Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

KEAMANAN RADIASI RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM
PETUKANGAN
TAHUN 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO KEAMANAN RADIASI RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM PETUKANGAN

Disetujui dan disahkan oleh :


Tanggal : 13 Agustus 2021

Yang Menyusun Yang Mengesahkan


Penanggung Jawab Radiologi Direktur

dr. Noviany, Sp.Rad dr. Heka Widya Putri

Catatan/ Rekomendasi :
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
I. PENDAHULUAN 1
II. LATAR BELAKANG 1
III.TUJUAN 2
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 2
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 2
VI. SASARAN 3
VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 4
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN 4
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 4

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah
yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Program Manajemen Keamanan Radiasi
Radiologi Rumah Sakit Umum Petukangan ini dapat selesai disusun.
Program ini merupakan program bagi semua pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan
kepada pasien Rumah Sakit Umum Petukangan.
Tidak lupa Penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam – dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesikan Program Manajemen Keamanan
Radiasi Radiologi Rumah Sakit Umum Petukangan.

Jakarta, 13 Agustus 2021

Penyusun

ii
PROGRAM MANAJEMEN KEAMANAN RADIASI RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM PETUKANGAN
TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
Radiasi sangat bermanfaat bagi manusia tetapi juga mempunyai potensi bahaya yang perlu
dikendalikan, sehingga diperlukan suatu program keamanan radiasi untuk mengendalikan
potensi bahaya dengan melakukan tindakan proteksi radiasi, bekerja sesuai prosedur yang
telah ditetapkan.
Proteksi radiasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan upaya
perlindungan yang perlu diberikan pada seseorang atau kelompok orang terhadap
kemungkinan munculnya efek negatif dari sumber radiasi pengion.
Unit Radiologi Rumah Sakit Umum Petukangan juga memiliki beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk melakukan proteksi radiasi terhadap pasien, petugas dan lingkungan. Hal
ini bertujuan untuk melindungi pasien, petugas dan lingkungan dari radiasi hambur yang
tidak diperlukan.
Program Proteksi Radiasi di Unit Radiologi juga merupakan bagian dari program
Manajemen Keamanan Rumah Sakit sehingga dalam pelaksanaannya harus berkoordinasi
dengan petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS).

II. LATAR BELAKANG


Pengetahuan dan kedisiplinan petugas radiologi akan proteksi radiasi perlu ditingkatkan,
mengingat baru 2 (dua) orang dari 4 (empat) petugas yang mengikuti pelatihan Petugas
Proteksi Radiasi (PPR). Pelatihan ini sangat penting untuk diikuti oleh seluruh Petugas
Radiologi karena sangat terkait dengan kemampuan petugas melakukan proteksi bahaya
radiasi terhadap pasien/ keluarga, petugas sendiri dan karyawan lain di lingkungan rumah
sakit, sehingga setiap petugas dapat melakukan proteksi radiasi sesuai dengan standar
prosedur yang ada di rumah sakit.
Dan dengan semakin berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin berkembang
juga pengetahuan akan simbol – simbol yang berhubungan dengan radiasi. Di tahun 2018
ini, Unit Radiologi akan menggunakan simbol – simbol baru mengenai bahaya radiasi
sesuai dengan kebutuhan yang akan dipasang di area tertentu sekitar radiologi. Hal ini
demi keamanan semua pengunjung rumah sakit terutama yang berada di area Radiologi.
Sedangkan landasan hukum yang mendasari disusunnya program ini adalah :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Perizinan
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2007 Tentang Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.
3. Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 01 Tahun 1999 Tentang Ketentuan
Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi.

1
4. Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 Tentang keselamatan Radiasi
dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional.
.
III.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengatur praktek yang aman dan langkah pencegahan bahaya untuk Petugas
Radiologi, pasien dan lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Menciptakan kondisi agar dosis radiasi pengion yang mengenai pasien, pekerja
radiasi dan lingkungan sekitarnya tidak melampaui nilai batas yang ditentukan
b. Meminimalkan bahaya radiasi yang akan dihadapi berkaitan dengan bidang
radiologi.
c. Petugas Radiologi dapat melakukan pencegahan bahaya radiasi bagi seluruh
pengunjung di rumah sakit.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Membuat kebijakan dan prosedur yang mengatur mengenai praktek yang aman dan
langkah pencegahan bahaya bagi seluruh pengunjung rumah sakit yang sesuai dengan
undang – undang dan peraturan yang berlaku.

2. Rincian Kegiatan
a. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pasien, petugas dan lingkungan.
b. Orientasi bagi petugas baru radiologi (bila ada).
c. Melakukan diklat bagi Petugas Radiologi.
d. Pengelolaan alat radiologi sesuai prosedur.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi Terhadap Pasien
Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien adalah tindakan yang dilakukan untuk
melindungi pasien dari bahaya radiasi. Kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Atur faktor exposi pada pesawat rontgen sesuai kebutuhan;
b. Batasi luas penyinaran sesuai obyek yang di minta;
c. Gunakan Apron pada obyek di luar penyinaran;
d. Apron yang setara dengan 0,35 mm Pb untuk dipakai pendamping pasien saat
dilakukan pemeriksaan atau untuk melindungi bagian tubuh lain pasien yang tidak
dilakukan penyinaran terutama bagian gonad dan untuk wanita hamil;
e. Hindari semaksimal mungkin pengulangan foto;
f. Lakukan pemeriksaan sesuai permintaan dokter;
g. Pada pasien wanita usia produktif pastikan pasien tidak sedang hamil;
h. Pada pasien anak yang tidak koopertif maka minta bantuan keluarga untuk
memfiksasi agar mengurangi kemungkinan pengulangan foto akibat pergerakan.

2
2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi Terhadap Petugas Radiologi
Proteksi dan keselamatan radiasi terhdap Petugas Radiologi adalah tindakan yang
dilakukan untuk melindungi petugas dari bahaya radiasi. Kegiatan yang dilakukan
adalah :
a. Dinding/ pintu mengikuti persyaratan khusus proteksi radiasi;
b. Bekerja sesuai dengan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable) yaitu
semua penyinaran harus diusahakan serendah-rendahnya dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial;
c. Gunakan APD saat bekerja, saat melakukan pemeriksaan dengan mobile X-Ray
atau pada keadaan di mana petugas tidak bisa berada di ruang kontrol maka
digunakan apron;
d. Gunakan alat monitoring radiasi (TLD);
e. Penggunaan alat monitoring radiasi (TLD) untuk mengetahui dosis radiasi yang
telah diterima petugas. 1 (satu) buah TLD untuk masing – masing petugas dan 1
(satu) buah TLD kontrol yang dipasang di pintu ruang kontrol pemeriksaan;
f. Melakukan evaluasi monitoring radiasi (TLD) setiap 3 (tiga) bulan sekali oleh
BAPETEN sesuai perjanjian kerjasama;
g. Diklat tentang bahan infeksius (B3) yang digunakan di Unit radiologi dan tentang
Petugas Proteksi Radiasi (PPR);
h. Sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) Proteksi Radiasi, pembuangan
limbah B3.
3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi Terhadap Lingkungan/ Karyawan Lain
Proteksi dan keselamatan radiasi untuk lingkungan /karyawan lain adalah tindakan
yang dilakukan untuk melindungi lingkungan dari bahaya radiasi. Kegiatan yang
dilakukan adalah :
a. Memasang tanda bahaya radiasi pada pintu ruang pemeriksaan;
b. Dinding/ pintu mengikuti persyaratan khusus proteksi radiasi;
c. Struktur bangunan yang memenuhi syarat proteksi radiasi.

VI. SASARAN
1. Semua pasien, petugas dan lingkungan mendapatkan perlindungan proteksi radiasi
sesuai standar.
2. Tersedianya alat proteksi radiasi minimal 2 (dua) buah dengan kondisi yang baik.
3. Penggunaan TLD Badge untuk seluruh petugas dan dievaluasi 3 (tiga) bulan 1(satu)
kali.
4. Semua Radiografer Rumah Sakit Umum Petukangan mengikuti diklat sesuai program.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal Kegiatan Februari 2021


No Jenis kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengaturan faktor eksposi pada
1.
pesawat rontgen sesuai kebutuhan.

3
Batasi luas penyinaran sesuai
2.
obyek yang diminta.
3. Pemeriksaan APD.
4. Penggunaan TLD Badge.
5. Evaluasi TLD Badge.
6. Diklat bagi Petugas Radiologi.
Pengecekan tanda bahaya radiasi/
7.
lampu merah.
8 Pemeriksaan Kesehatan Petugas.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap kegiatan pelaksanaan keamanan radiasi dilakukan setiap triwulan dan
tahunan oleh PPR dengan data yang diperoleh dari petugas dan hasil evaluasi TLD Badge
dari BATAN dan dilaporkan oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik ke
Direktur.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Mencatat hasil pelaksanaan kegiatan program.
2. Melapor kepada Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
sekurang – kurangnya sekali setahun dan bila ada kejadian.
3. Membuat laporan program setiap bulan yang ditujukan kepada Kepala Bidang
Pelayanan dan Penunjang Medik.
4. Melakukan evaluasi program secara lengkap pada akhir tahun dan melaporkan kepada
Direktur Rumah Sakit Umum Petukangan

Anda mungkin juga menyukai