Anda di halaman 1dari 19

LOGO RUMAH SAKIT

KEPUTUSAN DIREKTUR (NAMA RUMAH SAKIT)


NOMOR : XXX/DIR-WWW/LLL/MM/NN
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN KEAMANAN TINDAKAN LASER

DIREKTUR RUMAH SAKIT

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas layanan perawatan


kesehatan terbaik dan mendukung keselamatan pasien diperlukan
suatu Panduan Kemanan Tindakan Laser yang sesuai dengan visi
dan misi Rumah Sakit <nama Rumah Sakit>
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan
Panduan Kemanan Tindakan Laser di Rumah Sakit <Nama Rumah
Sakit> dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien.
5. MEDICAL LASERS: QUALITY CONTROL, SAFETY
STANDARDS, AND REGULATIONS. American Association of
Physicists in Medicine and the American College of Medical
Physics by Medical Physics Publishing, 2001.
6. Food and Drugs Administration, Chapter I, Subchapter J-
Radiological Health, Part 1040, sec.1040.10 Laser product, revised
April 1, 2020.
7. American National Standard for Safe Use of Lasers. ANSI Z136.1—
2007.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKT TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN KEAMANAN TINDAKAN
LASER DI RUMAH SAKIT (NAMA RUMAH SAKIT)
Kesatu : Panduan Kemanan Tindakan Laser di Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Pemberlakukan Panduan Kemanan Tindakan Laser di Rumah Sakit
sebagai mana dimaksud dalam Diktum satu harus dijadikan acuan dan
panduan dalam menyelenggarakan pelayanan tindakan laser di Rumah
Sakit (Nama Rumah Sakit).
Ketiga : Dengan dikeluarkannya Keputusan Direktur ini, maka apabila terdapat
keputusan yang bertentangan dengan Keputusan Direktur ini, maka
Keputusan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan
diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Lokasi rumah sakit


Pada tanggal : Sesuai tanggal
pemberlakuan

Direktur Rumah Sakit

(Nama Direktur Rumah Sakit)


LOGO RUMAH SAKIT

PANDUAN KEAMANAN
TINDAKAN LASER

NAMA RUMAH SAKIT


EDISI: 00/ TAHUN 2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................

BAB II DEFINISI..............................................................................................................................

BAB III ..............................................................................................................................................

RUANG LINGKUP ..........................................................................................................................

BAB IV ..............................................................................................................................................

TATALAKSANA .............................................................................................................................

4.1 Komite Keamanan Tindakan Laser ......................................................................................................


4.2 Keanggotaan komite keamanan tindakan laser ...............................................................................7
4.3 Ruang lingkup pekerjaan komite keamanan tindakan laser ............................................................7
4.4 Ruang lingkup program keamanan Tindakan laser ...............................................................................

BAB V DOKUMENTASI .................................................................................................................

BAB VI TABEL RANGKUMAN REVISI ......................................................................................

6.1 Rangkuman Revisi ...........................................................................................................................


BAB VII DAFTAR PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Laser
adalah perangkat khusus yang dapat menghasilkan cahaya yang monokromatik, terarah, dan
koheren. Karakteristik khusus ini biasanya banyak digunakan dalam merancang perangkat laser
yang digunakan dalam dunia industri dan medis. Penggunaan laser untuk medis biasanya
digunakan pada Tindakan dermatologi, ginekologi, kardiologi, dan oftamologi. Perkembangan
yang paling terbaru, laser digunakan juga untuk penegakan diagnostic, terapi fotodinamik
(PhotoDynamic Therapy) dan juga angioplasty.

Di Amerika Serikat ada sekitar 500.000 hingga 700.000 petugas kesehatan terlibat dalam
penggunaan laser medis. Masalah keamanan dalam penggunaan laser medis terkait dengan
operator, pasien, dan perangkat laser itu sendiri. Kewaspadaan bahaya laser tidak terbatas hanya
pada alat utama tetapi juga untuk paparan yang dapat ditimbulkan pada lingkungan sekitarnya.

PAN-SHG-AMA-012 1
BAB II
DEFINISI
2.1 Definisi

Isitilah Keterangan
1. Apron : Alat pelindung berbentuk baju yang dilapisi timbal,
digunakan oleh pekerja radiasi yang berada disekitar
sumber radiasi pada saat pemeriksaan menggunakan
sinar X.

2. Badan Pengawas : Badan penyelenggara perizinan pemanfaatan tenaga


Tenaga Nuklir nuklir di Indonesia
(BAPETEN)

3. Clinical Laser Expert : Klinisi yang sudah mengikuti pelatihan tentang Laser dan
memiliki sertifikat kompetensi.

4. Diagnostic : Suatu usaha untuk membuat dosis radiasi yang diterima


Reference Level oleh pasien serendah mungkin dengan tetap menjaga
(DRL) kualitas citra yang diperoleh seoptimal mungkin

5. Fisikawan medis : Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam


bidang fisika medik klinik dasar.

6. Laser Protection : Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi untuk


Supervisor menjadi pengawas bahaya laser pada lingkungan rumah
sakit.

7. Petugas proteksi radiasi : Petugas yang ditunjuk oleh penanggung-jawab instansi


(PPR) dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan proteksi radiasi.

8. Kecelakaan : Suatu kejadian yang tidak direncanakan termasuk


kesalahan operasi, kerusakan atau kegagalan fungsi alat
yang menjurus timbulnya dampak radiasi.

9. Paparan : Radiasi laser adalah kualitas radiasi yang diterima oleh


petugas radiasi, pasien dan lingkungan sekitar radiologi.

10. Pengusaha/ : Pimpinan instansi atau orang lain yang ditunjuk untuk
penanggung-jawab mewakilinya dan bertanggung-jawab terhadap
instansi instansinya.

11. Program proteksi : Rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir


dampak radiasi laser yang bisa terjadi radiologi diagnostik,

PAN-SHG-AMA-012 2
baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar daerah kerja.

12. ANSI : American Nasional Standard for safe use of laser, adalah
Lembaga standarisasi di Amerika Serikat yang pada salah
satu standarnya mengatur penggunaan laser.

PAN-SHG-AMA-012 3
BAB III
RUANG LINGKUP

Laser dan produk yang mengandung laser harus diklasifikasikan sesuai dengan jumlah radiasi yang
dapat diakses selama penggunaan normal, bukan selama periode perbaikan maupun saat
pemeliharaan alat. Energi atau daya output maksimum yang dikeluarkan harus dipertimbangkan
saat menentukan klasifikasi laser, meskipun pada pengoperasian normal mungkin memerlukan
output yang kurang dari maksimum. Klasifikasi laser berkaitan dengan potensi cedera dari radiasi
laser itu sendiri dan bukan dari bahaya terkait pada sistem kelistrikan alat.

LASER diklasifikasikan ke dalam 4 kelas berdasarkan pada potensi kerusakan organ biologi.
Klasifikasi Laser dibagi menjadi :

Klasifikasi Potensi Kerusakan OrganKeterangan


Kelas I Tidak berbahaya.
Kelas IA Laser ini tidak boleh langsung mengenai mata. Batas atas dayanya 4.0 mW.
Kelas II Laser cahaya tampak berdaya rendah. Daya maksimum 1 mW.
Kelas IIIA Laser berdaya sedang (cw: 1-5 mW), yang hanya berbahaya jika mengenai
mata secara langsung.
Kelas IIIB Laser berdaya sedang.
Kelas IV Laser berdaya tinggi (cw: 500 mW, pulsed: 10 J/cm 2). Berbahaya jika
dilihat dari berbagai kondisi (langsung atau yang terhambur) dan berpotensi
menyebabkan kebakaran atau membakar kulit. Laser ini memerlukan
penanganan khusus. sinar laser mungkin dapat diakses.

Keputusan untuk menggunakan laser medis di fasilitas perawatan kesehatan harus diikuti oleh
komitmen oleh manajemen untuk membuat Program Keselamatan Tindakan Laser untuk institusi.
Program Keselamatan Tindakan Laser memenuhi kebutuhan panduan klinis Tindakan laser untuk
setiap penggunaan spesifik laser medis. Salah satu keberhasilan dari program keselamatan
Tindakan laser di rumah sakit adalah dengan adanya pembentukan komite keamanan laser, di mana
di dalam komite ini ada anggota dan fungsi peranan masing – masing anggota dalam program
keamanan tindakan laser medis di rumah sakit.

PAN-SHG-AMA-012 4
Jenis interaksi laser dan jaringan pada tubuh:
No Jenis Interaksi Interaksi Jaringan Pada Tubuh
Laser

1. Termal • Disebabkan oleh peningkatan suhu setelah penyerapan energi laser


pada jaringan yang dituju.
• Hampir terjadi pada semua jenis perlakuan laser pada panjang
gelombang dan durasi pencahayaan tertentu
Reaksi
2. • Terjadinya reaksi kimia pada jaringan tubuh setelah jaringan tubuh
photochemical
menyerap energi laser.
• Reaksi ini terjadi pada tindakan laser dengan panjang gelombang
kurang dari 0.550 mm.
• Efek dominan pada eksposure photochemical ini terjadi pada
tindakan laser dengan durasi lebih dari 10 detik.
Shockwave
3. • Efek gelombang kejut akan terjadi saat gelombang laser diserap oleh
(acoustic)
retina.
• Durasi gelombang kejut ini terjadi dalam waktu kurang dari 10
mikro detik (µsec).

Tabel di atas menunjukan standar tingkat kedalaman laser yang digunakan.

Batas maksimum eskposur (Maximum Permissible Exposure) merupakan istilah yang ditetapkan
oleh ANSI yang menjelaskan tentang batas maksimum eksposur sinar laser pada jaringan tubuh
manusia tanpa menimbulkan efek yang membahayakan secara biologis pada area mata maupun
permukaan kulit. Besaran batas maksimum ini nilainya bervariasi tergantung dari Panjang
gelombang laser dan durasi eksposur.

PAN-SHG-AMA-012 5
Tabel di atas menunjukkan durasi eksposur sinar laser pada jaringan tubuh. Pada beberapa kondisi tertentu, durasi
eksposur sinar laser juga dipengaruhi dari beberapa parameter laser.

PAN-SHG-AMA-012 6
BAB IV
TATALAKSANA

4.1 Komite Keamanan Tindakan Laser


Pada institusi rumah sakit yang menggunakan laser untuk keperluan medis dan diagnosa,
perlu dibentuk komite keamanan tindakan laser, dengan rincian tugas di bawah ini:
4.1.1 Memastikan edukasi tentang penggunaan laser medis yang aman
4.1.2 Membuat prosedur dan kebijakana terkait penggunaan laser medis
4.1.3 Melakukan kredensial terkait penggunaan laser medis
4.1.4 Melakukan evaluasi penggunaan alat laser
4.1.5 Melakukan manajemen pengendalian mutu terkait tindakan laser medis

4.2 Keanggotaan Komite Keamanan Tindakan Laser


4.2.1 Dokter spesialis dari berbagai SMF yang melakukan tindakan laser medis.
4.2.2 Perawat dengan kompetensi khusus asisten tindakan laser medis
4.2.3 Dokter anestesi
4.2.4 Biomedik
4.2.5 Fisika medis yang berperan sebagai Laser Safety Officer (LSO)

4.3 Ruang Lingkup Pekerjaan Komite Keamanan Tindakan Laser


4.3.1 Administrasi terkait dokumen pengawasan keamanan tindakan laser medis
4.3.2 Pengendalian dokumen regulasi dan prosedur terkait tindakan laser medis
4.3.3 Program pemeliharaan dan perbaikan alat laser.
4.3.4 Pengawasan terhadap area sekitar ruangan yang digunakan untuk tindakan laser
medis.
4.3.5 Pencatatan insiden dan analisa insiden terkait dengan tindakan laser medis.

PAN-SHG-AMA-012 7
Ruang Lingkup Program Keamanan Tindakan Laser

Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi


Inspeksi fisik peralatan laser
1. Kelisitrikan alat Pengamatan secara visual terhadap kondisi Pengecekan
✓ Pengecekan komponen yang terhubung ke jaringan listrik, plug, kabel dari kelistrikaninstrumen sangat penting untuk dilakukan setiap
isntrumen dan outlet. menghidari malfungsi alat, yang dapat kali alat instrument
✓ Periksa kondisi selang air, apakah ada kebocoran atau tidak menyebabkan terjadinya kesalahan teknis saat akan digunakan
instrument digunakan
2. Bahaya kimia dan asap
✓ Lakukan pengecekan terhadap tabung gas yang digunakan, pastikan Tindakan pencegahan bahaya Setiap hari harus
kondisi tidak ada gas yang bocor, katup masih rapat. dilakukan
✓ Pastikan selang dari tabung gas tidak terhambat benda lain. pengecekan
✓ Pastikan kondisi ruangan tempat tabung gas tidak melebihi suhu 52 oC.
✓ Katup tabung gas pastikan dalam posisi tertutup saat tidak digunakan
✓ Proses evakuasi harus dilakukan saat timbul asap dari area ini
✓ Pastikan tabung gas pada posisi penyimpanan dan peletakan yang aman.
3. Label tanda bahaya laser Sebagai tanda waspada untuk melindungi dan Lakukan
✓ Pastikan setiap instrument mempunyai label tanda bahaya laser mengingatkan untuk staf yang melakukan penggantian label
✓ Label harus ditempel pada pintu ruangan tempat instrument pembersihan area tersebut dan staf lain yang tanda bahaya laser,
✓ Label harus ditempel pada intrumen laser. memasuki area tersebut. jika tulisan pudar.

PAN-SHG-AMA-012 8
Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi
4. Kacamata laser
✓ Label OD (Optical Density) dan Panjang gelombang Pemeriksaan secara visual dibutuhkan untuk Referensi dari ANSI
✓ Dibersihkan secara berkala memastikan kacamata yang digunakan memiliki filter untuk batasan standar
✓ Pengecekan terhadap adanya keretakan, perubahan warna. terhadap sinar laser sesuai standar keamanan, dan filter pada kacamata
✓ Pastikan kacamata yang digunakan sudah sesuai dengan standar tindakan laser masih layak untuk digunakan. laser
medis yang akan dilakukan.
5. Filter dan optic pada instrument
✓ Pengecekan terhadap instrument, apakah ada kebocoran sinar laser atau tidak. Memastikan tidak ada kebocoran sinar laser selama Pengecekan
tindakan medis dilakukan yang dapat menimbulkan dilakukan sebelum
bahaya bagi operator alat dan pasien alat digunakan
✓ Pastikan saat tindakan menggunakan bahan yang tidak mudah terbakar, ruangan Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya uap
alat instrument laser pastikan memiliki ventilasi udara yang baik kimia yang dapat menimbulkan luka bakar pada kulit.
✓ Pastikan penggunaan tekanan gas anastesi secara benar Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya
ledakan.
✓ Pastikan ruang tempat tindakan laser medis memiliki APAR yang masih dapat Saat terjadi bencana kebakaran, dapat langsung
digunakan digunakan.
✓ Gunakan alat medis lain yang memang aman saat dilakukan tindakan laser medis Hal ini diperlukan untuk menghindari efek dari sinar
laser terhadap bentuk dan fungsi alat medis lain yang
digunakan selama tindakan.
✓ Pastikan alat instrument tindakan laser medis aman digunakan, lakukan kalibrasi Hal ini diperlukan untuk memastikan alat tersebut
secara berkala oleh Lembaga yang berwenang. masih aman dan layak untuk digunakan.

PAN-SHG-AMA-012 9
Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi
Keamanan laser

1. Potensi bahaya listrik


✓ Semua intrumen laser harus dipastikan sudah sesuai dengan sumber listrik yang Memastikan keamanan pasokan listrik yang digunakan Sesuai regulasi yang
untuk instrument dan mencegah terjadinya electrical berlaku
digunakan saat instalasi
shock saat digunakan.
✓ Pastikan kabel penghubung ke sumber listrik dalam posisi aman dan tidak
membahayakan
✓ Posisi kabel ke sumber listrik tidak menghalangi gerakan operator dan asisten
operator alat
2. Potensi bahaya kebakaran Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya uap
✓ Kasa steril, medical tape, drape sheet. kimia yang dapat menimbulkan luka bakar pada kulit. Sesuai regulasi yang
berlaku
✓ Pastikan saat tindakan menggunakan bahan yang tidak mudah terbakar, ruangan Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya
alat instrument laser pastikan memiliki ventilasi udara yang baik ledakan.
✓ Pastikan penggunaan tekanan gas anastesi secara benar Saat terjadi bencana kebakaran, dapat langsung
digunakan.
✓ Pastikan ruang tempat tindakan laser medis memiliki APAR yang masih dapat Hal ini diperlukan untuk menghindari efek dari sinar
digunakan laser terhadap bentuk dan fungsi alat medis lain yang
✓ Gunakan alat medis lain yang memang aman saat dilakukan tindakan laser medis digunakan selama tindakan.
✓ Pastikan alat instrument tindakan laser medis aman digunakan, lakukan kalibrasi Hal ini diperlukan untuk memastikan alat tersebut
masih aman dan layak untuk digunakan.
secara berkala oleh Lembaga yang berwenang.
3. Potensi bahaya area sekitar instrument laser Memastikan Batasan jelas area yang aman untuk Sesuai regulasi yang
✓ Pastikan batas tegas area bahaya sinar laser dimasuki tanpa pelindung dan area yang harus berlaku
menggunakan pelindung

PAN-SHG-AMA-012 10
Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi
✓ Pastikan desain ruangan tindakan laser medis sudah aman, dari sisi ventilasi
udara, exhaust ruangan, dan jendela
4. Keselamatan staf rumah sakit
✓ Kacamata laser wajib digunakan untuk tindakan laser medis dengan kategori laser Memastikan keselamatan staf medis yang bertugas di Sesuai regulasi yang
kelas III dan IV. area tersebut. berlaku
✓ Pastikan ada tanda di luar pintu ruangan yang menunjukkan bahwa sedang ada
tindakan laser medis berlangsung.
✓ Pastikan sirkulasi udara di ruangan instrument laser masih baik, dengan
melakukan pembersihan rutin.
✓ Pastikan suhu ruangan tindakan sudah sesuai dengan standar
✓ Pastikan akses masuk ruangan instrument laser hanya bagi orang yang bertugas
di area tersebut.
✓ Staf medis yang bertugas sebagai operator alat dan asisten, melakukan
pemeriksaan mata secara rutin, khusus untuk area optalmologi
5. Keselamatan pasien
✓ Alat pelindung diri berupa kacamata laser digunakan selama proses tindakan laser Memastikan pasien mendapatkan tindakan laser medis Sesuai regulasi yang
kelas III dan IV yang aman berlaku
✓ Gunakan eyepad pada mata yang ditutupi dengan eye taped
✓ Area tindakan ditutupi dengan kain basah
✓ Pastikan tidak ada alat lain di ruangan tersebut yang dapat merefleksi sinar laser
✓ Pastikan sirkulasi udara ruangan tindakan laser medis dalam kondisi yang baik.
✓ Posisikan pasien dengan nyaman dan aman saat tindakan berlangsung

PAN-SHG-AMA-012 11
Parameter Aspek keamanan Kriteria/Frekuensi
6. Pengecekan fungsi alat
✓ Alat instrument masih dapat berfungsi dengan baik sesuai urutan prosedur Memastikan alat masih berfungsi dengan normal Lakukan pengecekan
pengoperasian alat. fungsi alat secara
✓ Lensa focus colposcope pada tindakan ginekologi dan lensa laser harus memiliki rutin
focus yang sama Panjang.
✓ Semua kontrol pedal kaki harus tertutup. Operator harus melepas kaki dari pedal
kontrol dan letakkan laser dalam posisi siaga ketika tidak sedang digunakan
✓ Masker medis harus digunakan selama tindakan berlangsung
7. Program pelatihan dan edukasi laser
✓ Pelatihan laser Memastikan operator dan asisten operator yang Pelatihan rutin
✓ Praktek lapangan melakukan tindakan laser medis kompeten. dilakukan minimal
✓ Uji kompetensi terkait pengetahuan dan keterampilan pada tindakan laser setahun sekali, uji
kompetensi dilakukan
sesuai regulasi yang
berlaku

PAN-SHG-AMA-012 12
BAB V
DOKUMENTASI
5.1 Formulir Terkait
No Dokumen Judul
FORM-SHG-AMA-11 Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
FORM-SHG-CR-50 Formulir Persetujuan Umum Rawat Jalan
FORM-SHG-AMA-05 Formulir Pemberian Informasi dan Persetujuan Tindakan
Medis Atau Bedah
FORM-SHG-AMA-55 Formulir Catatan Edukasi Multidisplin

5.2 Regulasi Terkait


No Dokumen Judul
PED-SHG-HA-002 Pedoman Komunnikasi Efektif
PED-SHG-IPC-001 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
PAN-SHG-HA-001 Panduan Identifikasi Pasien Di Rumah Sakit

PAN-SHG-AMA-012 13
BAB VI
TABEL RANGKUMAN REVISI

6.1 Rangkuman Revisi


No Edisi No Edisi
Baru Lama Rangkuman Revisi

01 00
00 - Dokumen baru

PAN-SHG-AMA-012 14
BAB VII
PENUTUP

Demikianlah panduan ini disusun sebagai acuan dalam melakukan tindakan dan pelayanan kepada
pasien dengan menjaga kemanan dan keselamatan pasien maupun staf.

……….., ……………………, 20……….

Dibuat oleh, Disetujui oleh,

(………………………..) (…………………………)
Head of Dept Head of Division

PAN-SHG-AMA-012 15

Anda mungkin juga menyukai