Dokumen Kajian Keselamatan Terbaru Januari 2023

KAJIAN KESELAMATAN RADIASI
PADA PEMANFAATAN RADIASI SINAR-X

No. Dok :
DOKUMEN KAJIAN KESELAMATAN 10/KKR/RSU/IV/20
“RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN” 23
Jl. Sutan Syahrir No. 17 Pangkalan Bun - Kalimantan Tanggal : 14 Jan
Tengah 2023
Phone. 0532 21404 Revisi : 03
Email : rsudpbun@gmail.com Website :
rssi.kotawaringinbaratkab.go.id COVER
KAJIAN KESELAMATAN RADIASI
PADA PEMANFAATAN PESAWAT SINAR-X
DI FASILITAS RADIOLOGI DIAGNOSTIK
DAN/ATAU INTERVENSIONAL
RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN

KOTAWARINGIN BARAT
2023
Dokumen Kajian Keselamatan Radiasi Nomor 10/KKR/RSU/IV/2023
“RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN
BUN” Tanggal 14 Jan 2023
Jl. Sutan Syahrir No. 17 Pangkalan Bun - Kalimantan
Tengah
Revisi 03
Phone. 0532 21404
Email : rsudpbun@gmail.com Website : Halaman 4 dari 68
rssi.kotawaringinbaratkab.go.id
Nama Jabatan Tanda Tanggal

tangan
Disiapkan
oleh Ahmadi Khafit Petugas 12 Jan 2023
Wibowo, AMR, Proteksi
S.Si Radiasi
Disahkan dr. Rianti Riana Ka. 13 Jan 2023

Oleh Sari, Sp.Rad Instalasi
Radiologi
Direktur
Disahkan dr. RSUD 14 Jan 2023
oleh Fahruddin Sultan
Imanuddin
Tengah
Revisi 03
Phone. 0532 21404
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .................................................................................. Hal 3

Daftar Isi .................................................................................................. Hal 4
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ Hal 6
I.1 Latar Belakang ............................................................................... Hal 7
I.2 Tujuan ............................................................................................ Hal 7
I.3 Ruang Lingkup ............................................................................... Hal 8
I.4 Tugas dan Tanggung Jawab............................................................ Hal 9
BAB II. DESKRIPSI FASILITAS............................................................... Hal 11
II.1 Fasilitas. ....................................................................................... Hal 11
II.2 Sumber Radiasi dan Peralatan........................................................ Hal 15
II.3 Penggunaan Sumber Radiasi......................................................... Hal 22
BAB III. DESKRIPSI PROTEKSI RADIASI DAN KOMPETENSI
PERSONEL.............................................................................................. Hal 26
III.1 Pemantauan dan Pengendalian ..................................................... Hal 26
III.2 Limitasi Dosis ………………………………………................................ Hal 27
III.3 Paparan Radiasi Yang Direncanakan …………………....................... Hal 28
III.4 Pembatas Akses ……………………................................................... Hal 29
III.5 Sumber Radiasi Pengion ……….…………………………………………… Hal 29
III.6 Kompetensi Personel ……............................................................... Hal 30
BAB IV. KAJIAN KESELAMATAN SELAMA UMUR
PEMANFAATAN........................................................................................ Hal 31
IV.1 Paparan Normal ………………………………....................................... Hal 31
IV.2 Paparan Potensial ……………………………………………………………. Hal 31
IV.3 Sumber Radiasi ……………………………………………………………… Hal 33
IV.4 Perubahan Fasilitas ………………………………………………………….. Hal 34
IV.5 Pekerja Radiasi ………………………………………………………………… Hal 35
Tengah
Revisi 03
Phone. 0532 21404
BAB V. PERHITUNGAN DOSIS SELAMA OPERASI RUTIN

DAN DOSIS MAKSIMUM JIKA TERJADI
KECELAKAAN............................................................................. Hal 36
BAB VI. TINDAKAN PROTEKSI RADIASI LAINNYA…………………………. Hal 38
REFERENSI ................................................................................. Hal 39

LAMPIRAN .................................................................................. Hal 40
Tengah
Revisi 03
Phone. 0532 21404
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Sebagai pengguna Pembangkit Radiasi Pengion seperti Pesawat Sinar-X
radiologi diagnostik dan/atau intervensional sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapeten Nomor 03 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha
dan Standar Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Resiko Sektor Ketenaganukliran RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
wajib memenuhi persyaratan administratif dengan menyusun Dokumen
Rencana Teknis Fasilitas Bangunan Gedung Penahan Radiasi. Dokumen
Rencana Teknis Fasilitas Bangunan Gedung Penahan Radiasi tersebut
antara lain memuat :
1. Sifat dan besarnya paparan potensial;
2. Batasan dan kondisi tehnis untuk pengoperasian sumber, dan;
3. Kemungkinan terjadinya kegagalan struktur, sistem, komponen,
dan/atau kesalahan prosedur yang terkait dengan proteksi dan
keselamatan, serta dampak yang ditimbulkan jika kegagalan terjadi.
RSUD Sultan Imanuddin yang berlokasi di Pangkalan Bun sebagai
instansi pelayanan kesehatan yang menggunakan Pesawat Sinar-X pada
fasilitas Radiologi Diagnostik dan Intervensional telah menyusun Dokumen
Kajian Keselamatan Radiasi untuk memastikan bahwa Pesawat Sinar-X
yang dioperasikan dalam kondisi baik dan andal sehingga dapat
digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien tanpa
menimbulkan paparan potensial.
RSUD Sultan Imanuddin harus memastikan bahwa Pesawat Sinar-X
yang dioperasikan tidak menimbulkan paparan radiasi berlebih bagi
Pekerja, Masyarakat, dan Lingkungan dengan cara memastikan bahwa
Tengah
Revisi 03
Phone. 0532 21404
ruangan penyinaran yang digunakan untuk mengoperasikan Pesawat

Sinar-X dirancang sedemikian rupa sehingga paparan radiasi di ruang
operator dan di ruangan sekitar tidak melebihi ketentuan keselamatan
sesuai dengan NBD dan Pembatas Dosis yang berlaku.
RSUD Sultan Imanuddin telah melakukan Uji Kebocoran Wadah
tabung sinar-X, melakukan Uji Fungsi dan Uji Kesesuaian untuk
memastikan nilai kebocoran wadah tabung tidak melebihi ketentuan serta
seluruh sistem Pesawat Sinar-X dapat berfungsi dengan baik. Seluruh
personil Pekerja Radiasi di RSUD Sultan Imanuddin juga sudah dilatih
untuk mengoperasikan Pesawat Sinar-X sesuai dengan Standar Operasi
yang ditetapkan oleh Pabrikan.
I.2. Tujuan
Tujuan pembuatan Dokumen Kajian Keselamatan Radiasi ini adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan gambaran yang jelas mengenai pesawat sinar-X beserta
prosedur penggunaannya
2. Menjelaskan kondisi ruangan dan hasil pengukuran paparan radiasi di
sekitar ruang penyinaran.
3. Memastikan bahwa tidak terjadi paparan potensial akibat adanya
kebocoran wadah tabung.
4. Memastikan bahwa kondisi pesawat sinar-X selalu dalam kondisi baik
dan aman untuk digunakan dalam menegakkan diagnose terhadap
pasien.
5. Memastikan bahwa semua personil telah bekerja dengan memenuhi
semua Prinsip Keselamatan Radiasi.
I.3. Ruang Lingkup

Dokumen Kajian Keselamatan Radiasi ini berisi pembahasan tentang :
1. Pendahuluan
Tengah
Revisi 03
Phone. 0532 21404
2. Deskripsi Fasilitas
3. Deskripsi Proteksi Radiasi dan Kompetensi Personel
4. Kajian Keselamatan Selama Umur Pemanfaatan
5. Perhitungan Dosis Selama Operasi Rutin dan Dosis Maksimum jika
terjadi Kecelakaan
6. Tindakan Proteksi Radiasi Lainnya
I.4. Tugas dan tanggung jawab
1.4.1 Pemegang Izin
Pemegang lzin sebagaimana dimaksud pada PP 33 Tahun 2007 pasal 6
ayat (2) bertanggung jawab untuk:
a) Mewujudkan tujuan Keselamatan Radiasi sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah ini;
b) Menyusun, mengembangkan, melaksanakan, dan mendokumentasikan
program Proteksi dan Keselamatan Radiasi, yang dibuat berdasarkan sifat
dan risiko untuk setiap pelaksanaan Pemanfaatan Tenaga Nuklir;
c) Membentuk dan menetapkan penyelenggara Proteksi dan Keselamatan
Radiasi didalam fasilitas atau instalasi sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya;
d) Menentukan tindakan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan memastikan bahwa
sumber daya tersebut memadai dan tindakan yang diambil dapat
dilaksanakan dengan benar;
e) Meninjau ulang setiap tindakan dan sumber daya secara berkala dan
berkesinambungan untuk memastikan tujuan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dapat dicapai;
f) Mengidentifikasi setiap kegagalan dan kelemahan dalam tindakan dan
sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan Keselamatan Radiasi,
serta mengambil langkah perbaikan dan pencegahan terhadap terulangnya
keadaan tersebut;
g) Membuat prosedur untuk memudahkan konsultasi dan kerja sama antar
Tengah
Revisi 03
Phone. 0532 21404
semua pihak yang terkait dengan Keselamatan Radiasi; dan

h) Membuat dan memelihara Rekaman yang terkait dengan Keselamatan
Radiasi.
1.4.2 Petugas Proteksi Radiasi

Petugas Proteksi Radiasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 13
Peraturan Bapeten Nomor 04 Tahun 2020 mempunyai tanggung jawab
sebagai berikut:
a) Membantu Pemegang Izin dalam menyusun, mengembangkan, dan
melaksanakan program proteksi dan Keselamatan Radiasi;
b) Memantau pelaksanaan program proteksi dan Keselamatan Radiasi;
c) Memastikan bahwa perlengkapan Proteksi Radiasi tersedia dan berfungsi

dengan baik;
d) Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan
radiasi;
e) Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas Radiologi;
f) Mengidentifikasi kebutuhan dan mengoordinasikan pelatihan proteksi dan
Keselamatan Radiasi;
g) Melaporkan kepada Pemegang Izin setiap kejadian kegagalan operasi yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan radiasi;
h) Memantau pelaksanaan verifikasi Keselamatan Radiasi; dan
i) Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
Keselamatan Radiasi.
1.4.3 Dokter Spesialis Radiologi atau Dokter yang berkompeten

Dokter Spesialis Radiologi mempunyai tanggung jawab terhadap
proteksi dan keselamatan radiasi di daerah kerjanya dengan kewajiban
sebagai berikut:
a) Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien;
Tengah
Revisi 03
Phone. 0532 21404
b) Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau

intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya;
c) Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan
citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan
tingkat panduan paparan medik;
d) Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan
fisikawan medis dan/atau radiografer.
e) Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis; dan
f) Menyediakan kriteria untuk pemeriksan wanita hamil, anak-anak, dan
pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.
1.4.4 Radiografer
Radiografer mempunyai tanggung jawab terhadap proteksi dan
keselamatan radiasi di daerah kerjanya dengan kewajiban sebagai berikut:
a) Mengetahui, memahami dan melaksanakan semua ketentuan proteksi
dan keselamatan kerja dengan radiasi;
b) Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat di
sekitar ruangan Pesawat Sinar-X;
c) Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan
paparan yang diterima pasien sesuai dengan kebutuhan;
d) Melaporkan setiap kejadian kecelakaan bagaimanapun kecilnya kepada
PPR
e) Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan, yang diduga
akibat dosis radiasi berlebih.
Tengah. Phone. 0532 21404
Revisi 03
Email : rsudpbun@gmail.com
Website : rssi.kotawaringinbaratkab.go.id
Halaman 12 dari 68
BAB II
DESKRIPSI FASILITAS
II.1. Fasilitas
Perencanaan Kebutuhan Ruangan Penyinaran Pesawat Sinar-X menjadi
kebutuhan utama bagi terjaminnya Keselamatan Radisi, baik dalam tahapan p
roses pemasangan, pemeliharaan/perbaikan maupun proses pengoperasian al
at. Fasilitas Ruangan Penyinaran Pesawat Sinar-X perlu dilengkapi peralatan p
enunjang dan peralatan proteksi radiasi sesuai dengan kebutuhan operasional
Radiologi Diagnostik dan Intervensional menggunakan Pesawat Sinar-X.
RSUD Sultan Imanuddin yang berlokasi di Pangkalan Bun sebagai
instansi pelayanan kesehatan yang menggunakan Pesawat Sinar-X pada
fasilitas Radiologi Diagnostik dan Intervensional telah menyediakan Ruangan
Penyinaran Pesawat Sinar-X yang memenuhi standar keselamatan radiasi baik
dalam tahapan proses pemasangan, pemeliharaan/perbaikan maupun proses
pengoperasian alat. Berdasarkan ketentuan Peraturan Kepala Bapeten Nomor
04 Tahun 2020 tentang Keselamatan Radiasi pada Penggunaan Pesawat Sinar-
X dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional menyatakan bahwa
Persyaratan Ruangan Penyinaran Pesawat Sinar-X adalah:
a. Memenuhi ketentuan pembatas dosis;
b. Ukuran ruangan cukup memadai untuk tercapainya optimisasi proteksi
dan keselamatan radiasi;
c. Memperhitungkan faktor ergonomis;
d. Memperhitungkan jarak titik fokus tabung pesawat sinar-x terhadap
dinding;
e. Memperhitungkan jenis pesawat sinar-x yang digunakan;
f. Memperhitungkan beban kerja maksimum;
g. Memperhitungkan faktor orientasi berkas;
h. Memperhitungkan faktor okupansi;
Revisi 03
Halaman 13 dari 68
i. Memperhitungkan jenis pemeriksaan, dan

j. Memperhitungkan penahan radiasi.
Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2
020 tentang Pelayanan Radiologi Klinik menyatakan bahwa bangunan
pelayanan radiologi klinik paling sedikit terdiri atas:
a. Ruang administrasi;
b. Ruang tunggu;
c. Ruangan pemeriksaan;
d. Ruangan pengolahan radiografi dan imejing; dan
e. Ruangan pembacaan dan konsultasi.
Tinggi Ruangan : 400 cm

Revisi 03
Halaman 14 dari 68
UTARA
Gambar 1. Ruangan Penyinaran Pesawat Sinar-X RSUD Sultan Imanuddin

Pangkalan Bun
Tabel 1. Spesifikasi Ruangan Penyinaran Pesawat Sinar-X RSUD Sultan Imanuddin
Pangkalan Bun
Ruang Pemeriksaan I Fluosocopy dan Panoramic

Ukuran Ruangan : 7,6 m x 4,8 m x 3,5 m
Nomor izin
: 062427.010.22.290119
pemanfaatan
Lokasi disekitar ruangan penggunaan Tebal Jenis
+Pb
Pemeriksaan X-ray Fluoroskopi dinding material
Kanan : Koridor 14 cm
Bata ringan 2,5 mm
Kiri : Gudang 14 cm
Bata ringan 2,5 mm
Atas : - Asbes - -
Bawah : Tanah Keramik -
Belakang : Koridor 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Depan : R. Dokter Bata ringan 2,5 mm
 Lampu tanda radiasi berfungsi baik
:
Tanda bahaya radisi  Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan
:
jelas terbaca
Ruang Pemeriksaan CT-Scan

Nomor izin : 063919.010.11.161019
Revisi 03
Halaman 15 dari 68
pemanfaatan
+Pb
Pemeriksaan CT-Scan dinding material
Kanan :
Taman 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Kiri :
Ruang UPS 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Atas - : - Asbes
Bawah :
Tanah - Keramik -
Belakang :
Koridor 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Depan :
R. Operator - Bata ringan 2,5 mm
:
Tanda bahaya radisi  Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan
:
jelas terbaca
Ruang Pemeriksaan II Stationary Samsung X-Geo

Nomor izin 071206.010.11.141217
:
pemanfaatan
+Pb
Pemeriksaan X-ray stasioner dinding material
Kanan : Koridor 14 cm
Bata ringan 2,5 mm
Kiri : Gudang 14 cm
Bata ringan 2,5 mm
Atas : - Asbes - -
Bawah : Tanah Keramik,Vinyl -
Belakang : Koridor 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Depan : Ruang USG Bata ringan 2,5 mm
Tanda bahaya :
 Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas
radisi :
terbaca
Ruang Pemeriksaan III Unit IGD

Ukuran Ruangan : 10 m x 4 m x 4 m
Revisi 03
Halaman 16 dari 68
Nomor izin 099692.010.11.280921

:
pemanfaatan
+Pb
Pemeriksaan X-Ray Mobile dinding material
Kanan :
Taman 20 cm Bata ringan 2,5 mm
Kiri :
R. Pemeriksaan IGD 20 cm Bata ringan 2,5 mm
Atas :
R. Tindakan Kebidanan 15 cm Asbes
Bawah :
Tanah - Beton & Vinyl -
Belakang :
Depan :
R. Screening Covid19 - Bata ringan 2,5 mm
Tanda bahaya :
radisi :
terbaca
Ruang Pemeriksaan Mammography

Ukuran Ruangan : 4,2 m x 6 m x 3,5 m
Nomor izin
: -
pemanfaatan
+Pb
Pemeriksaan X-ray Mammografi dinding material
Kanan :
R. Fluoroskopi 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Kiri :
R. UPS 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Atas -: - Asbes -
Bawah :
Tanah Keramik -
Belakang :
Depan :
R. Administrasi Bata ringan 2,5 mm
Tanda bahaya :
radisi :
terbaca
Ruang Pemeriksaan ICU Mobile DR

Revisi 03
Halaman 17 dari 68

Nomor izin
: -
pemanfaatan
+Pb
Pemeriksaan X-ray Mobile DR dinding material
Kanan :
R. Alat 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Kiri :
R. Oksigen 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Atas :
- - Asbes -
Bawah :
Tanah Keramik -
Belakang :
Selasar Taman 14 cm Bata ringan 2,5 mm
Depan :
R. Isolasi ICU Bata ringan 2,5 mm
Tanda bahaya :
radisi :
terbaca
II.2 Sumber Radiasi dan Peralatan

Pesawat sinar-X yang dimiliki oleh RSUD Sultan Imanuddin yang
berlokasi di Pangkalan Bun memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 2. Spesifikasi Pesawat Sinar – X di RSUD Sultan Imanuddin
Pangkalan Bun
Revisi 03
Halaman 18 dari 68
Data Pesawat CT Scan

Merk pesawat sinar-X : GE
Tipe/ Model pesawat
: Brivo CT 385
sinar-X
No. Seri : 110695B14
Generator dan panel kendali sinar-X
Pabrikan/ merk : Toshiba
Model/ tipe : 5363417
No. seri : 111853BC8
Tahun pembuatan : 2015
Kapasitas maksimum : 140 kV
Arus waktu (mAs)
: -
maksimum
Revisi 03
Halaman 19 dari 68
Gambar 2. Pesawat CT Scan,
Data Pesawat Panoramic

Merk Pesawat sinar X : Trident
Tipe / model pesawat sinar : X-View 2D
X
No. Seri pesawat sinar X : XV-160035
Tahun pemasangan : 2016
Data tabung
Merk tabung : CEI
Tipe tabung : OPX-105
No.seri tabung : 150259
Beda tegangan maksimum ( : 85 kV
KV )
Gambar 3. Label Generator dan Tabung CT Scan
Revisi 03
Halaman 20 dari 68
Data Pesawat X-ray Stasioner

Merk Pesawat sinar X : Samsung
Tipe / model pesawat sinar : X-GEO GU60A-86
X
No. Seri pesawat sinar X : 502SM3AJ5000001R
Data tabung
Merk tabung : TOSHIBA
Tipe tabung : ROTANODE E7252X / E7252
No.seri tabung : 17C1025 / 7B868
Beda tegangan maksimum ( : 150 KVp, 800 mA, 6.3 s
KV )
Gambar 4. Pesawat Dental dan Label Tabung dan Generator Panoramic
Gambar 6. Pesawat Sinar-X Stationer DR

Revisi 03
Halaman 21 dari 68
Data Pesawat X-ray RF Fluoroscopy

Merk Pesawat sinar X : Samsung
Tipe / model pesawat sinar : X-GEO GU60A-86
X
No. Seri pesawat sinar X : 502SM3AJ5000001R
Data tabung
Merk tabung : TOSHIBA
Tipe tabung : ROTANODE E7252X / E7252
No.seri tabung : 17C1025 / 7B868
Beda tegangan maksimum ( : 150 KVp, 800 mA, 6.3 s
KV )
Gambar 7. Label Generator dan Tabung Sinar-X Stationer DR

Revisi 03
Halaman 22 dari 68
Gambar 8. Pesawat Sinar-X RF Fluoroscopy

Data Pesawat Mobile Xray
Merk Pesawat sinar X : Siemens
Tipe / model pesawat sinar : Mobilett MiraMax
X
No. Seri pesawat sinar X : 14369
Data tabung
Merk tabung : Siemens
Tipe tabung : P13530R
No.seri tabung : 558877
Beda tegangan maksimum : 133 KVp, 450 mA, 360 mAs
KV
Gambar 9. Label Generator dan Tabung Sinar-X RF Fluoroscopy
Gambar 10. Unit Pesawat X-Ray, Label Generator dan Tabung Sinar-X Mobile
DR
Revisi 03
Halaman 23 dari 68
Data Pesawat Mammografi

Merk Pesawat sinar X : Siemens
Tipe / model pesawat sinar : Mammomat Select
X
No. Seri pesawat sinar X : 35436
Data tabung
Merk tabung : I.A.E SpA
Tipe tabung : C339 V
No.seri tabung : M 480 Y
Beda tegangan maksimum ( : 35 KVp, - mA, 6 s, 600 mAs
KV )
Gambar 11. Unit Pesawat Sinar-X dan Label Tabung dan Generator Xray
Mammografi
Revisi 03
Halaman 24 dari 68
Data Pesawat Mobile DR ICU

Merk Pesawat sinar X : Carestream
Tipe / model pesawat sinar : CGF-32-M
X
No. Seri pesawat sinar X : CGF-32-M5264
Data tabung
Merk tabung : Canon
Tipe tabung : XRR-3336X
No.seri tabung : 21E0655
Beda tegangan maksimum ( : 150 KVp, - mA, - s, 320 mAs
KV )
Gambar 12. Label Generator dan Tabung Pesawat Sinar-X Mobile DR

Revisi 03
Halaman 25 dari 68
Gambar 13. Unit Pesawat Sinar-X Mobile DR

Peralatan Penunjang milik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai
pengguna Pesawat Sinar-X tentunya adalah peralatan yang berkaitan dengan
Proses Pengoperasian Pesawat Sinar-X terutama adalah Peralatan Proteksi
Radiasi. Keberadaan peralatan proteksi radiasi sangat diperlukan untuk
memastikan bahwa pengoperasian Pesawat Sinar-X dalam kondisi aman dari
paparan radiasi berlebih baik pagi Pekerja Radiasi, Masyarakat dan
Lingkungan.
Peralatan proteksi radiasi yang dimiliki RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
Bun adalah sebagai berikut :
Peralatan Proteksi Radiasi

TLD 18 buah
Apron 3 tebal 0,5 mmPb
Tabir radiasi mobile 1 buah Ukuran :
80,5cmx80cmx50cmx200cm
Sarung tangan* 1 tebal 0,5mmPb
Pelindung tyroid 1
Kaca mata PB 1
Dosimeter Saku -
II.3 Penanggungjawab Sumber Radiasi

Penanggungjawab sumber radiasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
Bun adalah seluruh personil yang tercantum pada Struktur Organisasi
Proteksi dan Keselamatan Radiasi sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam
Revisi 03
Halaman 26 dari 68
Dokumen Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
Tabel 2. Data Personil Penanggungjawab Sumber Radiasi
1 Nama pemegang izin : dr. Fachruddin

No. KTP : 620102211710001
Masa Berlaku : Seumur Hidup
2. Dokter Spesialis Radiologi / dokter yang berkompeten
Nama : dr. Rianti Riana Sari, Sp.Rad
Pendidikan terakhir : Spesialis Radiologi
Nomor SIP : 440/1194/KD.C
Status : Pekerja Radiasi
3 Petugas Proteksi Radiasi
Nama : Vika Teguh Triono, AMR
Pendidikan terakhir : D3 Radiologi
Nomor SIB : 031326.224.02.190719
Masa Berlaku : 06 Juni 2023
Nama : Novian Susilo, S.ST

Pendidikan terakhir : DIV Radiologi
Nomor SIB : 008383.224.01.200717
Masa Berlaku : 18 Juni 2025
Nomor STR : 23071219-30082077
Nama : Ahmadi Khafit Wibowo, S.Si

Pendidikan terakhir : S-1 Fisika Medik
Nomor SIB : 026910.224.00.220822
Masa Berlaku : 18 Agustus 2026
Nomor STR : 230751219-3042021
4 Fisikawan Medis
Nama : Sungkowo Puji Basuki, S.T
Pendidikan terakhir : S1 Teknik Nuklir
Revisi 03
Halaman 27 dari 68
Nomor STR : 231761119-2415383

Masa Berlaku : 27 Januari 2024
5. Radiografer
a. Nama : Moh. Toha, AMR
Pendidikan terakhir : ATRO
Nomor STR : 230751220-3312436
Masa Berlaku : 03 Oktober 2025
Nomor SIKR : masih dalam proses
b. Nama : Vika Teguh Triono, AMR
Nomor STR : 230751219-3088939
Masa Berlaku : 26 Agustus 2024
Nomor SIKR : 503/005/SIKR/DPMPTSP.D
c Nama : Ahmadi Khafit Wibowo, S.Si

Pendidikan terakhir : D3 Radiologi
Nomor STR : 230751219-3042021
Masa Berlaku : 16 juni 2024
Nomor SIKR : 503/004/SIKR/DPMPTSP.D/2022
d Nama : Bagus Hari Sutanto, AMR

Nomor STR : 2307512172168652
Nomor SIKR : 553/001/DPM-PTSP/III/2018
a. Nama : Novian Susilo, S.ST

Pendidikan terakhir : DIV Radiologi
Nomor STR : 230761219-3082077
Masa Berlaku : 28 November 2024
b. Nama : Pera Amaliah, AMR

Pendidikan terakhir : DIII Radiologi
Nomor STR : 230752219-3108678
Revisi 03
Halaman 28 dari 68
Masa Berlaku : 14 Januari 2024

c. Nama : Yosafat Oktavianus, AMR

Nomor STR : 150751117-2037821
Masa Berlaku : 22 Oktober 2022
d. Nama : Marwoto, AMR

Nomor STR : 230751220-3345021
Masa Berlaku : 16 juli 2025
Nomor SIKR : masih dalam proses
Revisi 03
Halaman 29 dari 68
BAB III
DESKPRIPSI PROTEKSI RADIASI DAN KOMPETENSI PERSONEL
III.1. Pemantauan dan Pengendalian

Manajemen RSUD Sultan Imanudddin Pangkalan Bun sebagai
pemegang izin memiliki tanggungjawab untuk menyelenggarakan pemantauan
radiasi di daerah kerja dan menyelenggarakan pemantauan dosis perorangan
bagi Pekerja Radiasi. RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai instansi
pengguna Pesawat Sinar-X telah melakukan pemantauan radiasi di daerah
kerja yaitu pemantauan paparan radiasi di ruangan penyinaran dan di sekitar
ruangan penyinaran Pesawat Sinar-X. Sedangkan pemantauan dosis
perorangan bagi Pekerja Radiasi dilakukan bagi Karyawan (Nama Rumah
Sakit) yang bertugas sebagai PPR dan Radiografer. Untuk itu setiap PPR dan
Radiografer yang bertugas selalu dibekali dengan alat pemantau dosis radiasi
berupa TLD Badge yang harus digunakan pada saat bekerja.
pemegang izin juga memiliki tanggungjawab menyelenggarakan pemantauan
kesehatan untuk seluruh Pekerja Radiasi. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa sekecil apapaun dosis radiasi yang diterima oleh Pekerja
Radiasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun tidak berdampak terhadap
kesehatan Pekerja Radiasi tersebut.
pemegang izin juga memiliki tanggungjawab memenuhi persyaratan proteksi
radiasi terhadap paparan kerja dengan cara melaksanakan pembagian daerah
kerja, yaitu daerah pengendalian dan daerah supervisi. Pada saat PPR dan
Radiografer RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun melaksanakan tugas
pengukuran paparan dan mengoperasikan Pesawat Sinar-X harus dipastikan
Revisi 03
Halaman 30 dari 68
menggunakan peralatan Proteksi Radiasi berupa peralatan pemantauan dosis

perorangan dan peralatan protektif radiasi berupa apron dan peralatan lainnya
yang diperlukan. Manajemen RSUD Sultan Imanudddin Pangkalan Bun
sebagai pemegang izin memiliki tanggungjawab untuk menyelenggarakan
pemantauan radiasi di daerah kerja dan menyelenggarakan pemantauan dosis
perorangan bagi Pekerja Radiasi. RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
sebagai instansi pengguna Pesawat Sinar-X telah melakukan pemantauan
radiasi di daerah kerja yaitu pemantauan paparan radiasi di ruangan
penyinaran dan di sekitar ruangan penyinaran Pesawat Sinar-X. Sedangkan
pemantauan dosis perorangan bagi Pekerja Radiasi dilakukan bagi Karyawan
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang bertugas sebagai PPR dan
Radiografer. Untuk itu setiap PPR dan Radiografer yang bertugas selalu
dibekali dengan alat pemantau dosis radiasi berupa TLD Badge yang harus
digunakan pada saat bekerja.
pemegang izin juga memiliki tanggungjawab menyelenggarakan pemantauan
kesehatan untuk seluruh Pekerja Radiasi. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa sekecil apapaun dosis radiasi yang diterima oleh Pekerja
Radiasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun tidak berdampak terhadap
kesehatan Pekerja Radiasi tersebut.
Manajemen RSUD Sultan Imanudddin Pangkalan Bun sebagai pemegang
izin juga memiliki tanggungjawab memenuhi persyaratan proteksi radiasi
terhadap paparan kerja dengan cara melaksanakan pembagian daerah kerja,
yaitu daerah pengendalian dan daerah supervisi. Pada saat PPR dan
Radiografer RSUD Sultan Imanudddin Pangkalan Bun melaksanakan tugas
pengukuran paparan dan mengoperasikan Pesawat Sinar-X harus dipastikan
menggunakan peralatan Proteksi Radiasi berupa peralatan pemantauan dosis
perorangan dan peralatan protektif radiasi berupa apron dan peralatan lainnya
yang diperlukan
Revisi 03
Halaman 31 dari 68
III.2. Limitasi Dosis

Manajemen RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai pemegang
izin memiliki tanggungjawab untuk memberlakukan limitasi dosis melalui
penerapan pembatas Dosis. Nilai Batas Dosis tersebut tidak boleh dilampaui
dalam kondisi operasi normal. Bapeten telah menetapkan Nilai Batas Dosis
(NBD) sebagai Nilai Dosis terbesar yang dapat diterima oleh Pekerja Radiasi
dan anggota masyarakat tanpa menimbulkan efek genetik dan somatik yang
berarti akibat Pemanfaatan Tenaga Nuklir sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Kepala Bapeten Nomor 04 Tahun 2013. Agar Nilai Batas Dosis yang
ditetapkan oleh Bapeten tidak terlampaui, maka RSUD Sultan Imanuddin
Pangkalan Bun telah menetapkan Nilai Pembatas Dosis (Dose Constraints)
sebagai disebutkan pada Dokumen Program Proteksi dan Keselamatan
Radiasi, yaitu:
a. Pembatas Dosis untuk Pekerja Radiasi sebesar 15 mSv/ tahun
b. Pembatas Dosis untuk Masyarakat sebesar 0,75 mSv/ tahun
Dengan asumsi 8 jam kerja setiap hari, 6 hari dalam seminggu, 52 minggu
dalam setahun, diperoleh total jam kerja selama setahun adalah 2496 jam/
tahun, maka dapat dipastikan kondisi ruangan penyinaran dalam kondisi
aman bagi Pekerja dan Masyarakat, karena :
Jika Dose Constraint untuk Pekerja Radiasi sebesar 15 mSv/tahun, maka
paparan radiasi di Ruang Operator maksimal adalah :
= 10000 µSv/tahun dibagi dengan 2496 jam/tahun
= 4,0064 µSv/jam
Jika Dose Constraint untuk Masyarakat sebesar 0,75 mSv/tahun, maka
paparan radiasi di Ruangan sekitarnya maksimal adalah :
= 500 µSv/tahun dibagi dengan 2496 jam/tahun
= 0,2003 µSv/jam
Revisi 03
Halaman 32 dari 68
III.3. Paparan Radiasi yang direncanakan

Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi. Manajemen RSUD
Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai pemegang izin wajib membuat,
memelihara, dan menyimpan rekaman dan laporan terkait dengan proteksi
dan Keselamatan Radiasi diantaranya adalah hasil pemantauan paparan
radiasi. Upaya agar paparan radiasi yang diterima Pekerja Radiasi, pasien, dan
anggota masyarakat serendah mungkin yang dapat dicapai merupakan
penerapan prinsip optimisasi yang harus dipenuhi. Oleh karena itu RSUD
Sultan Imanuddin Pangkalan Bun memastikan bahwa semua Pesawat Sinar-X
yang dioperasikan terlebih dahulu telah dilakukan uji fungsi, uji kebocoran
tabung, dan pengukuran paparan radiasi.
Uji fungsi, uji kebocoran tabung, dan pengukuran paparan radiasi
dilakukan sebagai tanggungjawab RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
untuk memastikan bahwa Pesawat Sinar-X yang dioperasikan dapat
digunakan dengan aman, sehingga tidak terdapat kemungkinan adanya
paparan potensial yang dapat diterima oleh Pasien, Pekerja, dan Masyarakat.
Uji fungsi adalah uji pada suatu sistem atau fungsi peralatan Radiologi
Diagnostik untuk menjamin bahwa spesifikasi alat dalam kontrak telah sesuai,
yang dilaksanakan oleh pemasok bersama pihak pengguna dengan metode uji
yang telah disetujui bersama dalam kontrak. Uji Kebocoran tabung dilakukan
untuk memastikan bahwa batas toleransi kebocoran tabung harus lebih kecil
dari 1 mGy/jam pada jarak 100 cm tidak terlampaui. Pengukuran paparan
radiasi dilakukan untuk memastikan bahwa paparan radiasi di sekitar
ruangan penyinaran tidak melebihi ketrentuan Pembatas Dosis yang berlaku
di masing-masing fasilitas.
Revisi 03
Halaman 33 dari 68
III.4. Pembatasan Akses

Daerah kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
potensi bahaya radiasi, oleh karena itu diperlukan adanya pembagian daerah
kerja. Daerah kerja yang dimaksud adalah daerah pengendalian dan daerah
supervisi. Radiografer RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun bekerja di
daerah pengendalian yang mewajibkan mereka untuk menggunakan peralatan
proteksi radiasi pada saat bekerja.
Pada saat Radiografer RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
melakukan penyinaran terhadap pasien harus dapat dipastikan bahwa pada
saat penyinaran berlangsung tidak ada personil yang tidak berkepentingan
masuk ke dalam daerah pengendalian. Untuk itu Ruangan Penyinaran
Pesawat Sinar-X di (Nama Rumah Sakit) dilengkapi dengan peralatan
pendukung, yaitu:
a. Tanda Radiasi
b. Tulisan Bahaya Radiasi
c. Tulisan Peringatan untuk Wanita Hamil, dan
d. Lampu Merah yang menyala pada saat Pesawat Sinar-X
dioperasikan.
III.5. Sumber Radiasi Pengion

Pesawat Sinar-X sebagai sumber radiasi pengion merupakan subjek
yang harus mendapatkan perhatian utama dalam hal keselamatan radiasi.
Manajemen RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai pengguna
Pesawat Sinar-X harus dapat memastikan bahwa semua Pesawat Sinar-X yang
dioperasikan dalam kondisi baik dan aman digunakan. Untuk itu RSUD
Sultan Imanuddin Pangkalan Bun telah melaksanakan uji fungsi, uji
kebocoran tabung, dan pengukuran paparan radiasi terhadap Pesawat Sinar-X
yang dimilikinya.
Revisi 03
Halaman 34 dari 68
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun melakukan uji fungsi, uji

kebocoran tabung, dan pengukuran paparan sebagai salah satu kegiatan
kendali mutu sesuai dengan protokol dan panduan yang berlaku agar semua
Pesawat Sinar-X yang dimilikinya dalam kondisi layak untuk digunakan
sehingga paparan radiasi yang muncul merupakan paparan normal yang wajar
diterima baik oleh pasien, pekerja, dan masyarakat. Paparan atau dosis
radiasi yang diterima oleh pasien masih memenuhi azas justifikasi dan
optimisasi. Paparan atau dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi
masih memenuhi azas limitasi dan optimisasi. Paparan atau dosis radiasi yang
diterima oleh masyarakat juga masih memenuhi azas limitasi dan optimisasi.
III.6. Kompetensi Personil
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun telah memiliki personil PPR

dan Radiografer yang dipastikan mampu melakukan pengoperasian Pesawat
Sinar-X dengan baik dan sesuai dengan pedoman yang berlaku. Personil
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang bertanggungjawab terhadap
terhadap proses pengoperasian Pesawat Sinar-X terdiri dari 3 (tiga) orang
Petugas Proteksi Radiasi (PPR), dan 8 (delapan) orang Radiografer serta 1
(satu) orang Dokter Spesialis Radiologi.
Seluruh personil RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun telah memiliki
kompetensi yang cukup baik untuk melaksanakan tugasnya masing-masing.
Untuk menjamin kompetensi mereka semuanya terpelihara dengan baik,
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun telah memberikan berbagai macam
jenis pelatihan diantaranya:
1. Pelatihan Pengoperasian Pesawat Sinar-X
2. Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Revisi 03
Halaman 35 dari 68
BAB IV
KAJIAN KESELAMATAN SELAMA UMUR PEMANFAATAN
IV.1. Paparan Normal

Paparan Normal adalah paparan radiasi yang diperkirakan fasilitas atau
instalasi, termasuk kecelakaan minor yang dapat dikendalikan. Pada saat
Pesawat Sinar-X sudah dipasang, dilakukan uji fungsi, dilakukan uji
kebocoran tabung, dan dilakukan pengukuran paparan radiasi sehingga dapat
dipastikan bahwa Pesawat Sinar-X tersebut dinyatakan layak dan aman untuk
digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien, maka paparan
radiasi tetap mungkin terjadi dan dapat diterima oleh pasien, pekerja, dan
masyarakat. Meskipun kondisi Pesawat Sinar-X telah dinyatakan layak dan
aman, tetapi tetap diperlukan adanya Prosedur Penggunaan yang harus diikuti
oleh Radiografer untuk menghindari paparan potensial yang mungkin terjadi
akibat kesalahan prosedur. Selain itu juga bahwa paparan normal masih
mungkin terjadi jika semua peralatan proteksi radiasi dalam kondisi baik dan
digunakan sesuai dengan Prosedur yang berlaku.
IV.2. Paparan Potensial

Paparan Potensial adalah paparan yang tidak diharapkan atau
diperkirakan tetapi mempunyai kemungkinan terjadi akibat kecelakaan
Sumber atau karena suatu kejadian atau rangkaian kejadian yang mungkin
terjadi termasuk kegagalan peralatan atau kesalahan operasional. Berikut ini
adalah identifikasi masalah yang dapat menimbulkan paparan potensial
IV.1.1. Identifikasi Masalah

Masalah yang mungkin dapat memberikan kontribusi terhadap
paparan potensial adalah:
Revisi 03
Halaman 36 dari 68
1. Ketidaksesuaian lapangan berkas kolimasi

2. Kebocoran wadah tabung
3. Kebocoran radiasi pada tabir radiasi Pb mobile
4. Kebocoran radiasi pada Apron, pelindung gonad, pelindung
tiroid, dsb.
5. Penggunaan faktor penyinaran yang tidak sesuai
IV.1.2. Resiko
Resiko yang mungkin muncul akibat adanya masalah yang dapat
memberikan kontribusi terhadap paparan potensial adalah:
1. Penerimaan dosis berlebih terhadap Pasien
2. Penerimaan dosis berlebih terhadap Pekerja
3. Penerimaan dosis berlebih terhadap Pekerja dan Masyarakat
IV.1.3. Mitigasi
Mitigasi terhadap resiko yang mungkin muncul akibat adanya
masalah yang dapat memberikan kontribusi terhadap paparan
potensial adalah:
1. Melakukan Uji Fungsi Pesawat Sinar-X pada saat awal
instalasi/atau pindah ruangan
2. Melakukan Uji Kebocoran wadah tabung pada saat awal
3. Melakukan Uji Kebocoran tabir radiasi Pb mobile minimal 1
tahun sekali.
4. Melakukan Uji Kebocoran Apron, pelindung gonad, pelindung
tiroid, dsb. minimal 1 tahun sekali.
5. Membuat prosedur penyinaran dan menempatkannya di ruang
operator.
IV.1.4. Tindaklanjut
Tindaklanjut terhadap rencana mitigasi untuk resiko yang mungkin
Revisi 03
Halaman 37 dari 68
muncul akibat adanya masalah yang dapat memberikan kontribusi

terhadap paparan potensial adalah:
1. Melakukan Uji Kolimasi minimal 2 bulan sekali
2. Melakukan Uji Kalibrasi Pesawat Sinar-X setiap tahun sekali
3. Melakukan Uji Kebocoran wadah tabung pada saat awal
4. Memperbaiki tabir radiasi Pb mobile yang mengalami kebocoran.
5. Mengadakan Apron, pelindung gonad, pelindung tiroid, yang
baru dan/atau menggudangkan Apron, pelindung gonad,
pelindung tiroid, yang tidak layak.
6. Memastikan setiap penyinaran dilakukan sesuai dengan
Prosedur Penyinaran (SOP) masing-masing Pesawat Sinar-X.
IV.3. Sumber Radiasi

Pesawat Sinar-X sebagai sumber radiasi pengion merupakan subjek
yang harus mendapatkan perhatian utama dalam hal keselamatan radiasi.
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai pengguna harus dapat
memastikan bahwa semua Pesawat Sinar-X yang dimilikinya dalam kondisi
baik dan aman digunakan. Berikut ini adalah tabel yang dapat menunjukkan
identifikasi, resiko, mitigasi, dan tindaklanjut atas kemungkinan munculnya
paparan potensial yang diakibatkan oleh Pesawat Sinar-X sebagai Sumber
Radiasi.
No. Identifikasi Resiko Mitigasi Tindaklanjut
1. Kebocoran Penerimaan Melakukan Menghubungi
Wadah Tabung Dosis berlebih Uji vendor untuk
terhadap Kebocoran memperbaiki
pasien dan wadah wadah tabung
pekerja tabung atau mengganti
tabung
2. Ketidaksesuaian Penerimaan Melakukan Menghubungi
Revisi 03
Halaman 38 dari 68
Lapangan Dosis berlebih Uji kolimasi vendor untuk

Berkas Radiasi terhadap rutin 2 memperbaiki
pasien minggu kolimator atau
sekali mengganti
kolimator
Faktor Dosis berlebih Kalibrasi vendor untuk
Penyinaran terhadap rutin melakukan
kV/mA pasien setahun penyetelan ulang
sekali atau
memperbaiki
komponen.
Waktu Dosis berlebih Kalibrasi vendor untuk
penyinaran terhadap rutin melakukan
pasien setahun penyetelan ulang
sekali atau
memperbaiki
komponen.
IV.4. Perubahan Fasilitas

Perubahan fasilitas pemanfaatan Pembangkit Sumber Radiasi pengion
seperti Ruangan Penyinaran Pesawat Sinar-X, peralatan proteksi radiasi
seperti Apron dan Tabir Radiasi Pb, dapat mempengaruhi besarnya paparan
potensial yang berhubungan langsung dengan aspek keselamatan radiasi.
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai pengguna harus memiliki
ruangan penyinaran dan peralatan proteksi radiasi yang memadai. Berikut ini
adalah tabel yang dapat menunjukkan identifikasi, resiko, mitigasi, dan
tindaklanjut atas kemungkinan munculnya paparan potensial yang
diakibatkan oleh Perubahan Fasilitas.
Revisi 03
Halaman 39 dari 68

1. Kebocoran Penerimaan Memeriksa Memperbaiki
Pintu Akses Dosis berlebih kondisi pintu pintu jika terjadi
Pasien terhadap secara rutin kerusakan
masyarakat lapisan Pb.
2. Kebocoran Penerimaan Memeriksa Mengganti Kaca
Kaca pandang Dosis berlebih kondisi kaca pandang Pb di
Pb di ruang terhadap pandang Pb ruang operator
operator pekerja di ruang jika ada
operator kebocoran
secara rutin
3. Penyimpanan Penerimaan Memastikan Mengganti Apron
Apron yang Dosis berlebih penyimpanan yang rusak
tidak sesuai terhadap Apron sesuai dengan Apron
prosedur pekerja Prosedur yang baru.
sehingga
tidak ada
bagian yang
terlipat.
IV.5. Pekerja Radiasi

Kompetensi Pekerja Radiasi dan kepatuhannya terhadap prosedur
penggunaan Sumber Radiasi Pengion seperti Prosedur Penyinaran Pesawat
Sinar-X dapat mempengaruhi besarnya paparan potensial yang berhubungan
langsung dengan aspek keselamatan radiasi. RSUD Sultan Imanuddin
Pangkalan Bun sebagai instalatir harus dapat memastikan bahwa semua
Pekerja Radiasi pengguna Pesawat Sinar-X telah dilatih untuk menggunakan
Pesawat Sinar-X yang diinstal oleh RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
serta menyediakan Prosedur Pengoperasian sesuai dengan rekomendasi dari
Revisi 03
Halaman 40 dari 68
Pabrikan. Berikut ini adalah tabel yang dapat menunjukkan identifikasi,

resiko, mitigasi, dan tindaklanjut atas kemungkinan munculnya paparan
potensial yang diakibatkan oleh Pekerja Radiasi.
1. Ketidaksesuaian Penerimaan Tersedianya Terdapat Prosedur
Lapangan Dosis berlebih Prosedur yang yang mengatur
Berkas Radiasi terhadap pasien menjelaskan hukuman untuk
tata cara setiap kesalahan
pengaturan Prosedur yang
lapangan dilakukan.
berkas radiasi
sesuai dengan
objek yang
akan disinari
2. Ketidaksesuaian Penerimaan Tersedianya Terdapat Prosedur
Faktor Dosis berlebih Prosedur yang yang mengatur
Penyinaran terhadap pasien menjelaskan hukuman untuk
kV/mA tata cara setiap kesalahan
penentuan Prosedur yang
faktor dilakukan.
penyinaran
kV/mA sesuai
dengan jenis
penyinaran
dan kondisi
pasien.
Revisi 03
Halaman 41 dari 68
BAB V
PERHITUNGAN DOSIS SELAMA OPERASI RUTIN
DAN DOSIS MAKSIMUM JIKA TERJADI KECELAKAAN
Pada penggunaan pembangkit radiasi pengion seperti Pesawat Sinar-X

terdapat beberapa kemungkinan proses/tahapan yang memunculkan radiasi,
yaitu Uji Keberterimaan, Operasi Normal, dan Pemeriksaan/Inspeksi. Personil
Radiografer RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai Pekerja Radiasi
berpotensi mendapatkan paparan radiasi pada saat Operasi Normal
melakukan penyinaran terhadap pasien, dan pada saat Pemeriksaan/Inspeksi.
Upaya proteksi radiasi yang dapat dilakukan selama proses Operasi
Normal melakukan penyinaran terhadap pasien adalah:
1. Tersedianya Manual/SOP.
2. Tersedianya Personil yang berkompeten.
3. Tersedianya Alat Ukur Radiasi/Dosimeter Perorangan.
4. Tersedianya Peralatan Proteksi Radiasi, dan
5. Tersedianya Ruangan Penyinaran.
Dosis yang diterima oleh personil Radiografer atau PPR dapat dihitung
berdasarkan hasil pengukuran dan data spesifikasi sumber, jarak
pengukuran, dan lainnya. Perhitungan dosis dilakukan atau di bawah
supervisi PPR atau fisikawan medik. Pada kenyataannya dosis radiasi yang
diterima oleh Personil Radiografer RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
berdasarkan hasil evaluasi TLD badge tidak pernah melebihi Pembatas Dosis
yang ditetapkan secara mandiri apalagi melebihi NBD yang ditetapkan oleh
Bapeten. Hal ini terjadi karena upaya proteksi yang dimiliki oleh RSUD Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun sudah sesuai dengan Prinsip Proteksi dan
Keselamatan Radiasi.
Berdasarkan hasil pengukuran paparan radiasi yang dilakukan oleh PT.
Siemens saat melakukan pemasangan Pesawat mammografi merk Siemens di
Revisi 03
Halaman 42 dari 68
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun pada tahun 2021 diperoleh nilai
paparan radiasi tertinggi 0,10 μSv/jam di lokasi titik proteksi Ruang CR,
Ruang Fluroskopi, dan R. Tunggu (Dokumen terlampir). Pengukuran
dilakukan pada jarak 65 cm terhadap dinding ruangan penyinaran pada
ruangan-ruangan tersebut di atas. Dengan asumsi 2000 jam kerja dalam
setahun, maka dapat diperkirakan bahwa nilai Dosis maksimum dalam
setahun adalah 0,10 μSv/jam dikalikan 2000 jam/tahun diperoleh 200
μSv/jam atau 0,2 mSv/tahun. Nilai 0,2 mSv/tahun kurang dari nilai NBD
untuk masyarakat yang ditetapkan Bapeten, yaitu 1 mSv/tahun. Untuk itu
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun menetapkan Pembatas Dosis untuk
masyarakat sebesar 0,75 mSv/tahun.
Potensi kecelakaan radiasi pada fasilitas Radiologi Diagnostik sangatlah
kecil, sehubungan dengan waktu penyinaran yang singkat dan penggunaan
faktor penyinaran yang relatif rendah sehingga dosis radiasi yang mungkin
diterima oleh pasien pun sangat kecil. Selama Radiografer RSUD Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun melakukan penyinaran sesuai dengan panduan
prosedur yang ditetapkan dan menggunakan peralatan proteksi radiasi sesuai
dengan prinsip-prinsip yang benar, maka dosis radiasi yang diterima juga
tidak akan melebihi NBD untuk pekerja radiasi yang ditetapkan Bapeten. Hal
ini dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi TLD Badge bahwa nilai akumulasi
dosis radiasi yang diterima oleh Radiografer dalam setahun tidak pernah
melebihi NBD.
Revisi 03
Halaman 43 dari 68
BAB VI
TINDAKAN PROTEKSI RADIASI LAINNYA
Untuk mewujudkan budaya keselamatan di lingkungan RSUD Sultan

Imanuddin Pangkalan Bun, selain tindakan proteksi radiasi yang sesuai
dengan yang dicanangkan pada Program Proteksi Radiasi, maka Manajemen
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun juga melakukan tindakan-tindakan
proteksi radiasi lainnya yang diperlukan, yaitu:
1. Pembagian tugas pekerja radiasi/Radiografer menjadi 3 shift;
2. Pemantauan kesehatan;
3. Pemeliharaan kompetensi (prosedur, rekrutmen, pelatihan, latihan, kursus
singkat, dll.);
4. Kepatuhan terhadap persyaratan lingkungan kerja;
5. Pelatihan reguler dalam prosedur proteksi radiasi dan keadaan darurat;
Revisi 03
Halaman 44 dari 68
REFERENSI
Dalam Dokumen Kajian Keselamatan Radiasi dalam proses impor dan

pengalihan Pembangkit Sumber Radiasi Pengion berupa Pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik dan/atau Intervensional yang berlaku di RSUD Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun ini disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang tercantum di dalam:
1. Undang Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
2. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif
4. Peraturan Pemerintah Nomor 05 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
5. Peraturan Kepala Bapeten Nomor 04 Tahun 2013 tentang Proteksi
Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
6. Peraturan Kepala Bapeten Nomor 02 Tahun 2018 tentang Uji
Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional.
7. Peraturan Bapeten Nomor 04 Tahun 2020 tentang Keselamatan
Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional.
8. Peraturan Bapeten Nomor 03 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Standar Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko Sektor Ketenaganukliran.
9. Peraturan Bapeten Nomor 01 Tahun 2022 tentang Penatalaksanaan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Ketenaganukliran
Revisi 03
Halaman 45 dari 68
LAMPIRAN
1. Sertifikat Hasil Uji Kesesuaian
1.1. Hasil Uji Kesesuaian CT Scan
Revisi 03
Halaman 46 dari 68
Revisi 03
Halaman 47 dari 68
Revisi 03
Halaman 48 dari 68
1.2. Hasil uji Kesesuaian Panoramic

Revisi 03
Halaman 49 dari 68
Revisi 03
Halaman 50 dari 68
1.3. Hasil Uji Kesesuaian Radiofluoroscopy Siemens

Revisi 03
Halaman 51 dari 68
Revisi 03
Halaman 52 dari 68
Revisi 03
Halaman 53 dari 68
Revisi 03
Halaman 54 dari 68
1.4. Hasil Uji Kesesuaian Stationary DR X-Geo

Revisi 03
Halaman 55 dari 68
Revisi 03
Halaman 56 dari 68
Revisi 03
Halaman 57 dari 68
1.5. Hasil Uji Kesesuaian Mammografi

Revisi 03
Halaman 58 dari 68
Revisi 03
Halaman 59 dari 68
Revisi 03
Halaman 60 dari 68
1.5 Hasil Uji Kesesuaian Mobile DR ICU

Revisi 03
Halaman 61 dari 68
Revisi 03
Halaman 62 dari 68
2. Laporan Hasil Uji Kebocoran Tabung dan Pengukuran Paparan

2.1 Hasil Uji Kebocoran Tabung dan Paparan CT Scan
Revisi 03
Halaman 63 dari 68
2.2 Hasil Uji Kebocoran Tabung dan Paparan Radiofluoroskopi (RF)

Revisi 03
Halaman 64 dari 68
Revisi 03
Halaman 65 dari 68
2.3 Hasil Uji Kebocoran wadah tabung dan Paparan Panoramic

Revisi 03
Halaman 66 dari 68
2.4 Hasil Uji Kebocoran wadah tabung dan Uji paparan Stationer DR
Revisi 03
Halaman 67 dari 68
2.5 Hasil Uji Kebocoran wadah Tabung dan Uji Paparan Mammografi
Revisi 03
Halaman 68 dari 68
Revisi 03
Halaman 69 dari 68
2.6 Hasil Uji Kebocoran wadah Tabung dan Uji Paparan Mobile DR
Revisi 03
Halaman 70 dari 68

Dokumen Kajian Keselamatan Terbaru Januari 2023

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dokumen Kajian Keselamatan Terbaru Januari 2023

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KAJIAN KESELAMATAN RADIASI

PADA PEMANFAATAN RADIASI SINAR-X

KAJIAN KESELAMATAN RADIASI

PADA PEMANFAATAN PESAWAT SINAR-X

DI FASILITAS RADIOLOGI DIAGNOSTIK

RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN

Nama Jabatan Tanda Tanggal

Disahkan dr. Rianti Riana Ka. 13 Jan 2023

Lembar Pengesahan .................................................................................. Hal 3

BAB V. PERHITUNGAN DOSIS SELAMA OPERASI RUTIN

REFERENSI ................................................................................. Hal 39

I.1. Latar Belakang

ruangan penyinaran yang digunakan untuk mengoperasikan Pesawat

I.3. Ruang Lingkup

semua pihak yang terkait dengan Keselamatan Radiasi; dan

1.4.2 Petugas Proteksi Radiasi

c) Memastikan bahwa perlengkapan Proteksi Radiasi tersedia dan berfungsi

1.4.3 Dokter Spesialis Radiologi atau Dokter yang berkompeten

b) Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau

i. Memperhitungkan jenis pemeriksaan, dan

Tinggi Ruangan : 400 cm

Gambar 1. Ruangan Penyinaran Pesawat Sinar-X RSUD Sultan Imanuddin

Ruang Pemeriksaan I Fluosocopy dan Panoramic

Ruang Pemeriksaan CT-Scan

Ruang Pemeriksaan II Stationary Samsung X-Geo

Ruang Pemeriksaan III Unit IGD

Nomor izin 099692.010.11.280921

Ruang Pemeriksaan Mammography

Ruang Pemeriksaan ICU Mobile DR

Ukuran Ruangan : 4,4 m x 6,15 m x 2,7 m

II.2 Sumber Radiasi dan Peralatan

Data Pesawat CT Scan

Gambar 2. Pesawat CT Scan,

Data Pesawat Panoramic

Data Pesawat X-ray Stasioner

Gambar 6. Pesawat Sinar-X Stationer DR

Data Pesawat X-ray RF Fluoroscopy

Gambar 7. Label Generator dan Tabung Sinar-X Stationer DR

Gambar 8. Pesawat Sinar-X RF Fluoroscopy

Data Pesawat Mammografi

Data Pesawat Mobile DR ICU

Gambar 12. Label Generator dan Tabung Pesawat Sinar-X Mobile DR

Gambar 13. Unit Pesawat Sinar-X Mobile DR

Peralatan Proteksi Radiasi

II.3 Penanggungjawab Sumber Radiasi

Dokumen Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.

Tabel 2. Data Personil Penanggungjawab Sumber Radiasi

1 Nama pemegang izin : dr. Fachruddin

Nama : Novian Susilo, S.ST

Nama : Ahmadi Khafit Wibowo, S.Si

Nomor STR : 231761119-2415383

c Nama : Ahmadi Khafit Wibowo, S.Si

d Nama : Bagus Hari Sutanto, AMR

a. Nama : Novian Susilo, S.ST

b. Nama : Pera Amaliah, AMR

Masa Berlaku : 14 Januari 2024

c. Nama : Yosafat Oktavianus, AMR

d. Nama : Marwoto, AMR

III.1. Pemantauan dan Pengendalian

menggunakan peralatan Proteksi Radiasi berupa peralatan pemantauan dosis

III.2. Limitasi Dosis

III.3. Paparan Radiasi yang direncanakan

III.4. Pembatasan Akses