Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.

Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 1 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober 2022
INTERVENSIONAL Revisi :
RSU AL FATAH AMBON Halaman 2 dari 32
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

Pernyataan Kebijakan Proteksi Dan Keselamatan Radiasi

Setiap kegiatan di RS Al Fatah Ambon pelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi


dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan Nama Instansi. Oleh
karena itu nama instansi wajib menyusun, menetapkan dan menerapkan suatu program
proteksi dan keselamatan radiasi untuk memastikan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat
dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.

Dokumen program proteksi dan keselamatan radiasi dibuat untuk memenuhi


persyaratan keselamatan radiasi. Program proteksi dan keselamatan radiasi diterapkan dalam
setiap kegiatan di fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi. Program proteksi dan
keselamatan radiasi ini kami perbaharui dan disesuaikan dengan tujuan pemanfaatan sumber
radiasi pengion dan peraturan yang berlaku di Negara Indonesia. Nama instansi bertanggung
jawab menggunakan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup diatas
segalanya.

Dengan ini saya selaku pemegang izin yang bertandatangan dibawah ini atas nama
RRS Al Fatah Ambon mempunyai komitmen didalam menjalankan program proteksi dan
keselamatan radiasi.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 3 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .............................................................................................. Hal 1

Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi .................................... Hal 2

Daftar Isi ............................................................................................................... Hal 3

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... Hal 5

I.1 Latar Belakang ............................................................................................ Hal 5

I.2 Tujuan .......................................................................................................... Hal 6

I.3 Ruang Lingkup ............................................................................................. Hal 7

I.4 Definisi ......................................................................................................... Hal 8

BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 9

II.1 Struktur Organisasi (jika penyelenggara dalam bentuk organisasi) ............ Hal 9

II.2 Tanggung Jawab ........................................................................................... Hal 12

II.3 Pelatihan ....................................................................................................... Hal 14

BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN Hal 15


PERALATAN PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI
RADIASI .
III.1 Deskripsi Fasilitas ....................................................................................... Hal 15

III.2 Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang ................................... Hal 16

III.3 Deskripsi Pembagian Daerah Kerja ............................................................. Hal 18

III.4 Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi .................................................... Hal 20

BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 21

IV. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal .......................... Hal 21

IV.1.1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X ...................................................... Hal 23

IV.1.2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil ........................... Hal 25


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 4 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

IV.1.3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien .............................. Hal 26

IV. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat ...................................... Hal 28


2.
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN Hal 22
V.1. Keadaan Operasi Normal .................................................................... Hal 23
V.2. Keadaan Darurat ................................................................................. Hal 25
LAIN-LAIN ............................................................................................... Hal 29
KESIMPULAN .......................................................................................... Hal 30
DAFTAR ACUAN .................................................................................... Hal 32
LAMPIRAN ............................................................................................... Hal
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 5 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan


terencana untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari
bahaya radiasi. Program ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No.
29 tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan
Nuklir, dengan mempertimbangkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Perka
BAPETEN No.
4 tahun 2020 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik dan Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2020
tentang Proteksi dan keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan
hidup, RS AL FATAH AMBON berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi
pengion direncanakan, dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh BAPETEN dan menjamin paparan radiasi ditekan serendah-rendahnya.
Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan masyarakat tidak boleh melebihi
Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh BAPETEN.

1.2. Tujuan

Tujuan pembuatan dokumen ini adalah:


 Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X, peralatan penunjang, dan
perlengkapan proteksi;
 Memastikanbahwa proteksi dan keselamatan radiasi difasilitas terpenuhi dan dapat
direview atau dikaji ulang sesuai dengan pemanfaatannya; dan
 Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik dan intervensional dapat memenuhi
prinsip-prinsip keselamatan radiasi.
 Tujuan dibuatnya Program proteksi radiasi ini adalah sebagai salah satu persyaratan
izin pemanfaatan sumber radiasi pengion untuk kgiatan raradiologi sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan pemerintah no. 29 tahun 2008
 Tujuan umum program proteksi dan keselamatan radiasi adalah menunjukkan
tanggung jawab manajement dalam rangka proteksi dan keselamatan radiasi melalui
penerapan struktur manajement, kebijakan, prosedur, dan susunan rencana organisasi
yang sesuai dengan sifat dan tingkat risiko yang dapat di timbulkan dalam
pemanfaatan sumber radiasi pengion
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 6 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

1.3. Ruang lingkup

1.3.1 Pendahuluan
Program Proteksi dan Keselamatan ini mengatur tentang keselamatan radiasi terhadap pasien,
pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup dalam pemanfaatan pembangkit radiasi pengion
untuk keperluan medik di lingkungan RS Al Fatah Ambon

1.3.2 Penyelenggara Proteksi dan Kesehamatan Radiasi Penyelenggara proteksi dan


keselamatan radiasi merupakan wadah yang terdiri dari perwakilan setiap personil yang ada
di fasilitas/instalasi yang memanfaatkan tenaga Nuklir, dapat berbentuk orang perorangan,
komite/organisasi, bertugas untuk membantu pemegang izin dalam melaksanakan tanggung
jawab. Penyelenggaran Proteksi Keselamatan Radiasi melalui penerapan struktur
manajemen,kebijakan prosedur dan susunan rencana organisasi yang sesuai dengan sifat dan
tingkat resioko yang dapat ditimbulkan dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion.
Berdasarkan UU RI No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, Peratutan Pemerintah No.
33 tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Tenaga
Nuklir, maka dalam pemanfaatannya harus diawasi supaya petugas, pasien dan masyarakat
sekitar terhindar dari potensi bahaya radiasi.

1.3.3. Deskripsi Fasilitas, Pesawat Sinar-X dan Peralatan Penunjang dan Perlengkapan
Proteksi Radiasi
Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang dan perlengkapan Proteksi radiasi berisi
tentang deskripsi sinar-X yang di gunakan, spesifikasi pesawat, dan peralatan penunjang dan
perlengkapan radiasi seperti adanya alat survey meter dan film badge datau tld badge yang
harus di pakai setiap pekerja radiasi untuk mengontrol radiasi yang digunakan Perlengkapan
proteksi radiasi dan alat ukur radiasi harus sesuai standar, baik jumlah dan jenisnya serta
memiliki kinerja yang optimal yang dinyatakan oleh instansi berwenang melalui pemeriksaan
oloeh tenaga ahli dan instansi yang berwenang. Kegiatan pemeriksaan meliputi :

- Rencana pemasangan perlengkapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi.


- Memastikan kebenaran pemasangan perlengkapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi.
- Pengujian berkala efektifitas teknis dari perlengkapan proteksi radiasi.
- Pengujian berkala terhadap kesesuaian pemakaian alat ukur dan akurasi kinerja alat ukur.

1.3.4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi Prosedur Proteksi dan Keselamatan
Radiasi untuk Personil Keselamatan radiasi dimaksudkan sebagai usaha untuk melindungi
personil dari kemungkinan terjadinya efek biologi yang merugikan dengan cara :
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 7 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

A. Pemantauan
B. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja
C. Pengawasan dosis radiasi sebelum masa kerja
D. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja
E. Pengawasan dosis radiasi setelah masa kerja
F. Kartu dosis
G. Pemeriksaan Kesehatan bagi calon Pekerja Radiasi
H. Pemeriksaan Kesehatan Selama Masa kerja
I. Pemeriksaan kesehatan setelah masa kerja
J. Kartu Kesehatan
K. Penyimpanan Dokumen

- Prosedur Proteksi dan Keselamatan Untuk Pendamping Pasien

Selama penyinaran pendamping pasien (keluarga pasien) tidak diperkenankan berada di


ruang radiologi, dan apabila memang diperlukan kehadiran pendamping pasien, maka
pendamping pasien harus dilengkapi dengan Apron

4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Untuk Pasien Untuk membatasi dosis yang diterima
pasien tidak melebihi dosis panduan yang telah ditetapkan, maka radiografer harus selalu
mengecek:
1. Menghapus ( refresh ) IP CR sapaya tidak terjadi fog
2. Menggunakan film cepat
3. Luas lapangan penyinaran sesuai dengan kebutuhan objek yang akan dianalisa
4. Menggunakan kV kecil dan mAs besar, sehingga waktu penyinaran sesingkat mungkin
5. Mengkalibrasi kV, mA dan arah berkas radiasi minimal setahun sekali

1.3.5. Rekaman dan Laporan Rekaman dan Laporan Radiasi, dibuatnya beberapa formulir
yang dijadikan menjadi sebuah buku untuk beberapa pencatatan yang penting antara lain :
- Kartu Kesehatan
- Kartu dosis
- Loogbook
- Daftar inventarisasi
- Loogbook perawatan dan perbaikan

Sistem Rekaman Meliputi :


1. Paparan Personil
2. Pengukuran radiasi yang meliputi dosisi dan laju dosis
3. Uji kepatuhan
4. Audit dan peninjauan program keselamatan radiasi
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 8 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

5. Laporan investigasi kecelakaan


6. Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
7. Modifikasi fasilitas
8. Pelatihan yang diberikan
9. Bukti pemeriksaan kesehatan petugas

1.4. Definisi

Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena
energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.

1. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir


dampak radiasi pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk
radiologi diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar daerah kerja.
2. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Fasilitas
untuk keperluan diagnosis.
3. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan
tenaga nuklir dari BAPETEN.
4. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
proteksi radiasi.
5. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion yang
diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
6. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan
tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan
radiologi diagnostik.
7. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
8. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan
operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang
menimbulkan akibat atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek
proteksi atau keselamatan radiasi.
9. Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang
fisika medik klinik dasar.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 9 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

BAB II

PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

II.1. Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi di RS Al Fatah


Ambon

KETUA YAYASAN AL
FATAH AMBON

DIREKTUR RSU AL FATAH


AMBON

KEPALA INSTALASI
RADIOLOGI

DIREKTUR RSU AL FATAH


AMBON

DOKTER SPESIALIS
RADIOGRAFER RADIOLOGI
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 10 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

Data personil pada struktur organisasi.

1. Nama pemegang izin : dr.Andi Tasrif Azis

No. KTP :

Masa berlaku : Seumur Hidup

2. Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten

Nama : Dr Astri Sangadji, Sp.Rad

Pendidikan terakhir : Dokter Spesialis Radiologi

Nomor SIP :

Masa berlaku :

Status : Radiolog

3. Petugas Proteksi Radiasi

Nama : Yasli Loo,ST

Pendidikan terakhir : POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 2

Nomor SIB : 036152.224.03.040621

Masa berlaku : 19 NOVEMBER 2025

4. Radiografer

Nama : Yasli Loo,ST

Pendidikan terakhir : POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 2

Nomor STR : 310761222-4383536

Masa berlaku : 02 Juli 2027


5. Radiografer :

Nama : Wiwin Sagiman,Amd.Rad

Pendidikan terakhir : DIII ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Nomor STR : 310752221-3415449

Masa berlaku : 07 Januari 2026


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 11 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

II.2. Tanggung jawab

1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan
keselamatan radiasi
b. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang
pekerjaannya
c. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang bekerja
dalam Penggunaan pesawat sinar-X;
d. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara reguler;
e. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap tahun;
f. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi pengion;
g. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi
dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
h. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proteksi
dan keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
i. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau
TLD badge setiap bulan;
j. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan
radiasi; dan
k. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat
sinar-X yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.

2. Dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten


a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien;
b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensional
c. dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya;
d. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra
radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat panduan
paparan medik;
e. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan fisikawan
medis dan/atau radiografer;
f. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis; dan
g. Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan
pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.

3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)


a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan radiasi;
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan
memantau pemakaiannya;
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 12 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat di


mana pesawat sinar-X digunakan;
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi;
f. Berpartisipasi dalam mendesain Fasilitas Radiologi;
g. Memelihara rekaman;
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan darurat;
j. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi
menimbulkan Kecelakaan Radiasi; dan
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan
radiasi, dan verifikasi keselamatan.

4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang
pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang
diterima pasien sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 13 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

II.3. Pelatihan

Manajemen mengalokasikan sumber daya manusia yang memadai untuk menetapkan,RS Al


Fatah Ambon melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan bagi pekerja radiasi.
Manajemen berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang
proteksi dan keselamatan radiasi secara reguler untuk PPR, Dokter ahli radiologi/dokter yang
berkompeten dan radiografer minimal 4 (empat) tahun sekali.

Manajemen RS Al Fatah Ambon menetapkan dan menyediakan pekerja radiasi sesuai


dengan kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut bidang pekerjaannya.
Setiap pekerja radiasi khusunya PPR harus memiliki ijasah minimal D3 Eksakta (APRO,
ATRO) peraturan ini sudah di atur dalam Perka 15/2008

Yasli Loo Lulusan dari : POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 2

Pelatihan dan Pengalaman Kerja yang pernah diikuti oleh PPR.

Personil Yang Bekerja di Fasilitas :

No Nama Kualifikasi Pelatihan Keterangan

1 Dr. Astri Sangadji, Sp.Rad Dokter Spesialis - Dokter


Radiologi Radiologi

2 Yasli Loo POLTEKKES PPR PPR

3 Wiwin Sagiman ATRO - Radiografer


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 14 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

BAB III

DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN PENUNJANG,


DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI

III.1. Deskripsi Fasilitas dan deskripsi pesawat sinar-X.

Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RS Al Fatah Ambon dengan
spesifikasi pembagian ruang sebagai berikut :

Ruang Pemeriksaan
Kamar Gelap

1
3

Ruang Operator

Ukuran ruangan 397 cm x 365 cm x 292 cm, dengan ketebalan dinding 25 cm


berlapiskan Pb 10 mmPb.

Keterangan :

1 : Tabung x-ray
2 : Meja pemeriksaan
3 : Stand kaset
4 : Panel kontrol
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 15 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

3.2. Deskripsi Pesawat Sinar-X dan Peralatan Penunjang

Data Ruang Radiologi Keterangan


Nama Ruangan Radiologi 1
Nomor izin pemanfaatan
Data Pesawat
Merk Pesawat Sinar-X DRGEM GXR-C40S
Tipe/Model Pesawat Sinar-X DXT - 8M
No. Seri Pesawat Sinar-X M1806053
Tahun Pembuatan 2019
Tahun Pemasangan 2019
Data Tabung
Merk Tabung DRGEM GXR-C40S
Tipe Tabung DXT - 8M
No. Seri Tabung M1806053
Beda Tegangan Maksimum (kV) 125
Arus (mA) Maksimum 500
Arus waktu (mAs) maksimum -

Lokasi sekitar ruangan radiologi Tabel Jenis + Pb Pengukuran


dindin Material paparan
g (mR/jam)
Bagian depan Laboratorium 25 cm Beton 10 mm
Bagian belakang tembok pembatas 25 cm Beton 10 mm
Bagian kanan gudang 25 cm Beton 10 mm
Bagian Kiri koridor 25 cm Beton 10 mm

Tanda bahaya radiasi : Lampu tanda radiasi berfungsi baik

Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 16 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja.

Pembagian daerah kerja pada RS Al Fatah Ambon terbagi atas Daerah Pengendalian
dan/atau Daerah Supervisi. Manajemen RS Al Fatah Ambon berupaya melindungi
masyarakat dengan mencegah akses masyarakat ke Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di
Daerah Pengendalian dilakukan dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi
yang jelas, mudah terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian.
Ruang radiologi juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar pintu masuk yang
menyala saat ruang radiologi digunakan. RS Al Fatah Ambon memastikan bahwa seluruh
tanda bahaya radiasi ini berfungsi.

III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama instansi melakukan tindakan
proteksi dan keselamatan radiasi dengan:

a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda


fisik yang jelas atau tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses dan
lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
 hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
 pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas
Proteksi Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.
- Fasilitas radiologi : Ukuran ruangan 397 cm x 365 cm x 292 cm, dengan
ketebalan dinding 25 cm berlapiskan Pb 10 mmPb, dengan fasilitas yang tersedia
sebagai berikut :
- Instalasi listrik dengan dengan daya minimal 32 KW
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 17 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

- Instalasi air bersih


- Baju apron
- TLD Badge

Penempatan ruang sekitar :


a. Sebelah kanan = Gudang
b. Sebelah kiri = Koridor
c. Sebelah Atas = Bangsal perawatan
d. Sebelah depan = Laboratorium
e. Sebelah belakang = Tembok pembatas
III.3.2. Daerah Supervisi, didaerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi dengan
mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari
NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tigapersepuluh) NBD pekerja
radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu Nama instansi:

a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang
jelas; dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.

III.4. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi


Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, Nama instansi
menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa
perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini RS Al Fatah
Ambon memiliki perlengkapan proteksi sebagai berikut:
Tabel 6. Alat perlengkapan proteksi radiasi

NamaPeralatan Jumlah
TLD/film badge 5
Apron 3
Tabir radiasi mobile -
Sarung tangan -
Dosimeter saku -
Pelindung tiroid -
Pelindung gonad/ovarium -
KacamataPb -
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Halaman 18 dari 32
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau
Ambon
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

3.4.1 Monitor Perorangan (TLD BADGE)


Untuk mengetahui besarnya paparan radiasi yang diterima pekerja radiasi dalam
satu periode waktu. TLD badge ini setiap 3 Bulan dikirimkan ke PTKMR
BATAN untuk dievaluasi. Spesifikasi TLD badge sebagai berikut :
A. Menggunakan detektor emulsi foto (AgBr)
B. Tingkat kehitaman film tergantung dari banyak dosis radiasi yang mengenai
emulsi AgBr menjadi ion Ag+ dan Br– ;
C. Setelah dimasukan larutan developer Ag+ berubah menjadi hitam perak.

Adapun Keuntungan dan kelebihan dari TLD Badge sebagai berikut :


A. Keuntungan :
1. Mempunyai sifat akumulasi yang baik;
2. Dapat membedakan jenis dan energi radiasi (ada filter) : plastik, Al, Cu,
campuran Sn & Pb, campuran Cd & Pb;
3. Range pengukuran untuk : gamma 10 mR - 1800 R, beta 50 mrad – 1000
rad;
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 19 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

4. Dapat disimpan untuk keperluan dokumentasi;


5. Jangkauan pemantauan dosis radiasi lebih panjang;
6. Pembacaan lebih akurat
B. Kelemahan :
1. Film harus diproses secara khusus;
2. Membutuhkan alat densitometer untuk membaca tingkat kehitaman film;
3. Film hanya dapat digunakan selang waktu 6 bulan, film harus diproses
sebelum masa tersebut.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 20 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

IV.1. Pembatas Dosis


Berdasarkan ketentuan Peraturan Kepala Bapeten Nomor 04 Tahun 2013,RSU Al Fatah
Ambon menetapkan Nilai Pembatas Dosis (Dose Constraint), yaitu:
a. Pembatas Dosis untuk Pekerja Radiasi sebesar 6 mSv/tahun
b. Pembatas Dosis untuk Masyarakat sebesar 0,5 mSv/tahun

IV.2 Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi normal


IV.2.1.Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X
Manajemen RS Bhayangkara Brimob menetapkan prosedur pengoperasian setiap pesawat
sinar-X dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat digunakan oleh petugas yang
kompeten. Prosedur kami buat dengan jelas dan mudah dipahami oleh petugas. Prosedur
pengoperasian pesawat meliputi cara menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan
pesawat. Berikut adalah prosedur pengoperasian pesawat sinar-X yang ada di fasilitas RS Al
Fatah Ambon.
Persiapan:
a. Seluruh Personil memakai alat monitor perorangan / film badge
b. Menyalakan lampu merah dan pintu ruang radiologi telah ditutup rapat
c. Mengoperasikan pesawat rontgen dengan menekan tombol switch On
d. Mengatur kV dan mA yang akan digunakan dengan mengatur kV dan mA sesuai dengan
permintaan dokter dan umur dari larutan cuci film
e. Mengganti baju pasien dengan baju pemeriksaan dan melepas benda-benda logam yang
ada disekitar objek yang akan di analisa
f. Mengatur posisi film dan pasien dengan proyeksi yang akan di analisa

Pelaksanaan :
a. Mengatur posisi tube dan FFD sesuai dengan objek yang akan di analisa sesuai dengan
permintaan dokter
b. Mengatur luas lapangan yang diinginkan
c. Mengambil jarak terjauh dari pesawat sinar-X
d. Berlindung di balik dinding, ruang operator atau tabir Pb yang dilengkapi dengan kaca Pb
untuk pemantauan pasien.
e. Berdiri pada posisi berlawanan dengan arah berkas sinar-X ( dibelakang tabung pesawat
sinar-X)
f. Memakai apron bila diperlukan

Mematikan Pesawat :
a. Mematikan pesawat sinar-X dengan menurunkan line mA dan kV pada titik terendah / 0
lal u tekan tombol switch off.
b. Posisikan tube ke tempat semula.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 21 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

TABEL EKSPOSI MOBILE X-RAY STASIONARY MEDNIF 100 mA

NO Pemeriksaan Posisi kV mA Sec mAs SID Gri


d

1 Thorax PA 55-60 200 0,12-0,17 2,4-5,2 150 -

2 Thorax LAT 60-70 200 0,12-0,17 2,4-5,2 150 -

3 V. Cervical AP 69-67 200 0,12-0,17 32-16 100 -

4 V. Cervical LAT 69-67 200 0,12-0,17 32-16 100 -

5 Shoulder AP 55-60 200 0,12-0,17 2,4 100 -

6 Clavicula AP 55-60 200 0,12-0,17 2,4 100 -

7 Cranium AP 60-65 200 0,36-0,50 2,5 100 +

8 Cranium LAT 70-75 200 0,36-0,50 2,5 100 +

9 V. Thoracal AP 65-70 200 0,56-0,66 32-25 100 +

10 V. Thoracal LAT 75-80 200 0,56-0,66 32-25 100 +

11 Pelvis AP 65-70 200 0,36-0,46 25-32 100 +

12 V. Lumbal AP 70-75 200 0,36-0,46 32-25 100 +

13 V. Lumbal LAT 80-85 200 0,78-0,88 32-25 100 +

14 Abdomen AP 70-75 200 0,36-0,46 25 100 +

15 Humerus AP 52-55 100 0,16-0,26 2,5 100 -

16 Humerus LAT 50-55 100 0,16-0,26 2,5 100 -

17 Antebrachi AP 50-55 100 0,10-0,18 2-2,5 100 -

18 Antebrachi LAT 50-55 100 0,10-0,18 2-2,5 100 -

19 Art. Cubiti AP 50-55 100 0,10-0,18 2,5 100 -


20 Art. Cubiti LAT 50-55 100 0,10-0,18 2,5 100 -

21 Manus AP 45-50 100 0,04-0,14 2,5 100 -

22 Manus LAT 45-50 100 0,04-0,14 2,5 100 -

23 Femur AP 55-60 100 0,18-0,28 3,2 100 -

24 Femur LAT 55-60 100 0,18-0,28 3,2 100 -

25 Art. Genu AP 55-60 100 0,16-0,26 8-13 100 -

26 Art. Genu LAT 55-60 100 0,16-0,26 8-13 100 -

27 Cruris AP 50-55 100 0,12-0,24 2,5 100 -

28 Cruris LAT 50-55 100 0,12-0,24 2,5 100 -

29 Pedis AP 45-50 100 0,06-0,14 2-2,5 100 -

30 Pedis LAT 45-50 100 0,06-0,14 2-2,5 100 -

IV.2.2. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil.

Keselamatan radiasi dimaksudkan sebagai usaha untuk melindungi personil dari


kemungkinan terjadinya efek biologi yang merugikan dengan cara :
1. Pemantauan
- Untuk mengetahui pemenuhan ketentuan keselamatan kerja dan dosis radiasi yang
diterima oleh pekerja radiasi, maka setiap pekerja radiasi dilengkapi dengan alat
monitor radiasi perorangan (TLD BADGE) yang dievaluasi oleh BPFK-Depkes /
BATAN secara periodik sebulan sekali.
2. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja
- Untuk mengetahui pemenuhan ketentuan keselamatan kerja radiasi dan dosis yang
diterima oleh pekerja maka pemantauan dosis radiasi harus dilakukan secara terus
menerus dengan cara sebagai berikut :
a. Pemantauan perorangan dengan jalan memantau radiasi external, dengan
menggunakan dosimeter saku dan atau TLD BADGE
b. Pemantauan daerah kerja, termasuk penentuan tingkat radiasi dengan cara
pengukuran, dengan menggunakan alat ukur radiasi.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 23 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

3.Pengawasan dosis radiasi sebelum masa kerja


a. Sebelum seorang pekerja mulai bekerja dengan radiasi, apabila pernah bekerja dengan
radiasi diharuskan menyampaikan catatan dosis radiasi yang pernah diterima oleh calon
pekerja radiasi dari instansi dimana ia bekerja

4. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja


- Petugas proteksi radiasi berkewajiban melakukan pemantauan dosis radiasi yang
diterima pekerja radiasi terus menerus selama masa kerja dan apabila pekerja radiasi
menerima dosis (NBRT 5 rem) maka petugas segera menyelidiki sebab-sebabnya serta
melakukan tindakan koreksi. Untuk itu petugas berkewajiban juga mencatat dosis
radiasi yang diterima pekeraja radiasi setiap bulannya ke dalam kartu dosis

5. Pengawasan dosis radiasi setelah masa kerja


- Jika pekerja radiasi memutuskan hubungan kerja atau dipindahkan kebagian lain maka
pekerja radiasi tersebut harus diperiksa kesehatannya melalui hasil Lab terlebih dahulu
secara teliti dan menyeluruh oleh dokter perusahaan, dan berhak memperoleh catatan
dosis yang pernah diterima selama bekerja dan kesehatan selama bekerja sebagai
pekerja radiasi

6. Kecelakaan
- Jika terjadi kecelakaan radiasi Petugas Proteksi Radiasi harus segera melakukan
penilaian penerimaan dosis radiasi dari para pekerja yang terlibat dan segera melakukan
penanggulangan kecelakaan tersebut

7. Kartu dosis
- Untuk setiap pekerja radiasi disediakan kartu dosis yang berisi hasil evaluasi film
badge, kartu dosis tersebut disimpan dibawah pengawasan Pengusaha Instalasi selama
paling sedikit 30 tahun

8. Pemeriksaan Kesehatan bagi calon Pekerja Radiasi


- Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan sedikitnya sekali dalam
setahun.
- Pemeriksaan ini harus meliputi pemeriksaan umum dan juga pemeriksaan khusus pada
organ tubuh yang dianggap peka terhadap radiasi serta mengadakan pemeriksaan
lanjutan atau perawatan kesehatan yang dianggap perlu oleh dokter. Juga apabila ada
pekerja yang dalam waktu singkat telah menerima dosis lebih dari 10 rem, harus
menjalani memeriksaan kesehatan secara intensif dan terperinci.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 24 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

9. Pemeriksaan Kesehatan Selama Masa kerja


- Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan sedikitnya setahun sekali
dalam setahun atau lebih bergantung pada dosis radiasi yang diterima oleh pekerja
- Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan umum dan juga pemeriksaan khusus pada organ
tubuh yang peka terhadap radiasi dan pemeriksaan lanjutan atau perawatan kesehatan
yang dianggap perlu oleh dokter

10. Pemeriksaan kesehatan setelah masa kerja


- Jika pekerja radiasi akan memutuskan hubungan kerja atau dipindahkan kebagian lain
harus diperiksa kesehatannya terlebih dahulu secara teliti dan menyeluruh oleh dokter
perusahaan atas beban perusahaan.

11. Kartu Kesehatan


- Untuk setiap pekerja radiasi disediakan kartu kesehatan yang berisi semua hasil
pemeriksaan kesehatan, kartu kesehatan tersebut disimpan dibawah pengawasan
Pengusaha Instalasi selama paling sedikit 30 tahun

12. Penyimpanan Dokumen


- Pengusaha instalasi harus tetap menyimpan dokumentasi yang memuat catatan dosis,
hasil pemanauan daerah kerja, hasil pemantauan lingkungan dan kartu kesehatan
pekerja selama 30 tahun, terhitung sejak pekerja radiasi berhenti bekerja. Semua
dokumen ini penting dan dapat dijadikan bukti di waktu yang akan datang apabila
terjadi tuntutan dari pekerja.

Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami
menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum
bekerja, selama bekerja paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat
memutuskan hubungan kerja.

IV.2.3 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien

Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami memastikan bahwa paparan


medik pasien serendah mungkin namun dapat menghasilkan citra radiografi yang layak
terbaca untuk keperluan diagnosa. Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan
dengan cara:
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 25 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai dengan keahliannya;


b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah dipahami;
c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa;
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi;
e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan segera memperbaiki jika hasil
uji tidak andal ataupun andal dengan perbaikan.

Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan tidak
digunakan untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat mobile,
keselamatan pasien atau masyarakat di sekitarnya menjadi concern manajemen RS Al
Fatah Ambon oleh karenanya pengoperasian pesawat mobile harus disertai dengan
perisai radiasi mobile untuk melindungi pasien lain dan masyarakat. Untuk membatasi
dosis yang diterima pasien tidak melebihi dosis panduan yang telah ditetapkan, maka
radiografer harus selalu mengecek:

1. Lemah kuatnya Cairan Developer dan fixer


2. Luas lapangan penyinaran sesuai dengan kebutuhan objek yang akan dianalisa
3. Menggunakan kV kecil dan mAs besar, sehingga waktu penyinaran sesingkat mungkin
4. Mengkalibrasi kV, mA dan arah berkas radiasi minimal setahun sekali

IV.2.4.Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien


Selama penyinaran pendamping pasien (keluarga pasien) tidak diperkenankan berada di
ruang radiologi, dan apabila memang diperlukan kehadiran pendamping pasien, maka
pendamping pasien harus dilengkapi dengan Apron.

IV.2.5 Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat


Di fasilitas radiologi RS Al Fatah Ambon potensi kecelakaan dapat disebabkan oleh
kesalahan prosedur pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari pesawat sinar-X,
ataupun karena faktor manusia yang menyebabkan penerimaan dosis berlebih. Jika
terjadi keadaan darurat, manajemen RS Al Fatah Ambon menetapkan prosedur
penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan mematikan panel kendali pesawat,
mencabut sakelar, memutuskan aliran listrik, mencatat detil posisi, arah berkas, dan
kondisi eksposi. Petugas akan memberitahu kepada PPR. Rekaman kejadian akan dibuat
dalam bentuk laporan kejadian dan disampaikan ke BAPETEN.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 26 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

A. Keadaaan darurat/potensi kejadian abnormal yang dapat terjadi secara spesifik dan
relevan dengan teknologi peralatan yang digunakan, misalnya jika ada hasil pengukuran
paparan radiasi melebihi batas yang ditentukan oleh pabrikan, maka akan dicari
sumber/titik mana saja yang bocor/yang melebihi batas dosis dan akan diperbaiki

B. Prosedur penanggulangan sebagaimana tersebut pada butir A


a. Dalam hal terjadi kecelakaan radiasi, pengusaha instalasi harus melakukan upaya
penanggulangan
b. Dalam upaya penanggulangan kecelakaan radiasi sebagaimana dimaksud dalam hal
tersebut diatas keselamatan manusia harus diutamakan
c. Dalam hal terjadikecelakaan radias, pengusaha instalasi haarus segera melaporkan
terjadinya kecelakaan radiasi dan upaya penanggulangannya kepada BAPETEN
d. Pengusaha instalasi yang mempunyai instalasi dengan potensi dampak radiologi
tinggi harus memiliki rencana penanggulangan keadaan darurat untuk mengatasi
potensi bahaya dan kecelakaan radiasi yang mungkin terjadi selama pengoperasian
instalasi tersebut
e. Rencana penanggulangan keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam hal tersebut
diatas dibuat oleh pengusaha instalasi, sekurang-kurangnya harus membuat:
a. Jenis/klasifikasi kecelakaan yang mungkin terjadi pada instalasi\
b. Upaya penanggulangan terhadap jenis/klasifikasi kecelakaan tersebut
c. Organisasi penanggulangan keadaan darurat
d. Prosedur Penanggulangan keadaan darurat
e. Peralatan penanggulangan yang harus disediakan dan perawatannya
f. Personil penanggulangan keadaan darurat
g. Latihan Penanggulangan keadaan darurat
h. Sistem komunikasi dengan pihak lain yang terkait dalam penanggulangan
keadaan darurat

C. Personil yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan penanggulangan


1. Pemegang izin
2. Petugas Proteksi Radiasi

Kecelakaan radiasi adalah kejadian diluar dugaan yang memungkinkan timbulnya bahaya
radiasi dan kontaminasi baik bagi pekerja radiasi maupun non pekerja radiasi. Sedangkan
prosedur penanggulangan keadaan darurat / kecelakaan radiasi adalah tahapan tindakan
dalam menghadapi suatu kejadian diluar dugaan yang berpotensi menimbulkan bahaya
radiasi, dalam rangka menekan serendah mungkin kerugian dan resiko bahaya radiasi
bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 27 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

1. Kemungkinan penyebab kecelakaan


a. Kegagalan prosedur
Prosedur tidak tepat Prosedur kurang lengkap
b. esalahan operator
Tidak melakukan survey radiasi Tidak mengikuti prosedur Tidak menggunakan
perlengkapan proteksi radiasi Salah menghitung paparan radiasi Kesalahan manusia (
lalai, sembrono dll )
c. Kegagalan peralatan
Alat ukur rusak / salah baca / tidak terkalibrasi Alat proteksi rusak ( apron, wadah
pelindung dll. )
d. Sebab lain
Kebakaran , ledakan , pecah dan lain-lain Bencana alam ; gempa, banjir dan lain-lain

2. Tindakan bila terjadi kecelakaan


a. Evakuasi korban
b. Perkirakan dosis radiasi
c. Tentukan klasifikasi kecelakaan
d. Kecil, berdampak hanya pada ruangan kerja tertentu.
e. Sedang, berdampak hanya dalam gedung instalasi.
f. Parah, berdampak hingga ke lingkungan sekitar.
g. Lokalisir tempat terjadinya kecelakaan
h. Susun rencana pengamanan
i. Laporkan ke instansi terkait.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 28 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

BAB V REKAMAN DAN LAPORAN

V.1. Keadaan Operasi Normal

Dibuatnya beberapa formulir yang dijadikan menjadi sebuah buku untuk beberapa
pencatatan yang penting antara lain :

- Kartu Kesehatan
- Kartu kesehatan berisi data pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap tahun yang meliputi
pemeriksaan lab yakni : lekosit, led, basofit, eosinofil, batang, segmen, limfosit, monosit
jumlah eritrosit, jumlah trombosit, ht , morfologi dan pemeriksaan thorax
- Kartu dosis
- Kartu dosis adalah kartu yang berisi data hasil pemantauan perorangan yang diterima
dengan menggunakan monitor radiasi perorangan yang digunakan yakni, tld badge.
Setiap pekerja radiasi mempunyai satu berkas yang berisi hasil pemantauan melalui
evaluasi tld badge yang dilaporkan setiap bulannya. Dokumen ini disimpan selama 30
tahun terhitung sejak pekerja radiasi tidak/berhenti bekerja.
- Loogbook
- Berisi tentang data pasien yang dilakukan pemeriksaan pada ruang pemeriksaan tertentu
yang berisikan : tanggal dilakukan pemeriksaan, nama, usia, alamat, nomor foto, dokter
pengirim, jenis pemeriksaan, posisi pemeriksaan, penggunaan factor exposi, banyaknya
pengambilan exposi, jumlah pemakaian film, paraf petugas dan keterangan yang berisi
penjelasan mengenai pengambilan exposi yang berlebih atau terjadi pengulangan foto.
Dokumen ini menjadi bukti terhadap pasien telah dilakukan pemeriksaan dengan sinar-X
- Daftar inventarisasi
- Daftar invenaris berisikan data pesawat yang terhadap di radiology serta keteragan
lainnya yang meliputi : nama yang ruangan terhadap pesawat sinar-x, merk pesawat, data
tabung yang terdiri dari merk, type dan no. Seri kemudian kondisi maksimum pesawat
(kV, mAs, mA) kondisi pesawat saat ini dan keterangan atau catatan yang berisikan
kapan pesaat di install dan bagaimana keadaan saat ini.
- Loogbook perawatan dan perbaikan
- Data yang berisikan masing-masing pesawat yang berisikan perjalanan perawatan serta
perbaikan yang dilakukan. Format loogbook ini berisikan no, tanggal, bagian yang
- dirawat/diperbaiki terinci tiap bagian dan type serta no. Seri jenis kerusakannya,
perawatan/perbaikan nama/paraf teknisi dan keterangan catatan.

V. 2. Sistem Rekaman Meliputi :


1. Paparan Personil
2. Pengukuran radiasi yang meliputi dosisi dan laju dosis
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 29 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

3. Uji kepatuhan
4. Audit dan peninjauanprogram keselamatan radiasi
5. Laporan investigasi kecelakaan
6. Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
7. Modifikasi fasilitas
8. Pelatihan yang diberikan
9. Bukti pemeriksaan kesehatan petugas

Untuk menjamin agar setiap pekerja dapat bekerja dengan aman, hal-hal tersebut dibawah ini
harus terpenuhi yaitu :
1. Tersedia peraturan kerja dengan radiasi dan mengerti penggunaannya
2. Petunjuk kerja harus telah diberikan dan dipahami cara pelaksanaannya
3. Harus menggunanakan Film Badge / TLd Badge selama bekerja dengan sumber radiasi
dan apabila mungkin gunakanlah dosimeter saku
4. Survey meter harus tersedia dan selalu dalam keadaan baik
5. Waktu : gunakan waktu sependek mungkin berada di medan radiasu, dosisi yang diterima
berbanding lurus dengan lamanya penyinaran
6. Jarak : dengan menambah jarak antara sumber radiasi dengan seseorang akan
memperkecil bahaya, radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
7. Penahan radiasi / sheilding : dengan menempatkan penahan radiasi / sheilding anatara
sumber radiasi dengan operator, maka dosis radiasi yang diterima dapat diturunkan ke
tingkat dosis radiasi yang aman

Manajemen RS Al Fatah Ambon mengendalikan dan mencantumkan rekaman terkait


program proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman lengkap, mudah
dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan digunakan. Rekaman terkait program
proteksi yang kami pelihara, antara lain:

a. data inventarisasi pesawat sinar-X;


b. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan;
c. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan lingkungan;
d. sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X;
e. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung;
f. hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi;
g. penggantian komponen pesawat sinar-X;
h. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi; dan
i. hasil pemantauan kesehatan pesonil.

Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen RS Al Fatah Ambon
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 30 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja
radiasi dalam jangka waktu: Paling kurang 5 (lima) tahun untuk; dan
• hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja;
• hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas;

Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari
pekerjaannya;
• hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
• hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi.

Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.

Uraian rekaman Keterangan

Hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau


kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan
di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima
Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja
Radiasi
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI No. Dok :
RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL Tanggal : 01 Oktober 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau Ambon Halaman 31 dari 32
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848
Tabel 10. Rekaman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi personil

Profesi sebagai Nama pekerja radiasi Latar belakang Pelatihan yang Rencana atau
pendidikan pernah diikuti Waktu
pelaksanaan
PPR Yasli Loo,ST DIV Radiologi PPR 02-06-2021

Dokter Ahli Dr. Astri Sangadji, Spesialis


Radiologi Sp.Rad Radiologi

Radiografer Yasli Loo,ST DIV Radiologi PPR

Radiografer Wiwin Sagiman, DIII Radiologi


Amd.Rad

V.2. Keadaaan Darurat

Kami bertanggungjawab dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan,


melaporkan terjadinya kecelakaan dan upaya penanggulangannya ke BAPETEN. Keadaan
darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam melalui telepon, faksimili,
atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan, laporan secara tertulis akan disampaikan
lengkap sesuai kronologi ke BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari setelah laporan awal.
Keadaan darurat / kecelakaan radiasi yang berhubungan dengan kerusakan peralatan atau
penerimaan dosis radiasi berlebih harus dicatat dan dilaporkan untuk selanjutnya dievaluasi.
Pencatatan dan pelaporan terkait keadaan darurat / kecelakaan radiasi meliputi :

1. Hari dan tanggal kejadian


2. Lokasi kejadian
3. Pesawat atau alat yang digunakan.
4. Jenis kejadian
5. Pekerja radiasi yang terlibat.
6. Perkiraan dosis yang diterima
7. Saksi kejadian
8. Penggambaran / gambar situasi kejadian
9. Tindakan penanggulangan yang dilakukan.
10. Laporan dibuat oleh PPR dan diserahkan ke Bapeten oleh pengusaha instalasi dengan
alamat : Pusat Kordinasi dan Pengendalian Operasi Kesiap-siagaan Nuklir Telp. – Fax : (
021 ) 6356518 - ( 021 ) 6302187
E – mail : sos@bapeten.org:darurat@centrin.net.id Badan Pengawas Tenaga Nuklir JL.
Gajah Mada No. 8 Jakarta 10120
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok :
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN Tanggal : 01 Oktober
INTERVENSIONAL 2022
RSU AL FATAH AMBON Revisi :
Halaman 32 dari 32
Jln. Sultan Babullah No.02, Kel. Honipopu Kec. Sirimau
Ambon
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848

Keadaan Darurat
1. Hentikan operasi instalasi, keluarkan penderita dari medan radiasi
2. Amankan daerah sekitar kecelakaan dan tidak seorang pun boleh memasuki daerah
tersebut apabila dikhawatirkan adanya ledakan yang dapat degera timbul atau keadaan
darurat lainnya
3. Perkirakan dosis radiasi dan tentukan tingkat kecelakaan
4. Segera meminta bantuan ke instansi terkait bila diperlukan
5. Ukur tingkat/brsar radioaktifasi yang mungkin melekat pada tubuh penderita
6. Kelompokan penderita menurut tingkat dosis yang menerima
7. Lakukan dekontaminasi apabila perlu
8. Susun rencana pengamanan sumber radiasi sesuai prosedur dengan memperhatikan
keselamataan manuasi harus diutamakan

Anda mungkin juga menyukai