Dok : 01/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :
RS AULIA 21 juni 2018
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta
Selatan 12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; Revisi :
7866057
Halaman 1 dari 33
LEMBAR PENGESAHAN
Pimpinan
RS Aulia
II.1. Struktur Organisasi (jika penyelenggara dalam bentuk organisasi) ................ Hal 9
BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN Hal 15
PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI ...............................
IV. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal .............................. Hal 21
IV.2.
Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Hal 28
.....................................................
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN Hal 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan terencana
untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Program ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang
Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan
mempertimbangkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi
Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang
Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan keselamatan
Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup RS
Aulia berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi pengion direncanaka , dan
dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkanoleh BAPETEN dan menjamin paparan
radiasi di tekan serendah rendahnya. Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan
masyarakat tidak boleh melebihi Nilai Batas Dosis ( NBD ) yang ditetapkan oleh
BAPETEN
1.2. Tujuan
1.3.1 Pendahuluan
Program Proteksi dan Keselamatan ini mengatur tentang keselamatan radiasi terhadap pasien,
pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup dalam pemanfaatan pembangkit radiasi pengion
untuk keperluan medik di lingkungan RS Aulia
1.3.3. Deskripsi Fasilitas, Pesawat Sinar-X dan Peralatan Penunjang dan Perlengkapan
Proteksi Radiasi
Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang dan perlengkapan Proteksi radiasi berisi
tentang deskripsi sinar-X yang di gunakan, spesifikasi pesawat, dan peralatan penunjang dan
perlengkapan radiasi seperti adanya alat survey meter dan film badge datau tld badge yang
harus di pakai setiap pekerja radiasi untuk mengontrol radiasi yang digunakan Perlengkapan
proteksi radiasi dan alat ukur radiasi harus sesuai standar, baik jumlah dan jenisnya serta
memiliki kinerja yang optimal yang dinyatakan oleh instansi berwenang melalui pemeriksaan
oloeh tenaga ahli dan instansi yang berwenang. Kegiatan pemeriksaan meliputi :
- Rencana pemasangan perlengkapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi.
- Memastikan kebenaran pemasangan perlengkapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi.
- Pengujian berkala efektifitas teknis dari perlengkapan proteksi radiasi.
- Pengujian berkala terhadap kesesuaian pemakaian alat ukur dan akurasi kinerja alat ukur.
1.3.4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi Prosedur Proteksi dan Keselamatan
Radiasi untuk Personil Keselamatan radiasi dimaksudkan sebagai usaha untuk melindungi
personil dari kemungkinan terjadinya efek biologi yang merugikan dengan cara :
A. Pemantauan
B. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja
C. Pengawasan dosis radiasi sebelum masa kerja
D. Pengawasan dosis radiasi selama masa kerja
E. Pengawasan dosis radiasi setelah masa kerja
F. Kartu dosis
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 07/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 7 dari 33
4. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Untuk Pasien Untuk membatasi dosis yang diterima
pasien tidak melebihi dosis panduan yang telah ditetapkan, maka radiografer harus selalu
mengecek:
1. Menghapus ( refresh ) IP CR sapaya tidak terjadi fog
2. Menggunakan film cepat
3. Luas lapangan penyinaran sesuai dengan kebutuhan objek yang akan dianalisa
4. Menggunakan kV kecil dan mAs besar, sehingga waktu penyinaran sesingkat mungkin
5. Mengkalibrasi kV, mA dan arah berkas radiasi minimal setahun sekali
1.3.5. Rekaman dan Laporan Rekaman dan Laporan Radiasi, dibuatnya beberapa formulir
yang dijadikan menjadi sebuah buku untuk beberapa pencatatan yang penting antara lain :
- Kartu Kesehatan
- Kartu dosis
- Loogbook
- Daftar inventarisasi
- Loogbook perawatan dan perbaikan
1. Paparan Personil
2. Pengukuran radiasi yang meliputi dosisi dan laju dosis
3. Uji kepatuhan
4. Audit dan peninjauan program keselamatan radiasi
5. Laporan investigasi kecelakaan
6. Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
7. Modifikasi fasilitas
8. Pelatihan yang diberikan
9. Bukti pemeriksaan kesehatan petugas
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 08RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 8 dari 33
1.4. Definisi
Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena
energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
BAB II
PT.LIAVANSYA UTAMA
DIREKTUR RS AULIA
PPR RS AULIA
No. KTP :
Masa berlaku :
Nomor SIP :
Masa berlaku :
Masa berlaku :
4. Radiografer
Nomor STR : -
Masa berlaku : Sedang Dalam Proses Perpanjangan STR
5. Radiografer
Nama : Leonsius
Nomor STR :
Masa berlaku :
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No. Dok : 12/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 12 dari 33
1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan
keselamatan radiasi
b. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang pekerjaannya
c. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang bekerja
dalam Penggunaan pesawat sinar-X;
d. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara reguler;
e. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap tahun;
f. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi pengion;
g. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
h. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proteksi dan
keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
i. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau TLD
badge setiap bulan;
j. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi;
dan
h. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat sinar-
X yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.
4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang
pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang
diterima pasien sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
5. Fisikawan medis
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber daya
manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radiasi;
b. Menyelenggarakan uji kesesuaian pesawat sinar-X apabila fasilitas tersebut memiliki
peralatan yang memadai;
c. Melakukan perhitungan dosis terutama untuk menentukan dosis janin pada wanita
hamil;
d. Merencanakan, melaksanakan, dan supervisi prosedur jaminan mutu apabila
dimungkinkan;
e. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi;
f. Berpartisipasi pada penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan Proteksi Radiasi;
dan
g. Bersama Dokter Spesialis Radiologi dan Radiografer, memastikan kriteria
penerimaan mutu hasil pencitraan dan justifikasi dosis yang diterima oleh pasien.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 14/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal : 01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 14 dari 33
II.3. Pelatihan
BAB III
Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RS Aulia dengan spesifikasi
pembagian ruang sebagai berikut :
Keterangan :
Pembagian daerah kerja pada RS Aulia terbagi atas Daerah Pengendalian dan/atau
Daerah Supervisi.Manajemen RS Aulia berupaya melindungi masyarakat dengan mencegah
akses masyarakat ke Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian
dilakukan dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah
terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian. Ruang radiologi juga
dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar pintu masuk yang menyala saat ruang radiologi
digunakan. RS Aulia memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.
III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama instansi melakukan tindakan
proteksi dan keselamatan radiasi dengan:
- TLD Badge
- Sarung Tangan Pb
Untuk mengetahui besarnya paparan radiasi yang diterima pekerja radiasi dalam satu periode
waktu. TLD badge ini setiap 3 Bulan dikirimkan ke Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan
Lingkungan ( Koperasi JKRL ) untuk dievaluasi.
• tingkat kehitaman film tergantung dari banyak dosis radiasi yang mengenai emulsi AgBr
menjadi ion Ag+ dan Br –
Keuntungan :
• Mempunyai sifat akumulasi yang baik
• Dapat membedakan jenis dan energi radiasi (ada filter) : plastik, Al, Cu, campuran Sn &Pb,
campuran Cd &Pb.
• Range pengukuran untuk : gamma 10 mR - 1800 R, beta 50 mrad – 1000 rad.
• Dapat disimpan untuk keperluan dokumentasi
• Jangkauan pemantauan dosis radiasi lebih panjang
Kelemahan :
• Film harus diproses secara khusus
• Membutuhkan alat densitometer untuk membaca tingkat kehitaman film.
• Film hanya dapat digunakan selang waktu 6 bulan, film harus diproses sebelum masa
tersebut
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 20/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 20 dari 33
III.3.2. Daerah Supervisi, didaerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi dengan
mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari
NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tigapersepuluh) NBD pekerja
radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu Nama instansi:
a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang
jelas; dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.
NamaPeralatan Jumlah
TLD/film badge 10
Apron 1
Tabir radiasi mobile 1 Ukuran: 100 cm x 200 cm
Sarung tangan 1
Dosimeter saku -
Pelindung tiroid -
Pelindung gonad/ovarium -
KacamataPb -
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 21/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 21 dari 33
BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
Persiapan:
a. Seluruh Personil memakai alat monitor perorangan / film badge
b. Menyalakan lampu merah dan pintu ruang radiologi telah ditutup rapat
c. Mengoperasikan pesawat rontgen dengan menekan tombol switch On
d. Mengatur kV dan mA yang akan digunakan dengan mengatur kV dan mA sesuai dengan
permintaan dokter dan umur dari larutan cuci film
e. Mengganti baju pasien dengan baju pemeriksaan dan melepas benda-benda logam yang ada
disekitar objek yang akan di analisa
f. Mengatur posisi film dan pasien dengan proyeksi yang akan di analisa
Pelaksanaan :
a. Mengatur posisi tube dan FFD sesuai dengan objek yang akan di analisa sesuai dengan
permintaan dokter
b. Mengatur luas lapangan yang diinginkan
c. Mengambil jarak terjauh dari pesawat sinar-X
d. Berlindung di balik dinding, ruang operator atau tabir Pb yang dilengkapi dengan kaca Pb
untuk pemantauan pasien.
e. Berdiri pada posisi berlawanan dengan arah berkas sinar-X ( dibelakang tabung pesawat sinar-
X)
f. Memakai apron bila diperlukan
Mematikan Pesawat :
a. Mematikan pesawat sinar-X dengan menurunkan line mA dan kV pada titik terendah / 0 lal u
tekan tombol switch off.
b. Posisikan tube ke tempat semula.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 22/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 22 dari 33
6. Kecelakaan
- Jika terjadi kecelakaan radiasi Petugas Proteksi Radiasi harus segera melakukan
penilaian penerimaan dosis radiasi dari para pekerja yang terlibat dan segera melakukan
penanggulangan kecelakaan tersebut
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 25/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 25 dari 33
7. Kartu dosis
- Untuk setiap pekerja radiasi disediakan kartu dosis yang berisi hasil evaluasi film
badge, kartu dosis tersebut disimpan dibawah pengawasan Pengusaha Instalasi selama
paling sedikit 30 tahun
- Pengusaha instalasi harus tetap menyimpan dokumentasi yang memuat catatan dosis,
hasil pemanauan daerah kerja, hasil pemantauan lingkungan dan kartu kesehatan
pekerja selama 30 tahun, terhitung sejak pekerja radiasi berhenti bekerja. Semua
dokumen ini penting dan dapat dijadikan bukti di waktu yang akan datang apabila
terjadi tuntutan dari pekerja.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 26/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juni 2017
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 26 dari 33
Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007 tentang
Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum bekerja, selama bekerja
paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan hubungan kerja.
Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan tidak digunakan
untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat mobile, keselamatan pasien atau
masyarakat di sekitarnya menjadi concern manajemen RS Aulia oleh karenanya
pengoperasian pesawat mobile harus disertai dengan perisai radiasi mobile untuk melindungi
pasien lain dan masyarakat. Untuk membatasi dosis yang diterima pasien tidak melebihi dosis
panduan yang telah ditetapkan, maka radiografer harus selalu mengecek:
1.Luas lapangan penyinaran sesuai dengan kebutuhan objek yang akan dianalisa
2.Menggunakan kV kecil dan mAs besar, sehingga waktu penyinaran sesingkat mungkin
3.Mengkalibrasi kV, mA dan arah berkas radiasi minimal setahun sekali
Di fasilitas radiologi RS Aulia potensi kecelakaan dapat disebabkan oleh kesalahan prosedur
pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari pesawat sinar-X, ataupun karena faktor
manusia yang menyebabkan penerimaan dosis berlebih. Jika terjadi keadaan darurat,
manajemen RS Aulia menetapkan prosedur penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan
mematikan panel kendali pesawat, mencabut sakelar, memutuskan aliran listrik, mencatat
detil posisi, arah berkas, dan kondisi eksposi. Petugas akan memberitahu kepada PPR.
Rekaman kejadian akan dibuat dalam bentuk laporan kejadian dan disampaikan ke
BAPETEN.
A. Keadaaan darurat/potensi kejadian abnormal yang dapat terjadi secara spesifik dan relevan
dengan teknologi peralatan yang digunakan, misalnya jika ada hasil pengukuran paparan
radiasi melebihi batas yang ditentukan oleh pabrikan, maka akan dicari sumber/titik mana
saja yang bocor/yang melebihi batas dosis dan akan diperbaiki
Kecelakaan radiasi adalah kejadian diluar dugaan yang memungkinkan timbulnya bahaya
radiasi dan kontaminasi baik bagi pekerja radiasi maupun non pekerja radiasi. Sedangkan
prosedur penanggulangan keadaan darurat / kecelakaan radiasi adalah tahapan tindakan
dalam menghadapi suatu kejadian diluar dugaan yang berpotensi menimbulkan bahaya
radiasi, dalam rangka menekan serendah mungkin kerugian dan resiko bahaya radiasi bagi
pekerja, masyarakat dan lingkungan.
1. Kegagalan prosedur
Prosedur tidak tepat Prosedur kurang lengkap
2. Kesalahan operator
Tidak melakukan survey radiasi Tidak mengikuti prosedur Tidak menggunakan
perlengkapan proteksi radiasi Salah menghitung paparan radiasi Kesalahan manusia (
lalai, sembrono dll )
3. Kegagalan peralatan
Alat ukur rusak / salah baca / tidak terkalibrasi Alat proteksi rusak ( apron, wadah
pelindung dll. )
4. Sebab lain
Kebakaran , ledakan , pecah dan lain-lain Bencana alam ; gempa, banjir dan lain-lain
1. Evakuasi korban
2. Perkirakan dosis radiasi
3. Tentukan klasifikasi kecelakaan
Kecil, berdampak hanya pada ruangan kerja tertentu.
Sedang, berdampak hanya dalam gedung instalasi.
Parah, berdampak hingga ke lingkungan sekitar.
4. Lokalisir tempat terjadinya kecelakaan
5. Susun rencana pengamanan
6. Laporkan ke instansi terkait.
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN No.Dok : 29/RO/LKS
RADIASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL Tanggal :01 Juli 2018
RS AULIA
Jl. Jeruk raya no 15, Jagakarsa Jakarta Selatan Revisi :
12620 Telp / Fax (021) 7270208 ; 7866057
Halaman 29 dari 33
Dibuatnya beberapa formulir yang dijadikan menjadi sebuah buku untuk beberapa
pencatatan yang penting antara lain :
- Kartu Kesehatan
- Kartu kesehatan berisi data pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap tahun yang meliputi
pemeriksaan lab yakni : lekosit, led, basofit, eosinofil, batang, segmen, limfosit, monosit
jumlah eritrosit, jumlah trombosit, ht , morfologi dan pemeriksaan thorax
- Kartu dosis
- Kartu dosis adalah kartu yang berisi data hasil pemantauan perorangan yang diterima
dengan menggunakan monitor radiasi perorangan yang digunakan yakni, tld badge.
Setiap pekerja radiasi mempunyai satu berkas yang berisi hasil pemantauan melalui
evaluasi tld badge yang dilaporkan setiap bulannya. Dokumen ini disimpan selama 30
tahun terhitung sejak pekerja radiasi tidak/berhenti bekerja.
- Loogbook
- Berisi tentang data pasien yang dilakukan pemeriksaan pada ruang pemeriksaan tertentu
yang berisikan : tanggal dilakukan pemeriksaan, nama, usia, alamat, nomor foto, dokter
pengirim, jenis pemeriksaan, posisi pemeriksaan, penggunaan factor exposi, banyaknya
pengambilan exposi, jumlah pemakaian film, paraf petugas dan keterangan yang berisi
penjelasan mengenai pengambilan exposi yang berlebih atau terjadi pengulangan foto.
Dokumen ini menjadi bukti terhadap pasien telah dilakukan pemeriksaan dengan sinar-X
- Daftar inventarisasi
- Daftar invenaris berisikan data pesawat yang terhadap di radiology serta keteragan
lainnya yang meliputi : nama yang ruangan terhadap pesawat sinar-x, merk pesawat, data
tabung yang terdiri dari merk, type dan no. Seri kemudian kondisi maksimum pesawat
(kV, mAs, mA) kondisi pesawat saat ini dan keterangan atau catatan yang berisikan
kapan pesaat di install dan bagaimana keadaan saat ini.
1. Paparan Personil
2. Pengukuran radiasi yang meliputi dosisi dan laju dosis
3. Uji kepatuhan
4. Audit dan peninjauanprogram keselamatan radiasi
5. Laporan investigasi kecelakaan
6. Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
7. Modifikasi fasilitas
8. Pelatihan yang diberikan
9. Bukti pemeriksaan kesehatan petugas
Untuk menjamin agar setiap pekerja dapat bekerja dengan aman, hal-hal tersebut dibawah ini
harus terpenuhi yaitu :
1. Tersedia peraturan kerja dengan radiasi dan mengerti penggunaannya
2. Petunjuk kerja harus telah diberikan dan dipahami cara pelaksanaannya
3. Harus menggunanakan Film Badge / TLd Badge selama bekerja dengan sumber radiasi dan
apabila mungkin gunakanlah dosimeter saku
4. Survey meter harus tersedia dan selalu dalam keadaan baik
5. Waktu : gunakan waktu sependek mungkin berada di medan radiasu, dosisi yang diterima
berbanding lurus dengan lamanya penyinaran
6. Jarak : dengan menambah jarak antara sumber radiasi dengan seseorang akan memperkecil
bahaya, radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
7. Penahan radiasi / sheilding : dengan menempatkan penahan radiasi / sheilding anatara
sumber radiasi dengan operator, maka dosis radiasi yang diterima dapat diturunkan ke tingkat
dosis radiasi yang aman
Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen RS Aulia menyimpan
dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi
dalam jangka waktu: Paling kurang 5 (lima) tahun untuk; dan
• hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja;
• hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas;
Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari
pekerjaannya;
• hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
• hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi.
Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.
Data tabung sinar-X lama Tanggal penggantian Data tabung sinar-X baru
Profesi sebagai Nama pekerja Latar belakang Pelatihan yang Rencana atau
radiasi pendidikan pernah diikuti Waktu
pelaksanaan
PPR Deni Tiko Bahagia DIV Radiologi
Pusat Kordinasi dan Pengendalian Operasi Kesiap-siagaan Nuklir Telp. – Fax : ( 021 )
6356518 - ( 021 ) 6302187
E – mail : sos@bapeten.org:darurat@centrin.net.id Badan Pengawas Tenaga Nuklir JL.
Gajah Mada No. 8 Jakarta 10120
Keadaan Darurat
1. Hentikan operasi instalasi, keluarkan penderita dari medan radiasi
2. Amankan daerah sekitar kecelakaan dan tidak seorang pun boleh memasuki daerah
tersebut apabila dikhawatirkan adanya ledakan yang dapat degera timbul atau keadaan
darurat lainnya
3. Perkirakan dosis radiasi dan tentukan tingkat kecelakaan
4. Segera meminta bantuan ke instansi terkait bila diperlukan
5. Ukur tingkat/brsar radioaktifasi yang mungkin melekat pada tubuh penderita
6. Kelompokan penderita menurut tingkat dosis yang menerima
7. Lakukan dekontaminasi apabila perlu
8. Susun rencana pengamanan sumber radiasi sesuai prosedur dengan memperhatikan
keselamataan manuasi harus diutamakan