DISAMPAIKAN PADA
CAPACITY BUILDING RADIOLOGY
RSUD BAJAWA TAHUN 2016
Proteksi Radiasi :
Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh
radiasi yang merusak.
Keselamatan Radiasi :
Tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja,
anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya
radiasi.
(PP No. 33/2007 pasal 1)
Definisi Proteksi Radiasi dan
Keselamatan Radiasi
Program Proteksi Radiasi :
Tindakan sistematis dan terencana untuk melindungi pekerja, anggota
masyarakat,dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi
9
Pendahuluan2
Pengion Non-pengion
mengionkan [melepaskan elektron Energi tidak cukup untuk
dari] atom mengionkan atom
10
Pendahuluan3
13
Landasan Hukum Proteksi Radiasi 4
Dari sisi teknis pelayanan, Menteri Kesehatan telah mengeluarkan beberapa Keputusan dan Peraturan
yang terkait dengan diagnostik sebagai berikut:
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 780/MENKES/PER/VIII/2008 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi.
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan
[Lampiran kemudian diubah dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.
410/MENKES/SK/III/2010].
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 1250/MENKES/SK/XII/2009 tentang
Pedoman Kendali Mutu (Quality Control) Peralatan Radiodiagnostik.
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 1248/MENKES/PER/XII/2009 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Siklotron di Rumah Sakit.
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 1249/MENKES/PER/XII/2009 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kedokteran Nuklir Dengan Menggunakan Alat
PET-CT di Rumah Sakit.
14
Prinsip Proteksi Radiasi
Pembenaran (justifikasi):
Tidak ada penggunaan sumber yang diizinkan jika tidak menghasilkan
manfaat yang positif, dan manfaat tersebut harus lebih besar dari risiko yang
ditimbulkan
Optimisasi:
Pajanan radiasi harus ditekan serendah-rendahnya yang dapat dicapai,
dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial
Limitasi Dosis:
Dosis yang diterima individu tidak boleh melebihi batas
yang ditetapkan
15
Prinsip Proteksi Radiasi 2
Pembenaran (justifikasi):
Tiga tingkat prinsip pembenaran:
♦ Tingkat I : penggunaan radiasi di medik diterima sebagai memberikan lebih banyak
manfaat dibanding bahayanya bagi pasien tidak dipertanyakan lagi
♦ Tingkat II: prosedur tertentu dengan tujuan tertentu harus dapat dibenarkan apakah
prosedur radiologik akan memperbaiki diagnosis atau pengobatan, atau akan
memberikan informasi yang cukup mengenai individu yang disinari.
♦ Tingkat III: aplikasi prosedur pada seorang pasien harus benar-benar dapat dibenarkan
aplikasi khusus harus dinilai apakah akan lebih memberikan manfaat dibanding
bahaya bagi seorang pasien
16
Prinsip Proteksi Radiasi 3
Pembenaran (justifikasi)2:
♦ Pada prakteknya, pembenaran dikaji sejak awal dengan memperhitungkan tujuan khusus
penyinaran dan karakteristik individu yang disinari dengan melibatkan baik dokter yang
memberikan rujukan maupun dokter spesialis radiologinya.
♦ Penting pula untuk mempertimbangkan teknik alternatif yang tidak menggunakan radiasi pengion
seperti ultrasound atau MRI.
♦ Referral criteria/guidelines merupakan pedoman bagi dokter pemberi rujukan dalam
mengidentifikasi pemeriksaan radiologik yang tepat untuk pasien dan kondisi tertentu
♦ Pastikan apakah telah ada pemeriksaan yang sama sebelumnya
Beberapa pemeriksaan medik tidak dapat dibenarkan
(mis. untuk tujuan kerja, legal, asuransi kesehatan) kecuali skrining sinar-X-dada di daerah
prevalen TB, mammografi di negara insidensi kanker payudara tinggi
17
Prinsip Proteksi Radiasi 4
Optimisasi:
♦ Dosis pasien harus dijaga seminimum mungkin sambil tetap memperoleh citra
medik yang diinginkan.
♦ Optimisasi proteksi bukan berarti pengurangan dosis;
faktor penentu optimisasi sebenarnya adalah informasi diagnostik, dan bukan
kualitas citra.
♦ Citra yang optimum diperoleh berdasar karakteristik reseptor citra, pasien dan
tujuan pemeriksaan radiologik.
♦ ICRP merekomendasikan digunakannya tingkat panduan paparan medik untuk
membantu proses optimisasi proteksi dalam kaitannya dengan penerimaan dosis
oleh pasien
18
Prinsip Proteksi Radiasi 5
Optimisasi:
♦ Dosis pasien harus dijaga seminimum mungkin sambil tetap memperoleh citra
medik yang diinginkan.
♦ Optimisasi proteksi bukan berarti pengurangan dosis;
faktor penentu optimisasi sebenarnya adalah informasi diagnostik, dan bukan
kualitas citra.
♦ Citra yang optimum diperoleh berdasar karakteristik reseptor citra, pasien dan
tujuan pemeriksaan radiologik.
♦ ICRP merekomendasikan digunakannya tingkat panduan paparan medik untuk
membantu proses optimisasi proteksi dalam kaitannya dengan penerimaan dosis
oleh pasien
19
Prinsip Proteksi Radiasi 6
Limitasi dosis:
Nilai Batas Dosis
Pekerja radiasi Masyarakat Umum
Dosis Efektif 20 mSv/th1 1 mSv/th2
Dosis Tara Tahunan:
- Lensa mata 20 mSv 15 mSv
- Kulit3 500 mSv 50 mSv
- Tangan atau kaki 500 mSv -
1 Dengan ketentuan tambahan bahwa dosis efektif tidak melampaui 50 mSv dalam satu
tahun tertentu. Pembatasan lebih lanjut berlaku untuk pajanan kerja bagi wanita hamil (1
mSv janin).
2 Dalam keadaan khusus, nilai dosis efektif yang lebih tinggi dapat diijinkan dalam satu
tahun, asal rata-rata selama 5 tahun tidak melebihi 1 mSv per tahun.
3 Dirata-ratakan pada daerah kulit seluas 1 cm2 di daerah kulit yang mana pun juga.
20
Persyaratan Proteksi Radiasi
Persyaratan utama:
Persyaratan administratif: Perizinan, Inspeksi,
Sertifikasi Personil
Persyaratan Proteksi Radiasi: Memenuhi Prinsip
Pembenaran, Optimisasi dan Nilai Batas Dosis
Persyaratan Manajemen: Komitmen Manajemen,
Pernyataan Kebijakan, Organisasi dan Tanggung
Jawab, Jaminan Mutu, SDM
21
Persyaratan Proteksi Radiasi 2
Keselamatan Publik
Pengendalian akses, kunci ruangan, desain tebal dinding
Pemantauan pajanan publik: pemantauan radiasi di luar
dinding ruangan
22
Persyaratan Proteksi Radiasi 3
23
Persyaratan Proteksi Radiasi 4
24
Persyaratan Proteksi Radiasi 5
25
Persyaratan Proteksi Radiasi 6