MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKT TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN KEAMANAN TINDAKAN
LASER DI RUMAH SAKIT (NAMA RUMAH SAKIT)
Kesatu : Panduan Kemanan Tindakan Laser di Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Pemberlakukan Panduan Kemanan Tindakan Laser di Rumah Sakit
sebagai mana dimaksud dalam Diktum satu harus dijadikan acuan dan
panduan dalam menyelenggarakan pelayanan tindakan laser di Rumah
Sakit (Nama Rumah Sakit).
Ketiga : Dengan dikeluarkannya Keputusan Direktur ini, maka apabila terdapat
keputusan yang bertentangan dengan Keputusan Direktur ini, maka
Keputusan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan
diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya
PANDUAN KEAMANAN
TINDAKAN LASER
BAB II DEFINISI..............................................................................................................................
BAB IV ..............................................................................................................................................
TATALAKSANA .............................................................................................................................
LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Laser
adalah perangkat khusus yang dapat menghasilkan cahaya yang monokromatik, terarah, dan
koheren. Karakteristik khusus ini biasanya banyak digunakan dalam merancang perangkat laser
yang digunakan dalam dunia industri dan medis. Penggunaan laser untuk medis biasanya
digunakan pada Tindakan dermatologi, ginekologi, kardiologi, dan oftamologi. Perkembangan
yang paling terbaru, laser digunakan juga untuk penegakan diagnostic, terapi fotodinamik
(PhotoDynamic Therapy) dan juga angioplasty.
Di Amerika Serikat ada sekitar 500.000 hingga 700.000 petugas kesehatan terlibat dalam
penggunaan laser medis. Masalah keamanan dalam penggunaan laser medis terkait dengan
operator, pasien, dan perangkat laser itu sendiri. Kewaspadaan bahaya laser tidak terbatas hanya
pada alat utama tetapi juga untuk paparan yang dapat ditimbulkan pada lingkungan sekitarnya.
PAN-SHG-AMA-012 1
BAB II
DEFINISI
2.1 Definisi
Isitilah Keterangan
1. Apron : Alat pelindung berbentuk baju yang dilapisi timbal,
digunakan oleh pekerja radiasi yang berada disekitar
sumber radiasi pada saat pemeriksaan menggunakan
sinar X.
3. Clinical Laser Expert : Klinisi yang sudah mengikuti pelatihan tentang Laser dan
memiliki sertifikat kompetensi.
10. Pengusaha/ : Pimpinan instansi atau orang lain yang ditunjuk untuk
penanggung-jawab mewakilinya dan bertanggung-jawab terhadap
instansi instansinya.
PAN-SHG-AMA-012 2
baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar daerah kerja.
12. ANSI : American Nasional Standard for safe use of laser, adalah
Lembaga standarisasi di Amerika Serikat yang pada salah
satu standarnya mengatur penggunaan laser.
PAN-SHG-AMA-012 3
BAB III
RUANG LINGKUP
Laser dan produk yang mengandung laser harus diklasifikasikan sesuai dengan jumlah radiasi yang
dapat diakses selama penggunaan normal, bukan selama periode perbaikan maupun saat
pemeliharaan alat. Energi atau daya output maksimum yang dikeluarkan harus dipertimbangkan
saat menentukan klasifikasi laser, meskipun pada pengoperasian normal mungkin memerlukan
output yang kurang dari maksimum. Klasifikasi laser berkaitan dengan potensi cedera dari radiasi
laser itu sendiri dan bukan dari bahaya terkait pada sistem kelistrikan alat.
LASER diklasifikasikan ke dalam 4 kelas berdasarkan pada potensi kerusakan organ biologi.
Klasifikasi Laser dibagi menjadi :
Keputusan untuk menggunakan laser medis di fasilitas perawatan kesehatan harus diikuti oleh
komitmen oleh manajemen untuk membuat Program Keselamatan Tindakan Laser untuk institusi.
Program Keselamatan Tindakan Laser memenuhi kebutuhan panduan klinis Tindakan laser untuk
setiap penggunaan spesifik laser medis. Salah satu keberhasilan dari program keselamatan
Tindakan laser di rumah sakit adalah dengan adanya pembentukan komite keamanan laser, di mana
di dalam komite ini ada anggota dan fungsi peranan masing – masing anggota dalam program
keamanan tindakan laser medis di rumah sakit.
PAN-SHG-AMA-012 4
Jenis interaksi laser dan jaringan pada tubuh:
No Jenis Interaksi Interaksi Jaringan Pada Tubuh
Laser
Batas maksimum eskposur (Maximum Permissible Exposure) merupakan istilah yang ditetapkan
oleh ANSI yang menjelaskan tentang batas maksimum eksposur sinar laser pada jaringan tubuh
manusia tanpa menimbulkan efek yang membahayakan secara biologis pada area mata maupun
permukaan kulit. Besaran batas maksimum ini nilainya bervariasi tergantung dari Panjang
gelombang laser dan durasi eksposur.
PAN-SHG-AMA-012 5
Tabel di atas menunjukkan durasi eksposur sinar laser pada jaringan tubuh. Pada beberapa kondisi tertentu, durasi
eksposur sinar laser juga dipengaruhi dari beberapa parameter laser.
PAN-SHG-AMA-012 6
BAB IV
TATALAKSANA
PAN-SHG-AMA-012 7
Ruang Lingkup Program Keamanan Tindakan Laser
PAN-SHG-AMA-012 8
Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi
4. Kacamata laser
✓ Label OD (Optical Density) dan Panjang gelombang Pemeriksaan secara visual dibutuhkan untuk Referensi dari ANSI
✓ Dibersihkan secara berkala memastikan kacamata yang digunakan memiliki filter untuk batasan standar
✓ Pengecekan terhadap adanya keretakan, perubahan warna. terhadap sinar laser sesuai standar keamanan, dan filter pada kacamata
✓ Pastikan kacamata yang digunakan sudah sesuai dengan standar tindakan laser masih layak untuk digunakan. laser
medis yang akan dilakukan.
5. Filter dan optic pada instrument
✓ Pengecekan terhadap instrument, apakah ada kebocoran sinar laser atau tidak. Memastikan tidak ada kebocoran sinar laser selama Pengecekan
tindakan medis dilakukan yang dapat menimbulkan dilakukan sebelum
bahaya bagi operator alat dan pasien alat digunakan
✓ Pastikan saat tindakan menggunakan bahan yang tidak mudah terbakar, ruangan Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya uap
alat instrument laser pastikan memiliki ventilasi udara yang baik kimia yang dapat menimbulkan luka bakar pada kulit.
✓ Pastikan penggunaan tekanan gas anastesi secara benar Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya
ledakan.
✓ Pastikan ruang tempat tindakan laser medis memiliki APAR yang masih dapat Saat terjadi bencana kebakaran, dapat langsung
digunakan digunakan.
✓ Gunakan alat medis lain yang memang aman saat dilakukan tindakan laser medis Hal ini diperlukan untuk menghindari efek dari sinar
laser terhadap bentuk dan fungsi alat medis lain yang
digunakan selama tindakan.
✓ Pastikan alat instrument tindakan laser medis aman digunakan, lakukan kalibrasi Hal ini diperlukan untuk memastikan alat tersebut
secara berkala oleh Lembaga yang berwenang. masih aman dan layak untuk digunakan.
PAN-SHG-AMA-012 9
Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi
Keamanan laser
PAN-SHG-AMA-012 10
Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi
✓ Pastikan desain ruangan tindakan laser medis sudah aman, dari sisi ventilasi
udara, exhaust ruangan, dan jendela
4. Keselamatan staf rumah sakit
✓ Kacamata laser wajib digunakan untuk tindakan laser medis dengan kategori laser Memastikan keselamatan staf medis yang bertugas di Sesuai regulasi yang
kelas III dan IV. area tersebut. berlaku
✓ Pastikan ada tanda di luar pintu ruangan yang menunjukkan bahwa sedang ada
tindakan laser medis berlangsung.
✓ Pastikan sirkulasi udara di ruangan instrument laser masih baik, dengan
melakukan pembersihan rutin.
✓ Pastikan suhu ruangan tindakan sudah sesuai dengan standar
✓ Pastikan akses masuk ruangan instrument laser hanya bagi orang yang bertugas
di area tersebut.
✓ Staf medis yang bertugas sebagai operator alat dan asisten, melakukan
pemeriksaan mata secara rutin, khusus untuk area optalmologi
5. Keselamatan pasien
✓ Alat pelindung diri berupa kacamata laser digunakan selama proses tindakan laser Memastikan pasien mendapatkan tindakan laser medis Sesuai regulasi yang
kelas III dan IV yang aman berlaku
✓ Gunakan eyepad pada mata yang ditutupi dengan eye taped
✓ Area tindakan ditutupi dengan kain basah
✓ Pastikan tidak ada alat lain di ruangan tersebut yang dapat merefleksi sinar laser
✓ Pastikan sirkulasi udara ruangan tindakan laser medis dalam kondisi yang baik.
✓ Posisikan pasien dengan nyaman dan aman saat tindakan berlangsung
PAN-SHG-AMA-012 11
Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi
6. Pengecekan fungsi alat
✓ Alat instrument masih dapat berfungsi dengan baik sesuai urutan prosedur Memastikan alat masih berfungsi dengan normal Lakukan pengecekan
pengoperasian alat. fungsi alat secara
✓ Lensa focus colposcope pada tindakan ginekologi dan lensa laser harus memiliki rutin
focus yang sama Panjang.
✓ Semua kontrol pedal kaki harus tertutup. Operator harus melepas kaki dari pedal
kontrol dan letakkan laser dalam posisi siaga ketika tidak sedang digunakan
✓ Masker medis harus digunakan selama tindakan berlangsung
7. Program pelatihan dan edukasi laser
✓ Pelatihan laser Memastikan operator dan asisten operator yang Pelatihan rutin
✓ Praktek lapangan melakukan tindakan laser medis kompeten. dilakukan minimal
✓ Uji kompetensi terkait pengetahuan dan keterampilan pada tindakan laser setahun sekali, uji
kompetensi dilakukan
sesuai regulasi yang
berlaku
PAN-SHG-AMA-012 12
BAB V
DOKUMENTASI
5.1 Formulir Terkait
No Dokumen Judul
FORM-SHG-AMA-11 Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
FORM-SHG-CR-50 Formulir Persetujuan Umum Rawat Jalan
FORM-SHG-AMA-05 Formulir Pemberian Informasi dan Persetujuan Tindakan
Medis Atau Bedah
FORM-SHG-AMA-55 Formulir Catatan Edukasi Multidisplin
PAN-SHG-AMA-012 13
BAB VI
TABEL RANGKUMAN REVISI
01 00
00 - Dokumen baru
PAN-SHG-AMA-012 14
BAB VII
PENUTUP
Demikianlah panduan ini disusun sebagai acuan dalam melakukan tindakan dan pelayanan kepada
pasien dengan menjaga kemanan dan keselamatan pasien maupun staf.
(………………………..) (…………………………)
Head of Dept Head of Division
PAN-SHG-AMA-012 15