id
LAPORAN KHUSUS
Oleh:
Soraya Noor Fadhila
NIM. R0008072
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Program
D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja,
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PERUSAHAAN
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkah, rahmat,
karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta
penyusunan laporan Tugas Akhir dengan judul PROTEKSI RADIASI DI
INSTALASI RADIODIAGNOSTIKRSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
Laporan ini disusun sebagai tugas akhir dan syarat kelulusan di Program D.III
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini penulis telah dibantu
dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. A.A Subiyanto, dr., MS, selaku Dekan Lama Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan
Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS, PKK. Sp.Ok, selaku Ketua Program Lama D-III
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Sumardiyono, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Baru D-III Hiperkes
dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surrakarta.
5. Bapak Harninto, dr., MS, Sp.Ok, selaku Pembimbing I.
6. Ibu Cr. Siti Utari, Dra, M.Kes, selaku Pembimbing II.
7. Bapak drg. R. Basoeki Soetardjo, MMR, selaku Direktur RSUD dr. Moewardi
Surakarta yang telah memberikan ijin untuk pelaksanaan magang di RSUD dr.
Moewardi.
8. Bapak Imam T. Prasetyo, selaku Kepala Bagian IPSRS RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
9. Bapak Heru Yulistianto, ST, M.Si, selaku Pembimbing Lapangan yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama kegiatan PKL
berlangsung.
10. Bapak Marjuki, S.St selaku Pembimbing Lapangan yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis selama kegiatan PKL berlangsung.
11. Seluruh Staf IPSRS dan bagian Diklat RSUD dr. Moewardi Surakarta.
12. Keluarga besarku yang memberi bantuan baik moral maupun spiritual.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
berperan serta membantu penyelesaian laporan ini.
commitv to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis,
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Radiodiagnostik .................................................... 5
2. Radiasi .................................................................... 5
5. Pekerja Radiasi........................................................ 15
vii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F. Pelaksanaan ................................................................... 43
B. Pembahasan .................................................................. 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 60
B. Saran ............................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4. Tebal dinding penahan primer untuk berbagai sumber radiasi ..... 52
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Salah satu alat yang digunakan dalam pemanfaatan sumber radiasi yaitu
CT-Scan................................................................................................... 8
Gambar 2. Ruang control CT-Scan dari balik tabir atau shielding ........................... 9
commitx to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Surakarta.
BAPETEN/I-03.
Nuklir.
Surakarta.
6. Prosedur Tetap Proteksi Radiasi Terhadap Pasien RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Surakarta.
commitxito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
antara mesin sebagai alat produksi, manusia sebagai tenaga kerja pengoperasian
mesin, dan lingkungan kerja tempat berlangsungnya proses produksi harus dapat
Rumah sakit oleh World Health Organization atau disingkat WHO (1957)
diberikan batasan yaitu suatu bahagian menyeluruh (Integrasi) dari organisasi dan
pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan
maupun sarana pelayanan kesehatan yang berskala besar seperti rumah sakit kelas
1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak normal yang timbul karena tidak terkendalinya sumber radiasi yang secara
langsung atau tidak langsung dapat membahayakan jiwa, kesehatan dan harta
benda. Kecelakaan radiasi mempunyai ciri adanya medan radiasi yang tinggi atau
terjadinya pelepasan zat radioaktif yang tidak dapat dikendalikan dalam jumlah
cukup besar sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan efek yang serius atau
Efek radiasi tergantung dari dose ekivalen yang diterima, dose rate, jaringan
terkena, jumlah atau luasnya area terpajan. Sekecil apapun radiasi yang diterima
akan berpengaruh karena akan terakumulasi. Secara alami sel kita juga
tersebut maka dosis radiasi kecil yang diberikan secara berkala akan menimbulkan
efek berbeda jika radiasi diberikan sekaligus dalam dosis besar (Taspirin, 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Karena hal tersebut penulis menyusun tugas akhir mengenai Proteksi Radiasi
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini dapat
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Rumah Sakit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Radiodiagnostik
sebagai penegak diagnosa suatu kelainan atau penyakit. Dan sejak itu
(Tris, 2011).
2. Radiasi
a. Pengertian radiasi
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Taspirin, 2009).
(Taspirin, 2009).
pekerja radiasi, masyarakat umum yang terdiri dari keluarga pasien dan
b. Sumber Radiasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 1. Salah satu alat yang digunakan dalam pemanfaatan sumber radiasi
yaitu CT-Scan
Sumber : Data Sekunder (Dokumen Tim Blog Wikipedia, 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
pengukuran dosis (dosimeter) dari sinar dan sebagai batas aman tidak
8 Alatnya besar, sukar cara set Alatnya kecil, mudah cara set
up nya (mengatur posisi up nya
sumber film dan benda yang
akan diperiksa)
9 Kalau ada kerusakan mudah Kalau ada kerusakan sukar
penanganannya, listrik
untuk menangani karena
dimatikan maka sinar tidaksumber terus menerus
memancar memancarkan sinar gamma
10 Banyak dipakai pada
Banyak dipakai pada
pemeriksaan metal tipis
pemeriksaan metal tebal dan
dengan sensitivitas tinggitipis dengan sensitivitas
menengah
Sumber : Data Sekunder (Dokumen Pusat K3, 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
(Taspirin, 2009).
3. Kecelakaan Radiasi
kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang menjurus
atau tidak langsung dapat membahayakan jiwa, kesehatan dan harta benda.
Kecelakaan radiasi mempunyai ciri adanya medan radiasi yang tinggi atau
sebagai akibat tiga faktor utama yaitu faktor manusia, faktor instalasi atau
12
peralatan yang mempunyai sistem pengaman yang baik dan teruji, serta
b. Tindakan operator
sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
segala resiko dan dampak radiasi yang mungkin akan terjadi telah
kecelakaan radiasi.
semula.
4. Efek radiasi
Efek radiasi tergantung dari dose ekivalen yang diterima, dose rate,
jaringan terkena, jumlah atau luasnya area terpajan. Sekecil apapun radiasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
Sesuai dengan kenyataan tersebut maka dosis radiasi kecil yang diberikan
dari radiasi pengion dikenal sebagai efek somatik apabila diderita oleh
orang yang terkena radiasi dan disebut efek herediter apabila dialami oleh
1996).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
tubuh dan di kulit sesuai dengan dosisnya. Salah satu contoh kelainan
5. Pekerja radiasi
adalah Petugas Proteksi Radiasi (PPR) yaitu petugas yang ditunjuk oleh
(Muhtarom, 2011).
Begitu pula perhatian dalam hal tugas pokok tenaga kerja yang
lain:
a. Pekerja radiasi
pekerja radiasi adalah setiap orang yang bekerja di instalasi nuklir atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Keselamatan Radiasi.
6) Memelihara rekaman.
pelatihan.
Bapeten.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
bersangkutan.
berkala.
Pembatasan dosis radiasi baru dikenal pada tahun 1928, yaitu sejak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
yang terkenal adalah seorang ilmuwan dari Swedia bernama Rolf Sievert.
Ia lahir pada tahun 1896 ketika Henri Becquerel menemukan zat radioaktif
berapa besar dosis paparan radiasi dari sumber radioaktif yang diserap oleh
dosis radiasi tertinggi yang masih diizinkan untuk diterima oleh pekerja
sendiri nilai batas dosis yang sesuai dengan kondisi setempat asal tidak
dalam medan radiasi, dinyatakan dalam tahun (Tim Pusat K3, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
merupakan jumlah dosis yang berasal dari radiasi eksterna dan radiasi
interna, tetapi tidak termasuk dosis yang diterima dari radiasi maksud-
maksud medis. Dalam hal ini Nilai Batas Dosis yang memenuhi standard
internasional ICRP No. 60 tahun 1990 yaitu untuk petugas atau pekerja
radiasi adalah 5 mSv per tahun dengan syarat bahwa dosis rata-rata selama
lima tahun berturut-turut tidak melebihi dari 1 mSv dalam satu tahun (Tim
terhadap radiasi yaitu sumsum tulang merah (red bone marrow), kelenjar
pekerja radiasi untuk jangka waktu tertentu tidak diketahui harus dianggap
bahwa pekerja tersebut telah menerima dosis radiasi sebesar Nilai Batas
Jika dosis melebihi Nilai Batas Dosis (NBD), maka dalam upayanya
b. Konseling
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
7. Upaya proteksi
mendasar dari proteksi radiasi. Ada tiga prinsip dalam proteksi radiasi
a. Waktu
mungkin.
b. Jarak
semakin besar jarak dari sumber maka dosis radiasi ditempat tersebut
c. Shielding
dinding dari beton yang lebih tebal atau adanya timbal pelapis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
radiasi hambur.
a. Pemeriksaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
pada umur dan kesehatan pekerja, sifat tugas, dan tingkat pajanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
b) Pemeriksaan laboratorium
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Terhadap gamblang
(BP). Yang dimaksud nilai batas dosis disini adalah dosis radiasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
(satu) tahun dan tidak bergantung pada laju dosis. Penetapan nilai
diperlukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
dibutuhkan.
sedang hamil maka bagian janin atau perut harus ditutup dengan
radiasi.
2) Tidak ada bocoran radiasi yang keluar dari ruangan pesawat sinar-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
pemeriksaan.
yang melebihi nilai batas dosis. Sehingga para pekerja merasa aman
kesehatan mereka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
lingkungan
c) Efisiensi
a) Ketebalan dinding
sentimeter) dan kerapatan jenis 2,2 g/cm3 (dua koma dua gram
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
dengan kebutuhan.
bahaya radiasi).
overlapping.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
fluroskopi, minimal:
2,8m(t)
2,8m(t)
dilengkapi dengan:
a) Film Badge
dalam suatu wadah plastik atau logam yang sesuai. Kedua film
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
sensitif dan yang satu lagi emulsi yang kurang sensitif (Tim
Bapeten, 2003a).
2003a).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
36
0,5 mm Pb,
Neck Pb, 0.25 0.5 mm
Pb
Gonad Pb, 0.25 0.5 mm
Pb
Kaca mata Pb, 1 mm Pb
Tabir mobile minimal
200 cm (t)x100
cm (l) setara 2 mm Pb,
ukuran kaca
sesuai kebutuhan, tebal 2
mm Pb
Kelas D Lead apron, tebal 0.25 - Film badge atau TLD
0,5 mm Pb,
Kacamata Pb, 1 mm Pb
Pelindung gonad Pb, 0.25
0.5 mm
Pb
Tabir mobile minimal
200 cm (t)x100
cm (l) setara 2 mm Pb +
kaca Pb, ukuran kaca
sesuai kebutuhan, tebal
2 mm Pb
Semua alat pelindung diri harus dalam kondisi bersih dan siap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
melayang di udara.
iritasi mata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
d) Surveymeter
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
B. Kerangka Pemikiran
Rumah Sakit
Radiodiagnostik
Radiasi
1. Sumber Radiasi : sinar X,
sinar alfa, beta, dan
gamma
2. Potensi Bahaya Radiasi
Sesuai NBD
Terkendali
5 mSv
Upaya Proteksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
1. Data Primer
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
2. Data Sekunder
laporan dan data lain yang berhubungan dengan Proteksi Radiasi di rumah
sakit.
1. Observasi
2. Teknik Wawancara
Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
3. Dokumentasi
4. Studi Pustaka
berhubungan dengan data yang diperoleh dari rumah sakit untuk memperoleh
F. Pelaksanaan
Radiodiagnostik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Instalasi Radiodiagnostik.
Moewardi.
G. Analisis Data
pedoman dan standar yang ada mengenai pikiran logis dalam pemecahan masalah
yang ada, sehingga mampu memberikan gambaran dengan jelas mengenai Proteksi
Radiasi di rumah sakit pada umumnya dan RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada
khususnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil Penelitian
penyinaran sinar-X.
Alat protektif radiasi disini adalah Tabir (Shielding) dari segi rancangan
mm.
b) Gloves
c) Goggles
45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Gambar 5. Surveymeter
Sumber :Data Primer (Instalasi Radiodiagnostik RSUD Dr. Moewardi
Surakarta)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
c) Apron gonad
e) Goggles
Gambar 7. Gloves
Sumber : Data Primer (Instalasi Radiodiagnostik RSUD Dr. Moewardi
Surakarta)
penyinaran :
b) Gloves
c) Goggles
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Nilai Batas Dosis (NBD) petugas atau pekerja yang berada atau secara
mSv per tahun. Nilai Batas dosis dapat dilihat atau diketahui dari Personal
mengetahui hasilnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
1)
antara lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
1) Ada tanda peringatan berupa nyala lampu merah bahwa pesawat sinar-X
sedang dioperasikan.
B. Pembahasan
penyinaran sinar-X.
Alat protektif radiasi disini adalah Tabir (Shielding) dari segi rancangan
Dr. Moewardi, dalam hal ini untuk ruangan sinar-X adalah dengan
berlapiskan Pb 2 mm.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
digunakan untuk pasien dan pekerja radiasi, karena memiliki luas dan tinggi,
yaitu luas 4 x 6 meter dan tinggi 3 meter. Dengan ruangan seperti itu maka
beton atau timbal penahan utama (primary barrier) di RSUD Dr. Moewardi
sudah sesuai, yaitu tebal beton 50 cm dilapisi Pb (timah hitam) 2 mm. Tebal
dinding penahan primer untuk beberapa sumber radiasi dapat dilihat pada
Tabel 4.
Sinar-X, 0,5 5
dokter gigi,
Sinar-X, 2 25
diagnostik
rumah sakit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Sinar-X, 10 50
industri
(250 kV)
Iridium-192 70 60
(1 TBq)
Cobalt-60 180 80
(185 GBq)
Sumber : Data Sekunder (Soedardjo, 1999. Pusat Pengembangan Teknologi
Keselamatan Nuklir-BATAN. Tangerang)
a. Lead apron
b. Apron thyroid
c. Gloves
d. Film badge
e. Surveymeter
Untuk apron gonad dan goggles tersedia namun tidak digunakan karena
sudah rusak. Alat proteksi radiasi ini berlapis Pb (timah hitam) 2 mm. Lebih
digunakan oleh pasien yang secara langsung terpapar. Sebagai contoh adalah
pasien yang harus diperiksa melalui penyinaran adalah organ thoraks atau
dada maka organ lainnya diberi pelindung dengan apron-apron tersebut di atas
terutama untuk organ reproduksi yang paling rawan terpapar radiasi. Sehingga
pemotretan atau penyinaran atas dasar pertimbangan klinis (asas manfaat) dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
digunakan alat yang bernama Surveymeter. Jika ada kebocoran maka anak
RSUD Dr. Moewardi dalam hal alat protektif dan proteksi radiasi
Kelas A dalam hal alat protektif maupun proteksi radiasi antara lain memiliki
Lead apron tebal 0.25 - 0,5 mm Pb, Sarung tangan 0.25 0.5 mm Pb, Kaca
terhadap radiasi.
bahwasannya hasil dari Nilai Batas Dosis (NBD) petugas atau pekerja radiasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
adalah 5 mSv per tahun. Nilai Batas dosis diketahui dari Personal Monitoring
pengangkut, dan masyarakat serta harta benda seperti film fotografi dan bahan
berbahaya dan beracun. Menurut ICRP No. 60 tahun 1990 yaitu untuk
petugas atau pekerja radiasi adalah 5 mSv per tahun dengan syarat bahwa
dosis rata-rata selama lima tahun berturut-turut tidak melebihi dari 1 mSv
lain waktu, jarak, dan shielding. Di bawah ini adalah prosedur-prosedur yang
antara lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
berlindung dibalik tabir atau shielding agar aman dari paparan radiasi
setiap ruangan.
a) Ambil holder film badge yang telah berisi film badge sesuai bulan
pemakaian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
hambur.
disamakan.
antara lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
a) Ada tanda peringatan berupa nyala lampu merah dan tulisan bahwa
dibutuhkan.
hamil maka bagian janin atau perut harus ditutup dengan load,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Dan upaya proteksi yang lain adalah Prosedur Tetap RSUD Dr.
2) Tidak ada bocoran radiasi yang keluar dari ruangan pesawat sinar-X
pemeriksaan.
4) Memberi tanda yang bisa dibaca oleh umum bahwa ruangan tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
RSUD Dr. Moewardi dalam hal ini sudah sesuai dengan Kepmenkes
film badge, surveymeter, apron thyroid. Namun ada yang belum sesuai
yaitu goggles dan apron gonad dikarenakan rusak dan tidak layak pakai.
radiasi
No. 60 tahun 1990, yaitu untuk petugas atau pekerja radiasi adalah 5 mSv
per tahun dengan syarat bahwa dosis rata-rata selama lima tahun berturut-
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
turut tidak melebihi dari 1 mSv dalam satu tahun dan menurut Bapeten no
sosial.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
satu anggota K3RS. Sehingga membahayakan bagi pekerja radiasi yang bisa
terpapar lebih dari Nilai Batas Dosis. Secara keseluruhan RSUD Dr.
B. Saran
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi pihak RSUD Dr.
Moewardi.
radiasi yaitu sinar-X dan perlunya peggunaan APD sebagai upaya pencegahan
pelindung diri dalam bekerja sebagai upaya proteksi terhadap paparan radiasi
4. Perlunya penanganan segera dalam hal alat pelindung diri yang rusak untuk
diganti dengan yang baru agar dapat digunakan untuk proteksi radiasi itu di
Radiodiagnostik.
commit to user