Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.

Dok : 01/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :
RS AULIA 21 juni 2018
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta
Selatan 12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; Revisi :
7866057
Halaman 1 dari 33

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

PPR 01 Juli 2018


Deni Tiko
Disiapkan bahagia, S.ST
oleh

dr. Abdullah Dokter Spesialis 01 Juli 2018


Diperiksa BAchmid , Radiologi RS
oleh Sp.Rad Aulia

1. dr. Dr. Gatot Kepala RS 01 Juli 2018


Disahkan Soeryo Koesumo, Bhayangkara
oleh PFK, MM Brimob
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 02/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal : 21 juni 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Revisi :
Selatan 12620 Telp / Fax (021) 7270208 ;
Halaman 2 dari 33
7866057

Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Setiap kegiatan di RS Aulia pelaksanaan proteksi dan keselamatan radiasi dalam


pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak dilakukan. Oleh karena itu RS Aulia
wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan suatu program proteksi dan keselamatan
radiasi untuk memastikan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup
dari bahaya radiasi.
Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat untuk memenuhi
persyaratan keselamatan radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi diterapkan
dalam setiap kegiatan di fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi. Program Proteksi dan
Keselamatan Radiasi ini kami perbaharui dan disesuaikan dengan tujuan pemanfaatan sumber
radiasi pengion dan peraturan yang berlaku di Negara Indonesia. RS Aulia bertanggungjawab
dan mengutamakan keselamatan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan
hidup di atas segalanya.
Dengan ini saya selaku pemegang izin, yang bertanda tangan di bawah ini atas nama
RS Aulia mempunyai komitmen di dalam menjalankan program proteksi dan keselamatan
radiasi.

Pimpinan

RS Aulia

dr. Dr. Gatot Soeryo Koesumo, PFK, MM


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 03/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
Tanggal :01 Juli 2018
INTERVENSIONAL
RS AULIA Revisi :
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta
Selatan 12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; Halaman 3 dari 33
7866057
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................................... Hal 1

Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi ……..................................... Hal 2

Daftar Isi ........................................................................................................................ Hal 3

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. Hal 5

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. Hal 5

1.2. Tujuan ............................................................................................................... Hal 6

1.3. Ruang Lingkup ................................................................................................. Hal 7

1.4. Definisi ............................................................................................................. Hal 8

BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 9

II.1. Struktur Organisasi (jika penyelenggara dalam bentuk organisasi) ................ Hal 9

II.2. Tanggung Jawab ............................................................................................... Hal 12

II.3. Pelatihan ............................................................................................................ Hal 14

BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN Hal 15
PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI ...............................

III.1 Deskripsi Fasilitas ............................................................................................. Hal 15

III.2 Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang ........................................ Hal 16

III.3 Deskripsi Pembagian Daerah Kerja .................................................................. Hal 18

III.4 Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi ......................................................... Hal 20

BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI Hal 21

IV. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal .............................. Hal 21

IV.1.1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X ........................................................... Hal 23


IV.1.2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil .................... Hal 25

PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 03/RO/LKS


RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
Tanggal :01 Juli 2018
INTERVENSIONAL
RS AULIA Revisi :
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta
Selatan 12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; Halaman 4 dari 33
7866057

IV.1.3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien .................................. Hal 26

IV.2.
Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Hal 28
.....................................................
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN Hal 22

V.1. Keadaan Operasi Normal Hal 23


................................................................................
V.2. Keadaan Darurat Hal 25
..............................................................................................
LAIN-LAIN .................................................................................................................. Hal 29

KESIMPULAN ............................................................................................................. Hal 30

DAFTAR ACUAN ....................................................................................................... Hal 32

LAMPIRAN .................................................................................................................. Hal


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 05/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal : 01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Revisi :
Selatan 12620 Telp / Fax (021) 7270208 ;
Halaman 5 dari 33
7866057

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang

Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan terencana
untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Program ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang
Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan
mempertimbangkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi
Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang
Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan keselamatan
Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup RS
Aulia berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi pengion direncanaka , dan
dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkanoleh BAPETEN dan menjamin paparan
radiasi di tekan serendah rendahnya. Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan
masyarakat tidak boleh melebihi Nilai Batas Dosis ( NBD ) yang ditetapkan oleh
BAPETEN

1.2. Tujuan

Tujuan pembuatan dokumen ini adalah:


 Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X, peralatan penunjang, dan
perlengkapan proteksi;
 Memastikanbahwa proteksi dan keselamatan radiasi difasilitas terpenuhi dan dapat
direview atau dikaji ulang sesuai dengan pemanfaatannya; dan
 Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik dan intervensional dapat memenuhi
prinsip-prinsip keselamatan radiasi.
 Tujuan dibuatnya Program proteksi radiasi ini adalah sebagai salah satu persyaratan
izin pemanfaatan sumber radiasi pengion untuk kgiatan raradiologi sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan pemerintah no. 29 tahun 2008
 Tujuan umum program proteksi dan keselamatan radiasi adalah menunjukkan
tanggung jawab manajement dalam rangka proteksi dan keselamatan radiasi melalui
penerapan struktur manajement, kebijakan, prosedur, dan susunan rencana organisasi
yang sesuai dengan sifat dan tingkat risiko yang dapat di timbulkan dalam
pemanfaatan sumber radiasi pengion
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 06/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 6 dari 33

1.3. Ruang lingkup

1.3.1 Pendahuluan
Program Proteksi dan Keselamatan ini mengatur tentang keselamatan radiasi terhadap pasien,
pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup dalam pemanfaatan pembangkit radiasi pengion
untuk keperluan medik di lingkungan RS Aulia

1.3.2 Penyelenggara Proteksi dan Kesehamatan Radiasi Penyelenggara proteksi dan


keselamatan radiasi merupakan wadah yang terdiri dari perwakilan setiap personil yang ada
di fasilitas/instalasi yang memanfaatkan tenaga Nuklir, dapat berbentuk orang perorangan,
komite/organisasi, bertugas untuk membantu pemegang izin dalam melaksanakan tanggung
jawab. Penyelenggaran Proteksi Keselamatan Radiasi melalui penerapan struktur
manajemen,kebijakan prosedur dan susunan rencana organisasi yang sesuai dengan sifat dan
tingkat resioko yang dapat ditimbulkan dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion.
Berdasarkan UU RI No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, Peratutan PemerintahNo.
33 tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Tenaga
Nuklir, maka dalam pemanfaatannya harus diawasi supaya petugas, pasien dan masyarakat
sekitar terhindar dari potensi bahaya radiasi.

1.3.3. Deskripsi Fasilitas, Pesawat Sinar-X dan Peralatan Penunjang dan Perlengkapan
Proteksi Radiasi
Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang dan perlengkapan Proteksi radiasi berisi
tentang deskripsi sinar-X yang di gunakan, spesifikasi pesawat, dan peralatan penunjang dan
perlengkapan radiasi seperti adanya alat survey meter dan film badge datau tld badge yang
harus di pakai setiap pekerja radiasi untuk mengontrol radiasi yang digunakan Perlengkapan
proteksi radiasi dan alat ukur radiasi harus sesuai standar, baik jumlah dan jenisnya serta
memiliki kinerja yang optimal yang dinyatakan oleh instansi berwenang melalui pemeriksaan
oloeh tenaga ahli dan instansi yang berwenang. Kegiatan pemeriksaan meliputi :
- Rencana pemasangan perlengkapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi.
- Memastikan kebenaran pemasangan perlengkapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi.
- Pengujian berkala efektifitas teknis dari perlengkapan proteksi radiasi.
- Pengujian berkala terhadap kesesuaian pemakaian alat ukur dan akurasi kinerja alat ukur.

1.3.4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi Prosedur Proteksi dan Keselamatan
Radiasi untuk Personil Keselamatan radiasi dimaksudkan sebagai usaha untuk melindungi
personil dari kemungkinan terjadinya efek biologi yang merugikan dengan cara :
A. Pemantauan
B. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja
C. Pengawasan dosis radiasi sebelum masa kerja
D. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja
E. Pengawasan dosis radiasi setelah masa kerja
F. Kartu dosis
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 07/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 7 dari 33

G. Pemeriksaan Kesehatan bagi calon Pekerja Radiasi


H. Pemeriksaan Kesehatan Selama Masa kerja
I. Pemeriksaan kesehatan setelah masa kerja
J. Kartu Kesehatan
K. Penyimpanan Dokumen

- Prosedur Proteksi dan Keselamatan Untuk Pendamping Pasien

Selama penyinaran pendamping pasien (keluarga pasien) tidak diperkenankan berada di


ruang radiologi, dan apabila memang diperlukan kehadiran pendamping pasien, maka
pendamping pasien harus dilengkapi dengan Apron

4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Untuk Pasien Untuk membatasi dosis yang diterima
pasien tidak melebihi dosis panduan yang telah ditetapkan, maka radiografer harus selalu
mengecek:
1. Menghapus ( refresh ) IP CR sapaya tidak terjadi fog
2. Menggunakan film cepat
3. Luas lapangan penyinaran sesuai dengan kebutuhan objek yang akan dianalisa
4. Menggunakan kV kecil dan mAs besar, sehingga waktu penyinaran sesingkat mungkin
5. Mengkalibrasi kV, mA dan arah berkas radiasi minimal setahun sekali

1.3.5. Rekaman dan Laporan Rekaman dan Laporan Radiasi, dibuatnya beberapa formulir
yang dijadikan menjadi sebuah buku untuk beberapa pencatatan yang penting antara lain :
- Kartu Kesehatan
- Kartu dosis
- Loogbook
- Daftar inventarisasi
- Loogbook perawatan dan perbaikan

Sistem Rekaman Meliputi :

1. Paparan Personil
2. Pengukuran radiasi yang meliputi dosisi dan laju dosis
3. Uji kepatuhan
4. Audit dan peninjauan program keselamatan radiasi
5. Laporan investigasi kecelakaan
6. Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
7. Modifikasi fasilitas
8. Pelatihan yang diberikan
9. Bukti pemeriksaan kesehatan petugas
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 08RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 8 dari 33

1.4. Definisi

Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena
energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.

1. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir


dampak radiasi pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk
radiologi diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar daerah kerja.
2. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Fasilitas
untuk keperluan diagnosis.
3. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan
tenaga nuklir dari BAPETEN.
4. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
proteksi radiasi.
5. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion yang
diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
6. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan
tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan
radiologi diagnostik.
7. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
8. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan
operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang
menimbulkan akibat atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek
proteksi atau keselamatan radiasi.
9. Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang
fisika medik klinik dasar.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 09/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 9 dari 33

BAB II

PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

II.1. Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi di RS Aulia

PT.LIAVANSYA UTAMA

DIREKTUR RS AULIA

PPR RS AULIA

RADIOGRAFER DOKTER RADIOLOGI


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 10/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 JuLi 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 10 dari 33

Tabel.1 Data personil pada struktur organisasi.

1. Nama pemegang izin : Dr. Gatot Soeryo Koesumo, PFK, MM

No. KTP :

Masa berlaku :

2. Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten

Nama : Dr.Abdullah Bachmid , Sp. Rad

Pendidikan terakhir : Dokter Spesialis Radiologi

Nomor SIP :

Masa berlaku :

Status : Dokter Tetap

3. Petugas Proteksi Radiasi

Nama : Deni Tiko Bahagia

Pendidikan terakhir : DIV Poltekes kemenkes Jakarta II

Nomor SIB : 04947.224.01.130214

Masa berlaku :

4. Radiografer

Nama : Eko Hermansyah

Pendidikan terakhir : D III ATRO Jogyakarta

Nomor STR : -
Masa berlaku : Sedang Dalam Proses Perpanjangan STR

5. Radiografer

Nama : Leonsius

Pendidikan terakhir : D III ATRO lampung

Nomor STR :

Masa berlaku :
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 12/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 12 dari 33

II.2. Tanggung jawab

1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan
keselamatan radiasi
b. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang pekerjaannya
c. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang bekerja
dalam Penggunaan pesawat sinar-X;
d. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara reguler;
e. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap tahun;
f. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi pengion;
g. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
h. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proteksi dan
keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
i. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau TLD
badge setiap bulan;
j. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi;
dan
h. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat sinar-
X yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.

2. Dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten


a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien;
b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensional
dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya;

c. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra


radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat panduan
paparan medik;
d. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan fisikawan medis
dan/atau radiografer;
e. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis; dan
f. Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan pemeriksaan
kesehatan pekerja radiasi.

3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)


a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan radiasi;
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi
c.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 13/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal : 01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 13 dari 33

d. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan


memantau pemakaiannya;
e. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat di
mana pesawat sinar-X digunakan;
f. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi;
g. Berpartisipasi dalam mendesain Fasilitas Radiologi;
h. Memelihara rekaman;
i. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;
j. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan darurat;
k. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi
menimbulkan Kecelakaan Radiasi; dan
l. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan
radiasi, dan verifikasi keselamatan.

4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang
pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang
diterima pasien sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.

5. Fisikawan medis
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber daya
manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radiasi;
b. Menyelenggarakan uji kesesuaian pesawat sinar-X apabila fasilitas tersebut memiliki
peralatan yang memadai;
c. Melakukan perhitungan dosis terutama untuk menentukan dosis janin pada wanita
hamil;
d. Merencanakan, melaksanakan, dan supervisi prosedur jaminan mutu apabila
dimungkinkan;
e. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi;
f. Berpartisipasi pada penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan Proteksi Radiasi;
dan
g. Bersama Dokter Spesialis Radiologi dan Radiografer, memastikan kriteria
penerimaan mutu hasil pencitraan dan justifikasi dosis yang diterima oleh pasien.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 14/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal : 01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 14 dari 33

II.3. Pelatihan

Manajemen mengalokasikan sumber daya manusia yang memadai untuk menetapkan, RS


Aulia melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan bagi pekerja radiasi. Manajemen
berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang proteksi dan
keselamatan radiasi secara reguler untuk PPR, Dokter ahli radiologi/dokter yang
berkompeten dan radiografer minimal 4 (empat) tahun sekali.

Manajemen RS Aulia menetapkan dan menyediakan pekerja radiasi sesuai dengan


kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut bidang pekerjaannya.
Setiap pekerja radiasi khusunya PPR harus memiliki ijasah minimal D3 Eksakta (APRO,
ATRO) peraturan ini sudah di atur dalam Perka 15/2008

DENI TIKO BAHAGIA Lulusan dari . : ATRO Depkes Jakarta

Pelatihan dan Pengalaman Kerja yang pernah diikuti oleh PPR.

Personil Yang Bekerja di Fasilitas :

No Nama Kualifikasi Pelatihan Keterangan

1 Dr. Bachmid Sp.Rad Dokter Spesialis - Dokter


Radiologi Radiologi

2 Deni Tiko Bahagia ATRO PPR PPR

3 Eko Hermansyah ATRO - Radiografer

4 Leonsius ATRO - Radiografer


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 15/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal : 0 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 15 dari 33

BAB III

DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN


PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI

III.1. Deskripsi Fasilitas dan deskripsi pesawat sinar-X.

Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RS Aulia dengan spesifikasi
pembagian ruang sebagai berikut :

Keterangan :

1. Tabir Perisai 5. Meja Administrasi 9. IGD


2. Pesawat X- Ray 6. CR 10. Parkiran
3. Meja Pemeriksaan 7. Ruang Operator 11. Casemik
4. Stand Kaset 8. Ruang Tunggu
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 16/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal : 01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 16 dari 33

Data Ruang Radiologi Keterangan


Nama ruangan Radiologi 1
Nomor izin pemanfaatan
Data pesawat :
Merk pesawat sinar-X INDORAY
Tipe/model pesawat sinar-X IR–100-D
No. Seri pesawat sinar-X 1006145-IR
Tahun pembuatan 2016
Tahun pemasangan 2016
Data tabung :
Merk tabung INDORAY
Tipe tabung XD4-2/100
No. Seri tabung 10060290T
Beda tegangan maksimum kV) 100kV
Arus (mA) maksimum 100mA
Arus waktu (mAs) maksimum 150mAs

Tebal Jenis Pengukuran paparan


Lokasi disekitar ruang radiologi + Pb
dinding material (mR/jam)

Kanan : Casemik 17 cm Bata merah 2 mmPb

Kiri : IGD 17 cm Bata merah 2 mmPb

Atas : Lantai 2 17 cm Bata merah 2 mmPb

Bawah : Ground - Tanah

Belakang : Parkiran 17 cm Bata merah 2 mmPb

Depan : Ruang Tunggu 17 cm Bata merah 2 mmPb

Tanda bahaya radiasi : Lampu taxnda radiasi berfungsi baik

Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 17/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 17 dari 33

Pesawat Sinar-X dengan penetapan penghentian

Tabel 4. Data pesawat sinar-X yang tidak lagi digunakan.

Data pesawat sinar-X


Nomor izin pemanfaatan Kondisi

III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja.

Pembagian daerah kerja pada RS Aulia terbagi atas Daerah Pengendalian dan/atau
Daerah Supervisi.Manajemen RS Aulia berupaya melindungi masyarakat dengan mencegah
akses masyarakat ke Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian
dilakukan dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah
terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian. Ruang radiologi juga
dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar pintu masuk yang menyala saat ruang radiologi
digunakan. RS Aulia memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.

III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama instansi melakukan tindakan
proteksi dan keselamatan radiasi dengan:

a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda


fisik yang jelas atau tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses dan
lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
 hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
 pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas
Proteksi Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.
- Fasilitas radiologi dengan ukuran ruangan PxLxT = 700 cm x 400 cm x 300 cm
dengan tebal tembok 17 cm bata dengan fasilitas yang tersedia sebagai berikut :
- Instalasi listrik dengan dengan daya minimal 32 KW
- Ruang operator dengan ukuran 350 cm x 400 cm , terbuat dari tembok bata
dengan tebal 17cm bata dan dilengkapi dengan kaca intai dari Pb
- Instalasi air bersih
- CR ( Computer Radiografi )
- Baju apron
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 18/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 18 dari 33

- TLD Badge
- Sarung Tangan Pb

Penempatan ruang sekitar :


a. Sebelah kanan = Rumah
b. Sebelah kiri = IGD
c. Sebelah Atas = Lantai 2
d. Sebelah depan = Parkiran
e. Sebelah belakang = IGD

- Deskripsi peralatan / Perlengkapan Proteksi Radiasi


a. Peralatan pemantau dosis perorangan: Film badge atau TLD : 10 unit

• Monitor Perorangan (TLD BADGE)

Untuk mengetahui besarnya paparan radiasi yang diterima pekerja radiasi dalam satu periode
waktu. TLD badge ini setiap 3 Bulan dikirimkan ke Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan
Lingkungan ( Koperasi JKRL ) untuk dievaluasi.

Spesifikasi film badge sebagai berikut :

• menggunakan detektor emulsi foto (AgBr)

• tingkat kehitaman film tergantung dari banyak dosis radiasi yang mengenai emulsi AgBr
menjadi ion Ag+ dan Br –

• Setelah dimasukan larutan developer Ag+ berubah menjadi hitam perak.


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 19/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 19 dari 33

Keuntungan :
• Mempunyai sifat akumulasi yang baik
• Dapat membedakan jenis dan energi radiasi (ada filter) : plastik, Al, Cu, campuran Sn &Pb,
campuran Cd &Pb.
• Range pengukuran untuk : gamma 10 mR - 1800 R, beta 50 mrad – 1000 rad.
• Dapat disimpan untuk keperluan dokumentasi
• Jangkauan pemantauan dosis radiasi lebih panjang

• Pembacaan lebih akurat

Kelemahan :
• Film harus diproses secara khusus
• Membutuhkan alat densitometer untuk membaca tingkat kehitaman film.
• Film hanya dapat digunakan selang waktu 6 bulan, film harus diproses sebelum masa
tersebut
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 20/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 20 dari 33

III.3.2. Daerah Supervisi, didaerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi dengan
mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari
NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tigapersepuluh) NBD pekerja
radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu Nama instansi:

a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang
jelas; dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.

III.4. DeskripsiPerlengkapan Proteksi Radiasi


Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, Nama instansi
menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa
perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini RS Aulia
memiliki perlengkapan proteksi sebagai berikut:

Tabel 6. Alat perlengkapan proteksi radiasi

NamaPeralatan Jumlah
TLD/film badge 10
Apron 1
Tabir radiasi mobile 1 Ukuran: 100 cm x 200 cm
Sarung tangan 1
Dosimeter saku -
Pelindung tiroid -
Pelindung gonad/ovarium -
KacamataPb -
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 21/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 21 dari 33

BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

IV.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi normal

IV.1.1.Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X


Manajemen RS Bhayangkara Brimob menetapkan prosedur pengoperasian setiap pesawat sinar-
X dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat digunakan oleh petugas yang kompeten.
Prosedur kami buat dengan jelas dan mudah dipahami oleh petugas. Prosedur pengoperasian
pesawat meliputi cara menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan pesawat. Berikut adalah
prosedur pengoperasian pesawat sinar-X yang ada di fasilitas RS Aulia

Persiapan:
a. Seluruh Personil memakai alat monitor perorangan / film badge
b. Menyalakan lampu merah dan pintu ruang radiologi telah ditutup rapat
c. Mengoperasikan pesawat rontgen dengan menekan tombol switch On
d. Mengatur kV dan mA yang akan digunakan dengan mengatur kV dan mA sesuai dengan
permintaan dokter dan umur dari larutan cuci film
e. Mengganti baju pasien dengan baju pemeriksaan dan melepas benda-benda logam yang ada
disekitar objek yang akan di analisa
f. Mengatur posisi film dan pasien dengan proyeksi yang akan di analisa

Pelaksanaan :
a. Mengatur posisi tube dan FFD sesuai dengan objek yang akan di analisa sesuai dengan
permintaan dokter
b. Mengatur luas lapangan yang diinginkan
c. Mengambil jarak terjauh dari pesawat sinar-X
d. Berlindung di balik dinding, ruang operator atau tabir Pb yang dilengkapi dengan kaca Pb
untuk pemantauan pasien.
e. Berdiri pada posisi berlawanan dengan arah berkas sinar-X ( dibelakang tabung pesawat sinar-
X)
f. Memakai apron bila diperlukan

Mematikan Pesawat :
a. Mematikan pesawat sinar-X dengan menurunkan line mA dan kV pada titik terendah / 0 lal u
tekan tombol switch off.
b. Posisikan tube ke tempat semula.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 22/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 22 dari 33

TABEL EKSPOSI MOBILE X-RAY IR-100-D

NO Pemeriksaan Posisi kV mA Sec mAs SID Gri


d

1 Thorax PA 55-60 100 0,12-0,17 12-17 150 -

2 Thorax LAT 60-70 100 0,12-0,17 12-17 150 -

3 V. Cervical AP 55-60 100 0,12-0,17 12-17 100 -

4 V. Cervical LAT 55-60 100 0,12-0,17 12-17 100 -

5 Shoulder AP 55-60 100 0,12-0,17 12-17 100 -

6 Clavicula AP 55-60 100 0,12-0,17 12-17 100 -

7 Cranium AP 70-75 100 0,36-0,50 18-25 100 +

8 Cranium LAT 70-75 100 0,36-0,50 18-25 100 +

9 V. Thoracal AP 70-80 100 0,56-0,66 28-33 100 +

10 V. Thoracal LAT 80-85 100 0,56-0,66 28-33 100 +

11 Pelvis AP 70-75 100 0,36-0,46 18-23 100 +

12 V. Lumbal AP 70-75 100 0,36-0,46 18-23 100 +

13 V. Lumbal LAT 80-85 100 0,78-0,88 39-44 100 +

14 Abdomen AP 70-75 100 0,36-0,46 39-44 100 +

15 Humerus AP 50-55 100 0,16-0,26 8-13 100 -

16 Humerus LAT 50-55 100 0,16-0,26 8-13 100 -

17 Antebrachi AP 50-55 100 0,10-0,18 5-9 100 -

18 Antebrachi LAT 50-55 100 0,10-0,18 5-9 100 -


19 Art. Cubiti AP 50-55 100 0,10-0,18 5-9 100 -

20 Art. Cubiti LAT 50-55 100 0,10-0,18 5-9 100 -

21 Manus AP 45-50 100 0,04-0,14 2-7 100 -

22 Manus LAT 45-50 100 0,04-0,14 2-7 100 -

23 Femur AP 55-60 100 0,18-0,28 9-14 100 -

24 Femur LAT 55-60 100 0,18-0,28 9-14 100 -

25 Art. Genu AP 55-60 100 0,16-0,26 8-13 100 -

26 Art. Genu LAT 55-60 100 0,16-0,26 8-13 100 -

27 Cruris AP 55-60 100 0,12-0,24 6-12 100 -

28 Cruris LAT 55-60 100 0,12-0,24 6-12 100 -

29 Pedis AP 45-50 100 0,06-0,14 3-7 100 -

30 Pedis LAT 45-50 100 0,06-0,14 3-7 100 -


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 24/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 24 dari 33

IV.1.1. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil.

Keselamatan radiasi dimaksudkan sebagai usaha untuk melindungi personil dari


kemungkinan terjadinya efek biologi yang merugikan dengan cara :
1. Pemantauan
- Untuk mengetahui pemenuhan ketentuan keselamatan kerja dan dosis radiasi yang
diterima oleh pekerja radiasi, maka setiap pekerja radiasi dilengkapi dengan alat
monitor radiasi perorangan (TLD BADGE) yang dievaluasi oleh BPFK-Depkes /
BATAN secara periodik sebulan sekali.
2. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja
- Untuk mengetahui pemenuhan ketentuan keselamatan kerja radiasi dan dosis yang
diterima oleh pekerja maka pemantauan dosis radiasi harus dilakukan secara terus
menerus dengan cara sebagai berikut :
Pemantauan perorangan dengan jalan memantau radiasi external, dengan
menggunakan dosimeter saku dan atau TLD BADGE
Pemantauan daerah kerja, termasuk penentuan tingkat radiasi dengan cara
pengukuran, dengan menggunakan alat ukur radiasi.

3. Pengawasan dosis radiasi sebelum masa kerja


a. Sebelum seorang pekerja mulai bekerja dengan radiasi, apabila pernah bekerja dengan
radiasi diharuskan menyampaikan catatan dosis radiasi yang pernah diterima oleh calon
pekerja radiasi dari instansi dimana ia bekerja

4. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja


- Petugas proteksi radiasi berkewajiban melakukan pemantauan dosis radiasi yang
diterima pekerja radiasi terus menerus selama masa kerja dan apabila pekerja radiasi
menerima dosis (NBRT 5 rem) maka petugas segera menyelidiki sebab-sebabnya serta
melakukan tindakan koreksi. Untuk itu petugas berkewajiban juga mencatat dosis
radiasi yang diterima pekeraja radiasi setiap bulannya ke dalam kartu dosis

5. Pengawasan dosis radiasi setelah masa kerja


- Jika pekerja radiasi memutuskan hubungan kerja atau dipindahkan kebagian lain maka
pekerja radiasi tersebut harus diperiksa kesehatannya melalui hasil Lab terlebih dahulu
secara teliti dan menyeluruh oleh dokter perusahaan, dan berhak memperoleh catatan
dosis yang pernah diterima selama bekerja dan kesehatan selama bekerja sebagai
pekerja radiasi

6. Kecelakaan
- Jika terjadi kecelakaan radiasi Petugas Proteksi Radiasi harus segera melakukan
penilaian penerimaan dosis radiasi dari para pekerja yang terlibat dan segera melakukan
penanggulangan kecelakaan tersebut
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 25/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 25 dari 33

7. Kartu dosis
- Untuk setiap pekerja radiasi disediakan kartu dosis yang berisi hasil evaluasi film
badge, kartu dosis tersebut disimpan dibawah pengawasan Pengusaha Instalasi selama
paling sedikit 30 tahun

8. Pemeriksaan Kesehatan bagi calon Pekerja Radiasi


- Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan sedikitnya sekali dalam
setahun.
- Pemeriksaan ini harus meliputi pemeriksaan umum dan juga pemeriksaan khusus pada
organ tubuh yang dianggap peka terhadap radiasi serta mengadakan pemeriksaan
lanjutan atau perawatan kesehatan yang dianggap perlu oleh dokter. Juga apabila ada
pekerja yang dalam waktu singkat telah menerima dosis lebih dari 10 rem, harus
menjalani memeriksaan kesehatan secara intensif dan terperinci.

9. Pemeriksaan Kesehatan Selama Masa kerja


- Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan sedikitnya setahun sekali
dalam setahun atau lebih bergantung pada dosis radiasi yang diterima oleh pekerja
- Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan umum dan juga pemeriksaan khusus pada organ
tubuh yang peka terhadap radiasi dan pemeriksaan lanjutan atau perawatan kesehatan
yang dianggap perlu oleh dokter

10. Pemeriksaan kesehatan setelah masa kerja


- Jika pekerja radiasi akan memutuskan hubungan kerja atau dipindahkan kebagian lain
harus diperiksa kesehatannya terlebih dahulu secara teliti dan menyeluruh oleh dokter
perusahaan atas beban perusahaan.

11. Kartu Kesehatan


- Untuk setiap pekerja radiasi disediakan kartu kesehatan yang berisi semua hasil
pemeriksaan kesehatan, kartu kesehatan tersebut disimpan dibawah pengawasan
Pengusaha Instalasi selama paling sedikit 30 tahun

12. Penyimpanan Dokumen

- Pengusaha instalasi harus tetap menyimpan dokumentasi yang memuat catatan dosis,
hasil pemanauan daerah kerja, hasil pemantauan lingkungan dan kartu kesehatan
pekerja selama 30 tahun, terhitung sejak pekerja radiasi berhenti bekerja. Semua
dokumen ini penting dan dapat dijadikan bukti di waktu yang akan datang apabila
terjadi tuntutan dari pekerja.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 26/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juni 2017
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 26 dari 33

Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007 tentang
Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum bekerja, selama bekerja
paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan hubungan kerja.

IV.1.2.Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien

Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami memastikan bahwa paparan


medik pasien serendah mungkin namun dapat menghasilkan citra radiografi yang layak
terbaca untuk keperluan diagnosa. Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan
dengan cara:

a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai dengan keahliannya;


b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah dipahami;
c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa;
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi;
e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan segera memperbaiki jika hasil uji
tidak andal ataupun andal dengan perbaikan.

Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan tidak digunakan
untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat mobile, keselamatan pasien atau
masyarakat di sekitarnya menjadi concern manajemen RS Aulia oleh karenanya
pengoperasian pesawat mobile harus disertai dengan perisai radiasi mobile untuk melindungi
pasien lain dan masyarakat. Untuk membatasi dosis yang diterima pasien tidak melebihi dosis
panduan yang telah ditetapkan, maka radiografer harus selalu mengecek:

1.Luas lapangan penyinaran sesuai dengan kebutuhan objek yang akan dianalisa
2.Menggunakan kV kecil dan mAs besar, sehingga waktu penyinaran sesingkat mungkin
3.Mengkalibrasi kV, mA dan arah berkas radiasi minimal setahun sekali

IV.1.3.Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien

Selama penyinaran pendamping pasien (keluarga pasien) tidak diperkenankan berada di


ruang radiologi, dan apabila memang diperlukan kehadiran pendamping pasien, maka
pendamping pasien harus dilengkapi dengan Apron
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 27/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 27 dari 33

IV.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

Di fasilitas radiologi RS Aulia potensi kecelakaan dapat disebabkan oleh kesalahan prosedur
pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari pesawat sinar-X, ataupun karena faktor
manusia yang menyebabkan penerimaan dosis berlebih. Jika terjadi keadaan darurat,
manajemen RS Aulia menetapkan prosedur penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan
mematikan panel kendali pesawat, mencabut sakelar, memutuskan aliran listrik, mencatat
detil posisi, arah berkas, dan kondisi eksposi. Petugas akan memberitahu kepada PPR.
Rekaman kejadian akan dibuat dalam bentuk laporan kejadian dan disampaikan ke
BAPETEN.

A. Keadaaan darurat/potensi kejadian abnormal yang dapat terjadi secara spesifik dan relevan
dengan teknologi peralatan yang digunakan, misalnya jika ada hasil pengukuran paparan
radiasi melebihi batas yang ditentukan oleh pabrikan, maka akan dicari sumber/titik mana
saja yang bocor/yang melebihi batas dosis dan akan diperbaiki

B. Prosedur penanggulangan sebagaimana tersebut pada butir A


a. Dalam hal terjadi kecelakaan radiasi, pengusaha instalasi harus melakukan upaya
penanggulangan
b. Dalam upaya penanggulangan kecelakaan radiasi sebagaimana dimaksud dalam hal
tersebut diatas keselamatan manusia harus diutamakan
c. Dalam hal terjadikecelakaan radias, pengusaha instalasi haarus segera melaporkan
terjadinya kecelakaan radiasi dan upaya penanggulangannya kepada BAPETEN
d. Pengusaha instalasi yang mempunyai instalasi dengan potensi dampak radiologi tinggi
harus memiliki rencana penanggulangan keadaan darurat untuk mengatasi potensi
bahaya dan kecelakaan radiasi yang mungkin terjadi selama pengoperasian instalasi
tersebut
e. Rencana penanggulangan keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam hal tersebut
diatas dibuat oleh pengusaha instalasi, sekurang-kurangnya harus membuat:
a. Jenis/klasifikasi kecelakaan yang mungkin terjadi pada instalasi\
b. Upaya penanggulangan terhadap jenis/klasifikasi kecelakaan tersebut
c. Organisasi penanggulangan keadaan darurat
d. Prosedur Penanggulangan keadaan darurat
e. Peralatan penanggulangan yang harus disediakan dan perawatannya
f. Personil penanggulangan keadaan darurat
g. Latihan Penanggulangan keadaan darurat
h. Sistem komunikasi dengan pihak lain yang terkait dalam penanggulangan keadaan
darurat

C. Personil yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan penanggulangan


1. Pemegang izin
2. Petugas Proteksi Radiasi
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 28/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 28 dari 33

Kecelakaan radiasi adalah kejadian diluar dugaan yang memungkinkan timbulnya bahaya
radiasi dan kontaminasi baik bagi pekerja radiasi maupun non pekerja radiasi. Sedangkan
prosedur penanggulangan keadaan darurat / kecelakaan radiasi adalah tahapan tindakan
dalam menghadapi suatu kejadian diluar dugaan yang berpotensi menimbulkan bahaya
radiasi, dalam rangka menekan serendah mungkin kerugian dan resiko bahaya radiasi bagi
pekerja, masyarakat dan lingkungan.

1. Kemungkinan penyebab kecelakaan

1. Kegagalan prosedur
Prosedur tidak tepat Prosedur kurang lengkap
2. Kesalahan operator
Tidak melakukan survey radiasi Tidak mengikuti prosedur Tidak menggunakan
perlengkapan proteksi radiasi Salah menghitung paparan radiasi Kesalahan manusia (
lalai, sembrono dll )
3. Kegagalan peralatan
Alat ukur rusak / salah baca / tidak terkalibrasi Alat proteksi rusak ( apron, wadah
pelindung dll. )
4. Sebab lain
Kebakaran , ledakan , pecah dan lain-lain Bencana alam ; gempa, banjir dan lain-lain

2. Tindakan bila terjadi kecelakaan

1. Evakuasi korban
2. Perkirakan dosis radiasi
3. Tentukan klasifikasi kecelakaan
Kecil, berdampak hanya pada ruangan kerja tertentu.
Sedang, berdampak hanya dalam gedung instalasi.
Parah, berdampak hingga ke lingkungan sekitar.
4. Lokalisir tempat terjadinya kecelakaan
5. Susun rencana pengamanan
6. Laporkan ke instansi terkait.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 29/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 29 dari 33

BAB V REKAMAN DAN LAPORAN

V.1. Keadaan Operasi Normal

Dibuatnya beberapa formulir yang dijadikan menjadi sebuah buku untuk beberapa
pencatatan yang penting antara lain :

- Kartu Kesehatan
- Kartu kesehatan berisi data pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap tahun yang meliputi
pemeriksaan lab yakni : lekosit, led, basofit, eosinofil, batang, segmen, limfosit, monosit
jumlah eritrosit, jumlah trombosit, ht , morfologi dan pemeriksaan thorax

- Kartu dosis
- Kartu dosis adalah kartu yang berisi data hasil pemantauan perorangan yang diterima
dengan menggunakan monitor radiasi perorangan yang digunakan yakni, tld badge.
Setiap pekerja radiasi mempunyai satu berkas yang berisi hasil pemantauan melalui
evaluasi tld badge yang dilaporkan setiap bulannya. Dokumen ini disimpan selama 30
tahun terhitung sejak pekerja radiasi tidak/berhenti bekerja.

- Loogbook
- Berisi tentang data pasien yang dilakukan pemeriksaan pada ruang pemeriksaan tertentu
yang berisikan : tanggal dilakukan pemeriksaan, nama, usia, alamat, nomor foto, dokter
pengirim, jenis pemeriksaan, posisi pemeriksaan, penggunaan factor exposi, banyaknya
pengambilan exposi, jumlah pemakaian film, paraf petugas dan keterangan yang berisi
penjelasan mengenai pengambilan exposi yang berlebih atau terjadi pengulangan foto.
Dokumen ini menjadi bukti terhadap pasien telah dilakukan pemeriksaan dengan sinar-X

- Daftar inventarisasi
- Daftar invenaris berisikan data pesawat yang terhadap di radiology serta keteragan
lainnya yang meliputi : nama yang ruangan terhadap pesawat sinar-x, merk pesawat, data
tabung yang terdiri dari merk, type dan no. Seri kemudian kondisi maksimum pesawat
(kV, mAs, mA) kondisi pesawat saat ini dan keterangan atau catatan yang berisikan
kapan pesaat di install dan bagaimana keadaan saat ini.

- Loogbook perawatan dan perbaikan


- Data yang berisikan masing-masing pesawat yang berisikan perjalanan perawatan serta
perbaikan yang dilakukan. Format loogbook ini berisikan no, tanggal, bagian yang
dirawat/diperbaiki terinci tiap bagian dan type serta no. Seri jenis kerusakannya,
perawatan/perbaikan nama/paraf teknisi dan keterangan catatan.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 30/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 30 dari 33

V. 2. Sistem Rekaman Meliputi :

1. Paparan Personil
2. Pengukuran radiasi yang meliputi dosisi dan laju dosis
3. Uji kepatuhan
4. Audit dan peninjauanprogram keselamatan radiasi
5. Laporan investigasi kecelakaan
6. Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
7. Modifikasi fasilitas
8. Pelatihan yang diberikan
9. Bukti pemeriksaan kesehatan petugas

Untuk menjamin agar setiap pekerja dapat bekerja dengan aman, hal-hal tersebut dibawah ini
harus terpenuhi yaitu :
1. Tersedia peraturan kerja dengan radiasi dan mengerti penggunaannya
2. Petunjuk kerja harus telah diberikan dan dipahami cara pelaksanaannya
3. Harus menggunanakan Film Badge / TLd Badge selama bekerja dengan sumber radiasi dan
apabila mungkin gunakanlah dosimeter saku
4. Survey meter harus tersedia dan selalu dalam keadaan baik
5. Waktu : gunakan waktu sependek mungkin berada di medan radiasu, dosisi yang diterima
berbanding lurus dengan lamanya penyinaran
6. Jarak : dengan menambah jarak antara sumber radiasi dengan seseorang akan memperkecil
bahaya, radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
7. Penahan radiasi / sheilding : dengan menempatkan penahan radiasi / sheilding anatara
sumber radiasi dengan operator, maka dosis radiasi yang diterima dapat diturunkan ke tingkat
dosis radiasi yang aman

Manajemen RS Aulia mengendalikan dan mencantumkan rekaman terkait program proteksi


dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman lengkap, mudah dibaca, mudah
diidentifikasi dan tersedia saat akan digunakan. Rekaman terkait program proteksi yang kami
pelihara, antara lain:

a. data inventarisasi pesawat sinar-X;


b. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan;
c. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan lingkungan;
d. sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X;
e. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung;
f. hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi;
g. penggantian komponen pesawat sinar-X;
h. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi; dan
i. hasil pemantauan kesehatan pesonil.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 31/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 31 dari 33

Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen RS Aulia menyimpan
dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi
dalam jangka waktu: Paling kurang 5 (lima) tahun untuk; dan
• hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja;
• hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas;

Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari
pekerjaannya;
• hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
• hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi.

Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.

Uraian rekaman Keterangan

Hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau


kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan
di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima
Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja
Radiasi

Tabel 9. Rekaman penggantian tabung pesawat Sinar-X.

Data tabung sinar-X lama Tanggal penggantian Data tabung sinar-X baru

No Ijin No. Ijin


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 32/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 32 dari 33

Tabel 10. Rekaman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi personil

Profesi sebagai Nama pekerja Latar belakang Pelatihan yang Rencana atau
radiasi pendidikan pernah diikuti Waktu
pelaksanaan
PPR Deni Tiko Bahagia DIV Radiologi

Dokter Ahli Dr. Abdullah Spesialis


Radiologi Bachmid Sp.Rad Radiologi

Radiografer Eko Hermansyah DIII Radiologi

Radiografer Leonsius DIII Radiologi


PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 33/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 33 dari 33

V.2. Keadaaan Darurat

Kami bertanggungjawab dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan,


melaporkan terjadinya kecelakaan dan upaya penanggulangannya ke BAPETEN. Keadaan
darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam melalui telepon, faksimili,
atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan, laporan secara tertulis akan disampaikan
lengkap sesuai kronologi ke BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari setelah laporan awal.
Keadaan darurat / kecelakaan radiasi yang berhubungan dengan kerusakan peralatan atau
penerimaan dosis radiasi berlebih harus dicatat dan dilaporkan untuk selanjutnya dievaluasi.
Pencatatan dan pelaporan terkait keadaan darurat / kecelakaan radiasi meliputi :

1. Hari dan tanggal kejadian


2. Lokasi kejadian
3. Pesawat atau alat yang digunakan.
4. Jenis kejadian
5. Pekerja radiasi yang terlibat.
6. Perkiraan dosis yang diterima
7. Saksi kejadian
8. Penggambaran / gambar situasi kejadian
9. Tindakan penanggulangan yang dilakukan.
10. Laporan dibuat oleh PPR dan diserahkan ke Bapeten oleh pengusaha instalasi dengan
alamat :

Pusat Kordinasi dan Pengendalian Operasi Kesiap-siagaan Nuklir Telp. – Fax : ( 021 )
6356518 - ( 021 ) 6302187
E – mail : sos@bapeten.org:darurat@centrin.net.id Badan Pengawas Tenaga Nuklir JL.
Gajah Mada No. 8 Jakarta 10120

Keadaan Darurat
1. Hentikan operasi instalasi, keluarkan penderita dari medan radiasi
2. Amankan daerah sekitar kecelakaan dan tidak seorang pun boleh memasuki daerah
tersebut apabila dikhawatirkan adanya ledakan yang dapat degera timbul atau keadaan
darurat lainnya
3. Perkirakan dosis radiasi dan tentukan tingkat kecelakaan
4. Segera meminta bantuan ke instansi terkait bila diperlukan
5. Ukur tingkat/brsar radioaktifasi yang mungkin melekat pada tubuh penderita
6. Kelompokan penderita menurut tingkat dosis yang menerima
7. Lakukan dekontaminasi apabila perlu
8. Susun rencana pengamanan sumber radiasi sesuai prosedur dengan memperhatikan
keselamataan manuasi harus diutamakan

Anda mungkin juga menyukai