Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Jabatan Tanda Tanggal


Disiapkan Tangan
Desy Nurul Azizah, Petugas
oleh
Amd.Rad Proteksi Radiasi
Ners.Ahyar Ka
Diperiksa
Mulyana,S.Kep, Sie.Penunjang
oleh
M.Kes Medik
Direktur RS
Khusus Ibu dan
Disahkan dr.Hj.Nina
Anak Kota
oleh Manarosana, M.Kes
Bandung

Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 1


Setiap kegiatan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota
Bandung pelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi dalam
pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung. Oleh karena itu
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung wajib menyusun,
menetapkan, dan menerapkan suatu program proteksi dan
keselamatan radiasi untuk memastikan keselamatan pasien, pekerja,
masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat
untuk memenuhi persyaratan keselamatan radiasi. Program Proteksi
Dan Keselamatan Radiasi diterapkan dalam setiap kegiatan di
fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi. Program Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi ini kami perbaharui dan disesuaikan dengan
tujuan pemanfaatan sumber radiasi pengion dan peraturan yang
berlaku di Negara Indonesia. Nama instansi bertanggungjawab dan
mengutamakan keselamatan keselamatan pasien, pekerja,
masyarakat, dan lingkungan hidup di atas segalanya.
Dengan ini saya selaku pemegang izin, yang bertanda tangan di
bawah ini atas nama Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota
Bandung mempunyai komitmen di dalam menjalankan program
proteksi dan keselamatan radiasi.

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK


KOTA BANDUNG

dr. Hj. NINA MANAROSANA R, M. Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19660319 199703 2 001

DAFTAR ISI

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 2


Lembar Pengesahan......................................................................... Hal 1
Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radias………......... Hal 2
Daftar Isi Hal 3
…......................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... Hal 4
A. Latar Belakang...................................................................... Hal 4
B. Tujuan ................................................................................. Hal 4
.
C. Ruang Lingkup...................................................................... Hal 4
D. Definisi ................................................................................. Hal 5
BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATANRADIASI Hal 6
A. Struktur Organisasi…………………………………………………. Hal 6
B. Tanggung Jawab ......................................................... Hal 7
C. Pelatihan ........................................................................... Hal 9
BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN Hal 10
PERALATAN PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI
RADIASI
A. Deskripsi Fasilitas ............................................................. Hal 10
B. Deskripsi Pesawat Sinar-X dan Peralatan Penunjang............. Hal 11
C. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja .................................. Hal 12
D. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi .............................. Hal 13
BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI…….. Hal 14
A. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal...... Hal 14
1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X ........................................ Hal 14
2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil ............. Hal 15
3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien ............... Hal 16
4. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Hal 16
Pasien
B. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat ......................... Hal 17
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN………………………………………….. Hal 18
A. Keadaan Operasi Normal ...................................................... Hal 18
B. Keadaan Darurat .................................................................. Hal 20
KESIMPULAN ....................................................................... Hal 21

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan
sistematis dan terencana untuk melindungi pekerja, anggota
masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Program
ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29
tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi
Pengion dan Bahan Nuklir, dengan mempertimbangkan
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Perka
BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam
Penggunaan pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang
Proteksi dan keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga
Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja,
masyarakat, dan lingkungan hidup, Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Kota Bandung berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan
radiasi pengion direncanakan, dan dioperasikan sesaui dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh BAPETEN dan menjamin
paparan radiasi yang ditekan serendah-rendahnya. Penerimaan
dosis radiasi terhadap pekerja dan masyarakat tidak boleh
melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh BAPETEN.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan dokumen ini adalah:
1. Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X,
peralatan penunjang, dan perlengkapan proteksi;
2. Memastikan bahwa proteksi dan keselamatan radiasi di
fasilitas terpenuhi dan dapat direview atau dikaji ulang sesuai
dengan pemanfaatannya; dan
3. Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik dan
intervensional dapat memenuhi prinsip-prinsip keselamatan
radiasi.

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 4


C. Ruang lingkup
Lingkup program proteksi ini mencakup seluruh pesawat sinar-X
untuk tujuan pemanfaatan radiologi diagnostik dan
intervensional di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota
Bandung.
D. Definisi
1. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan
partikel bermuatan yang karena energi yang dimilikinya
mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
2. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan
untuk meminimalisir dampak radiasi pengion yang bisa
terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk radiologi
diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien, maupun
masyarakat dan lingkungan sekitar daerah kerja.
3. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan
dengan penggunaan Fasilitas untuk keperluan diagnosis.
4. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah
menerima izin pemanfaatan tenaga nuklir dari BAPETEN.
5. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh
Nama instansi dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu
melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi
radiasi.
6. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas
radiasi pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi
tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
7. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi dengan diberikan tugas, wewenang, dan
tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan
radiologi diagnostik.
8. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang
dicapai atau memberi bukti pelaksanaan kegiatan dalam
pemanfaatan tenaga nuklir.
9. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan
termasuk kesalahan operasi, kerusakan ataupun kegagalan
fungsi alat atau kejadian lain yang menimbulkan akibat atau

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 5


potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek proteksi
atau keselamatan radiasi.

BAB II
PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

A. Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan


radiasi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung.

Pemegang Izin

(Direktur)

PPR

(Petugas Proteksi Radiasi)

Pekerja Radiasi

Pada saat program proteksi ini dibuat, personil yang bekerja di


Fasilitas radiologi diagnostik konvensional Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel.1 Data personil struktur organisasi.


1. Nama pemegang izin : Dr. Nina Manarosana, M.Kes
No. KTP : 1050135903663002
Masa berlaku : 19/03/2016

2. Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten


Nama : Dr. Hidayat Wahyu Aji, Sp. Rad
Pendidikan terakhir :

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 6


Nomor SIP :
Masa berlaku :
Status : Konsulen/Pekerja radiasi*

3. Petugas Proteksi Radiasi


Nama : Desy Nurul Azizah
Pendidikan terakhir : D III Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi
Nomor SIB : 30670.224.00.210815
Masa berlaku : 07/08/2019

4. Radiografer
Nama : Ari Sulaerman, Amd. Rad
Pendidikan terakhir : D III Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi
Nomor SIKR : 130751112-0038594
Masa berlaku : 07/01/2017

5. Nama : Asep Sumantri, Amd. Rad


Pendidikan terakhir : D III Teknik Rontgen
Nomor SIKR :
Masa berlaku :

6. Nama : Gita Denada Gumilar, Amd. Rad


Pendidikan terakhir : D III Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi
Nomor SIKR :
Masa berlaku :
:
7. Nama : Novriyati Wahyu Illahi, Amd. Rad
Pendidikan terakhir : D III Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi
Nomor SIKR :
Masa berlaku :
:

B. Tanggung jawab
1. Pemegang Izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan
program proteksi dan keselamatan radiasi;
b. Membangun komunikasi yang baik pada seluruh
tingkatan organisasi sehingga informasi mengenai proteksi
dan keselamatan radiasi dapat mudah dimengerti dan
dipahami;
c. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai
dengan bidang pekerjaannya;

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 7


d. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan
kompetensi yang bekerja dalam Penggunaan pesawat
sinar-X;
e. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara
reguler;
f. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja
Radiasi setiap tahun;
g. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai
pemanfaatan radiasi pengion;
h. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai
pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi,
dan verifikasi keselamatan;
i. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang
mempengaruhi proteksi dan keselamatan radiasi sesuai
dengan potensi bahaya;
j. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil
dengan film badge atau TLD badge setiap bulan;
k. Membuat dan memelihara rekaman terkait program
proteksi dan keselamatan radiasi; dan
l. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan
memastikan bahwa pesawat sinar-X yang digunakan
dalam kondisi layak beroperasi.
2. Dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten
a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien;
b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis
atau intervensional
dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya;
c. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin
untuk mendapatkan citra radiografi yang seoptimal
mungkin dengan mempertimbangkan tingkat panduan
paparan medik;
d. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional
bersama dengan fisikawan medis dan/atau radiografer;
e. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang
klinis; dan

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 8


f. Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil,
anak-anak, dan pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.
3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan
keselamatan radiasi;
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan
keselamatan radiasi;
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan
Proteksi Radiasi, dan memantau pemakaiannya;
d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program
pemantauan di semua tempat di mana pesawat sinar-X
digunakan;
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan
keselamatan radiasi;
f. Berpartisipasi dalam mendesain Fasilitas Radiologi;
g. Memelihara rekaman;
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan
pelatihan;
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian
fakta dalam hal paparan darurat;
j. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian
kegagalan operasi yang berpotensi menimbulkan
Kecelakaan Radiasi; dan
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan
program proteksi dan keselamatan radiasi, dan verifikasi
keselamatan.
4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan
masyarakat di sekitar ruang pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk
meminimalkan paparan yang diterima pasien sesuai
kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.

C. Pelatihan

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 9


Manajemen Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
mengalokasikan sumber daya manusia yang memadai untuk
menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan
pelatihan bagi pekerja radiasi. Manajemen berkomitmen
menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang
proteksi dan keselamatan radiasi secara reguler untuk PPR,
Dokter ahli radiologi/dokter yang berkompeten dan radiografer
minimal 1 (satu) tahun 2 (dua) kali.
Manajemen Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
menetapkan dan menyediakan pekerja radiasi sesuai dengan
kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut
bidang pekerjaannya.

BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN
PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI

A. Deskripsi Fasilitas
Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, dengan spesifikasi
pembagian ruang sebagai berikut:

11

(gambar diganti)

Keterangan :

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 10


= Dinding dengan ketebalan 30 cm berlapis Pb 2mm
= Sekat kayu berlapis Pb 2mm
= Kaca Pb
= Pintu berlapis Pb 2mm
= Gorden
1. Ruang Pemeriksaan Radiologi
2. Ruang Operator dan CR
3. Pesawat X-ray Mobile Thosiba IME-100L
4. Standing Kaset Holder
5. Ruang Ganti
6. Meja Pemeriksaan
7. Meja Kerja Radiologi
8. Meja Komputer
9. Alat printer CR
10. Alat Reader CR
11. Ruang Tunggu Pasien
B. Deskripsi pesawat sinar-X dan Peralatan Penunjang
Tabel 2. Data Ruang Radiologi dan Pesawat Sinar-X.

Data ruang radiologi I Keterangan


Nama ruangan : Instalasi Radiologi
Ukuran ruang : 360 cm x 360 cm x 280 cm
Nomor izin pemanfaatan : 026635.1.204.00000.060214
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : Thosiba
Tipe/model pesawat sinar-X : IME-100L
No. Seri pesawat sinar-X : 03A12X2069
Tahun pembuatan : 2012
Tahun pemasangan : 2013
Data tabung
Merk tabung : Thosiba
Tipe tabung : DRX-1603B/12K489KJ
No. Seri tabung : DRX-1603B
Beda tegangan maksimum : 125 kV
kV)
Arus (mA) maksimum : 300 mA
Arus waktu (mAs) : 50 mAs
maksimum

Pengukuran
Tebal Jenis
Lokasi disekitar ruang radiologi + Pb paparan
dinding material
(mR/jam)
Kanan : Ruang Observasi 30 cm Tembok 2 mm 0.017
OK bata mR/jam
Kiri : Lorong menuju 30 cm Tembok 2 mm 0.018
ICU bata mR/jam

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 11


Atas : Ruang tunggu Lt.1 60 cm Beton - -
Bawah : Basement 60 cm Beton - -
Belakang : Koridor ICU 30 cm Tembok 2 mm 0.015
bata mR/jam
Depan : Ruang Operator 30 cm Tembok 2 mm 0.015
bata mR/jam
Tanda bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca

C. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja.


Pembagian daerah kerja pada Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak terbagi atas Daerah Pengendalian dan/atau Daerah
Supervisi. Manajemen Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
berupaya melindungi masyarakat dengan mencegah akses
masyarakat ke Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di Daerah
Pengendalian dilakukan dengan cara menempelkan tanda
peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah terlihat, dan
mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian. Ruang
radiologi juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar
pintu masuk yang menyala saat ruang radiologi digunakan.
Manajemen Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak memastikan
bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.
1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama
instansi melakukan tindakan proteksi dan keselamatan radiasi
dengan:
a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang
ditetapkan dengan tanda fisik yang jelas atau tanda
lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau
petunjuk pada titik akses dan lokasi lain yang dianggap
perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
 hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
 pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian
didampingi oleh Petugas Proteksi Radiasi
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan
protektif radiasi.

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 12


Daerah Pengendalian dalam instansi kami adalah ruang
radiologi yang terdapat pemanfaatan pesawat sinar-X di
dalamnya, yaitu ruang pemeriksaan.

2. Daerah Supervisi, di daerah ini Nama instansi menetapkan


daerah supervisi dengan mempertimbangkan kriteria potensi
penerimaan paparan radiasi individu lebih dari NBD anggota
masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per sepuluh) NBD
pekerja radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu Nama
instansi:
a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang
ditetapkan dengan tanda yang jelas; dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.

D. Deskripsi Perlengkapan proteksi Radiasi


Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan
masyarakat terpenuhi, Nama instansi menyediakan perlengkapan
proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa
perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan sebagaimana
mestinya. Saat ini Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak memiliki
perlengkapan proteksi sebagai berikut:

Tabel 3. Alat perlengkapan proteksi radiasi

Nama Peralatan Jumlah


TLD badge 4 buah
Apron 6 buah
Tabir radiasi mobile Ukuran: 180 cm x 90 cm
Sarung tangan 2 pasang
Kacamata Pb 2 buah

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 13


BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

A. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi normal

1. Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X


Manajemen Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
menetapkan prosedur pengoperasian setiap pesawat sinar-X
dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat
digunakan oleh petugas yang kompeten. Prosedur kami buat
dengan jelas dan mudah dipahami oleh petugas. Prosedur
pengoperasian pesawat meliputi cara menghidupkan,
mengoperasikan, dan mematikan pesawat. Berikut adalah
prosedur pengoperasian pesawat sinar-X yang ada di
fasilitas Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak:

Judul prosedur pengoperasian pesawat


No. Nomor dokumen
sinar-X
1. Pengoperasian Pesawat Sinar-x Thosiba 35/RAD/12/2015
IME-100L

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 14


Tabel 4. Tabel Eksposi
Pemeriksaan Proyeksi Teganga mAs
n (kV)
Thorax AP/PA/Lateral 56 - 70 5 - 6.3
BNO Supine 66 6.3
Manus AP / Lateral 50 2
Antebrachi AP / Lateral 50 2
Cubiti AP / Lateral 56 2
Humerus AP / Lateral 56 2
Shoulder AP 60 3.2
Pedis AP / Lateral 54 2.5
Ankle AP / Lateral 56 2.5
Cruris AP / Lateral 56 2.5
Genue AP / Lateral 58 3.2
Femur AP / Lateral 60 3.2
Pelvis AP 68 6.3
Cranium AP / Lateral 70 8
SPN Waters/Lateral 60 6.3
Cervical AP/Lateral/Oblique 68 8
Thorakal AP/Lateral 68 - 78 8 – 10
Thoracolumbal AP/Lateral 68 - 78 8 – 10
Lumbal AP/Lateral 68 - 78 8 – 10
Lumbosacral AP/Lateral 68 - 78 8– 10

2. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk


Personil.
Untuk memantau dosis pekerja, manajemen Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak memastikan bahwa seluruh
pekerja radiasi menggunakan pemantau radiasi personil
menggunakan TLD Badge. Manajemen Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak secara berkala mengirimkan pemantau radiasi
personil ke Instansi Pembaca Dosis dan mengirimkan hasil
evaluasi dosis ke BPFK.
Untuk proteksi dan keselamatan radiasi personil, kami
menyediakan dan mendokumentasikan prosedur sebagai
berikut:

Judul prosedur proteksi radiasi untuk


No. Nomor dokumen
personil
1. Proteksi Radiasi Terhadap Petugas 36/RAD/12/2015
Radiologi

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 15


Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima
pekerja minimal, kami menyediakan desain radiologi diagnostik
dan intervensional yang memenuhi standar sesuai peraturan
BAPETEN, prosedur pengoperasian, dan peralatan proteksi.
Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi
Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami
menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan pekerja yang
dilakukan pada saat sebelum bekerja, selama bekerja paling
sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan
hubungan kerja.

3. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien


Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi,
kami memastikan bahwa paparan medik pasien serendah
mungkin namun dapat menghasilkan citra radiografi yang
layak terbaca untuk keperluan diagnosa. Proteksi dan
keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan dengan cara:
a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai
dengan keahliannya;
b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas
dan mudah dipahami;
c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang
diperiksa;
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi;
e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan
segera memperbaiki jika hasil uji tidak andal ataupun
andal dengan perbaikan.

Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pasien,


manajemen Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak menyediakan
prosedur sebagai berikut:

No. Judul prosedur proteksi radiasi pasien Nomor dokumen

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 16


1. Proteksi Terhadap Pasien dan 37/RAD/12/2015
Pengantar Pasien

4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk


Pendamping Pasien
Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh
pendamping pasien. Pendamping pasien diharuskan
menggunakan apron untuk meminimalkan paparan radiasi
yang diterimanya. Untuk proteksi dan keselamatan radiasi
pendamping pasien, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
menyediakan prosedur sebagai berikut:
Judul prosedur proteksi radiasi untuk
No. Nomor dokumen
pendamping pasien
1. Proteksi Terhadap Pasien dan 37/RAD/12/2015
Pengantar Pasien

B. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat


Di fasilitas radiologi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak,
potensi kecelakaan dapat disebabkan oleh kesalahan prosedur
pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari pesawat
sinar-X, ataupun karena faktor manusia yang menyebabkan
penerimaan dosis berlebih.
Jika terjadi keadaan darurat, manajemen Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak telah menetapkan prosedur
penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan mematikan panel
kendali pesawat, mencabut sakelar, memutuskan aliran listrik,
mencatat detil posisi, arah berkas, dan kondisi eksposi. Petugas
akan memberitahu kepada PPR. Rekaman kejadian akan dibuat
dalam bentuk laporan kejadian dan disampaikan ke BAPETEN.

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 17


BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN

A. Keadaan Operasi Normal


Manajemen Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
mengendalikan dan mencantumkan rekaman terkait program
proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman
lengkap, mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat
akan digunakan.
Rekaman terkait program proteksi yang kami pelihara, antara
lain:
1. data inventarisasi pesawat sinar-X;
2. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan;
3. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan
lingkungan;

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 18


4. sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X;
5. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung;
6. hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi;
7. penggantian komponen pesawat sinar-X;
8. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi;
dan
9. hasil pemantauan kesehatan pesonil.

Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal


53 tentang Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam
Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak menyimpan dan memelihara hasil pemantauan
kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi dalam
jangka waktu:
Paling kurang 5 (lima) tahun untuk;
 Hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di
daerah kerja;
 Hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar
fasilitas dan fasilitas;
Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja
radiasi berhenti dari pekerjaannya;
 Hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
 Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi.

Tabel 5. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan


dosis pekerja radiasi.

Uraian rekaman Keterangan


Hasil pemantauan tingkat radiasi Dilakuakan uji paparan radiasi
dan/atau kontaminasi didaerah
kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas Dilakukan uji paparan radiasi
lingkungan di luar fasilitas dan
fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang Dilakukan pembacaan TLD rutin

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 19


diterima Pekerja Radiasi 3 bulan sekali ke BPFK
Hasil pemantauan kesehatan Dilakukan satu tahun sekali
bagi Pekerja Radiasi secara rutin.

Tabel 6. Rekaman penggantian tabung pesawat Sinar-X.


Data tabung sinar-X Data tabung sinar-X
Tanggal penggantian
lama baru
- - -

Tabel 7. Rekaman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan


kompetensi personil
Pelatihan Rencana
Nama
Profesi Latar belakang yang atau Waktu
pekerja
sebagai pendidikan pernah pelaksanaan
radiasi
diikuti
PPR Desy D III Teknik Pelatihan Agustus
Nurul Radiodiagnosti Petugas 2015
Azizah k dan Proteksi
Radioterapi Radiasi

B. Keadaaan Darurat
Kami bertanggungjawab dalam melakukan upaya
pencegahan terjadinya kecelakaan, melaporkan terjadinya
kecelakaan dan upaya penanggulangannya ke BAPETEN.
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN
dalam waktu 24 jam melalui telepon, faksimili, atau secara
langsung. Jika terjadi kedaruratan, laporan secara tertulis akan
disampaikan lengkap sesuai kronologi ke BAPETEN paling lambat
3 (tiga) hari setelah laporan awal.

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 20


KESIMPULAN

Pada prinsipnya penggunaan sumber radiasi pesawat sinar X


relatif lebih mudah daripada radioisotop dan mempunyai potensi
bahaya yang relatif lebih kecil. Walaupun begitu untuk menghindari
terjadinya kecelakaan radiasi para pekerja radiasi diharapkan
mematuhi peraturan-peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan,
serta melakukan pekerjaannya dengan hati-hati menggunakan
perlengkapan proteksi radiasi yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 21


menjamin bahwa pemanfaatan pesawat sinar-X ini memenuhi
prosedur keselamatan maka program proteksi dan keselamatan
radiasi ini harus dilaksanakan dan dipatuhi, sehingga pemanfaatan
ini aman bagi pekerja, masyarakat, maupun lingkungan sekitarnya.

Program Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi – RSKIA Kota Bandung 22

Anda mungkin juga menyukai