Anda di halaman 1dari 8

RSU PANTI BAKTININGSIH

(CHARITAS HOSPITAL KLEPU)


Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta 55562 Telp.
0274–6497209/0274-2820016 E-mail : rspbklepu@yahoo.com,
Website : rsbaktiningsih.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU PANTI


BAKTININGSIH (CHARITAS HOSPITAL KLEPU) Nomor :
026/RSUPB-Dir/KPTS/I-19

TENTANG

KEBIJAKAN INSTALASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN IMAJING


REVISI I
RSU PANTI BAKTININGSIHI (CHARITAS HOSPITAL KLEPU)

DIREKTUR RSU PANTI BAKTININGSIH (CHARITAS HOSPITAL KLEPU) :

Menimbang : a. bahwa dalam mengelola RSU Panti Baktiningsih (Charitas Hospital


Klepu) maka diperlukan kebijakan yang menjadi landasan bagi
penyelenggaraan seluruh pelayanan di RSU Panti Baktiningsih.
(Charitas Hospital Klepu);
b. bahwa Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi RSU Panti Baktiningsih.
.(Charitas Hospital Klepu);
c. bahwa Pemberlakuan Kebijakan Instalasi Radiologi Diagnostik dan
Imajing Revsi I RSU Panti Baktiningsih (Charitas Hospital Klepu) perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonenesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit;
3. Undang–Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1997 Tentang
Ketenaganukliran;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
375/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang Pedoman Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.02.03/I/0863/2013, tanggal 06 Mei 2016, tentang Penetapan Kelas
Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 780/Menkes/
Per/VIII/2008 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1014/Menkes/SK/XI/2008 Tentang Standar Pelayanan Radiologi
Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan;
9. Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion;

1
10. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 9 Tahun
2011 Tentang Uji Kesesuaian Pesawat Radiologi Diagnostik Dan
Intervensional;
11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No 8 Tahun 2011
Tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik Dan Intervensional;
12. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No 6 Tahun 2010
Tentang Pemantauan Kesehatan Untuk Pekerja Radiasi;
13. Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 01-P/Ka-
BAPETEN/I-03 Tentang Pedoman Dosis Radiodiagnostik;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian;
16. Keputusan Bupati Sleman Nomor : 503/699/573/DKS/2015, tanggal 18
November 2015, tentang Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit
RSU Panti Baktiningsih;
17. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Charitas Nomor : 071/Yay-
RSCh/IV-18, tanggal 02 April 2018, tentang Pengesahan Peraturan
Internal (Hospital By Laws) Charitas Group;
18. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Charitas Nomor : 110/Yay-
RSCh/VI/18, tanggal 08 Juni 2018 tentang Pengangkatan Direktur
Charitas Hospital Klepu;
19. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Charitas Nomor 284/Yay-
RSCh/SK/X-18, tanggal 02 Oktober 2018, tentang Bagan dan Struktur
Organisasi Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu (Charitas
Hospital Klepu).

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU PANTI BAKTININGSIH (CHARITAS
HOSPITAL KLEPU) TENTANG KEBIJAKAN INSTALASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN IMAJING REVISI I RSU PANTI BAKTININGSIH
(CHARITAS HOSPITAL KLEPU);
Kedua : Kebijakan Pelayanan Anestesi dan Bedah Revisi II RSU Panti Baktiningsih
(Charitas Hospital Klepu) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan ini;

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
(1) Instalasi Radiologi adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan radiologi, baik dengan peralatan
radiasi pengion maupun bukan radiasi pengion
2
(2) Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan
penggunaan semua modalitas yang menggunakan radiasi untuk
diagnosis dan prosedur terapi dengan menggunakan panduan Radiologi
termasuk teknik pencitraan dan penggunaan radiasi dengan sinar-x
(3) Radiodiagnostik imajing adalah cabang dari ilmu radiologi dalam
bidang diagnostik yang menggunakan alat-alat memancarkan energi
radiasi pengion maupun bukan pengion yang dihasilkan oleh generator
dan bahan radioaktif yang menghasilkan citra/ imej dari morfologi
tubuh manusia dan faal tubuh manusia untuk diagnosis medis yang
menngunakan sinar rontgen atau sinar X, infra red, radionuklir,
ultrasonic, magnetis dan emisi positron
(4) Radiografer adalah tenaga kesehatan yang yang bekerja sebagai staf
radiologi dan diagnostikimajing yang diberi kewenangan melakukan
pemeriksaan radiologi dan imajing
(5) Dokter Spesialis Radiologi adalah dokter dengan spesialisasi di bidang
radiologi, yang menggunakan radiasi pengion dan non pengion untuk
membuat diagnosis
(6) Ekspertise adalah gambaran diskripsi dari foto di radiologi
(7) Formulir Permintaan Rontgen adalah permintaan tertulis untuk
dilakukan tindakan radiologi dari dokter, dokter spesialis yang
dilengkapi dengan keterangan klinis yang jelas
(8) Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi
(9) Pesawat Sinar-x adalah sumber radiasi yang di desain untuk tujuan
diagnostik yang terdiri dari sistem sinar-x dan subsistem sinar-x atau
komponen.
(10) Alat USG atau Ultrasonografi adalah suatu alat yang menggunakan
gelombang suara ( Ultra Sound ) dengan frekuensi tinggi yang
dipancarkan melalui Transducer pada organ yang diperiksa.
(11) Penanggungjawab radiologi adalah seorang tenaga profesional dalam
bidang diagnostik dan imajing yang berwenang kompeten serta
memenuhi perundang-undangan.
(12) Film badge adalah alat untuk memonitoring radiasi pekerja radiasi
(13) Foto rontgen adalah gambar yang dihasilkan dari pemeriksaan yang
menggunakan pesawat sinar x

BAB II
DIAGNOSTIK DAN IMAJING

Pasal 2
(1) Pelayanan radiologi yang adekuat, teratur dan nyaman untuk memenuhi
kebutuhan pasien yang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia dan membuat Standar Prosedur Operasional
(SPO)

3
(2) Pelayanan Radiologi Diagnostik dan Imanjing tersedia 24 jam.
(3) Pelayanan Radiologi Diagnostik dipimpin oleh tenaga profesional yang
kompeten,berwenang dan bertanggungjawab mengelola pelayanan
radiologi dan diagnostik imajing ngelola:
a. Fasilitas
b. Pelayanan radiodiagnostik dan imajing
c. Sumber Daya Manusia
d. Pendidikan dan pelatihan
e. Manajemen logistik
f. Pengendalian mutu
(4) Tanggungjawab pimpinan pelayanan Radiologi diagnostik dan imajing
a. Menyusun dan mengevaluasi regulasi
b. Terlaksananya pelayanan radiologi diagnostik dan imajing sesuai
regulasi
c. Pengawasan pelaksanaan administrasi
d. Melaksanakan program kendali mutu
e. Monitor dan evaluasi semua jenis pelayanan radiologi diagnostik
dan imajing

BAB III
KETENAGAAN

Pasal 3
(1) Instalasi radiologi Diagnostik Dan imajing dipimpin oleh Seorang
Dokter Spesialis Radiologi yang bertanggungjawab kepada wakil
Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
(2) Ketenagaan di Instalasi Radiologi Diagnostik dan Imajing
a. Dokter Spesialis Radiologi yang memiliki SIP
b. Radiografer yang memiliki STR dan SIKR
c. Petugas Proteksi Radiasi memiliki SIB
d. Tenaga atministrasi/kamar gelap
(3) Staf radiologi diagnostik dan imajing yang membuat ekspertise harus
memenuhi persyaratan kredensial
(4) Staf radiologi diagnostik dan imajing memberikan pelayanan dan
melakukan pemeriksaan radiologi diagnostik dan imajing sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan yang ditetapkan.

BAB IV
KESELAMATAN KERJA

Pasal 4
(1) Keselamatan Radiasi
Setiap sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
radiodiagnostik dan radiologi intervensional memenuhi
keselamatan radiasi sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Kepala BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan
4
Pesawat Sinar-X Radiodiagnostik dan Radiologi lntervensional.
(2) Keselamatan lmejing diagnostic (USG)
Setiap sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
imejing diagnostik memperhatikan keselamatan penggunaan USG.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi


ketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk mengurangi
dan mengendalikan bahaya, resiko, pencegahan kecelakaan dan cidera
serta memeliharan kondisi lingkungan keamanan.
(4) Untuk menjamin keamanan dan keselamatan kerja di Instalasi
Radiologi Diagnostik Dan Imajing, maka Instalasi Radiologi Diagnostik
Dan Imajing RSU Panti Baktiningsih (Charitas Hospital Klepu)
melaksanakan program Manajemen Risiko Radiologi yang mengacu
pada Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) rumah sakit.

BAB IV
IDENTIFIKASI DOSIS RADIASI

Pasal 5
(1) Instalasi Radiologi Diagnostik dan imajing menerapkan prinsip
keselamatan radiasi/ proteksi radiasi terhadap pekerja,pasien dan
lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia ;
a. Keputusan Kepala Bapeten Nomor 01-P/Ka-Bapeten/I-03 tentang
Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik
b. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi
(2) Instalasi radiologi Diagnostik Dan Imajing di RSU Panti Baktiningsih
(Charitas Hospital Klepu) melakukan identifikasi dosis maksimum
radiasi dengan mengisi logbook penyinaran (KV,mA,s,FFD).
(3) Instalasi radiologi Diagnostik Dan Imajing di RSU Panti Baktiningsih
(Charitas Hospital Klepu) belum memiliki alat ukur untuk menghitung
jumlah paparan radiasi.
(4) Instalasi radiologi Diagnostik Dan Imajing di RSU Panti Baktiningsih
(Charitas Hospital Klepu) melakukan edukasi kepada pasien/ keluarga
mengenai tindakan yang akan dilakukan serta dosis yang akan diterima
pada pasien (untuk pemeriksaan kontras).

5
BAB V
JAMINAN DAN KENDALI MUTU

Pasal 6
(1) Instalasi Radiologi Diagnostik dan Imajing RSU Panti Baktiningsih
(Charitas Hospital Klepu) melaksanakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang dimonitoring secara berkala.

(3) Instalasi Radiologi Diagnostik dan Imajing RSU Panti Baktiningsih


(Charitas Hospital Klepu) menggunakan indikator yang mengacu pada
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

BAB VI
PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK, IMAJING DAN RADIOLOGI
INTERVENSIONAL (RIR) RUJUKAN

Pasal 7
(1) Rumah Sakit bekerjasama dengan RIR rujukan untuk pemeriksaan yang
tidak dapat dilaksanakan di Instalasi Radiologi diagnostik dan imajing,
berdasarkan :
a. Telah terakreditasi
b. Mampu mengerjakan pemeriksaan yang di rujuk
c. Memberikan hasil RIR yang cepat,tepat dan akurat
d. Ada bukti ijin/ sertifikasi
e. Melakukan pemantapan mutu
(2) RIR rujukan yang bekerja sama dengan RSU Panti Baktiningsih
(Charitas Hospital Klepu) ditetapkan oleh Direktur berdasarkan
sertifikat mutu yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(3) RIR rujukan yang bekerja sama dengan RSU Panti Baktiningsih
(Charitas Hospital Klepu) wajib memberikan data kontrol mutu secara
teratur untuk dilakukan review dan tindak lanjut oleh staf yang
kompeten serta sebagai evaluasi untuk perpanjangan kerja sama
tahunan yang dilaporkan kepada Direktur.

BAB VII
HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
IMAJING

Pasal 8
(1) Kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan Radiologi Diagnostik dan
Imajing termasuk pemeriksaan CITO dicatat dan dievaluasi setiap bulan.

6
BAB VIII
REAGENSIA DAN BAHAN HABIS PAKAI

Pasal 9
(1) Reagensia dan bahan habis pakai yang digunakan di Instalasi Radiologi
Diagnostik dan Imajing RSU Panti Baktiningsih (Charitas Hospital
Klepu) dikelola oleh Instalasi Radiologi Diagnostik dan Imajing bekerja
sama dengan Instalasi Farmasi.
(2) Semua reagensia dan bahan habis pakai disimpan dan diberi label sesuai
instruksi/petunjuk kemasannya.
(3) Untuk memastikan akurasi dan presisi hasil pemeriksaan, maka
dilakukan audit satu kali dalam seminggu terhadap semua reagensia
yang meliputi aspek :
a. Penyimpanan
b. Label
c. Kadaluarsa
d. Fisik

BAB IX
SARANA DAN PRASARANA

Pasal 10
(1) Ruang pemeriksaan sinar X pada dinding dan pintu dilapisi dengan
timbal setara dengan 2 mm pb setinggi 2 meter agar menyerap radiasi
yang memancar ke luar
(2) Pada pintu masuk ruang periksa, ruang ekspose, ruang gelap terdapat
lampu indikator penanda radiasi
(3) Di depan ruang pemeriksaan terdapat tulisan peringatan tanda bahaya
radiasi
(4) Peralatan radiologi yang memancarkan sinar x harus mendapatkan ijin
operasional dari Bapeten
(5) Peralatan radiologi yang digunakan untuk pelayanan pasien harus
dikalibrasi secara rutin minimal 1 tahun sekali
(6) Semua peralatan radiologi harus dioperasikan sesuai petunjuk oleh
tenaga yang kompeten
(7) Semua peralatan harus didaftarkan inventarisasinya di bagian sarana
prasarana rumah sakit

Ketiga : Dengan diberlakukan surat keputusan ini, maka Surat Keputusan


Nomor 117/RSUPB-Dir/Kep/XII-17, tanggal 09 November 2017, tentang
Keempat Pemberlakuan Kebijakan Pelayanan Radiologi RSU Panti Baktiningsih
dinyatakan tidak berlaku lagi;
: Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan;

7
Kelima : Bila dikemudian hari dijumpai adanya kekeliruan dalam Surat Keputusan ini,
maka akan dilakukan peninjauan kembali dan penyempurnaan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Sleman
Pada tanggal : 19 Januari 2019
Direktur,

dr. Theresia Sri Wahyuningsih, SpKJ

Tembusan kepada Yth.


1. Wakil Direktur Medis dan Penunjang Medis.
2. Kepala Instalasi Radiologi.
3. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai