Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terbentang luas dari sabang
sampai ke Merauke bila dilihat dari segi geografi, demografi, antroposocial, budaya
memiliki resiko cukup tinggi untuk terjadinya bencana dan kedaruratan kompleks.
Gempa bumi, letusan gunung berapi, kecelakaan(darat, udara, laut, industri),
kerusuhan massa maupun ledakan bom merupakan bencana ysng dapat timbul
kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Bencana baik dalam sekala besar
maupun kecil dengan rangkaian m,ata rantai terakhir berupa kerugisn baik langsung
maupoun tidak langsung memerluka penanganan yang cepat, tepat, efektif dan
efisien. Penanggulangan secara baik akan terlaksana bila ada perencanaan
kebijakan yang komprehensif dan lintas sektoral.
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin sebagai salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang jasa layanan kesehatan juga tidak luput dari risiko terjadinya
bencana-bencana tersebut. Rumah Sakit Pertamina Bintan Amin selaku penyedia
jasa layanan kesehatan diharapkan dapat bersiaga penuh 24 jam dalam menghadapi
bencana baik bersifat internal maupun ekternal. Ketersediaan fasilitas kesehatan
yang lengkap dan memadai serta kecepatan, ketepatan dari setiap petugas
kesehatan dalam menghadapi casualities dari setiap insiden yang terjadi,
diharapkan dapat meminimalkan kerugian yang ditimbulkan. Prosedur penanganan
bencana (Disaster Plan Procedure) perlu dipersiapkan sejak dini dan disosialisasikan
kepada seluruh pekerja, sehingga mereka dapat berperan secara aktif (Pre-disaster
preparedness,

action during

the disaster

and

post-disaster

recovery and

rehabilitation) dalam penanganan penanggulangan bencana.


Dalam upaya pelaksanaan penanggulangan bencana yang efektif dan
terpadu khususnya di rumah sakit Pertamina Bintang Amin maka dengan ini disusun
BUKU PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA RUMAH SAKIT PERTAMINA
BINTANG AMIN (RSPBA).

1.2.

TUJUAN
A. Umum
1. Memberikan pedoman dan informasi tentang upaya penanggulangan
bencana dilingkungan Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin dalam konsep
penanggulangan bencana yang terpadu, komprehensif dan lintas sektoral.
2. Memberikan gambaran tentang peran semua unit disemua tingkat jajaran unit
Rumah sakit Pertamina Bintang Amin pada saat terjadinya bencana dan
kedaruratan

kompleks

agar

dapat

mempelajari,

memahami,

dan

melaksankan tugas sesuai dfengan perannya masing-masing.


B. KHUSUS
1. Memberikan pedoman tentang penanggulangan bencana baik internal
maupun eksternal bagi seluruh unit di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.
2. Memberikan pedoman bencana baik internal maupun ekternal bagi seluruh
unit Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
3. Mendapatkan kesatuan tindakan dalam memberikan dukungan pertolongan
terhadap korban
4. memberikan pertolongan optimal dengan cepat, tepat, benar, efektif dan
efisien kepada korban
5. Memberikan pedoman begi seluruh unit Ruimah sakit Pertamina Bintang
Amin pada tahap rehabilitasi pasca bencana internal.
1.3.

DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
2. Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Kesehatan no.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
4. Undang-Undang
Kesehatan
RI.
No.448/Menkes/SKN/VI/1993

tentang

Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana.


5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.28/Menkes/SK/I/1995 tentangDisaster Plan
setiap RS
6. Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

No.594/Menkes/SK/VI/1995

tentang

pembentukan Pusat Penanggulangan Bencana (Crisis Centte) di lingkungan


Depkes.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.28/Menkes/SK/III/1999 tentang Petunjuk
Pelaksanaan umum Penanggulangan medik korban bencana
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI no.205/Menkes/SK/IX/2001 tentang Petunjuk
PelaksanaanPermintaan dan Pengiriman Bantuan Medik saat bencana.
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No979/Menkes/SK/IX/2001 tentang Prosedur
Tetap Pelayanan Kesehatan Penanggulangan Bencana dan Penanganan
Pengungsi.
10. Surat keputusan Direktur RSPBA.
1.4.

RUANG LINGKUP

Pedoman penanggulangan bencana di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin ini


diberlakukan bagi seluruh unit kerja beserta pekerjanya dilingkungan Rumah sakit
Pertamina Bintang Amin.

BAB II
PENGERTIAN

A. BENCANA (DISASTER)
Adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa akibat fenomena alam dan atau
akibat ulah manusia yang menimbulkan gangguan kehidupan dan penghidupan
manusia disertai kerusakan lingkungan dan atau menyebabkan ketidakberdayaan
potensi dan infrastruktur.
B. KEDARURATAN
Aadalah keadaan yang mengancam individu dan kelompok masyarakat luas
sehingga menyebabkan ketidakberdayaan yang memerlukan respon intervensi
sesegera mungkin untuk menghindari kematian dan atau kecacatan serta kerusakan
lingkungan yang luas.
C. HOSPITAL DISASTER PLAN
Adalah sesuatu sistem perencanaan penanggulangan bencana di lingkungan Rumah
Sakot Pertamina Bintang Amin yang disusun secara terpadu, komprehensif dan
lintas sektoral dengan mempertimbangkan potensi bencana di lingkungannya dan
dibuat berdasarkan sumber daya yang ada.
D. HOSPITAL DISASTER PLAN terdiri dari
1. Bencana yang berasal dari dalam (Internal disaster, disaster within a
hospital plant)
Yaitu bencana yang terjadi di dalam unit yang dampaknya mengancam nyawa
semua orang yang berada di unit kerja sehingga perlua adanya evakuasi ke
tempat yang lebih aman.
2. Bencana yang berasal dari luar (Eksternal Disaster: disaster that occur in
the community and not in the hospital plant)
Yaitu bencana yang terjadi diluar Rumah sakit dimana dalam waktu singkat
korban masuk ke rumah sakit dalam jumlah yang melebihi dariu pekerjaan biasa
sehingga memerlukan penganggulangan khusus yang mengacu kepada
peraturan-peraturan dan cara yang berlaku normal.

E. KEBAKARAN
Suatu kejadian timbulnya asap/api yang tidak terkontrol (liar) yang dapat
membahayakan keselamatan jiwa maupun harta benda.
Kebakaran terbagi atas 2 jenis, yaitu:

a. Kebakaran kecil, yaitu kebakaran yang dapat ditanggulangi oleh pekerja


setempat baik secara perorangan, kelompok, maupun bersama-sama dengan
menggunakan alat pemadam api yang tersedia ditempat tersebut.
b. Kebakaran Besar, yaitu kebakaran yang tidak dapat ditanggulangi oleh pekerja
dan peralatan yang tersedia (kebakaran kecil), tetapi memerlukan pengerahan
seluruh pekerja yang terlibat dalam komite penanggulangan bencana (Disaster
Committee).
F. BENCANA ALAM
Suatu kejadian yang disebabkan oleh faktor alam seperti gembpa bumi, longsor yang
dapat menimbulkan bahaya
G. GEMPA BUMI
Adalah peristiwa alam bergetarnya kulit bumi secara mendadak karena adanya
sumber getar.
1. Berlangsung dalam waktu singkat
2. Lokasi kejadian tertentu
3. Akibatnya dapat menimbulkan bencana
4. Berptonsi terulang lagi
5. Belum dapat diprediksi
6. Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi.
H. PUSAT PENGENDALI (PUSDAL)
Pusat Pengendalian bencana berlokasi di ruang Direktur Rumah Sakit Pertamina
Bintang Amin.
I.

POSKO
Pos Komando sekuriti dan keselamatan di rumah sakit berfungsi sebagai pemantau
dan penerus laporan/informasi dari setiap kejadian di lingkungan unit usaha kepada
funsi terkait dan untuk penanggulangannya. Dalam berncana baik didalam maupun
diluar jam kerja, berkewajiban menghubungi setiap pejabat/fungsi OPKD unit kerja
untuk segera hadir di PUSDAL

J. OPKD (Organisasi Penanggulangan Bencana )


Organisasi penanggulangan bencana diunit usaha rumah sakit beralamat di masingmasing Bagian/Instalasi tersebut.
K. TPKD ( TIM PENANGULANGAN BENCANA )
Unit Organisasi yang ada ditiap lantai yang merupakan bagian dari OPKD,
terdiri dari :
Komandan lantai
Komandan regu evakuasi dan anggota.
Komandan regu pemadam dan anggota.
Komandan regu penyelamat dan anggota.
L. KOMANDAN LANTAI

Pejabat senior yang ditunjuk oleh pejabat senior lantai/pejabat setara yang
bersangkutan. Untuk gedung rawat komandan lantai dipegang oleh ka. Lanatai (jam
kerja ), dan Kepala Shif (luar jam kerja ) / pejabat setara.
M. KOMANDAN REGU DAN ANGGOTA
Penghuni suatu lantai yang ditunjuk oleh komandan lantai untuk memangku masing
masing jabatan tersebut dilantai yang bersangkutan.
N. TIM MANAJEMEN
Yang dimakakdsud dengan tim manajemen dalam OPKD ini adalah direksi , wakil
direktur dan para manajer senior / setingkat yang ada dilingkungan unit usaha rumah
sakit pertamina bintang amin.
O. KOMPONEN DASAR RENCANA PENAGGULANGAN BENCANA di UNIT USAHA
( BASIC COMPONENT OF HOSPITAL DISASTER PLAN )
1. Rencana kerjasama antar unit kerja ( disaster planing committee )
2. Sarana dan prasarana kesehatan dan non-kesehatan ( resource and space
3.
4.
5.
6.
7.

management )
Struktur komando ( command structure )
Jaringan komunikasi, prosedur komunikasi ( communication and media )
Petugas kesehatan dan non kesehatan.
Penangan korban 9victum management )
Pelatihan penanggulangan bencana (taraining exercise) -> program dilakukan
secara periodic.

BAB III
ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA DI RSPBA

3.1 UMUM
1. Organisasi penanganan bencana bersifat funsional dengan penunjukkan para
pejabat struktural, berarti bilamana pejabat tersebut berhalangan secara otomatis
pejabat pengganti berkewajiban melaksanakan fungsi pejabat yang digantinya.
2. Pada prinsipnya para pejabat/fungsi struktural yang memegang jabatan rangkap
dalam organisasi penanganan bencana ini ditunjuk dan dsahkan oleh direktur.
3.2 KETENTUAN
- Setiap pekerja berkewajiban melaksanakan ketentuan/peraturan keselamatan dan
-

pencegahan bencana, teruytama bencana kebakaran.


setiap petugas penanganan yang tidak dapat melaksanakan tugasnya agar melapor

kepada atasannya untuk ditunjuk sebagai pengganti.


Setiap ada perubahan personil/pejabat atau nomor telepon yang terkait dengan

organisasi penanganan bencana agar segera dilaporkan.


dalam bencana para pejabat fungsi organisasi penanganan berncana berada di
PUSDAL

3.3 TIM PENANGGULANGAN BENCANA


I.
INTERNAL DISASTER (Gedung Rawat)
II.
INTERNAL DISASTER (Gedung Non-Rawat)
III.
EKSTERNAL

C.1.1 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. PIMPINAN SIAGA
a. Pejabat yang ditunjuk: Direktur di RSPBA
b. Tugas Pokok
Pimpinan tertinggi dalam menentukan status siaga
Memimpin koordinasi segenap unsur yang terlibat
Memberikan informasi keda aparat yang berwenang
Mengatur mengenai penambahan kapasita unit kerja
Pengorganisasian area penerimaan pasien
Peraturan Transportasi
Mengorganisasi arus informasi yang terorganisir.
2. Ketua Pelaksana Penanggulangan Bencana (Disaster Chief)
a. Pejabat yang ditunjuk: Wadir medis/Pejabat setingkat/setara
b. Tugas Pokok :
Selaku pimnpinan tertinggi dalam operasi penanggulangan bencana.
Melaksanakan tugas, tindakan-tindakan berdasarkan petunjuk dan

wewenang yang diberikan direktur.


Memimpin dan mengkoordinir segenap unsur yang mendapat tugas

menanggulangi bencana
Menilai dan menentukan tingkat siaga
Memebrikan ketentuan-ketentuan dan kewajiban-kewajiban bagi segenap

unsur yang diperlukan dalam keadaan bencana.


Bertanggung jawab kepada direktur.
Menentukan waktu permintaan bantuan dari luar RSPBA

3. Wakil ketua Pelaksana Penangulangan Bencana (deputy Disaster Chief)


a. Pejabat yang ditunjuk : Wadir Keuangan
b. Tugas Pokok:
Membantu tugas-tugas Disaster Chief
Mewakili tugas-tugas Diosaster Chief pada saat disaster Chief sedang
tidak ada di tempat
4. Komandan Gedung
a. Pejabat yang di tunjuk : wadir keperawatan
b. Tugas pokok :
Mengkoordinir pelaksanaan evakuasi penghuni gedung dan mengatur

penugasan regu bantuan pemadam/penyelamat lantai yang tebakar.


Koordinasi dengan fungsi terkait dalam OPKD
Memberikan saran teknis dalam OPKD
Menyelenggarakan administrasi system pencatatan/pendataan :
a. Daftar absensi penghuni lantai
b. Daftar korban
c. Daftar dokumen berharga perusahaan
d. Daftar barang berharga perusahaan

5. Komandan Lantai
a. Pejabat yang di tunjuk : Ka. Lantai/Ka. Shift
9

b. Tugas Pokok :
Menanggulangi bencana pada tingkat awal
Mengkoordinir anggota yang terbagi atas Tim kebakaran, Tim penyelamtan

jiwa (evakuasi) dan Tim penyelamat harta benda (asset)


Memimpin Timnya dalam proses penanggulangan bencana di lantai nya
masing-masing.

6. Komandan penunjang
a. Pejabat yang di tunjuk : Wadir Penunjang Medis/Pejabat yang setara
b. Tugas Pokok
Memimpin Tim penunjang dalam memfasilitasi keadaan selama dan sesudah

penanggulangan bencana yang terdiri dari beberapa unit kerja


Mengkoordinasi dan bertanggung jawab bersama dengan unit teknik tentang

ketersediaan air, mengatur system aliran listrik


Berkoordinasi dengan Tim logistik untuk mengadakan kerjasama dengan fungsi
terkait guna memenuhi kebutuhan bahan makanan, transportasi, sarana dan

prasarana evakasi, dll guna kelancaran penanggulangan keadaan darurat


Berkoordinasi dengan Tim Manajemen bisnis (Humas) dalam meliputi secara
kronologis kejadian dan upaya penanggulangan bencana secara menyeluruh,
membuat dokumentasi dan memfasilitasi informasi yang dibutuhkan bagi

pers/media, pejabat korporat RS. Pertamina Bintang Amin


Berkoordinasi dengan Tim Adm. Medis dalam mendata jumlah korban, pencatatan

pelaporan gna keperluan evakuasi


Berkoordinasi dengan Tim Teknik informasi dalam memfasilitasi sarana
komunikasi perorangan (handy Talky) bagi pejabat /petugas OPKD, dan
menyediakan sarana komunikasi (telepon & sound system) di PUSDAL, serta
bertanggung jawab atas kesiapan alat komunikasi setiap di perlukan dalam
penanggulangan bencana

7. Komandan Operasional
a. Pejabat yang di tunjuk : Wadir Penunjang Medis/Pejabat yang setara
b. Tugas Pokok
Selaku pimpinan tertinggi dalam memberikan perintah pada Kom Operasional
medis yang terdiri atas Tim pengobatan ( Tim triage, Tim Bedah, Tim Anastesi
Tim Pediatrik, Tim Unit Perawatan Intensif) dan Tim non pengobatan
(keperawatan, Bank darah, patologi klinik dan mikrobiologi, Radio Diagnostiic,

Farmasi) dalam menjalankan menjalankan fungsinya masing-masing.


Berkoordinasi dengan komandan op HSE dalam operasi pemadaman
kebakaran, evakuasi dan penyelamatan asset perusahaan yang berharga,

serta bekerja sama dengan fungsi terkait dalam OPKD.


Berkoordinasi dengan Tim keamanan dalam :
1. Mengamankan Lokasi Bencana/TKP
2. Mengatur keamanan pasien, tenaga medis dan pengunjung IGD
10

3. Mengamankan lokasi Evakuasi yang ditunjuk oleh pimpinan


penanggulangan bencana
4. Mengamakan jalur evakuasi pasien
5. Mengamankan perlengkapan medis dan distribusinya
6. Mengatur akses keluar masuk bantuan dari luar (ambulan, mobil
pemadam kebakaran, logistik)
7. Membuat daftar petugas-petugas, alamat dan nomor telepon, yang harus
di panggil bila siaga I-II-III pada supervisor dan pimpinan penanggulangan
bencana

11

12

C.1.2. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. PIMPINAN SIAGA
a. Pejabat yang ditunjuk: Direktur Unit Usaha masing masing
b. Tugas pokok
a. Bertanggung jawab untuk terpeliharanya kegiatan operasional di unit
usaha PT.Pertamina bilamana terjadi keadaan gawat darurat
b. Mengadakan koordinasi intern manajemen dan mengeluarkan kebijakan
yang perlu dilaksanakan oleh disaster chief
c. Dalam bencana bersama denga Tim manajemen berada di Pusat
Pengendali Bencana ( PUSDAL)
d. Bersama Disaster Chief membentuk Tim rehabilitasi pada pasca bencana
2. Ketua Pelaksana Penanggulangan Bencana (Disaster Chief)
a. Pejabat Yang ditunjuk: Wadir Medis
b. Tugas Pokok
Selaku pimpinan tertinggi dalam operasi penanggulangna bencana
Menyatakan bencana dan keadaan aman kembali
Mengkoordinir operasi penanggulangan bencana
Menyelenggarakan penyempurnaan sarana penanggulangan bencana
3. Wakil Ketua pelaksana Penanggulangan Bencana (Deputy Disaster Chief)
a. Pejabat yang ditunjuk; Wadir Keuangan
b. Tugas Pokok ;
Membantu pelaksanaan tugas pokok Disaster Chief
Mewakili Disaster chief bila disaster chief berhalangan atau tidak ada

ditempat
Bertanggung jawab atas pelaksanaan operasi penanggulangan bencana di
lapangan

4. Komandan Operasi Sekuriti


a. Pejabat yang ditunjuk : Ka. Securiti
b. Tugas Pokok :
Mengkoordinir operasi sistim pengamanan bencana
Memerikan saran teknis kepada Disaster Chief
Koordinasi dengan aparat keamanan dari instansi pemerintah
Mambantu kelancaran pelaksanaan operasi penanggulangan bencana
Menyiapkan sarana pengamanan bencana
Pengamanan lokasi evakuasi yang ditunjuk oleh pimpinan

penanggulangan keadaan darurat


Mengamankan jalur evakasi korban
Mengamankan perlengkapan medis dan distribusinya
Mengatur akses keluar masuk bantuan dari luar (ambulan mobil pemadam

kebakaran, logistik)
Membuat daftar petugas petugas, alamat dan nomor telepon yang harus
dipanggil bila siaga I-II-III pada supervisor dan pimpnan penanggulangan
bencana
13

Koordinasi dengan fungsi terkait dalam OPKD

5. Komandan Operasi HSE


a. Pejabat yang ditunjuk: Ka. HSE
b. Tugas pokok
Mengkoordinir operasi penyelamatan jiwa, pemadaman kebakaran,

dokumen penting dan barang berharga perusahaan


Memberikan saran teknis kepada disaster Chief
Berkoordinasi dengan dinas kebakaran Kota Bandar Lampung
Koordinasi dengan fungsi terkait dalam OPKD

6. Komandan Operasi Teknis


a. Pejabat yang ditunjuk: Direktur Unit Usaha masing masing
b. Tugas pokok
Mengkoordinir tugas tugas pelayanan teknik dalam penanggulangan bencana,
meliputi:
a. Penyediaan air pemadam kebakaran]
b. Penyediaan emergency power supplay
c. Pengaturan sut down
d. Memberikan saran teknis Kepada Disaster Chief
e. Pemeliharaan / penyempurnaan sarana penanggulangan bencana /
f.

kebalkaran agar selalu dalam kondisi siap pakai


Koordinasi dengan fungsi terkait dalam OPKD

7. Komandan operasi Medis


a. Pejabat yang ditunjuk: Direktur Unit Usaha masing masing
b. Tugas pokok
Mengkoordinir usaha pertolongan korban pada operasi penanggulangan b
encana, meliputi:
a. Pertolongan di tempat
b. Pengangkutan korban
c. Pertolongan lanjutan/pengiriman korban ke unit usaha
d. Pencatatan identitas korban
e. Memberikan saran teknis kepada Disaster Chief
f. Koordinasi dengan fungsi terkait dalam OPKD
8. Ka. Tim logistik
a. Pejabat yang ditunjuk : ka. Logistik
b. Tugas pokok :
Mengkoordinir tugas-tugas pelayanan kebutuhan sarana penanggulangan
bencana, meliputi :
penyediaan fasilitas penanggulangan darurat di PUSDAL
penyediaan konsumsi, transportasi, bahan-bahan/ material yang dibutuhkan
memberikan saran teknis kepada disaster chief
koordinasi dengan fungsi terkait dalam OPKD
9. Ka. Tim manajemen bisnis (humas)
a. pejabat yang ditunjuk : ka. Manajemen bisnis
b. tugas pokok :
Mengkoordinir pelaksanaan liputan :
a. kejadian
14

b. usaha penanggulangan pemanfaatan sumber daya


c. perkembangan situas dan kondisi dari kejadian darurat
d. melayani wawancara pejabat korporat RS. Pertamina Bintang Amin, pejabat
pemerintah dan pers
e. memberikan saran tekhnis kepada disaster chief
f. mengatur pelaksanaan wawancara pers bila dianggap perlu
g. melaksanakan fungsi sebagai pusat informasi dan pembuatan dokumentasi
peristiwa bencana
h. kordinasi dengan gunsi terkait dalam OPKD
i. koordinasi dengan unsur mass media

10. Ka. Tim TI


a. pejabat yang ditunjuk : ka. Ti
b. tugas pokok :
- menyediakan sarana komunikasi (handy-talky) bagi pejabat dan petugas
-

OPKD
Menyediakan sarana komunikasi di PUSDAL. (telepon dan sound system)
Kondisi siap pakai
Koordinasi dengan fungsi terkait dalam OPKD
Memberikan saran teknik kepada disaster chief

11. Komandan Gedung


a. Pejabat yang ditunjuk : wadir SDM & umum di unit usaha RS. PERTAMINABINTANG AMIN
b. Tugas pokok :
- Mengkoordinir pelaksanaan evakuasi penghuni gedung dan mengatur
-

penuagasan regu bantuan pemadam/ penyelamat lantai yang tidak terbakar.


Koordinasi dengan gunsi terkait dalam OPKD
Memberikan saran tekhnis dalam OPKD
Menyelenggarakan administrasi system pencatatan/ pendataan :
a. Daftar absensi penghuni lantai
b. Daftar korban
c. Daftar dokumen penting
d. Daftar barang berharga perusahaan

12. Komandan lantai


a. Pejabat yang ditunjuk : pejabat senior yang ditunjuk
b. Tugas pokok
1) Di lantai terbakar
a. Kebakaran kecil
Mengkoordinir upaya pemadaman, menyiapkan regu evakuasi dan
regu penelamat serta mengkondisikan agar penghuni lainnya di lantai
tersebut tidak panik
Menghubungi POSKO SEKURITI
b. Kebakaran besar
Melapor kepada komandan gedung

15

Memecahkan break glass, untuk mengaktifkan fire alarm bell lokasi

lantai yang bersangkutan


Koordinasi dengan gunsi terkait dengan pemadaman, evakuasi dan

penyelamatan di lantai yang bersangkutan


Memberikan saran teknis kepada komandan gedung
Menyiapkan dan melaksanakan administrasi system pencatatan
Menyiapkan dan melaksanakan administrasi system pencatatan :
a. Daftar absensi evakuasi
b. Daftar dokumen penting
c. Daftar barang berharga perusahaan
d. Daftar korban
Mengatur pelaksanaan pelatihan penanggulangan bencana di lantai yang

bersangkutan
2) Dilantai yang tidak terbakar
Setelah dinyatakan bencana oleh disaster chief. Menyiapkan rtregu
pemadam , regu evakuasi dan regu penyelamat serta penghuni lantai

yang bersangkutan
Setelah menerima instruksi evakuasi dari komandan gedung, perintahkan
regu evakuasi utnuk mengatur pengungsian penghuni lantai dan regu
penyelamat untuk mengatur penyelamatan dokumen dan barang

berharga perusahaan
Menyiagakan regu pemadam/ penyelamat lantai di PUSDAL untuk

diperbantukan bila sewaktu-waktu diperlukan


Menghimpun dan menyerahkan daftar absensi, dokumen, barang
berharga dan data korban (bila ada) kepada komandan gedung.

13. Komandan regu pemadam kebakaran lantai


a. Pejabat yang ditunjuk : pekerja yang ditunjuk oleh komandan lantai di lantai yang
bersangkutan
b. Tugas pokok :
a. Memimpin usaha pemadaman kebakaran dengan menggunakan peralatan
yang ada di lantai yang bersangkutan
b. Mengamankan/ melokalisir bekas tempat kejadian kebakaran kecil yang
ditanggulangi
c. Koordinasi dengan

regu pemadam dari fire station dan regu bantuan

pemadam lantai lainnya bila terjadi

kebakaran besar

serta melaporkan

perkembangan usaha pemadaman kebakaran kepada komandan lantai


d. Melaporkan kepada komandan lantai bila melihat gejala kerusakan/
hambatan pada sarana penanggulangan bencana yang tersedia di lantai
yang bersangkutan.
14. Komandan regu penyelamat lantai

16

a. Pejabat yang ditunjuk : pekerja yang ditunjuk oleh komandan lantai di lantai yang
bersangkutan
b. Tugas pokok :
a. Memimpin usaha penyelamatan korban, dokumen penting dan barang
berharga perusahaan di lantai yang bersangkutan
b. Melaksanakan system pencatatan/ inventarisasi dari dokumen penting dan
barang berharga perusahaan yang ada di lantai yang bersangkutan.
c. Koordinasi dengan petugas sekuriti untuk mengamankan dokumen penting/
barang berharga perusahaan
d. Menyerahkan daftar hasil upaya penyelamatan kepad akomandan lantai
15. Komandan regu evakuasi lantai
a. Pejabat yang ditunjuk : pekerja yang ditunjuk oleh komandan lantai di lantai yang
bersangkutan
b. Tugas pokok :
a. Memimpin evakuasi penghuni dari lantai yang bersangkutan ke tempat
berkumpul yang telah ditentukan melalu tangga darurat
b. Melaksanakan system pencatatan/ pendatatan pekerja/ penhuni yang ada di
lantai yang bersangkutan
c. Koordinasi dengan petugas dan funsi terkait lainnya untuk kelancaran
pelaksanaan evakuasi
d. Menyerahkan daftar hasil pelaksanaan evakuasi pekerja/ penghuni lantai
kepada komandan lantai
e. Melaporkan kepada komandan lantai pabila melihat gejala kerusakan/
hambatan pada jalan keluar yang ada di lantai yang bersangkutan.

17

18

C.1.3. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. PIMPINAN PENANGGULANGAN BENCANA EKSTERNAL
Pejabat yang ditunjuk : wakil direktur medis
Direktur akan bekerjsama dengan unit usaha sekitar dan dinas kesehatan
tingkat I bila unit usaha tidak mampu menampung jumlah korban.
Tim penanggulangan bencana memiliki 2 tim pelaksana :
1. Tim pelaksana pembinaan
2. Tim pelaksana operasional
2. Tim pelaksanaan pembinaan
a. Pejabat yang ditunjuk : wakil direktur SDM dan umum
b. Memiliki tugas dalam perencanaan, evaluasi, dokumentasi kegiatan, pendidikan,
dan latihan personal, serta pengembangan SDM
3. Tim pelaksana operaslinal
a. Pejabat yang ditunjuk : wakil direktur penunjang medis
b. Memiliki tuggas dalam pelayanan medik, penunjang, transportasi dan komunikasi
serta pemulangan jenasah.

19

BAB IV
PROSEDUR PENAGGULANGAN BENCANA DI UNIT USAHA RS. PERTAMINA
BINTANG AMIN LAMPUNG

4.1 Umum
4.1.1. KEBAKARAN
1) Didalam jam kerja
a. Kebakaran Kecil
1) Bagian Air

FIRE &
SAFETY /
HSE

FIRE

POSKO
SEKURITI

PENEMU

Regu
Pemadam

ENGENIRING
Penanggung
Jawab
Lantai / Ruangan

Keterangan :

Regu
Evakuasi
Regu
Penyelamat

: Informasi / Instruksi / Perintah


: Operasi

2) Penjelasan
a. Penemu kebakaran
- Padamkan kebakaran
- Lapor kepada penanggung jawab (komandan lantai)
b. Penanggung jawab (komandan lantai)
-

Perintahkan regu pemadan lantai bantu pemadaman

Hubungi posko sekuriti dan HSE

Siagakan regu evakuasi dan regu penyelamat lantai

Koordinir regu pemadaman


20

c. Fire & safety


-

Berkoordinasi dengan bagian posko (ka. Security)

Berkoordinator dengan bagian engineering

Koordinir situasi lapangan bersama komandan operasi HSE

d. Posko sekuriti
-

Ka. Security memerintahkan anggota security untuk membantu pemadaman

Koordinir keamanan unit usaha

Koordinir akses unit usaha terutama untuk kemungkinan evakuasi

e. Regu pemadam lantai


f.

Bantu lakukan pemadaman

Engineering (ka. Layanan teknik)


Perintahkan anggota/ petugas teknik untuk :
-

Penyiapan penyediaan air pemadaman

Penyediaan emergency power supply

Pengaturan shut down

Pengamanan instalasi-instalasi penting dan atau berbahaya

g. Regu evakuasi lantai


-

Mempersiapkan evakuasi ke tempat berkumpul yang telah ditentukan

Melaksanakan sistem pencatatan/ pendataan pekerja/ penghuni yang ada di


lantai yang bersangkutan.

Koordinasi dengan petugas/ fungsi terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan


evakuasi

Menyerahkan daftar hasil pelaksanaan evakuasi pekerja/ penghuni lantai kepada


penanggung jawab lantai

Melaporkan kepada penanggung jawab lantai apabila melihat gejala kerusakan/


hambatan pada jalan keluar yang ada di lantai yang bersangkutan.

a. Kebakaran Besar
1) Bagian Air

Tim
Logistik

Ru. Evakuasi
Lt
Ru. Pemadam
FS

Tim
Humas

Tim
TI
Disaster
Chief

21

FIRE

PUSD
AL

Tim
Manajeme
n

Ru. Pemadam
Lt
Ru.
Penyelamat

Pjbt OPKD

Tekhni
k

Sekur
iti
(Posk

Keterangan :

Op
Medis

: Informasi / Instruksi / Perintah


: Operasi

2) Penjelasan
Bilamana terjadi kebakaran besar dan membayakan penghuni serta asset
perusahaan sehingga dinyatakan berencana oleh fire chief, maka tindakan
penanggulangannya sebagai berikut :
a. Fire chief, para pejabat OPKD dan time manajemen segera mengambil posisi
(berada) di PUSDAL untuk mengendalikan penanggulangan bencana.
b. Sementara regu bantuan pemadam kebakaran belum tiba di lokasi kejadian,
usaha pemadaman, penyelamatan dan evakuasi tetap dilaksanakan oleh
petugas yang ada di lingkungan unit usaha PT pertamedika
c. Pada saat yang bersamaan semua petugas pelaksana OPKD melaksanakan
upaya dan tindakan yang diperlukan sesuai tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing dengan pengawasan dan pengendalian dari para pejabat OPKD
terkait di PUSDAL.
2. Di luar jam kerja
Untuk penanggulangan kebakaran di luar jam kerja, diatur sebagai berikut :
a. POSKO
1) Supervisor/ duty manager sebagai fire chief
2) Bila kebakran besar, supervisor/ duty manager harus menghubungi semua
pejabat/ petugas yang tercantum dalam OPKD
b. Petugas-petugas jaga lain
Petugas-petugas jaga lainnya tekhnik, medis dan pekerja-pekerja yang sedang
melaksanakan kerja lembur, membantu kelancaran pelaksanaan kerja lembur,
membantu kelancaran pelaksanaan usaha penanggulangan kebaran. Setelah
semua pejabat/fungsi OPKD berada di lokasi kejadian (PUSDAL), maka operasi
penanggulangan kebakaran dilaksanakan sesuai prosedur kebakaran besar di
dalam jam kerja.
22

3. Tata cara evakuasi


a. Evakuasi dikoordinir oleh komandan gedung melalui komandan-komandan lantai,
di bantu oleh petugas OPKD terkait.
b. Pelaksanaan evakuasi dimulai dari lantai yang terbakar diikuti oleh lantai atasnya
sampai dengan lantai yang teratas, selanjutnya disusul dengan evakuasi
dibawah lantai yang terbakar sampai dengan lantai yang terbawah.
c. Evakuasi dilaksanakan oleh tangga darurat atau alat peluncur.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan evakuasi adalah :
1) Berjalan dengan cepat tetapi jangan lari
2) Jangan membawa atau memakai barang-barang yang dapat menyulitkan
pelaksanaan evakuasi
3) berikan prioritas kepada pekerja perempuan dan pekerja lain yang lemah
fisiknya
4) apabila hendak membuka pintu, rabalah dan rasakan lebih dulu pintunya
untuk meyakinkan apakah dibalik pintu tersebut ada api atau tidak
5) menuruni tangga darurat dengan cara berjajar berturut-turut sesuai lebar
kapasitas tangga.
6) Bila mungkin/keadaan mengijinkan, tutuplah semua pintu dan jendela untuk
membantu memperlambat rambatan api
7) Apabila terperangkap dalam asap, bernafaslah secara pendek melalui
hidung, bergeraklah dengan cara merangkak karena udara dibawah lebih
dingin/ sejuk. Apabila terpaksa harus menerobos asap, tahanlah nafas anda
kalau perlu pakailah masker asap/ escape hood
8) Keluar dari tangga darurat harus melalui pintu menuju halaman dan
berkumpul di tempat yang cukup aman serta melapor kepada ka. Regu
evakuasi lantai masing-masing
9) Bila tangga darurat tidak dapat dipergunakan, maka dapat menggunakan alat
peluncur.
4. Tata cara penyelamatan
1) Penyelamatan dikoordinir oleh komandan lantai masing-masing dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan evakuasi
2) Hal-hal yang perlu dilakukan pada penyelamat jiwa :
a) Bila kemungkinan, kepada korban diberikan pertolongan pertama ditempat
b) Korban segera dibawa ke tempat yang aman melalui jalur evakuasi untuk
selanjutnya diserahkan kepada tim medis

23

3) Hal-hal yang perlu dilakukan pada penyelamat dokument/ barang berharga


perusahan :
a. Seleksi/ pilih dokumen-dokumen penting/ barang berharga perusahaan untuk
diselamatkan, dokumen tidak penting tidak perlu dibawa karena akan
menyulitkan dalam pelaksanaan penyelamatan
b. Membawa dokumen dan barang perusahan, jangan melampaui batas
kemampuan
c. Berjalan dengan cepat tetapi tidak lari, melalui jalur evakuasi (koridor, tangga
darurat)
d. Himpunan semua dokumen penting dan barang berharga perusahan yang
berhasil diselamatkan di PUSDAL
5. Pasca kebakaran (untuk kebakaran besar)
Untuk mengadakan evaluasi sampai sejauh mana akibat yang ditimbulkan setelah
kebakaran dapat dipadamkan, maka tim manajemen bersama dengan fire chief
segera membentuk suatu tim rehabilitasi pasca kebakaran
PASCA KEBAKADARAN (untuk kebakaran besar)
Untuk mengadakan evaluasi sampai sejauh mana akibat yang ditimbulkan setelah
kebakaran dapat dipadamkan, maka tim manajemen

bersama dengan fire chief

segera membentuk suatu tim rehabilitasi pasca kebakaran yang terdiri dari fungsifungsi terkait guna mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengambil tindakan pengamanan atas gedung/ bagungan yang terbakar
b. Mengadakan penyelidikan mengenai sebab-sebab kebakaran agar kejadian yang
serupa tidak terulang kembali
c. Mengadakan survey untuk menilai kerugian yang timbul
d. Mengadakan penelitian/ pemeriksaan teknis dalam hubungannya dengan :
a. Tingkat kerusakan
b. Usaha pembenahan/ rehabilitasi
c. Pemanfaatan kembali
e. Melaporkan kepada direktur masing-masing unit usaha, sebagai bahan informasi
untuk menentukan kebijakan selanjutnya dan dilaporkan kepada korporat
PERTAMEDIKA
4.1.2 KECELAKAAN
Tindakan-tindakan apabila terjadi kecelakaan :
1. Apabila terjadi kecelakaan di lingkungan unit usaha PT. Pertamedika, segera
menghubungi ID
2. Sementara menunggu petugas datang, lakukan tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K), pekerja lain yang tidak menolong korban, diharapkan tenang
melajutkan pekerjaan masing-masing
24

3. Jangan bergerombol mengerumuni korban, sebab selain menyulitkan pertolongan


juga mengganggu pekerjaan
4. Pengawas korban mengisi form laporan kecelakaan kejerja dan dikirimkan kepada
HSE untuk diproses lebih lanjut
4.1.3 GEMPA BUMI
Apabila terjadi bencana alam/ gempa bumi, lakukan :
1. Tetap tenang dan jangan panik
2. Sebelum ada perintah evakuasi dari komandan lantai, tetap tinggal di tempat dan
berlindung pada tempat yang aman dan terhindar dari kemungkinan kejatuhan
benda-benda
3. Bila gempa bumi berkelanjutan dan membahayakan, disaster chief menyatakan
bencana
4. Komandan gedung akan menginstruksikan kepada para komandan lantai untuk
melaksanakan evakuasi penghuni lantai masing-masing secara berurutan dimulai
dari lantai

yang tertinggi hingga yang terendah, dikoordinir oleh masing-masing

asisten komandan gedung


5. Bagi orang yang sedang berada di dalam lift pada waktu terjadi gempa bumi, harus
segera berusaha keluar pada lantai yang terdekat
6. Apabila tiba-tiba lift berhenti diantara dua lantai, tetaplah tenang dan tekan tombol
panggilan darurat
7. Setelah kejadian gema bumi selesai, komandan gedung, HSE, komandan operasi
teknik dan komandan operasi sekuriti melakukan pengkajian terhadap kondisi
gedung dan hasilnya dilaporkan kepada fire chief
8. Bilaman dari hasil pemeriksaan kondisi gedung tidak terdapat hal-hal yang
membahayakan, maka disaster chief menyatakan aman (bencana berakhir) dan
penghuni gedung (para pekerja) dapat kembali ke tempat kerjanya masing-masing
4.2 PROSEDUR PENANGGULANGAN BENCANA DI IGD/ UNIT USAHA RS. PERTAMINA
BINTANG AMIN
4.2.1

PEMBERITAHUAN
ALUR INFORMASI PENANGGULANGAN BENCANA IG/ UNIT USAHA RS.
PERTAMINA-BINTANG AMIN

(Dalam Jam Kerja)


INFORMASI
bencana)

Pasien
RS Lain
Depkes
Dll

Dr.Jaga IGD

Ka.IGD

Supervisor
25
(Diluar Jam Kerja)

Wadir Medis (menentukan level

Direksi

Pada Jam Kerja


Ditentukan oleh dokter jaga IGD yang segera memberikan laporan kepada ka. IGD yang
selanjutnya disampaikan kepada wadir medis dan direktur unit usaha masing-masing
sampai akhirnya unit usaha dalam keadaan SIAGA

Diluar Jam Kerja


Dokter jaga IGD dan supervisor jaga yang menyatakan SIAGA dan memegang kendali
penanggulangan bencana untuk sementera dan sesegera mungkin menghubungi KA. IGD/
wadir medis/ direktur medis dan dokter jaga lainnya untuk datang ke rs/ unit usaha dan
mengambil alih kendali.
4.2.2 PENENTUAN TINGKAT BENCANA/ SIAGA
Tingkat bencana ditentukan oleh direktur masing-masing unit usaha atau pejabat yang
ditunjuk berdasarkan laporan dari Ka. IGD dan watau wadir medis. Pada waktu
penentuan siaga maka semua petugas memakai tanda khusus. Adapun tingkatan siaga
disesuakan dengan kondisi situasi dan fasilitas yang berencana di unit usaha PT
PERTAMEDIKA di bagi atas 3 tipe, yaitu :
A. SIAGA I
Keadaan dimana datang korban dalam jumlah melebihi kemampuan pelayanan IGD
unit usaha sehingga harus dibantu dengan memobilisasi tenaga dari tempat lain
masih dalam lingkungan unit usaha baik terjadi di dalam dan diluar jam kerja dimana
kegiatan rutin masih dilanjutkan seperti biasa tanpa terganggu sedangkan sebagian
lagi terpaksa ditunda. Jumlah korban sampai dengan 50 orang.
B. SIAGA II
Keadaan dimana harus mobilisasi sebagian besar tenaga di unit usaha dan bahkan
mungkin tenaga yang sedang tidak bertugas, serta menghentikan seluruh kegiatan
rutin kecuali pelayanan terhadap pasien rawat inap jumlah korban berkisar : 51 s/d
100 orang
C. SIAGA III
Keadaan dimana korban lebih dari 100 orang dan memerlukan bantuan
penampungan oleh unit usaha lainnya.

26

Segera setelah status siaga ditentukan oleh direktur unit usaha, melalui loket
pengumuman di umumkan bahwa di unit usaha dalam keadaan siaga beberapa kali
sehingga seluruh petugas yang telah ditentukan sesuai pedoman dapat menempati
posnya masing-masing dan mempersiakan alat-alat untuk kegiatan sesuatu dengan
tugas yang telah ditentukan sedangkan tenaga cadangan siap di tempat masingmasing.
4.2.3 TRIAGE
Tindakan pemilihan korban sesuai dengan kondisi kesehatannya untuk mendapat
label tertentu kemudian dikelompokkan dan mendapatkan pertolongan sesuai
dengan kebutuhan. Triage dipimpin langsung oleh ekepala unit IGD yang telah
mengikuti program ACLS atau dokter ahli senior dan dibantu oleh dokter triage yang
jaga.
4.2.4 ALUR PENDERITA
ALUR PENANGANAN PASIEN IGD/ UNIT USAHA PT. PERTAMEDIKA

PASIEN

TRIAGE
LABEL HIJAU & KUNING
RUANG TUNGGU
Pemeriksaan
Pengobatan
Boleh pulang/tunggu

LABELING
OPERASI

MERAH (Resusitas & persiapan Operasi)


RAWAT

HITAM (Meninggal)

KAMAR JENASAH

4.2.5 PENANGGULANGAN PENDERITA BERDASARKAN TRIAGE


-

Label HIJAU korban dengan cidera ringan yang pelru mendapatkan perawatan ringan
dan tidak perlu dirawat di unit usaha atau korban dapat dipulangkan setelah

mendapatkan pertolongan
Label KUNING korban dengan cidera sedang dan perlu mendapatkan perawatan khusus
dan kemungkinan dapat dipulangkan/rawat inap atau transfer ke unit lain

27

Label MERAH korban dengan cidera berat dan memerlukan observasi ketat, kalu perlu
tindakan operasi dengan kemungkinan harapan hidup masih besar dan memerlukan

perawatan atau transfer ke unit usaha lain


Label HITAM korban yang sudah meninggal dunia.

Pada label perlu ditulis :


1. Nama, umur, alamat pasien
2. Bila penderita tak dikenal harus ditulis dengan lambang X
4.2.6 SUPERVISOR (perawat control di ruang pengawas)
1. Mempunyai alamat dan telepon dari para petugas OPKD terkait (lampiran)
2. Mempunyai alamat daftar jaga
a. Dokter dari SMF bedah ortopaedi & traumatologi
D. Dokter dari SMF bedah
E. Dokter dari SMF anestesi
F. Dokter dari SMF penyakit dalam
G. Dokter dari SMF bedah syaraf
H. Dokter dari SMF neurologi
I. Dokter dari SMF THT
J. Dokter dari SMF mata
K. Dokter dari SMF kebidanan
L. Dokter dari SMF anak
M. Dokter dari SMF radiologi
N. Dokter dari SMF bedah urologi
O. Dokter dari SMF psikiatri
P. Dokter dari SMFkardiologi
Q. Dokter dari SMF thorak vascular
R. Dokter dari SMF umum
BILA DITANYAKAN SIAGA
1. Dokter jaga di IGD akan memberitahu ke supervisor yang bertugas. Sebelum pimpinan
unit usaha atau pimpinan penanggulangan bencana tiba di unit usaha, maka supervisor
bertindak atas nama pimpinan unit usaha masing-masing
2. Hubungi segera dengan telepon
a. Direktur unit usaha
b. Wakil direktur unit usaha
1) Wakil direktur medis
2) Wakil direktur keuangan
3) Wakil direktur SDM & umum
4) Wakil direktur keperawatan
5) Wakil direktur penunjang medis
c. Kepala IGD
d. Kepala HSE
3. Panggil semua dokter jaga yang berdinas di bedah ortopaedi & traumatologi, bedah
anastesi, penyakit dalam, bedah syaraf, neurology, THT, mata, anak, kebidanan,
radiologi dan urologi untuk berkumpul di IGD
4. Pangil petugas jaga farmasi, teknik dan rumah tangga kantor untuk berkumpul di ruang
supervisor
28

5.
6.
7.
8.

Kumpulkan semua brankard yang ada diruangan-ruangan dan kemudian buat daftar
Segera diteliti tempat tidur yang kosong diruangan dan buat daftarnya melalui supervisor
Hubungi unit sekuriti untuk siaga
Hubungi operator telepon dan IGD di unit usaha untuk siap siaga dan kemudian
memberikan instruksi agar saluran telepon keluar dan kedalam hanya digunakan untuk

keperluan penanggulangan bencana


9. Hubungi petugas ambulance dinkes untuk siap siaga dan memonitor keadaan di luar unit
usaha
10. Hubungi unit manajemen bisnis untuk melakukan pendokumntasian dan informasi
11. Setelah direktur tiba di unit usaha, segera dilaporkan tindakan-tindakan darurat yang
telah diambil
12. Adm medis mendata semua pasien untuk informasi ke dinkes
4.2.7 PIMPINAN UNSUR MEDIS
1. PIMPINAN TRRIAGE : KA. IGD
Triage dipimpin oleh ka. IGD dibantu oleh dokter dan perawat IGD.
Diluar jam kerja :
Dokter jaga IGD bersama ka. Regu shift IGD (perawat I)
Tugas
a. Melaksanakan triage korban
b. Pencatatan identitas korban
c. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga
2. Pimpinan ruang label hijau : ka. SMF dokter umum
Ruang label hijau dipimpin oleh seorang dokter umum dibantu oleh bebrapa dokter
umum dan perawat yang ditunjuk
Diluar jam kerja : perawat ke 5 regu shift IGD jaga
Tugas :
a. Pemeriksaan ulang menentukan tingkat triage korban
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan (inventarisasi alat dan obatobatan)
c. Mencatat identitas korban/ tindakan dan pengobatan
d. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga
3. Pimpinan ruang label kuning : ka. SMF. Orthopedi
Ruang label kuning dibantu oleh dokter ahli bedah tulang dibantu oleh beberapa
dokter umum dan perawat yang ditunjuk
Diluar jam kerja : perawat ke 4 regu shift IGD jaga
Tugas :
a. Pemeriksaan ulang triage korban
b. Memberikan pelayanan kesehatan kepada korban (perawatan luka, penjahitan
luka, gips, dll)
c. Mencatat identitas korban/ tindakan dan pengobatan
d. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga
4. Pimpinan ruang label merah : ka. SMF bedah
Ruang label merah dipimpin oleh seorang dokter bedah dibantu oleh spesialis bedah
syarat, spesialis syaraf, spesialis bedah thorax, spesialis mata, spesialis THT, dokter
gigi, dokter umum dan beberapa perawat.
29

Diluar jam kerja : perawat ke 3 regu shift IGD jaga


Tugas :
a. Seleksi ulang triage
b. Memberikan pelayanan kesehatan bagi korban
c. Menentukan korban yang memerlukan perawatan inap di unit usaha atau transfer
ke unit usaha lain
d. Menentukan korban yang memerlukan tindakan operasi
e. Mencatat semua identitas korban/ tindakan dan pengobatan
f. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga
5. Kamar bedah dan CSSD : ka. Perawatan instalasi kamar bedah
Tugas :
a. Mempersiapkan kamar edah jika diperlukan dengan mengatur jadwal acara
operasi
b. Mempersiapkan tenaga perawatan kamar operasi
c. Mempersiapkan alat kesehatan bedah yang diperlukan di tempat siaga
d. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadan siaga
6. Farmasi : ka. Instalasi farmasi
Tugas :
a. Melayani segala kebutuhan obat/ alat kesehatan yang diperlukan
b. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga
7. Radiologi : ka. Instalasi radiologi
Tugas :
a. Mempersiapkan dan memberikan pelayanan radiology kepada korban dengan
mengatur jadwal kegiatan yang sudah ada
b. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadan siaga
8. Laboratorium & bank darah : ka. Instalasi laboratorium
Tugas :
a. Mempersiapkan dan memberikan pelayanan laboratorium kepada korban
ddengan mengatur jadwal kegiatan yan sudah ada
b. Menyediakan kebutuhan darah untuk kepentingan pengobatan
c. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga
4.2.8 PIMPINAN UNSUR KEPERAWATAN : WADIR KEPERAWATAN
Supervisor :
Sebagai pimpinan/ pejabat tertinggi pada kasus bencana di luar jam kerja sampai
dengan jabatan di ambil alih oleh wadir medis
Tugas :
1. Mobilisasi tenaga perawat : ka. Instalasi rawat inap B
Tugas :
Mobilisasi tenaga perawat dan seluruh ruangan sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat ketrampilan untuk ditempatkan sesuai dengan label ruangan siaga
2. Persiapan alat non bedah : ka. Instalasi rawat inap a
Tugas :
Mempersiapkan dan mendistribusikan seluruh alat kesehatan non bedah untuk
ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dari tiap ruangan
3. Persiapan alat kesehatan bedah : ka. CSSD/ pejabat yang setara
Tugas

30

Mempersiapkan dan mendistribusikan seluruh alat kesehatan bedah untuk


ditempatkan sesuai dengan kebutuhan tiap ruangan siaga
4. Persaiapan ruangan perawatan : ka. Ruangan lantai
Tugas :
Mempersiapkan ruangan perawatan bagi korban yang harus dirawat di unit usaha
5. Patient relation : ka. Patient relation/ humas
Tugas :
a. Mengumpulkan data korban dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
keluarga korban
b. Menyiapkan data lengkap yang dibutuhkan oleh direktur unit usaha masingmasing untuk disampikan kepada aparat yang berwenang.
4.2.9 PIMPINAN UNSUR LAYANAN ADMINISTRASI/ NON MEDIS
1. Sekuriti/ keamanan
Tugas :
a. Mengkoordinasi pemadaman api pada saat terjadi kebakaran
b. Mengkoordinasi pengamanan lokasi bencana serta are di unit usia PT.
PERTAMEDIKA
c. Mengkoordinasi akses di unit usaha PT. PERTAMEDIKA (kendaraan masuk dan
keluar serta kendaraan instansi terkait), serta alur evakuasi
2. Logistik
Tugas
Siaga untuk menyiapkan segala keperluan yang bersifat fisik yang dibutuhkan dan
mungkin dibutuhkan dalam penanganan bencana
3. Manajemen bisnis
Tugas :
Menjadi penghubung dengan eksternal unit usaha dalam hal informasi berkenaan
dengan bencana yang ada, serta bertanggung jawab dalam pendokumentasian
terhadap kejadian bencana di unit usaha PT PERTAMEDIKA
4. Administrasi medik
Tugas :
Menyiapkan keperluan dokumentasi medis berkenaan dengan bencana yang ada.
5. Teknik
Tugas
Mengkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap ketersediaan air baik untuk
keperluan maupun untuk supply kebakaran, mengatur system aliran listrik, system
gas medis, dll
6. Transport
Tugas :
Mengkoordinasikan pemakaian sarana transportasi yang diperlukan selama
kejadian bencana
7. Operator
Tugas
Memastikan berfungsinya alat komunikasi terutama alat komunikasi darurat

31

Anda mungkin juga menyukai