Anda di halaman 1dari 2

PROTEKSI RADIASI

No Dokumen No Revisi : Halaman :

RSMR/SPO/RAD/ B 1/3

Tanggal terbit Ditetapkan oleh

STANDART
PROSEDUR 1 November 2014 Dr. Khrisna Nugraha Widjaja
OPERASIONAL
Plt Direktur Utama

Tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja anggota masyarakat


PENGERTIAN
dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam penggunaan APD


TUJUAN
proteksi radiasi

SK Nomor : / RS / DIR / SK / , tentang Kebijakan Pelayanan Radiologi


KEBIJAKAN
Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus
A. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi Untuk Personil
PROSEDUR
1. Tidak mengarahkan berkas sinar ke Ruang operator
2. Ketebalan dari dinding ruangan setara dengan 2,5 mm Pb.
3. Lapangan penyinaran harus sesuai dengan kebutuhan
4. Jarak antara sumber radiasi dengan petugas min 2 m dari
sumber sinar printer setelah diberi shielding.
5. Pintu ruangan pemeriksaan radiologi harus dilapisi dengan
Pb.
6. Semua petugas harus menggunakan perlengkapan proteksi
yang tersedia ( Kaca mata Pb, Thyroid shield, Apron, Gonad
Shield )
7. Ahli radiografi harus tetap berada dalam tempat kendali atau
dibelakang tabir proteksi ketika sedang melaksanakan paparan
sinar-X. Dalam kasus dimana ada alasan yang membuat hal itu
tidak praktis, perlengkapan proteksi harus digunakan.
8. Pesawat sinar-X hanya harus dioperasikan oleh tenaga yang
terlatih dan handal.
9. Alat pencatat dosis radiasi ( film Badge ) harus selalu
dipakai
10. Untuk pengawasan kesehatan, setiap tahun pekerja radiasi
harus menjalani test kesehatan (general chek up )

B. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi Untuk Pasien

1. Menggunakan lapangan penyinaran sesuai kebutukan.


2. Semua pintu masuk menuju ruang sinar-X dan ruang ganti harus
ditutup ketika pasien berada di ruang sinar-X.
3. Radiografi pada bagian pinggul perempuan hamil/ terlambat
bulan yang dipapari secara simultan sehingga mengenai gonad
PROTEKSI RADIASI

No Dokumen No Revisi : Halaman :

RSMR/SPO/RAD/ B 2/3

perempuan dan seluruh tubuh janin diberi apron pelidung didaerah


perut.
4. Pada kasus penyinaran pasien daerah yang tidak diperlukan
ditutup denganpelindung radiasi.
5. Radiografi pada bagian pinggul perempuan usia subur harus
dilakukan dalam hari ke-sepuluh mengikuti masa akhir menstruasi,
sebab risiko kehamilan sangat kecil selama periode ini.
6. Lapangan penyinaran harus sesuai dengan kebutuhan kebutuhan

C. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi Untuk Pendamping


Pasien

Pengamanan terhadap bahaya radiasi bagi pendamping pasien /


pengantar pasien, harus diperhatikan oleh petugas yang
menjalankan peralatan radiologi :

1. Pengantar pasien harus diberi pelindung (APRON) pada saat


exposi Radiasi
2. Pengantar pasien yang tidak perkepentingan dilarang masuk
ruang pemeriksaan.
3. Keluarga pasien / perawat yang hamil / terlambat bulan tidak
diperbolehkan masuk ruangan dengan radiasi
4. Membatasi jumlah sinar-X yang keluar sesuai dengan obyek
yang akan di rontgen.
5. Pengamanan terhadap bahaya radiasi untuk lingkungan
sekitarnya. Untuk pengamanan terhadap bahaya radiasi bagi
lingkungan sekitarnya, hal yang harus diperhatikan :
 Ketebalan dari dinding ruangan minimal harus setara dengan
2,5 mm Pb.
 Pintu-pintu ruangan yang terdapat peralatan radiologi harus
dilapisi dengan Pb tebalnya min 2,5 mm
 Pada waktu pemeriksaan. Pintu harus selalu tertutup.

Bagian Radiologi, R Jalan, R Inap, UGD


UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai