PENGELOLAAN PERBEKALAN RADIOLOGI

PRINSIPNYA :

1. Unit Radiologi menetapkan jumlah kebutuhan perbekalan

radiologi, untuk menunjang proses pelayanan radiologi.

2. Unit Radiologi menjamin ketersediaan x-ray film dan perbekalan

penting lainnya.

3. Kebutuhan lainnya diminta berdasarkan jumlah persediaan yang

telah mencapai batas minimal tidak kehabisan stok.

4. Pemesanan x-ray film dan kebutuhan lainnya tidak boleh lebih

dari batas maksimal

5. Pemesanan harus ditulis dengan lengkap nama barang, jumlah

satuan

6. Pastikan x-ray film dan kebutuhan lainnya yang diterima dari

bagian gudang sesuai dengan surat pemesanan (PO)

7. Penyimpanan perbekalan mengikuti kaidah FIFO (First In First

Out) atau FEFO (First Expired First Out)

8. Ada kebijakan mekanisme recall dan reject jika tidak sesuai

dengan yang ditetapkan

9. Ada pelabelan perbekalan

10. Dilakukan audit rutin secara periodik bulanan

DAFTAR PERBEKALAN MINIMAL UNIT RADIOLOGI RSUD DR

 RASIDIN PADANG

N NAMA PERSEDIAAN SAT STOK MIN

O

1 Surgical face mask box 1

2 Latex exam glove box 1

3 Alkohol 70% botol 1

4 Printing paper 110 HG “sony” roll 1

5 Film DI HL 26X36 box 1

6 Film DI HL 26x36 ketika box 2

musim KIR haji dan KIR CPNS

7 Film DI HL 20x25 box 1

8 Ultrasound gel botol 1

9 Hygienic hand desinfection botol 5

10 Antimicrobial liquid soap botol 1

11 YC paper pak 1

12 Septalkan spray botol 1

Ka. Unit Radiologi

Riviona, AMD, Rad

NIP.19871130 200901 2 002
 PENGADAAN BAHAN HABIS PAKAI RADIOLOGI

No Dokumen: No Revisi: Hal:

002/ 2 1/3
/AP.6/XI/2018

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh

Direktur RSUD dr. RASIDIN
STANDAR
PROSEDUR 16/11/2018
OPERASIONAL
dr. Hj. HERLIN SRIDIANI,
M.Kes

Pengadaan material radiologi yang dimaksud adalah

penyetokan dari material kebutuhan radiologi setiap
bulan meliputi alat-alat kesehatan dan obat-obatan
PENGERTIAN
yang digunakan untuk operasional radiologi termasuk
proses recall dan reject jika ada ketidaksesuaian
dengan standarnya.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk

TUJUAN pengadaan material kebutuhan radiologi dalam
periode tertentu.

1. Material radiologi adalah material yang laik pakai,

siap digunakan dan tidak kadaluarsa serta
tersedia secara teratur.

2. Metode penyimpanan, penggunaan dan

pemberiannya adalah sesuai dengan ketentuan
KEBIJAKAN yang telah ditetapkan pabriknya.

3. Penggunaan material dalam pemakaiannya

mengikuti kaidah FEFO (First Expired First Out)
guna menjamin material film dan kontras tersebut
tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu
lama.

PROSEDUR A. PERENCANAAN

1. Perencanaan kebutuhan BHP (Bahan Habis Pakai)

 radiologi sifatnya bulanan dengan
mempertimbangkan pemakaian rata-rata per
bulan periode tahun sebelumnya dan pemakaian
pada bulan sebelumnya.

2. Perencanaan BHP bulan berikutnya dibuat setiap

minggu kedua atau ketiga bulan yang sedang
berjalan

3. Banyak nya permintaan BHP disesuaikan

sehingga perkiraan total stok bulan berikutnya
adalah 100% dari stok minimum

B. PEMESANAN

1. Buat permintaan BHP yang ditanda tangani oleh

Kepala Unit

2. Setelah permintaan BHP ditanda tangani oleh

Kepala Ruangan diserahkan ke bagian gudang
Farmasi

3. BHP yang dipesan masuk ke RSUD melalui

gudang Farmasi.

C. PENERIMAAN

1. Penerimaan dilakukan oleh gudang Farmasi

2. Bagian radiologi melakukan pengambilan BHP

dan menandatangani SBBK

3. Barang disimpan di radiologi

D. PENYIMPANAN

1. Penyimpanan BHP radiologi dilakukan sesuai

dengan ketentuan pabrik nya

E. REJECT

Reject BHP radiologi yang dimaksud adalah

prosedur penanganan terhadap BHP radiologi
 yang tidak memenuhi standar/kriteria dan akan
atau telah memasuki masa kadaluarsa.

Kriteria BHP radiologi yang reject adalah BHP

yang tidak memenuhi standar/kriteria berikut
sewaktu diantar ke Farmasi yaitu :

1. Tidak sesuai dengan yang dipesan

2. Tidak memenuhi suhu yang dipersyaratkan

3. Terdapat kerusakan pada kemasan nya

4. Memasuki masa kadaluarsa (expire date)

5. Tidak sesuai dengan standar yang di

prasyaratkan oleh pabrik

F. RECALL

Recall BHP radiologi adalah menarik perbekalan

radiologi yang ada dilapangan untuk
dikembalikan kepada perusahaan atau vendor
terkait. Hal ini dikarenakan perusahaan/vendor
tersebut terdapat laporan dari lapangan dan
secara resmi melakukan recall BHP dibuktikan
dengan surat edaran resmi dari principel vendor
tersebut.

1. Distributor terkait

2. Apotik kerjasama terkait

3. Logistik

4. Farmasi