:
KOSONG
700 CM
750 CM
R.TUNGGU
Pengukuran
Tebal
Lokasi disekitar ruang radiologi Jenis material + Pb paparan
dinding
(Gyjam)
Kanan : KOSONG 20 cm Bata merah + 2 mm
timah
Kiri : R.TINDAKAN 20 cm Bata merah + 2 mm
timah
Atas : PLAFON 20 cm Bata merah + 2 mm
timah
Bawah : LANTAI 20 cm Bata merah + 2 mm
timah
Belakang : KOSONG 20 cm Bata merah + 2 mm
timah
Depan : R.TUNGGU 20 cm Bata merah + 2 mm
timah
Tanda bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
X
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 14 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
Pembagian daerah kerja pada RS. FIKRI MEDIKAterbagi atas Daerah Pengendalian dan/atau
Daerah Supervisi. Manajemen RS. FIKRI MEDIKAberupaya melindungi masyarakat dengan
mencegah akses masyarakat ke Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian
dilakukan dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah terlihat, dan
mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian. Ruang radiologi juga dilengkapi dengan
lampu tanda radiasi di luar pintu masuk yang menyala saat ruang radiologi digunakan. Manajemen RS.
FIKRI MEDIKAmemastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.
III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini RS. FIKRI MEDIKAmelakukan tindakan
proteksi dan keselamatan radiasi dengan:
a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda fisik yang
jelas atau tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses dan lokasi
lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas Proteksi
Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.
Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, RS. FIKRI
MEDIKAmenyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa
perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini RS. FIKRI
MEDIKAmemiliki perlengkapan proteksi sebagai berikut:
BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
Pelaksanaan
a. Mengatur posisi tube dan FFD sesuai dengan objek yang akan di analisa sesuai dengan
permintaan dokter
b. Mengatur luas lapangan yang diinginkan
c. Mengambil jarak terjauh dari pesawat sinar-X
d. Berlindung di balik dinding, ruang operator atau tabir Pb yang dilengkapi dengan kaca Pb untuk
pemantauan pasien.
e. Berdiri pada posisi berlawanan dengan arah berkas sinar-X (dibelakang tabung pesawat sinar-X)
f. Memakai apron bila diperlukan
Mematikan Pesawat
a. Mematikan pesawat sinar-X dengan menurunkan line mA dan kV pada titik terendah / 0 lal u
tekan tombol switch off.
b. Posisikan tube ke tempat semula.
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 16 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
PEMERIKSAAN KV MA SEC
THORAX Kurus 50 60 0,2
Sedang 55 60 0,2
Gemuk 60/65 60 0,2
KEPALA Lateral 65 60/100 0,4
AP 60/100 0,4
BNO AP. Kurus 70 100 0,6
Sedang 75 100 0,6
Gemuk 80 100 0,8
EKSTRIMITAS Atas 45/50 60/30 0,6/0,2
Bawah 45/55 30/60 0,6/0,2
LUMBAL 75 100 1,0/1,2
SPN Lateral 65 60/100 0,4
Waters 75 60/100 0,4
PELVIS 65/70 100 0,6/0,8
SERVIKAL 65 60 0,4
THORAKAL 65/80 100 0,4/0,8
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 17 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
Keselamatan radiasi dimaksudkan sebagai usaha untuk melindungi personil dari kemungkinan
terjadinya efek biologi yang merugikan dengan cara :
1. Pemantauan
Untuk mengetahui pemenuhan ketentuan keselamatan kerja dan dosis radiasi yang diterima
oleh pekerja radiasi, maka setiap pekerja radiasi dilengkapi dengan alat monitor radiasi
perorangan (TLD BADGE) yang dievaluasi oleh BPFK-Depkes / BATAN secara periodik sebulan
sekali.
Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007 tentang
Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum bekerja, selama bekerja paling
sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan hubungan kerja.
Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami memastikan bahwa paparan medik
pasien serendah mungkin namun dapat menghasilkan citra radiografi yang layak terbaca untuk
keperluan diagnosa. Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan dengan cara:
a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai dengan keahliannya;
b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah dipahami;
c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa;
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi;
e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan segera memperbaiki jika hasil uji tidak
andal ataupun andal dengan perbaikan.
Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan tidak digunakan
untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat mobile, keselamatan pasien atau masyarakat
di sekitarnya menjadi concern manajemen RS. FIKRI MEDIKAoleh karenanya pengoperasian
pesawat mobile harus disertai dengan perisai radiasi mobile untuk melindungi pasien lain dan
masyarakat.
Untuk membatasi dosis yang diterima pasien tidak melebihi dosis panduan yang telah ditetapkan,
maka radiografer harus selalu mengecek:
1.Umur dari larutan developer
2.Menggunakan film cepat
3.Luas lapangan penyinaran sesuai dengan kebutuhan objek yang akan dianalisa
4.Menggunakan kV kecil dan mAs besar, sehingga waktu penyinaran sesingkat mungkin
5.Mengkalibrasi kV, mA dan arah berkas radiasi minimal setahun sekali
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 19 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
Selama penyinaran pendamping pasien (keluarga pasien) tidak diperkenankan berada di ruang
radiologi, dan apabila memang diperlukan kehadiran pendamping pasien, maka pendamping
pasien harus dilengkapi dengan Apron
A. Keadaaan darurat/potensi kejadian abnormal yang dapat terjadi secara spesifik dan relevan
dengan teknologi peralatan yang digunakan, misalnya jika ada hasil pengukuran paparan radiasi
melebihi batas yang ditentukan oleh pabrikan, maka akan dicari sumber/titik mana saja yang
bocor/yang melebihi batas dosis dan akan diperbaiki
B. Prosedur penanggulangan sebagaimana tersebut pada butir A
1. Dalam hal terjadi kecelakaan radiasi, pengusaha instalasi harus melakukan upaya
penanggulangan
2. Dalam upaya penanggulangan kecelakaan radiasi sebagaimana dimaksud dalam hal tersebut
diatas keselamatan manusia harus diutamakan
3. Dalam hal terjadikecelakaan radias, pengusaha instalasi haarus segera melaporkan
terjadinya kecelakaan radiasi dan upaya penanggulangannya kepada BAPETEN
4. Pengusaha instalasi yang mempunyai instalasi dengan potensi dampak radiologi tinggi
harus memiliki rencana penanggulangan keadaan darurat untuk mengatasi potensi bahaya
dan kecelakaan radiasi yang mungkin terjadi selama pengoperasian instalasi tersebut
5. Rencana penanggulangan keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam hal tersebut diatas
dibuat oleh pengusaha instalasi, sekurang-kurangnya harus memjuat:
a. Jenis/klasifikasi kecelakaan yang mungkin terjadi pada instalasi\
b. Upaya penanggulangan terhadap jenis/klasifikasi kecelakaan tersebut
c. Organisasi penanggulangan keadaan darurat
d. Prosedur Penanggulangan keadaan darurat
e. Peralatan penanggulangan yang harus disediakan dan perawatannya
f. Personil penanggulangan keadaan darurat
g. Latihan Penanggulangan keadaan darurat
h. Sistem komunikasi dengan pihak lain yang terkait dalam penanggulangan keadaan
darurat
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 20 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
Kecelakaan radiasi adalah kejadian diluar dugaan yang memungkinkan timbulnya bahaya radiasi
dan kontaminasi baik bagi pekerja radiasi maupun non pekerja radiasi. Sedangkan prosedur
penanggulangan keadaan darurat / kecelakaan radiasi adalah tahapan tindakan dalam menghadapi
suatu kejadian diluar dugaan yang berpotensi menimbulkan bahaya radiasi, dalam rangka menekan
serendah mungkin kerugian dan resiko bahaya radiasi bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan.
1. Kegagalan prosedur
Prosedur tidak tepat
Prosedur kurang lengkap
2. Kesalahan operator
Tidak melakukan survey radiasi
Tidak mengikuti prosedur
Tidak menggunakan perlengkapan proteksi radiasi
Salah menghitung paparan radiasi
Kesalahan manusia ( lalai, sembrono dll )
3. Kegagalan peralatan
Alat ukur rusak / salah baca / tidak terkalibrasi
Alat proteksi rusak ( apron, wadah pelindung dll. )
4. Sebab lain
Kebakaran , ledakan , pecah dan lain-lain
Bencana alam ; gempa, banjir dan lain-lain
1. Evakuasi korban
2. Perkirakan dosis radiasi
3. Tentukan klasifikasi kecelakaan
Kecil, berdampak hanya pada ruangan kerja tertentu.
Sedang, berdampak hanya dalam gedung instalasi.
Parah, berdampak hingga ke lingkungan sekitar.
4. Lokalisir tempat terjadinya kecelakaan
5. Susun rencana pengamanan
6. Laporkan ke instansi terkait.
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 21 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN
Dibuatnya beberapa formulir yang dijadikan menjadi sebuah buku untuk beberapa pencatatan
yang penting antara lain :
- Kartu Kesehatan
Kartu kesehatan berisi data pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap tahun yang meliputi
pemeriksaan lab yakni : lekosit, led, basofit, eosinofil, batang, segmen, limfosit, monosit
jumlah eritrosit, jumlah trombosit, ht , morfologi dan pemeriksaan thorax
- Kartu dosis
Kartu dosis adalah kartu yang berisi data hasil pemantauan perorangan yang diterima dengan
menggunakan monitor radiasi perorangan yang digunakan yakni, tld badge. Setiap pekerja
radiasi mempunyai satu berkas yang berisi hasil pemantauan melalui evaluasi tld badge yang
dilaporkan setiap bulannya. Dokumen ini disimpan selama 30 tahun terhitung sejak pekerja
radiasi tidak/berhenti bekerja.
- Loogboo
Berisi tentang data pasien yang dilakukan pemeriksaan pada ruang pemeriksaan tertentu yang
berisikan : tanggal dilakukan pemeriksaan, nama, usia, alamat, nomor foto, dokter pengirim,
jenis pemeriksaan, posisi pemeriksaan, penggunaan factor exposi, banyaknya pengambilan
exposi, jumlah pemakaian film, paraf petugas dan keterangan yang berisi penjelasan mengenai
pengambilan exposi yang berlebih atau terjadi pengulangan foto. Dokumen ini menjadi bukti
terhadap pasien telah dilakukan pemeriksaan dengan sinar-X
- Daftar inventarisasi
Daftar invenaris berisikan data pesawat yang terhadap di radiology serta keteragan lainnya
yang meliputi : nama yang ruangan terhadap pesawat sinar-x, merk pesawat, data tabung yang
terdiri dari merk, type dan no. Seri kemudian kondisi maksimum pesawat (kV, mAs, mA)
kondisi pesawat saat ini dan keterangan atau catatan yang berisikan kapan pesaat di install dan
bagaimana keadaan saat ini.
Untuk menjamin agar setiap pekerja dapat bekerja dengan aman, hal-hal tersebut
dibawah ini harus terpenuhi yaitu :
1. Tersedia peraturan kerja dengan radiasi dan mengerti penggunaannya
2. Petunjuk kerja harus telah diberikan dan dipahami cara pelaksanaannya
3. Harus menggunanakan Film Badge / TLd Badge selama bekerja dengan sumber
radiasi dan apabila mungkin gunakanlah dosimeter saku
4. Survey meter harus tersedia dan selalu dalam keadaan baik
5. Waktu : gunakan waktu sependek mungkin berada di medan radiasu, dosisi yang
diterima berbanding lurus dengan lamanya penyinaran
6. Jarak : dengan menambah jarak antara sumber radiasi dengan seseorang akan
memperkecil bahaya, radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
7. Penahan radiasi / sheilding : dengan menempatkan penahan radiasi / sheilding
anatara sumber radiasi dengan operator, maka dosis radiasi yang diterima dapat
diturunkan ke tingkat dosis radiasi yang aman
Manajemen RS. FIKRI MEDIKAmengendalikan dan mencantumkan rekaman terkait
program proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman lengkap, mudah dibaca,
mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan digunakan.
Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen RS. FIKRI
MEDIKAmenyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis
pekerja radiasi dalam jangka waktu:
Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.
Uraian rekaman Keterangan
Hasil pemantauan tingkat radiasi
dan/atau kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas
lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima
Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja
Radiasi
No. Dok :035/FIKRI/2018
PROGRAM PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 09 Juli 2018
RS. FIKRI MEDIKA Halaman 23 dari 24
Jl. RAYA KOSAMBI, TELAGASARI KM. 3 DESA BELENDUNG
KEC. KLARI - KARAWANG
Keadaan Darurat
1. Hentikan operasi instalasi, keluarkan penderita dari medan radiasi
2. Amankan daerah sekitar kecelakaan dan tidak seorang pun boleh memasuki daerah
tersebut apabila dikhawatirkan adanya ledakan yang dapat degera timbul atau
keadaan darurat lainnya
3. Perkirakan dosis radiasi dan tentukan tingkat kecelakaan
4. Segera meminta bantuan ke instansi terkait bila diperlukan
5. Ukur tingkat/brsar radioaktifasi yang mungkin melekat pada tubuh penderita
6. Kelompokan penderita menurut tingkat dosis yang menerima
7. Lakukan dekontaminasi apabila perlu
8. Susun rencana pengamanan sumber radiasi sesuai prosedur dengan memperhatikan
keselamataan manuasi harus diutamakan