Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI

RUMAH SAKIT TRIA DIPA


2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, bahwa buku


Pedoman Pelayanan Unit Kerja Radiologi RS TRIA DIPA telah selesai dan
dapat disusun dengan baik.
Buku pedoman Pelayanan unit kerja Radiologi merupakan buku pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien di unit Radiologi. Proses
pelaksanaan kerja, prosedur dan tata laksana pelayanan Radiologi dalam
lingkungan RS TRIA DIPA dapat berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
Dalam kesempatan yang baik ini kami mengajak semua pihak yang terkait
untuk bersama-sama dapat memberikan masukan yang membangun demi
kesempurnaan buku ini, kritik dan saran sangat kami harapkan agar
kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi. Tak lupa kami sampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar besarnya kepada Tim penyusun buku pedoman ini
dan pihak pihak lain yang telah membantu menyelesaikan penyusunan buku
pedoman Pelayanan Unit Kerja Radiologi. Semoga buku Pedoman Pelayanan
unit kerja Radiologi dapat bermanfaat dalam pelaksanaan kerja di lingkungan RS
TRIA DIPA khususnya unit kerja Radiologi.

Herman Finanda

ii
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...................................................................................1

B. TUJUAN PEDOMAN..................................................................................2

C.RUANG LINGKUP PELAYANAN...............................................................2

D.BATASAN OPERASIONAL........................................................................2

E. LANDASAN HUKUM..................................................................................3

BAB II. STANDAR KETENAGAAN.......................................................................4

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.................................................4

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN......................................................................4

C.PENGATURAN JAGA................................................................................5

BAB III. STANDAR FASILITAS.............................................................................6

BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN...............................................................9

BAB V LOGISTIK................................................................................................22

BAB VI KESELAMATAN PASIEN......................................................................24

BAB VII KESELAMATAN KERJA........................................................................26

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU......................................................................28

BAB IX PENUTUP..............................................................................................30

iii
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 1 DARI 30

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .
Pelayanan unit Radiologi merupakan pelayanan penunjang diagnostic
yang perlu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanannya dibidang
Radiologi. Pelayanan Radiologi merupakan pelayanan kesehatan
menggunakan sinar peng-ion ataupun bahan radioaktif yang mempunyai
dua sisi yang saling berlawanan, disatu sisi bahwa Radiologi sangat
berguna bagi penegakan diagnosa dan terapi penyakit dan di sisi lainnya
akan sangat berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak
terkontrol, terlebih lagi bila di lakukan oleh tenaga yang tidak kompeten
atau bukan radiografer yang ahli dibidangnya.

Unit Radiologi merupakan salah satu bagian pelayanan rumah sakit yang
terintegrasi dengan pelayanan dari unit lainnya, oleh sebab itu pelayanan
Radiologi tidak hanya terfokus pada tujuan pelayanan Radiologi dalam
memanfaatkan radiasi tetapi juga tetap mempertimbangkan dan
memperhatikan pada tujuan system keselamatan pasien. Selama ini unit
Radiologi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan melalui
pemanfaatan radiasi pengion dan non pengion sangat terarah pada
keselamatan terhadap radiasi karena diketahui pemakaian radiasi
pengion mengandung resiko bila digunakan tanpa mengikuti dan taat
pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Kini saatnya semua individu yang terkait dalam pelayanan Radiologi


mulai memikirkan, membuat, menerapkan dan melaksanakan system
keselamatan pasen, sehingga pelayanan Radiologi (Radiodiagnostik)
tidak hanya mampu memberikan layanan dan hasil layanan yang
bermutu tinggi tetapi juga memberikan kepastian terwujudnya
keselamatan pasen (pasien safety).
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 2 DARI 30

B. Tujuan Pedoman
1. Memberikan standar pelayanan Radiologi baku bagi seluruh staf di
lingkungan unit Radiologi dalam memberikan pelayanan yang
bermutu dan menjamin keselamatan pasien,
2. Menjamin kontinuitas pelayanan pasien Radiologi dalam
mendapatkan kesembuhan, baik yang membutuhkan pelayanan
rawat inap, tindakan bedah, maupun rujukan ke tempat lain.
3. Sebagai acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam
melaksanakan pelayanan Radiologi secara sistematik dan terarah.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan unit Radiologi meliputi :
1. Pelayanan Radiodiagnostik
Yaitu pelayanan penunjang diagnostic yang diberikan kepada
pasien untuk mengetahui kondisi/ keadaan/struktur tubuh pasien
dengan menggunakan sinar x guna menegakkan diagnose medis.
2. Pelayanan Radiologi Imaging
Yaitu pelayanan kepada pasien yang mengutamakan pencitraan
gambar (imaging) yang dihasikan dari alat Ultrasonography (USG)
dengan menggunakan frekwensi / panjang gelombang untuk
menembus tubuh (obyek/organ) pasien.

D. Batasan Operasional
1. Tindakan Radiologi Umum
Suatu tindakan Radiologi normal/umum yang dilakukan pada pasien
yang tidak dalam kondisi emergency dan CITO, dengan keluaran
hasil expertise sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
2. Tindakan Radiologi True emergency
Suatu tindakan Radiologi yang harus dilakukan untuk membantu
dokter dalam menegakkan diagnosa primer kepada pasien berupa
kasus emergency yang biasa dikenai pada pasien yang mengalami
kejadian kecelakaan ataupun kejadian yang disebabkan trauma fisik
pada pasien.
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 3 DARI 30

3. Tindakan Radiologi CITO


Tindakan Radiologi yang dilakukan pada kasus kasus pasien yang
perlu meminta expertise Dokter Spesialis Radiologi untuk membantu
menegakkan diagnose sebelum dilakukannya tindakan operasi/bedah
atau penanganan lanjutan yang akan dilakukan pada diri pasien.

E. Landasan Hukum
1. PP No 5 Tahun 2021 Pelayanan Perizinan berbasis resiko untuk
pelaku usaha
2. peraturan BAPETEN No 3 Tahun 2021, Serta Perka BAPETEN
No. 4 tahun 2020 tentang Proteksi dan keselamatan Radiasi
dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
3. PERMENKES No 24 Tahun 2020 Tentang Radiologi Klinik.
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1997 tentang  Tenaga
Kesehatan
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 4 DARI 30

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Unit Radiologi adalah :

Kualifikasi
No Nama Jabatan
Formal Masa Kerja

Kepala Unit
1 Spesialis Radiologi > 2 tahun
Radiologi

Kordinator
2 D lll Radiologi > 2 tahun
Radiografer

2 Radiografer DIII Radiologi ± 1 tahun

B. Distribusi Ketenagaan
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi/Unit dapat dibantu oleh
Koordinator yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan tanpa meninggalkan unsur efisiensi dan efektivitas.
Setiap tenaga yang berada dalam unit Radiologi mempunyai uraian tugas
yang ditetapkan atau disahkan oleh kepala Rumah Sakit. Bagan struktur
organisasi dan uraian tugas masing-masing tenaga ditetapkan atau disahkan
oleh kepala rumah sakit.

 Koordinator Pelayanan Radiologi : 1 orang


 Radiografer Pelaksana : 2 orang

C. Pengaturan Jaga
Ketentuan jaga mengikuti 2 shift dengan batasan waktu kerja shift
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 5 DARI 30

 Dinas pagi : mulai pukul 07.00 sampai dengan 14.00


 Dinas sore : mulai pukul 14.00 sampai dengan 21.00
 Dinas cito/Oncall : sesuai dengan permintaan pelayanan
radiologi cito dari acc Direktur Rumah Sakit
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 6 DARI 30

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
Ruangan Unit Radiologi terletak dibagian sebelag Barat dari IGD sehingga
mudah dijangkau oleh IGD dan poli rawat jalan yang ada di RS TRIA DIPA .
Denah dan struktur bangunan Radiologi sebagai berikut

 Denah Ruangan Radiologi Konvensional


PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 7 DARI 30

B. Standar Fasilitas
Unit Radiologi terdiri dari satu ruangan. Memiliki fasilitas ruangan yang terdiri
dari ;
- 1 Ruang X Ray
- 1 Ruang Operator ( Ruang Petugas )
- 1 Kamar Gelap
- 1 Ruang tunggu
- 1 Ruang USG ( terpisah dengan ruangan radiologi )

 Ruang X Ray
Ruang X Ray berukuran 4.4 x 4.0 x 2.7 m terbuat dari bata dan dilapisi
dengan timbal setebal 2 mm. Ruang ini digunakan untuk pemeriksaan
kontras dan non kontras.
Fasilitas yang tersedia
- Pesawat X Ray mobile dengan kapasitas 120 mA dengan merk Listem
Mobiray
- Tempat Tidur pemeriksaan Pasien
- Standar Kaset
- Kaset Plate Detector DR ukuran 43 x 35 cm (1 Buah)
- Alat Proteksi Radiasi meliputi ;
 Apron Single : 2 Buah
 Thyroid Shield : 2 Buah
 Shielding Single Pb : 1 Buah
 Alat Proteksi Diri (APD) :
 Handscoen
 Masker wajah
 Kamar Gelap
Fasilitas yang ada ;
 1 Buat safety light
 15 Buah hanger berbagai ukuran
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 8 DARI 30

 1 Buat exhaust fan


 1 Buah meja
 Almari
 Ruang Admnistrasi
Fasilitas yang ada ;
 1 Unit Komputer Desk Book (DR Consule)
 1 Printer Film
 1 Unit AC
 Ruang USG
Fasilitas yang ada ;
 1 Pesawat USG Mindray DC- 40 ( dengan 3 Probe )
 1 Pesawat USG Portabel Mindray DC- 10 ( dengan 1
Probe )
 Televisi
 Almari
 1 Bed pasien
 1 Unit AC
 2 Buah meja
Terdapat 1 alat USG untuk pemeriksaan Obgyn di Kamar
Bersalin yang dilakukan oleh dokter spesialis Obgyn
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 9 DARI 30

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Kegiatan pelayanan radiodiganostik dan ultrasonografi yang


meliputi foto polos, foto kontras dan ultrasonografi. Jenis pemeriksaan
pada tiap kegiatan pelayanan adalah sebagai berikut ;

1. Foto Polos
a) Thorax
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memperlihatkan struktur morfologi
organ-organ dalam rongga toraks seperti jantung dan pembuluh darah
besar, paru-paru, rongga pleura dan struktur organ lainnya dalam
rongga mediastinum dan paru.
b) Abdomen / BNO
Tujuan pemeriksaan ini untuk melihat kelainan yang ada pada organ –
organ dalam perut. Pemeriksaan organ – organ dalam perut.
c) Extremitas Atas dan Bawah
Tulang-tulang Ekstremitas
Pemeriksaan tulang-tulang ekstremitas bertujuan memperlihatkan
adanya fraktur, penyakit degeneratif atau destruksi tulang akibat
metastasis, tumor tulang primer atau penonjolan tulang.
Pemeriksaan ini dibuat foto pada posisi AP/Lateral atau AP/oblique.
d) Vetebra
Merupakan pemeriksaan untuk melihat kelainan pada daerah vertebra.
Tujuannya mendiagnosa / melihat adanya kelainan pada vertera
e) Skull
Merupakan pemeriksaan pada bagian kepala. Tujuannya untuk
mendiagnosa / melihat adanya kelainan di daerah kepala
f) Mastoid
Tujuannya untuk melihat cairan pada rongga mastoid
g) Waters
Tujuannya untuk melihat gambaran sinus paranasalis
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 10 DARI 30

h) Mandibula
Tujuannya untuk melihat kelainan atau fraktur pada mandibula
i) Tempora Mandibula Joint
Tujuannya untuk melihat kelainan pada tepora mandibula joint.
2. Ultrasonografi atau USG
Merupakan salah satu pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan daripada
organ cavum abdomen, cavum pelvis, urogenitalis. Tujuannya
mendiagnosa / melihat kelainan organ – organ diatas.

A. TATA LAKSANA PENDAFTARAN


1. Petugas penanggung Jawab :Petugas pendaftaran atau bagian front
office
2. Perangkat Kerja : Surat permintaan dari dokter / Rumah Sakit atau
FasKes tingkat 1 atau 2
3. Tata laksana Pendaftaran Pasien
a) Setiap pasien yang datang ke Radiologi harus mendaftarkan diri
ke unit rawat jalan (Poli Umum, Poli Spesialis atau UGD) atau
Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) dengan membawa surat
permintaan foto atau USG dari dokter pengirim.
b) Pasien yang menginginkan pemeriksaan radiologi sendiri tanpa
adanya surat permintaan foto dari dokter pengirim, petugas
menyarankan pasien ke IGD untuk dilakukan pemeriksaan medis
untuk mendapatkan surat permintaan foto dari dokter IGD
c) Setiap pasien yang ingin melakukan pemeriksaan Radiologi wajib
mempunyai Nomer Rekam Medis pasien. Apabila pasien baru
pertama kali datang ke Rumah Sakit TRIA DIPA dan tidak
mempunyai nomer Rekam Medis, maka petugas radiologi akan
melakukan pendaftaran/identitifikasi pasien sesuai standar yang
berlaku.
d) Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan, rawat inap dan pasien
dengan permintaan sendiri sesuai dengan prosedur yang berlaku
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 11 DARI 30

Sesuai dngan perangkat system infomasi yang terinstal di RS


TRIA DIPA.
B.TATA LAKSANA PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Petugas penanggung Jawab : Radiografer
2. Perangkat Kerja
1) Form persiapan pasien
2) Obat obatan penunjang persiapan pasien, sesuai kebutuhan.
3. Tata laksana Persiapan Pemeriksaan
1) Petugas melakukan konfirmasi order pemeriksaan penunjang pada
SIM RS sesuai dengan account petugas radiologi yang sedang
dinas, dan menginput di PC alat DR Sesuai dengan orderan.
2) Petugas menyiapkan Plate detector (kaset) dan mengecek
Konektifitas Plate detector dengan PC DR, dan juga kelayakan
batrey pada plate detector.
3) Petugas Radiologi memanggil pasien yang sudah terverifikasi dan
menunggu di ruang tunggu untuk ke ruang pemeriksaan.
4) Petugas menyesuaikan kembali identitas pasien sesuai dengan yang
tercantum di SIM RS sebelum pasien melakukan penggantian
pakaian.
5) Lakukan pemeriksaan sesuai orderan SIM RS dengan penyesuain
factor eksposi seminimal mungkin sesuai objek yang di minta untuk
di lakukan pemeriksan penunjang radiologi.

C.TATA LAKSANA IDENTIFIKASI PASIEN

1. Petugas Penanggung Jawab : Dokter dan Radiografer


2. Perangkat Kerja
Identitas pasien sebagaimana tertulis pada status Rekam Medis pasien
yang dilakukan penginputan oleh petugas Pendaftaran dan bagian
keperawatan pada SIM RS. Identifikasi dilakukan dengan cara
memastikan orderan yang di terima melalui SIM RS ke unit penunjang
(Radiologi)
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 12 DARI 30

3. Tata Laksana Identifikasi Pasien


1) Sebelum melakukan suatu prosedur pemeriksaan radiologi, Petugas
Radiologi (Radiografer) Melakukan cross check dan memverifikasi
Orderan yang ada pada SIM RS sesuai dengan acoutn petugas yang
dinas saat itu Dan menginput ke dalam Sistem Alat DR Sesuai
dengan orderan yang masuk di SIM RS.
2) Petugas melakukan cross chek ulang secara langsung setelah pasien
di persilahkan masuk ke dalam ruangan radiologi dengan
menyebutkan identitas pasien sesuai dengan orderan yang masuk
pada SIM RS.
3) Untuk pasien rawat inap, konfirmasi identias pasien dapat dengan
menggunakan cara menanyakan langsung kepada pasien atau
pendamping pasien.( keluarga atau pun perawat yang bertugas )bila
terkendala kondisi pasien dalam kondisi tidak sadar
4) Petugas radiologi ( radiografer ) wajib memastikan kebenaran atau
kesesuaian identitas pasien dengan data medis yang ada.

D.TATA LAKSANA PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI

1. Petugas Penanggung Jawab : Dokter & Radiografer


2. Perangkat Kerja : Form Pemberian Edukasi
3. Tata Laksana Pemberian Informasi
a) Penyampaian informasi disesuaikan dengan nilai, budaya, bahasa, latar
belakang pendidikan dan adat istiadat pasien
b) Penyampaian informasi dapat menggunakan alat peraga atau alat
bantu yang dapat memperjelas maksud dan arti akan dilakukannya
tindakan medis kepada pasien
c) Penyampaian informasi dengan cara detil, tepat dan informatif dengan
menunjukkan rasa empati dan cara sensitif serta tidak membuat pasien
merasa stres.
d) Memberikan cukup waktu bagi pasien dan atau keluarga pasien untuk
memahami informasi yang telah disampaikan serta memberikan waktu
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 13 DARI 30

untuk menanyakan informasi yang belum jelas/klarifikasi dan perlu


detail kepada dokter yang memberikan informasi sebelum mengambil
keputusan.

E.TATA LAKSANA PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS

1. Petugas Penanggung Jawab : Dokter pelaksana tindakan medis


2. Perangkat Kerja : Form Informed Consent
3. Tata Laksana Persetujuan Tindakan Medis
a. Informasi yang diberikan mencakup diagnosis dan tata cara tindakan
medik, tujuan tindakan yang dilakukan, alternatif tindakan lain dan
resikonya, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan;
b. Informasi diberikan secara lisan;
c. Informasi harus diberikan secara jujur dan benar kecuali dokter menilai
bahwa hal itu dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien. Dengan
persetujuan pasien bersangkutan, dokter dapat memberikan informasi
tersebut kepada keluarga terdekat pasien;
d. Informasi juga harus diberikan jika ada kemungkinan perluasan operasi.
Perluasan operasi yang tidak dapat diduga sebelumnya dapat dilakukan
untuk menyelamatkan jiwa pasien. Pada keadaan ini maka setelah
perluasan operasi dilakukan dokter harus memberikan informasi kepada
pasien atau keluarganya.
e. Dokter yang akan melakukan tindakan medik mempunyai tanggung
jawab utama memberikan informasi dan penjelasan yang
diperlukan.Apabila berhalangan, memberikan informasi dan penjelasan
yang harus diberikan dapat diwakilkan kepada dokter lain dengan
sepengetahuan dokter yang bersangkutan.Bila terjadi kesalahan dalam
memberikan informasi tanggung jawab berada ditangan dokter yang
memberikan delegasi.
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 14 DARI 30

f. Penyampaian penjelasan mengenai rencana tindakan medis yang akan


dilakukan kepada pasien berdasarkan atas pertimbangan medis dan
sangat diperlukannya tindakan tersebut untuk pasien.
g. Cara pasien menyatakan persetujuan dapat dilakukan secara terucap,
tersurat, atau tersirat persetujuan secara tertulis mutlak diperlukan pada
tindakan medis yang mengandung risiko tinggi, sedangkan persetujuan
secara lisan diperlukan pada tindakan medis yang tidak mengandung
risiko tinggi.
h. Perluasan tindakan medis selain tindakan medis yang telah disetujui
tidak dibenarkan dilakukan dengan alasan apapun juga, kecuali apabila
perluasan tindakan medis tersebut terpaksa dilakukan untuk
menyelamatkan jiwa pasien.
i. Jika tindakan medik yang akan direncanakan mengandung risiko tinggi
maka sebaliknya persetujuan diberikan secara tersurat, dengan cara
menandatangani atau membubuhkan cap ibu jari tangan kiri pada
formulir yang disediakan.
j. Jika orang yang berhak memberikan persetujuan menolak menerima
informasi dan kemudian menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan
dokter maka orang tersebut dianggap telah menyetujui kebijakan medik
apapun yang akan dilakukan dokter.
k. Apabila yang bersangkutan sesudah menerima informasi, menolak
untuk memberikan persetujuannya maka ia harus menandatangani
surat penolakan.
l. Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak
memberikan atau menolak memberikan persetujuan tindakan medik
adalah orang tua, wali, kuratornya.
m. Persetujuan yang sudah diberikan dapat ditarik kembali setiap saat
kecuali tindakan medik yang direncanakan sudah sampai pada tahapan
pelaksanaan yang tidak mungkin dibatalkan.
n. Dalam hal persetujuan tindakan medik diberikan keluarga maka yang
berhak menarik kembali adalah anggota keluarga tersebut atau anggota
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 15 DARI 30

keluarga lainnya yang berkedudukan hukumnya lebih berhak sebagai


wali.
o. Penarikan kembali persetujuan tindakan medik harus diberikan secara
tertulis format yang disediakan.
p. Semua hal-hal yang sifatnya luar biasa dalam proses mendapatkan
persetujuan tindakan medik harus dicatat dalam rekam medis.
q. Seluruh dokumen mengenai persetujuan tindakan medik harus
disimpan bersama rekam medik.
r. Demi kepentingan pasien, inform consent tidak diperlukan bagi pasien
gawat darurat dalam keadaan sadar dan tidak didampingi oleh keluarga
pasien yang berhak memberikan persetujuan atau penolakan medis.

F.TATA LAKSANA PENGISIAN INFORMED CONSENT

1. Petugas Penanggung Jawab : Dokter dan Perawat


2. Perangkat Kerja : Lembar informed consent
3. Tata Laksana Pengisian Informed Consent
a.Petugas medis (dokter dan atau petugas medis yang mempunyai
kewenangan) memberikan dan menjelaskan rencana tindakan/therapi
kepada pasien dan atau keluarga pasien.
b.Penjelasan kepada pasien dan atau keluarga pasien harus jelas, tepat
dan sesuai dengan rencana tindakan/terapi yang akan diberikan kepada
pasien.
c.Memastikan pasien dan keluarga pasien memahami dan mengerti
tentang informasi yang telah dijelaskan/dijelaskan oleh petugas medis
yang berwenang.
d.Sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap jari tangan kiri, formulir
tersebut sudah diisi lengkap oleh dokter yang akan melakukan tindakan
medis atau oleh tenaga medik yang lain yang diberi delegasi, untuk
kemudian yang bersangkutan dipersilahkan membacanya, atau jika
dipandang perlu dibacakan dihadapannya.
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 16 DARI 30

e.Diketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi. Perawat dan


radiografer bertindak sebagai salah satu saksi
f. Formulir asli harus disimpan dalam berkas rekam medis.
g.Formulir harus sudah mulai diisi dan ditandatangani 24 jam sebelum
tindakan medis.
h.Dokter harus ikut tandatangan sebagai bukti bahwa telah memberikan
informasi dan penjelasan secukupnya.
i. Sebagai tanda tangan pasien atau keluarga yang buta huruf harus
membubuhkan cap jempol jari kiri.

G.TATA LAKSANA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

1. Petugas penanggung Jawab


 Radiografer
 Dokter Spesialis Radiologi
2. Perangkat Kerja
a) Form permintaan radiologi
b) Pesawat x-ray dan Cassette/Plate Detector
c) USG (Ultrasonography) dan printer kertas
d) Obat obatan dan peralatan penunjang yang dibutuhkan sesuai
jenis pemeriksaan
3. Tata laksana Pelaksanaan Pemeriksaan
a) Radiografer atau Dokter Spesialis Radiologi mengcrosschek order
pemeriksaan penunjang ( radiologi ) pada ISM RS Radiologi yang
diminta oleh dokter pengirim.
b) Mempersilahkan pasien masuk ke ruang radiologi. Petugas
melakukan identifikasi pasien meliputi : menanyakan nama
pasien, tanggal lahir, keluhan pasien dan permintaan Radiologi
yang diminta dokter/pasien.
c) Pasien diminta untuk ganti baju khusus yang disediakan sebelum
dilakukan pemeriksaan (jika diperlukan).
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 17 DARI 30

d) Petugas mengatur posisi obyek penyinaran sesuai dengan


permintaan tindakan Radiologi.
e) Setelah dilakukan tindakan radiologi, pasien dipersilahkan ganti
baju terlebih dahulu dan diminta menunggu 5 menit, petugas akan
mengecek hasil radiologi yang sudah dilakukannya.

H.TATA LAKSANA PENGOLAHAN FILM

1. Petugas penanggung Jawab


a) Radiografer
2. Perangkat Kerja
a) Alat processing film ( Printer )
Tata laksana Pengolahan Film

a) Petugas menginputkan data identitas pasien dan jenis


pemeriksaan ke dalam computer alat DR.
b) Proses pengolahan film menggunakan sistem Print Injection Ink.
c) Hasil gambar dari pengolahan yang tersedia dapat diambil di
ruang Radiologi/USG.

I.TATA LAKSANA PEMBERIAN EXPERTISE DALAM JAM KERJA

1. Petugas penanggung Jawab


Dokter Spesialis Radiologi

2. Perangkat Kerja
a) Seperangkat computer
b) Printer
c) Viewer
d) Lembar film
3. Tata laksana Expertise di Dalam Jam Kerja
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 18 DARI 30

a) Expertise dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi yang bekerja


dan mempunyai SIP di Rumah Sakit Tria Dipa.
b) Expertise Radiologi dilakukan setelah adanya hasil pemeriksaan
radiografi atau Ultrasonography yang telah dikerjakan.
c) Dokter Spesialis Radiologi memasukkan (input) hasil diagnose
pada program yang sudah tersedia dan melakukan cetak (print)
pada lembar kertas printing yang sudah disediakan.
d) Hasil expertise dilampirkan beserta hasil film atau lembar
Ultrasonography yang sudah dilakukan.
e) Apabila Dokter Spesialis Radiologi berhalangan, maka film
rontgent akan dikirim ke dokter spesialis Melalui Whatsapp / Email
dalam bentuk Dcom/Jpeg.

J.TATA LAKSANA PEMBERIAN EXPERTISE DI LUAR JAM KERJA

1. Petugas penanggung Jawab


Dokter Spesialis Radiologi

2. Perangkat Kerja
a) Seperangkat computer
b) Printer
c) Viewer
d) Lembar film
3. Tata laksana Expertise Di Luar Jam Kerja
a) Radiografer menghubungi Dokter Spesialis Radiologi,
menginformasikan adanya hasil pemeriksaan radiografi yang perlu
dilakukan expertise.
b) Dalam kasus CITO (perlu expertise segera) Dokter Spesialis
Radiologi segera menuju Rumah Sakit Tria Dipa untuk melakukan
expertise sesuai permintaan yang ada.
c) Bila dalam keadaan normal/biasa, tidak dalam kasus CITO.
Expertise Radiologi dilakukan pada waktu tertentu (07.00 – selesai)
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 19 DARI 30

dokter Radiologi datang ke Rumah Sakit ria Dipa untuk melakukan


expertise.
d) Bila dalam keadaan dokter Radiologi tidak dapat datang ke
Rumah sakit, maka radiografer akan membacakan hasil radiografi
Melalui Whatsapp/Email dalam bentuk Dcom ataupun Jpeg.

K.TATA LAKSANA PENYERAHAN HASIL

1. Petugas penanggung Jawab


a) Radiografer
2. Perangkat Kerja
a) Hasil pemeriksaan Radiologi
b) Buku expedisi penyerahan hasil
3. Tata laksana Penyerahan Hasil
a) Hasil Radiologi (Rontgen atau USG) yang sudah dilakukan expertise
oleh dokter spesialis Radiologi sudah siap untuk diberikan ke
pasien.
b) Petugas Radiologi akan meneliti kembali kelengkapan dan isi
berkas yang ada sesuai dengan surat permintaan yang ada.
c) Petugas Radiologi menulis di buku expedisi penyerahan hasil,
seluruh pasien radiografi dan USG yang sudah selesai dan
menyerahkannya ke petugas Tempat Pendaftaran Pasien (TPP)
atau ke ruang rawat inap dan ICU.
d) Petugas yang menerima hasil expertise, meneliti penerimaan berkas
Radiologi sesuai dengan yang tertulis di buku expedisi dan
melakukan paraf pada buku expedisi.

L.TATA LAKSANA PENYIMPANAN HASIL

1. Petugas penanggung Jawab


a) Radiografer
b) Administrasi
2. Perangkat Kerja
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 20 DARI 30

a) Hasil pemeriksaan Radiologi


3. Tata laksana Penyimpanan Hasil
a) Lembar hasil Radiologi (Rontgen atau USG) berupa surat
permintaan dokter dan hasil expertise dokter spesialis radiologi
disimpan oleh unit radiologi sebagai dokumen medik Rumah Sakit.
b) Tempat penyimpanan arsip di tempat khusus kumpulan arsip
radiologi di unit Radiologi.
c) Pengelompokan arsip berdasarkan pada jenis permintaan /
tindakan Radiologi yang sudah dilakukan yaitu permintaan Foto
dan permintaan USG.
d) Pengarsipan dilakukan dengan menempelkan permintaan foto
pada hasil pemeriksaan (lembar 3)
e) Arsip radiologi bersifat rahasia dan peminjaman arsip harus
mengisi form peminjaman berkas radiologi yang ditanda tangani
oleh kepala unit masing masing ruangan yang meminjam.

M.Alur Pelayanan Pemeriksaan Radiologi

Orderan SIM RS Pasien ke Pemverifikasian


ruangan data pasien SIM
radiologi RS

Edukasi Lakukan Crosschek Secara


pengambilan hasil Pemeriksaan langsung Id Pasien
setelah pemeriksaan Sesuai dengan dengan SIM RS dan
selesai Orderan SIM RS berikan edukasi
sesuai dengan orderan
pemeriksaan
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 21 DARI 30

N.Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Radiologi

Pelayanan Radiologi merupakan pelayanan diagnostik 12 jam, dimana


dilaksanakan di ruang Radiologi. Diluar jam kerja dilakukan on call petugas
radiologi.

O.Kebijakan Profesi
1. Semua permintaan pemeriksaan Radiodiagnostik dan tindakan medik
dengan penggunaan radiasi dilakukan atas dasar adanya permintaan
tertulis dari dokter pengirim/merujuk yang dilengkapi dengan
keterangan klinis yang jelas.
2. Semua pemeriksaan dan tindakan radiologi yang menggunakan bahan
kontras, baik dalam bentuk cair dilakukan oleh dokter spesialis
radiologi.
3. Pemeriksaan radiologi tanpa kontras dilakukan oleh Radiografer atas
tanggung jawab dokter spesialis radiologi.
4. Pemberian interpretasi/hasil diagnosa/expertise/jawaban medis atas
hasil radiografi dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
5. Semua pemeriksaan dan tindakan yang menggunakan bahan kontras
radiografi guna kepentingan medis hanya dapat dilakukan apabila
telah dilengkapi dengan surat persetujuan pasien (inform concern)
setelah terlebih dahulu pasien/keluarga pasien diberikan penjelasan
tentang resiko tindakan medik yang akan dilakukan serta resiko
pemakaian bahan kontras radiografi.
6. Semua pekerja radiasi yang melakukan pemeriksaan medik radiasi
diwajibkan memakai personal monitoring radiasi yang secara berkala
di ukur besarnya paparan radiasi yang diterima oleh setiap pekerja
radiasi.
7. Pemeriksaan dan tindakan radiologi harus dilakukan di ruang radiologi.

Semua pemeriksaan radiologi dilakukan oleh tenaga kesehatan bidang radiologi


yang telah mendapat pendidikan formal bidang radiologi sesuai dengan
kompetensinya
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 22 DARI 30

BAB V
LOGISTIK

Pengadaan atau permintaan barang untuk kebutuhan operasional di unit


Radiologi dapat dilayani kebutuhannya oleh Bagian Pengadaan RS TRIA DIPA
Jenis kebutuhan barang barang radiologi dapat dikategorikan :

a. Kebutuhan barang barang medis sediaan


kebutuhan barang medis yang sudah tersedia di gudang medis rumah sakit,
berupa obat obatan basic life support, castor oil, spuit, jarum, wing needle,
catether, hansaplast, alcohol swab, Betadine, plester, dsb
b. Kebutuhan barang barang medis non sediaan
_______kebutuhan barang medis yang belum tersedia di gudang medis rumah sakit,
berupa obat kontras (omnipaque, urografin, dsb), barium enema, EZ gas,
Tornicat, alat alat medis, dsb
c. Kebutuhan barang barang non medis sediaan
Kebutuhan barang non medis yang sudah tersedia di gudang umum rumah
sakit berupa ATK, formulir radiologi, kertas HVS/folio, susu, telur,Kacang
hijau dsb
d. Kebutuhan barang barang non medis non sediaan
Kebutuhan barang non medis yang belum tersedia di gudang umum rumah
sakit berupa Tinta Printer, Film x-ray, pesawat telp, meja computer, dsb

Semua permintaan kebutuhan barang barang radiologi akan didistribusi oleh


bagian gudang sesuai permintaan dan dapat dilakukan pembelian langsung oleh
bagian logistic bila barang barang yang dibutuhkan tidak tersedia di gudang.

Permintaan kebutuhan barang harus melalui prosedur yang sudah ada,


permintaan barang melalui program logistic Rumah Sakit yang sudah ada,
pemenuhan kebutuhan logistic radiologi di jadwal secara berkala untuk
menghindari overload pengambilan di bagian gudang. Khusus untuk pemenuhan
barang dalam kategori CITO (segera dilakukan pembelian/pengadaan)
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 23 DARI 30

pelayanan pembelian harus segera dilakukan mengingat pentingnya kebutuhan


barang tersebut pada unit terkait.
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 24 DARI 30

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Sasaran Keselamatan pasien Rumah Sakit yang berhubungan langsung dengan


pola pelayanan di unit Radiologi Rumah Sakit Tria Dipa , meliputi :

1. Ketepatan Identifikasi pasien


Pengidentifikasian pasien di Unit Radiologi dimulai dari pendaftaran foto,
Saat petugas radiologi melihat Identitas pasien pada surat permintaan
foto/orderan dalam SIM RS kemudian memanggil nama pasien sesuai yang
tertera, setelah pasien yang dipanggil datang maka petugas radiologi akan
menanyakan nama, usia, unit pengirim dan status dari pasien tersebut.
Petugas radiologi juga harus mencocokkan nomer RM dan register di surat
permintaan foto/orderan Dalam SIM RS untuk meyakinkan bahwa pasien
yang dipanggil tersebut adalah orang yang sesuai dengan surat permintaan,
setelah itu petugas mencatat dibuku register yang ada di radiologi sesuai
identitas pasien kemudian pasien diarahkan ke kamar pemeriksaan sesuai
jenis fotonya.

Pengidentifikasian kedua dilakukan saat pasien masuk ruang foto yakni saat
petugas foto memanggil nama penderita,maka petugas foto menanyakan
kembali nama lengkap penderita dan disuaikan dengan surat permintaan
foto/data orderan dalam SIM RS, setelah yakin sesuai maka pasien baru
dilakukan foto. Sebelum dilakukan foto radiografer menanyakan pada pasien
keluhan sakit yang dirasakan pasien, sisi kanan atau kiri yang dicocokkan
dengan surat permintaan foto, setelah yakin barulah dilakukan foto. Setelah
dilakukan foto kaset dan kitir nama dijadikan satu agar tidak tertukar dengan
pasien lain.

Pengidentifikasian ketiga dilakukan di ruang baca foto yang dilakukan oleh


dokter Radiologi saat membaca foto yakni dengan mencocokkan identitas
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 25 DARI 30

yang ada di surat permintaan foto/ data orderan dalam SIM RS dengan yang
ada di film.
Pengidentifikasian terakhir dilakukan diradiologi yakni pada saat
memberikan hasil foto kepada pasien dengan melihat kembali identitas difoto
dan lembar bacaan foto, selanjutnya pada saat menyerahkan hasil foto
kepada pasien maka petugas mencocokkan nota pembayaran foto dengan
hasil foto dan menanyakan lagi identitas pasien kepada pasien/keluarga
yang bersangkutan.

2. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan radiologi


Dalam melaksanakan pelayanan radiodiagnostik sehari-harinya akan selalu
terjadi kontak dengan pasien dan alat-alat kesehatan yang digunakan untuk
kegiatan medis di radiologi sehingga hal ini memungkinkan terjadinya
bahaya infeksius yang dapat membahayakan bagi operator maupun orang
disekitarnya apabila tidak dilaksanakan prosedur yang benar tentang
penggunaan APD ataupun penanganan limbah infeksius bekas kegiatan
tersebut misal (jarum suntik,botol bekas injeksi dsb)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi acuan guna mengurangi
resiko infeksi dalam melaksanakan pelayanan radiodiagnostik antara lain :
a. Gunakan alat pelindung diri (masker,handscoon) pada saat melakukan
foto khususnya foto yang menggunakan kontras dan pada pasien yang
terindikasi memiliki penyakit menular.
b. Buanglah sampah/limbah medis pada tempat yang terpisah dengan
sampah non medis.
c. Selalu gunakan prinsip ALARA dalam kegiatan pelayanan radiasi.
d. Gunakan alat proteksi radiasi yang ada (apron/shelding)
e. Selalu cuci tangan dengan sabun setelah memeriksa pasien
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 26 DARI 30

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Pelayanan di Unit Radiologi menggunakan peralatan yang mengandung zat


radioaktif dan sumber radiasi lainnya. Dan apabila terjadi hal yang tidak di
inginkan maka pihak pemegang ijin di wajibkan menghubungi kontak BAPETEN
ada pun kontaknya sebagai berikut: kontak kedaruratan BAPETEN Tel: (021)
6385 6518 (pada hari dan jam kerja); HP: 08118573836, 0815 8054 081 (24
jam/7 hari); Fax: (021) 630 2187; Email: sos@bapeten.go.id.

Adapun zat zat tersebut mengandung resiko bahaya radiasi terhadap pekerja,
pasien dan lingkungan. Maka diperlukan pengamanan demi keselamatan pasien,
salah satu proteksinya sebagai berikut

1. Menyalakan tanda lampu merah di depan pintu saat tindakan radiografi


2. Petugas melarang orang yang tidak berkepentingan berada di ruang
pemeriksaan
3. Area radiasi dibatasi hanya pada area pemeriksaan.
4. Apabila pemeriksaan membutuhkan bantuan keluarga pasien maka
diwajibkan untuk menggunakan apron
5. Pengulangan foto diminimalkan untuk wanita hamil yang memerlukan
tindakan fotografi maka pada saat pelaksanaan pemotretan daerah
abdomen ditutup dengan apron

Pencegahan Radiasi yang berlebihan


Proteksi radiasi berguna untuk menghindari pemakaian radiasi yang berlebihan
yang dapat merugikan bagi pasien maupun orang lain disekitarnya, mulai dari
desain dan struktur gedung yang sedemikian rupa agar radiasi tidak bocor keluar
maupun dengan menggunakan pelindung diri ataupun alat pengukur radiasi,
selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya :
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 27 DARI 30

1. Bagi pasien
1) Batasi lapang penyinaran/kolimasi pada bagian tubuh yang akan
diperiksa dengan lebar kolimasi yang efektif.
2) Bagi pasien hamil/menyusui gunakan baju apron untuk melindungi
organ-organ lain yang sedang sensitif.
3) Bagi petugas/keluarga/perawat yang membantu proses
pemeriksaan dan berada di ruang pemeriksaan pada saat expose
juga harus menggunakan baju apron.
2. Bagi Petugas / Radiografer
Wajib menggunakan alat ukur radiasi perorangan (Film badge, TLD dll)
yang terpakai terus / melekat di badan, tidak boleh diletakkan di tempat
lain agar nilai paparan radiasi yang diterima dapat diukur secara benar.
Alat ukur ini akan terus dievaluasi secara periodik oleh pihak yang
berkompeten (BPFK) sehingga jikalau ada petugas yang terkena paparan
radiasi melebihi dosis aman yang telah ditentukan dapat langsung
diketahui.
Menerapkan 3 (tiga) prinsip dasar keselamatan radiasi
a. Justifikasi, pengunaan radiasi dibenarkan jika manfaat lebih besar
daripada resikonya.
b. Limitasi, Dosis radiasi tidak boleh melebihi batas dosis yang telah
ditetapkan.
c. Optimisasi, Penerimaan radiasi harus diupayakan serendah
rendahnya dengan mempertimbangkan factor Ekonomi dan social.
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 28 DARI 30

BAB Vlll
PENGENDALIAN MUTU

Validasi Data Kerusakan Film / Pengulangan Foto Rontgen


Kerusakan Film / Pengulangan Foto Rontgen
DIMENSI MUTU Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
Standar Operasional Prosedur
Tanggung jawab pemberi layanan
TUJUAN radiologi menggunakan sinar X
dengan media digital radiografi untuk
meminimalisir terjadinya kerusakan
film,proteksi radiasi berlebih yang di
terima pasien , pekerja dan juga
lingkungan di sekitar ruang
pemeriksaan radiologi.
DEFINISI OPERASIONAL Terjadi pengulangan pemeriksaan
terhadap pasien dengan hasil yang
belum maksimal dikarenakan
berbagai faktor yang mengakibatkan
foto rontgen tidak dapat digunakan
atau tidak layak untuk dievaluasi oleh
dokter spesialis radiologi untuk
diexpertise
NUMERATOR Jumlah kerusakan film X-Ray dalam
satu bulan
DENOMINATOR Jumlah film yang digunakan dalam
satu bulan
SUMBER DATA Radiologi
INKLUSI Foto rontgen yg tak layak pakai/baca
EKSKLUSI
PENANGGUNG JAWAB Kepala Unit Radiologi dan
Koordinator Unit Radiologi
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 29 DARI 30

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR Berdasarkan metode delbeq. Tujuan


utama untuk meminimalisir
pengulangan foto rontgen yang dapat
penimbulkan radiasi berlebih baik
kepada pasein, petugas ataupun
lingkungan sekitar ruang pemeriksaan

TIPE INDIKATOR Outcome

TARGET SAMPLE Metode survey


PENGUMPULAN DATA Survey
FREKUENSI PENGUMPULAN SetiapBulan
PERIODE ANALISIS Tiap 3 bulan
STANDAR 97 %
AREA MONITORING Pasien Radiologi baik dari RI maupun
RJ
METODE ANALISIS Data bulanan dibuat grafik, dianalisa
tren grafik dan faktor – faktor
penyebabnya
PEDOMAN

FUNGSI : UNIT RADIOLOGI NOMOR : 01/PED-RAD/RSTD/2023


REVISI :0
BERLAKU TMT :
JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN RADIOLOGI
HALAMAN : 30 DARI 30

BAB lX
PENUTUP

Demikian Pedoman Pelayanan unit Kerja Radiologi RS TRIA DIPA


ini dibuat sebagai kerangka acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan khususnya di Unit kerja Radiologi, kami berharap dengan
adanya buku Pedoman Pelayanan Radiologi ini dapat berjalan dengan
baik sesuai yang diharapkan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan yang ada di Unit Radiologi

Pada akhirnya Buku Pedoman Pelayanan Radiologi ini dapat


digunakan sebagai dasar acuan dalam penyelenggaraan pelayanan untuk
peningkatan mutu secara berkelanjutan.

Disiapkan Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Unit Radiologi Direktur Penunjang Direktur Rumah Sakit
Medik

Herman FInanda Dr. Cintya Wijaya Dr. Magdalena .MM


Tanggal :15 Juni 2023 Tanggal : Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai