Juli 2021
Disusun Oleh :
WIDYA APRIYANI S
widyaapriyani20@gmail.com
https://youtu.be/5v1SALiNSPI
PENDAHULUAN
PROGRAM PROTEKSI RADIASI DI
INSTALASI KEDOKTERAN NUKLIR
PENDAHULUAN
Rumah Sakit X sebagai perusahaan yang bergerak Manfaat Resiko
dalam bidang kesehatan yang menggunakan sumber
radioaktif untuk kegiatan pemeriksaan yaitu diagnosis dan
terapi. Alasan pembuatan program proteksi dan keselamatan
radiasi adalah bahwa Rumah Sakit X mempunyai tugas
untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur
sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan
sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan
maka diperlukan program proteksi dan keselamatan radiasi,
sehingga pekerja maupun lingkungan di sekitarnya dapat UU No. 10 Tahun 1997
dipantau dan dijamin keselamatannya. Pemanfaatan Tenaga
Nuklir dan Radiasi
Pengion di Indonesia
PENDAHULUAN
Penggunaan Kedokteran Nuklir
Diagnostik In - Vivo
Merupakan radionuklida dan/atau radiofarmaka yang dimasukkan ke
dalam tubuh pasien untuk juan diagnostik
Terapi
Menggunakan radionuklida dan/atau Radiofarmaka yang
dimasukkan ke dalam tubuh pasien untuk tujuan terapi
UU No.10
• Undang Undang Ketenaganukliran
1997
6
ORGANISASI PROTEKSI RADIASI DALAM
KEDOKTERAN NUKLIR
Pemegang izin
(Direktur Utama)
Tim OPR
Petugas PPR
Perawat Kedokteran
Pekerja radiasi Fisika Medis Radiofarmasis
Nuklir
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Personil pada penggunaan kedokteran nuklir diagnostik in vivo dan/ atau penelitian
medik klinik dan penggunaan kedokteran nuklir terapi paling kurang meliputi:
Limitasi
Justifikasi Optimisasi
Penggunaan radiasi hanya dibenarkan jika manfaat Penelimaan radiasi harus diupayakan
serendah-rendahnya dengan
yang diperoleh lebih besar daripada resikonya mempertimbangkan faktor ekonomi dan
sosial.
Keselamatan
Keselamatan Proteksi Radiasi
Proteksi Radiasi
250 – 500 mSv blood changes ~ 5 % per 1000 mSv Risk of fatal
cancer
0,01% / mSv Cancer Risk (incl. non
> 4000 mSv 50% probability of 1.2 % per 1000 mSv Risk of non- fatal)
death fatal cancer 0,005% / mSv Fatal Cancer Risk
ICRP Estimates
FASILITAS RUANGAN
PADA INSTALASI KEDOKTERAN NUKLIR
RUMAH SAKIT X
Fasilitas Ruangan Instalasi Kedokteran Nuklir
Pertahanan Berlapis
(defense in depth)
Fasilitas Ruangan Instalasi Kedokteran Nuklir
Kategori Bahaya
o Untuk menentukan kebutuhan khusus mengenai ventilasi, plumbing, bahan yang
digunakan di dinding, lantai, dan bangku kerja.
o Kategori bahaya berdasarkan perhitungan aktivitas menggunakan faktor bobot
Aktivitas Kategori
< 50 MBq Rendah
50 MBq – 50 GBq Sedang
> 50 GBq Tinggi
Fasilitas Ruangan Instalasi Kedokteran Nuklir
Lantai
o Bahan tahan air
o Mudah dicuci/dibersihkan
o Tahan terhadap bahan kimia
o Diselipkan ke dinding 15 cm
o Seluruh sambungan disegel
o Menempel pada lantai
Fasilitas Ruangan Instalasi Kedokteran Nuklir
Toilet Pasien
Peralatan
Keselamatan
Perlengkapan Proteksi Radiasi
Peralatan
Keselamatan
Perlengkapan Proteksi Radiasi
Peralatan
Keselamatan
PERLENGKAPAN DAN PROTEKSI RADIASI DI FASILITAS
KEDOKTERAN NUKLIR PADA PEKERJA
Prinsip Radiasi
Paparan terjadi ketika seseorang berada di dekat
sumber radiasi. Orang yang terpapar sumber
RADIASI radiasi dapat menderita penyakit radiasi jika KONTAMINASI
dosisnya cukup tinggi, tetapi mereka tidak
menjadi radioaktif.
Radiasi tidak dapat dirasakan, dipegang, di Kontaminasi terjadi secara eksternal ketika
cium oleh indera manusia. Radiasi harus PAPARAN partikel lepas dari bahan radioaktif
menggunakan alat khusus untuk mengetahui diendapkan pada permukaan, kulit, atau
ada atau tidak nya radiasi. pakaian.
Proteksi Radiasi Pekerja
Paparan Radiasi - Kontaminasi
Daerah Pengendalian Daerah Supervisi
04
DEGRADASI
03
02 ABSORPSI
01 PENGENCERAN
MEKANIS
Pedoman Perlindungan Pekerja
o Menetapkan area triage
o Berdasarkan lokasi pada rencana bencana rumah sakit Anda dan jumlah korban
yang diantisipasi. Jika memungkinkan, pilih lokasi di dekat pintu masuk luar.
o Batasi akses ke area yang dikontrol.
o Menetapkan area kontaminasi dan membersihkan area yang dipisahkan oleh buffer
zone.
o Cegah pelacakan kontaminan dengan menutupi area lantai dan memantau di area
yang dikontrol.
o Jalur kontrol harus dibuat di pintu masuk ke area triage. Pita lebar pada lantai di pintu
masuk harus ditandai dengan jelas untuk membedakan sisi yang dikontrol
(terkontaminasi) dari sisi yang tidak terkontrol (tidak terkontaminasi) dan buffer zone.
Pedoman Perlindungan Pekerja
o Gunakan tindakan pencegahan isolasi yang ketat, termasuk pakaian pelindung dan kantong
ganda. Lepaskan pakaian luar yang terkontaminasi saat meninggalkan area yang
terkontaminasi.
o Pantau siapa saja dan apa pun yang meninggalkan area terkontrol.
o Kontrol limbah dengan menggunakan wadah besar plastik untuk pakaian, linen, pembalut, dll.
o Ganti instrumen, sarung tangan luar, tirai, dll. Saat terkontaminasi.
o Gunakan bahan tahan air untuk membatasi penyebaran cairan yang terkontaminasi (tirai tahan
air).
o Masker bedah harus memadai, masker N95 jika tersedia, direkomendasikan.
o Periksa tangan dan pakaian secara berkala dengan survey meter.
o Karena sensitivitas janin terhadap radiasi, tugaskan staf hamil ke tugas lain.
Mengapa Dekontaminsi Sangat Penting?
Temporary
Morgue