Anda di halaman 1dari 3

PENGUJIAN APRON

A. TUJUAN
Untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran yang ditandai dengan retakan, celah,
lubang, maupun lipatan pada Apron.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Pesawat Sinar-X
2. 4 Kaset dan film ukuran 30x40 cm
3. Marker
4. Meteran
5. Processing film
6. Viewing box

C. CARA KERJA
1. Loading film di kamar gelap ukuran 30x40 cm
2. Ukur FFD dari pesawat sinar-x dengan kaset 100 cm
3. Ekspose apron dengan faktor eksposi terbesar yang bisa digunakan, dengan
membagi 4 kuadran (kanan atas, kiri atas, kanan bawah, kiri bawah) di
ekspose masing-masing kuadran 1 kali, jangan lupa diberi marker penanda
4. Lakukan processing film
5. Kemudian lakukan evaluasi dengan viewing box
D. PEMBAHASAN DAN EVALUASI
Dalam hasil praktikum kelompok kami dapat dihasilkan gambaran sebagai berikut:
a. Kuadran pertama (kanan atas)
Pada gambar radiograf tersebut tidak
ditemukan adanya retakan, lubang, maupun
lipatan yang berwarna radiolusen pada Apron
tersebut. Hanya ada densitas yang kurang
merata karena faktor processing film, dan
artefak (goresan) yang berwarna radioopak.

b. Kuadran kedua (kiri atas)


Pada gambar radiograf tersebut tidak
ditemukan adanya retakan, lubang, maupun
lipatan yang berwarna radiolusen pada Apron
tersebut. Hanya ada densitas yang kurang
merata karena faktor processing film.

c. Kuadran ketiga (kanan bawah)


Pada gambar radiograf tersebut tidak
ditemukan adanya retakan, lubang, maupun
lipatan yang berwarna radiolusen pada Apron
tersebut. Hanya ada densitas yang kurang
merata karena faktor processing film, dan
artefak (goresan) yang berwarna radioopak.
d. Kuadran keempat (kiri bawah)
Pada gambar radiograf tersebut tidak
ditemukan adanya retakan, lubang, maupun
lipatan yang berwarna radiolusen pada Apron
tersebut. Hanya ada densitas yang kurang
merata karena faktor processing film, dan
artefak (goresan) yang berwarna radioopak,
serta artefak berwarna coklat karena cairan
developer, akibat dari processing film.

E. KESIMPULAN
Pengujian apron biasanya dilakukan 1 tahun sekali maupun jika diperlukan,
ketika baru membeli apron juga harus di lakukan uji apron. Apron dinyatakan aman
atau tidak mengalami kebocoran bila tidak terdapat lubang, retakan, celah, maupun
lipatan namun apron dinyatakan aman pula jika terdapat lubang berwarna
radiolusen 670 mm2, apron dinyatakan tidak aman bila terdapat lubang berwarna
radiolusen 670 mm2. Dengan lebih spesifik lagi batas aman untuk apron yang
melindungi bagian atas tubuh adalah jika terdapat lubang berwarna radiolusen 670
mm2 yang berdiameter 29 mm, sedangkan batas aman untuk apron yang
melindungi bagian bawah tubuh jika terdapat lubang berwarna radiolusen 15 mm 2
yang berdiameter 4,3 mm.
Dari pengujian apron yang dilakukan kelompok kami, dapat ditarik
kesimpulan bahwa apron tersebut tidak mengalami kebocoran dan apron tersebut
aman untuk digunakan sebagai alat proteksi radiasi di lab, karena tidak terdapat
retakan, celah, lubang, maupun lipatan pada apron tersebut. Hanya saja radiograf
yang kami hasilkan terdapat banyak artefak seperti goresan berwarna radioopak,
bekas cairan developer yang berwarna coklat, dan densitas yang tidak merata akibat
faktor processing film.

Anda mungkin juga menyukai