PEDOMAN
PELAYANAN RADIOLOGI
DAFTAR ISI
Hal.
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... 1
Kata
Pengantar .......................................................................................................
2
1. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................3
B. Tujuan Pedoman.........................................................................4
C. Ruang Lingkup Pelayanan............................................................4
D. Batasan Operasional....................................................................4
E. Landasan Hukum........................................................................5
2. BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia.................................................6
B. Distribusi Ketenagaan..................................................................9
C. Pengaturan Jaga…………………………………………………………………..10
3. BAB III STANDAR FASILITAS 10
A. Denah Ruang………………………………………………………………………..12
B. Standar Fasilitas……………………………………………………………………13
4. BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN................................................17
5. BAB V LOGISTIK ...........................................................................28
6. BAB VI KESELAMATAN PASIEN...................................................... 29
7. BAB VII KESELAMATAN KERJA........................................................41
8. BAB VIII PENGENDALIAN MUTU......................................................51
9. BAB IX
PENUTUP...........................................................................................53
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, bahwa
Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi RSUD dr.H.Bob Bazar SKM telah selesai
dan dapat disusun dengan baik.
Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi merupakan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan pelayanan kepada pasien di Instalasi Radiologi. Proses pelaksanaan
kerja, prosedur dan tata laksana pelayanan Radiologi dalam lingkungan RSUD
dr.H.Bob Bazar SKM dapat berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
Dalam kesempatan yang baik ini kami mengajak semua pihak yang terkait untuk
bersama-sama dapat memberikan masukan yang membangun demi
kesempurnaan pedoman ini, kritik dan saran sangat kami harapkan agar
kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi. Tak lupa kami sampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar besarnya kepada tim penyusun pedoman ini dan pihak
pihak lain yang telah membantu menyelesaikan penyusunan Pedoman Pelayanan
Instalasi Radiologi. Semoga Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi dapat
bermanfaat dalam pelaksanaan kerja di lingkungan RSUD dr.H.Bob Bazar SKM
khususnya Instalasi Radiologi.
SUMARWOTO, SST
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Instalasi Radiologi merupakan pelayanan penunjang diagnostik
yang perlu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanannya dibidang
Radiologi. Pelayanan Radiologi merupakan pelayanan kesehatan
menggunakan sinar pengion ataupun bahan radioaktif yang mempunyai dua
sisi yang saling berlawanan, disatu sisi bahwa Radiologi sangat berguna bagi
penegakan diagnosa dan terapi penyakit dan di sisi lainnya akan sangat
berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak terkontrol, terlebih lagi
bila di lakukan oleh tenaga yang tidak kompeten atau bukan radiografer yang
ahli dibidangnya.
Instalasi Radiologi merupakan salah satu bagian pelayanan rumah sakit yang
terintegrasi dengan pelayanan dari Instalasi lainnya, oleh sebab itu pelayanan
Radiologi tidak hanya terfokus pada tujuan pelayanan Radiologi dalam
memanfaatkan radiasi tetapi juga tetap mempertimbangkan dan
memperhatikan pada tujuan system keselamatan pasien. Selama ini Instalasi
Radiologi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan
radiasi pengion dan non pengion sangat terarah pada keselamatan terhadap
radiasi karena diketahui pemakaian radiasi pengion mengandung resiko bila
digunakan tanpa mengikuti dan taat pada peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Kini saatnya semua individu yang terkait dalam pelayanan Radiologi mulai
memikirkan, membuat, menerapkan dan melaksanakan sistem keselamatan
pasien, sehingga pelayanan Radiologi (Radiodiagnostik) tidak hanya mampu
memberikan layanan dan hasil layanan yang bermutu tinggi tetapi juga
memberikan kepastian terwujudnya keselamatan pasien (pasien safety).
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Memberikan standar pelayanan Radiologi baku bagi seluruh staf di
lingkungan Instalasi Radiologi dalam memberikan pelayanan yang bermutu
dan menjamin keselamatan pasien
2. Menjamin kontinuitas pelayanan pasien Radiologi dalam mendapatkan
kesembuhan, baik yang membutuhkan pelayanan rawat inap, tindakan
bedah, maupun rujukan ke tempat lain
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Tindakan Radiologi Umum
Suatu tindakan Radiologi normal/umum yang dilakukan pada pasien yang
tidak dalam kondisi gawat darurat atau cito, dengan keluaran hasil
expertise sesuai dengan waktu yang ditetapkan
2. Tindakan Radiologi Gawat Darurat
Suatu tindakan Radiologi yang harus dilakukan untuk membantu dokter
dalam menegakkan diagnosa primer kepada pasien berupa kasus gawat
darurat yang biasa dikenai pada pasien yang mengalami kejadian
kecelakaan ataupun kejadian yang disebabkan trauma fisik pada pasien.
Pelayanan radiologi diagnostik untuk gawat darurat 24 jam.
3. Tindakan Radiologi Cito
Tindakan Radiologi yang dilakukan pada kasus-kasus pasien yang harus
segera dilakukan tindakan dan tidak bisa ditunda serta mengancam
nyawanya
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Pokok Kesehatan No.23 Tahun 1992.
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Untuk Keadaan instalasi radiologi RSUD dr. H . Bob Bazar, SKM saat ini,
petugas radiografer yang menjalankan tugas sebagai radiografer ada 4
orang, dan 1 orang radiografer bertugas sebagai Kepala ruang dan 1 orang
fisikawan medik yang bertugas sebagai PPR dan QA.
Kualifikasi
No Nama Jabatan Masa
Formal Sertifikat
Kerja
Dr. Silman Hadori, Dokter Spesialis
1 tahun SIP/STR
Sp.Rad.M.H.Kes Radiologi
Dokter Spesialis
2 Dr. Afrianti, Sp.Rad bulan SIP/STR
Radiologi
3 Sumarwoto, Amd. Rad DIII Radiologi 21 tahun SIB / STR
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pola distribusi tenaga Instalasi Radiologi diatur dan disesuaikan dengan waktu
kerja yang sudah ditentukan oleh RSUD dr.H. Bob Bazar, SKM , meliputi :
1. Dinas Pagi
a. Waktu kerja : 07.30 – 14.00 WIB
b. Jumlah personil pada hari kerja efektif
1 (satu) orang Kepala instalasi Radiologi merangkap Dokter Spesialis
Radiologi
1 (satu) orang Petugas Proteksi Radiasi merangkap Fisikawan
medis.
2 (dua ) orang Radiografer.
c. Jumlah personil pada hari libur Nasional (ketetapan pemerintah)
1 (satu) orang tenaga Radiografer (pelaksana radiografi).
2. Dinas Sore
a. Waktu kerja 14.00 – 20.00 WIB
b. Jumlah personil pada hari kerja effektif
1 (satu) orang tenaga Radiografer (pelaksana radiografi).
c. Jumlah personil pada hari libur Nasional (ketetapan pemerintah)
1 (satu) orang tenaga Radiografer (pelaksana radiografi).
3. Dinas Malam
a. Waktu kerja 20.00 – 08.00 WIB
b. Jumlah Personil pada hari kerja effektif
1 (satu) orang tenaga Radiografer (pelaksana radiografi).
c. Jumlah personil pada hari libur Nasional (ketetapan pemerintah).
1 (satu) orang tenaga Radiografer (pelaksana radiografi).
4. Libur
1 (satu) orang radiografer libur
2 Dokter Spesialis
Radiologi 1 1
3 Kepala Ruangan
1 1
Radiologi
4 Radiografer 1 1 1 1 4
5 Fisikawan medik 1 1
6 Perawat Radiologi - -
7 Administrasi - -
10
BAB III
STANDAR FASILITAS
Selasar ugd
Operator
R.tunggu pasien
Kasir
Keterangan :
: Batu bata di plester, tebal yembok 45 cm
: Pintu kayu berlapis Pb.
12
B. STANDAR FASILITAS
1. Fasilitas dan Sarana
Instalasi Radiologi berlokasi dilantai dasar dari gedung utama RSUD dr.H.
Bob Bazar,SKM dengan menempati area lahan seluas 4,8mx3,6m. Sebagai
sarana penunjang medik, Instalasi Radiologi dilengkapi dengan berbagai
sarana pendukung dalam memberikan informasi diagnostik Radiologi
kepada pasien. Instalasi Radiologi mempunyai 2 (dua) ruangan,yaitu :
1. Ruangan untuk pemeriksaan Radiodiagnostik.
2. Ruangan untuk pemeriksaan Radiologi Imaging (USG).
Sesuai dengan macam ruangan yang terdapat pada Instalasi Radiologi
RSUD dr. H. Bob Bazar,SKM, Ruangan radiodiagnostik dibagi menjadi
beberapa ruangan untuk melaksanakan kegiatannya, meliputi :
1. Ruang Rontgen / pintu 2 dipergunakan untuk melakukan tindakan
pemeriksaan radiodiagnostik. Dilihat dari segi proteksi radiasi maka
batasan ruang radiodiagnostik berhubungan dengan :
a. Bagian Depan : Ruang tunggu pasien
b. Bagian Belakang : Jalan dan taman
c. Bagian Kiri : Ruang Ponek
d. Bagian Kanan : Ruang Pendaftaran UGD
2. Kamar gelap dipergunakan untuk memproses hasil foto rontgen.
3. Ruang Tunggu Pasien terletak di depan dari ruang pemeriksaan
Radiologi.
4. Kamar jaga radiologi dibelakang ruang tunggu pasien. Ruang jaga
radiologi berfungsi sebagai ruang administrasi untuk melakukan
perekapan jumlah kunjungan pasien dan pembuatan laporan radiologi.
Ruangan untuk pemeriksaan Radiologi Imaging (USG) terpisah dari
ruangan radiodiagnostik. Ruangan pemeriksaan Radiologi Imaging
dipergunakan sebagai tempat dilakukannya pemeriksaan Ultrasonography
terhadap pasien, sekaligus berfungsi sebagai ruang ekspertise (ruang
baca), yaitu tempat dokter melakukan ekspertise terhadap hasil radiografi
dan ultrasonografi.
Guna mendukung kelancaran pelayanan Radiodiagnostik dan imaging,
Instalasi Radiologi memfasilitasi sarana dan prasarana yang menunjang
serta perlengkapan kebutuhan yang dibutuhkan selama terjadinya
tindakan di
13
c. Ruang Expertise
1) Komputer
2) Air conditioner (AC)
3) Kursi
4) Lampu penerangan
5) Tempat sampah
6) Meja tulis
7) Viewer
8) Rak bertingkat ATK
9) Lampu penerangan
2. Peralatan
Peralatan yang tersedia di Instalasi Radiologi RSUD dr. H. Bob Bazar,SKM
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
410/MENKES/SK/III/2010 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan
dengan kategori Rumah Sakit type C. Dengan fasilitas dan Sarana meliputi
:
a. Alat Radiography
Sumber
No Tahun Aktifitas Total Keterangan
Radiasi
1 Villa 2011 150 kV 500 mA Rusak
b. Alat Ultrasonography
No Nama Tahun Jml Keterangan
14
Peralatan
1 SLE-501 2012 1 Baik
2 Tranducer 2012 2 Baik
3 Monitor 2012 1 Baik
4 Printer USG 2012 1 Rusak
5 Stabilizer 2012 1 Baik
3. Sarana Penunjang
Nama
No Merk Jml Keterangan
Peralatan
1 APF Fuji 1 buah Kurang Baik
3 Cassette 24x30 2 buah Baik
35x35 2buah Baik
30x40 2 buah Baik
4 Grid/lysolm 24x30 cm 1 Buah Baik
30 x 40 cm 1 buah Baik
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
2. Perangkat Kerja
a. Seperangkat komputer
b. Printer
c. Viewer
d. Lembar film
3. Tata laksana Expertise di Dalam Jam Kerja
a. Expertise dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi yang bekerja dan
mempunyai SIP / status sebagai dokter RSUD dr.H. Bob Bazar,SKM
b. Expertise Radiologi dilakukan setelah adanya hasil pemeriksaan
radiografi atau Ultrasonografi yang telah dikerjakan.
c. Dokter Spesialis Radiologi mengetik hasil dan melakukan cetak (print)
pada lembar kertas A4 yang sudah disediakan.
d. Hasil expertise dilampirkan beserta hasil film atau lembar Ultrasonografi
yang sudah dilakukan.
e. Apabila Dokter Spesialis Radiologi berhalangan, maka dokter yang
bersangkutan melakukan expertise dari hasil radiografi atau
Ultrasonografi yang sudah ada pada jadwal jaga berikutnya.
BAB V
LOGISTIK
pembelian langsung oleh bagian logistik bila barang barang yang dibutuhkan
tidak tersedia di bagian perlengkapan.
Permintaan kebutuhan barang harus melalui prosedur yang sudah ada,
permintaan barang melalui program logistik Rumah Sakit yang sudah ada,
pemenuhan kebutuhan logistik radiologi dijadwal secara berkala untuk
menghindari overload pengambilan di bagian perlengkapan. Khusus untuk
pemenuhan barang dalam kategori CITO (segera dilakukan
pembelian/pengadaan) pelayanan pembelian harus segera dilakukan mengingat
pentingnyakebutuhan barang tersebut pada Instalasi terkait.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit khususnya
Instalasi Radiologi membuat pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan Radiologi atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil dalam pelaksanaan pelayanan Radiologi.
1. Keselamatan Pasien (Patient Safety)
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman.
Sistem tersebut meliputi:
Assesmen risiko
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien.
Pelaporan dan analisis insiden.
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya.
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
24
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit khususnya
Radiologi yang berhubungan dengan radiasi atau sinar pengion
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di Rumah Sakit.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
Pelaporan secara anonym dan tertulis kepada Tim KPRS setiap kejadian nyaris
cidera (KNC) atau kejadian tidak diharapkan (KTD) yang menimpa pasien
atau kejadian lain yang terjadi di rumah sakit.
Alur Pelaporan Insiden ke Tim Keselamatan Pasien di RS (Internal)
a. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD) di rumah sakit, wajib segera
ditindak lanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak/akibat yang
tidak diharapkan.
b. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi
Formulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan
langsung. Paling lambat 2x24 jam, jangan menunda laporan.
c. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada atasan langsung
pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan Manajemen
Supervisor/Kepala Bagian/Instalasi/Departemen/Instalasi, Ketua Komite
Medis/ Ketua KSMF).
d. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
e. Hasil grading akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang terjadi.
f. Grade biru: investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1
minggu.
g. Grade hijau: investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu maksimal
2 minggu.
h. Grade kuning: investigasi komprehensif/Analisis akar masalah/RCA oleh
Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
i. Grade oranye : investigasi komprehensif/Analisis akar masalah/RCA oleh
Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
j. Grade merah: investigasi komprehensif/Analisis akar masalah/RCA oleh
Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
k. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi
dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS.
30
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
D. Pemeriksaan Kesehatan
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja bagi SDM
Rumah Sakit:
a. Pemeriksaan fisik lengkap
b. Kesegaran jasmani.
c. Rontgen paru-paru (bilamana mungkin).
d. Laboratorium rutin.
e. Pemeriksaan lain yang dianggap perlu.
f. Pemeriksaan yang sesuai kebutuhan guna mencegah bahaya
yang diperkirakan timbul, khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu.
g. Jika 3 (tiga) bulan sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan
kesehatan oleh dokter (pemeriksaan berkala), tidak ada
keragu-raguan maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Rumah Sakit.
a. Pemeriksaan berkala meliputi pemeriksaan fisik
lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bilamana
mungkin) dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang
dianggap perlu;
b. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Rumah Sakit
sekurang-kurangnya 1 tahun.
PROTEKSI RADIASI
4 Apron Pb 0,35 mm Pb
5 TLD Plat Fuorosense 2 buah tiap personil Radiologi
2 buah TLD kontrol
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Dari dua program pengendalian Mutu yang ada, Instalasi Radiologi dan tim
Komite PMKP melakukan penilaian point 3 terlebih dahulu berdasarkan
volume dan resiko tertinggi untuk selanjutnya berlanjut ke tahap standar
pelayanan minimal lainnya bila memang telah ada perbaikan, Instalasi
Radiologi terus melakukan evaluasi dan pengendalian dalam pelaksanaan
kerja sehingga hasil pelayanan dapat terus terpantau dan berjalan dengan
baik sesuai standar yang ditetapkan. Hasil evaluasi pengendalian mutu akan
diterima setiap triwulan dan akan dilaporkan oleh komite PMKP kepada
Direktur RS, kemudian dilakukan evaluasi untuk memperbaiki akar
permasalahan hingga peningkatan mutu berangsur menjadi lebih baik.
telah ditunjuk oleh RSUD dr. H. Bob Bazar,SKM dan dilakukan pelaporan
perbulan dan per tahun.
Supervisor radiologi RSUD dr. H. Bob Bazar,SKM yang telah ditunjuk
sebagai penganggung jawab melakukan tindak lanjut hasil control mutu diluar.
BAB IX
PENUTUP
Demikian Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi RSUD dr. H. Bob Bazar,SKM ini
dibuat sebagai kerangka acuan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
42
Ditetapkan di : Kalianda
Pada Tanggal : 1 Maret 2017
RSUD dr. H. Bob Bazar,SKM
Direktur