LEMBAR PENGESAHAN
Diperiksa
oleh
Diperiksa
oleh
Disahkan
oleh
1
Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Dokumen Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi dibuat untuk memenuhi persyaratan
keselamatan radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan Radiasi diterapkan dalam setiap
kegiatan di fasilitas sesuai dengan prinsip proteksi radiasi. Program Proteksi Dan Keselamatan
Radiasi ini kami perbaharui dan disesuaikan dengan tujuan pemanfaatan sumber radiasi pengion
dan peraturan yang berlaku di Negara Indonesia. Nama instansi bertanggungjawab dan
mengutamakan keselamatan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup di
atas segalanya.
Dengan ini saya selaku pemegang izin, yang bertanda tangan di bawah ini atas nama
“RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol” mempunyai komitmen di dalam menjalankan program
proteksi dan keselamatan radiasi.
Cap instansi/Fasilitas
2
DAFTAR ISI
3
V.2. Keadaan Darurat .............................................................................................. Hal 22
LAIN-LAIN .................................................................................................................. Hal 22
KESIMPULAN ............................................................................................................. Hal 23
DAFTAR ACUAN ....................................................................................................... Hal 24
LAMPIRAN .................................................................................................................. Hal
4
BAB I
PENDAHULUAN
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan terencana untuk
melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Program ini
dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang Perizinan
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan mempertimbangkan Peraturan
Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber
Radioaktif, Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan
pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun
2013 tentang Proteksi dan keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup,
“RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol” berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi pengion
direncanakan, dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPETEN dan
menjamin paparan radiasi ditekan serendah-rendahnya. Penerimaan dosis radiasi terhadap
pekerja dan masyarakat tidak boleh melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh
BAPETEN.
1.2. Tujuan
Lingkup program proteksi ini mencakup seluruh pesawat sinar-X untuk tujuan pemanfaatan
radiologi diagnostik dan intervensional di “RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol”.
1.4. Definisi
Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi
yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
a. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak
radiasi pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk radiologi
diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar
daerah kerja.
5
b. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Fasilitas
untuk keperluan diagnosis.
c. Nama instansi adalah orang atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan
tenaga nuklir dari BAPETEN.
d. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Nama instansi dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
proteksi radiasi.
e. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion yang
diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
f. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan tugas,
wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan radiologi
diagnostik.
g. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
h. Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan operasi,
kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang menimbulkan akibat
atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek proteksi atau keselamatan
radiasi.
Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika medik
klinik dasar.
6
BAB II
PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
Direktur
RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol
Dokter spesialis
Tenaga ahli dan/atau
Radiografer radiologi / dokter yang
Fisikawan Medis
berkompeten
7
Pada saat program proteksi ini dibuat, personil yang bekerja di Fasilitas radiologi
diagnostik dan intervensional RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol adalah sebagai berikut:
4. Radiografer
Nama :
Pendidikan terakhir :
Nomor SIKR :
Masa berlaku :
1
Tenaga ahli/Fisikawan medis diperuntukan hanya untuk Pesawat Sinar-X Mamografi, CT-Scan, Fluoroskopi, C-Arm/U-Arm
Angiografi, CT-Scan Angiografi, CT-Scan Fluoroskopi, Pesawat Sinar-X Simulator, dan/atau C-Arm.
8
II.2 Tanggung jawab
1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan keselamatan radiasi
b. Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi sehingga informasi
mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat mudah dimengerti dan dipahami
c. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang pekerjaannya
d. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang bekerja dalam
Penggunaan pesawat sinar-X;
e. Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara reguler;
f. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiap tahun;
g. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi pengion;
h. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
i. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proteksi dan
keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
j. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau TLD badge2
setiap bulan;
k.Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi; dan
l. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat sinar-X yang
digunakan dalam kondisi layak beroperasi.
2
Khusus untuk fluoroskopi dan intervensional, RS. Sehat Selalu harus memiliki dosimeter perorangan pembacaan langsung yang
sudah dikalibrasi minimal 2 (dua) buah.
9
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan darurat;
j. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi
menimbulkan Kecelakaan Radiasi; dan
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan
radiasi, dan verifikasi keselamatan.
3. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang
pesawat sinar-X;
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima
pasien sesuai kebutuhan; dan
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
4. Fisikawan medis
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber daya
manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radiasi;
b. Menyelenggarakan uji kesesuaian pesawat sinar-X apabila fasilitas tersebut memiliki
peralatan yang memadai;
c. Melakukan perhitungan dosis terutama untuk menentukan dosis janin pada wanita hamil;
d. Merencanakan, melaksanakan, dan supervisi prosedur jaminan mutu apabila
dimungkinkan;
e. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi;
f. Berpartisipasi pada penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan Proteksi Radiasi; dan
g. Bersama Dokter Spesialis Radiologi dan Radiografer, memastikan kriteria penerimaan
mutu hasil pencitraan dan justifikasi dosis yang diterima oleh pasien.
10
II.3. Pelatihan
Manajemen “RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol” mengalokasikan sumber daya manusia yang
memadai untuk menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan bagi pekerja
radiasi. Manajemen berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang
proteksi dan keselamatan radiasi secara reguler untuk PPR, Dokter ahli radiologi/dokter yang
berkompeten dan radiografer minimal 4 (empat) tahun sekali.3
3
Nama instansi harus mencantumkan frekuensi penyelenggaraan pelatihan .
11
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN
PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung “RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol”,
dengan spesifikasi pembagian ruang sebagai berikut4:
4
Jika instansi memiliki lebih dari 1 (satu) pesawat maka Nama instansi harus menggambar letak setiap pesawat sinar-X yang
dimiliki dan data ruang radiologinya.
12
Data ruang radiologi I5 Keterangan
5
Data ruang radiologi harus disesuaikan dengan penempatan letak pesawat sinar-X.
13
Nama ruangan :
Ukuran ruang : .......... m x ........ m x ........ m
Nomor izin pemanfaatan :
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X :
Tipe/model pesawat sinar-X :
No. Seri pesawat sinar-X :
Tahun pembuatan :
Tahun pemasangan :
Data tabung
Merk tabung :
Tipe tabung :
No. Seri tabung :
Beda tegangan maksimum kV) :
Arus (mA) maksimum :
Arus waktu (mAs) maksimum :
Beban kerja pesawat sinar-X
1 Minggu :
1 Bulan :
1 Tahun :
Pengukuran
Tebal
Lokasi disekitar ruang radiologi Jenis material + Pb paparan
dinding
(mR/jam)
Kanan :
Kiri :
Atas :
Bawah :
Belakang :
Depan :
Tanda bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
6
Kondisi dituliskan berupa keterangan misalnya rusak, dihibahkan ke suatu rumah sakit, dikembalikan ke negara
asala, atau disimpan.
14
Pembagian daerah kerja pada “RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol” terbagi atas Daerah
Pengendalian dan/atau Daerah Supervisi. Manajemen “RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol”
berupaya melindungi masyarakat dengan mencegah akses masyarakat ke Daerah Pengendalian.
Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian dilakukan dengan cara menempelkan tanda peringatan
bahaya radiasi yang jelas, mudah terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke Daerah
Pengendalian. Ruang radiologi juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar pintu masuk
yang menyala saat ruang radiologi digunakan. Manajemen “RSUD Mokoyurli Kabupaten
Buol” memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.
III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama instansi melakukan tindakan
proteksi dan keselamatan radiasi dengan:
a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda fisik
yang jelas atau tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses dan
lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas
Proteksi Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.
Daerah Pengendalian dalam instansi kami adalah ruang radiologi yang terdapat
pemanfaatan pesawat sinar-X di dalamnya, yaitu ruang radiologi 1, ruang radiologi 2, dan ruang
radiologi 3, dan ruang radiologi 47.
III.3.1. Daerah Supervisi, di daerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi dengan
mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari
NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per sepuluh) NBD pekerja radiasi
dan bebas kontaminasi, selain itu Nama instansi:
a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang jelas;
dan
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.
Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, Nama instansi
menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa
perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini “RSUD
Mokoyurli Kabupaten Buol” memiliki perlengkapan proteksi sebagai berikut:
7
Nama Ruang radiologi 1, ruang radiologi 2 dan ruang radiologi 3 hanya contoh. Saudara dapat mengidentifikasi Daerah
Pengendalian sesuai dengan instansi masing-masing.
15
Nama Peralatan Jumlah
TLD/film badge
Apron
Tabir radiasi mobile Ukuran:
8
Sarung tangan
Dosimeter saku
Pelindung tiroid
Pelindung gonad/ovarium9
Kacamata Pb
8
Proteksi ini harus dapat melindungi secara keseluruhan, mencakup jari dan pergelangan tangan
9
Tebal kesetaraan timah hitam harus diberi tanda secara permanen dan jelas pada apron, Proteksi ini harus dengan ukuran dan
bentuk yang sesuai untuk mencegah gonad secara keseluruhan dari paparan berkas utama.
16
BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
17
Tabel 7. Tabel Eksposi.
Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima pekerja minimal, kami
menyediakan desain radiologi diagnostik dan intervensional yang memenuhi standar sesuai
peraturan BAPETEN, prosedur pengoperasian, dan peralatan proteksi. Pada saat pengoperasian
pesawat fluoroskopi dan intervensional, kami mensyaratkan pekerja untuk mengenakan apron,
sarung tangan, dan dosimeter perorangan baca langsung yang terkalibrasi untuk digunakan. Nilai
dosis dari dosimeter perorangan baca langsung dicatat dalam log book dosis pekerja setiap kali
selesai bekerja dengan pesawat ini.11
10
Sebutkan jenis prosedur terkait proteksi radiasi personil yang dimiliki oleh “RS. Selalu Sehat”.
11
Khusus untuk fluoroskopi dan intervensional.
18
Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif, kami
menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum bekerja,
selama bekerja paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan hubungan
kerja.
Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan tidak
digunakan untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat mobile, keselamatan pasien
atau masyarakat di sekitarnya menjadi concern manajemen “RSUD Mokoyurli Kabupaten
Buol”, oleh karenanya pengoperasian pesawat mobile harus disertai dengan perisai radiasi
mobile untuk melindungi pasien lain dan masyarakat.12
Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping pasien. Pendamping pasien
diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan paparan radiasi yang diterimanya. Untuk
12
Khusus untuk pesawat mobile.
13
Sebutkan jenis prosedur terkait proteksi dan keselamatan pasien yang dimiliki “RS. Selalu Sehat”
19
proteksi dan keselamatan radiasi pendamping pasien, “RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol”
menyediakan prosedur sebagai berikut:14
14
Sebutkan jenis prosedur terkait proteksi dan keselamatan pendamping pasien yang dimiliki oleh “RS. Selalu
Sehat”
20
BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN
Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen “RSUD Mokoyurli
Kabupaten Buol” menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil
pemantauan dosis pekerja radiasi dalam jangka waktu:
Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi.
Uraian rekaman Keterangan
Hasil pemantauan tingkat radiasi
dan/atau kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas
lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima
Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja
Radiasi
21
Tabel 9. Rekaman penggantian tabung pesawat Sinar-X.
Data tabung sinar-X lama Tanggal penggantian Data tabung sinar-X baru
Nomor izin: Nomor izin:
22