PANDUAN PENYUSUNAN
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
DALAM KEGIATAN GAUGING INDUSTRI
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan PP No.29 Thn 2008. Tujuan umum program Proteksi dan Keselamatan
Radiasi adalah menunjukkan tanggung jawab manajemen untuk Proteksi dan
Keselamatan Radiasi melalui penerapan struktur manajemen, kebijakan, prosedur,
dan susunan rencana organisasi
yang sesuai dengan sifat dan tingkat risiko.
Perlunya proteksi radiasi harus tetap dipertahankan sebab paparan radiasi pengion
dapat menyebabkan kerusakan yang tidak hanya bagi yang bersangkutan tetapi
juga pada turunannya. Efek radiasi tersebut dikenal sebagai efek somatik dan efek
genetik. Efek somatik adalah perubahan sifat yang dapat diamati, terjadi dalam
organ tubuh seseorang yang terpapar radiasi. Perubahan tersebut dapat muncul
dalam kurun waktu beberapa jam hingga bertahun - tahun, tergantung pada jumlah
dan lamanya paparan terhadap seseorang. Sedang efek genetik adalah akibat yang
sama pada dosis lebih rendah yang digunakan dalam radiologidiagnostik.
I.5. Definisi
1. Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang selanjutnya disebut BAPETEN adalah
instansi yang bertugas melaksanakan pengawasan melalui peraturan, perizinan,
dan inspeksi terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.
2. Keselamatan Radiasi Pengion yang selanjutnya disebut Keselamatan Radiasi
adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat,
dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Keamanan Sumber Radioaktif adalah
tindakan yang dilakukan untuk mencegah akses tidak sah atau perusakan, dan
kehilangan, pencurian, atau pemindahan tidak sah sumber radioaktif.
3. Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh
radiasi yang merusak akibat paparan radiasi.
4. Nilai Batas Dosis adalah dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang
dapat diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu
tertentu tanpa menimbulkan efek genetik dan somatik yang berarti akibat
pemanfaatan tenaga nuklir.
5. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi
bukti pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
6. Gauging adalah teknik pengukuran yang memanfaatkan aplikasi teknik nuklir
untuk mengukur tebal, ketinggian, densitas, sebagai kendali mutu atau proses
produk.
BAB II
ORGANISASI PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
Organisasi proteksi dan keselamatan radiasi merupakan wadah yang terdiri dari
perwakilan setiap personil yang ada di fasilitas atau instalasi yang memanfaatkan Sumber
Radiasi Pengion, dapat berbentuk orang perorangan, komite atau organisasi, bertugas untuk
membantu Pemegang Izin dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
Pemegang Ijin
Pekerja Radiasi
Penanggung jawab keselamatan radiasi di PT. Mettler Toledo Indonesia terdiri dari ;
1. Direktur PT Mettler Toledo Indonesia selaku penanggung jawab utama keselamatan
radiasi
2. Pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan pemanfaatan pesawat sinar -X ;
a. Petugas Proteksi Radiasi ;
Adalah petugas yang ditunjuk oleh Pengusaha Instalasi Atom dan oleh BAPETEN
dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi
radiasi. Di PT. Mettler Toledo Indonesia yang ditunjuk menjadi Petugas Proteksi
Radiasi adalah Sdr. Gerhard Novianto
b. Pekerja Radiasi ;
Adalah setiap orang yang bekerja di Instalasi yang berhubungan dengan radiasi
pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan dan melebihi dosis
untuk masyarakat umum. Di PT Mettler Toledo Indonesia ada 4 orang pekerja
radiasi, Sdr. Hendry Lumban Gaol, Sdr. Bayu Basuki, Sdr. Berlian, Sdr.
Ardiansyah Hafishan dan Sdr. Berlian Wibisono
a. sebelum bekerja;
b. selama bekerja; dan
c. akan memutuskan hubungan kerja.
j. memelihara Rekaman;
k. mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;
l. melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan
dalam hal kedaruratan;
Penggunaan peralatan pemantau dosis perorangan cukup diwakili oleh satu orang Operator
untuk peralatan Gauging dengan sistem on/off yang dioperasikan dari panel kontrol.
Personil yang bekerja di fasilitas gauging dengan zat radioaktif atau pesawat sinar-x adalah
Petugas Proteksi Radiasi (PPR), petugas perawatan dan Operator / Pekerja Radiasi (PR).
Personil yang bekerja di fasilitas gauging dengan zat radioaktif atau pesawat sinar-x yaitu
Petugas Proteksi Radiasi (PPR), petugas perawatan dan Operator / Pekerja Radiasi (PR).
Berdasarkan Pasal 17 Perka 6/2009, Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi paling
kurang mencakup materi :
a. Peraturan Perundang-undangan di bidang Keselamatan Radiasi
b. zat radioaktif atau pesawat sinar-X yang digunakan
c. pemantauan paparan radiasi
d. sifat radiasi pengion
2. Petugas Perawatan
Petugas Perawatan adalah personil yang dianggap mampu oleh pemegang izin untuk
melaksanakan perawatan, analisis kerusakan dan tindakan perbaikan pada peralatan
gauging. Sedangkan pelatihan / training yang didapat Petugas Perawatan diselenggarakan
secara in house Training oleh Pemegang Izin atau oleh pihak lain.
Operator / Pekerja Radiasi adalah personil yang dianggap mampu oleh pemegang izin
untuk mengoperasikan peralatan gauging sesuai dengan prosedur kerja dan memperhatikan
prinsip proteksi radiasi. Sedangkan pelatihan / training yang didapat Operator / Pekerja
Radiasi diselenggarakan secara in house Training oleh Pemegang Izin atau oleh pihak lain.
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PERALATAN GAUGING
DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
Lampu Indikator
XR-ON
Swich
EMERGENCY
Curtain
Pengaman
Radiasi
Panel
pengoperasian
BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
Tahap I: Mengaktifkan
Sekarang, kita harus memilih produk mana yang akan diperiksa oleh system X-33. Mesin akan
otomatis menggunakan setting dan parameter khusus sesuai dengan produk yang dipilih.
1. Tekan
Lalu layar akan berubah menjadi:
2. Scroll ke bawah dengan menggunakan jari seperti pada tablet untuk memilih
produk. Lalu highlight/tekan produk yang akan digunakan.
Note: Jika ada banyak produk di database, maka ketik huruf pertama produk
tersebut untuk mempercepat pemilihan.
3. tekan
Nama produk yang aktif akan berada di bagian atas tengah layar..
Lampu peringatan warna merah akan menyala jika X-Ray sudah aktif:
Red X-rays on
Symbol radiation
berwarna cerah
mengindikasikan X-Ray
dalam posisi On
Hasil/ gambar Produk yang diperiksa oleh pesawar sinar X akan ditampilkan pada
layar tengah.
Jumlah produk yang passed dan disortir sebagai reject akan ditampilkan pada layar bagian
kanan.
Ketika produk disortir ke reject bin, Symbol CONTAM berwarna merah akan muncul pada
layar kanan atas dan counter Rejected akan bertambah 1 jumlahnya.
Selalu periksa reject bin untuk memastikan jumlah produk tidak overload. Alarm Bin
Full akan keluar pada layar dan lampu LED di peringatan bisa menyala jika reject
bin sudah penuh.
3. Putar X-Ray
switch ke posisi
angka O
TABUNG X-RAY
Pada saat instalasi, perawatan dan perbaikan pesat sinar –X setiap pekerja radiasi
akan dilekapi oleh TLD badge.
- Setiap pekerja radiasi akan memiliki 2 TLD Badge dimana TLD badge wajib
digunakan saat hendak memasuki area kerja (1 meter dari pesawat Sinar X).
- Garis untuk pembatas area kerja akan ditaruh di lantai dengan warna merah dan di
4 sisi akan ditaruh lambing bahaya radiasi beserta tambahan peringatan untuk
memakai TLD Badge.
- 1 TLD Badge dari masing-masing PPR & pekerja radiasi akan dikumpulkan ke PPR
terkait per 3 bulan untuk dievaluasi di Batan. Record akan dibuat dan disimpan oleh
Pemegang Izin terkait.
Pekerja Proteksi Radiasi akan membuat batas aman pada area instalasi pesawat
sinar – X.
- Satu TLD Badge kontrol akan diletakan di dalam area kerja untuk memantau total
dosis yang dikeluarkan. TLD badge ini nantinya akan dievaluasi setiap 3 bulan ke
BATAN untuk mengecheck jumlah dosis yang dipancarkan. Total akan ada 2 TLD
Badge kontrol, sehingga yang kedua bisa digunakan saat salah satu sedang
dievaluasi.
- Pekerja radiasi akan menggunakan Survey meter setiap 2 jam untuk memastikan
laju dosis tidak melewati ambang batas. Jika ditemukan laju radiasi melewati ambang
batas, maka pesawat sinar X harus segera dimatikan dengan cara mencabut saklar.
Semua dokumentasi dari pemeriksaan laju dosis (survey meter) dan kadar dosis
yang diterima oleh pekerja radiasi & PPR akan disimpan oleh Pemegang izin dari PT.
Mettler Toledo Indonesia.
Pesawat sinar-X yang dihidupkan dan siap untuk memancarkan radiasi tidak boleh
ditinggalkan begitu saja. Bila dosis radiasi melebihi 5 % dari NBD yang diterima oleh
setiap petugas secara reguler, maka langkah perbaikan yang sesuai harus diambil
untuk memperbaik teknik dan langkah - langkah proteksi.
Pesawat sinar-X hanya harus dioperasikan oleh, atau di bawah supervisi langsung
orang terlatih dan handal.
Wadah tabung sinar-X tidak boleh dipegang tangan petugas selama operasi.
Ketaatan prosedur penggunaan yang aman seperti diuraikan di atas akan menjamin
dosis terhadap semua petugas yang harus dijaga pada tingkat minimum yang dapat
dipertahankan.
Setiap Pekerja Radiasi akan diberikan training secara menyeluruh dari pihak factory
untuk memastikan pengetahuan yang dimiliki memadai untuk operasional dan juga
bahaya yang mungkin terjadi. Sertifikasi akan dikeluarkan dari pihak factory
langsung dan akan melalui pelatihan penyegaran setiap 2 tahun.
Setiap PPR & Pekerja Radiasi akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan umum
dalam:
- satu kali sebelum bekerja dengan radiasi
- Dalam jangka waktu 1 x dalam waktu 1 tahun saat bekerja
- Sesudah keluar atau berhenti bekerja sebagai pekerja radiasi
Pemeriksaan Umum akan Mencakup:
a. Anamnesis;
b. riwayat penyakit dan keluarga;
c. pemeriksaan fisik; dan
d. pemeriksaan laboratorium
Jika hasil kajian terhadap Dosis yang diterima Pekerja Radiasi menunjukan nilai
Dosis melampaui 0,2 Sv (nol koma dua sievert), Pekerja Radiasi harus
mendapatkan pemeriksaan dosimetri biologi untuk konfirmasi Dosis yang meliputi:
a. aberasi kromosom pada sel darah;
b. pemeriksaan limfosit absolut; dan
c. pemeriksaan sel darah lengkap.
EMERGENCY SWICTH
BAB V
Rekaman Dan Laporan
V.1 Rekaman
1. Pemegang Izin harus membuat, memelihara, dan menyimpan Rekaman yang
terkait dengan Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
V.2 Laporan
1. Laporan sebagaimana dimaksud dibuat secara tertulis dan diserahkan oleh Pemegang
Izin kepada Kepala BAPETEN.
2. Laporan sebagaimana dimaksud meliputi:
a. laporan pelaksanaan program Proteksi dan Keselamatan Radiasi, dan verifikasi
keselamatan; dan
b. laporan pencarian keterangan mengenai Paparan Darurat yang diakibatkan
Kecelakaan Radiasi.
LAMPIRAN I
LEMBAR PENGESAHAN
Tanda
Tangan
Tanggal
Uraian
Menyiapkan Memeriksa Mengesahkan
Tugas