Moewardi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4
1.1 Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 4
1.1.1. Tujuan Umum ....................................................................................... 4
1.1.2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 5
1.2 Sistematika Penulisan .................................................................................. 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
GAMBARAN UMUM ........................................................................................... 6
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA ............................................................... 6
2.1 Sejarah Singkat RSUD Dr. Moewardi ......................................................... 6
2.1.1 Jaman penjajahan Belanda sampai tahun 1942..................................... 6
2.1.2 Jaman Pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945. ........................... 6
2.1.3 Jaman Kemerdekaan ............................................................................. 6
2.2 Gambaran Umum RSUD Dr. Moewardi ..................................................... 9
2.2.1 IDENTITAS........................................................................................ 10
2.2.2 Visi, Misi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi.......................................... 10
2.2.3 PEMELIHARAAN FASILITAS MEDIK .......................................... 11
2.2.4 PELAYANAN UNGGULAN ............................................................ 11
2.2.5 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA ........................... 12
2.2.6 STRUKTUR INSTALASI.................................................................. 12
BAB III ................................................................................................................. 16
INSTALASI PEMELIHARAAN FASILITAS MEDIK (IPFM) ......................... 16
3.1 Pengertian IPFM ........................................................................................ 16
3.2 Standar Pelayanan dan Pedoman Instalasi Pemeliharaan .......................... 16
3.3 Administrasi dan Pengolahan ..................................................................... 17
3.4 Staf dan Pimpinan ...................................................................................... 20
3.5 Fasilitas dan Peralatan ................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang memungkinkan
mahasiswa DIII Teknik Elektromedik untuk mendapatkan pengalaman nyata
tentang praktek lapangan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, belajar bertanggung
jawab terhadap profesi, mengembangkan hubungan interpersonal, internalisasi
profesional, pemahaman aspek sosial dari setting kesehatan, dan konsolidasi teori
ke dalam praktek.
Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diikuti mahasiswa tingkat III
semester VI Akademi Teknik Elektro Medik Semarang dengan lahan PKL adalah
Rumah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. Untuk memenuhi syarat
Praktek Kerja Lapangan, maka setiap mahasiswa diwajibkan menyusun laporan
yang membahas 3 (tiga) peralatan medis secara blok diagram dengan cara
pengoperasiannya, perawatan dan perbaikan alat-alat medis serta penambahan
tentang managemen Rumah Sakit terutama IPFM.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
2.1 Sejarah Singkat RSUD Dr. Moewardi
Sebelum menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi seperti
sekarang ini, terjadi tiga tahap pembentukan dalam prosesnya, yaitu :
2.1.1 Jaman penjajahan Belanda sampai tahun 1942.
Pada waktu itu kota Surkarta terdapat tiga buah Rumah Sakit
Partikelir atau Swasta, dengan :
A. Zieken Zorg, berkedudukan di Mangkubumen dengan nama
Islandsch Ziekenhuis der Verreniging Zieken Zorg dengan besluit
tertanggal 1 Oktober tahun 1942 atas nama Karl Lodewijk
Nouman Jacobus Geroundus.
B. Zending Ziekenhius berkedudukan di Jebres, milik Zending atau
Yayasan Kristen, yang sampai sekarang terkenal dengan nama
Yayasan Kesehatan Kristen Untuk Umum (YAKKUM).
C. Panti Rogo, adalah rumah sakit milik dari Pemerintah kesunanan
Kraton Surakarta. Pada waktu permulaan berdirinya rumah sakit
tersebut hanya digunakan untuk perawatan bagi kerabat serta abdi
dalam Keraton Surakarta. Akan tetapi akhirnya dipergunakan juga
untuk pelayanan serta perawatan bagi masyarakat umum.
2.1.2 Jaman Pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945.
Waktu itu Rumah Sakit Zieken Zorg juga dipakai sebagai
rumah sakit “intemeringakamp” tetapi pindah ke Jebres menempati
Zending Ziekenhuis yang kemudian bernama Rumah Sakit Dr.
Moewardi. Sedangkan Zending Ziekenhuis harus pindah ke
belakang dimana didirikan Rehabilitasi Centrum (RC)
Prof.Dr.Soeharso.
2.1.3 Jaman Kemerdekaan
A. Pada tahun 1945-1948 Rumah Sakit atau Zieken Zorg
digunakan sebagai rumah sakit “Tentara” sampai dengan
2.2.1 IDENTITAS
Nama rumah sakit : RSUD Dr. Moewardi
Pemilik : Pemerintah Propinsi Jawa Tengah
Jumlah tempat tidur : 808 TT
Dasar hukum :
SKB Mentari Kesehatan
No.554/Menkes/SKB/X/1981 dan Menteri Dalam
Negeri No.3241/1981
Perda No. 3/97, Tentang Struktur Organisasi dan
Kerja RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Perda No. 14/1999, Tentang Perubahan RSDM
menjadi RS Unit Swadana
Perda 5/2003 tentang Tarif Retribusi pelayanan
RSDM.
Tujuan RSDM
(SK. Direktur RSDM No. 800/1848/1997)
Mengupayakan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal bagi masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Dengan
menyelenggarakan pelayanan melalui upaya penyembuhan,
pemulihan kesehatan dan meringankan penderiaan pasien serta
asuhan keperawatan disamping upaya pencegahan maupun
peningkatan kesehatan.
Sebagai pusat rujukan wilayah Surakarta dan sekitarnya serta
tempat pendidikan dan latihan yang handal bagi calon-calon
dokter, dokter spesialis maupun tenaga kesehatan lainnya.
2.2.3 PEMELIHARAAN FASILITAS MEDIK
Air : PDAM (1 dan 2), artesis (150m), Hydropor
dengan tower
Listrik : PLN (2,5 MVA)
Genset : 3 buah (630KVA, 500 KVA, 1000KVA)
UPS : Ged. IBS (30 KVA), Ged. Aster (15 KVA)
Lift :10 buah (Ged. Anggrek 2 buah, Ged. Mawar, Ged.
Melati, Ged. Aster 2 buah, Ged. Cendana 2 buah,
Ged. Phonex, Ged. Radiologi)
IPAL : Pompa limbah 3 buah
cair : 2 unit Biodetox (125 dan 250 m/jam)
Infeksius : Incenerator (1 m3/jam)
Gas medis : Ged. IBS-IPI, Ged. Anggrek, Ged. Cendana ,Ged.
Phonex, Ged. IGD, Aster, Melati HCU Neonatus
Boiler : 2 x 2.500 kg
2.2.4 PELAYANAN UNGGULAN
a. Safe community
b. Paviliun Cendana
c. Klinik Geriatri
d. Klinik Nyeri
BAB III
INSTALASI PEMELIHARAAN FASILITAS MEDIK (IPFM)
3.1 Pengertian IPFM
Instalasi Pemeliharaan Fasilitas Medik adalah suatu unit fungsional untuk
melaksanakan kegiatan, agar fasilitas yang menunjang pelaksanaan pelayanan
kesehatan di rumah sakit yaitu fasilitas peralatan medis agar selalu dalam keadaan
layak pakai. Dalam kedudukan ini berada langsung dibawah serta bertanggung
jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
3.2 Standar Pelayanan dan Pedoman Instalasi Pemeliharaan
1. Pengertian
Instalasi Pemeliharaan Fasilitas Medik adalah suatu unit kerja yang
melakukan agar fasilitas seperti prasarana dan peralatan medik rumah
sakit selalu dalam keadaan baik guna menunjang pelayanan rumah sakit.
Dalam kegiatan dan kedudukan IPFM dipimpin oleh seorang
Kepala Instalasi dan berada dibawah serta bertanggung jawab kepada
Direktur Rumah Sakit dimana dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh
Wakil Direktur Umum.
2. Falsafah dan Tujuan
a. Falsafah
Mengoptimalkan sumber daya yang ada di IPFM sehingga dapat
dimanfaatkan agar berdaya guna dan berhasil guna untuk
menunjang pelayanan kesehatan rumah sakit yaitu instalasi
pemeliharaan fasilitas medik.
b. Visi
Mewujudkan pemeliharaan prasarana, serta peralatan medik yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam menunjang
pelayanan kesehatan rumah sakit.
c. Misi
Melaksanakan kegiatan pemeliharaan prasarana serta peralatan
medik yang optimal.
d. Tujuan
Tercapainya kegiatan pemeliharaan prasarana serta peralatan
medik guna menunjang pelayanan kesehatan rumah sakit.
Terciptanya kegiatan teknis atau penambahan pengetahuan bagi
teknisi IPFM.
DIREKTUR
KEPALA INSTALASI
AGUS NURHADI, ST
DEASY
LOKASI:
1. GD. PONEK
2. GD. MAWAR
3. GD. MELATI
M. NURUDIN
LOKASI:
1. GD. IBS
2. GD. INDRIYA RATNA
7. Hubungan Kerja
Vertikal keatas
Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit yang
dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh Wakil Direktur Utama.
Horizontal
Bersama dengan Kepala Instalasi dan Pejabat Struktural
mengadakan koordinasi dan konsultasi di dalam melaksanakan kegiatan
rumah sakit.
Diagonal
Mengkoordinasikan perencanaan, supervisi dan pengawasan
kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga SMF, Peejabat Struktural dan
Kepala Sub lain yang ada di dalam Instansi.
No JABATAN PENDIDIKAN
1 Kepala IPFM DIII/DIV/S1
2 Koordinator DIII/S1 Elektromedik
3 Teknisi DIII Elektromedik
3. Jabatan
a. Kepala IPFM
Tingkat Pendidikan S1 Bid. Elektromedik 1orang
b. Koordinator Instalasi
Tingkat pendidikan DIII Bid. Elekromedik 1orang
c. Teknisi
Tingkat pendidikan DIII Bid. Elekromedik 5orang
4. Uraian Tugas
a. Kepala IPFM
Tugas pokok :
Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi IPFM
dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas.
Uraian tugas :
Menyusun rencana kegiatan, supervisi serta pengawasan
kegiatan IPFM
Menyusun rencana kebutuhan tenaga, supervisi dan
pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh tenaga
fungsional sesuai dengan seksi-seksi dalam instansi.
Secara koordinatif konsultif bersama Kepala Instansi terkait
ikut merencanakan program pendidikan dan latihan serta
penelitian bagi karyawan IPFM dalam rangka
meningkatkan mutu rumah sakit.
Melakukan supervisi, pengawasan dan pengendalian
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Koordinator IPFM
Tugas pokok :
Mengkoordinir kegiatan pemeliharan serta perbaikan
peralatan medik rumah sakit yang meliputi peralatan CSSD,
radiologi, radioteraphy dan alat medis yang ada di gedung-gedung
seperti gedung Aster, gedung Anggrek dan lain-lain. Koordinator
Ruang Kerja
- Kepala IPFM
- Koordinator IPFM
- Teknisi
- Serba guna
Ruang WorkShop
Gudang
2. Fasilitas Peralatan Kerja
Peralatan Administrasi
- Komputer - Meja, kursi kerja
- Kalkulator - Lemari arsip
Peralatan Kerja Teknik
- Tool Set
- Spare Part
Gudang
Gudang IPFM dipergunakan untuk menyimpan suku cadang
prasarana, peralatan medik yang diperlukan dalam melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan.
3.6 Kebijakan dan Prosedure
1. Kebijakan
BAB IV
PEMBAHASAN ALAT
4.1 ALAT ELOMEDIK
A. ULTRASOUND TERAPHY
a. Spesifikasi Alat
Nama Alat : Ultrasound Therapy
Merk / Type : DIGISONIC / CWM-302
Seri :-
Tegangan : 200/240 Volt
Frekuensi : 50 / 60 Hz
b. Dasar Teori
seperti barium titanate atau sirkon timbal titanat yang memiliki potensi
frekuensi yang lebih tinggi misalkan 3000 kilohertz energi diserap pada
pada jenis dan ketebalan jaringan. Jaringan dengan kadar air yang tinggi
menerap lebih banyak energi sehingga suhu yang terjadi lebih tinggi.
suhu yang paling tinggi adalah antara tulang dan jaringan lunak yang
melekat padanya.
c. Blok Diagram
d. Prinsip Kerja
Catu daya pada rangkaian menyupply tegangan ke IC mikro dan ke
seluruh rangkaian . Dimana tegangan ini akan mengatur daya yang akan
di lewatkan ke tranduser. Penyetingan ini bisa dilakukan dengan
menggunakan tombol up, down, sett timer, dan sett mode. Setelah
penyetingan selesai, maka mikrokontroler akan mengeluarkan outputan
gelombang persegi dan akan mengaktifkan mosfet yang berfungsi
sebagai saklar dengan frekuensi tinggi. Sehingga keluaran dari alat ke
tranduser berupa gelombang ultrasonic yang memiliki daya yang telah
e. Pemeliharaan
1 Cek dan bersihkan bagian – bagian pesawat setiap 3 bulanan.
2 Cek bagian – bagian kontrol tiap 3 bulanan
3 Setiap selesai pengoperasian alat,gel pada tranduser harus
dibersihkan agar tidak menimbulkan kerak pada tranduser.
B. DEFIBILATOR
a. Spesifikasi Alat
c. Blok Diagram
d. Prinsip Kerja
Suplly tegangan akan mencatu rangkaian charger baterai yang
digunakan untuk mengisi daya pada baterai. Selain itu terdapat juga
saklar charge untuk mengisi kapasitor. Tombol charge ini sebenarnya
merupakan penghubung suplay tegangan dari battery ke rangkaian
oscilator yang menghasilakan pulsa sinusoidal pengganti signal ac yang
mensuplay transformator. Untuk membangkitkan signal tegangan tinggi,
setelah out put dari transformator tegangan tersebut dimasukkan
kerangkaian voltage multiplier dengan system cascade. Kemudian out
put tegangan tinggi ini diisikan kekapasitor. Besar dosis yang diinginkan
dapat dilihat pada meter patunjuk. Selama besar muatan belum tercapai
saklar charge dapat terus ditekan.
Sistem penembakan atau pembuangan muatan ke pasien dilakukan
dengan menekan saklar shock pada paddle maupun yang terdapat pada
pesawat untuk mengaktifkan relay sehingga muatan akan tersalur
NO URAIAN PERIODE
C. BEDSIDE MONITOR
a. Spesifikasi Alat
d. Prinsip Kerja
Pada pasien monitor ini dilengkapi dengan beberapa parameter
antara lain ECG, NIBP, SpO2, Heart Rate, dan Respiration rate. Pesawat
ini di suplly dengan menggunakan dua sumber yang berbeda yaitu jala-
jala PLN dan baterai yang terdapat di dalam pesawat. Setelah pesawat
mendapat supply dari jala-jala PLN kemudian masuk dalam rangkaian
power supply dengan keluaran 15 V kemudian masuk dalam power
board akan diubah menjadi +5 V dan + 6 V untuk menyuplai control
board. Jika mengunakan baterai maka akan masuk rangkaian charger
kemudian masuk dalam power board akan diubah menjadi +5 V dan + 6
V untuk menyuplai control board.
NO URAIAN PERIODE
4 cek lead selector(hasil rekaman sesuai dengan lead yang dipilih) 3 Bulan
5 cek fungsi filter ,ganti bila perlu 6 Bulan
6 cek fungsi NIBP& IBP , perbaiki bila perlu 6 Bulan
7 cek fungsi temperature, perbaiki bila perlu 6 Bulan
8 cek fungsi SpO2 , perbaiki bila perlu 6 Bulan
9 cek fungsi indikatro , ganti bila perlu 6 Bulan
10 cek fungsi-fungsi kontras gambar ,brightness, colour 6 Bulan
11 lakukan pengukuran tahanan kebel pembumian alat 1 Tahun
12 lakukan pengukran arus bocor 1 Tahun
13 lakukan uji kinerja alat 6 Bulan
D. ELECTROCARDIOGRAPH
a. Spesifikasi Alat
Nama pesawat : ECG Cardimax
Jenis pesawat : ECG Recorder
Model pesawat : FX-7102
Merk : Fukuda denshi
Tegangan :230VAC
Tegangan baterei : 9,6 VDC
Frekuensi : 50/60 Hz
Daya : 7 watt
Fuse : 5mA
Nomer Seri : 145621
Buatan : jepang
b. Fungsi alat
Electro Cardiograph berfungsi sebagai alat yang merekam aktifitas
biolistrik dari jantung melalui beberapa elektroda yang mana hasil
rekaman berupa grafik kertas perekam/ layar monitor. Pada rekaman
dapat dilakukan diagnose ariasi ketidaknormalan jantung.
c. Teori dasar
Jantung berfungsi sebagai pompa dengan empat kamar pada
system peedaran darah. Pompa utama oleh vetrikel, sedangkan atrial
berfungsi untuk menyimpan darah selama ventrikel memompa darah.
Fasa pengisisan dalam siklus jantung dikenal sebagai diastole. Kontraksi
ventrikel atau fasa pemompaan disebut systole. Jantung terbagi menjadi
empat ruangan yaitu ruangan atrium dua bagian (atrium kanan/RA dan
atrium kiri /LA) dan dua ventrikel (entrikal kanan/RV dan ventrium
kiri/LV). Selain itu jantung juga mempunyai jaringan yang berbedayaitu
jaringan nodal SA (sino atrium node) dan AV (Atrium entricular node).
Tampilan anatomi masing masing tipe sel sangat berbeda, tetapi mereka
semua dapat di eksitasi elektrik dan setiap sel mempunyai potensial-
aksinya sendiri.
Irama signal jantung diatur oleh isyarat listrik yang di hasilkan oleh
rangsangan yang terjadi secara spontan. Rangsangan ini di lakukan oleh
sel sel khusus yang terdapat atrium kanan yaitu SA node yang bertindak
sebagai pemicu( pace maker) dan bergetarnya SA node berkisar 60- 100
kali per menit pada jantung normal dalam kondisi rileks. Getaran
tersebut dapat meningkatkan dan menurun di atur oleh saraf eksternal
jantung yang merupakan respon terhadap kebutuhan darah oleh tubuh.
Isyarat listrik SA node menyebabkan depolarasi otot jantung atrium dan
memompa darah ke ventrikel kanan dan kiri yang menyebabkan
kontraksi ventrikel sehingga darah dipompa ke dalam arteri pulmonartis
dan ke aorta , setelah itu saraf pada ventrikel dan otot ventrikel akan
mengalami repolarisasi dan mulai kembali isyarat listrik dari SA node.
Jalan depolarisasi sel dalam jantung di ilustrasikan dalam gambar
di bawah ini.
Keterangan :
1. Elektroda dan kabel pasien
2. Rangkaian isolasi atau proteksi
3. Lead selector
4. Kalibrasi 1mV
5. Pre Amplifier
6. Drive amplifier
7. Monitor
Perekaman sinyal jantung
Mengingat tubuh banyak mengandung cairan , maka tubuh
manusia merupakan konduktor volume yang baik untuk menghantarkan
Bipolar
a. Lead 1 : Untuk mengukur potensial antara RA – LA
b. Lead 2 : Untuk mengukur potensial antara RA – LL
c. Lead 3 : Untuk mengukur potensial antara LA – LL
Unipolar
a. AVR : Untuk mengukur potensial antara RAdengan
LA + LL
b. AVL : Untuk mengukur potensial antara LA
dengan RA + LL
c. AVF : Untuk mengukur potensial antara LL
dengan RA + LA
Unipolar Cheast Lead
a. V1 : Ruang iga ke 4 garis sternal kanan
b. V2 : Ruang iga ke 4 garis sternal kiri
c. V3 : Diantara V2 dan V4
d. V4 : Ruang iga ke 5 garis tengah clavicula kiri
e. V5 : Ruang iga ke 5 garis oxila depan kiri
f. V6 : Ruang iga ke 5 garis oxila tengah kiri
e. Teknik pengoperasian alat
1. Kelengkapan pesawat
a. Aksesoris baku
- Patient table
- Limb elektroda
- Limb elektroda stipes
- Leg elektroda
- Paper recorder/ monitor
- Poer cord
- Ground cord
- Cream electrode jelly
- Carryng case
- Manual book
- Chest elektroda
- Screw driver
b. Aksesoris cadangan
- Stylus
- Power fuse
- Beteray
- Patient cable
- Limb electrode strap
- Chest bulb
Persiapan perekaman
a. Tekan tombol pada posisi ON untuk menghidupkan
b. Pilih dan tekan salah satu tombol sensifity
c. Pilih kecepatan kertas yang di inginkan(25mm/dt – 50mm/dt)
d. Tekan tombol filter 50Hz
e. Tempatkan posisi stylus di tengah kertas grafik dengan patition
adjustment
f. Sebelum perekamnan dimulai leads selector pada posisi
test/std/check.
Tekan tombol posisi instantinous atau check bila anda. Tekan
tombol run/start serta tekan tombol 1mV beberapa kali untuk
melihat segi empat pada kertas.
g. Pastikan tinggi pulsa 5mm pada sensifity 0,5
h. Pastikan tinggi pulsa 10mm pada sensifity 1
Proses perekaman
- Perekaman dimulai dari pada posisi lead I
- Tekan tombol “start” untuk mendapatkan pulsa jantung
- Pindahkan lead selector pada posisi II, III dan seterusnya
dengan mendapatkan beberapa pulsa tiap pergantian posisi.
- Setelah proses perekaman selesai lead selector harus kembali
ke posisi test/STD/check, sebelum elektroda dilepas dari
pasien.
Pengemasan
a. Setelah proses perekaman selesai matikan alat EKG tersebut
dan lepaskan catu daya dari stop kontak
E. INFUS PUMP
a. Data Spesifikasi Pesawat
Nama Pesawat : Terufusion Infusion Pump
Merk Pesawat : Terumo
Model Pesawat : TE-172
Nomor Seri :
Sistem Pompa : Peristaltik Finger
Tegangan : 100 – 240VAC, 50/60 Hz, DC12 - 15V
Daya : 24VAC/28VAC, 11W(DC power)
Ukuran Pesawat : 100 (W) x 215 (H) x 208 (D) mm
Berat pesawat : 3,7 kg
b. Prinsip Dasar Pesawat
Infusion pump adalah peralatan medik yang digunakan untuk
mengontrol pemberian cairan infus secara elektronik.Alat ini merupakan
salah satu alat rumah sakit yang sangat penting. Infusion pump adalah
alat yang digunakan untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan
kedalam tubuh melalui sirkulasi darah pasien secara langsung melalui
vena. Banyak orang menyebutnya dengan alat infus.
Cairan infus berupa zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh,
cairan tersebut diberikan karena tubuh kekurangan zat-zat
tersebut.Dengan kondisi pasien yang sangat lemah, maka cairan infus
tersebut diberikan melalui kulit. Jarum penyalur cairan infus ditusuk
pada kulit, kemudian botol penampung cairan akan mengalirkan cairan
tersebut sesuai kebutuhan.
b.1 Cara Pemberian Cairan Infus
Secara Konvensional
Pemberian cairan infuse dengan mengguankan alat infuse dimana
cairan diberikan secara langsung ke pasien dengan menggunakan alat
bantu selang infuse, manual roller clamp, tabung cairan infu, dan jarum
suntik. Jumlah tetesan cairan diatur secara manual sehingga dapat
tejadi kelebihan atau kekurangan dalam memberikan cairan infuse
e. Bagian-Bagian Pesawat
e.1 Bagian Depan
f. Pemeliharaan
f.1 Prasyarat
f.1.1 SDM, teknisi terlatih
f.1.2 Peralatan kerja lengkap
f.1.3 Dokumen teknis penyerta lengkap
f.1.4 Bahan pememliharaan dan material bantu tersedia
f.1.5 Mekanisme kerja jelas
f.2 Persiapan
f.2.1 Siapkan perintah kerja
f.2.2 Siapkan formulir laporan kerja
f.2.3 Siapkan dokumen teknis penyerta
Service manual
Wiring diagram
f.2.4 Siapkan peralatan kerja
Tool set elektronik
Multi meter
Leakage current meter
Infusion analyzer
Gelas ukur
Stop watch
f.2.5 Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
Contact cleaner
Kain lap halus
Grease
f.2.6 Pemberitahuan kepada user
f.3 Pelaksanaan
No Kegiatan Pemeliharaan Periode
f.4 Pencatatan
f.4.1 Isi kartu pemeliharaan alat
f.4.2 Isi formulir laporan kerja
f.4.3 User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user
f.5 Pengemasan dan dokumen teknis penyertanya
f.5.1 Cek kerja alat dan sesuaikan dengan catatan
f.5.2 Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
f.5.3 Kembalikan alat kerja dokumen teknis penyerta ke tempat
semula
f.6 Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
F. VENTILATOR
a. Spesifikasi Alat
Merk / Type : Hamilton
No.Seri : 7327
Respiratory Rate : 1-120 BPM
Power : 208 v - 204 v
Frekuensi : 50-60 Hz
Ampere : 2,3 (100V), 1(240V)
Daya : 230 W
b. Dasar Teori
a. Inspirasi
Inspirasi merupakan gerak aktif otot yang paling banyak
pengaruhnya adalah diaghfraghma. Hal lain berpengaruh dalam proses
inspirasi ini adalah elastisitas dinding paru- paru dan dinding dada. Pada
proses inspirasi, lengkungan diafraghma bergerak kebawah kearah perut
dan menjadi datar, sehingga pada paru- paru terjadi penurunan tekanan
udara, yang mengakibatkan udara dari luar paru- paru tertarik masuk
kedalam paru- paru. Pada proses pernafasan biasa lengkungan diafragma
bergerak sekitar 1 cm, tapi pada tarikan nafas dalam gerakan tersebut
bisa mencapai 10 cm. Otot lain pendukung proses inspirasi adalah otot-
otot luar dada yang menghubungkan tulang- tulang iga, yang akan
menarik dinding dada keatas dan keluar.
b. Humidifier
Salah satu hal penting dalam proses pernafsan dan dalam alat bantu
pernafasn adalah kelembaban udara pernfasan. Kelembaban ini penting
untuk menjaga agar organ- organ pernafasan baik trachea, bronchus
maupun alveolus tetap lembab dan tidak menjadi kering. Prose
pelembaban udara pernafasan menjafi lebih penting dengan dinaikannya
kadar oksigen pada udara inspirasiu. Selain dilembabkan uadara,
pernafasan juga dihangatkan sampai mewndekari temperatur tubuh,
untuk mencegah terkejutnya paru- paru terlalu dingin atau terlalu panas.
d. Prinsip kerja
Pesawat ventilator terdiri dari dua bagian, bagian atas adalah
bagian pneumatik dan bagian bawah adalah bagian elektronik. Bagian
Pneumatik selain merupakan bagian lintasan udara, yang juga berisi
sensor tekanan udara, sensor aliran udara dan sensor kadar Oksigen.
Udara masuk ke alat ini melalui sebuah mixer (pencampur) antara
oksigen murni dengan udara tekan. Tekanan udar masuk ke mixer
diharapkan sekitar 4- 6 bar (400- 600 Kpa). Outputan dari mixer ini juga
dapat diatur kadar oksigeennya antara 21- 100%. Udara campuran masuk
ke ventilator, kemudian udara ini disaring dengan saringan bakteri agar
tidak ada bakteri yang amsuk ke pasien. Udara campuran ini juga
melewati sensor oksigen untuk mengetahui kadar oksigennya. Tekanan
udara diatur lagi untuk mendapatkan tekanan udara yang dibutuhkan,
sesuai dengan keadaan pasien. Pengatur tekanan udra campur ini terdiri
dari katup udara masuk, pegas pengatur dan bellow. Untuk orang dewasa
tekanan udara normal diatur sekitar 60 Kpa. Dalam rangakaian ini juga
terpasang katup pengaman yang terbuka jika, tekanan udara mencapai
hingga 120 Kpa, sehingga udara dengan tegangan tinggi akan
dikeluarkan.
Aliran udar dimonitor oleh flow Tranduser yang sangat peka
terhadap aliran udara. Sinyal listrik flow Tranduser ini menjadi input
blok pengatur inspirasi (blok 2), sinyal akan mengatur membukannya
katup inspirasi. Periode pembukaan dan lamanya katup terbuka diatur
oleh sinyal dari blok 1 level frekuensinya. Tergantung dari mode yang
dipilih, aktup inspirasi akan terbuka dengan lebar tertentu oleh sinyal
adri Flow randuser maupun sinyal dari Tranduser tekanan yang telah
dibandingkan dengan settingan yang diproses oleh blok 2. Udara dengan
kecepatan tertentu atau dengan tekanan tertentu, hasil pengaturan katup
inspirasi inilah yang akan dihembuskan ke paru- paru pasien setelah
mengalami proses pelembababn dan penghangatan. Pada cicle inspirsi
ini juga dilakukan monitoring misalanya tekanan udara pada rongga
pernafasan dan kadar oksigen. Kadar oksigen ini dimonitor oleh oksyhen
cell dan merupakan reaksi kimia, dimana sel oksigen akan mengalami
tegangan yang besarnya sesuai dengan kadar oksigen yang lewat sel
oksigen tersebut. Sinyal- sinyal monitoring ini diproses dalam blok
monitorin ( blok 4) dan akan menampilkan pada display seven segmen.
Selain itu blok 4 merupakan penghubung dengan panel input atau output
untuk sambungan dengan peralatan lain. Ketika udara berada dalam
paru- paru maka terjadi keadaa diam dimana katup inspirasi dan
ekspirasi tertutup. Dalam keadaan ini paru – paru mengembang dan
terjapertukaran oksigen dengan karbondioksida.
e. Pemeliharaan Umum
NO URAIAN PERIODE
G. PECEMAKER
a. Spesifikasi Alat
Merk / Type : Medtronic
Input Voltage : 5vdc
Outputan : 1mv
Serial Number : PGT200306K
b. Dasar Teori
Aritmia jantung atau gangguan irama jantung, merupakan kondisi
denyut jantung yang tidak menentu dan atau tidak teratur (menjadi
terlalu cepat atau terlalu lambat). Aritmia jantung terjadi ketika impuls
listrik di jantung yang berperan dalam mengatur detak jantung tidak
bekerja dengan baik, dan kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak
hal, seperti:
Penyalahgunaan narkoba
Banyak mengkonsumsi alkohol atau kafein
Obat-obatan
Suplemen diet dan pengobatan herbal
Stres
Gangguan atau penyakit tertentu: jaringan parut pada jantung,
kardiomiopati, arteri koroner, tekanan darah tinggi, diabetes,
hipertiroid, obesitas
Aritmia jantung seringkali tidak bergejala, namun pada beberapa
orang dapat muncul gejala seperti:
Jantung berdebar
Detak jantung cepat (takikardia) atau melambat (bradikardia)
Nyeri dada
Sesak napas
Pusing
Pingsan
Mudah lelah
d. Prinsip kerja
Pada power supplynya regulator diberi tegangan 9 volt Dengan
outputan 5 V berguna untuk mengaktifkan transistor Q1 sedangkan
untuk mengatur tegangan yang dibutuhkan dapat melalui potensiometer
dengan kapasitor dan resistor yang berguna untuk menyuplai osilator,
didalam osilator menggunakan LM555 dikarenakan sangat stabil untuk
menghasilkan penundaan waktu yang akurat atau osilasi. Terminal
tambahan disediakan untuk memicu atau mengulang jika diinginkan.
Dalam modus waktu tunda operasi, waktu dikontrol oleh 1 resistor
eksternal dan kapasitor. Untuk astabil sebagai osilator, frekuensi dan
siklus dikontrol secara akurat dengan 2 resistor eksternal dan 1 kapasitor.
Rangkaian ini dipicu dan dijalankan pada jatuh bentuk gelombang, dan
output rangkaian dapat sumber hingga 200mA atau drive TTL
(Transistor-transistor logika sirkuit). Dalam hal ini menggunakan timer
sebagai multivibrator astabil dan multivibrator monostabil.
e. Pemeliharaan Umum
NO URAIAN PERIODE
H. BABY INCUBATOR
a. Data Spesifikasi Pesawat
Nama Pesawat : Infant Baby Incubator
Merk Pesawat : GEA
Model Pesawat : YP-100
Nomor Seri :
Tegangan : 110 - 120VAC/220 – 230VAC, 50/60 Hz,
Daya : 680VA
Ukuran Pesawat : 150 (W) x 90 (H matras dari lantai) x 100 (D) cm
Kontrol Suhu : 25-37°C
b. Prinsip Dasar Pesawat
Pesawat Infant Incubator atau sering disebut dengan Baby
Incubator adalah suatu alat yang digunakan untuk perawatan bagi bayi
premature. Dimana alat Infant Incubator ini berfungsi untuk menjaga
kehangatan dan kelembaban tubuh bayi, mencegah terjadinya infeksi
pernapasan pada bayi dan untuk mengisolasi bayi yang baru lahir atau
bayi premature yag memiliki berat badan kurang dari 2,5kg. Hal ini
sangat penting sekali bagi bayi premature yang baru lahir yang mana
rawan terhadap masalah pernapasan karena paru – parunya tidak
mendukung untuk mensuplay oksigen guna pernapasan pada tubuh.
Infant Incubator menggunakan sistem pemanasan dengan heater
dan sistem kerja manual, digital dan dilengkapi alarm – alarm pengaman.
Karena itu terdapat beberapa hal yang merupakan syarat – syarat yang
harus dipenuhi pada Infant Incubator.
Syarat – syarat tersebut adalah sebagai berikut :
Pemeliharaan Panas Yang Tetap
Pemberian panas yang tetap dan tertentu pada bayi dengan
berat badan lahir rendah sangatlah penting dalam mengatasi
Hypothermia dan jika kulit bayi lebih rendah dari 36° C. Berat badan
tidak bertambah dengan cepat walaupun diberikan kalori normal hal ini
karena kalori banyak di pakai untuk memelihara suhu badan.
Isolasi Ruangan
Isolasi ruangan sangat diperlukan oleh bayi karena daya tahan
tubuh bayi dengan berat badan rendah masih sangat rentang sehingga
apabila diletakkan diruangan bebas akan mudah terkena infeksi.
Menambah zat asam dalam incubator sehingga memudahkan
pernapasan bayi.
c. Blok Diagram
sensor suhu lebih besar dari setting suhu, secara otomatis heater akan
mati.
Inkubator juga mempunyai sebuah sistem alarm untuk
memberitahu petugas medis jika terjadi bahaya panas berlebih pada alat.
Sistem ini berfungsi sebagai saklar kontrol suhu yang akan
menghidupkan buzzer ketika suhu melampaui batas aman. Seringkali
buzzer dipasang seri dengan saklar yang diaktifkan oleh bimetal strip. Ini
merupakan sistem yang sederhana dan berdiri sendiri. Banyak kasus
yang mana system langsung mengubah nilai catu pemanas untuk
menghentikan pemanasan berlebih.
Inkubator terdiri dari pemanas elektrik yang dibuat dari kumparan
dengan resistansi tinggi. Sebuah reflektor dipasang di atas pemanas
untuk memusatkan panas ke matras dari inkubator. Thermistor dipasang
menggunakan perekat spesial yang terdiri dari pad foam dan metal
penghantar panas. Pad foam berguna untuk menempatkan termistor
sekaligus sebagai isolator panas dan metal bertugas melindungi termistor
terkena cahaya langsung.
Inkubator juga mempunyai sebuah sistem alarm untuk
memberitahu petugas medis jika terjadi bahaya panas berlebih pada alat.
Sistem ini berfungsi sebagai saklar kontrol suhu yang akan
menghidupkan buzzer ketika suhu melampaui batas aman. Seringkali
buzzer dipasang seri dengan saklar yang diaktifkan oleh bimetal strip. Ini
merupakan sistem yang sederhana dan berdiri sendiri. Banyak kasus
yang mana system langsung mengubah nilai catu pemanas untuk
menghentikan pemanasan berlebih.
Inkubator terdiri dari pemanas elektrik yang dibuat dari kumparan
dengan resistansi tinggi. Sebuah reflektor dipasang di atas pemanas
untuk memusatkan panas ke matras dari inkubator. Thermistor dipasang
menggunakan perekat spesial yang terdiri dari pad foam dan metal
penghantar panas. Pad foam berguna untuk menempatkan termistor
f.4 Pencatatan
f.4.1 Isi kartu pemeliharaan alat.
f.4.2 Isi formulir laporan kerja.
f.4.3 User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user.
f.5 Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyaertanya
f.5.1 Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan.
f.5.2 Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta.
f.5.3 Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke
tempat semula.
f.6 Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
I. SYRING PUMP
a. Spesifikasi
Nama Pesawat : Syringe Pump
Merk Pesawat : Terumo
Model Pesawat : Terufusion Te-331
Nomor Seri :
Tegangan :100-240 VAC,50/60 Hz
Ukuran Pesawat : 322 w x 114 h x 115 d mm, 1,8 kg
b. Prinsip Dasar Pesawat
Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan
untuk memberikan cairan atau obat kepada kedealam tubuh pasien
dalam jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat ini
mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang
diamasukan kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam
(ml/h).
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong
syringe yang berisi cairan atau obat yang akan dimasukan kedalam
tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem elektronik
mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan dalam
pemberian jumlah cairan ke tubuh pasien, sensor dan alarm. Dalam
sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor sebagai tenaga
pendorong. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa
rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm),
rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.\
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon
sinyal yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi
putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-
perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal
yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal
referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan
ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika
e.2 Persiapan
Persiapan adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
dilakukannya pemeliharaan, agar kegiatan pemeliharaan dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya dan tidak ada kendala pada saat
pelaksanaan pemeliharaan.
Tahap persiapan terdiri dari :
e.2.1 Menyiapkan surat perintah kerja dari atasan pemberi tugas
e.2.2 Menyiapkan formulir lembar kerja pemeliharaan, laporan kerja
dan kartu pemeliharaan alat
e.2.3 Menyiapkan dokumen teknis penyerta sesuai alat yang akan
dipelihara.
e.2.4 Menyiapkan alat kerja dan alat ukur yang dibutuhkan dalam
pemeliharaan (semua alat harus didata sehingga tidak ada yang
hilang atau tertinggal dilokasi
e.2.5 Menyiapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan meterial
bantu
e.2.6 Memberitahukan kepada pengguna alat yag akan dipelihara,
tentang rencana dan jadwal pemeliharaan
e.3 Pelaksanaan pemeliharaan
e.3.1 Pemeliharaan harian
Tiap selesai pakai alat harus dibersihkan
Untuk pengecasan battery hubungkan kabel power ke stop
kontak tanpa menekan tombol start, indikator charge battery
sampai level III/ 8 jam ( penuh )
Jika alat tak dipakai selama satu bulan penuh sebaiknya alat
tetap di charge dengan jangka waktu 2 x 1 bulan
e.3.2 Pemeliharaan berkala
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat periode 1 bulan sekali.
Cek system catu daya perbaiki bila perlu 1 bulan sekali.
Cek fungsi tombol dan tampilan, perbaiki bila perlu 3 bulan
sekali
e.4 Pencatatan
Setelah pemeliharaan selesai dilaksanakan, tahap berikutnya adalah
pencatatan, yang terdiri dari:
e.4.1 Isi formulir lembar kerja pemeliharaan. Pengisian formulir
lembar kerja harus bertahap, sesuai tahap kegiatan pemeliharaan.
e.4.2 Isi laporan kerja pemeliharaan. Gunakan format laporan yang
baku
e.4.3 Isi kartu pemeliharaan alat, yang menggantung pada setiap alat
e.4.4 Pengguna alat menandatangani laporan kerja. Perhatikan hasil
pemeliharaan apakah yang tertulis pada laporan kerja sesuai
dengan kondisi alat saat itu.
e.5 Pengemasan
J. ELEKTRO STIMULATOR
a. Spesifikasi
Nama Pesawat : Elektro Stimulator
Merk Pesawat : Endomed
Model Pesawat : Endomed 182
Nomor Seri : 08161
Tegangan : 15V – 2.5A DC/100-240 Volt ± 10% (50/60Hz)
b. Prinsip dasar
Electro stimulator adalah suatu alat therapy yang berfungsi untuk
memberikan rangsangan/stimulus pada syaraf atau otot yang tidak
berfungsi dengan baik dimana kerjanya berdasarkan frekuensi dan harus
tertentu yang sesuai dengan keadaan pasien. Pada pesawat ini yang
diatur adalah arus dan frekuensinya. Frekuensi tersebut dihasilkan oleh
osilator (pembangkit frekuensi).
c. Blok diagram
Choose treatment
elektroda
Pasien
Power Supply
d. Prinsip kerja
f.1 Prasyarat
f.1.1 SDM terlatih
f.1.2 Peralatan kerja lengkap
f.1.3 Dokumen teknis penyerta lengkap
f.1.4 Bahan pemeliharaan,bahan oprasional dan material bantu
tersedia
f.1.5 Mekanisme kerja jelas
f.2 Persiapan
f.2.1 Siapkan surat perintah kerja (SPK)
f.2.2 Siapkan formulir laporan kerja
f.2.3 Siapkan dokumen teknis kerja
Service manual book
Siapkan peralatan kerja
Tool set
Multi meter
Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu:
Lampu indikator
Kain lap dan kapas
Kuas dan alcohol
Cairan pembersih
f.3 Pelaksanaan
atan
Isi kartu pemeliharaan
Isi formulir laporan kerja
User mendatangi laporan kerja alat dan di serahkan kembali
kepada user untuk siap dipakai kembali
f.5 Pemeriksaan
Cek alat kerja dan sesuaikan dengan cacatan
Cek dan rapikan dokumen penyerta
Kembalikan alat kerja dan dokumen dan teknisi penyerta ke
tempat semula.
f.6 Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
Layar
monitor
Pengaturan
tambahan
keyboard
probe
a. Spesifikasi Alat
Nama Alat : USG (Ultrasonografi)
Merk / Type : Aloka/SSD500
Seri : M06073
Tegangan : 200/240 Volt
Frekuensi : 50 / 60 Hz
b. Dasar Teori
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik
pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan
organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi,
membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik
biasa digunakan ketika masa kehamilan.
B. X-RAY MOBILE
a. Spesifikasi Alat
Nama Alat : pesawat sinar-x mobile
Merk : SIEMENS
b. Dasar Teori
Sinar-x dapat dihasilkan di dalam sebuah tabung sinar-x hampa
udara. Tabung sinar-x dibuat hampa udara agar elektron yang berasal
dari katoda tidak terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya
menuju anoda. Elektron-elektron tersebut akan menumbuk anoda dan
terjadi proses perubahan energi. Energi elektron sebagian besar diubah
menjadi panas (99 %) dan sebagian kecil diubah menjadi sinar-x (1 %).
Suatu tabung sinar-x mempunyai beberapa persyaratan yaitu:
1. Mempunyai sumber elektron
2. Gaya yang mempercepat gerakan elektron
3. Lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa
4. Alat pemusat berkas elektron
5. Penghenti gerakan elektron
Tabung sinar-x ditunjukkan pada gambar :
c. Blok diagram
Keterangan gambar :
Tabung Sinar-X
Tabung sinar-x merupakan bagian pesawat yang menghasilkan
sinar-x. Tabung sinar-x yang digunakan dalam pesawat tersebut
adalah jenis anoda putar. Bagian-bagian tabung ditunjukkan pada
gambar
Kolimator
Lengan penopang
Lengan penopang adalah bagian yang dapat diputar sehingga dapat
disesuikan dengan posisi dan jarak objek yang akan dirontgen.
Hand switch
Handswitch adalah saklar tangan yang digunakan untuk proses
pembangkitan sinar-x.
Panel control
Digunakan untuk menghidupkan peesawat serta uyntuk mengatur kV
dan mAs.
e. Pemeliharaan Umum
1. Prasyarat
1.1.SDM, teknisi terlatih
1.2.Peralatan kerja lengkap
1.3.Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4.Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu
tersedia
1.5.Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
2.1.Siapkan perintah kerja
2.2.Siapkan formulir laporan kerja
2.3.Siapkan dokumen teknis penyerta
- Service manual
- Wiring diagram
2.4.Siapkan peralatan kerja
- Tool set elektrik
- Tool set mechanic
- Multimeter
- Electro safety analyzer
- KVp meter
- mAs meter
2.5.Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material
bantu:
- Film x-ray
- Air accu
- Lampu indicator
- Lampu collimator
- HT grease
- Contact cleaner
- Kain lap halus dan kapas
2.6.Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
NO URAIAN PERIODE
C. CT-Scan
Control manual
gentry
Meja
pemeriksaan
Tube X-ray
Detektor
HTT
a. Spesifikasi Alat
Tipe : THOSHIBA / AQUILION
No. Seri : HCB09X3669
Tegangan : 220VAC
Frekuensi : 50/60 Hz
Tube : CXB-750/4A
Gantry Model :CGGT-018A
Patient Couch Model :CBTB-016B
HV Generator Model :CXXG-008A
digital ini dapat diolah oleh komputer sehingga membentuk citra yang
sebenarnya.
e. Pengoperasian
d. Syarat
i. sdm yang terlatih
ii. catu daya sesuai kebutuhan alat
iii. grounding baik
iv. alat laik pakai dan bersih
v. aksesoris alat lengkap dan baik
e. Persiapan
1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan dengan kondisi
lingkungan dan kelembaban yang sesuai
2. Siapkan aksesoris
f. Pemanasan
1. Masukkan kabel power ke stop kontak
2. Tekan ON
3. Biarkan alat menyala selama 25 menit untuk prerunning.
g. Pelaksanaan
1. Perhatikan protap pelayanan
2. Atur kondisi (KV-MA) sesuai objek foto
3. Pastikan parameter yang ditunjukkan sudah tepat
4. Test posisi badan sampai tabung benar-benar tidak terhalang
5. Yakinkan alat bekerja dengan aman dan siap kerja
6. Tekan ON saat expose berlangsung sampai selesai scanning
7. Cek hasil pemeriksaan
h. Pengemasan
1. Matikan alat dengan tekan tombol OFF yang sebelumnya
sistem dishutdown.
2. Lepaskan kabel catu daya
3. Pasang penutup debu (dust cover)
4. Catat jumlah pasien perbulan (beban alat)
i. Pemeliharaan
1. Checking
2. Cleaning
3. Lubricating/pelumasan
4. Tightening/pengencangan baut-baut
5. Setting and adjustement
6. Replacing/penggantian
D. MAMOGRAPHY
a. Spesifikasi Alat
Merk / Type : Metaltonica
No.Seri : 57980-P8
Tegangan : 110 - 220 volt
Frekuensi : 50-60 Hz
b. Dasar Teori
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum
diderita oleh wanita saat ini. Penyakit ini terjadi dimana sel-sel tidak
normal (kanker) terbentuk pada jaringan payudara. Sekitar 1 dari 9
wanita bisa diperkirakan mengidap kanker payudara dimasa hidupnya.
Terdapat sekitar 41.000 kasus kanker payudara yang terdiagnosa pada
wanita setiap tahunnya. Namun hanya 42 kasus kematian per 100.000
wanita pertahun untuk kasus kanker payudara dari seluruh populasi.
Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara manusia
menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv).
Mammografi digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan
kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker
payudara. Selain mammografi, pemeriksaan payudara sendiri dan
pemeriksaan oleh dokter secara teratur merupakan cara yang efektif
untuk menjaga kesehatan payudara. Beberapa negara telah menyarankan
mammografi rutin (1-5 tahun sekali) bagi perempuan yang telah
melewati paruh baya sebagai metode screening untuk mendiagnosa
kanker payudara sedini mungkin.
c. Blok diagram
d. Prinsip Kerja
NO URAIAN PERIODE
x-ray
timer HTT
Auto Tube
trafo
R.Filam
en motor
B. Persiapan
d. Pencatatan
i. Isi kartu pemeliharaan alat
ii. Isi formulir laporan kerja
iii. User menanda tangani laporan kerja dan alat di serahkan kembali
kepada user
i. Ketentuan pengeksposan Alat Dental Panaromic X-ray
Pemotretan alat ini8 berdasarkan :
Pemilihan KV dan mA berdasarkan kelompok umur.
kelompok KV mA
Perempuan dewasa 70 10
Orang tua 65 10
Anak anak 55 10
Sistem X-ray
Sumber sinar-X
X-ray generator listrik
sinar X-ray
meja dukungan pasien
intensifier gambar tabung
kamera
sistem lensa
(A / D) converter
prosesor gambar
display / peranti rekam
C-arm pengaturan gantry
sistem C-arm berkendara
X-ray paparan kontroler
kontras injector
sistem pengontrol
perangkat input pengguna
photomultiplier tube
sensor posisi
f. Pemeliharaan Pesawat
f.1 Prasyarat
f.1.1 SDM, teknisi terlatih
f.1.2 Peralatan kerja lengkap
f.1.3 Dokumen teknis penyerta lengkap
f.1.4 Bahan pemeliharaan, bahan operasional, dan maetial bantu
tersedia
f.1.5 Mekanisme kerja jelas
f.2 Persiapan
f.2.1 Siapkan perintah kerja
f.2.2 Siapkan formulir laporan kerja
f.2.3 Siapkan dokumen teknis penyerta
Service manual
Wiring Diangram
f.2.4 Siapkan peralatan kerja
Tool set elektronik
Tool set mekanik
Multimeter
KVp meter
MAs meter
Leakage current meter
Phantom
Apron
f.2.5 Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional, dan
material bantu
Contact cleaner
Cairan pembersih
Lampu indicator
Lampu collimator
Kain lap
Grease
Kuas
f.2.6 Pemberitahuan kepada user
f.3 Pelaksanaan
No. Kegiatan Pemeliharaan Periode
f.4 Pencatatan
f.4.1 Isi kartu pemeliharaan alat
f.4.2 Isi formulir laporan kerja
f.4.3 User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user
G. X-RAY KONVENSIONAL
a. Spesifikasi
Nama Pesawat : X-Ray General Purpose
Merk Pesawat : HITACHI
Model Pesawat :PM-H-155
Nomor Seri :KC16144608
Tegangan : 220 V/ 50/60 Hz
Buatan : japan
b. Prinsip dasar
Sinar-x dapat dihasilkan di dalam sebuah tabung sinar-x hampa
udara. Tabung sinar-x dibuat hampa udara agar elektron yang berasal
dari katoda tidak terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya
menuju anoda. Elektron-elektron tersebut akan menumbuk anoda dan
terjadi proses perubahan energi. Energi elektron sebagian besar diubah
menjadi panas (99 %) dan sebagian kecil diubah menjadi sinar-x (1 %).
Suatu tabung sinar-x mempunyai beberapa persyaratan yaitu:
Mempunyai sumber electron
Gaya yang mempercepat gerakan electron
Lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa
Alat pemusat berkas electron
Penghenti gerakan electron
c. Blog Diagram
d. Prinsip Kerja
Sebuah sumber tegangan tinggi dari 20 – 200 kV diperlukan untuk
menghasilkan sinar-x pada tabung sinar-x. Penentuan waktu durasi
tegangan tinggi yang dipakai pada tabung harus dibatasi dengan hati-hati
supaya pasien tidak menerima dosis yang berlebihan, film tidak menjadi
terlalu hitam, dan tabung sinar-x tidak terlalu panas. Selama tabung
sinar-x dioperasikan dalam batas termalnya, intensitas sinar-x diatur oleh
arus filamen. Sebagai sebuah proteksi terhadap kelebihan panas,
temperatur anoda dimonitor oleh pendeteksi temperatur. Jika temperaturt
anoda melebihi nilai tertentu, kelebihan panas akan dideteksi dan suplai
tegangan tinggi akan mati secara otomatis.
Sebagian besar anoda tabung sinar-x diputar oleh motor induksi
untuk membatasi daya sinar-x pada satu titik dan membantu pendinginan
anoda. Sumber tegangan tinggi pada gambar 2.2 dihasilkan oleh sebuah
trafo tengangan tinggi ke tingkat 20 – 200 kV. Tegangan tinggi
kemudian disearahkan dan dihubungkan ke tabung sinar-x yang akan
melewatkan arus konvensional hanya dalam satu arah dari anoda ke
katoda. Produksi sinar-x oleh anoda merupakan radiasi bremstrahlung
yang terdiri dari sebaran frekuensi. Sinar-x dengan frekuensi rendah
tidak memiliki kontribusi yang berarti dalam data diagnostik tetapi akan
meningkatkan dosis yang diterima pasien. Untuk mereduksi sinar-x
frekuensi rendah digunakan filter aluminium sedangkan kolimator
digunakan untuk membatasi luas paparan radiasi sinar-x.
e. Bagian-Bagian Alat
Keterangan :
1. Main swicth 7. KV Selektor flouroscopy
2. Line voltage comparator 8. Timer Selektor
Flouroscopy
3. Volt indikator 9. KV selektor radiography
4. KV meter 10. Timer selektor radiography
5. mA meter 11. mA reguler mode
6. mA selektor Fluoroscopy 12. Pemilihan small, large
fokus
f. Pemeliharaan
f.1 Prasyarat
f.1.1 SDM terlatih
f.1.2 Peralatan kerja lengkap
f.1.3 Dokumen teknis penyerta lengkap
f.1.4 Bahan pemeliharaan,bahan oprasional dan material bantu
tersedia
f.1.5 Mekanisme kerja jelas
f.2 Persiapan
f.2.1 Siapkan surat perintah kerja (SPK)
f.2.2 Siapkan formulir laporan kerja
f.2.3 Siapkan dokumen teknis kerja
Service manual book
Siapkan peralatan kerja
ADC
Sample
darah
biosensor mikroprosesor
lcd
Untuk mengetahui kadar gula darah dapat diukur pada
laboratorium medis dengan menggunakan metode GOD-PAP, dengan
prinsip oksidasi glukosa oleh glukooksidase (GOD) menjadi asam
glukonat dan H2O2. H2O2 kemudian direaksikan dengan 4-
aminoantipirin dan fenol menghasilkan chinonime yang berwarna
kemerahan dan H2O, reaksi ini dikatalisis oleh enzim peroksidase
(POD).Chinonime yang terbentuk eqivalen dengan glukosa sehingga
BAB V
PERBAIKAN ALAT
5.1 Sterilisator/ Autoclave(CSSD)
5.1.1 Spesifikasi
Nama : Sterilisator
Merk : Getinge
Model : GE-2609-1
Tegangan : 220-240 VAC
S/n : 990676
Lokasi : CSSD
5.1.2 Fungsi Alat
Untuk mensterilkan alat-alat operasi dan kesehatan lainya
dengan menggunakan tekanan uap yang dihasilkan dari pemanasan
air.
5.1.3 Keluhan Alat
5.3 Tensimeter
5.3.1 Spesifikasi
Nama pesawat : Spygmomanometer
Merk : Riester
No.seri : 0303383975
Lokasi perbaikan : Ruang IPFM
5.3.2 Fungsi Alat
Untuk mengetahui tekanan darah pada manusia.
5.3.3 Keluhan Alat
Air raksa pecah
5.3.4 Analisa kerusakan
- Kemungkinan pada manset bocor / selang sobek
- Kemungkinan kunci tempat air raksa belum terbuka
5.3.5 Langkah
- Mengecek pada seluruh selang dan manset apakah ada
kebocoran.
- Memotong selang manset yang bocor dan mengganti yang
baru.
- Melakukan kalibrasi dengan tensi yang sudah terkalibrasi
dengan cara dicompaire.
5.3.6 Hasil Perbaikan
- Pesawat dapat berfungsi dengan baik dan hasil yang
ditampilkan masih dalam batas toleransi yaitu 1mmHg
5.6 Ventilator
5.6.1 Spesifikasi
Nama pesawat : Ventilator
Merk : Galileo
No.seri : 7221
Lokasi perbaikan : PICU
5.6.1 Fungsi Alat
alat bantu nafas untuk memenuhi kebutuhan oksigenisasi pasien
supaya kadar oksigen dan status asam basa dalam darah kembali
normal.
5.6.2 Keluhan Alat
Alaram O2 Cell EROR
5.6.3 Analisa kerusakan
Kemungkinan O2 Cell RUSAK
Kemungkinan kabel konektor O2 Cell putus
5.6.4 Langkah
Mengecek kabel sambungan konektor O2 Cell , jika konektor putus
maka sambung konektor secara manual
g. Mengecek O2 Cell , jika rusak maka ganti dengan yang baru
5.6.5 Hasil Perbaikan
Pesawat dapat berfungsi dengan baik dan bisa digunakan lagi tanpa
ada lagi alaram O2 Cell erorr
5.8 Centrifuge
5.8.1 Spesifikasi
Nama pesawat : Centrifuge
Merk : HETTICH
No.seri : 0087186
Lokasi perbaikan : Ruang IPFM
5.8.2 Fungsi Alat
untuk mengendapkan partikel-partikel suatu zat yg terlarut dengan
cara memutar dengan kecepatan dan waktu tertentu
5.8.3 Keluhan Alat
Tidak bisa berputar
5.8.4 Analisa kerusakan
- kabel tegangan ac ke motor putus
- sikat arangnya habiz
5.8.5 Langkah
- cek tegangan yang masuk ke motor, jika ada lanjutkan untuk
mengecek motornya
- cek motor dengan cara mengecek gulungannya, jika masih
bagus, cek sikat arangnya. Jika habis maka ganti dengan sikat
arang yang baru.
5.8.6 Hasil Perbaikan
Pesawat dapat berfungsi dengan baik dan motor bisa berputar lagi.
5.13 Autoclave
5.13.1 Spesifikasi
Nama pesawat : Autoclave
Merk / type : TRIDENT
Serial Number : D005140015
Tahun :-
Ruang : ICU
5.13.2 Fungsi Alat
Alat yang digunakan untuk sterilisasi (pensucihamaan) instrument,
linen, kasa/kapas dengan menggunakan panas dan tekanan uap
yang dihasilkan dengan memanaskan air.
5.13.3 Keluhan Alat
Air tidak bisa keluar melalui pembuangan sehingga setelah selesai
sterilisasi masih ada air yang tersisa.
5.13.4 Analisa kerusakan
Pipa untuk pembuangan tersumbat bekas kasa sisa sterilisasi atau
tersumbat karena adanya proses penggaraman sehingga terjadi
kerak didalam pipa.
5.13.5 Langkah perbaikan
- Lakukan pengecekan pipa apakah apakah penyebab
tersumbatnya pipa pembuangan.
- Lakukan pembersihan pipa yang tersumbat
5.13.6 Hasil Perbaikan
Alat dapat berfungsi kembali dengan baik.
5.17 Ventilator
5.17.1 Spesifikasi
Nama pesawat : Ventilator
Merk / type : Hamilton / galileo
Serial Number : 1289
Tahun :-
Ruang : ICVCU
5.17.2 Fungsi Alat
Suatu alat bantu pernapasan yang berfungsi untuk mengontrol,
membantu atau mengambil alih fungsi paru-paru pasien.
5.17.3 Keluhan Alat
- Terjadi kebocoran
5.17.4 Analisa kerusakan
- Selang tidak terpasang dengan baik
- Selang mengalami kebocoran
5.17.5 Langkah perbaikan
- Cek pemasangan selang sehingga tidak ada kebocoran
- Ganti selang yang baru
5.17.6 Hasil Perbaikan
Alat dapat berfungsi kembali dengan baik.
5.18 Centrifuge
5.18.1 Spesifikasi
Nama pesawat : Centrifuge
Merk / type : K-centrifuge / PLC series
Serial Number : 017725
Tahun :-
Ruang : lab PK
5.18.2 Fungsi Alat
Suatu alat yang digunakaan untuk memisahkan dan mengendapkan
partikel padat pada darah dan urine.
5.18.3 Keluhan Alat
Putaran motor tidak stabil
5.18.4 Analisa kerusakan
- Poros pada motor tidak kencang
- Beban pada motor tidak seimbang
- Sambungan poros motor dengan tempat cairan/sampel pecah
5.18.5 Langkah perbaikan
- Kencangkan poros motor
- Cek keseimbangan beban pada motor
- Ganti tempat cairan atau sampel.
5.18.6 Hasil Perbaikan
Alat dapat berfungsi kembali dengan baik.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Selama mengikuti Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) selama dua
bulan di RSUD Dr.Moewardi Surakarta, penulis banyak mendapatkan
pengetahuan baru tentang peralatan elektromedik yang ada di rumah sakit, maka
dengan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Praktek kerja lapangan (PKL) ini merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk menambah wawasan tentang peralatan elektromedik karena dapat
mengetahui secara langsung dilapangan,
2. Mahasiswa dapat mengetahui masalah tentang peralatan elektromedik dan
penanganannya secara langsung di lapangan,
3. Mahasiswa dapat mengenal dunia kerja khususnya bidang elektromedik di
rumah sakit,
4. Sebagai tenaga ahli di bidang elektromedik bukan hanya bisa melakukan
perbaikan tetapi juga dapat melakukan pengadaan maupun inventarisasi
peralatan elektromedik di rumah sakit,
5. Mahasiswa juga dapat belajar mengenai persiapan ruangan,pemasangan,
instalasi, pengujian, serta pemeliharaan peralatan elektromedik,
6. Kurangnya tenaga elektromedik di rumah sakit sehingga banyak peralatan
elektromedik yang tidak terpantau sehingga sering terjadi kerusaka,
7. Setiap peralatan hendaknya mempunyai standar operasional sehingga user
dapat menggunakanya dengan baik dan benar.
6.2. Saran
Adapun saran penulis sampaikan kepada pihak rumah sakit Dr.moewardi
Surakarta, pihak institusi, serta adik-adik kelas. Kami berharap saran yang kami
berikan demi membangun dan meningkatkan kinerja kita :
1. Untuk pihak Rumah sakit Dr.moewardi Surakarta
a. Perlu adanya penambahan tenaga elektromedik supaya semua
peralatan dapat terpantau dengan baik,