Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348387865

CUCI TANGAN BERSIH MENGGUNAKAN SABUN

Article · November 2020


DOI: 10.17509/jpdpm.v1i2.24027

CITATIONS READS

0 2,551

3 authors:

Yayah Huliatunisa Muhammad Dzikry Alfath


Universitas Muhammadiyah Tangerang 2 PUBLICATIONS   1 CITATION   
13 PUBLICATIONS   19 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Dita Hendiati

1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Dita Hendiati on 08 February 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Pasca Dharma Pengabdian Masyarakat No. 1 (2) (2020) 40-46

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN


MASYARAKAT
Journal homepage : http://ejournal.upi.edu/index.php/PDPM/

PRAKTIK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI


CUCI TANGAN

1)
Yayah Huliatunisa, 2) Muhamad Dzikry Alfath 3)Dita Hendianti
1,2,3)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Tangerang
*Email: yhuliatunisa13@gmail.com
Email: muhamaddzikryalfath@gmail.com
Email: ditahendianti83@gmail.com

Submited: 14 August 2020 - Revision: 22 September 2020 - Accepted: 14 October 2020 - Avalible Onlin: 10 May 2020

ABSTRAK
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan hal mutlak yang harus dijadikan budaya
oleh masyarakat, termasuk masyarakat sekolah. Sekolah selain berfungsi sebagai tempat
belajar, juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika masyarakat sekolahnya tidak
menanamkan nilai-nilai PHBS. Munculnya penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah
(6-10 tahun) ternyata berkaitan dengan PHBS. Karenanya penanaman nilai-nilai tersebut dapat
dimulai dari hal yang mudah seperti mencuci tangan. Penyuluhan cuci tangan bersih dapat
dilakukan melalui promosi kesehatan dengan metode penyuluhan yang dievaluasi
ketercapaiannya secara kontinu sebagai strategi dan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dan keteladanan yang diimplementasikan pada
program-program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).Tujuan dan manfaat dari kegiatan ini secara
umum untuk dapat memberikan pemahaman kepada siswa Sekolah Dasar Negeri Neglasari 1
Kota Tangerang tentang cara mencuci tangan yang bersih menggunakan sabun, sehingga
siswa dapat mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat secara mandiri dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk ketercapaian kegiatan ini digunakan metode penyuluhan dan demonstrasi
dengan bantuan media gambar, poster/leaflet dan musik. Hasil yang didapat dari kegiatan ini
menunjukkan siswa dapat lebih memahami dampak dan manfaat serta mengetahui bagaimana
cara atau langkah-langkah mencuci tangan bersih dengan menggunakan sabun.

Kata Kunci : . Perilaku, Hidup Bersih, Sehat, Cuci Tangan, Sabun

ABSTRACT
Clean and healthy behavior (PHBS) is an absolute thing that must be made a culture by the community,
including the school community. Besides functioning as a place of study, schools can also be a threat of
disease transmission if the school community does not instill the values of PHBS. The emergence of a
disease that often attacks school-age children (6-10 years) is apparently related to PHBS. Therefore
planting these values can be started from easy things like washing hands. Clean hand washing counseling
can be done through health promotion with counseling methods that are evaluated for continuous
achievement as a strategy and effort to improve community capacity through learning and modeling
processes that are implemented in School Health Efforts (UKS) programs. The aims and benefits of this
activity are general to be able to provide an understanding to students of the Neglasari State Elementary
School 1 Tangerang City about how to wash clean hands using soap, so students can apply clean and
Yayah Huliatunisa, Muhamad Dzikry Alfath, Dita Hendianti
Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Cuci Tangan

healthy living behavior independently in their daily lives. To achieve this activity counseling and
demonstration methods were used with the help of media images, posters / leaflets and music. The
results obtained from this activity show students can better understand the impacts and benefits and
know how to wash hands with clean soap.
Keyword: Behavior, Clean Living, Healty, Washing Hands, Soap

1. PENDAHULUAN berkebun), setelah buang air besar, setelah


Dalam Profil Kesehatan Indonesia tahun menceboki bayi/anak, setelah menggunakan
2017, dinyatakan bahwa Perilaku Hidup Bersih pestisida, sebelum menyuapi bayi dan sebelum
dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku yang makan.
dipraktikkan atas dasar kesadaran individu untuk Mencuci tangan dengan sabun adalah salah
mencegah permasalahan kesehatan. PHBS satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
dipraktikkan atas kesadaran sebagai hasil tangan dan jari jemari menggunakan air dan
pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang memutuskan mata rantai kuman. Mencuci
kesehatan dan berperan aktif dalam tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah
mewujudkan kesehatan masyarakatnya. satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini
Upaya ini meliputi kesehatan masyarakat dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen
dan kesehatan individu. Kesehatan masyarakat yang membawa kuman dan menyebabkan
mencakup usaha untuk memelihara dan pathogen berpindah dari satu orang ke orang
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan lain, baik dengan kontak langsung ataupun
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan kontak tidak langsung (mengunakan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan permukaan-permukaan lain seperti handuk,
masyarakat. Adapun cakupan kesehatan gelas) (Pusat Data dan Informasi KemenKes RI
perseorangan ini ditujukan untuk peningkatan, 2014)
pencegahan, penyembuhan penyakit, Tangan merupakan pembawa utama kuman
pengurangan penderitaan akibat penyakit, dan penyakit, oleh karena itu sangat penting untuk
memulihkan kesehatan perseorangan. Usaha- diketahui dan diingat bahwa perilaku cuci tangan
usaha tersebut dapat diwujudkan salah satunya pakai sabun merupakan perilaku sehat yang
dalam bentuk kegiatan mencuci tangan. sangat efektif untuk mencegah penyebaran
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit berbagai penyakit menular seperti diare. Praktik
dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI (2013) cuci tangan pakai sabun juga dapat mencegah
menyebutkan hanya 18,5% masyarakat infeksi kulit, mata dan memudahkan kehidupan
Indonesia yang mencuci tangan dengan sabun di orang. (Subea, 2010 dalam Arry Marsudi U.
lima waktu penting. 2013)
Sedangkan menurut data Riset Kesehatan Pentingnya membudayakan cuci tangan
Dasar (Riskesdas) 2018 pada proporsi perilaku pakai sabun secara baik dan benar juga didukung
cuci tangan dengan benar pada penduduk umur oleh World Health Organization (WHO) hal ini
 10 tahun menurut Provinsi, 2018, di Provinsi dapat terlihat dengan diperingatinya hari cuci
Banten hanya sekitar 45% telah melakukan dari tangan pakai sabun sedunia setiap tanggal 15
proporsi 49,8% di Indonesia. Dengan catatan Oktober.
cuci tangan dengan benar bila; cuci tangan pakai Setiap tahun rata-rata 100 ribu anak
sabun sebelum menyiapkan makanan, setiap kali meninggal dunia karena Diare. WHO
tangan kotor (memegang uang, binatang dan menyatakan cuci tangan memakai sabun dapat

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2020 | 41


Yayah Huliatunisa, Muhamad Dzikry Alfath, Dita Hendianti
Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Cuci Tangan

mengurangi angka diare hingga 47%. Penyebab Sejalan dengan hal diatas, (Nurhasanah;
utama diare adalah kurangnya perilaku hidup 2012) mengutip pandangan klasik Hendrik L.
bersih dan sehat dimasyarakat, salah satunya Blum menyatakan bahwa derajat kesehatan
kurangnya pemahaman mengenai cara mencuci suatu masyarakat dipengaruhi oleh empat
tangan pakai sabun secara baik dan benar faktor, yaitu; lingkungan, perilaku, pelayanan
menggunakan air bersih yang mengalir (BPPK. kesehatan, serta genetik. Indikasinya dapat
Riset Kes.Dasar. 2013). dilihat bahwa terdapat hubungan yang saling
Perilaku cuci tangan dapat dipengaruhi oleh mempengaruhi antara satu faktor dengan faktor
beberapa faktor diantaranya yaitu pengetahuan lain untuk mencapai misi peningkatan derajat
dan sikap. (Notoadmodjo, 2010). Hal ini kesehatan. Teori Blum menitik beratkan
mendasari begitu besar dampak dari kegiatan terhadap faktor perilaku sebagai faktor utama
mencuci tangan yang benar, sehingga penting dalam misi peningkatan derajat kesehatan, hal
bagi masyarakat dan individu sejak dini atau usia ini didasarkan terhadap anggapan melalui
sekolah untuk mengetahui dan memahami, yang perubahan perilaku masa misi peningkatan
pada akhirnya mencuci tangan akan menjadi derajat kesehatan dapat tercapai. Perilaku
perilaku dan budaya yang dipraktikkan dengan merupakan sasaran utama yang meimiliki 3
kesadaran berlanjut. bagian, yakni pengetahuan (knowledge), sikap
Keterlaksanaan pendidikan kesehatan di (attitude), dan praktik atau tindakan (practice).
dalam sekolah merupakan tanggung jawab Sasaran tersebut dapat dicapai dan
bersama selain para guru sekolah, karena diupayakan dengan pilihan strategi yang tepat,
bertujuan disamping melanjutkan penanaman seperti penyuluhan berkala melalui promosi
kebiasaaan dan norma-norma hidup sehat kesehatan.
kepada siswa, juga memberikan pengetahuan Penyuluhan kesehatan disekolah diartikan
kesehatan. sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang
Menurut WHO untuk belajar dengan efektif, dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan
anak-anak memerlukan kesehatan yang baik. dan menanamkan keyakinan. Dengan demikian
Dengan demikian kesehatan merupakan faktor anak tidak hanya sadar, tahu dan mengerti,
penting diwaktu memasuki sekolah, ikut tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran
menentukan presensi (kehadiran) siswa dan ikut yang berhubungan dengan kesehatan. Tujuan
menentukan keberhasilan belajar disekolah. penyuluhan kesehatan disekolah adalah
Sehingga upaya yang berkaitan dengan mengubah perilaku anak kearah perilaku sehat
kesehatan merupakan usaha bersama berbagai sehingga tercapai derajat kesehatan yang
pihak (Nurhasanah; 2012) optimal. Materi yang disampaikan hendaknya
(Ahmad Kholid: 2015) lebih lanjut disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari
mengemukakan dari beberapa hasil studi yang anak usia sekolah.(M. Fajaruddin N. 2018)
ada, termasuk yang dilakukan oleh WHO Promosi kesehatan secara umum
terungkap bahwa meskipun pengetahuan merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi
masyarakat tentang kesehatan telah tinggi, masyarakat, baik individu, maupun kelompok
namun praktik atau tindakannya tentang agar mereka berperilaku hidup sehat. (Green,
kesehatan masih rendah. Hal ini berarti bahwa 1980 dalam Ahmad Kholid : 2015).
perubahan atau peningkatan pengetahuan Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian
tentang kesehatan tidak diimbangi dengan (Pasyanti dkk; 2015) yang menunjukkan bahwa
tindakan atau praktiknya. terdapat peningkatan hasil pengetahuan
sesudah dilakukan promosi kesehatan, nilai p =

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2020 | 42


Yayah Huliatunisa, Muhamad Dzikry Alfath, Dita Hendianti
Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Cuci Tangan

0,001, dapat disimpulkan bahwa promosi 9 laki-laki dan 12 perempuan. Dengan alasan
kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan bahwa siswa kelas 1 merupakan masa transisi
siswa. atau perpindahan dari jenjang pendidikan
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi sebelumnya, sehingga dimungkinkan
atau pembaharuan dari pendidikan kesehatan. pengetahuan dan perilaku yang diharapkan
(Ahmad Kholid : 2015) bergesernya pendidikan dapat dengan mudah terlaksana.
kesehatan menjadi promosi kesehatan, tidak Pada prosesnya kegiatan ini diawali dengan
terlepas dari pengalaman empiris, bahwa studi pendahuluan yang dimaksudkan melihat
pendidikan kesehatan sebelum tahun 1980-an dan menemukan sejauh mana dan apa saja
hanya menekankan pada perubahan perilaku fenomena yang ditemukan yang berkenaan
dengan berupa pemberian informasi-informasi dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan
atau penyuluhan-penyuluhan kesehatan. sangat membutuhkan perlakuan. Hasilnya
Sehingga efek dari praktik Pendidikan tersebut dianalisa dan mempersiapkan rencana tindak
perilaku masyarakat atau individu tentang lanjut serta langkah-langkah strategis yang akan
kesehatan cenderung sangat lamban dan sangat dilakukan.
kecil. Tahap kedua adalah persiapan dengan
Untuk lebih memaksimalkan hasil yang menyusun tim, yakni tim yang akan memberikan
diperoleh, kegiatan penyuluhan melalui promosi perlakuan dan penyuluhan/edukasi secara
kesehatan dapat menggunakan metode langsung kepada siswa, dibantu dengan tim
ceramah dan pembagian leftlet yang dianggap perlengkapan, yang bertugas dan bekerja untuk
dapat meningkatkan pengetahuan siswa, dan mempersiapkan kebutuhan sarana dan
diakhiri dengan praktik atau demonstrasi. prasarana yang berkenaan dengan cuci tangan
Berdasarkan uraian diatas, kegiatan ini bersih menggunakan sabun, termasuk
terlaksana dan berdasarkan hasil pengamatan didalamnya luaran atau capaian akhir dari
awal bahwa siswa belum pernah mendapatkan kegiatan ini.
penyuluhan lengkap dengan metode, model dan Tahap pelaksanaan sebagai tahap ke tiga,
praktik langsung serta belum mengetahui yang diawali dengan memberikan edukasi atau
dampak dan manfaat lebih luas tentang mencuci penyuluhan terkait manfaat mencuci tangan dan
tangan bersih menggunakan sabun. dampak dari tidak mencuci tangan dengan
menggunakan media poster/pamflet,
selanjutnya mempraktikkan langkah dan cara
2. METODE
mencuci tangan yang bersih dengan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibatasi menggunakan sabun dengan bantuan media
pada bagaimana cara mencuci tangan yang lagu/musik dengan gerakan. Siswa secara
benar dan bersih dengan menggunakan sabun. bergantian diajak langsung mempraktikkan
Adapun metode yang dipilih adalah dilapangan/lokasi yang telah dipersiapkan
penyuluhan dan demonstrasi dengan bantuan dengan bantuan tim.
media gambar, poster/leaflet dan musik sebagai Tahap ke empat adalah memberikan kuis atau
pengiring praktik gerakan langkah mencuci pertanyaan terhadap siswa, sebagai bentuk
tangan, yang dimaksudkan agar siswa lebih evaluasi dengan cara siswa dapat memberikan
mudah menghapal dan mempraktikkan jawaban terhadap perbedaan tangan siswa pada
meskipun dilakukan secara mandiri. saat sebelum dicuci dengan bersih dan
Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas 1 SDN menggunakan sabun, dengan setelah mendapat
Neglasari 1 Kota Tangerang, berjumlah 21 siswa, perlakuan. Diakhiri kegiatan tim menempelkan

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2020 | 43


Yayah Huliatunisa, Muhamad Dzikry Alfath, Dita Hendianti
Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Cuci Tangan

poster dan pamflet terkait cara, langkah, yang telah


disampaikan dan
manfaat dan dampak dari mencuci tangan memberikan
dengan menggunakan sabun, didinding kelas, motivasi kepada
sebagai bentuk sosialisasi dan media informasi siswa untuk
melaksanakan PHBS
terkait kebermanfaatan kegiatan yang telah dilingkungan
dilakukan lebih lanjut. sekolah.

Berikut ini tabel tahap pelaksanaan:


Tahapan Waktu Kegiatan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembukaan 20 menit Salam, perkenalan Tangan merupakan salah satu penghantar
dan menjelaskan utama masuknya kuman penyakit kedalam
tujuan dari kegiatan
tubuh manusia. Mencuci tangan merupakan
Isi materi 25 menit Menyebutkan poin-
poin dari PHBS,
kegiatan membersihkan bagian telapak,
menyebutkan punggung tangan, jari dan kuku jari. Tujuannnya
beberapa agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman
pemahaman
penyebab penyakit yang dapat merugikan
tentang PHBS,
menjelaskan hal-hal kesehatan. Cuci tangan bersih adalah satu
yang berkaitan indikator untuk perilaku hidup bersih dan sehat.
dengan PHBS
Dengan mengajarkan anak-anak untuk mencuci
dilingkungan
sekolah, tangan sejak dini diharapkan perilaku ini dapat
menjelaskan diterapkan dari awal usia dan menjadi
kegiatan yang harus
kebiasaan.
dilakukan oleh
siswa dilingkungan Meskipun hampir semua orang mengerti
sekolah seperti pentingnya cuci tangan pakai sabun, namun,
mencuci tangan
dengan benar dan
tidak membiasakan diri untuk melakukannya
membuang sampah dengan benar pada saat yang penting.
pada tempatnya, Berikut ini capaian setelah kegiatan ini
menjelaskan
dilaksanakan;
langkah-langkah
tehnik mencuci
tangan yang bersih Pengetahaun
dan benar,
Siswa mengetahui
mendemonstrasikan
kepada siswa cara 1. Pengertian cuci tangan yang benar
melakukan tindakan 2. Kegunaan mencuci tangan
mencuci tangan, 3. Tujuan mencuci tangan
memberikan 4. Akibat yang timbul jika tidak mencuci tangan
kesempatan siswa
untuk bertanya,
dengan benar
memberikan 5. Kapan harus mencuci tangan
pertanyaan kepada 6. Alat yang digunakan untuk mencuci tangan
siswa secara acak. 7. Tehnik mencuci tangan yang benar
Praktik 90 menit Semua siswa 8. Alasan harus mencuci tangan yang benar
bergantian untuk dengan sabun
praktek ditempat 9. Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran
yang telah
disediakan.
dan kuman
10. Sabun dapat membersihkan dan membunuh
Penutup 20 menit Menyimpulkan kuman, karena tanpa sabun kotoran masih
materi bahasan
tertinggal di tangan

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2020 | 44


Yayah Huliatunisa, Muhamad Dzikry Alfath, Dita Hendianti
Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Cuci Tangan

11. Air kotor banyak mengandung kuman dan f. Bilas tangan dengan air mengalir
bakteri penyakit hingga hilang semua sabun
12. Penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci g. Akhir keringkan tangan
tangan; menggunakan lap tangan
a. Diare atau mencret
b. Infeksi cacing
Tindakan:
c. Infeksi mata
d. Penyakit kulit Siswa sering mencuci tangan

Sikap 4. SIMPULAN
Siswa dapat: Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan,
1. Menerima penjelasan tentang dapat diambil sintesis bahwa
pengertian, manfaat, jenis dan tujuan Perilaku cuci tangan yang benar merupakan
serta cara mencuci tangan salah satu aspek yang menjadi indikator dalam
2. Melakukan tindakan sanitasi dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
membersihkan tangan dan jari jemari Dalam mengatasi kuman dibutuhkan
menggunakan air sabun akan menjadi pengertian akan pentingnya kebiasaan mencuci
bersih dan memutuskan mata rantai tangan oleh siapapun. Bukan hanya sekedar
kuman mencuci tangan saja melainkan juga
3. Mengerti akan pentingnya mencuci menggunakan sabun dan dilakukan di bawah air
tangan yang mengalir. Karena sabun bisa mengurangi
4. Lebih disiplin mencuci tangan atau melemahkan kuman yang ada ditangan, hal
5. Mencuci tangan yang benar ini sejalan dengan hasil (Penelitian Burton dkk
diwaktu;Kegiatan pendampingan 2011 dalam Octa. Anggraini 2019) Hasilnya
dilakukan melalui langkah sebagai menunjukkan bahwa kuman pada tangan akan
berikut: lebih mudah berpindah apabila mencuci tangan
a. Sebelum dan setelah makan menggunakan sabun dibandingkan bila mencuci
b. Sebelum melakukan kegiatan tangan hanya mengunakan air saja.
apapun yang memasukan jari Dengan tingkat pengetahuan didukung
kedalam mulut dengan praktik langsung, diharapkan perilaku
c. Setelah bain dan berolahraga hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan
d. Setelah buang air kecil dan besar bersih menggunakan sabun disertai langkah-
e. Setelah buang sampah /ingus langkah yang tepat akan menjadi budaya dan
f. Sebelum mengobati luka kebiasaan yang dengan sadar dilakukan secara
6. Pratik mencuci tangan yang benar: mandiri dan berkelanjutan oleh siapapun.
a. Basahkan arah permukaan kedua Indikasi kebermanfaatan dari kegiatan ini
telapak tangan dengan air mengalir bahwa siswa dan sekolah sangat merasakan
b. Sabunkan sampai bersih manfaat yang tinggi, karena kegiatan ini selain
c. Usapkan kedua telapak tangan praktik secara langsung, yang diawali dengan
hingga sabun benar-bnar rata ke mencontohkan / mendemonstrasikan langkah-
seluruh telapak tangan langkah mencuci tangan yang bersih
d. Ratakan sabun keselah jari menggunakan sabun dilengkapi media gerakan
e. Bersihkan kuku jari dengan yang diiringi musik, siswa juga diberikan
menggaruk-garuk telapak tangan pemahaman terlebih dahulu terhadap manfaat
dan dampak dari apa yang akan dilakukan, serta

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2020 | 45


Yayah Huliatunisa, Muhamad Dzikry Alfath, Dita Hendianti
Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Cuci Tangan

tersedianya media sosialisasi dan informasi yang Octa. Anggraini. A. 2019. Jurnal Promkes: The
sangat mudah dipahami, dan dimungkinkan Indonesian Jurnal of Health Promotion and
capaian akhir dan luaran dari kegiatan ini akan health Education Vol. 7 No. 1 (2019) 1-11
tepat sasaran. Sehingga perilaku hidup bersih doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.1-11
dan sehat menjadi budaya yang dapat dilakukan Hubungan Pengetahuan dan Sikap
dengan mandiri, serta menjadi motivasi untuk Terhadap Perilaku Cuci Tangan pada
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat Kelurahan Pegirian
(PHBS) dengan penuh kesadaran secara terus Pasyanti NI, Saftarina F, Kurniawaty E. Pengaruh
menerus. Promosi Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Siswa Kelas 4, 5 dan 6 dalam
5. DAFTAR PUSTAKA Upaya Pencegahan Kecacingan di SDN 2
Anggrainy R. (2010). Jurnal. Cuci Tangan Pakai Keteguhan Teluk Betung Barat. Jurnal
Sabun Untuk Menurunkan Angka Diare di Majority. 2015;4(6):35-9)
Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Profil Kesehatan RI 2017. Bab II. Sarana
Program Mendukung Perilaku Hidup Kesehatan -A. Pusat Kesehatan
Bersih. From Masyarakat. hal. 23)
http://www.perilakuhidupbersih(PHBS).c Pusat Data dan Informasi KemenKes RI; 2014)
om (Pusat Data dan Informasi KemenKes RI
Arry Marsudi Utomo,dkk. 2013. Jurnal. 2014. http://www.depkes.co.id)
Hubungan Perilaku Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS) Dengan Kejadian Diare Anak
Usia Sekolah di SDN 02 Pelesege Kec.
Todanan Kab. Blora. Jurnal Keperawatan
FIKKes. Vol. 6. No.1 Maret 2013:15-23
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(BPPK) Riset Kesehatan Dasar. 2013
Hasil Utama Riskesdas Tahun 2018)
http://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploa
d/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-
riskesdas-2018_1274.pdf
Kholid, A. 2018. Promosi Kesehatan dengan
Pendekatan Teori Perilaku. Media dan
Aplikasinya. PT. Rajagrafindo, Jakarta
Muh. Fajaruddin Natsir. 2018. Jurnal. Pengaruh
Penyuluhan CTPS Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Siswa SDN 169 Bonto Parang
Kab. Jeneponto. Jurnal Nasional Ilmu
Kesehatan (JNIK) vol. 1. Edisi 2. 2018. ISSN;
2621-6507
Nurhasanah. 2012. Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS). PT. Delta Pamungkas
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan,
Rineka Cipta, Jakarta

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2020 | 46

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai