Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SEMESTER 1

PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAHAT
TAHUN 2023

UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
LAPORAN SEMESTER 1
PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM merupakan suatu unit pelayanan yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan menuju peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu sasaran yang hendak dicapai adalah
terwujudnya rumah sakit sebagai penggerak masyarakat agar mampu melindungi,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
Dalam perkembangannya rumah sakit harus mengikuti standar akreditasi rumah
sakit di Indonesia agar rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang baik sesuai
dengan peraturan yang ada. Pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila
rumah sakit tidak memperhatikan keamanan fasilitas untuk pasien (patient safety),
pengunjung, dan staf yang berada di lingkungan UPTD RSUD DR H BOB BAZAR,
SKM.
Dalam upaya menyediakan pelayanan yang bermutu maka UPTD RSUD DR H
BOB BAZAR, SKM perlu melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap fasilitas
rumah sakit dan membuat laporan, serta evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
program manajemen fasilitas dan keselamatan.

B. LATAR BELAKANG
Program kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja mengacu pada Undang –
Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pasal 165 : “ pengelola
tempat wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melaui upaya pencegahan,
peningkatan, pengobatan, dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Permenkes RI Nomor 66
tahun 2016 tentang keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit.
Rumah Sakit menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien,
keluarga, staf dan maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di rumah
sakit. Rumah sakit melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang
dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga resiko terjadinya Penyakit
Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di rumah sakit dapat
dihindari.
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat
maka tuntutan pengelolaan program kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit
semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit, pasien,
pengunjung/pengantar pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan
perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak
proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana
yang ada di rumah sakit.

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS.


1. Tujuan Umum.
Terselenggaranya program manajemen fasilitas dan keselamatan UPTD
RSUD DR H BOB BAZAR, SKM adalah untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan baik terhadap pasien, keluarga, staf, dan pengunjung maupun
masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di rumah sakit sehingga
resiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja
(KAK) di rumah sakit dapat dihindari.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya pelayanan rumah sakit yang bermutu.
b. Tersedianya SDM yang profesional dan berkualitas.
c. Tersedianya sarana, prasarana, dan peralatan medis yang memadai.
d. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pasien,
keluarga, staf dan pengunjung, rumah sakit.

D. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN


1. Program Keselamatan dan Keamanan
1. Assesmen risiko secara komprehensif dan proaktif :
- Identifikasi bangunan secara berkala
- Identifikasi ruangan/area berisiko
- Identifikasi peralatan dan perabotan, serta
- Identifikasi fasilitas lain yang berpotensi menimbulkan cedera
- Melakukan perbaikan fasilitas yang berisiko terhadap keselamatan
2. Menyediakan fasilitas yang aman :
- Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala setiap bulan
- Melakukan perbaikan fasilitas yang berisiko terhadap keselamatan
3. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau pengerusakan
barang milik pribadi
- Memperketat akses keluar masuk
- Memberlakukan satu pintu untuk akses masuk maupun keluar menuju ruang
rawat inap

2. Bahan Berbahaya Dan Beracun


1. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila
terjadi tumpahan, atau paparan / pajanan
- Pembuatan SPO APD yang benar
- Pembuatan SPO tumpahan
- Pembuatan SPO paparan
2. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden lainnya
- Pembuatan Formulir pelaporan kejadian dan melakukan investigasi terhadap
tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden yang diakibatkan oleh B3
- Edukasi masing-masing ruangan tentang alur pelaporan

3. Kesiapan penanggulangan bencana


- Identifikasi bencana internal dan eksternal
- Melakukan self assesment kesiapan menghadapi bencana
- Pelaksanaan simulasi kesiapan menghadapi kedaruratan, wabah dan bencana
- Edukasi staf, pegawai kontrak, maupun tenan tentang alur evakuasi
penanggulanagn bencana internal dan eksternal

4. Proteksi kebakaran/Fire safety


1. Pencegahan kebakaran
- Menyediakan ruangan khusus untuk tempat penyimpanan bahan-bahan mudah
terbakar
- Menyediakan tempat penyimpanan sentral oksigen
- Menyediakan sentral gas di ruang dapur Gizi
- Penetapan rumah sakit sebagai kawasan bebas asap rokok
- Edukasi pengunjung maupun penghuni RSUD lahat tentang larang merokok di
area UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM
2. Penyediaan jalur yang aman dan tidak terhalangi apabila terjadi kebakaran
- Mengadakan pelatihan tentang penanggulangan bencana kebakaran
- Melakukan simulasi evakuasi bencana kebakaran
- Melakukan edukasi kepada staf, pegawai kontrak, maupun tenan tentang alur
evakuasi bencana kebakaran yang benar
3. Penyediaan mekanisme pemadaman api seperti selang air, bahan kimia
pemadaman api (chemical supressants), atau sistem sprinkle
- Menyediakan kecukupan air pada tempat penampungan
- Mengadakan pelatihan penggunaan apar dengan Dinas Pemadam Kebakaran
(DAMKAR)
- Edukasi staf, pegawai kontrak, maupun tenan cara penggunaan alat pemadam
api ringan (APAR)

5. Peralatan medis
a. Pemeliharaan berkala setiap bulan sekali oleh petugas internal UPTD RSUD
DR H BOB BAZAR, SKM
b. Trainning penggunaan alat jika ada alat baru
c. Refresh trainning sesuai kebutuhan
d. Penerapan sistem pemantauan dan pengambilan tindakan terhadap peralatan
medis yang berbahaya, re-call (cacat produksi)

6. Sistem utilitas (sistem penunjang)


1. Identifikasi sistem utility
- Inventaris sistem utility
- Penilaian resiko sistem utility
- Grading lokasi beresiko sistem utility (Kegagalan listrik dan air bersih)
2. Pemeliharaan sistem utility
- Pemeliharaan Sistem Kelistrikan(Genset, Pembumian dan Proteksi Petir)
- Pemeliharaan Sarana air bersih dan air minum
- Pemeliharaan Ventilasi udara
- Pemeliharaan Gas Medis
- Pemeliharaan Alat Kesehatan & Kedokteran
- Pengelolaan Sampah
3. Uji Fungsi sistem utility
- Uji Fungsi genset
- Uji kualitas air bersih
- Uji Fungsi sampel air IPAL
- Uji Fungsi ventilasi udara (Suhu & Kelembaban)
- Uji Fungsi gas medis
- Uji Fungsi Alkes dan Alked

F. SASARAN
Sasaran umum program manajemen fasilitas dan keselamatan adalah semua area
pelayanan pasien, area wilayah kerja staff dan lingkungan RS.
Sasaran Pelaksanaan Kegiatan manajemen fasilitas dan keselamatan adalah :
1. Program belum terlaksana karena ketersidiaan biaya.
2. Tidak terjadi kecelakaan kerja pada karyawan
3. Tidak terjadi kecelakaan akibat fasilitas fisik yang rusak
4. Bahan beracun dan berbahaya dapat ditangani dengan baik
5. Tidak terjadi insiden akibat bahan beracun dan berbahaya
6. Terlaksananya simulasi penanggulangan bencana kebakaran
7. Terlaksananya simulasi penggunaan apar

G. HASIL
1. Program Keselamatan dan Keamanan
a. Assesmen risiko secara komprehensif dan proaktif :
- Telah dilakukan identifikasi bangunan oleh komite k3
- Telah dilakukan identifikasi ruangan/area berisiko oleh komite k3 dan komite
manajemen risiko yang melibatkan semua unit terkait
- Telah dilakukan identifikasi peralatan dan perabotan oleh komite k3
- Telah dilakukan identifikasi fasilitas lain yang berpotensi menimbulkan cedera
- Ada beberapa fasilitas yang harus diperbaiki terkait fasilitas dan telah
dilakukan perbaikan terhdapat fasilitas yang berisiko tersebut.
b. Menyediakan fasilitas yang aman :
- Komite K3 telah melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala dengan
investigasi secara langsung ke masing-masing unit kemudian membuat
checklist pemeriksaanan untuk memantau kondisi fasilitas di masing-masing
unit UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM Telah dilakukan perbaikan
terhadap fasilitas yang berisiko bagi keselamatan penghuni R UPTD RSUD
DR H BOB BAZAR, SKM
c. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau
pengerusakan barang milik pribadi
- Memperketat akses keluar masuk dengan pemberlakukan setiap tamu wajib
melapor kebagian informasi dan petugas keamanan jika ingin berkunjung
kepada pasien maupun bertamu di area UPTD RSUD DR H BOB BAZAR,
SKM
- Telah menerapkan satu pintu untuk akses masuk maupun keluar menuju ruang
rawat inap
- Petugas keamanan melakukan ronde keruangan untuk menjaga ketertiban
penghuni rumah sakit, serta untuk meminimalisir terjadi kejahatan disetiap
ruangan

2. Bahan Berbahaya Dan Beracun


a. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila
terjadi tumpahan, atau paparan / pajanan
- Komite K3, PPI, beserta unit terkait telah berkoordinasi untuk membuat SPO
APD yang benar
- Komite K3 telah membuat SPO tumpahan B3
- Komite K3 telah membuatan SPO paparan
- SPO tersebut telah didistribusikan keruangan dan telah diberlakukan
b. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden
lainnya
- Komite K3 telah membuatan Formulir pelaporan kejadian dan melakukan
investigasi terhadap tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden yang
diakibatkan oleh B3
- Komite K3 telah melakukan edukasi masing-masing ruangan tentang alur
pelaporan insiden tumpahan maupun kecelakaan kerja yang benar.

3. Kesiapan penanggulangan bencana


- Komite K3 beserta jajaran manajemen telah membuat tim penanggulangan
bencana
- Tim penanggulangan bencana telah melakukan identifikasi bencana internal
dan eksternal
- Tim penanggulangan bencana telah melakukan self assesment kesiapan
menghadapi bencana
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM belum melaksanakan simulasi
kesiapan menghadapi bencana internal karena ketersediaan biaya dan akan
diusulkan di semester ke 2 (dua).
- Tim penanggulangan belum bencana telah melakukan edukasi staf, pegawai
kontrak, maupun tenan tentang alur evakuasi penanggulanagn bencana internal
dan eksternal

4. Proteksi kebakaran/Fire safety


a. Pencegahan kebakaran
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM telah menyediakan ruangan khusus
untuk tempat penyimpanan bahan-bahan mudah terbakar, seperti bahan bakar
genset
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM telah menyediakan tempat
penyimpanan sentral oksigen
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM telah menyediakan sentral gas di
ruang dapur Gizi
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM telah menetapkan rumah sakit
sebagai kawasan bebas asap rokok
- Humas, petugas keamanan, dan komite K3 telah melakukan edukasi
pengunjung maupun penghuni UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM
tentang larang merokok di area RS. Menertibkan penghuni dan pengunjung
yang masih merokok dilingkungan RS dengan menggunakan komunikasi
efektif
b. Penyediaan jalur yang aman dan tidak terhalangi apabila terjadi kebakaran
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM belum mengadakan pelatihan
tentang penanggulangan bencana kebakaran dengan dinas pemadam kebakaran
(DAMKAR), karena ketersediaan biaya dan akan diusulkan di semester ke 2
(dua).
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM belum melakukan simulasi evakuasi
bencana kebakaran kepada seluruh staf, pekerja kontrak, maupun tenan karena
ketersediaan biaya dan akan diusulkan di semester ke 2 (dua).
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM belum melakukan edukasi kepada
staf, pegawai kontrak, maupun tenan tentang alur evakuasi bencana kebakaran
yang benar, karena ketersediaan biaya dan akan diusulkan di semester ke 2
(dua).
c. Penyediaan mekanisme pemadaman api seperti selang air, bahan kimia
pemadaman api (chemical supressants), atau sistem sprinkle
- IPSRS bersama dengan komite K3 melakukan pengecekan dan pemeliharaan
air agar kecukupan air pada tempat penampungan tetap terjaga
- UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM belum mengadakan pelatihan
penggunaan apar dengan Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR)
- Komite K3 telah melakukan edukasi staf, pegawai kontrak, maupun tenan cara
penggunaan alat pemadam api ringan (APAR)

5. Peralatan medis
a. Pemeliharaan secara berkala setiap bulan sekali oleh petugas internal UPTD
RSUD DR H BOB BAZAR, SKM
b. Setiap unit telah melakukan pemeliharaan hari terhadap peralatan medis yang
ada di ruangan

6. Sistem utilitas (sistem penunjang)


a. Identifikasi sistem utility
- IPSRS telah melakukan inventaris sistem utility
- IPSRS telah melakukan penilaian resiko sistem utility
- IPSRS telah melakukan grading lokasi beresiko sistem utility (Kegagalan
listrik dan air bersih)
b. Pemeliharaan sistem utility
- IPSRS telah melakukan pemeliharaan Sistem Kelistrikan (Genset) setiap hari
agar ketika terjadi pemadaman listrik dapat segera menggunakan genset
sebagai alternatif
- IPSRS/Sanitasi telah melakukan pemeliharaan sarana air bersih
- IPSRS telah melakukan pemeliharaan ventilasi udara
- IPSRS telah melakukan Pemeliharaan Gas Medis
- IPSRS telah melakukan Pemeliharaan Alat Kesehatan & Kedokteran
- IPSRS telah melakukan Pengelolaan Sampah
c. Uji Fungsi sistem utility
- IPSRS telah melakukan uji fungsi genset
- IPSRS telah melakukan uji kualitas air bersih
- IPSRS telah melakukan uji fungsi sampel air IPAL
- IPSRS telah melakukan uji fungsi ventilasi udara (Suhu & Kelembaban)
- IPSRS telah melakukan uji fungsi gas medis
- IPSRS telah melakukan uji fungsi alkes dan alked

H. RENCANA TINDAK LANJUT


 Melakukan simulasi evakuasi bencana kebakaran, bencana kepada seluruh staf,
pekerja kontrak
 Melakukan pengecekan dan perbaikan berkala terhadap fasilitas yang berisiko
 Sosialisasi SPO B3
 Pemberian label/rambu-rambu B3 disetiap ruangan
 Pembuatan formulir pelaporan kejadian/insiden terkait fasilitas dan B3
 Pembuatan MSDS sesuai dengan daftar dan jenis B3 dimasing-masing ruangan
 Melakukan audit kepada tenan tentang kepatuhan dalam penanganan dan
penyimpanan B3
 Melakukan edukasi kepada staf, pegawai kontrak, maupun tenan tentang alur
evakuasi penanggulangan bencana internal dan eksternal
 Menyediakan jalur evakuasi pada masing-masing ruangan
 Menyediakan titik kumpul sebagai tempat berkumpul ketika terjadi kebakaran
 Menyediakan jalur keluar darurat untuk mempermudah proses evakuasi
 Melakukan edukasi kepada staf, pegawai kontrak, maupun tenan tentang alur
evakuasi bencana kebakaran yang benar
 Melakukan pemeliharan dan pemantauan ketersediaan air pada tempat
penampungan
 Edukasi staf, pegawai kontrak, maupun tenan cara penggunaan APAR
 Pemeliharaan alat medis oleh petugas internal
 Trainning penggunaan alat
 Refresh trainning jika dibutuhkan
 Penerapan sistem pemantauan dan pengambilan tindakan terhadap peralatan
medis yang berbahaya, re-call (cacat produksi)
 Pemeliharaan ground tank bersih
 Pemeliharaan tank air bersih
 Pemeliharaan genset lanjutan
 Pemeliharaan sarana air bersih
 Pemeliharaan IPAL
 Pemeliharaan gas medis
 Pemeliharaan alat kesehatan dan kedokteran
 Pengelolaan sampah
 Pemeliharaan APAR
 Uji fungsi genset
 Uji kualitas air bersih
 Uji fungsi sample air IPAL
 Uji fungsi gas medis
 Uji fungsi alat kesehatan dan alat kedokteran
 Diklat pemeliharaan alat kesehatan dan alat kedokteran

Mengetahui,
Direktur UPTD RSUD DR H BOB BAZAR, SKM Koordinator Program Manejemen
Kab. Lampung Selatan Fasilitas Keselamatn

dr. Reny Indrayani, MKM I NYOMAN PANDE S, SKM


NIP. 19690101 200212 2 002 NIP.19790110 200701 1007

Anda mungkin juga menyukai