Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN RADIOLOGI SPN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

TanggalDitetapkan Ditetapkan,
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

( dr. Widayanto, M.Kes )

Pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X pada sinus para nasal.


PENGERTIAN Sehingga menghasilkan gambaran anatomi sinus para nasal pada
selembar film rontgen.
.
Sebagai pedomman dalam pemeriksaan radiologi sinus para nasal,
TUJUAN
sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.
Sebagai pusat rujukan pelayanan spesialistik harus melayani
KEBIJAKAN
penderita selama 24 jam secara on site.
PROSEDUR 1. Lepaskan benda-benda yang dapat mengganggu hasil radiograf
sirus para nasal.
2. Siapkan marker dan kaset ukuran 24 x 30 cm
3. Grid atau non grid
4. Pemotretan proyeksi parieto-acanthial (waters) open mouth
a. Posisi pasien : erect, berdiri.
b. Posisi obyek : MSP kepala pada pertengahan kaset. Mulut
pasien terbuka. Tempelkan dagu pada permukaan kaset. MML
tegak lurus kaset, tidak ada rotasi pada kepala
c. Arah sinar tegak lurus kaset, CP pada ocipital menembus
acanthion
d. FFD : 100 cm
e. Faktor eksposi : 68 kV, 16 mAs
f. Kolimasi seluas ukuran kaset atau seluruh sinus para nasal
tercover
5. Pemotretan proyeksi Lateral
a. Posisi pasien : erect, berdiri.
b. Posisi obyek : kepala true lateral, miring, MSP kepala sejajar
dengan kaset.
c. Arah sinar tegak lurus kaset, CP pada pertengahan outher
canthus dengan MAE
d. FFD : 100 cm
e. Faktor eksposi : 64 kV, 16 mAs
f. Kolimasi seluas ukuran kaset atau seluruh sinus para nasal
tercover
6. Pemotretan proyeksi PA (caldwell)
a. Posisi pasien : erect, berdiri.
b. Posisi obyek : MSP kepala pada pertengahan kaset. Hidung
dan dahi pasien menempel kaset.
c. Arah sinar tegak lurus kaset, CP pada ocipital menembus
glabela
d. FFD : 100 cm
e. Faktor eksposi : 68 kV, 16 mAs
f. Kolimasi seluas ukuran kaset atau seluruh sinus para nasal
tercover
1. IRJA
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. IRNA

Anda mungkin juga menyukai