A. Hasil
pemerintah Daerah Kota Metro. Pada tahun 2003 RSUD Jend. A. Yani
26
27
nyaman.
Rumah Sakit Umum Daerah Jend. Ahmad Yani Metro terdiri dari
Tabel 4.1 Pelayanan Rawat Inap RSUD Jend. Ahmad Yani Metro
NO RUANGAN NO RUANGAN
1 Ruang Anak 7 Ruang Penyakit Dalam C
2 Ruang Bedah 8 Ruang Paru
3 Ruang Kebidanan 9 Ruang Paviliun Umum
4 Ruang Penyakit Dalam A 10 Ruang Syaraf
5 Ruang Penyakit Dalam B 11 Ruang Neonatus
6 Ruang Bedah Onkologi 12 Ruang VIP
28
Adapun penerapan pada karya tulis ilmiah ini dilakukan di Ruang Paru
RSUD Jend. Ahmad Yani Metro, dimana ruang tersebut merupakan ruang
penderita TB paru.
jalan nafas tidak efektif yaitu Nn. H. Subyek tersebut telah sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan dan telah menyetujui untuk berpartisipasi dalam
data-data yang didapatkan pada saat pengkajian sesuai dengan tahapan rencana
tanggal 5 s.d 7 april 2019 diruang Paru RSUD Jend. Ahmad Yani Metro tahun
29
2019. Adapun hasil pengkajian nilai respiratory rate (RR) sebelum dan setelah
Tabel 4.3 Respiratory Rate (RR) Sebelum dan Setelah Penerapan Inahalasi
Sederhana
Lembar Observasi Respiratory Rate (RR)
Waktu Pengkajian
Subyek
Sebelum Setelah Intervensi Setelah Intervensi Setelah Intervensi
Intervensi Hari I Hari II Hari III
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa pada hari pertama
menggunakan daun mint dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore masing-masing
B. Pembahasan
1. Karakteristik Subyek
a. Usia
menyatakan bahwa kelompok usia 15-55 tahun adalah kelompok usia yang
reaktifan endogen (aktif kembali yang telah ada dalam tubuh) dapat terjadi
tahun atau 15-55 tahun. Usia subyek dalam penerapan ini yaitu Nn. H
sputum, dan peluang adanya pencemaran udara dari batuk, bersin dan
berbicara keras.
b. Pendidikan
lebih rendah yang sangat berhubungan dalam perbaikan status gizi. Dengan
c. Kepadatan hunian
Menurut Black & Hawks (2014) menyatakan tinggal pada area pada
sangat beresiko tinggi terhadap terpaparnya infeksi TB. Hal ini dikuatkan
salah satu faktor yang dapat meningkatkan insiden penyakit TB Paru dan
Subyek dalam penerapan ini yaitu Nn.H tinggal ditempat yang padat
yaitu Pondok Pesantren yang satu kamar berisi 10 orang. Hal ini beresiko
2. Hasil Penerapan
Inhalasi sederhana adalah menghirup uap hangat dari air mendidih telah
(Siswantoro, 2015).
penurunan yang ditandai dengan nilai respiratory rate (RR) dalam batas
normal yaitu 20 x/menit. Hasil penerapan ini sesuai dengan teori yang
Hasil penerapan ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Siswantoro (2015) terkait pengaruh aroma terapi daun mint dengan inhalasi
0,008 < 0,05 yang artinya ada pengaruh aroma terapi daun mint dengan
inhalasi sederhana terhadap penurunan sesak nafas dan pada hasil uji Mann
Whitney U menunjukkan p value 0,006 < 0,05 yang berarti ada beda antara
nilai skala sesak nafas kelompok kontrol tanpa diberikan aroma terapi daun
value = 0,000.
teknik pernapasan buteyko dan aroma terapi daun mint terhadap penurunan
menunjukkan bahwa teknik pernapasan buteyko dan aroma terapi daun mint
34
diagnosa asma.
hari.
Penerapan karya tulis ilmiah ini sudah sesuai dengan prosedur, namun
subyek (Nn. H). Subyek (Nn. H) mendapat terapi nebulizer dari rumah
sakit.